• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Lintas Sejarah Polda Metro Jaya 3.1.1 Sejarah Polda Metro Jaya

Cikal bakal Kepolisian Jakarta di bentuk oleh penjajah Belanda. Ini terjadi sejak penduduk Belanda terhadap bangsa Indonesia, jauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Setelah Kemerdekaan Rl, pembentukan Kepolisian Kota Jakarta belum sepenuhnya dapat dilaksanakan Bangsa Indonesia, sebab, saat itu jawatan Kepolisian Negara masih sangat sederhana. Akibatnya, Kepolisian Kota Jakarta masih tetap melanjutkan sistem Kepolisian yang dibentuk pada masa pendudukkan Jepang, Inilah yang menyebabkan penulisan sejarah hari jadi Polda Metro Jaya diawali dari sejarah Kepolisian Batavia di tahun 1936 (sesuai Regeerings Almanak Halaman 287 Voor Nederlandsch Indie 1941 Tweede Gedeelte yang disusun Belanda selama berada di Indoneisa).

Sebelum penyerahan kedaulatan atas wilayah RI kepada Bangsa Indonesia melalui penandatangan naskah perjanjian antara Moh Hatta dengan Ratu Juliana di Belanda tanggal 27 Desember 1949, badan-badan kepolisian berangsur-angsur sudah diserah terimakan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sebab itulah pada 6 Desember 1949 Kepala Kepolisian Negara membentuk Kepolisian Komisariat Jaya dan mengangkat Komisaris Basar Politik Tk IR Ating 56 Natadikusuma sebagai kepala Kantor Komisariat Jaya, yang berkantor di Jl. Medan Barat. Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah lahirnya Kepolisian Daerah Jakarta Raya dan sekitarnya (saat ini Polda Metro Jaya). Pada saat itu sebagian besar staf Kepolisian Jakarta masih orang Belanda, sehingga praktis Kepala Kantor Kepolisian Komisariat Jaya belum dapat berbuat banyak sesuai kebijakan Kepala Kepolisian Negara.

Selanjutnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban Kota Jakarta menjelang penyerahan kedaulatan, Kepolisian Jakarta diperkuat tiga Kompi Brimob, masing-masing dari Kepolisian Kota Surabaya, Kepolisian Jawa Tengah. dan Kepolisian Yogyakarta / Jawa Tengah. Pada waktu itu, jenderal Polisi Soetjipto Danukusumo sebagai Komandan Mobile Brigade Kepolisian (MBK) turut serta mengantarkan satu kompi MBK. Mereka berangkat pada 15 Desember 1949 dari Surabaya ke Jakarta melalu Semarang. “Sejalan dengan perencanaan tata kota Jakarta, pada tahun 1963 saat Brigjen M Suhud menjabat Kepala Polisi Komisariat Jaya, kantor Polisi Komisariat Jakarta Raya pindah ke Jl

(2)

Sudirman No.45 Jakarta Selatan. Kepindahannya dilakukan bertahap. Awalnya, kantornya adalah bangunan berlantai dua yang menghadap ke lapangan sabhara (Bangunannya masih berdiri hingga kini)"

Beberapa hari kemudian muncul lagi satu Kompi Brimob dari Yogyakarta / Jawa Tengah dipimpin Inspektur Polisi R Soebroto Darsoprajitno. Ketiga Kompi Brimob ini bergabung menjadi satu di bawah pimpinan Komisaris Polisi Soedarsono dan wakilnya Inspektur Polisi Soetjipto joedodihardjo. Polda Metro Jaya sebelumnya telah beberapa kali mengalami penggantian nama. Dimasa pendudukan Belanda, Kantor Besar Kepolisian Jakarta disebut Hoofdbureau Van Politie. Setelah Jepang mengambil alih pemerintahan, Hoofdbureau Van Politie Batavia berubah nama menjadi Jakarta Tokubestsu Shi Kaisatsu Sho diambil alih oleh Polisi Republik dan namanya diubah menjadi Kantor Besar Polisi Jakarta. Menjelang belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia dibentuk kepolisian di Jakarta dengan nama Kantor Polisi Komisariat Jaya (Kapekomjaya). Kemudian tahun 1965 pada saat Kepala Kantor Polisi Komisariat Jaya dijabat Brigjen Raden Mas Sawarno Tjokrodiningrat namanya diganti lagi menjadi Komandan Daerah Kepolisian VII Jaya (Komdak VII Jaya). Pada tahun 1967 terjadi penggantian pangdak dari Irjen Polisi Drs Soebroto Brotodirdjo SH kepada Mayjen Polisi Drs. Soekahar. Saat itu kembali terjadi penggantian nama menjadi Komando Daerah Kepolisian Metro Jaya (Komdak Metro Jaya), Ini dilakukan setelah Gubernur Ali Sadikin menyatakan Kota Jakarta sebagai kota metropolitan. Selanjutnya nama komdak Metro Jaya berubah lagi menjadi Kodak Metro Jaya. Pada saat itu Mayjen Pol Drs Widodo Budidarmo menjadi Kadapol Metro Jaya tahun 1970 nama Komdak Metro Jaya berubah menjadi Daerah Kepolisian Metro Jaya sampai tahun 1979. Tahun 1980 sampai sekarang Daerah Kepolisian Metro Jaya berubah kembali menjadi Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).

3.1.2 VISI DAN MISI POLDA METRO JAYA VISI

Tergelarnya polisi yang dipercaya masyarakat disemua titik dan lini pelayanan masyarakat disepanjang waktu dalam mewujudkan keamanan diwilayah hukum Polda Metro Jaya dan tegaknya hukum sebagai sinergi pencapaian hasil pembangunan yang berwawasan keamanan.

(3)

MISI

1. Perkuat dan tingkatkan kemampuan intelijen keamanan Polda Metro Jaya guna menjaring informasi untuk cegah gangguan keamanan dan pengungkapan kasus secara sistematis dan tuntas.

2. Kembangkan pelayanan publik disetiap lini berbasis pelayanan prima. 3. Menggelar polisi sebanyak-banyaknya ditengah masyarakat dalam 4. memberikan Perlindungan, Pengayoman, dan Pelayanan masyarakat.

5. Mengembangkan falsafah dan strategi perpolisian masyarakat (POLMAS) dalam membangun hubungan polisi dan masyarakat yang lebih dekat dan interaktif dalam upaya mewujudkan masyarakat patuh hukum.

6. Berdayakan seluruh kekuatan dan kemampuan organisasi pengemban fungsi lidik dan sidik dalam wujudkan POLRI sebagai penegak hukum yang terdepan.

7. Tingkatkan kinerja Polda Metro Jaya secara profesional, transparan, dan akuntabel guna mendukung tupoksi POLRI.

3.1.3 Struktur Organisasi Polda Metro Jaya

Berdasarkan PERKAP NO : 23 Tahun 2010 Tanggal 30 September 2010 Struktur organisasi Polda metro jaya sebagai berikut :

(4)

3.1.4 Ditlantas Polda Metro Jaya

Ditlantas Polda Metro Jaya merupakan unsur pelaksanaan umum Polda Metro Jaya yang memiliki peranan sebagai penegak hukum harus menjaga agar ketentuan berlaku dapat berjalan dengan semestinya, dan masyarakat sebagai pengguna jalan harus secara sadar mengikuti hukum dan norma yang berlaku di jalan raya.

Visi

Polantas yang mampu menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama dengan masyarakat serta sebagai aparat penegak hukum yang profesional dan proporsional yang selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia, pemelihara keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

Misi

1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan para pemakai jalan sehingga para pemakai jalan aman selama dalam perjalanan dan selamat sampai tujuan.

2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat lalu lintas melaui upaya pre-emtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan ketaatan serta kepatuhan kepada ketentuan peraturan lalu lintas.

3. Menegakan peraturan lalu lintas secara profesional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia.

4. Memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai hukum yang berlaku.

5. Meningkatkan upaya konsolidasi ke dalam sebagai upaya menyamakan visi dan misi Polantas kedepan.

3.1.5 Struktur Organisasi Ditlantas Polda Metro Jaya

Berdasarkan keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/07/I/2005, mengenai struktur organisasi Ditlantas Polda Mtero Jaya adalah sebagai berikut :

(5)

Gambar 3.2 Struktur organisasi ditlantas 3.2 Sistem Berjalan

A. Analisis SWOT 1. Strengths

Masyarakat dapat menaati peraturan berkendara dan mengetahui kegiatan operasi kendaraan resmi, serta masyarakat dapat mengkritisi kegiatan operasi kendaraan yang tidak resmi yang dilakukan oleh oknum polisi.

2. Weaknesses

Kurang nya kelengkapan informasi pemberitahuan kegiatan operasi kelengkapan berkendara kepada masyarakat seperti : penanggung jawab, unit-unit operasi kendaan, dan sumber informasi tersebut.

3. Opportunities

Dengan diberikannya informasi kegiatan operasi kendaraan tersebut dapat memberikan kesiapan kepada masyarakat agar melengkapi surat-surat berkendara dan perlengkapan berkendara agar tidak terkena sanksi saat kegiatan operasi kendaan tersebut.

4. Threats

Informasi kegiatan operasi kendaraan yang diberikan dapat di salah gunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

(6)

3.3 Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil Observasi yang dilakukan, berikut hasil analisa masalah pada Pemetaan Lokasi Operasi Kelengkapan Berkendara di Wilayah DKI Jakarta.

Tabel 3.1 Analisa Kebutuhan Sistem

Parameter Constraint Solution

Informasi

pesan melalui media sosial tentang informasi kelengkapan berkendara setiap tahunnya hanya berupa pesan text yang didalamnya belum tercantum sumber terpercaya dan membuat opini kepada masyarakat tentang kebenaran informasi tersebut

memberikan kebenaran lokasi informasi yang didapat dengan sumber terpercaya dari Ditlantas polda metro jaya

Masyarakat

sebagian masyarakat belum mengetahui navigasi titik lokasi operasi kelengkapan berkendara yang di adakan setiap tahunnya untuk menertipkan masyarakat yang tidak melengkapi alat, dan surat-surat berkendaranya.

memberikan navigasi dan lokasi kebenaran tentang lokasi operasi kelengkapan berkendara

Polantas

informasi yang diberikan hanya berupa keterangan lokasi diadakannya operasi kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta melalu media social.

memberikan navigasi dan titik lokasi operasi kelengkapan berkendara serta memberikan sumber terpercaya kepada masyarakat

3.4 Spesifikasi Sistem

Dalam aplikasi penyebaran lokasi operasi kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta ada beberapa spesifikasi system seperti input, proses, dan output. Yang dijelaskan dibawah ini :

A. Input Daftar Operasi : 1. Id operasi 2. Alamat 3. Wilayah 4. Penanggung jawab 5. Unit operasi 6. Latitude

(7)

7. Longtitude 8. Jenis operasi Berita : 1. Id berita 2. Judul berita 3. Isi berita B. Proses

1. Id operasi, alamat, wilayah, penanggung jawab, unit operasi, latitude, longtitude, unit operasi adalah proses daftar operasi kelengkapan berkendara.

2. Id berita, judul berita, isi berita adalah berita seputar operasi kelengkapan berkendara.

3. Latitude, longtitude adalah titik lokasi operasi kelengkapan berkendara. C. Output

1. Menampilkan daftar operasi kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta.

2. Menampilkan Berita seputar operasi kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta.

3. Menampilkan titik lokasi peta operasi kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta.

3.5 Perancangan Sistem 3.5.1 Use Case Diagram

Proses bisnis ini dilakukan konsumen dan admin. Dimana konsumen dapat melihat daftar, berita, peta lokasi operasi kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta. Sedangkan Admin dapat mengelola data operasi kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta, seperti Berita, daftar operasi, titik lokasi. Model ini dijelaskan dalam Use Case Diagram berikut :

(8)

Gambar 3.4 Use Case Aplikasi Operasi Kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta 3.5.1.1 Use Case Description

Pada bagian ini akan dijelaskan masing – masing deskripsi dari use case diagram yang dilakukan oleh admin maupun konsumen.

3.5.1.1.1 Use Case Description pada Admin 1. Login

Tabel 3.2 Skenario Use case login Admin

Use case Name : Login Admin

Actor Admin

Description : Admin melakukan login untuk masuk ke halaman utama admin Pre-Conditions : tampilan awal aplikasi

Post-Conditions : aplikasi masuk kedalam menu admin

Flow of Activities

Actor System

1. User pilih menu login 2. Menampilkan menu login 3. admin memasukkan username

dan password

4. menampilkan halaman utama admin

(9)

2. Kelola Data Operasi Kelengkapan berkendara

Tabel 3.3 Skenario Use case Mengelola data Operasi Kelengkapan Berkendara Use case Name : Mengelola data operasi kelengkapan berkendara

Actor Admin

Description : mengubah atau menghapus data operasi kelengkapan berkendara Pre-Conditions : data akan ditambah atau diubah atau dihapus

Post-Conditions : berhasil merubah atau menghapus data

Flow of Activities

Actor System

1. admin memilih data yang akan diubah atau di tambah. Jika admin ingin mengapus data, maka admin

memilih data operasi dihapus

2. sistem menyimpan perubahan data operasi yang dilakukan admin

3.5.1.1.2 Use Case Description Pada Konsumen 1. Daftar operasi kelengkapan berkendara

Tabel 3.4 Skenario Use case Daftar Operasi Kelengkapan Berkendara Use case Name : Daftar Operasi Kelengkapan Berkendara

Actor Konsumen

Description : menampilkan daftar operasi kelengkapan berkendara Pre-Conditions : tampilan awal aplikasi

Post-Conditions : aplikasi akan menampilkan daftar operasi kelengkapan berkendara

Flow of Activities

Actor System

1. konsumen memilih menu daftar operasi kelengkapan berkendara

2. aplikasi akan menampilkan daftar operasi kelengkapan berkendara

2. Berita Operasi kelengkapan Berkendara

Tabel 3.5 Skenario Use Case Berita Operasi Kelengkapan Berkendara Use case Name : Berita Operasi Kelengkapan Berkendara

Actor Konsumen

Description : menampilkan berita terkait pada operasi kelengkapan berkendara Pre-Conditions : tampilan awal aplikasi

Post-Conditions : aplikasi akan menampilkan informasi berita operasi kelengkapan berkendara

(10)

Flow of Activities

Actor System

1. konsumen memilih menu berita operasi kelengkapan berkendara

2. aplikasi akan menampilkan informasi berita yang terkait dengan

operasi kelengkapan berkendara

3. Peta Lokasi Operasi Kelengkapan Berkendara

Tabel 3.6 Skenario Usecase Peta lokasi Operasi Kelengkapan Berkendara

Use case Name : menampilkan peta

Actor Konsumen

Description : konsumen dapat melihat peta dan lokasi Operasi Kelengkapan Berkendara Pre-Conditions : tampilan awal aplikasi

Post-Conditions : Aplikasi akan masuk ketampilan peta dan konsumen bisa melihat lokasi operasi Kelengkapan berkendara

Flow of Activities

Actor System

1. konsumen memilih menu peta 2. aplikasi menampilkan menu peta

3. konsumen memilih lokasi peta 4. aplikasi menampilkan lokasi Operasi Kelengkapan berkendara

(11)

3.5.2 Activity Diagram Aplikasi Operasi Kelengkapan Berkendara 1. Login

Gambar 3.5 Activity Diagram Login Admin Keterangan :

Tabel 3.7 Deskripsi activity login admin

Activity Name : Login Admin

Actor : Admin

Description : 1. Admin melakukan login dengan memasukan username dan password untuk mengelola data aplikasi

2. System menvalidasi username dan password, jika salah akan kembali ke halaman login atau jika benar akan langsung masuk ke dalam menu admin.

(12)

3. Setelah masuk, admin mengelola data aplikasi operasi kelengkapan dan system menyimpan hasil kelola aplikasi yang dilakukan admin.

2. Daftar Operasi Kelengkapan Berkendara

Gambar 3.6 Activity Diagram Daftar Operasi Kelengkapan Berkendara Keterangan :

Tabel 3.8 Deskripsi activity Daftar Operasi Kendaraan

Activity Name : Daftar Operasi

Actor : Admin dan Konsumen

Description : 1. Admin melakukan login dengan memasukan username dan password untuk mengelola data aplikasi System

(13)

menvalidasi username dan password, jika salah akan kembali ke halaman login atau jika benar akan langsung masuk ke dalam menu admin. Setelah masuk, admin mengelola daftar operasi dan system menyimpan hasil kelola daftar operasi yang dilakukan admin.

2. .Konsumen melihat informasi daftar operasi kendaraan. 3. Activity Diagram Kelola Data Berita

Gambar 3.7 Activity diagram Berita Operasi kelengkapan berkendara Keterangan :

Tabel 3.9 Deskripsi activity Berita Operasi Kendaraan Activity Name : Berita Operasi Kendaraan

(14)

Description : 1. Admin melakukan login dengan memasukan username dan password untuk mengelola data aplikasi System menvalidasi username dan password, jika salah akan kembali ke halaman login atau jika benar akan langsung masuk ke dalam menu admin. Setelah masuk, admin mengelola berita operasi dan system menyimpan hasil kelola berita operasi yang dilakukan admin.

2. .Konsumen melihat informasi berita operasi kendaraan. 4. Activity Diagram Peta

(15)

Keterangan :

Tabel 3.10 Deskripsi activity Daftar Operasi Kendaraan

Activity Name : Daftar Operasi

Actor : Admin dan Konsumen

Description : 1. Admin melakukan login dengan memasukan username dan password untuk mengelola data aplikasi System menvalidasi username dan password, jika salah akan kembali ke halaman login atau jika benar akan langsung masuk ke dalam menu admin. Setelah masuk, admin mengelola daftar operasi dan system menyimpan hasil kelola daftar operasi yang dilakukan admin.

2. Sistem akan merubah titik lokasi peta berdasarkan latitude dan longtitude daftar operasi

3. .Konsumen melihat informasi peta operasi kendaraan. 3.5.3 Sequence Diagram Aplikasi Operasi Kelengkapan Berkendara

3.5.3.1 Sequence Diagram Pada Admin

1. Mengelola daftar Operasi Kelengkapan Berkendara

(16)

Keterangan :

Tabel 3.12 Deskripsi sequence diagram daftar operasi kendaraan Sequence Name : Kelola daftar operasi kendaraan

Actor : Admin

Description : 1. Admin mengakses website untuk melakukan login dengan memasukan username dan password. Kemudian, System menvalidasi username dan password, jika salah akan kembali ke halaman login atau jika benar akan langsung masuk ke dalam menu admin.

2. Setelah masuk, admin mengelola daftar operasi Kendaraan dan system menyimpan hasil kelola daftar operasi Kendaraan yang dilakukan admin. Admin logout akunnya guna mengakhiri proses kelola daftar operasi kendaraan.

2. Mengelola Berita Operasi Kelengkapan Berkendara

(17)

Keterangan :

Tabel 3.13 Deskripsi sequence diagram daftar operasi kendaraan Sequence Name : Kelola berita operasi kendaraan

Actor : Admin

Description : 1. Admin mengakses website untuk melakukan login dengan memasukan username dan password. Kemudian, System menvalidasi username dan password, jika salah akan kembali ke halaman login atau jika benar akan langsung masuk ke dalam menu admin.

2. Setelah masuk, admin mengelola berita operasi Kendaraan dan system menyimpan hasil kelola berita operasi Kendaraan yang dilakukan admin. Lalu, Admin logout akunnya guna mengakhiri proses kelola berita operasi kendaraan.

3.5.3.2 Sequence Diagram Pada Konsumen

(18)

Keterangan :

Tabel 3.14 Deskripsi sequence diagram pada konsumen Sequence Name : Sequence diagram konsumen

Actor : Konsumen

Description : 1. Konsumen mengakses aplikasi penyebaran operasi kelengkapan berkendara.

2. Setelah mengakses konsumen dapat melihat informasi seperti daftar, berita, dan peta lokasi operasi kendaraan di wilayah DKI Jakarta.

3.5.4 Class Diagram

Gambar 3.13 Class Diagram Aplikasi Lokasi Operasi Kelengkapan berkendara Keterangan :

Dalam class diagram tersebut menjelaskan dalam suatu program dapat melakukan beberapa kegiatan semisalnya : satu admin dapat mengelola banyak pemberitaan dan daftar operasi kelengkapan berkendara.

3.6 Rancangan Data Bases

Adapun rancangan database Aplikasi Lokasi Penyebaran Operasi Kelengkapan Berkendara sebagai berikut :

1. Nama Tabel : Admin Primary key : id_admin

(19)

Tabel 3.15 Tabel Admin

Field Type Size Keterangan

Id_admin Int 5 Kode admin

Username Varchar 20 Nama Admin

Password Varchar 20 Kata Sandi Admin

2. Nama Tabel : Berita Primary Key : id_berita

Tabel 3.16 Tabel Berita

Field Type Size Keterangan

id_berita Int 5 Kode Berita

Judul_berita Varchar 100 Judul berita

Isi Text - Isi berita

Kategori Varchar 30 Jenis operasi

Id_admin Int 5 Kode admin

3. Nama Tabel : Daftar Operasi Primary Key : id_daftaroperasi

Tabel 3.17 Tabel Daftar Operasi

Field Type Size Keterangan

id_operasi Int 5 Kode Daftar

Operasi

Alamat_operasi Text - Lokasi Operasi

Kendaraan

Wilayah Varchar 20 Wilayah Operasi

Kendaraan

Penanggung_jawab Varchar 50 Kepala unit

Operasi kendaraan

unit_operasi Varchar 50 Unit-Unit Operasi

Latitude Varchar 50 Latitude peta

Longtitude Varchar 50 Longtitude peta

Jenis_operasi Varchar 20 Jenis operasi

(20)

Id_admin Int 5 Kode admin 3.7 Rancangan Menu

Berikut ini merupakan menu aplikasi lokasi penyebaran lokasi kelengkapan berkendara di wilayah Jakarta berbasis web digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.14 Rancangan Menu Deskripsi Rancangan Menu

1. Konsumen

A. Home : Tampilan halaman utama aplikasi

B. Daftar Operasi Kendaraan : Tampilan Daftar Operasi kendaraan C. Peta Persebaran Lokasi : Tampilan Titik Lokasi Operasi kendaraan D. Berita : Tampilan berita operasi kendaraan

E. About us : informasi tentang aplikasi 2. Admin

A. Login : memasukkan username dan password admin B. Home : Tampilan halaman utama admin

C. Input Daftar Operasi : Form input daftar operasi kendaraan D. Daftar Operasi : List daftar operasi kendaraan

E. Input Berita : Form input berita seputar operasi kendaraan F. List berita : Tampilan daftar berita seputar Operasi kendaraan G. Map : Tampilan titik lokasi Persebaran operasi kendaraan

(21)

3.8 Perancangan Antarmuka

Layout Antarmuka dari aplikasi lokasi penyebaran operasi kelengkapan berkendara adalah sebagai berikut :

1. Antarmuka Halaman utama

Gambar 3.15 Halaman utama aplikasi Keterangan :

A. Header : Logo korlantas, Judul Aplikasi, Navigasi bar menu B. Tengah : Slide foto aplikasi

C. Footer : logo, alamat, dan kontak polantas. 2. Antarmuka halaman Daftar Operasi

(22)

Gambar 3.16 Halaman Data Operasi Konsumen Keterangan :

A. Header : Logo korlantas, Judul Aplikasi, Navigasi bar menu B. Tengah : Daftar Operasi Kendaraan

C. Footer : logo, alamat, dan kontak polantas 3. Antarmuka Halaman Peta

Gambar 3.17 Halaman Peta Operasi Kendaraan Keterangan :

A. Header : Logo korlantas, Judul Aplikasi, Navigasi bar menu B. Tengah : Tampilan Peta Lokasi Operasi Kendaraan

C. Footer : logo, alamat, dan kontak polantas 4. Antarmuka halaman Berita

(23)

Keterangan :

A. Header : Logo korlantas, Judul Aplikasi, Navigasi bar menu B. Tengah : informasi berita beserta link alamat berita

C. Footer : logo, alamat, dan kontak polantas 5. Antarmuka Halaman About us

Gambar 3.19 Halaman About Us Keterangan :

A. Header : Logo korlantas, Judul Aplikasi, Navigasi bar menu B. Tengah : informasi Aplikasi

C. Footer : logo, alamat, dan kontak polantas 6. Antarmuka Halaman Login Admin

(24)

Keterangan :

A. Tengah : Form Login Admin B. Username : admin

C. Password : admin 7. Antarmuka Halaman utama admin

Gambar 3.21 Halaman Utama Admin Keterangan :

A. Header : navbar Home dan Log out

B. Side Bar : navigasi menu dashboard(home), input daftar operasi, daftar operasi, input berita, daftar berita, peta.

C. Center : Informasi aplikasi

D. Footer : nama, dan tahun pembuatan

8. Antarmuka Halaman Input Daftar operasi kendaraan Admin

(25)

Keterangan :

A. Header : navbar Home dan Log out

B. Side Bar : navigasi menu Dashboard(Home), input daftar operasi, daftar operasi, input berita, daftar berita, peta.

C. Center : Form Daftar Operasi

D. Footer : nama, dan tahun pembuatan 9. Antarmuka Halaman Daftar Operasi Admin

Gambar 3.23 Halaman Form Daftar Operasi Kendaraan Keterangan :

A. Header : navbar Home dan Log out

B. Side Bar : navigasi menu Dashboard(Home), input daftar operasi, daftar operasi, input berita, daftar berita, peta.

C. Center : Form Daftar Operasi

D. Footer : nama, dan tahun pembuatan. 10. Antarmuka halaman berita admin

(26)

Keterangan :

A. Header : navbar home dan Log out

B. Side Bar : navigasi menu Dashboard(Home), input daftar operasi, daftar operasi, input berita, daftar berita, peta.

C. Center : Form berita operasi

D. Footer : nama, dan tahun pembuatan 11. Antarmuka Halaman list berita pada admin

Gambar 3.25 Halaman form berita pada admin Keterangan :

A. Header : navbar home dan Log out

B. Side Bar : navigasi menu Dashboard(Home), input daftar operasi, daftar operasi, input berita, daftar berita, peta.

C. Center : daftar berita operasi

(27)

12. Antarmuka Halaman list berita pada admin

Gambar 3.26 Halaman form berita pada admin Keterangan :

A. Header : navbar home dan Log out.

B. Side Bar : navigasi menu Dashboard(Home), input daftar operasi, daftar operasi, input berita, daftar berita, peta.

C. Center : Tampilan Titik lokasi operasi kendaraan. D. Footer : nama, dan tahun pembuatan.

Gambar

Gambar 3.1  Struktur Ogranisasi Polda Metro Jaya
Gambar 3.2  Struktur organisasi ditlantas  3.2  Sistem Berjalan
Tabel 3.1  Analisa Kebutuhan Sistem
Gambar 3.4  Use Case Aplikasi Operasi Kelengkapan berkendara di wilayah DKI Jakarta  3.5.1.1  Use Case Description
+7

Referensi

Dokumen terkait

Motor sinkron digunak DQ XQWXN PHPSHUEDLNL FRV - \DLWX IDNWRU GD\D sehingga menghasilkan kualitas kerja yang baik. Kemampuan suatu motor untuk menghasilkan putaran sangat

ANALISIS PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN BRATI KABUPATEN

Tabel ini menghitung beban biaya tahunan total dari jaringan, seperti yang dimodelkan, dengan menambah capex tahunan (Tabel 7c) ke dalam pengeluaran operasional untuk setiap

Proses yang digunakan untuk memproduksi alumunium adalah proses elektrolisa dengan memakai metoda Hall-Heroult katoda yang dipakai PT INALUM masih di impor dari

pengeboran di sepanjang atas pondasi yang akan diberi perkuatan dengan jarak ± 30 cm untuk memasukkan kawat ikatan besi tulangan, pasang besi tulangan di tempat yang

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pelayanan

Ada siswa yang tidak hadir pada saat pemberian layanan Sebagian lagi kurang memperhatikan materi yang diberikan saat layanan berlangsung BK Bagi mereka yang belum

Menurut Sugiyono (2009:124) “Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu