• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktik Ilmu Resep Kelas XII SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktik Ilmu Resep Kelas XII SMK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktik Ilmu Resep Kelas XII

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR……… i

DAFTAR ISI………. ii

LATAR BELAKANG………. iii

a. Maksud……….. iv b. Tujuan……… v RESEP 1 DAN 2………. 1 – 11 RESEP 3 DAN 4………. 12 – 23 RESEP 5 DAN 6………. 24 – 37 RESEP 7 DAN 8………. 38 – 49 RESEP 9 DAN 10……….. 50 – 63 RESEP 11 DAN 12……… 64 – 75 RESEP 13 DAN 14……….. 76 – 89 RESEP 15 DAN 16………. 90 – 105 PENUTUP a. Kesimpulan dan Saran………. 106

LAMPIRAN a. Foto sediaan………. 107 – 109 b. Etiket……….. 110 – 112 c. Salinan resep……… 113

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala rahmat dan petunjuknya sehingga Laporan Praktikum Ilmu Resep dapat diselesaikan.

Kami menyadari bahwa di dalam laporan yang kami buat masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dan masih perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan.

Kami berharap laporan yang kami buat dapat memberikan manfaat bagi kita semua,adapun kekurangan yang terdapat di dalam laporan ini kami meminta maaf yang sebesar-besarnya

LATAR BELAKANG

Bidang farmasi berada dalam lingkup dunia kesehatan yang berkaitan erat dengan produk dan pelayanan produk untuk kesehatan khususnya dibidang penyediaan obat-obatan.Obat adalah bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah ,mengurangi,menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit,luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan untuk memperelok badan .

Obat dibuat dalam berbagai bentuk (sediaan) seperti serbuk dan kapsul.Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan ditujukan untuk pemakaian bagian dalam (oral) atau pemakaian luar (topical)l.Adapun yang dimaksud sediaan kapsul yaitu sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut yang pada umumnya cangkang terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

A. MAKSUD

1. Mengetahui cara meracik obat dengan berbagai khasiat atau kegunaan

(3)

2. Mengetahui cara meracik obat dalam bentuk sediaan serbuk (puyer) dan kapsul

B. TUJUAN

1. Untuk meracik obat dengan berbagai campuran bahan yang telah di tentukan

2. Untuk meracik obat dengan berbagai khasiat yang terdapat di dalamnya. LAPORAN PRAKTIKUM (RESEP 1 DAN 2) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu sehingga siap untuk digunakan sebagai obat.Ilmu resep juga dapat dikatakan sebagai seni untuk meracik obat.

Ilmu resep mempelajari cara penyediaan obat baik dalam bentuk serbuk (puyer,bedak),sediaan semi padat (salep,balsem),maupun larutan baik untuk pemakaian dalam (oral) maupun pemakaian luar. Pada pembelajaran kali ini kami akan meracik bahan obat dalam bentuk sediaan serbuk bagi (puyer).Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar.

B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD

(4)

Mengetahui cara meracik obat yang berkhasiat sebagai Analgetkum (menghilangkan rasa nyeri) dan Antipiretikum (menurunkan suhu badan) dalam bentuk sediaan serbuk.

b. Resep 2

Mengetahui cara meracik obat yang berkhasiat sebagai sumber vitamin B12 dan bahan obat yang berkhasiat sebagai zat tambahan dalam bentuk sediaan serbuk (puyer).

2. TUJUAN a. Resep 1

Untuk meracik obat yang terdiri dari bahan Parasetamol dan Laktosa dalam bentuk sediaan serbuk (puyer) yang berkhasiat sebagai Analgetikum (menghilangkan rasa nyeri) dan Antipiretikum (menurunkan suhu badan).

b. Resep 2

Untuk meracik obat yang terdiri dari bahan Riboflavinum dan Saccharum lactis yang berkhasiat sebagai sumber vitamin B12.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1. RESEP 1

a. PARASETAMOL (diuraikan dalam FI ed IV) Nama resmi : Parasetamolum

Nama lain : Asetaminofen,Parasetamol,N Astetil empat,Aminofenol

Pemerian : Serbuk hablur,berwarna putih,tidak berbau,rasa sedikit pahit

Khasiat : Analgetikum dan Antipiretikum

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya.

(5)

b. LAKTOSA (diuraikan dalam FI ed IV) Nama resmi : Lactosum

Nama lain : Laktosa,Melkzuiker,Saccharum lactis,Gula susu Pemerian : Serbuk atau massa hablur,keras,putih atau putih krem

Khasiat : Zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik 2. RESEP 2

a. VITAMIN B 12 (diuraikan dalam FI ed IV) Nama resmi : Riboflavinum

Nama lain : Vitamin B 12,Riboflavin

Pemerian : Serbuk hablur,kuning hingga jingga,bau lemah larutannya jernih netral.

Khasiat : Sumber vitamin B12

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik b. LAKTOSA (diuraikan dalam FI ed IV) Nama resmi : Lactosum

Nama lain : Laktosa,Melkzuiker,Saccharum lactis,Gula susu Pemerian : Serbuk atau massa hablur,keras,putih atau putih krem

Khasiat : Zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik BAB III

METODE KERJA A. ALAT

(6)

Alat yang digunakan

1. Lumpang dan stamfer 1 pasang 2. Ayakan 100 1 buah 3. Timbangan 1 buah 4. Pengorek 1 buah

5. Sendok tanduk 1 buah B. BAHAN

Bahan yang digunakan 1. Resep 1 a. Parasetamol b. Laktosa c. Kertas perkamen 2. Resep 2 a. Riboflavinum b. Laktosa c. Kertas perkamen C. PERHITUNGAN BAHAN 1. Resep 1 a. Parasetamol : 1,5 g Í 1000 = 1500 mg b. Laktosa : 1 g Í 1000 = 1000 mg 2. Resep 2 a. Vitamin B12 : 0,1 g Í1000 = 100 mg b. Gula Susu : 1,5 g Í1000 = 1500 mg D. CARA KERJA 1. RESEP 1

(7)

1. Ditimbang Lactosum 1 g,dimasukkan kedalam lumpang digerus hingga halus

2. Ditimbang Parasetamol 1,5 g,dimasukkan kedalam lumpang sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen.ditambahkan sisa

laktosa digerus hingga halus dan homogen

3. Dikeluarkan dari lumpang, diayak dengan ayakan 100,dimasukkan kembali ke dalam lumpang,digerus hingga homogen.Dikeluarkan dari lumpang

4. Diambil kertas perkamen sebanyak 6 lembar ,dilipat salah satu sisinya,diatur secara berhimpit.

5. Campuran dibagi sama banyak dan dibungkus

7. Dimasukkan kedalam zak obat,diberi etiket putih dan aturan pakai.

2. RESEP 2

1. Ditimbang Gula Susu 1,5 g,dimasukkan dalam lumpang digerus hingga halus .

2. Ditimbang Vitamin B12 0,1 g, dimasukkan kedalam lumpang sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogeny,ditambahkan sisa Laktosa digerus hingga halus dan homogen

3. Dikeluarkan dari lumpang,diayak dengan ayakan 100,dimasukkan kembali ke lumpang,digerus hingga homogen.Dikeluarkan dari

lumpang

4 Diambil kertas perkamen sebanyak 6 lembar , dilipat salah satu sisinya,diatur secara berhimpit

5. Campuran dibagi sama banyak dan dibungkus 6. Dimasukkan dalam zak obat,diberi etiket putih. BAB IV

(8)

Ilmu resep merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara meracik/membuat obat,yang bahannya diperoleh dari alam baik sintesis maupun semi sintesis yang berkhasiat sebagai obat.Bentuk obat berbagai macam mulai dari serbuk,syrup,emulsi dan lain-lain.Begitupun pada praktikum lalu kami melakukan praktek resep yang meracik obat dalam bentuk sediaan serbuk bagi (puyer) yaitu resep 1 dan 2.

Resep 1 merupakan resep dalam bentuk sediaan serbuk (puyer) yang terdiri dari dua bahan yaitu Parasetamol dan Melkzuiker.Pada resep ini Parasetamol berkhasiat sebagai Analgetikum (menghilangkan rasa nyeri) dan Antipiretikum (menurunkan suhu badan),adapun khasiat Melkzuiker yaitu hanya sebagai zat tambahan.Agar bahan Parasetamol dan Melkzuiker tidak rusak,maka sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup rapat,dan tidak tembus cahaya.

Resep 2 merupakan resep yang diracik dalam bentuk sediaan serbuk (puyer) yang terdiri dari dua bahan yaitu Riboflavin dan Gula

susu.Pada resep ini Riboflavin merupakan bahan obat yang

berkhasiat utama sebagai sumber vitamin B 12 dan Adapun khasiat dari Gula Susu hanya sebagai zat tambahan.Agar bahan Riboflavin dan Gula Susu tidak rusak maka sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

1. Resep 1,merupakan resep obat yang diracik/dibuat dalam bentuk sediaan serbuk bagi (puyer) yang berkhasiat sebagai Analgetikum (menghilangkan rasa nyeri) dan Antipiretikum (menurunkan suhu badan).

2. Resep 2,merupakan resep obat yang diracik dalam bentuk sediaan serbuk bagi yang berkhasiat sebagai sumber Vitamin B12.

(9)

B. SARAN

1. Sebaiknya pengawas lebih memperhatikan atau lebih membimbing para siswa pada saat praktikum dimulai.

2. Sebaiknya bahan obat yang habis atau akan habis dilengkapi.

3. Sebaiknya siswa lebih teliti dan hati-hati dalam mengambil bahan obat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI,Farmakope Indonesia edisi keempat, Dirjen POM,Jakarta 1995.

2. Anonim,Penuntun Praktikum Ilmu Resep ,SMK farmasi Yasari Parepare Juli 2012.

LAPORAN PRAKTIKUM (RESEP V DAN VI)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu sehingga siap untuk digunakan sebagai obat.Ilmu resep juga dapat dikatakan sebagai seni untuk meracik obat.

Ilmu resep mempelajari cara penyediaan obat baik dalam bentuk serbuk (puyer,bedak),sediaan semi padat (salep,balsem),maupun larutan baik untuk pemakaian dalam (oral) maupun pemakaian luar. Pada pembelajaran kali ini kami akan meracik bahan obat dalam bentuk sediaan serbuk bagi (puyer).Serbuk adalah campuran kering

(10)

bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar.

B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD

a. Resep V

Mengetahui cara meracik obat yang berkhasiat sebagai

simpatolitikum, spasmolitikum,Hipnotik dan sedatif dalam bentuk sediaan puyer.

b. Resep VI

Mengetahui cara meracik obat

Antibiotikum,Adrenoglukokortikoid,Analgetikum dan Antipiretikum dalam bentuk sediaan puyer.

2. TUJUAN a. Resep V

Untuk meracik obat yang terdiri dari bahan belladon ekstrak,papaverin hidroklorida,Luminal dan laktosum dalam bentuk sediaan puyer yang berkhasiat sebagai simpatolitikum dan spasmolitikum.

b. Resep VI

Untuk meracik obat yang terdiri dari bahan Eritromisin,Prednison dan antalgin dalam bentuk sediaan puyer yang berkhasiat sebagai Antibiotikum,Adrenoglukokortikoid,Analgetikum dan Antipiretikum.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1. RESEP V

a. BELLADON EKSTRAK

Nama resmi : Belladonnae Extractum

(11)

Pemerian : Kental

Khasiat : Sebagai simpatolitikum

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,pada suhu tidak lebih dari 300.

b. PAPAVERIN HCL

Nama resmi : Papaverini Hydrochloridum Nama lain : Papaverin Hidroklorida

Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih,tidak berbau dan rasa agak pahit.

Khasiat : Spasmolitikum (mengurangi kejang pada usus). Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya.

c. Sacchrum Lactis

Nama resmi : Lactosum

Nama lain : Laktosa,melkzuiker,sacchrum lactis,gula susu Pemerian : Serbuk atau massa hablur,keras,putih

kream,tidak berbau dan rasa sedikit manis, stabil di udara tetapi mudah menyerap bau.

Khasiat : Zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. d. Fenobabital

Nama resmi : Phenobarbitalum

Nama lain : Luminal,Gardenal,Fenobabital

Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih,berkilat dan tidak berbau.

(12)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik 2. RESEP VI

a. Erythromycin

Nama resmi : Erhythromycinum Nama lain : Eritromisin

Pemerian : Serbuk hablur putih atau agak kuning,tidak berbau atau praktis.

Khasiat : Antibiotikum

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat b. Prednison

Nama resmi : Prednisonum Nama lain : Prednison

Pemerian : Serbuk hablur putih atau praktis putih dan tidak berbau.

Khasiat : Adrenoglukokortikoid

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik c. Antalgin

Nama resmi : Methampyronum Nama lain : Antalgin,Metampiron.

Pemerian : Serbuk hablur,putih atau putih kekuningan Khasiat : Analgetikum dan Antipiretikum

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. BAB III

METODE KERJA A. ALAT

(13)

1. Lumpang dan stamfer 2. Ayakan 3. Timbangan 4. Pengorek 5. Sendok tanduk B. BAHAN 1. Resep V a. Belladon Ekstak b. Papaverin Hidroklorida c. Fenobarbital d. Sacchrum lactis e. Kertas perkamen

f. Zak obat dan etiket putih 2. Resep VI

a. Erythrocin dulcet b. Prednison tablet c. Antalgin

d. Kertas perkamen

e. Zak obat dan etiket putih C. PERHITUNGAN BAHAN 1. Resep V a. Belladon Ekstrak : 0,01 Í10 = 0,1 g b. Papaverin HCL : 0,02 Í10 = 0,2 g c. Fenobarbital : 0,015 Í10 = 0,15 g d. SL : 2 g

(14)

2. Resep VI

a. Erythrocin dulcet : 100 mg Í 12 = 1.200 mg b. Prednison tablet : ½ Í12 = 6 tablet c. Antalgin : 100 mg Í 12 = 1.200 mg D. CARA KERJA

1. RESEP V

1. Ditimbang Lactosum 2 g

2. Ditimbang Ekstak Belladon 0,1 g, dimasukkan ke dalam lumpang tambahkan etanol 70 % 1-2 tetes,dimasukkan Lactosum sedikit gerus hingga kering dan homogen.

3. Ditimbang Papaverin Hcl 0,2 g digerus ke dalam lumpang hingga halus dan homogen.

4. Ditimbang Fenobarbital 0,15 g,digerus dalam lumpang hingga halus dan homogen.

5. Dikeluarkan dari lumpang dan diayak,di homogenkan kembali kedalam lumpang.

6. Dibagi menjadi 10 bungkus.

7. Dimasukkan dalam zak obat dan diberi etiket putih dan tanda ne iteratur (Ni).

2. RESEP VI

1. Diambil Prednison tablet sebanyak 6 tablet di gerus ke dalam lumping.

2. Ditimbang Erythrocin dulcet sebanyak 1.200 mg,dimasukkan kedalam lumping sedikit demi sedikit digerus sampai halus dan homogen.

3. Ditimbang Antalgin sebanyak 1.200 mg,dimasukkan kedalam lumping sedikit demi sedikit gerus sampai halus dan homogen. 4. Dikeluarkan dari lumpang dan diayak.

(15)

5. Dihomogenkan kembali didalam lumpang. 6. Dibagi menjadi 12 bungkus.

7. Diberi etiket putih dan ne iteratur. BAB IV

PEMBAHASAN

Ilmu resep merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara meracik/membuat obat,yang bahannya diperoleh dari alam baik sintesis maupun semi sintesis yang berkhasiat sebagai obat.Bentuk obat berbagai macam mulai dari serbuk,syrup,emulsi dan lain-lain.Begitupun pada praktikum lalu kami melakukan praktek resep yang meracik obat dalam bentuk sediaan serbuk bagi (puyer) yaitu resep 5 dan 6.

Resep 5 merupakan resep yang terdiri dari Belladon ekstak,Papaverin hidroklorida,Laktosum dan Fenobarbital yang berkhasiat sebagai simpatolitikum,spasmolitikum (mengurangi kejang pada usus),Hipnotik dan sedatif (obat penenang).Pada resep ini Laktosa hanya berkhasiat sebagai zat tambahan .

Resep 6 merupakan resep yang terdiri dari tiga bahan yaitu Erythromisin,Prednison, dan Antalgin yang mempunyai khasiat sebagai Antibiotikum,Adrenoglukokortikoid,Analgetikum dan Antipiretikum.Obat ini dibuat dalam bentuk sediaan puyer.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

1. Resep 5,merupakan resep obat yang diracik/dibuat dalam bentuk sediaan serbuk bagi (puyer) yang berkhasiat sebagai

simpatolitikum,spasmolitikum,hipnotik dan sedatif.

2. Resep 6,merupakan resep obat yang diracik dalam bentuk sediaan serbuk bagi yang berkhasiat sebagai

(16)

B. SARAN

1. Sebaiknya pengawas lebih memperhatikan atau lebih membimbing para siswa pada saat praktikum dimulai.

2. Sebaiknya bahan obat yang habis atau akan habis dilengkapi. DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI,Farmakope Indonesia edisi keempat, Dirjen POM,Jakarta 1995.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, dengan melihat keterbatasan peneliti baik dari segi waktu, dana agar penelitian tidak meluas maka penelitian ini

Hasil penelitian menyatakan ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan slow stroke back massage terhadap perubahan tekanan darah dengan semua

Penelitian bertujuan menjawab masalah-masalah berikut: (1) Sejauhmana pola komunikasi kewirausahaan petani sayuran pada misi teknik Taiwan di Kabupaten Boyolali dan

Liaw Yock Fang (1991:151) menyebutkan alasan kesulitan tersebut, yaitu: 1) Karya sastra Melayu klasik pada umumnya tidak bertarikh dan tidak ada nama pengarangnya; 2)

Kromatografi gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara

Fokus penelitian yang dikembangkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data yang lebih terarah dan spesifik mengutip pendapat Djam'an Satori (1989) Wawancara dilakukan secara

Perlu diadakannya sosialisasi dan edukasi yang lebih baik dan benar pada orangtua di SD Manyaran 01 mengenai kelainan refraksi pada anak terutama edukasi yang menekankan pada

Apabila asuhan yang berpusat pada keluarga dapat diterapkan dengan baik khususnya dalam perawatan anak dengan pneumonia, maka keterbatasan tenaga perawat bukan