• Tidak ada hasil yang ditemukan

G C G kebijakan spi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "G C G kebijakan spi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e Pengertian Umum

Di dalam Kebijakan ini yang dimaksud dengan : 1. Perusahaan adalah Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, disingkat PT INTI (Persero);

2. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara

umum dan/atau khusus sesuai dengan

Anggaran Dasar serta memberi nasehat kepada Direksi.

3. Direksi adalah Organ Perusahaan yang

berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dan mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

4. Sistem Pengendalian Intern adalah rencana, metode, prosedur, dan kebijakan yang didesain oleh Perusahaan untuk memberi jaminan yang

memadai atas tercapainya efisiensi dan

efektivitas operasional Perusahaan, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset Perusahaan serta ketaatan/kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; 5. Satuan Pengawasan Intern adalah unit kerja

yang mendukung Direktur Utama dalam mengawasi jalannya kegiatan Perusahaan yang pada pokoknya meliputi bidang; perencanaan pengendalian dan pengembangan audit serta audit keuangan dan audit operasional.

6. Karyawan adalah orang yang telah memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dan diangkat oleh Perusahaan yang terdiri dari Karyawan Tetap dan Karyawan Tidak Tetap.

A. Maksud dan Tujuan

1. Maksud ditetapkannya Kebijakan ini adalah

sebagai pedoman bagi Perusahaan dalam melaksanakan Sistem Pengendalian Intern.

2.

Tujuan

ditetapkannya

Kebijakan ini

adalah untuk:

a. Untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi dalam penggunaan aset dan

sumber daya lainnya dalam rangka

melindungi Perusahaan dari risiko

kerugian;

b. Untuk menyediakan laporan yang benar,

lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan

keputusan yang tepat dan dapat

dipertanggungjawabkan;

c. Untuk menjamin keamanan aset

Perusahaan;

d. Untuk menjamin bahwa semua kegiatan

usaha Perusahaan telah dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Ruang Lingkup

Terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi Perusahaan, antara lain:

1. Dewan Komisaris;

2. Direksi;

3. Satuan Pengawas Intern;

4. Karyawan;

5. Pihak Ekstern.

C. Pengendalian Intern oleh Dewan Komisaris

Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

pengendalian intern secara umum, termasuk

kebijakan Direksi yang menetapkan pengendalian intern tersebut.

D. Pengendalian Intern oleh Direksi

Direksi memiliki tanggung jawab untuk

membuat

dan

memelihara

Sistem

Pengendalian

Intern

yang

efektif

serta

memastikan bahwa sistem tersebut berjalan

baik sesuai dengan tujuan pengendalian intern

yang ditetapkan oleh Perusahaan.

E. Pengendalian Intern oleh Satuan Pengawasan Intern

Satuan Pengawasan Intern (SPI) harus mampu

mengevaluasi dan berperan aktif dalam

meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern

secara berkesinambungan berkaitan dengan

pelaksanaan operasional Perusahaan yang berpotensi menimbulkan kerugian dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. Dalam pelaksanaan audit intern, SPI harus bertindak secara independen dan memiliki jalur pelaporan yang memadai serta memiliki keahlian baik dalam praktek maupun penerapan penilaian risiko.

F. Pengendalian Intern oleh Pejabat dan Karyawan

1. Setiap Pejabat dan Karyawan memiliki kewajiban

untuk memahami dan melaksanakan Sistem Pengendalian Intern yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.

2. Fungsi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

bagi Pejabat dan Karyawan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan tanggung jawab pejabat

dan Karyawan;

b. Mendorong budaya resiko (risk culture)

yang memadai;

c. Mempercepat proses identifikasi terhadap

praktik pengelolaan Perusahaan yang tidak sehat melalui sistem deteksi dini yang efisien.

G. Pengendalian Intern oleh Pihak Ekstern

Pihak Ekstern Perusahaan antara lain otoritas

pengawasan fungsional, auditor ekstern dan

stakeholder yang berkepentingan terhadap

terlaksananya Sistem Pengendalian Intern

(2)

2 | P a g e

H. Unsur Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern memiliki unsur antara lain sebagai berikut:

a. Lingkungan Perusahaan;

b. Pengkajian dan Pengelolaan Risiko Usaha;

c. Aktivitas Pengendalian;

d. Sistem Informasi dan Komunikasi;

e. Monitoring.

I. Lingkungan Perusahaan

1. Lingkungan Perusahaan berdasarkan Kebijakan

ini adalah lingkungan pengendalian internal dalam Perusahaan yang disiplin dan terstruktur.

2. Lingkungan Perusahaan sebagaimana dimaksud

pada butir 1 Kebijakan ini terdiri dari:

a. Integritas, nilai etika dan kompetensi

Karyawan;

b. Filosofi dan gaya manajemen;

c. Cara yang ditempuh manajemen dalam

melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya;

d. Pengorganisasian dan pengembangan

sumber daya manusia; dan

e. Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh

Direksi.

J. Pengkajian dan Pengelolaan Risiko Usaha Pengkajian dan pengelolaan resiko usaha dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha relevan.

K. Aktivitas Pengendalian

1. Aktivitas Pengendalian merupakan

tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Perusahaan pada setiap tingkat dan unit kerja dalam struktur organisasi Perusahaan.

2. Aktivitas pengendalian sebagaimana dimaksud

pada butir 1 Kebijakan ini dapat dilakukan antara lain pada:

a. Penggunaan kewenangan dan/atau

otorisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. Verifikasi dan rekonsiliasi;

c. Penilaian atas prestasi kerja;

d. Pembagian tugas; dan

e. Keamanan terhadap aset Perusahaan.

3. Setiap unit kerja dalam struktur organisasi

Perusahaan diwajibkan untuk menyusun dan menjalankan Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan dengan jenis dan tingkat risiko di masing-masing unit kerja.

L. Sistem Informasi dan Komunikasi

Sistem Informasi dan Komunikasi merupakan suatu

proses penyajian laporan mengenai kegiatan

operasional, keuangan, dan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

M. Monitoring

1. Satuan Pengawas Intern berkewajiban

memonitor dan mengevaluasi Sistem

Pengendalian Intern di masing-masing unit organisasi dalam kegiatan auditnya.

2. Setiap penyimpangan yang ditemukan

berdasarkan hasil pelaksanaan audit intern terhadap kualitas Sistem Pengendalian Intern wajib dilaporkan kepada Direksi.

Referensi

Dokumen terkait

Pak Heru, Bagaimana cara membuat master raport pada excel dengan formula yang sesuai, sampai hasil akhirnya bisa diprint out secara keseluruhan, maksud saya dengan 1 (satu

Lemak adalah salah satu bagian dari senyawa makronutrient yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup besar yang disusun oleh asam lemak dan gliserol yang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara mendelegasikan pengaturan lebih lanjut dalam Peraturan

Tujuan penulisan tugas sarjana ini adalah untuk merancang dan membahas salah satu mesin pengangkat yaitu Overhead Travelling Crane dengan menjelaskan teori tentang

Hasil analisis uji chi square pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara keikutsertaan dalam pemeriksaan pap smear dengan pendidikan pada ibu

Di dalam buku saya bertajuk "Ekonomi M.£!ayu Pulau Pinang dan Ekonomi Malaysia yang di tulis pada tahuo 198211' terdapat 31 cadangan, 21 masalah orang Melayu yang

Tujuan umum penelitian ini yaitu membuat peta indeks kerentanan pantai atau peta Coastal Vulnerability Index memuat hasil penilaian kerentanan garis pantai yang dapat

dalam memperoleh pelunasan dari hasil eksekusi harus menunggu proses pelaksanaan eksekusi Pengadilan Negeri Surakarta selesai, sehingga. utang dari debitor harus