• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENGGUNAAN MEJA BELAJAR ERGONOMI DENGAN ANTROPOMETRI PADA ANAK SEKOLAH DASAR JUARA BATAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PENGGUNAAN MEJA BELAJAR ERGONOMI DENGAN ANTROPOMETRI PADA ANAK SEKOLAH DASAR JUARA BATAM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PENGGUNAAN MEJA BELAJAR

ERGONOMI DENGAN ANTROPOMETRI PADA

ANAK SEKOLAH DASAR JUARA BATAM

Supriyatno*, Fedia Restu*,

Batam Polytechnics

Mechanical Engineering Study Program Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam29461, Indonesia

E-mail:yatnogtg25@gmail.com

Abstrak

Sekolah Dasar Juara Batam berdiri pada tahun 2016 yang beralamat di Kavling Garudayaksa Kelurahan Tanjung Piayu Kecamatan Sei Beduk Kota Batam yang diperuntukkan bagi anak Yatim, Piatu Dhuafa. Namun meja belajar yang digunakan untuk kegiatan baca tulis al-qur’an dirasakan kurang ergonomis dan kurang memenuhi kebutuhan siswa, terlihat saat siswa yang bertubuh tinggi terlalu membungkuk dan siswa yang berbadan pendek terlihat posisi lengan yang tidak nyaman saat belajar menggunakan meja yang tersedia. Ketidaksesuaian ini berpengaruh pada pertumbuhan siswa terutama pada punggung dan lengan jika berlangsung lama. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode RULA (Rapid

Upper Limb Assesment) yang diciptakan oleh Dr. Lynn Mc Atamney dan Dr. Nigel Corlett dari University

of Nottingham, Inggris. Metode yang efektif untuk menilai tingkat resiko aktivitas yang didominasi oleh gerakan tungkai atas, seperti tangan, lengan, bahu, leher dan punggung. Dari pengolahan data antropometri 30 siswa dapat disimpulkan, peneliti mendapatkan ukuran meja yang sesuai dengan data antropometri anak. Kata kunci: Ergonomis, Antropometri, RULA

Abstract

Sekolah Dasar Juara Batam is built in 2016 location in Kavling Garudayaksa Kelurahan Tanjung Piayu Kecamatan Sei Beduk Kota Batam which is destined for the orphan children or dhuafa or incapable family. The desks that are used to learn and read Quran is perceived not ergonomic and can’t fulfill the students need, especially for the taller either the shorter students. Those students’ seems like uncomfortable using them. This unsuitability for a long time has affected to the students’ growth especially for their backs and arms. In this case, the researcher use RULA method (Rapid Upper Limb Assesment) created by Dr. Lynn Mc. Atamney and Dr. Nigel Corlett from University Of Nottingham, England. An effective method to measure risks level of the activity dominated by upper limbs movements, such as arm, shoulders, neck, and back. From the data processing through 30 students’, the researcher obtained a table size that corresponds to the children’s anthropometry data.

Keywords : Ergonomic, Anthropometry, RULA

1. Pendahuluan

Latar Belakang

Secara umum periode pertumbuhan pada masyarakat berada pada usia anak sekolah yang perlu pembinaan dan pengawasan terhadap perkembangan kesehatannya. Pertumbuhan anak sangat erat kaitannya dengan dunia sekolah,

dimana anak usia sekolah menghabiskan sebagian besar waktunya di lingkungan sekolah. Upaya dalam peningkatan kesehatan di lingkungan sekolah salah satunya yaitu dengan memperhatikan sarana belajar yang dipakai sehari-hari terutama meja belajar di kelas dengan menyesuaikan meja belajar terhadap ukuran antropometri anak yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kelelahan pada anak sehingga tidak

(2)

menurunnya efektivitas belajar serta mencegah kelainan pertumbuhan pada anak.

Dalam pelaksaan kegiatan belajar mengajar membutuhkan sarana pendukung seperti meja, akan tetapi efek meja yang tidak ergonomis kurang mendapatkan perhatian dari penyedia maupun perancang fasilitas belajar di sekolah. Dengan kata lain tinjauan antropometri harus dipertimbangkan dalam mendesain sarana pendukung belajar di sekolah.[1]

Sekolah Dasar Juara Batam adalah sekolah swasta yang berdiri pada tahun 2016 yang beralamat Di Kavling Garudayaksa Kampung Tua Bagan Kelurahan Tanjung Piayu Kecamatan Sei Beduk Kota Batam. Sekolah Dasar Juara Batam di Pimpin oleh Kepala Sekolah yaitu Bapak Shofar Fitrotul Al Amin dan dibantu oleh 6 orang pengajar yang mendidik 76 anak didik yang terdiri dari kelas 1 berjumlah 25 anak, kelas 2 berjumlah 26 anak dan kelas 3 berjumlah 25 anak. Pembangunan Sekolah Dasar Juara Batam ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya mausia dan hadir untuk membentengi generasi-generasinya dengan pembekalan sosial edukasi dan life skill. Sekolah Dasar Juara Batam diperuntukkan bagi mereka-mereka yang tidak mampu dari segi ekonomi dan khususnya bagi anak-anak Yatim/Piatu Dhuafa.

Selain pelajaran Formal, Sekolah Dasar Juara Batam juga menerapkan kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an rutin setiap harinya yang menjadi konsen penulis dalam melaksanakan penelitian pada kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an tersebut. Peningkatan minat anak dalam mengikuti kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an sangat terlihat dari semangat anak-anak saat belajar. Namun fasilitas pendukung berupa meja belajar yang digunakan pada kegiatan ini dirasakan kurang ergonomis dan kurang memenuhi kebutuhan penggunanya. Ketidaksesuaian dimensi meja belajar tersebut terhadap dimensi antropometri siswaterlihat saat siswa yang bertubuh tinggi terlalu membungkuk dan siswa yang berbadan pendek terlihat posisi lengan yang tidak efisien saat belajar menggunakan meja yang tersedia. Ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan pengaruh yang tidak baik pada pertumbuhan anak terutama pada punggung dan lengan jika hal ini berlangsung lama.

Perancangan bentuk dan ukuran meja yang mempertimbangkan faktor ergonomis dengan antropometri serta perkembangan fisik anak bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi siswa saat menggunakan meja.[2] Adanya fenomena ini mendorong penulis untuk mengevaluasi fasilitas pendukung Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an yang ada di SD Juara Batam berdasarkan antropometri peserta didik.

2. Metedologi Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara akurat tentang fakta dan sifat suatu populasi atau abjek tertentu, mendeskripsikan desain aktual, keluhan saat menggunakan meja yang tidak ergonomis dan merancang meja ergonomis berdasarkan antropometri siswa. Subjek penelitian adalah siswa yang berumur 7 sampai 10 tahun di Sekolah Dasar Juara Batam dimana subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 30 siswa.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan studi lapangan untuk melihat secara langsung ketidaksesuaian fasilitas yang digunakan, penulis melakukan studi literatur untuk mengetahui hal apa saja yang dibutuhkan saat melakukan studi lapangan. Sedangkan untuk mengetahui keluhan kesehatan yang dirasakan siswa, peneliti melakukan penyebaran Quisioner Nordic Body

Map dan melakukan wawancara langsung.

Dimana Nordic Body Map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh yang dikenal dengan musculoskeletal (sistem gerak) atau sistem organ yang memberikan hewan dan manusia kemampuan untuk bergerak menggunakan otot dan rangka.[3]

Untuk pengukuran antropometri diukur menggunakan alat ukur meteran dan untuk mengukur sudut yang dibentuk oleh tubuh siswa menggunakan alat ukur goniometer. Antropometri adalah suatu studi tentang pengukuran yang sistematis dari fisik tubuh manusia, terutama mengenai dimensi bentuk dan ukuran tubuh yang dapat digunakan dalam klasifikasi dan perbandingan antropologis.[4] Sedangkan untuk pengambilan dokumentasi penulis menggunakan kamera Handphone merek OPPO seri A83 yang kemudian semua data disajikan dalam bentuk tabel.

Tahap pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data siswa berupa nama siswa, umur dan jenis kelamin yang diperoleh dari arsip sekolah. Keluhan

musculoskeletal didata dengan mengisi kuesioner Nordic Body Map saat menggunakan meja pada

kegiatan baca tulis al-qur’an. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberikan tanda (√) pada lembar jawaban yang tersedia sesuai dengan keluhan yang dirasakan. Kemudian data Untuk antropometri diukur menggunakan alat ukur meteran dan untuk mengukur sudut yang dibentuk oleh tubuh siswa menggunakan alat ukur goniometer. Perancangan konsep meja belajar ergonomis untuk kegiatan baca tulis al-qur’an di SD Juara Batam akan menggunakan konsep NIDA ( Need, Idea, Decicion and action).[5]

(3)

Selanjutnya untuk menentukan dimensi meja yang dirancang berdasarkan pengolahan data antropometri anak menggunakan persentil. Persentil menunjukkan suatu nilai persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut.[6] Dimensi meja diukur menggunakan meteran.Untuk lebih jelasnya tahap penelitian ini juga disajikan dalam bentuk diagram alur penelitian seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian

3. Analisa Data dan Pembahasan

Banyak pengembangan metode oleh para ahli ergonomic untuk menilai dan menganalisa resiko MSD pada tubuh. Salah satunya adalah RULA

(Rapid Upper Limb Assesment) yang diciptakanoleh Dr. Lynn McAtamney dan Dr. Nigel Corlett dari University of Nottingham, Inggris. RULA adalah metode metode yang efektif untuk menilai tingkat resiko aktivitas yang didominasi oleh gerakan tungkai atas, seperti tangan, lengan, bahu, leher dan punggung.[7]

Untuk mengetahui tingkat keluhan yang dirasakan siswa, peneliti melakukan analisa kuesioner keluhan siswa dengan metode Nordic

Body Map, ukuran antropometri siswa yang akan

digunakan sebagai acuan perancangan meja belajar, serta foto saat kegiatan baca tulis al-qur’an berlangsung dengan observasi langsung ke lapangan.

Data Keluhan Anak Berdasarkan kuesioner

Nordic Body Map (NBM)

Pembagian segmen serta keterangan dari bagian tubuh guna mengetahui letak rasa sakit atau ketidaknyamanan pada tubuh anak dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar2. Nordic Body Map [8]

Keterangan:

0. Leher Atas 18. Paha Kiri 1. Leher Bawah 19. Paha Kanan 2. Bahu Kiri 20. Lutut Kiri 3. Bahu Kanan 21. Lutut Kanan 4. Lengan Kiri Atas 22. Betis Kiri 5. Punggung 23. Betis Kanan 6. Lengan Kanan Atas 24. Pergelangan Kaki 7. Pinggang Kiri

8. Bokong 25. Pergelangan Kaki 9. Pantat Kanan

10. Siku Kiri 26. Telapak Kaki Kiri 11. Siku Kanan 27. Telapak Kaki 12. Lengan Kiri Bawah Kanan 13. Lengan Kanan Atas

14. Pergelangan Kiri 15. Pergelangan Kanan 16. Tangan Kiri 17. Tangan Kanan

(4)

Tabel 1.TabelKeluhanSegmenTubuhSiswa

Dari data kuesioner Nordic Body Map 0 – 27 bagian tubuh di atas, terdapat bagian tubuh yang dirasakan siswa dengan tingkat keluhan diatas 50%. Bagian tubuh tersebut adalah leher bagian atas, bahu sebelah kanan, punggung, lengan bawah sebelah kanan dan pergelangan tangan yang harus mendapatkan perhatian khusus untuk perancangan. Bagian tubuh tersebut ditampilkan pada Tabel 1.

Dokumentasi Postur Tubuh Anak Saat Belajar Baca Tulis Al-Qur’an Menggunakan Meja yang tersedia di SD Juara Batam

Gambar 3. Postur Tubuh Siswa

Pengolahan Data Menggunakan Metode RULA Pengolahan data fostur tubuh siswa menggunakan metode RULA tujuannya untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat resiko ( risk level ) yang disebabkan dari posisi duduk yang salah saat belajar. Skor segmen tubuh yang akan diuji dibagi dalam dua grup yaitu grup A meliputi bagian lengan atas dan bawah, serta pergelangan tangan. Sementara grup B meliputi leher dan punggung. Skor anggota tubuh pada

Upper Limbs ( lengan atas, lengan bawah dan

pergelangan tangan).[9] Penentuan nilai skor berdasarkan pada Gambar 3. Berikut ditampilkan nilai skor grup A pada Tabel 2. dan skor grup B pada Tabel 3.

No

Grup A

Bagian Tubuh Jarak

Ekstensi Skor

1 Lengan Atas 50° 3

2 Lengan Bawah 105° 3

3 Pergelangan Tangann Netral 2 Tabel 2. Nilai Skor Grup A

No

Grup B

Bagian Tubuh Jarak

Ekstensi Skor

1 Leher 40° 3

2 Punggung 65° 4

Tabel 3. Nilai Skor Grup B

Berdasarkan perhitungan RULA dari data Tabel 2. dan Tabel 3. didapat nilai skor RULA seperti berikut:

a. Nilai skor untuk A adalah 4. b. Nilai skor untuk B adalah 5.

c. Nilai skor untuk C adalah (total skor A+1) = 5. d. Nilai skor untuk D adalah (total skor B+1) = 6. e. Nilai skor kombinasi dari skor C dan D (grand

score) adalah 7 yang termasuk dalam kategori

dengan tingkat resiko sangat tinggi dan perlu adanya investigasi dan perbaikan secepat mungkin. N O . Jenis Keluhan Tingkat Keluhan J u mla h Rata -r a ta ( %) Us ia ( T a hu n) Sa k it Tid a k Sa k it 1 Sakit Pada Leher Atas √ - 26 86.7 7 - 10 2 Sakit Pada Bahu Kanan √ - 25 83.3 7 - 10 3 Sakit Pada Punggun g √ - 28 93.3 7 - 10 4 Sakit Pada Lengan Kanan Bawah √ - 28 93.3 7 - 10 5 Sakit Pada Pergelan gan Tangan Kanan √ - 30 100 7 - 10

(5)

Perancangan Meja

Untuk menentukan ukuran dimensi meja, peneliti melakukan metode perhitungan persentil dan perhitungan langsung berdasarkan data antropometri 30 anak pada 3 ukuran jarak tubuh yaitu pada ukuran jarak dari siku ke lantai, ukuran jarak dari siku ke ujung jari dan ukuran jarak dari siku ke siku.

Perhitungan Langsung 1. Tinggi Maksimal

Tinggi maksimal meja diambil dari nilai tertinggi ukuran antropometri anak jarak dari siku ke lantai yaitu 28 cm.

2. Tinggi Minimal

Tinggi minimal meja diambil dari nilai terendah ukuran antropometri anak jarak dari siku ke lantai yaitu 17 cm.

3. Lebar Meja

Untuk ukuran lebar meja diambil dari nilai tertinggi ukuran antropometri anak pada jarak dari siku ke ujung jari yaitu 40 cm

4. Panjang Meja

Untuk ukuran panjang meja juga diambil dari nilai tertinggi ukuran antropometri anak pada jarak dari siku ke siku yaitu 43 cm.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Ukuran Meja Perhitungan Langsung

Perhitungan Persentil

Nilai Persentil dari seluruh data antropometri siswa digunakan untuk menentukan dimensi meja, dimana :

a. Nilai persentil 99 pada ukuran jarak dari siku ke lantai digunakan untuk menentukan tinggi maksimal meja yaitu 27.54 dibulatkan menjadi 28 cm.

b. Nilai persentil 10 pada ukuran jarak dari siku ke lantai digunakan untuk menentukan tinggi minimal meja yaitu 17.13 dibulatkan menjadi 18 cm.

c. Nilai persentil 99 pada ukuran jarak dari siku ke ujung jari digunakan untuk menentukan lebar meja yaitu 41.18 dibulatkan menjadi 42 cm. d. Nilai persentil 99 pada ukuran jarak dari siku ke

siku digunakan untuk menentukan panjang meja yaitu 49.65 dibulatkan menjadi 50 cm. Untuk ukuran meja yang dihitung dengan perhitungan persentil dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Ukuran Meja Perhitungan Persentil

Dari perhitungan menggunakan 2 metode diatas terlihat jauh perbedaan antara ukuran meja sebelumnya yang tersedia di SD Juara Batam dengan ukuran meja yang dirancang berdasarkan pada data antropometri anak. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

No Dimensi Meja Ukuran

(cm) 1 Tinggi Meja Maksimal 25 2 Tinggi Meja Minimal -

3 Panjang Meja 40

4 Lebar Meja 31

Tabel 4. Ukuran Meja Sebelumnya

No Dimensi Meja Ukuran

(cm) 1 Tinggi Meja Maksimal 28 2 Tinggi Meja Minimal 17

3 Panjang Meja 43

4 Lebar Meja 40

No Dimensi Meja Ukuran

(cm) 1 Tinggi Meja Maksimal 27.54 = 28 2 Tinggi Meja Minimal 17.13 =18

3 Panjang Meja 49.65 =50

(6)

Berdasarkan data dari Tabel 4. dapat dilihat bahwa ukuran meja sebelumnya tidak memenuhi kebutuhan berdasarkan data antropometri pada anak Sekolah Dasar Juara Batam yang membutuhkan meja dengan ukuran tinggi maksimal 28 cm, tinggi minimal 18 cm, panjang 50 cm dan lebar 42 cm.

Berikut foto meja yang tersedia untuk kegiatan baca tulis Al-qur’an di Sekolah Dasar Juara Batam:

Gambar 4.Meja Belajar Sebelumnya

Pembuatan Desain

Pembuatan desain bertujuan untuk memenuhi fungsi karakteristik produk yang akan dibuat yang ditampilkan dalam bentuk gambar beserta ukuran detailnya. Berikut desain komponen meja ergonomi yang dirancang dengan ukuran antropometri 30 anak Sekolah Dasar Juara Batam dengan metode perhitungan persentil yang mendapatkan hasil hampir sama dengan perhitungan langsung. Peneliti menggunakan hasil dari perhitungan Persentil untuk memenuhi kebutuhan antropometri anak yang memiliki ukuran jarak dari siku ke siku tertinggi sebesar 43 cm dan ukuran jarak dari siku ujung jari tertinggi sebesar 40 cm untuk menentukan ukuran meja. Sehingga anak-anak memiliki ruang gerak untuk tangannya saat mengikuti kegiatan baca tulis al-qur’an di Sekolah Dasar Juara Batam.

Berikut disajikan ukuran rancangan dan gambar Prototype meja belajar untuk anak Sekolah Dasar Juara Batam.

1. Ukuran Maksimal Meja

Gambar 5. Tinggi Maksimal Meja

2. Ukura Tinggi Minimal Meja

Gambar 6. Tinggi Minimal Meja

3. Tampilan 3D meja

(7)

4. Tampak Bawah Meja

Gambar 8. Tampak Bawah Meja

4. Kesimpulan

Dari hasil analisa data antropometri anak Sekolah Dasar Juara Batam dengan menggunakan Kuesioner Nordic Body Map (NBM) ditemukan 5 bagian tubuh siswa yang mengalami keluhan diatas 50% dan hasil pengujian data dari dokumentasi saat siswa melakukan kegiatan baca tulis al-qur’an dengan menggunakan metode RULA mendapatkan nilai skor 7 yang termasuk kedalam katagori resiko sangat tinggi sehingga harus dilakukan tindakan investigasi dan perbaikan secepat mungkin.

Dalam perancangan meja belajar ergonomis berdasarkan data antropometri anak Sekolah Dasar Juara Batam peneliti menggunakan data dari 30 anak dengan perhitungan persentil dan menghasilkan rancangan ukuran meja yang sesuai dengan kebutuhan antropometri anak.

5. Daftar Pustaka

[1] Nurmantio, Eko (2008). Ergonomi Konsep

Dasar dan aplikasinya, Surabaya: Guna Widya.

[2] Nurmantio, Eko (2008). Ergonomi Konsep

Dasar dan aplikasinya, Surabaya: Guna Widya

[3] Ramadhani Siregar. (2014). Perancangan Kursi dan Meja berdasarkan antropometri pada Sekolah Dasar Siti Hajar

[4] Ramadhani Siregar. (2014). Perancangan Kursi dan Meja berdasarkan antropometri pada Sekolah Dasar Siti Hajar.

[5] Yongky Kusnandar Djiono. (2013). Working Posture Analysis And Design Using RULA ( Rapid Upper Limb Assessment) Method In Production Process At PT. Indana Paint, 111-112.

[6] Tarwaka (2015). Dasar Dasar Pengetahuan

Ergonomi Dan Aplikasi Di Tempat Kerja, Solo: Harapan Press.

[7] Sugiono. (2006). Statistik Untuk Penelitian,

Bandung : Alfabeta.

[8] Sugiono. (2006). Statistik Untuk Penelitian,

Bandung : Alfabeta

[9] Nugroho, b. P. (2015). Usulan Rancangan Troli Sebagai Alat Bantu Angkat Karung Gabah Dalam Rangka Perbaikan Postur Kerja Di Penggilingan Padi.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
Tabel 1.TabelKeluhanSegmenTubuhSiswa
Tabel 4. Ukuran Meja Sebelumnya
Gambar 5. Tinggi Maksimal Meja
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara substansi penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penerapan klausula eksonerasi dalam perjanjian telekomunikasi tersebut serta bagaimana perlindungan

2011 ini perlu disusun Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kawasan Lindung Tapanuli dan Mandailing Natal sebagai pedoman bagi pembangunan fisik kawasan, yang dalam hal ini

Padahal, tulang ikan mempunyai nilai gizi yang tinggi salah satunya kalsium yang merupakan mineral penting bagi manusia karena mempunyai peran vital pada tulang sehingga

Salah satu alasan mengapa konsep-konsep Sistem Informasi Geografis (SIG) beserta sistem aplikasinya menjadi menarik untuk digunakan di berbagai disiplin ilmu karena SIG

Penelitian ini selaras dengan teori Kotler & Keller, (2008: 177-193), ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan merek

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh signifikan antara Human Capital secara individu

Pada penelitian ini dilakukan optimasi penentuan lokasi Node B, serta menentukan tipe Node B yang akan digunakan pada salah satu operator yang ada di Kota Malang

Menurut Suproyono (2011) dengan penggunaan model NHT guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi sehingga terjadi pertukaran pengetahuan antara siswa yang memiliki