Kedudukan Perempuan dalam Kumpulan Cerpen SAIA karya Djenar Maesa Ayu (Feminisme Marxis)
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Keywords: Budaya, Perempuan, Cerpen, Semiotika ABSTRAKSI
S.2 Analisis gaya bahasa perumpamaan pada kalimat (18), yakni pengarang menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan menggunakan kata seperti, bagai,
Ada beberapa cara pembentukan kata melalui proses morfologis, yaitu afiksasi, reduplikasi, pemajemukan, derivasi balik, abreviasi, dan penganamatopean (Simpen,
Hasil temuan menunjukkan terdapat delapan bentuk disfemisme dan yang paling banyak digunakan adalah bentuk penggunaan istilah teknis sehari-hari, tujuh bentuk
Analisis data dilakukan dengan menandai dan menentukan teks cerpen, mengklasifikasikan teks cerpen, dan menyimpulkan hasil klasifikasi teks dalam kumpulan cerpen
Dari penarasian dan resistansi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh perempuan, hal yang tampak menarik dari strategi penarasian dengan menggunakan sudut pandang orang
Kutipan diatas menjelaskan bahwa tokoh perempuan menjadi seorang entertain dimana kondisi tersebut diatur oleh sutradara, keadaan inilah yang menjadikan tokoh
seksual untuk mendapat sesuatu. Kelima, menyentuh bagian tubuh tanpa izin. Sesuai dengan pendapat Fakih tersebut, pelecehan seksual yang terjadi pada cerpen “Lintah”