• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAYA AWET TEKWAN YANG DIBERI PENGAWET TEH HIJAU (Camelia sinensis) DAN KANDUNGAN POLIFENOLNYA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAYA AWET TEKWAN YANG DIBERI PENGAWET TEH HIJAU (Camelia sinensis) DAN KANDUNGAN POLIFENOLNYA SKRIPSI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS DAYA AWET TEKWAN YANG DIBERI

PENGAWET TEH HIJAU (Camelia sinensis) DAN

KANDUNGAN POLIFENOLNYA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) di bidang studi Farmasi pada Fakultas MIPA

Oleh :

YESI PRATIWI

08111006033

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sriwijaya, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswi : Yesi Pratiwi

NIM : 08111006033

Fakultas/Jurusan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Farmasi

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sriwijaya “hak bebas royalti non-ekslusif” (non-exclusively

royalty-free right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: “Analisis Daya Awet

Tekwan Yang Diberi Pengawet Teh Hijau (Camelia Sinensis) dan Kandungan

Polifenolnya” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas

royalti non-ekslusif ini, Universitas Sriwijaya berhak menyimpan, mengalih media/memformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir atau skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Inderalaya, Juli 2018 Penulis,

Yesi Pratiwi

(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN & MOTTO

َﻦﯿِﻌِﺷﺎَﺨْﻟا ﻰَﻠَﻋ ﺎﱠﻟِإ ٌةَﺮﯿِﺒَﻜَﻟ ﺎَﮭﱠﻧِإَو ۚ ِةﺎَﻠﱠﺼﻟاَو ِﺮْﺒﱠﺼﻟﺎِﺑ اﻮُﻨﯿِﻌَﺘْﺳاَو

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’

(Al-Baqarah: 45)

ﺎﱠﻟِإ ﺎًﺴْﻔَﻧ ُﮫﱠﻠﻟا ُﻒﱢﻠَﻜُﯾ ﺎَﻟ

ﺎَﮭَﻌْﺳُو

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Al-Baqarah: 286)

اًﺮْﺴُﯾ ِﺮْﺴُﻌْﻟا َﻊَﻣ ﱠنِﺈَﻓ

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Al Insyirah: 5)

َو َنوُﺮِﻓﺎَﻜْﻟا ُمْﻮَﻘْﻟا ﺎﱠﻟِإ ِﮫﱠﻠﻟا ِحْوَر ْﻦِﻣ ُسَﺄْﯿَﯾ ﺎَﻟ ُﮫﱠﻧِإ ۖ ِﮫﱠﻠﻟا ِحْوَر ْﻦِﻣ اﻮُﺳَﺄْﯿَﺗ ﺎَﻟ

Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (Yusuf: 87)

َﺰْﺤَﺗ ﺎَﻟ ﺎَﻨَﻌَﻣ َﮫﱠﻠﻟا ﱠنِإ ْن

Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita. (At-Taubah: 40)

ُبﻮُﻠُﻘْﻟا ﱡﻦِﺌَﻤْﻄَﺗ ِﮫﱠﻠﻟا ِﺮْﻛِﺬِﺑ ﺎَﻟَأ

Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar- Ra’d: 28)

Motto:

"Mintalah perlindungan kepada Allah dari cobaan yang menyulitkan,

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala

karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Daya Awet Tekwan Yang Diberi

Pengawet Teh Hijau (Camelia sinensis) dan Kandungan Polifenolnya”. Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam.

Penyusunan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian maupun penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah Subhanahuwa Ta’ala, Berkat izin dan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan studi.

2. Ayah (Syafrudin A Gani) dan Mama (Jumalia) tercinta, selaku orang tua yang telah begitu sabar dan tak henti-hentinya memberikan doa, cinta, kasih sayang, semangat, dukungan, motivasi, dan nasehat kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Uni (Marselya Ulfa ‘Seli’) dan Abang (Roby Syaputra) tercinta yang selalu membimbing, melindungi, sabar dan tak henti-hentinya memberikan doa, kasih sayang, perhatian, semangat dan dukungan baik moril maupun materil selama pengerjaan penelitian.

4. Rektor Universitas Sriwijaya dan Dekan Fakultas MIPA atas sarana dan prasarana yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik dan lancar.

(8)

viii

5. Bapak Dr.rer.nat. Mardiyanto, M.Si., Apt. selaku Ketua Jurusan Farmasi atas segala bimbingan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis 6. Ibu Hj. Budi Untari, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing pertama dan

Ibu Dr. Miksusanti, M.Si. selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktu dan kesabaran dalam membimbing, memberikan ilmu, arahan, bantuan, serta yang tak henti memberikan motivasi serta kepercayaan kepada saya dalam menyelesaikan penelitian serta penulisan skripsi ini

7. Bapak Dr.rer.nat Mardiyanto, M.Si., Apt., Ibu Indah Solihah, M.Sc.,Apt., dan Ibu Rennie Puspa Novita, M.Farm.Klin., Apt. selaku dosen pembahas serta seluruh dosen Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Sriwijaya yang telah memberikan pelajaran, masukan, pengetahuan, wawasan dan bantuan dalam studi penulis baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus selama ini.

8. Seluruh staf (Kak Adi & Kak Ria) serta analis laboratorium (Kak Tawan, Kak Isti, Kak Fitri, Kak Putri, & Kak Erwin) Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Sriwijaya yang telah banyak memberikan bantuan sehingga studi penulis dapat berjalan dengan baik dan lancar.

9. Teman-teman tercinta (Fitri Irdyanti ‘Soim’, Riskayanti Ramadhani, Gita

Zamandora, Silvia ‘Kak Pi’) yang selalu berbagi masukkan, nasehat, tak

henti mendengarkan curahan dan keluh kesah penulis dari perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini selesai.

10. Teman seperjuangan farmasi (Sheni, Lia, Yola, Regina, Meilan, Seju) terima kasih atas kebersamaan untuk semua cerita, canda tawa, dukungan, motivasi dan bantuan selama masa perkuliahan, penelitian, dan penyusunan skripsi hingga selesai yang telah diberikan kepada penulis.

11. Seluruh teman-teman Farmasi 2011, terima kasih selama ini telah memberikan banyak pelajaran, canda dan tawa, suka dan duka, serta cerita yang mewarnai perkuliahan dan akan selalu dikenang hingga nanti.

12. Adik-adik tingkat Farmasi (2012, 2013, 2014, 2015) yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian.

(9)

ix

13. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis sangat bersyukur dan berterima kasih atas segala kebaikan, bantuan dan motivasi yang diberikan oleh semua pihak yang telah membantu selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. Semoga Allah selalu menyertakan kebaikan dan ridho-Nya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan segala saran dan kritik membangun untuk perbaikan dimasa yang akan dating. Semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Inderalaya, Juli 2018 Penulis,

Yesi Pratiwi NIM. 0811006033

(10)

x

Preservation Analysis of Tekwan Preserved with Green Tea (Camelia sinensis) and its Polyphenol Content

Yesi Pratiwi 08111006033 ABSTRACT

Tekwan is a food based on fish and sago flour which contains water, protein, carbohydrates, and fat. These components make tekwan easily spoiled, due to microbial activity within. Green tea (Camellia sinensis) is one of the natural ingredients which is used as a natural preservative. Green tea contains catechin which is a derivative of polyphenol compound.This study aims to compare the preservation effectivity of tekwan by using green tea and sodium benzoate as its perservatives. The organoleptic test was conducted to observe the response towards tekwan that use green tea as preservative. Total microbial amount of both preservative compared and the data was processed by using ANOVA. The best storage temperature of tekwan is on refrigerator (4ºC) and freezer (-18ºC). The optimum consentration of green tea powder as preservative is 1%. The number of total plate count (TPC) on tekwan that used green tea powder in freezer, refrigerator, and room temperature were 196000, 220000, and 950000 colonies while mold and yeast count (MYC) were 1100, 1100, and 1300 during seven days storage.Statistical analysis of its value showed that storage temperature effects the total microbial amount. The total polyphenol contentin tekwan green tea is 0,913 mg/g, while the total polyphenol content in green tea is 0,986 mg/g.

(11)

xi

Analisis Daya Awet Tekwan yang Diberi Pengawet Teh Hijau (Camelia sinensis) dan Kandungan Polifenolnya

Yesi Pratiwi 08111006033

ABSTRAK

Tekwan merupakan makanan yang berbahan dasar ikan dan sagu yang memiliki kandungan air, protein, karbohidrat, dan lemak. Komponen tersebut yang menyebabkan tekwan mudah mengalami kerusakan, disebabkan oleh adanya aktivitas mikroba. Teh hijau (Camellia sinensis) salah satu bahan alami yang digunakan sebagai pengawet alami. Teh hijau mengandung senyawa katekin yang merupakan turunan dari senyawa polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas daya awet tekwan yang menggunakan natrium benzoat dan teh hijau sebagai pengawetnya. Uji organoleptik dilakukan untuk melihat respon terhadap tekwan yang menggunakan pengawet teh hijau. Jumlah total mikroba dari kedua pengawet ini dibandingkan kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu penyimpanan tekwan yang paling baik yaitu pada kulkas (4ºC) dan freezer (-18ºC). Konsentrasi teh hijau optimum sebagai pengawet sebesar 1%. Jumlah mikroba pada tekwan yang menggunakan teh hijau pada freezer, kulkas, dan suhu ruang pada ALT sebanyak 196000, 220000, dan 950000 koloni serta pada AKK sebanyak 1100, 1100, dan 1300 koloni pada hari ketujuh selama penyimpanan. Analisis statistik terhadap nilai log ALT (Angka Lempeng Total) dan AKK (Angka Kapang Khamir) menyatakan bahwa tempat penyimpanan berpengaruh terhadap jumlah mikroba. Total polifenol di dalam tekwan teh hijau sebesar 0,913 mg/g sedangkan pada teh hijau sebesar 0,986 mg/g.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH SEMINAR HASIL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRACT ... x

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Teh (Camelia sinensis) ... 4

2.2 Kandungan Kimia Teh ... 5

2.3 Pengolahan Teh ... 7

2.4 Teh Hijau ... 9

2.5 Tekwan ... 11

2.6 Cemaran Mikroba pada Pangan ... 12

2.7 Uji Mikrobiologi pada Pangan ... 14

2.8 Penetapan Polifenol ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

3.1 Waktu dan Tempat ... 18

3.2 Alat dan Bahan ... 18

3.2.1 Alat ... 18

3.2.2 Bahan ... 18

3.3 Prosedur Penelitian ... 19

3.4 Sterilisasi Alat ... 19

3.5 Pengamatan Organoleptik ... 20

3.6 Uji Lama Penyimpanan ... 20

3.7 Analisa Total Mikroba ... 20

3.8 Penetapan Kadar Polifenol ... 21

3.8.1 Pembuatan Larutan Asam Galat ... 21

3.8.2 Pembuatan Larutan Uji ... 21

3.8.3 Uji Kadar Polifenol ... 21

(13)

xiii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1 Pembuatan Tekwan ... 23

4.2 Hasil Uji Organoleptik ... 24

4.3 Hasil Uji Lama Penyimpanan ... 26

4.4 Hasil Analisis Data ... 34

4.4 Hasil Pengukuran Total Fenol ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN ... 43

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Komposisi kimia teh hijau kering ... 10 Tabel 2. Konsentrasi teh hijau yang digunakan pada tekwan ... 19 Tabel 3. Hasil uji organoleptik responden ... 25

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tanaman Teh ... 5

Gambar 2. Katekin ... 6

Gambar 3. Bagan proses pengolahan teh ... 8

Gambar 4. Reaksi senyawa fenol dengan pereaksi Folin-ciocalteu ... 16

Gambar 5. Tekwan teh hijau 1% dan 0,75% ... 26

Gambar 6. Tekwan dalam keadaan baik dan rusak ... 27

Gambar 7. Grafik jumlah mikroba ALT ... 29

Gambar 8. Grafik jumlah mikroba AKK ... 30

Gambar 9. Jumlah koloni tekwan ... 33

Gambar 10. Reaksi senyawa golongan fenol dengan pereaksi Folin-ciocalteu ... 35

Gambar 11. Grafik hubungan konsentrasi dan absorbansi kurva baku asam galat ... 36

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Skema Umum ... 43

Lampiran 2. Analisis Total Mikroba ... 44

Lampiran 3. Analisis Total Fenolik ... 45

Lampiran 4. Uji Organoleptik ... 46

Lampiran 5. Perhitungan ALT dan AKK ... 48

Lampiran 6. Hasil uji ALT dan AKK ... 49

Lampiran 7. Hasil SPSS ALT dan AKK ... 51

Lampiran 8. Hasil Perhitungan Total Fenolik ... 52

Lampiran 9. Sertifikat Teh Hijau ... 54

Lampiran 10. Sertifikat Natrium Benzoat ... 55

Lampiran 11. Foto Hasl Penelitian ... 56

Lampiran 12. Alat-Alat Penelitian ... 57

(17)
(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekwan merupakan makanan tradisional khas Sumatera Selatan yang berbahan dasar ikan dan sagu. Tekwan memiliki kandungan air, protein, karbohidrat, dan lemak. Komponen tersebut yang menyebabkan tekwan mudah mengalami kerusakan, disebabkan oleh adanya aktivitas mikroba. Pengolahan tekwan tidak terlepas dari bahan tambahan makanan (BTM) yang disebut tambahan pangan pada proses pembuatan, BTM yang digunakan biasanya bersumber dari bahan alami, dimana bahan tersebut aman digunakan dan didapatkan (Widyaningsih, 2006). BTM sering digunakan untuk menjaga kualitas serta keawetan pada makanan (Hermana, 1991).

Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengawet alami yaitu teh hijau (Camellia sinensis). Teh hijau mengandung senyawa katekin yang merupakan turunan dari senyawa polifenol. Katekin merupakan komponen dari teh hijau yang memiliki aktivitas antibakteri dengan mekanisme kerja merusak membran bakteri atau menghambat salah satu enzim bakteri (Gradisar et al., 2007).

Menurut Toda et al., (1989) menyatakan bahwa teh mengandung senyawa katekin yang berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian Paramitha dan Wahyudi, (2011) menyatakan bahwa pada uji efek infusum, teh hijau (Camellia sinensis) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) 1,6%. Penelitian Setiwan, dkk (2010) juga menyatakan bahwa infusa teh hijau dengan konsentrasi 40%

(19)

2 memberikan daya hambat sebesar 3,376±0,334 mm dan 3,571±0,217 mm terhadap bakteri Salmonella typhi secara in vitro.

Berdasarkan penelitian teh hijau sebagai antibakteri, maka dilakukan uji aktivitas teh hijau sebagai pengawet makanan. Penelitian ini akan dilakukan analisis daya awet tekwan yang diberi pengawet teh hijau (Camellia sinensis) serta variasi waktu dan tempat penyimpanan. Penentuan kualitas mikrobiolgi digunakan metode ALT (Angka Lempeng Total) dan AKK (Angka Kapang Khamir), sedangkan penentuan total fenolik pada teh hijau diukur dengan metode spektrofotometri UV-Vis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yakni:

1. Berapa konsentrasi optimum teh hijau yang efektif sebagai pengawet pada tekwan berdasarkan jumlah total mikroba?

2. Berapa jumlah total mikroba pada tekwan yang menggunakan teh hijau sebagai pengawet selama variasi waktu dan tempat penyimpanan?

3. Berapa kandungan polifenol yang terdapat dalam teh hijau dan tekwan teh hijau?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:

1. Menentukan konsentrasi optimum teh hijau yang dapat sebagai pengawet pada tekwan berdasarkan total mikroba.

2. Menentukan jumlah total mikroba pada tekwan yang menggunakan teh hijau sebagai pengawet selama variasi waktu dan tempat penyimpanan.

(20)

3 3. Menentukan jumlah kandungan polifenol pada teh hijau dan tekwan teh

hijau.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat sebagai berikut :

1. Memberikan informasi pengaruh teh hijau pada tekwan terhadap kualitas mikrobiologi dan kandungan polifenol.

2. Memberikan informasi konsentrasi yang efektif dari teh hijau sebagai pengawet pada tekwan.

(21)

38

DAFTAR PUSTAKA

Addis, M. & Sisay, D. 2015, A review on major food born bacterial illness,

Journal of Tropical Diseases, 3(4): 1 – 7.

Alfian, R. & Susanti, H. 2012, Penetapan kadar fenolik total ekstrak metanol Kelopak bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffalinn) dengan variasi tempat tumbuh secara spektrofotometri, Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 2(1): 73 – 80.

Anton. 2017, ‘Analisis perbandingan daya awet pempek menggunakan natrium

benzoat dan kunyit (Curcuma domestica L.)’, Skripsi, S.Farm., Farmasi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Arifin, S. 1994, Teknis pengolahan teh, Balai Penelitian Teh dan Kina Gambung,

Bandung, Indonesia.

Babay, L. 2013, Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap jumlah kapang pada roti tawar, Jurnal Kesmas, 10(3): 7 – 8.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013, Teh merah (Camellia

sinensis) hasil eksplorasi di Kabupaten Wonosobo, Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 19(1): 1 – 4.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2008, Pengujian mikrobiologi pangan, Info POM, 9(2): 2 – 10.

Balai Pengawas Obat dan Makanan. 2009, Penetapan batas maksimum cemaran

mikroba dan kimia dalam makanan, Peraturan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Bayani, F & Mujaddid, J. 2015, Analisis fenol total teh hijau komersial (Camellia

sinensis L), Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen”, 3(2): 2338 –

6480.

Biswas, J., Heinrich, M., Gibbons, S. & Williamson, E. 2004, Farmakognosi dan

fitoterapi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indonesia.

Bokuchava, M.A. & Skobeleva, N.I. 1969, The chemistry and biochemistry of tea and tea manufacture, Advances in Food Research, 17(2): 215 – 292.

Bruno, R.S., Dugan, C.E., Smyth, J.A., DiNatale, D.A. & Koo, S.I. 2008, Green tea extract protects leptin-deficient, spontaneously obese mice from hepatic steatosis and injury, Journal of Nurtrition, 138(1): 323 – 3.

Cahyani, D.I. & Rustanti, N. 2015, Pengaruh penambahan teh hijau terhadap aktivitas antioksidan dan kadar protein minuman fungsional susu kedelai dan madu, Journal Of Nutrition College, 4(2): 394 – 399.

(22)

39

Cushnie, T.P. & Lamb, A.J. 2005, Antimicrobial activity of flavonoids,

International Journal of Antimicrobial Agents, 26(1): 343 – 356.

Dalimartha, S. 1999, Atlas tumbuhan obat indonesia, Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, Jakarta, Indonesia.

Ditjen POM. 2000, Parameter standar tumbuhan obat edisi ke-1, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Dwidjoseputro, D. 2005, Dasar-dasar mikrobiologi, Djambatan, Jakarta,

Indonesia.

Erol, N.T., Sari, F., Polat, G. & Velioglu, Y.S. 2009, Antioxidant and antibacterial activities of various extracts and fractions of fresh tea leaves and green tea,

Journal of Agricultural Sciences, 15(4): 371 – 378.

Fardiaz, S. 1992, Mikrobiologi pangan 1, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia.

Fardiaz, S. 1993, Analisa mikrobiologi pangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Indonesia.

Fessenden & Fessenden. 1986, Kimia organik edisi ke-3, Erlangga, Jakarta, Indonesia.

Folin, O. & Ciocalteu, V. 1927, On tyrosine and tryptophane determinations in proteins,J Bio Chem, 73(2): 627 – 650.

Friedman, M. 2007, Overview of antibacterial, antitoxin, antiviral and antifungal activities of tea flavonoids and teas, Mol. Nutr. Food Res, 51(1): 116 – 134. Gradisar, H., Pristovsek, P., Plaper, A. & Jerala, R. 2007, Green tea catechins

inhibit bacterial DNA gyrase by interaction with its ATP binding site, J Med

Chem, 50(2): 264 – 71.

Haq, S.M., Rachmiati, Y. & Karyudi. 2014, Pengaruh pupuk daun terhadap hasil dan komponen hasil pucuk tanaman teh (Camellia sinensis L.) O. Kuntze var Assamica (Mast.) Kitamura, Jurnal Pusat Penelitian Teh dan Kina, 17(2): 47 – 56.

Hariana, A. 2007, Tumbuhan obat dan khasiatnya, Penebar Swadaya, Jakarta, Indonesia.

Hartoyo, A. 2003, Teh dan khasiatnya bagi kesehatan, Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.

Henriquez, C., Almonacid, S., Chiffelle, I., Valenzuela, T., Araya, M., Cabezas, L., et al. 2010, Determination of antioxidant capacity, total phenolic content

(23)

40 and mineral composition of different fruit tissue of five apple cultivars grown in Chile, Chilean J of Agricultural Research, 70(4): 523 – 536. Hermana. 1991, Iradiasi pangan, Institut Teknologi Bandung, Bandung,

Indonesia.

Jambang, N. 2004, ‘Studi aktivitas antibakteri dan antioksidan pada beberapa merk teh hitam yang beredar di pasaran kota Malang’, Skripsi, S.T.P.,

Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.

Karneta, L., Rejo, A., Priyanto, G. & Pambayun, R. 2013, Difusivitas panas dan umur simpan pempek lenjer, JTEP Jurnal Keteknikan Pertanian, 1(1): 131

– 141.

Lee, K.W., Kim, Y.J., Lee, H.J. & Lee, C.Y. 2003, Cocoa has more phenolic phytochemical and a higher antioxidant capacity than teas and redwine, J

Agric Food Chem, 51(25): 7292 – 7295.

Litbang, Perkebunan. 2013, Warna penelitian dan pengambangan tanaman

industri, diakses tanggal 12 Mei 2017,

<http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/>

Marsito, B. 2004, Ramuan tradisional untuk melangsingkan tubuh, Penebar Swadaya, Jakarta, Indonesia.

Melo, J.G., Araujo, TA.S., Castro, V.T.N., Cabral D.L.V., Rodrigues M.D., Nascimento S.C., et al. 2010, Antiproliferative activity, antioxidant capacity and tannin content in plants of semi-arid Northeastern Brazil, Molecules, 15(1): 8534 – 8542.

Miller, J.M.T.H. 1995, Antimicrobial properties of tea (Camellia sinensis L.),

Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 39(11): 2375 – 2377.

Mukhlis, A. 2008, Uji aktivitas daun salam menggunakan metode TPC dan MPN,

Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 8(3): 23 – 24.

Murase, T., Nagasawa, A., Suzuki, J., Hase, T. & Tokimitsu, I. 2002, Beneficial effects of tea catechins on diet-induced obesity: simulation of lipid catabolism in the liver, International Journal of Obesity, 26(11): 1459 – 1464.

Noni, S. 2007, Sehat dan cantik berkat teh hijau, Penebar Plus, Jakarta, Indonesia. Novria, P.C.K. 2015, Pengaruh proporsi pati bengkuang dan tepung kentang terhadap hasil jadi masker untuk perawatan kulit wajah flek hitam bekas jerawat, e-Jurnal, 4(1): 211‒ 220.

Paramita, D.N. & Wahyudi, M.T. 2011, Uji efek antibakteri infusum teh hijau (Camellia sinensis) terhadap bakteri Stapyhlococcus aureus in vitro, Jurnal

(24)

41 Permenkes RI. 1988, Peraturan mentri kesehatan tentang bahan tambahan

makanan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, Indonesia.

Primadini, D., R. 2010, ‘Uji aktivitas pengkhelat besi pada ekstrak metaol tanaman obat pegagan (Cantella asiatika), bunga merak (Caesalpinia

pulcherimma) dan sendilaw udang (Commersonia batramia)’, Skripsi, S.Si,

Kimia, Universtias Bengkulu, Bengkulu, Indonesia.

Pudjiastuti. 1998, Kualitas udara dalam ruang, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.

Pusat Penelitian Teh dan Kina. 2011, Ekowisata di pusat penelitian teh dan kina,

diakses tanggal 3 Maret 2017,

<http://www.bandung.panduanwisata.id/ekowisata-di-pusat-penelitian-tehdan-kina/>.

Rahayu, W.P. 2011, Keamanan pangan peduli kita bersama, IPB Press, Bogor, Indonesia.

Rezaeizadeh, A., Zuki, A.B.Z., Abdollahi, M., Goh, Y.M., Noordin, M.M., Hamid, M., et al. 2011, Determination of antioxidant activity in methanolic and chloroformic extracts of momordica charanitia, African Journal of Biotechnology, 10(24): 4932 – 4940.

Rohdiana, D. 2015, Teh: proses, karakteristik dan komponen fungsionalnya,

Foodreview Indonesia, 8(4): 34 – 37.

Rosdiana. 2002, Pengaruh penyimpanan dan pemasakan terhadap mutu gizi dan organoleptik empek-empek, Tesis, M. KM., Ilmu Gizi dan Sumber Daya Keluarga, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia.

Rustanti, E., Jannah, A. & Fasya, A.G. 2013, Uji aktivitas antibakteri senyawa katekin dari daun teh (Cameliasinensis L. var assamica) terhadap bakteri

Micrococcusluteus, Alchemy, 2(2): 138 – 149.

Sambada, D.L.E. 2011, ‘Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1– difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak etanol daun Selasih (Ocimum sanctum L.)’, Skripsi, S.Farm., Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia. Setiawan, D.M., Masria, S. & Chrysanti. 2010, Daya antibakteri dan waktu kontak

infusa teh hijau (Camellia sinensis) terhadap Salmonella typhi secara in vitro, MKB, 42(2): 51 – 55.

Setyamidjaja, D. 2000, Teh budidaya dan pengolahan pascapanen, Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.

Siaka, S. 2009, Analisis kandungan pengawet sintetis dalam makanan, Jurnal

(25)

42 Silalahi, J. 2002, Senyawa polifenol sebagai komponen aktif yang bekhasiat

dalam Teh, Majalah Kedokteran Indonesia, 52(10): 361 – 4.

Singleton, V.L. & Rossi, J.A. 1965, Colorimetry of total phenolic with phosphomolybdic-phosphotungstic acid reagent, amer, J. Enol Viticult, 16(1): 144 – 158.

Standar Nasional Indonesia. 1995, Teh hijau (SNI 01-3945-1995), Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta, Indonesia.

Sulistyo, J., Nurdiana, H. & Elizar. 2003, Pengembangan kerja sama riset, teknologi produksi, dan pemasaran produk hilir teh. prosiding ‘simposium

teh nasional 2003’, Pusat Penelitian Teh Kina Gambung, Bandung,

Indonesia.

Syah, A.N.A. 2006, Taklukan penyakit dengan teh hijau, Agro Media Pustaka, Jakarta, Indonesia.

Toda, M., Okubo, S., Hiyoshi, R. & Shimamura, T. 1989, The bactericidal activity of tea and coffee, Letters in Aplied Microbiology, 8(1): 123 – 125.

Toynbe S.J., Ace, B. & Shanti, D.L. 2015, Pengaruh aplikasi kitosan sebagai coating terhadap mutu dan umur simpan daging giling ikan gabus (Channa

striata), FishtecH, 4(1): 67 – 74.

Viranda, P.M. 2009, ‘Pengujian kandungan fenol total tomat (Lycopersicum

esculentum) secara in vitro’, Skripsi, S.Ked., Kedokteran, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.

Widyaningsih, T. 2006, Alternatif pengganti formalin pada produk pangan, Trubus Agrisarana , Jakarta, Indonesia.

Yuniarti, T. 2008, Ensiklopedia tanaman obat tradisional, Medpress, Yogyakarta, Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

merek tersebut di beberapa Negara.. 52 Selain itu Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M. 03-Hc.02.01 Tahun 1991 Tentang Penolakan Permohonan Pendaftaran Merek

Penelitian Novonordisk (2011) telah dibuktikan bahwa insulin masih tetap perlu diberikan pada pasien DM tipe II, karena Obat Hiperglikemik Oral (OHO) terbukti tidak

Oleh karena itu, keabsahan data dalam penelitian ini dapat menjamin bahwa dalam mendiskripsikan mengenai praktek manyanda masyarakat bakumpai di Desa Muara Sumpoi

Dalam alur pengguna umum seperti masyarakat atau siapapun yang tidak memiliki hak akses sebagai admin dapat langsung mengakses radio daring dengan cara

 Peserta diperkenankan menggunakan media presentasi apapun sebagai penunjang presentasi.  Peserta mengumpulkan softfile presentasi menggunakan flashdisk.  Flashdisk

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI

Hasil studi menunjukkan bahwa daur ulang MA dalam BWR tanpa melibatkan plutonium tampaknya tidak bisa dilakukan meskipun konsentrasi MA dinaikkan sampai 56% dari total bahan

Berdasarkan anal i si si di atas maka untuk pembuatan Akta Peri katan Jami nan dal am bentuk apapun berdasarkan Undang Undang bagi pemberi Jaminan dan Pemegang Jaminan