• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

6

2 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab II berisikan penjabaran tentang dasar-dasar teori yang menjadi penunjang dalam rancangan dan implementasi sistem pemetaan yang berbasis Web. 2.1 State of the Art

Sistem Informasi Geografis kini sudah banyak dikembangkan. Sebuah karya tulis penelitian yang berjudul “Implementasi aplikasi SIG dalam pengolahan data jumlah penduduk berbasis web” (Pramartha, 2012). Sistem ini dibangun berbasis web dengan menggunakan Google Maps untuk menampilkan peta wilayah Pulau Bali. Sistem Informasi Geografis ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi jumlah penduduk pada Provinsi Bali. Data yang ditampilkan pada peta yaitu jumlah penduduk pada suatu kabupaten, informasi mengenai jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, serta menampilkan informasi kepadatan penduduk pada tingkat kecamatan sebagai detail dari jumlah penduduk kabupaten. Data yang di tampilkan pada sistem ini berasal dari data statistik yang telah tersedia di Badan Pusat Statistik Bali.

Berdasarkan pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Penyebaran Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia di Kabupaten Sleman Berbasis Web” (Santosa, et al., 2008). Sistem ini memberikan informasi keadaan penyebaran penduduk berdasarkan wilayah yang terdapat di Kabupaten Sleman. Informasi lainnya yang di tampilkan pada peta yaitu batas wilayah kecamatan, kota, sungai, dan jalan. Penelitian ini menggunakan data grafis ArcView GIS. Sistem ini bertujuan untuk mengetahui potensi penduduk dari suatu daerah, juga menyediakan informasi bagi para pegambil kebijakan tingkat Propinsi dan Kabupaten untuk menghasilkan perencanaan yang lebih baik dalam pemanfaatan potensi suatui daerah dalam kaitannya dengan pengembangan wilayah yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor seperti iklim, kesuburan tanah, tata air, keadaan ekonomi serta kultur penduduk.

Berdasarkan pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan”

(2)

(Priyanti & Iriani, 2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Sistem ini dibangun berbasis web untuk mendata penduduk yang ada pada desa Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Sistem informasi ini dibuat dengan tujuan untuk melakukan proses pendataan penduduk lahir, penduduk mati, penduduk datang, dan data penduduk pindah yang sebelumnya masih di lakukan secara maunual. Hasil dari penelitian ini adalah mempermudah pihak kantor desa Bogoharjo dalam proses pengelolaan data penduduk, membantu dalam proses penginputan data, pencarian data, dan laporan penduduk.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini membahas mengenai rancang bangun sistem informasi geografis pemetaan tingkat pertumbuhan penduduk yang memberikan informasi berupa jumlah penduduk, angka kelahiran, angka kematian, dan angka migrasi. Sistem ini dirancang berbasis web dengan menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan Javascript, serta menggunakan MySQL untuk basis data dalam melakukan pengolahan data. Peta digital menggunakan Google Maps dengan bantuan Google Maps API sebagai interface agar peta digital dapat tampil pada halaman web sistem yang sedang dibangun.

2.2 Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh beberapa komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

2.2.1 Fertilitas

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan

(3)

kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.

Istilah fertilitas adalah kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainya (Mantra, 2007).

Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi masuk. Angka kelahiran dapat dipergunakan untuk menyusun strategi kebijaksanaan baru dalam upaya peningkatan derajat kesehatan. Banyak sekali tolak ukur yang dapat dipergunakan untuk pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka kelahiran yang dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi di antaranya adalah struktur umur, status perkawinan, dan umur kawin, sedangkan faktor non demografi adalah terdiri dari keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, dan lain-lain. Variabel di atas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas.

2.2.2 Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Komponen ini bukan saja berpengaruh bagi pemerintah secara keseluruhan melainkan perlu juga bagi pihak swasta, terutama yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Perlunya data ini dapat menunjang proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan.

Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program-program kebijakan penduduk.

2.2.3 Migrasi

Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan

(4)

untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas negara atau pun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara. Migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem dapat didefinisikan menjadi dua kelompok, yaitu penekanan pada prosedur dan penekanan pada komponen atau elmennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Jogiyanto, 2005).

2.4 Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah adalah sistem informasi khusus yang memungkinkan untuk mengolah data spasial dan non-spasial menjadi informasi yang berkaitan tentang muka bumi serta digunakan untuk pengumpulan, penyimpanan, manipulasi, menganalisa dan menampilkan data geografis yang sangat berguna untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam ruang bumi tertentu.

SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karateristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. SIG memiliki kemampuan dalam menangani data yang berefernsi geografis yaitu masukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), analisis dan manipulasi data, serta keluaran sebagai hasil akhir (Aronoff, 1989).

Data dalam SIG terdiri atas dua komponen yaitu data spasial yang berhubungan dengan geometri bentuk keruangan dan data atribut yang memberikan informasi tentang bentuk keruangannya (Chang, 2001). Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna. Sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan prosedur untuk penyusunan pemasukan data, pengolahan, analisis, pemodelan, dan penayangan data geospatial.

(5)

Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan suatu Kota, data distribusi lokasi pengambilan sampel, dan sebagainya. Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi. Data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut.

Menurut (Prahasta, 2005) menyatakan bahwa SIG menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa subsistem seperti berikut: 1. Masukan data

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun digital tersebut dikonversikan kedalam format yang dimninta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basis data. Subsistem ini bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

2. Manajemen data

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbarui, dan diubah.

3. Analisis dan manipulasi data

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut menghasilkan informasi yang berguna. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

4. Hasil keluaran

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain-lain.

(6)

2.5 Data Spasial

Sebagian besar data yang ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribut).

1. Informasi Lokasi

Informasi lokasi (spasial) ini berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat goegrafi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.

2. Informasi Deskriptif

Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial adalah suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya adalah kategori, alamat, vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.

2.5.1 Informasi Lokasi

Informasi lokasi atau geometri milik suatu objek spasial dapat dimasukkan ke dalam beberapa bentuk seperti berikut:

2.5.1.1 Titik (dimensi nol-point)

Titik adalah representasi grafis atau geometri yang paling sederhana bagi objek spasial. Representasi ini tidak memiliki dimensi, tetapi dapat diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Unsur-unsur bangunan ditampilkan sebagai polygon pada peta skala besar, sedangkan pada skala kecil ditampilkan sebagai unsur-unsur titik.

(7)

Gambar 2.1 Contoh Data Spasial dalam Bentuk Titik

(Sumber: Google Maps)

Contoh penggunaannya adalah dalam penandaan suatu tempat misalnya lokasi tiang listrik.

2.5.1.2 Garis (satu dimensi-polyline)

Garis adalah bentuk geometri linier yang menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek yang berdimensi satu.

(8)

Batas-batas objek geometri polygon juga merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, jaringan komunikasi, pipa air minum, saluran buangan, dan utility lainnya dapat direpresentasikan sebagai objek dengan bentuk geometri garis. Hal ini bergantung pada skala peta yang menjadi sumbernya atau skala representasi akhirnya. Contoh penggunaannya adalah dalam penandaan suatu panjang jalan, sungai, dan lainnya.

2.5.1.3 Polygon (dua dimensi-area)

Geometri polygon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Unsur-unsur spasial seperti danau, batas propinsi, batas Kota, batas persil tanah adalah beberapa contoh tipe entitas dunia nyata yang pada umumnya direpresentasikan sebagai objek-objek dengan geometri polygon. Meskipun demikian, representasi ini masih bergantung pada skala petanya atau sajian akhirnya.

Gambar 2.3 Contoh Data Spasial Dalam Bentuk Polygon (Sumber: Google Maps)

Contoh penggunaannya misalnya dalam penandaan batas suatu wilayah. Koordinat titik awal dengan titik akhir sama, mempunyai panjang dan luasan.

(9)

2.5.2 Informasi Atribut

Data deskriptif merupakan uraian atau atribut data spasial (anotasi, tabel, hasil pengukuran, kategori objek, penjelasan hasil analisis). Data nonspasial dapat dimasukkan ke dalam beberapa bentuk seperti format laporan, format tabel, format grafik, dan format pengukuran.

2.6 Format Data Spasial

Format dalam bahasa komputer memiliki bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:

2.6.1 Data Vektor

Data Vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir di titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama dalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.

2.6.2 Data Raster

Data Raster adalah data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Data Raster merupakan objek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Data raster memiliki resolusi tergantung pada ukuran pixelnya. Resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya dari permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data Raster sangat baik digunakan untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasn utama dari

(10)

Data Raster adalah besarnya ukuran file semakin tinggi resolusi grid semakin besar pula ukuran file dan sangat tergantung pada kapasitas perangkat keras yang tersedia. Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data Vector relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Data Raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

2.7 Sistem Informasi Geografis Berbasis Web

Sistem Informasi Geografis berbasis web adalah sebuah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada suatu web browser. Aplikasi tersebut bisa dijalankan dalam suatu jaringan global yaitu internet, dalam suatu jaringan lokal atau jaringan LAN, dan dalam suatu komputer yang memiliki web server.

Gambar 2.4 Arsitektur Sistem Informasi Geografis berbasis Web

Gambar 2.4 menunjukan interaksi antara client dengan server berdasar skenario permintaan dan respon. Web browser di sisi klien mengirimkan permintaan ke web server. Web server tidak memiliki kemampuan pemrosesan peta, permintaan yang berkaitan dengan pemrosesan peta diteruskan oleh web server ke server aplikasi dan Mapserver. Hasil pemrosesan dikembalikan lagi melalui web server, terbungkus dalam bentuk berkas HTML atau applet.

(11)

Dewasa ini terdapat bannyak aplikasi web GIS pada jaringan internet. Hal ini makin dipengaruhi oleh makin berkembangnya web programming. Beberapa contoh web GIS yang beredar saat ini seperti Google Maps, Yahoo Maps, Map Quest, Bing Maps, dan masih bannyak lainnya.

2.8 Google Maps

Google Maps adalah layanan mapping online yang disediakan oleh Google. Google Maps mempunyai platform open source yang dapat digunakan dengan bebas namun harus mematuhi syarat yang telah ditetapkan. Google Maps juga memberikan kebebasan kepada pengembang untuk mengembangkan teknologi pemetaan yang berbasis Google Maps (Irwansyah, 2011). Pengembangan platform Google Maps menggunakan sebuah bahasa pemrograman dengan Maps Javascript API.

2.8.1 API (Application Programming Interface)

API (Application Programming Interface) adalah sekumpulan perintah, fungsi, komponen, dan protokol yang disediakan oleh sistem operasi ataupun bahasa pemrograman tertentu yang dapat digunakan oleh Programmer saat membangun perangkat lunak agar layananan tersebut bisa di integrasikan dengan aplikasi yang kita buat. Terdapat fungsi-fungsi atau perintah-perintah untuk menggantikan bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti oleh Programmer dalam API.

2.8.2 Google Maps Application Programming Interface (API)

Google Maps Application Programming Interface (API) merupakan fitur aplikasi yang digunakan untuk memfasilitasi para pengguna yang ingin mengintegrasikan Google Maps ke dalam website masing-masing dengan menampilkan data point milik sendiri. Google Maps dapat di-embed pada website eksternal dengan menggunakan Google Maps API. Maps API Javascript harus dimasukan terlebih dahulu sebelumnya agar aplikasi Google Maps dapat muncul di website tertentu.

(12)

2.8.2.1 Menggunakan Google Maps API

Cara menampilkan peta menggunakan Google Maps API dengan urutan sebagai berikut:

1. Memasukan Maps API Javascript.

2. Membuat element div sebagai tempat menampilkan peta.

3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan properti-properti pada peta.

4. Menuliskan fungsi Javascript untuk membuat objek peta.

5. Menginisialisai peta dalam tag body HTML dengan event onload. Menampilkan peta Google Maps pada web dan fungsi-fungsi Google Maps dapat dipelajari di halaman https://developers.google.com/maps/. Beberapa fungsi utama yang sering digunakan adalah menampilkan peta, menampilkan marker, menampilkan info window, membuat polygon, dan membuat circle.

<script src="https://maps.googleapis.com/maps/api/js?v=3.exp"> </script>

Kode Program 2.1 Google Maps Javascript API

Kode Program 2.1 merupakan experimental version dari Google Maps Javascript API yang digunakan untuk menampilkan peta.

<body>

<div id="map-canvas"></div> </body>

Kode Program 2.2 Elmen Kanvas Google Maps

Elmen div yang digunakan sebagai tempat dimana Google Map akan menampilkan petanya. var map; function initialize() { var mapOptions = { zoom: 12, draggableCursor:'default', center: new google.maps.LatLng(-8.7248095,115.1985231)

};

map = new google.maps.Map(document.getElementById('map-canvas'),mapOptions);

}

google.maps.event.addDomListener(window, 'load', initialize);

(13)

Kode Program 2.3 merupakan kode program untuk membuat objek peta Google Maps pada web dengan id ‘map-canvas’. Kode program javascript ini

disisipkan pada tag <head> dalam listing program web yang telah dibuat dan untuk

meng-inisiasi id ‘map-canvas’ disisipkan pada tag <body>.

Pembuatan marker pada suatu lokasi pada peta Google Maps dapat menggunakan Kode Program 2.4 berikut ini.

var map;

function initialize() {

var myLatlng = new google.maps.LatLng(-8.7248095,115.1985231); var mapOptions = {

zoom: 12,

center: myLatlng };

map = new google.maps.Map(document.getElementById('map-canvas'),mapOptions);

/* ======= script untuk add marker ======= */ var marker = new google.maps.Marker({

position: nmyLatlng, map: map,

title: 'Hello World!' });

/* ======= script untuk add marker ======= */ }

google.maps.event.addDomListener(window, 'load', initialize);

Kode Program 2.4 Kode Program untuk Membuat Marker

Kode Program 2.4 merupakan fungsi yang disisipkan pada tag <head> dalam listing program web yang telah dibuat. Posisi marker tampil diposisi koordinat yang sudah ditentukan. Koordinat disini adalah nilai dari variabel myLatlng yaitu -8.7248095,115.1985231. Marker dapat diberi informasi mengenai content-content suatu tempat atau lokasi dengan menggunakan Info Window. 2.9 HTML (Hypertext Markup Language)

Hypertext Mark Languange (HTML) merupakan bahasa markup yang digunakan untuk membuat suatu halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser internet. HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web.

HTML merupakan dokumen teks biasa, hanya saja dokumen ini bisa memuat instruksi yang ditandai dengan kode atau dikenal dengan tag. Elemen pada

(14)

HTML dapat didefinisikan sebagai suatu kode tertentu yang menyediakan tempat untuk meletakkan beberapa kode di dalamnya.

2.10 PHP

Menurut (Nugroho, 2008) PHP memiliki beberapa pandangan dalam mengartikannya. PHP: HypertextPreeprocesor ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat di tampilkan pada client. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web yang menyajikan HTML yang dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang di hasilkan server. PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada.

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Server Side Scripting

(Sumber: hastomo.net)

PHP dikenal sebagai bahasa yang digunakan untuk membuat aplikasi web yang memungkinkan untuk menampilkan data yang tersimpan di dalam database. Prinsip kerja dari PHP dimulai dari permintaan yang berasal dari client yang mengakses halaman PHP tersebut. Berdasarkan URL atau alamat halaman website yang diakses client, ditemukan sebuah alamat dari webserver. Webserver kemudian mencari berkas yang diminta oleh client dan menampilkannya pada browser. Prinsip kerja PHP pada dasarnya sama dengan memanggil kode HTML, namun pada saat permintaan dikirim ke webserver, webserver memeriksa tipe file yang diminta client. Tipe file yang diminta jika itu adalah PHP, maka webserver memeriksa isi script dari halaman PHP tersebut. Permintaan client langsung ditampilkan ke browser jika file yang diminta tidak terdapat script PHP, namun jika dalam file tersebut terdapat script PHP, maka proses dilanjutkan ke modul PHP sebagai mesin yang menerjemahkan script-script PHP dan mengolah script tersebut

(15)

sehingga dapat dikonversikan ke kode-kode HTML lalu ditampilkan ke browser klien.

2.11 MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database SQL (Structure Query Language) yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database managemen sistem (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan.

2.11.1 Perintah-Perintah MySQL

Query pada MySQL adalah query yang diciptakan dengan menggunakan pernyataan-penyataan SQL. Structured Query Language (SQL) adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Pernyataan (statement) SQL dapat digolongkan atas tiga golongan, yaitu:

1. Data Definition Language (DLL) yang mendefinisikan struktur suatu data. Perintah-perintah SQL yang termasuk DLL antara lain create, alter, dan drop.

2. Data Manipulation Language (DML) yang mencari (query) dan mengubah (modify) suatu tabel. Perintal-perintah SQL yang termasuk DML antara lain select, insert, update dan delete.

3. Data Control Language (DCL) yang mengatur hak-hak (previlege) untuk seorang pemakai database. Perintah-perintah SQL yang termasuk DCL antara lain grant dan revoke.

2.11.2 Tipe Data MySQL

MySQL memiliki tiga jenis tipe data yang dipergunakan untuk pembuatan tabel dan pengisian data pada sistem. Ketiga tipe data tersebut adalah sebagai berikut:

(16)

2.11.2.1 Tipe Data Numerik

Tipe data numerik dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu integer dan floating point. Tipe data numerik selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Tipe Data Numerik

Tipe Data Kisaran Nilai Memori

Penyimpanan

Tinyint (-128) – 127 atau (0-255) 1 bytes

Smallint (-32768) - 32767 atau (0-65535) 2 bytes

Mediumint (-3888608) – 8388607 atau (0-16777215) 3 bytes Int (-21476836484) – 21447683647 atau

(0-4294967295)

4 bytes float (-1.79E+308) – (-2.225E-308), 0 dan

(1.75E-38-3.4e+38)

4 bytes Double (-1.79E+308)-(-2.225E-308), 0 dan (2.225E-308

– 1.79E+308)

8 bytes Sumber: (Kustiyahningsih & Anamisa, 2011)

Tipe data numerik memiliki beberapa tipe data antara lain tipe data tinyint yang digunakan untuk sebuah bilangan yang sangat kecil. Tipe data smallint yang digunakan untuk sebuah integer yang berukuran kecil. Tipe data mediumint yang digunakan untuk sebuah bilangan menengah. Tipe data int yang digunakan untuk sebuah bilangan bulat berukuran 4 byte. Tipe data float yang digunakan untuk sebuah angka floating-point atau bilangan pecahan. Tipe data double digunakan untuk sebuah bilangan pecahan.

2.11.2.2 Tipe Data String

Tipe data string berupa rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Tipe Data String

Tipe Data Kisaran Nilai Memori Penyimpanan Char 1-255 karakter M bytes, 1 <= M <= 255

Varchar 1-255 karakter L+1 bytes, saat L <= M dan 1 <= M <= 255

Tinytext 1-255 karakter L+1 bytes, saat L < 2^8 Text 1-65535 karakter L+2 bytes, saat L < 2^16 Mediumtext 1-16777215 karakter L+3 bytes, saat L < 2^24

(17)

Longtext 1-424967995 karakter

L+4 bytes, saat L < 2^32

Enum (‘value1’,’value2’,..) 1 atau 2 bytes, tergantung jumlah karakter setiap value

Sumber: (Kustiyahningsih, 2011)

Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char bersifat statis, besarnya

bergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Tipe data varchar, besarnya memori penyimpanan tergantung pada

jumlah karakter ditambah 1 byte. 2.11.2.3 Tipe Data Tanggal

Penggunaan format tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa datetime, date, timestamp, time dan year. Masing-masing tipe mempunyai kisaran tertentu. Kisaran nilai dan besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe data dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Tipe Data Tanggal

Tipe Data Kisaran Nilai Memori Penyimpanan

Datetime 1000-01-01 00:00:00 sampai

9999-12-31 23:59:59 8 bytes

Date 1000-01-01 sampai 9999-12-31 8 bytes

Time -839:59:59 sampai 839:59:59 3 bytes

Year 1901 sampai 2155 1 bytes

Sumber: (Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL, Kustiyahningsih, Yeni & Anamsia, D.R., 2011)

Tipe data tanggal dan waktu memiliki 5 tipe data antara lain tipe data date digunakan untuk kombinasi tanggal dan jam. Tipe data datetime digunakan untuk kombinasi tanggal dan waktu dengan jangkauan 1000-01-01 00:00:00 sampai dengan 9999-12-31 23:59:59. Tipe data time digunakan untuk waktu. Tipe data timestamp digunakan untuk kombinasi tanggal dan jam. Tipe data year digunakan untuk data tahun.

2.12 Javascript

Javascript adalah bahasa pemrograman yang sederhana karena bahasa ini tidak dapat digunakan untuk membuat aplikasi atau applet. Penggunaan Javascript, dapat membuat sebuah halaman web yang interaktif (Hardjono, 2006).

(18)

2.13 JSON

JSON singkatan dari Javascript Object Notation adalah suatu format ringkas pertukaran data komputer. Formatnya berbasis teks dan terbaca oleh manusia serta digunakan untuk merepresentasikan struktur data sederhana dan larik asosiatif (disebut objek). Format JSON sering digunakan untuk mentransmisikan data terstruktur melalui suatu koneksi jaringan pada suatu proses yang disebut serialisasi. JSON dianggap sebagai format data yang tidak tergantung pada suatu bahasa.

Format data JSON mempunyai aturan sebagai berikut:

1. Object adalah satu set nama/nilai yang tidak terurut. Penulisan object dimulai dengan tanda { (left brace) dan diakhiri dengan tanda } (right brace). Setiap nama diikuti oleh tanda ; (titik koma) dan pasangan nama/nilai dipisahkan dengan tanda , (koma).

Gambar 2.6 Object Dalam JSON

2. Array adalah sekumpulan nilai yang teratur. Penulisan sebuah array dimulai dengan tanda [ (left bracket) dan diakhiri dengan tanda ] (right bracket). Nilai dipisahkan menggunakan tanda , (koma).

Gambar 2.7 Array Dalam JSON

3. Nilai bisa berupa string dalam tanda kutip, atau number (angka), TRUE atau FALSE atau NULL, sebuah object atau sebuah array. Struktur ini dapat ditulis menggunakan metode bersarang.

(19)

Gambar 2.8 Value atau Nilai Dalam JSON

4. String adalah rangkaian atau urutan karakter unicode yang berada dalam tanda kutip, bisa juga hanya berisi karakter kosong, menggunakan tanda \ (backslash) untuk keluar. Karakter di representasikan sebagai string tunggal. Tipe data string pada JSON sangat mirip dengan definisi pada bahasa C atau Java.

Gambar 2.9 Tipe Data String Pada Format JSON

5. Number sangat mirip dengan definisi pada bahasa C atau Java, hanya saja tipe bilangan oktal dan heksadesimal tidak digunakan.

(20)

Gambar 2.10 Number Pada JSON

JSON sangat berguna saat kita sering melakukan pertukaran data pada sebuah aplikasi.

2.14 Pengertian Diagram Konteks dan Data Flow Diagram

Diagram konteks dan data flow diagram memiliki pengertian yang dijelaskan sebagai berikut:

2.14.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data menuju dan dari sistem diketahui menganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil analisis dokumen.

Tabel 2.4 Simbol Diagram Konteks

Simbol Nama Contoh

Terminator

Aliran data/ Data flow Informasi Admin Admin

(21)

Proses

Sumber: (Irwansyah, 2011)

Diagram konteks dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol penyimpanan, dan proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan sistem. Bagian termudah adalah menetapkan proses (yang hanya terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang mewakili sistem. Nama dalam hal ini dapat menjelaskan proses atau pekerjaan atau dalam kasus ekstrim berupa nama perusahaan yang dalam hal ini mewakili proses yang dilakukan keseluruhan organisasi.

Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang dan berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data atau penyimpanan eksternal antar terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung.

2.14.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data (DAD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Membuat record pegawai

(22)

Tabel 2.5 Simbol-simbol pada DFD (Data Flow Diagram)

Sumber: (Irwansyah, 2011)

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khusus bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.

Gambar

Gambar 2.1 Contoh Data Spasial dalam Bentuk Titik  (Sumber: Google Maps)
Gambar 2.3 Contoh Data Spasial Dalam Bentuk Polygon  (Sumber: Google Maps)
Gambar 2.4 Arsitektur Sistem Informasi Geografis berbasis Web
Gambar 2.5 Prinsip Kerja Server Side Scripting  (Sumber: hastomo.net)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus ini adalah membedah logo Autocillin melalui pendekatan teori Semiotika dari Peirce dengan pengembangannya pada ikon, indeks dan simbol, serta teori Semiotika hasil

Tadi sebenarnya saya ingin menjawab apa yang dikemukakan oleh Pak Patrialis Akbar walaupun sesame anggota Pansus kami boleh saling meluruskan atau menjelaskan

Kemandirian terdiri atas kemandirian emosional (emotional autonomy), kemandirian perilaku (behavioral autonomy), dan kemandirian nilai (values autonomy). Individu dikatakan

Pembelajaran matematika di sekolah bertujuan agar peserta didik memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, serta

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan Hollow Sprint terhadap Kecepatan Tendangan Sabit pada Pesilat Remaja di Perguruan Tapak Suci

Mengingat besaran dana yang akan diterima oleh provinsi Papua dan propinsi Papua Barat akan mengalami penurunan apabila alternatif kebijakan ini diambil, maka

Hubungan antara Electronic word of mouth (E-wom) dengan minat berkunjung dibuktikan oleh penelitian yang salah satunya dilakukan oleh Erkan (2016) yang menyatakan

tersebut harus jelas, termasuk mengontrol suhu konstan dan kelembaban relatif, lingkungan yang bebas dari bahan kimia yang agresif, dan tingkat cahaya yang sesuai.. Tindakan