TRANSITIVITAS PADA TEKS DAQAAIQUL AKHBAR TELAAH FUNGSI IDEASIONAL DALAM KAJIAN
LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK Juramli
Universitas Mataram ABSTRACT
The main problem of this research is the text Daqoiqul Akhbar assessed using the theory of Systemic Functional Linguistics (LFS) focused on the analysis of transivitas consisting of processes, participants, sirkumstan relevanced with text learning in Senior High School (SMA). This study aims to find answers to the following problem formulation, 1) What type of transitivity system that dominates the text Daqaaiqul Akhbar, 2) What is the relevance of the findings to text learning in high school. Data collected by literature methods with techniques and note reading. Data sourced on text of Daqaaiqul Akhbar. The data were analyzed with descriptive approach they are descriptive combination of quantitative and qualitative description in order to present the results of a systematic study, categorical and patterned. The results showed that transitivity system on Daqaaiqul Akhbar text includes 84 types of process (78.83%), 149 types of participants (140.21%) and Sirkumstan 87 (81.79%). The relevance of the findings in high school are, 1) the text daqaaiqul in newspaper relevant to be a reference to explore the values on related objectives of text learning achievement based on Curriculum 2013, 2 ) text study in high school are not always in a structural view of grammar (conventional) but also at the classical level.
Keywords: text, Daqaaiqul Akhbar, LFS, learning ABSTRAK
Masalah utama dalam penelitian ini dalah teks Daqaaiqul Akhbar dikaji menggunakan teori Linguistik Fungsional Sistemik (LFS) terfokus pada analisis transivitas yang terdiri dari proses, partisipan, sirkumstan direlevansikan dengan pembelajaran kewacanaan d i Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap rumusan masalah berikut, 1) Bagaimanakah tipe sistem transitivitas yang mendominasi pada teks Daqaaiqul
Akhbar, 2) Bagaimanakah relevansi hasil temuan terhadap pembela jaran kewacanaan di SMA.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode pustaka dengan teknik baca dan catat. Data bersumber pada teks terjemahan Daqaaiqul Akhbar, dianalisis dengan pendekatan deskriptif yankn kombinasi antara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif guna memaparkan hasil penelitian secara sistematis, kategoris dan berpola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem transitivitas teks Daqaaiqul Akhbar meliputi 84 tipe kata proses (78.83%), 149 tipe kata partisipan (140.21%) dan Sirkumstan 87 butir (81,79%). Relevansi hasil temuan dalam teks
daqaaiqul akhbar terhadap pembelajaran wacana di sekolah menengah atas di antaranya, 1) teks daqaaiqul akhbar relevan menjadi referensi mengeksplorasi nilai-nilai (value) yang terkandung
terkait tujuan pencapaian pembelajaran kewacanaan yang akan dianalisis berbasis teks berkarakter pada Kurikulum 2013, 2) pengkajian teks kewacanaan di SMA tidak menoton pada sebuah pandangan tata bahasa struktural (konvensional) yang masih berada pada tataran klasik.
Kata kunci: teks, Daqaaiqul Akhbar, LFS, pembelajaran
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi
yang sangat vital dalam kehidupan
manusia.Pada umumnya semua aktivitas
manusia yang berlangsung dengan
melibatkan bahasa.Bahasa tampil dan diperlukan dalam aktivitas seperti akademik, politik, keagamaan, dan sebagainya.Dengan kehadiran bahasa, semua aktivitas yang
dilaksanakan manusia dapat
terealisasikan.Manfaat bahasa sangat besar dalam realitas kehidupan manusia terutama untuk kelangsungan hidupnya, karena dengan bahasa mampu mentransfer pesan, tujuan, kehendak, ide, informasi dari seorang penutur bahasa kepada penutur bahasa lainnya.
Sukri dan Rusdiawan (2008:1)
mengemukakan bahwa umat manusia
memiliki kata bahasa, tentunya diasumsikan bahwa semestinya ada hubungan entitas di dalam kata bahasa itu sendiri.Persoalannya adalah bahasa memiliki sekian banyak aspek yang berbeda-beda.Seorang linguis dapat mengemukakan bahwa bahasa adalah fakta sosial, ungkapan psikologis, sebagai seperangkat struktur, atau sebagai hasil koleksi.Bahasa dapat juga dipandang sebagai realitas mental.
Teks Daqaaiqul Akhbar “khabar berita alam akhirat “merupakan salah satu budaya suku Sasak yang mengadopsi tradisi Melayu Islam sebagai bacaan. Tujuannya untuk memantapkan keislaman penduduk Lombok khususnya yang ada di Kabupaten
Lombok Utara Kecamatan Pemenang.
Tradisi ini dijadikan sebagai media dakwah, pembacaanteks tersebut oleh masyarakat setempat disebut bekayat atau memace, selain sebagai wahana apresiasi juga
difungsikan pada berbagai dimensi
kehidupan pelengkap acara adat keagamaan.
budaya lokal yang dapat memelihara kreativitas dan berguna bagi etnis Sasak.Tradisi ini bermuatan kearifan lokal sebagai simbol identitas masyarakat Islam Lombok Utara.
Berdasarkan uraian di atas
merupakan sebuah deskripsi yang ideal, namun dalam realitasnya sebagian etnis Sasak menganggap teks Daqaaiqul Akhbar “khabar berita alam akhirat”adalah bid‟ah,
kurafat, dan mengandung takhayul dengan
demikian tidak perlu diadakan
apalagidikaitkan dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian terjadi antara harapan dan kesenjangan dalam masyarakat Lombok.Hal inilah salah satu menjadi alasan mengangkat teks Daqaaiqul Akhbardalam kajian ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah tipe sistem transitivitas
yang mendominasi pada teks
Daqaaiqul Akhbar“Khabar Berita
Alam Akhirat”?
2. Bagaimanakah relevansi hasil temuan dalam teks Daqaaiqul Akhbarterhadap pembelajaran wacana di Sekolah Menengah Atas?
1.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penelitian ini mendeskripsikan
bagaimana tipe sistem transitivitas yang mendominasi pada teks daqaaiqul akhbar.
2. Penelitian ini mendeskripsikan
relevansi hasil temuan dalam teks
pembelajaran wacana di Sekolah Menengah Atas.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Linguistik Fungsional Sistemik
Pengkajian Linguistik Fungsional Sistemik diperkenalkan oleh Halliday (1994).Disebut systemic pada pengkajian ini karena berakar pada kata sistem yang artinya representasi dari teori terhadap hubungan paradigmatik.LFS yang berupaya ditelaah dengan bahasa sebagai suatu sistem tanda yang dapat dianalisis berdasarkan struktur bahasa dan penggunaan bahasa.LFS sebagai suatu kajian penelaahan dengan bahasa sebagai suatu sistem arti dan sistem lain (sistem bentuk dan eksprsi). Kajian ini pada dua konsep dasar yang berbeda dengan aliran linguistik lainnya, yakni; (a) bahasa merupakan fenomena sosial yang berwujud sebagai semiotic sosial dan (b) bahasa merupakan teks yang berkaitan dan saling mempengaruhi dengan konteks sosial, sehingga kajian bahasa tidak pernah terlepas dari lonteks sosial.
2.2. Sistem Transitivitas
Menurut Saragih, realisasi
pengalaman linguistik manusia sebagai pembuat dan pemakai bahasa disebut transitivitas (2006: 23). Selanjutnya dalam
kajian LFS, Halliday (1994: 107)
mengemukakan bahwa satu unit pengalaman yang sempurna direalisasikan dalam klausa yang terdiri atas tiga unsur, yaitu proses,
partisipan, dan sirkumstan. Proses
direalisasikan oleh grup verbal dari klausa. Partisipan direalisasikan dalam grup nominal. Sirkumstan direalisasikan dalam grup adverbial.
3. METODE KAJIAN
3.1. Pendekatan
Pendekatan penelitian yang
dipergunakan pada berupa pendekatan kombinasi yang menggambungkan dua
pendekatan penelitian, yakni pendekatan
penelitian kualitatif dan
kuantitatif.Pendekatan ini dipergunakan mengacu pada asumsi dasar sebagai upaya terbaik untuk mendapatkan pemahaman terhadap permasalahan penelitian.
3.2. Metode dan Teknik Pengumpulan
Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tigacara yaitu metode observasi, dokumentasi dan catat. Penulis mengadakan observasi terlebih dahulu terhadap objek yang akan dijadikan sebagai
bahan penelitian. Berikutnya,
mendokumentasikan data penelitian,
selanjutnya yaitu mencatat terjemahan
Daqaaiqul Akhbar, kemudian penulis melakukan pemilahan data berupa klausa-klausa, data tersebut digunakan peneliti sebagai data primer.
3.3. Teknik Penganalisisan Data
Penelitian yang menelaah persoalan penganalisisan teks daqaaiqul akhbar dalam perspektif transitivitas melalui pengkajian
LFS, tepatnya dianalisis dengan
menggunakan teknik deskripsi, yaitu teknik
yang berusaha menggambarkan,
mengemukakan, atau menguraikan berbagai
data/teori yang telah ada.Setelah
penggambaran data yang diperoleh, maka peneliti selanjutnya menganalisis data tersebut.Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif kombinasi yakni deskriptif kuantitatif dan kualitatif.Kuatitatif dipergunakan untuk melakukan kategorisasi dan pemolaan diksi yang terkandung dalam
teks daqaaiqul akhbar.Kualitatif
dipergunakan untuk mendeskripsikan
perhitungan persentase transitivitas guna mendukung analisis kualitatif.
4.1. Tipe Transitivitas yang
Mendominasi Teks Daqaaiqul
Akhbar
Berlandaskan uraian deskriptif analisis sistem transitivitas di atas, dapat
diungkapkan bahwa dalam satu unit
pengalaman yang sempurna suatu klausa
direalisasikan oleh system transitivitas yang meliputi tiga unsur, yaitu unsur proses, partisipan dan sirkumstan.Di bawah ini disajikan tabel data transitivitas yang
mendominasi teks Daqaaiqul Akhbar
sebagai berikut. No Teks Jenis Transitivitas Jumlah Butir (%) Jumlah Proses (%) Jumlah Partisipan (%) Jumlah Sirkumsta n (%) 1. Nur Muhammad Proses 30 26,08 84 78,83 149 140,21 87 81,7 9 Partisipan 55 47,81 Sirku mstan 30 26,01
2. Suara langit Proses 24 25,51
Partisipan 45 47,86
Sirku mstan 25 26,59
3. Suara bumi Proses 30 27,24
Partisipan 49 44,54
Sirku mstan 31 28,15
Berlandaskan data di atas, teks
daqaaiqul akhbar dibangun diantaranya oleh
tiga teks yakni, 1) teks kejadian Nurmuhammad yang terbangun dari tiga tipe transitivitas yakni jenis proses, partisipan dan jenis sirkumstan yang dirangkai atau diorgnisasikan oleh seseorang dalam metransfer pengalaman linguistinya memaknai metafungsi bahasa yakni fungsi perangkaian atau pengorganisasian (textual
meaning). Data tipe transitivitas yang
membangun teks kejadian Nur Muhammad bila dibandingkan didominasi oleh tipe partisipan berjumlah 55 butir dengan persentase 47,81 % artinya teks tersebut
oleh seseorang dalam pengalaman
linguistiknya menyampaikan pesan
mengarah kepada aktivitas guna melakukan proses (partisipan I) dan proses itu diarahkan kepadanya (Partisipan II) dalam realitas sosial konteks situasi, 2) teks suara langit meliputi tiga tipe transitivitas yakni tipe jenis proses, partisipan dan jenis sirkumstan yang dirangkai oleh sesorang dalam menyampaikan pengalaman linguistiknya
memaknai salah satu fungsi bahasa dalam berkomunikasi yakni fungsi perangkaian atau pengorganisasian (textual meaning). Data tipe transitivitas yang membangun teks suara langit bila dibandingkan didominasi oleh oleh tipe partisipan berjumlah 45 butir dengan persentase 47,86 artinya teks tersebut oleh seseorang dalam pengalaman
linguistiknya menyampaikan pesan
mengarah kepada aktivitas guna melakukan proses (partisipan I) dan proses itu diarahkan kepadanya (Partisipan II) dalam realitas konteks sosial dan 3) teks suara bumi dan kubur meliputi tiga tipe transitivitas yakni tipe jenis proses, partisipan dan jenis
sirkumstan yang dirangkai atau
diorganisasikan oleh seseorang dalam menyampaikan pengalaman linguistiknya memaknai salah satu fungsi bahasa dalam berkomunikasi yakni fungsi perangkaian atau pengorganisasian (textual meaning). Data tipe transitivitas yang membangun teks suara bumi dan kubur bila dibandingkan didominasi oleh tipe partisipan berjumlah 49 butir dengan persentase 44,54% artinya teks
tersebut seseorang dalam merangkaikan pengalaman linguistiknya menyampaikan pesan mengarah kepada aktivitas guna melakukan proses (partisipan I) dan proses itu diarahkan kepadanya (Partisipan II) dalam realitas konteks sosial.
4.2. Relevansi Hasil Temuan terhadap
Pembelajaran
Berdasarkan pada keterangan
(sirkumstan) yang telah digambarkan di atas bahwa realitasnya dalam kontek sosial, ranah kontek situasi yang real terjadi di
lapangan pada proses pembelajaran
kewacanaan di SMA, para guru berorientasi pada tataran teori konvensional yakni S+P+O+K. Teori ini tidak salah, namun kurang terarahnya konsep terkait kelompok verba (predikator), yang pertama kali
ditentukan siswa sebelum menemukan
kelompok partisipan dan sirkumstan dalam tata bahasa tradisional, mengingat kelompok verba bila siswa diarahkan mengkajinya, memahami nilai yang melekat yakni sebuah pesan fenomena sosial yang mendalam ke arah perubahan (pembentukan) mental yang positif, sehingga apa yang diharapkan yang menjadi tujuan pembelajaran kewacanaan berbasis teks yang berkarakter dalam Kurikulum 2013 dapat teralisasikan.
Kurikulum 2013 SMA terdiri atas Kompetensi Inti satu dan Kompetensi Inti dua sebagai berikut, 1) menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, 2) menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berintraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Relevansinya dengan hasil kajian teks daqaaiqul akhbar yang dibedah dengan
pendekatan LFS bahwa pembelajaran
kewacanaan di SMA berbasis teks
berkarakter yang telah disusun bila dikaji
dengan penggunaan pendekatan tipe
transitivitas meliputi jenis proses, partisipan dan sirkumstan dapat menjadi referensi dengan teknik yang pertama kali ditemukan yakni verba sebagai inti (nucleus) dari tiga
tipe ketransitivitasan yang dapat
menentukan kandungan nilai (value) . Dengan demikian pesan utama atau berita daripada teks dapat diambil oleh siswa guna direalisasikan dalam realitas sosialnya.
5. PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik simpulan berikut.
1. Tipe sistem transitivitas yang terdapat dalam teks daqaaiqul akhbar “khabar berita alam akhirat” yang terdiri atas teks Kejadian Nur Muhammad, Suara Langit dan Suara Bumi terdiri atas 86 klausa meliputi tipe proses 84 butir (78,83%) ditunjukkan oleh kata-kata seperti
bercerailah, berseru-seru, meninggalkan menghimpun, membunuh, dihantar, pergilah, keluarlah, tiadalah dan berjalanlah. Partisipan 149 butir (140,21%) ditunjukkan oleh kata-kata seperti nyawa, langit, anak adam,
engkau, dunia, dan lidahmu serta
Sirkumstan 87 butir (81,79%)
ditunjukkan dengan kata-kata seperti
tiga kali, yang kuat, kembali lagi selama-lamanya, kepada hiru-hara dan taubat. Teks daqaaiqul akhbar dibangun
oleh tiga tipe transitivitas yakni jenis proses, partisipan dan sirkumstan.
2. Relevansi hasil temuan dalam teks
daqaaiqul akhbar terhadap pembelajaran
wacana di sekolah menengah atas di antaranya, 1) teks daqaaiqul akhbar
relevan menjadi referensi
mengeksplorasi nilai- nilai (value) yang terkandung terkait tujuan pencapaian
pembelajaran kewacanaan yang akan dianalisis berbasis teks berkarakter pada Kurikulum 2013, 2) pengkajian teks kewacanaan di SMA tidak menoton pada sebuah pandangan tata bahasa struktural (konvensional) yang masih berada pada
tataran klasik, namun dengan
pendekatan LFS bukan saja tataran strukturalnya tetapi ke arah yang lebih
mendalam (fungsional), siswa
menemukan ruh daripada teks yang
dianalisis guna mendukung yang
diharapkan oleh Kurikulum 2013
berbasis karakter.
5.2. Saran
Para guru bahasa Indonesia yang ada di SMA seyogyanya membuka diri terus belajar meningkatkan kompetensi bidang kebahasaan terutama kewacanaan dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi .
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, Chaedar. 2011. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: ANGKASA. Alwi, Hasan Dkk. 2010.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarata: Balai Pustaka
Aminuddin. 2011. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo Ansori, Ahmad 2014. “Visi dan Misi Pemilihan Gubernur NTB Periode 2013-2018” Kajian
Linguistik Fungsional Sistemik dan Relevansinya Terhadap Pembelajaran Kebahasaan di Perguruan Tinggi.
Anwar, Khaidar. 1995. Beberapa Aspek Sosio- Kultural Masalah Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
Ba‟dulu, Abdul Muis. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: PT RINEKA CIPTA
Budiman, Ihwan. 2013. “Press Release Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Utara” : Sebuah Kajian Berdasarkan Analisis Fungsional Sistemik
Butt, David, dkk. 1995. Using Fungsional Grammar An Explore Guide. Sydney:National Center for English Language Teching and Research Macquarie University.
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: PT Renika Cipta. Dardjowidjojo, Soenjono. 1993 Beberapa Aspek Linguistik Indonesia. Jakarta:Djambata
Djajasudharma, T. Fatimah. 2010.Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: PT Refika Aditama.
Djajasudharma, T. Fatimah. 2012. Wacana dan Pragmatik. Bandung: PT Refika Aditama. Halliday, M.A.K. 1994. An Introduction to Functional Grammar. London: Arnold.
Hidayat, Nurul. 2014. Makna Tekstual Teks Tapel Adam Sebuah Kajian Linguistik Fungsiona l Sistemik dan Relevansinya Terhadap Pembelajaran di SMA
Jorgensen, Mariane W. Philips, Louise J. 2010. Analisis Wacana Metode dan Ananlisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kridalaksana, Harimurti. 2010. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Kompas Gramedia
Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, Dan Tekniknya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Muhammad. 2011. Paradigma Kualitatif Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Liebe Book Press Muhlis Muhammad, 2013. “Teks Pelantikan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono” Kajian Berdasarkan Linguistik Fungsional Sistemik Serta Relevansinya Terhadap Pembelajaran Wacana di sekolah.
Muslich, Masnur. 2010. Tatabentuk Bahasa Indonesia ke Arah Tata Bahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara.
Noth, Winfried. 2006. Semiotik. Surabaya: Airlangga University Press Pateda, Mansoer.1987. Sosiolinguistik. Bandung: ANGKASA
Rahardi, Kunjana R. 2006. Bahasa Kaya Bahasa Berwibawa. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET Ramlan. 2001. Sintaksis. Yogyakarta: CV Saryono.
Rohmadi, Muhammad dan I Dewa putu Wijana.2013. Sosio Linguistik Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Santoso, Anang. 2012. Studi Bahasa Kritis Menguak Bahasa Membongkar Kuasa. Bandung: CV Mandar Maju
Saragih, Amrin. 2006. Bahasa Dalam Konteks Sosial Pendekatan Linguistik Fungsional Sistemik terhadap Tatabahasa dan Wacana. Medan: Sekolah Pacasarjana Universitas Negeri Medan.
Setiawan, Irma. 2014. Kajian Linguistik Fungsional Sistemik Pada Pembertaaan kekerasan Gender dalam Media Cetak Lombok Post dan Relevansinya terhadap Pembeljaran di Perguruan Tinggi.
Suhardi. 2013. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: AR-RUZ MEDIA Sumarsono. 2013. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Syafyahya, Leni dan Aslinda. 2010. Pengantar Sosiso Linguistik. Bandung: PT Rafika Aditama Syamsudin, Abdul Syukur I M. 1982.Prinsip dan Metode Linguistik Historis. Surabaya:Usaha
Nasional
Tarigan, Henry Guntur.2009.Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.
Thomas, Linda. 2007. Bahasa Masyarakat dan kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Titscher, Stefan, dkk. 2009. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ullman, Stephen. 2012. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Verhaar, J. 2012. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Wahab, Abdul. 1991. Isu Linguistik Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: Airlangga
University Press
Wajdi, Mohammad. 2014. “Pidato Pembina Upacara di SMP Negeri 2 Kuripan” Kajian Linguistik Fungsional Sistemik dan Relevansinya terhadap Pembelajaran Wacana di SMP
Indeks Mitra Bebestari Lite ra Jurnal Bahasa Dan Sastra
Volume 1 No. 2, Juli 2015
Untuk penerbitan Volume 1 No. 2, Juli 2015, semua naskah yang diserahkan kepada Litera Jurnal Bahasa Dan Sastra telah ditelaah oleh mitra bestari berikut ini:
1. Prof. Dr. I Wayan Pastika
(Universitas Udayana)
2. Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A (Universitas Udayana)
3. Prof. Dr. Ketut Artawa, Ph.D (Universitas Udayana)
Penyunting Litera Jurnal Bahasa Dan Sastra menyampaikan penghargaan setinggi- tingginya dan terima kasih sebesar-besarnya kepada mitra bestari tersebut atas bantuan mereka.