• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi kegunaan, persepsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi kegunaan, persepsi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

85 BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi gaya hidup dari penggunaan kartu kredit dan sikap terhadap penggunaan pada penggunaan kartu kredit. Dari hasil penelitian yang telah diteliti, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Persepsi kemudahan penggunaan merupakan faktor yang menentukan pada persepsi kegunaan dan sikap terhadap penggunaan. Temuan ini merupakan temuan yang secara umum telah terbukti pada penelitian-penelitian model penerimaan teknologi, baik pada level organisasi maupun pada individu. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin mudah seseorang menggunakan kartu kredit maka semakin tinggi keyakinannya pada kegunaan kartu kredit, dan semakin seseorang yakin bahwa kartu kredit mudah untuk digunakan maka hal tersebut memberikan perasaan positif dan akan membentuk sikap untuk menerima kartu kredit.

2. Persepsi kegunaan merupakan salah satu variabel utama dalam menentukan penggunaan teknologi informasi disamping variabel persepsi kemudahan penggunaan dalam model TAM. Persepsi kegunaan pada penelitian-penelitian sebelumnya telah terbukti memberikan pengaruh pada sikap terhadap penggunaan dan penggunaan teknologi. Persepsi kegunaan yang

(2)

86 merupakan tingkat kepercayaan seseorang, dengan menggunakan teknologi maka akan meningkatkan kinerja yang memberikan perasaan positif pada penggunanya. Perasaan positif akan membentuk sikap terhadap penggunaan STI. Dari hasil penelitian menunjukkan persepsi kegunaan tidak memberikan pengaruh yang positif pada sikap terhadap penggunaan kartu kredit, sehingga berdampak pada sikap untuk menolak penggunaan kartu kredit. Temuan ini menarik apabila dibandingkan dengan temuan-temuan pada penelitian terdahulu yang secara umum menemukan pengaruh persepsi kegunaan pada sikap terhadap penggunaan. Fenomena menarik yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa persepsi kegunaan dari kartu kredit ternyata tidak mampu memberikan kepuasan kepada penggunaanya sehingga perasaan yang timbul adalah perasaan negatif, dan perasaan negatif akan membentuk sikap untuk menolak terhadap penggunaan kartu kredit. Sebaliknya konstruk persepsi kegunaan pada penggunaan kartu kredit menunjukkan pengaruh langsung pada penggunaan kartu kredit. Temuan ini mempertegas pentingnya faktor kegunaan pada STI yang juga didukung faktor kemudahan penggunaan teknologi pada sikap, dan mempengaruhi sikap secara langsung pada penggunaan STI.

3. Kartu kredit telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia (www.bi.go.id, 2013), masyarakat untuk mendapatkan kartu kredit saat ini sangat mudah apabila dibandingkan lima tahun sebelumnya. Kemudahan mendapatkan kartu kredit, kemudahan penggunaannya dan manfaat langsung yang dirasakan dengan menggunakan kartu kredit telah merubah

(3)

87 pola gaya hidup dari penggunaan uang tunai untuk transaksi menjadi menggunakan kartu sebagai alat pembayaran. Persepsi gaya hidup dari penggunaan kartu kredit yang merupakan keseluruhan kesan yang dirasakan pengguna kartu kredit. Persepsi dapat dirasakan penggunanya setelah menggunakan kartu kredit, pengguna tidak akan memberikan kesan buruk dari hutang kartu kredit dan pemborosan keuangan, sebaliknya dengan menggunakan kartu kredit akan meningkatkan status sosial, dan meningkatkan rasa percaya diri pada saat membutuhkan keuangan. Terkait penelitian persepsi gaya hidup pada penggunaan kartu kredit, menunjukkan tidak ditemukannya adanya pengaruh persepsi gaya hidup pada penggunaan kartu kredit. Hal menarik dari penelitian ini, bahwa pengguna kartu kredit tidak merasakan adanya manfaat dari penggunaan kartu kredit yang akan mewujudkan gaya hidup penggunanya semakin baik, sebaliknya dengan menggunakan kartu kredit menunjukkan gaya hidup yang tidak baik dari penggunaan kartu kredit. Rendahnya persepsi gaya hidup pada penggunaan kartu kredit sebagai faktor penting harus dievaluasi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh pada penggunaan kartu kredit.

4. Variabel sikap terhadap penggunaan adalah variabel antara yaitu variabel persepsi kemudahan penggunaan dan variabel persepsi kegunaan pada variabel penggunaan kartu kredit. Terkait hasil penelitian peran persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan pada sikap terhadap penggunaan, menunjukkan peran persepsi kemudahan penggunaan sebagai faktor penentu dari sikap terhadap penggunaan pada penggunaan kartu kredit. Persepsi

(4)

88 kemudahan penggunaan lebih besar mempengaruhi sikap terhadap penggunaan, daripada persepsi kegunaan sikap terhadap penggunaan kartu kredit. Temuan ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan mampu menjadi faktor penentu pada sikap terhadap penggunaan kartu yang mempengaruhi penggunaan kartu kredit sebenarnya. Persepsi kemudahan bukan hanya mampu mempengaruhi sikap terhadap penggunaan pada penggunaan kartu kredit, tetapi juga berpengaruh pada persepsi kegunaan yang berpengaruh langsung pada penggunaan kartu kredit. Pengguna kartu kredit masih menilai bahwa kemudahan penggunaan teknologi merupakan hal yang penting harus dimiliki suatu teknologi informasi. Kemudahan penggunaan kartu kredit memberikan dampak yang besar pada sikap terhadap penggunaan sehingga penggunaan kartu kredit sebagai salah satu cara pembayaran terus dilakukan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung dan melalui penyebaran secara online menggunakan situs survei google. Peneliti menginginkaan agar data penelitian memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi sehingga penyebaran kuesioner secara online digunakan dan tidak dibatasi wilayah dan provinsi di Indonesia dengan karakteristik berbeda. Namun data yang terkumpul masih tergolong kurang baik, hal ini terbukti dari tidak terpenuhinya normalitas data secara multivariate. Tidak terpenuhinya normalitas data secara multivariate pada penelitian ini bukan merupakan suatu permasalahan yang besar,

(5)

89 mengingat penggunaan Maximum Likelihood Estimation (MLE) sebagai metode estimasi yang memiliki akurasi yang tinggi meskipun normalitas multivariat tidak terpenuhi (Hair et al., 2006).

Pada penelitian ini juga memiliki kelemahan yang terkait dengan tingkat validitas dari indikator-indikator pengukur konstruk yang kurang baik, sehingga banyak indikator yang harus dikeluarkan penelitian. Dari hasil pengukuran validitas menggunakan convergent validity dan discriminat validity ditemukan hasil yang tidak memuaskan, sehingga hasil pengukuran menggunakan convergent validity dan discriminat validity tidak digunakan pada penelitian. Selanjutnya dikeluarkannya indikator-indikator dari model penelitian akan berdampak pada menurunnya kemampuan indikator dalam mengukur konstruk laten yang diteliti. Pada penelitian ini ada sejumlah indikator yang dikeluarkan dari model, diantaranya adalah pada konstruk penggunaan kartu kredit yang hanya menggunakan dua indikator akan tetapi untuk konstruk lainnya masih menyisakan tiga indikator sebagai batas yang disyaratkan dalam mengukur konstruk laten. Menurut Hair et al. (2006) sebaiknya suatu konstruk laten diukur dengan menggunakan minimal tiga indikator.

Kemungkinan terjadi bias atas responden tentang berbagai konstruk penelitian yang ditanyakan dalam kuesioner belum dapat diminimalisir. Persepsi responden terkait konstruk persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap terhadap penggunaan, persepsi gaya hidup dan penggunaan kartu kredit yang diteliti menjadi kurang objektif, sehingga akurasi data sangat tergantung pada kejujuran dan keterbukaan responden pada fakta yang ada.

(6)

90 5.3 Implikasi Penelitian

5.3.1 Implikasi Teoritis

Variabel utama dalam model penerimaan teknologi yaitu persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan, penggunaan konstruk persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan dapat diterapkan karena keputusan yang dilakukan oleh individu untuk menggunakan teknologi merupakan tindakan sadar yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh sikap perilakunya. Penggunaan konstruk persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan pada berbagai karakteristik dan teknologi informasi selama ini memberikan penjelasan yang tidak mudah untuk diprediksi. Dari hasil penelitian pada produk kartu kredit, penggunanya lebih mengedepakan kemudahan penggunaan dari pada kegunaan kartu kredit dalam menggunakan kartu kredit. Persepsi kegunaan yang tidak dirasakan penggunanya akan memberikan perasaan negatif bagi pengguna sehingga menimbukan sikap menolak untuk tetap menggunakan kartu kredit akan tetapi dalam kenyataannya tidak mengurangi penggunaan kartu kredit oleh penggunanya. Sehingga hasil penelitian ini mempertegas persepsi kemudahan penggunaan menjadi penentu perubahan sikap terhadap penggunaan pada penggunaan kartu kredit.

Penggunaan variabel persepsi gaya hidup dari penggunaan kartu kredit yang merupakan variabel ekternal dalam model pelitian Davis (1993) menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup tidak mampu menjadi salah satu konstruk yang menentukan penggunaan kartu kredit, sehingga perlu dievaluasi karakteristik responden yang sesuai dengan penggunaan persepsi gaya hidup dari penggunaan kartu kredit.

(7)

91 5.3.2 Implikasi Praktis

Bagi perbankan, hasil penelitian ini penting dikarenakan dalam mempredikasi keputusan pengguna kartu kredit untuk terus menggunakan kartu kredit. Dari temuan dijelaskan persepsi kemudahan penggunaan berhubungan erat dengan sikap terhadap penggunaan sebagai faktor utama penggunaan kartu kredit, disamping persepsi kemudahan juga berhubungan dengan persepsi kegunaan. Misalnya pada saat pengguna kartu kredit merasakan kemudahan penggunaan kartu kredit maka yang timbul adalah sikap penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Sedangkan pada saat pengguna kartu kredit tidak merasakan manfaat dari persepsi kegunaan maka yang timbul sikap penolakan penggunaan. Selanjutnya persepsi kemudahan juga berhubungan dengan persepsi kegunaan sebagai faktor penggunaan kartu kredit. Penggunaan kartu kredit yang merupakan proses evaluasi pengguna dari persepsi kegunaan dan sikap terhadap penggunaan ternyata keduanya sangat didukung oleh persepsi kemudahan penggunaan kartu kredit. Disamping faktor yang berhubungan dengan penggunaan kartu kredit, pada penelitian ini ditemukan faktor yang tidak berhubungan erat dengan penggunaan kartu kredit yaitu persepsi gaya hidup dari penggunaan kartu kredit.

Dari hasil penelitian ini bank penerbit kartu kredit dapat meningkatkan fungsi kegunaan kartu kredit sebagai salah satu faktor yang dianggap belum mampu memuaskan keinginan dari penggunanya. Seperti menyediakan fasilitas transaksi menggunakan kartu kredit diberbagai tempat pembayaran pada fasilitas umum maupun fasilitas bisnis di seluruh daerah di indonesia, meningkatkan keamanan dalam setiap transaksi keuangan, dan memberikan potongan harga dan juga berbagai

(8)

92 hadiah bagi pengguna kartu kredit. Persepsi kegunaan dari kartu kredit dapat meningkatkan sikap penerimaan terhadap penggunaan kartu kredit dan penggunaan kartu kredit dari sejumlah transaksi yang dilakukan maupun dari besarnya nominal transaksi.

Mengingat kartu kredit sudah menjadi bagian dari gaya hidup penggunanya, maka persepsi gaya hidup dari penggunaan kartu kredit harus menjadi perhatian bank penerbit kartu kredit. Temuan dari penelitian ini yang menunjukkan kesan negatif dari persepsi gaya hidup yang menunjukkan bahwa perbankan belum maksimal memberikan manfaat bagi gaya hidup pengguna kartu kredit. Dengan menggunakan kartu kredit yang diharapkan oleh pengguna kartu kredit adalah adanya peningkatan status sosial dari penggunaan kartu kredit seperti memberikan prioritas kepada pengguna kartu kredit diberbagai tempat seperti pada area bandara, tempat hiburan dan layanan umum. Disamping itu perbankan dapat meningkatkan persepsi gaya hidup pengguna kartu kredit yaitu dengan memberikan nilai tambah dari penggunaan kartu kredit seperti kepastian dapat digunakan kredit diberbagai tempat dan besaran nominal yang dapat digunakan secara fleksibel tanpa harus dibatasi nominal, dan memberikan kemudahan keleluasan besaran cicilan kredit dan waktu pembayaran kredit sehingga kartu kredit tidak menjadi masalah baru bagi pengguna kartu kredit.

5.4 Saran

Mengingat pentingnya konstruk persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi gaya hidup dan sikap dalam memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi informasi khusunya kartu kredit, maka peneliti merekomendasikan saran

(9)

93 untuk penelitian lanjutan. Penelitian selanjutnya sebaiknya sampel yang digunakan harus memiliki karakteristik yang lebih beragam dan dengan ukuran sampel yang lebih besar dari pada penelitian saat ini. Untuk lebih mengembangkan model penerimaan teknologi yang menggunakan konstruk persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan perlu memasukkan juga variabel-variabel eksternal yang menerangkan lebih lanjut atau menjadi penyebab penerimaan/penggunaan teknologi informasi, hal ini dapat dilakukan dengan mengelaborasi hasil dari penelitian model penerimaan teknologi yang sudah ada agar menjadi model yang lebih lengkap dan dapat dilakukan pada objek penelitian lainnya seperti dikemukan oleh Lee et al. (2003).

Penggunaan variabel persepsi gaya hidup dari penggunaan kartu kredit yang merupakan variabel ekternal perlu dievaluasi kembali apabila dilakukan penelitian lanjutan. Dalam penelitiannya Wickramasinghe dan Gurugamage (2012) menggunakan sampel dengan karakteristik masyarakat kota metropolitan yang memiliki intensitas tinggi dalam penggunaan kartu kredit sehingga hasil penelitian menunjukkan hubungan erat antara karakteristik responden dengan penggunaan kartu kredit. Peneliti menggunakan variabel persepsi gaya hidup dari penggunaan kartu kredit yang merupakan variabel ekternal adalah untuk menjelaskan penggunaan kartu kredit dari faktor gaya hidup, penelitian lanjutan diharapkan mampu lebih memperkaya penelitian ini dengan menambah variabel ekternal lainnya yang mendukung penggunaan konstruk persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi gaya hidup dan sikap pada penerimaan/penggunaan kartu kredit.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini juga meneliti adanya perbedaan kepekatan gas buang antara mesin diesel yang mengunakan Venturi scrubber EGR dengan mesin diesel standar tanpa

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini dilakukan pada staf wanita Universitas Sanata Dharma berumur 30-50 tahun yang berjumlah 57 orang, pengukuran

Di samping berkaitan dengan perintah Al-Qur'an, pengelolaan zakat oleh amil zakat ini mempunyai, beberapa kelebihan atau keunggulan, antara lain sebagai berikut: 1

[r]

Pada tipe penggunaan lahan hutan, sifat fisik tanah Dystrudepts dan Paleudults (kedalaman 0-10 cm) dapat digolongkan pada kelas yang sama yaitu bobot isi tanah berkisar

Dalam menafsirkan pita-pita elektroforesis secara genetik telah digunakan cara yang telah dilakukan oleh Jusuf (1983) serta Jusuf dan Pernes (1985) yaitu bahwa munculnya

Berbeda dengan nilai koefisien antara curah hujan dengan erosi, nilai koefisien korelasi antara curah hujan dengan erosi (Lampiran 5b) pada perlakuan konvensional (r = 0.59**)

Tabel pengukuran daya listrik yang dihasilkan dari panel surya dapat dianalisa pada kondisi terendah pada tegangan 9,7 volt dengan arus 5,29 ampere dan intensitas