• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alpukat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alpukat"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Detail Penelitian Obat Bahan Alam

Detail Penelitian Obat Bahan Alam

 Judul Penelitian

 Judul Penelitian

Isolasi Alkaloid dari Biji Alpukat (

Isolasi Alkaloid dari Biji Alpukat (Persea americanaPersea americana Mill.)Mill.)

Peneliti

Peneliti

Ulfa Dian Melinda

Ulfa Dian Melinda

Komar Ruslan Komar Ruslan Siti Kusmardiyani Siti Kusmardiyani Abstrak  Abstrak 

 Telah diteliti sebelumnya bahwa biji alpukat memiliki aktifitas antidiabetes.

 Telah diteliti sebelumnya bahwa biji alpukat memiliki aktifitas antidiabetes.

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi alkaloid yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi alkaloid yang merupakan salahmerupakan salah

satu kandungan kimia biji alpukat. Simplisia biji alpukat setelah diekstraksi

satu kandungan kimia biji alpukat. Simplisia biji alpukat setelah diekstraksi

sinambung dengan pelarut n-heksana dan etanol menggunakan alat Soxhlet,

sinambung dengan pelarut n-heksana dan etanol menggunakan alat Soxhlet,

diekstraksi cair-cair berdasarkan perbedaan keasaman dan kebasaan. Isolat

diekstraksi cair-cair berdasarkan perbedaan keasaman dan kebasaan. Isolat

dari fraksi dimurnikan dengan k

dari fraksi dimurnikan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif romatografi lapis tipis (KLT) preparatif 

kemudian direkristalisasi. Kromatogram KLT dua dimensi isolat menunjukkan

kemudian direkristalisasi. Kromatogram KLT dua dimensi isolat menunjukkan

satu bercak yang bereaksi dengan penampak bercak Dragendorff. Isolat

satu bercak yang bereaksi dengan penampak bercak Dragendorff. Isolat

yang merupakan alkaloid ini menunjukkan serapan maksimum pada panjang

yang merupakan alkaloid ini menunjukkan serapan maksimum pada panjang

gelombang 203, 219 dan 225 nm. Spektrum inframerahnya menunjukkan

gelombang 203, 219 dan 225 nm. Spektrum inframerahnya menunjukkan

adanya gugus N-H, C-N, CH

adanya gugus N-H, C-N, CH22 dan CHdan CH33 dan memiliki jarak lebur 64,1 – dan memiliki jarak lebur 64,1 – 65,965,9ooC.C.

Rendemen isolasi alkaloid ini sebesar 0,34% dihitung

Rendemen isolasi alkaloid ini sebesar 0,34% dihitung terhadap beratterhadap berat

simplisia biji alpukat.

simplisia biji alpukat.

Keterangan Keterangan Skripsi Skripsi Tahun Tahun 2006 2006 Tempat Penelitian Tempat Penelitian

Sekolah Farmasi ITB

Sekolah Farmasi ITB

Isolasi

Isolasi

Simplisia biji alpukat setelah diekstraksi sinambung dengan pelarut

Simplisia biji alpukat setelah diekstraksi sinambung dengan pelarut

n-heksana dan etanol menggunakan alat Soxhlet, diekstraksi cair-cair

heksana dan etanol menggunakan alat Soxhlet, diekstraksi cair-cair

berdasarkan perbedaan keasaman dan kebasaan. Isolat dari fraksi

berdasarkan perbedaan keasaman dan kebasaan. Isolat dari fraksi

dimurnikan dengan kromatografi lapis tipis (KLT)

dimurnikan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif kemudianpreparatif kemudian

direkristalisasi Kromatogram KLT dua dimensi isolat menunjukkan satu

direkristalisasi Kromatogram KLT dua dimensi isolat menunjukkan satu

bercak yang bereaksi dengan penampak bercak Dragendorff. Isolat yang

bercak yang bereaksi dengan penampak bercak Dragendorff. Isolat yang

merupakan alkaloid ini menunjukkan serapan maksimum pada panjang

merupakan alkaloid ini menunjukkan serapan maksimum pada panjang

gelombang 203, 219 dan 225 nm. Spektrum inframerahnya menunjukkan

gelombang 203, 219 dan 225 nm. Spektrum inframerahnya menunjukkan

adanya gugus N-H, C-N, CH

adanya gugus N-H, C-N, CH22 dan CHdan CH33 dan memiliki jarak lebur 64,1 – dan memiliki jarak lebur 64,1 – 65,965,9ooC.C.

Bagi mereka yang mengutip hasil

Bagi mereka yang mengutip hasil penelitian ini wajib menuliskan sumbernyapenelitian ini wajib menuliskan sumbernya

Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id 

Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id 

← SBY

← SBY DatanDatang GPRS Hilangg GPRS Hilang

Peluncuran Kumpulan Cerpen Pak Sawali

(2)

Obat Kencing Manis Dari Biji Alpukat

Posted on May 4, 2008 by Moh Arif Widarto | 9,862 views

Ibu saya adalah penderita Diabetes Mellitus atau yang disebut

penyakit kencing manis. Penyakit ini tidak dapat

disembuhkan. Penderita Diabetes Mellitus harus mengontrol

makanannya agar kadar gula selalu bagus.

Pada hari Sabtu kemarin ada teman almarhum bapak yang

melayat. Istri beliau juga penderita Diabetes Mellitus. Bahkan

kadar gula darahnya pernah mencapai 400. Beliau bercerita

mengenai obat alternatif untuk Diabetes Mellitus dengan

menggunakan biji alpukat.

Obat Diabetes Mellitus dengan Biji Alpukat

Cara membuat:

1. Biji alpukat diiris tipis-tipist

2. Irisan biji alpukat dijemur sampai kering

3. Irisan biji alpukat uyang sudah kering disangrai (orang

Jawa bilang digoreng sangan) seperti membuat kopi.

4. Irisan biji alpukat yang sudah disangrai diblender sampai

lembut.

5. Masukkan bubuk biji alpukat hasil memblender ke kulit

kapsul yang dapat dibeli di apotek.

(3)

Demikian informasi yang saya rekam dalam memori saya.

 Apabila ada yang memiliki resep obat lain bagi Diabetes

Mellitus silakan ikut berbagi melalui formulir komentar.

EMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI ALPUKAT (PERSEA

AMERICANA) DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI

MAKING BIODIESEL FROM AVOCADOS SEED (Persea Americana) BY  TRANSESTERIFICATION PROCESS 

Created by :

KURNIAWAN, RIZKY ( )

Subject: Bahan bakar diesel

Keyword: Biji Alpukat

Transesterifikasi [ Description ]

Tujuan dari Tugas Akhir kami adalah membuat Biodiesel (methyl ester) dari biji Alpukat dengan menggunakan proses transesterifikasi, mengetahui waktu dan suhu terbaik dari  proses transesterifikasi dan membuat biodiesel yang sesuai dengan standart Pertamina

(Solar). Dalam pembuatan Biodiesel dari biji Alpukat dengan proses Transesterifikasi ini dibagi menjadi 3 tahap, diantaranya (1) Tahap Persiapan, pada tahap ini dilakukan

 perlakuan terhadap biji Alpukat sebelum diambil minyaknya menggunakan proses

ekstraksi dan distilasi. Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah penggilingan biji alpukat dan pemanasan biji Alpukat untuk mengurangi kadar airnya. (2) Tahap Percobaan, tahap ini merupakan tahap utama dalam pembuatan Biodiesel (methyl ester). Hal yang

dilakukan adalah menentukan kadar katalis dengan menghitung jumlah NaOH yang dititrasi, membuat sodium metoksida dan selanjutnya proses Transesterifikasi yang

dilanjutkan dengan pencucian biodiesel. (3) Tahap Penyelesaian, merupakan tahap untuk  menganalisa sifat biodiesel yang terdiri dari uji flash point, viscositas dan densitas. Dari  percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu reaksi

maka semakin banyak yield yang dihasilkan, dari percobaan yang dilakukan dihasilkan Biodiesel dari bahan baku biji Alpukat (Persea Amerikana) menggunakan proses

Transesterifikasi dengan kualias yang kurang sesuai dengan standar Pertamina dikarenakan viskositasnya terlalu tinggi.

(4)

Alt. Description

The destination of our research is making biodieel from avocados seed by

transesterification process, knowing the best temperature and time of transesterification  process and making same biodiesel with the Pertaminas standart diesel fuel (solar). The

making of biodiesel from avocados seed by transesterification process consist of three  phase, the first is preparation phase, at this phase avocados seed get treatment before its

oil taken using ekstraction process and continuing with destilation process. In this phase warmed up of avocados seed had done to reduce its water content. Second phase , this  phase presenting special phase in making of Biodiesel (methyl ester). Determining rate of 

katalis by counting NaOH result of titration, making sodium metokside and then transesterification process wich continued with washing of biodiesel. Final pahse, is  phase to analyse the character properties of biodiesel which consist of flash point,

viscositas and densitas test. From the research we can take conclusion that so longer time of reaction the yield is so much, from the reseach wich done known that Biodiesel from avocados seed (Persea Amerikana) by transesterification process having different kuality fromPertaminas standart diesel fuel because of its viscosity is too high.

Contributor : 1. Ir. Dyah Winarni R, MT Date Create :31/07/2008

Type :Text

Format :pdf 

Language :Indonesian

Identifier :ITS-Undergraduate-RSK 662.88 Kur p

Collection ID : RSK 662.88 Kur p Call Number : RSK 662.88 Kur p

Source :

Undegraduate Theses, chemical Engineering, RSK 662.88 Kur p, 2007. Coverage :

ITS Community Only Rights :

Copyright @2007 by ITS Library. This publication is protected by copyright and

 permission should be obtained from the ITS Library prior to any prohibited reproduction, storage in a retrievel system, or transmission in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording, or likewise. For information regarding

(5)

 permission(s), write to ITS Library

Isolasi dan Karakterisasi

Minyak Biji Alpukat (Persea Americana Mill)

 Varietas Ijo Panjang dan Varietas Ijo Bundar

serta Identifikasi Asam Lemak Penyusunnya

R.M Helmy Sujana

 Abstrak

ABSTRAK 

Helmy, Sujana, RM.2008. Isolasi dan Karakterisasi Minyak Biji Alpukat (Persea  Americana Mill) Varietas Ijo Panjang dan Varietas Ijo Bundar serta

Identifikasi Asam Lemak Penyusunnya . Dosen Pembimbing I : Drs. Dermawan Afandi, M.Pd, Pembimbing II : Dra. Dedek Sukarianingsih, MPd, M.Si

Kata kunci : isolasi, karakterisasi, minyak biji alpukat, asam lemak Alpukat merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur di daerah tropis

seperti Indonesia. Sebagian besar masyarakat menfaatkan tanaman alpukat hanya pada buahnya saja sedangkan bagian tanaman alpukat yang lain kurang begitu dimanfaatkan. Buah alpukat merupakan buah yang kaya akan zat gizi seperti lemak yaitu 2,45 gram minyak/lemak per 5 gram berat kering alpukat (Suparmi, 2000:12). Bagian lain dari buah alpukat yang dapat dimanfaatkan adalah biji alpukat. Di Indonesia potensi buah alpukat tersebut dapat ditingkatkan karena di Indonesia tanaman alpukat dapat tumbuh subur. Beberapa varietas diantaranya

(6)

yang dapat tumbuh subur adalah alpukat varietas ijo panjang dan alpukat varietas ijo bundar. Kedua varietas ini tergolong alpukat unggulan. Untuk itu perlu

dilakukan penelitian tentang isolasi minyak biji alpukat tersebut untuk mengetahui karakteristik, komponen, dan komposisi asam lemak minyak biji alpukat kedua varietas tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang terdiri

dari tiga tahap yaitu: 1)Ekstraksi minyak dari biji alpukat varietas ijo panjang dan varietas ijo bundar dengan metode Soxhletasi lalu menghitung rendemen minyak yang dihasilkan ;2)Karakterisasi minyak biji alpukat meliputi indeks bias, berat  jenis, bilangan penyabunan, bilangan iod, dan bilangan asam; 3)Mengidentifikasi

komposisi asam lemak penyusun minyak biji alpukat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak biji alpukat

varietas ijo panjang sebesar 3,457 % atau 3,457 gram dari 100 gram berat kering biji, berwujud cairan kental dan berwarna kuning kehijauan, sedangkan rendemen minyak biji alpukat varietas ijo bundar adalah 3,83 % atau 3,83 gram dari 100 gram berat biji, berwujud cairan kental berwarna kuning kecoklatan. Karakteristik minyak biji alpukat varietas ijo panjang yaitu indeks bias sebesar 1,475, bilangan penyabunan sebesar 119,392, bilangan iod sebesar 126,49, bilangan asam sebesar 8,77, dan berat jenis sebesar 0,672, sedangkan minyak biji alpukat varietas ijo bundar memiliki karakteristik yaitu indeks bias sebesar 1,474, bilangan

penyabunan sebesar 132,010, bilangan iod sebesar 137,73, bilangan asam sebesar 5,41, dan berat jenis sebsar 0,567. Identifikasi komponen dan komposisi asam

(7)

mengandung asam palmitat sebanyak 12,75 %, asam linoleat sebanyak 20,72 % dan asam oleat sebanyak 21,86 %, sedangkan minyak biji alpukat varietas ijo bundar mengandung asam lemak asam palmitat sebanyak 14,79 % dan asam linoleat sebanyak 45,14% .

Peran Asam Linoleat, Zink, Cuprum dan Magnesium untuk Bayi

•  Asam Linoleat

Sindrom kekurangan lemak makanan pertama kali ditemukan dan ditulis oleh Burr dan Burr pada tahun 1929. mereka mengemukakan bahwa diantara asam lemak ada yang esensial untuk tubuh yaitu asam linoleat (18:2 φ-6) dan asam

linolenat (18:3 φ-3).

Dikatakan esensial karena dibutuhkan tubuh, sedangkan tubuh tidak mensintesanya. Kedua jenis lemak ini dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan. Masing – masing mempunyai ikatan rangkap pada karbon ke-6 dan ke-3 dari gugus metil. Kekurangan asam lemak esensial pada tikus percobaan menimbulkan sebagai berikut : kulit mengalami dermatitis dan eksema, pertumbuhan terhambat, reproduksi terganggu, degenarasi atau kerusakan pada banyak organ tubuh dan kerentaan terhadap infeksi meningkat. Percobaan –

(8)

percobaan pada bayi dengan pemberian formula yang mengandung asam linoleat kurang dari 0,1% jumlah energi makanan total, menunjukkan gejala pada kulit seperti terlihat pada tikus. Gejala ini hilang bila ditambahkan asam linoleat pada makanannya. Kebutuhan anak akan asam linoleat adalah 2% dari kebutuhan energi. Bayi yang mendapat ASI tidak akan kekurangan asam linoleat, karena 6 – 9% kandungan eneri total ASI adalah asam linoleat. Kekurangan asam lemak esensial akan terjadi bila bayi diberi susu tanpa lemak (susu skim) (Almatsier, 2003).

Media Indonesia, Rabu, 7 Agustus 2002

 Asam Linoleat Kurangi Risiko Stroke

NEW YORK (Reuter): Mengonsumsi makanan yang kaya akan asam

linoleat--asam lemak 

 yang banyak terdapat dalam minyak jagung, bunga matahari, dan kacang

kedelai--akan menurunkan risiko terserang stroke.

Demikian penemuan baru-baru ini berdasarkan penelitian yang dipimpin

Dr Hiroyasu

Iso dari Universitas Tsukuba, Ibarakiken, Jepang.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Heart

 Association Vol 33 edisi Agustus 2002, secara umum, 80% kasus serangan

stroke

terjadi karena penyumbatan atau terputusnya aliran darah arteri menuju

otak.

 Akibatnya, otak akan kekurangan pasokan oksigen. Stroke semacam ini

dikenal

sebagai stroke ischemik, sedangkan 20% kasus lainnya karena pecahnya

pembuluh

(9)

darah dalam otak yang dikenal sebagai stroke hemorrhagik.

Penelitian tersebut, kata Hiroyasu, dilakukan terhadap 7.450 pria dan

 wanita

 berusia antara 40-85 dalam periode 6-14 tahun. Pada awal penelitian,

setiap

responden diminta menjawab pertanyaan tentang konsumsi makanan

sehari-harinya.

Setelah itu, darah mereka diteliti untuk mengetahui kandungan asam

linoleatnya.

Pada akhir studi, lanjutnya, 122 orang ternyata mengalami stroke ischemik 

dan 75

menderita stroke hemorrhagik. "Penemuan terbesar pada penelitian ini

adalah

kadar asam linoleat ternyata terkait dengan risiko stroke total, stroke

ischemik 

dan stroke lakunar--stroke karena pecahnya pembuluh arteri di bagian

dalam

otak," kata Iso.

Menurut Iso, berdasarkan penelitian ini terlihat setiap 5% peningkatan

konsumsi

asam linoleat ternyata menurunkan risiko terserang stroke total sampai

28%,

risiko stroke ischemik 34%, penurunan risiko stroke lakunar 29% dan

penurunan

(10)

Selain itu, lanjut Iso, asam linoleat juga mampu menurunkan tekanan

darah dan

mengurangi penggumpalan darah.

"Penemuan ini memperlihatkan pentingnya mengonsumsi asam linoleat

untuk mencegah

stroke ischemik. Namun, percobaan klinis diperlukan untuk melihat

hubungan

sebab-akibat antara konsumsi asam linoleat dan risiko stoke ischemik,"

tutur

Iso. (CR-14/V-4)

 Alpukat dalam Tangki Bahan Bakar Biodiesel

by Wahyu Hidayat on 27/12/07 at 3:13 am | 19 Comments | |

Saat ini, hampir 80% kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh bahan bakar fosil. Padahal, seperti kita ketahui, penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan dampak yang negatif bagi lingkungan karena turut berkontribusi terhadap timbulnya global warming. Oleh karena itu, sudah saatnya kita melepaskan diri dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mulai beralih ke bahan bakar alternatif. Salah satu bahan bakar alternatif tersebut  yaitu biodiesel.

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari alkil ester rantai pendek yang diperoleh melalui trans-esterifikasi minyak nabati atau lemak hewan. Nama jarak pagar, malapari, sawit tentunya sudah familiar bagi kita sebagai

sumber biodiesel yang populer d i Indonesia saat ini. Namun, pernahkah teman-teman mendengar biodiesel dari alpukat? Buah yang sering kita konsumsi dalam bentuk juice atau potongan-potongan kecil dalam e s campur. Bagi penjaja es campur, mungkin biji alpukat hanya menjadi jatah keranjang sampah. Setelah dagingnya diambil, biji kemudian dibuang percuma. Namun beberapa tahun kedepan, biji Persea americana pasti bakal jadi rebutan.

Minyak biji alpukat mengandung fatty acid methyl esters yang berpotensi sebagai bahan bakar alternatif: avocado  biodiesel. Alpukat memiliki kandungan minyak yang cukup tinggi. Pada tabel d i bawah ini akan ditunjukkan

perolehan minyak/ha lahan dari beberapa tumbuhan.

Tanaman Perolehan [kg/ha] Perolehan [liter/ha] keledai 375 446 jarak 1590 1892

(11)

bunga matahari 800 952

alpukat 2217 2638

kacang tanah 890 1059

sawit 5000 5950

Dari tabel, dapat dilihat bahwa kandungan minyak alpukat lebih tinggi dibandingkan tanaman-tanaman seperti kedelai, jarak, bunga matahari, dan kacang tanah. Namun, kandungan minyak alpukat masih lebih rendah dibandingkan sawit.

Image “sebutir buah sejuta manfaat” sesaat lagi bakal disandang alpukat. Daging buah yang lezat ber padu dengan minyak biji yang dapat digunakan sebagai biodiesel. Kelak bisa saja mobil berbahan bakar minyak alpukat akan melintas dijalanan layaknya mobil biasa. Apakah mungkin? Jawabnya mungkin saja. Sebab hal itu sudah terjadi di  Amerika Serikat sejak akhir 2004. Serombongan ekolog yang dipimpin Zak Zaidman melakukan melakukan

perjalanan dari California ke Costarica berkendaraan bus berbahan bakar biodiesel alpukat. Bus keluaran sebuah pabrik di Amerika serikat tahun 1974 itu diisi dengan 130 liter minyak alpukat. Bus melintasi Guatemala, El Savador, Honduras, Nicaragua, dan terakhir Costarica dengan bahan bakar tersisa 55 liter. Hal itu karena kadar belarang dalam Persea americana kurang dari 15 ppm (kadar belerang solar umumnya 1500-4100 ppm) sehingga pembakaran  berlangsung sempurna. Emisi CO dan CO2 bisa ditekan sehingga polusi udara pun bisa dikurangi.

Beragam penelitian mendukung penggunaan minyak alpukat sebagai biodiesel. The National Biodiesel Foundation (NBF), telah meneliti buah alpukat sebagai bahan bakar sejak 1994. Joe Jobe, executive director NBF, memaparkan  bahwa alpukat mengandung lemak nabati yang tersusun dari senyawa alkyl ester. Bahan ester itu memiliki komposisi

sama dengan bahan bakar diesel solar, bahkan l ebih baik nilai cetane nya dibandingkan solar sehingga pantas bila gas  buangannya pun lebih ramah lingkungan.

Indonesia sebagai negara agraris, kaya akan berbagai jenis tanaman. Alpukat hanyalah satu dari berbagai jenis tanaman tersebut. Masih banyak tanaman-tanaman lain yang berpotensi digunakan sebagai sumber biodiesel.

Bahkan mungkin tanaman-tanaman tersebut ada di sekitar kita, tetapi kita tidak menyadari potensi yang dimilikinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi teman-teman.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu tanpa algoritma dan menggunakan algoritma kruskal. a) Data yang tidak menggunakan algoritma kruskal Pada

Pada penelitian ini akan menggunakan dua model untuk mendapatkan hasil ramalan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang lebih baik, yaitu dengan metode laju

Pada proses menerima secara konkret orang menggunakan kelima indranya, sedangkan menerima Membuat model matematika dari ide atau gagasan dengan menerapkan simbol-simbol

Apabila dikaitkan antara mikrostruktur yang terjadi dengan sifat mekanik maupun fisik yakni kekerasan mikro dan densitas pelet, dapat dilihat bahwa pada komposisi Zr

Pembiasaan yang yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengembangkan empati pada anak didik terutama dalam aspek pemberian nama emosi yaitu dengan mengenalkannya melalui

Hal ini sesuai pernyataan Ketaren (1986) yang menyatakan bahwa apabila proses pemerasan kelapa parut menjadi santan tidak higienis maka akan terdapat beberapa bentuk kerusakan yang

Para hedonis sentiasa berusaha memperbaiki cara hidup masing- masing untuk memaksimumkan prinsip kegembiraan dan keseronokan dalam kehidupan mereka (Fariza Md. Sham, Sulaiman

Namun dibalik keinginan tersebut banyak terdapat hambatan-hambatan atau masalah- masalah yang sering dihadapi oleh karyawan dalam bertransaksi dengan konsumen, sehingga