• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI GEL TABIR SURYA EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELIA SINENSIS) DAN PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FORMULASI GEL TABIR SURYA EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELIA SINENSIS) DAN PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Teh Formulations Of Tehgreen Tea Leaf (Camelia Sinensis) Extract Sunscreenand Teh Determination Of Teh Sun Protection Factor (SPF)

Meliana Novitasari1, Wisnu Amboro2 STIKES Mamba’ul ‘Ulum Surakarta

[email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang: Kulit atau kutis adalah salah satu organ yang paling luas permukaannya dan sangat penting bagi tubuh, yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit berfungsi melindungi tubuh terhadap bahan-bahan yang berbahaya seperti bahan-bahan kimia, cahaya matahari yang mengandung ultraviolet, melindungi dari mikroorganisme (mikroba) serta menjaga keseimbangan antara tubuh terhadap lingkungannya.

Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan formulasi gel tabir surya ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) dan menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF) dalam bentuk sediaan gel dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis.

Metode: Penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium yang di laksanakan di Laboratorium Farmakologi S1 Farmasi STIKES Mamba’ul U’lum surakarta. Uji potensi tabir surya ini ditentukan dengan menggunakan metode Mansur.

Hasil: Dari pengujian tersebut pada konsentrasi 8% memberikan nilai SPF 9,6 dengan kategori maksimal, konsentrasi 10% memberikan nilai SPF 11,62 termasuk kategori maksimal, konsentrasi 12% memberikan nilai SPF 14,50 termasuk kategori maksimal dan konsentrasi 14% memberikan nilai SPF 15,42 termasuk kategori ultra.

Simpulan: Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun teh hijau maka semakin tinggi nilai SPF yang diperoleh.

Kata Kunci : Gel, Ekstrak, Daun Teh Hijau (Camelia sinensis), Tabir Surya, SPF

ABSTRACT

Background: The skin or cutis is one of the organs with the most surface area and is very important for the body, which covers the entire outside of the body so that the skin functions to protect the body against harmful substances such as chemicals, sunlight which contains ultraviolet, protects from microorganisms (microbes) and maintain a balance between the body and its environment.

(2)

Copyright © 2021, Avicenna : Journal of Health Research ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)

Research purposes: Teh study aims to make teh formulation of a green tea Leaf extract veil(Camelia sinensis) and determine teh value of Sun Protection Factor (SPF) in teh form of a gel dosage using UV-Vis spectrophotometry.

Methods: The research used was an experimental laboratory carried out at the Pharmacology Laboratory of S1 Pharmacy STIKES Mamba'ul ‘Ulum, Surakarta.

This sunscreen potency test was determined using the Mansur method.

Results: From teh test at a concentration of 8% gives teh value of SPF 9.6 with teh maximum category, 10% concentration gives SPF 11.62 value including maximum category, 12% concentration gives SPF 14.50 value including maximum category and 14% concentration Gives teh value of SPF 15.42 including teh Ultra category.

Conclusion: Teh higher teh green leaf extract concentration tehn teh higher teh SPF value is obtained.

Key Words: Gels, Extracts, Green Tea Leaves (Camelia sinensis), Sun screen, SPF

PENDAHULUAN

Kulit manusia merupakan mekanisme perlindungan yang pertama dan utama terhadap pengaruh luar yang berbahaya. Pengaruh berbahaya ini meliputi radiasi UV (280-400 nm) dan radiasi VIS/NIR (400-2000 nm). Radiasi UVB (280-320 nm) menyebabkan terbakar surya dan pencoklatan tak langsung. Radiasi UVA (320-400) menyebabkan pencoklatan langsung serta penuaan dini. Radiasi VIS/NIR (> 400 nm) mengintensifkan reaksi kulit. Meskipun radiasi pada kisaran spectra ini dapat memicu proses kerusakan kulit, kebanyakan penelitian focus pada kisaran UVB karena beberapa asam amino aromatis protein (tryptopan, menyebabkan kerusakan kulit yang parah (Retno dan Fatma, 2014).

Teh (Camelia sinensis) merupakan minuman kedua setelah air putih terkenal sebagai dedaunan yang bersifat antioksidan. Daun teh mengandung polifenol termasuk katekin, teaflavin. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa polifenol teh berkhasiat sebagai antioksidan, antikarsiogenik, antihipertensi, antimutagenik, antiaterioklerosis, dan hipoksolesteromik (Euis, 2018). Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Dadih Supriadi dkktentang formulasi tabir surya ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia sinensis linn.) dalam bentuk sediaan krim yaitu ekstrak teh hijau dengan konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%

memiliki nilai SPF 2,32, 5,09, 6,71, dan 7,48 dapat digunakan sebagai sediaan pelindung terhadap paparan sinar ultraviolet maka pada penelitian ini akan dilakukan formulasi ekstrak daun teh hijau dalam bentuk sediaan lain yaitu gel.

Gel umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan disperse koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase

(3)

gigi, dan kulit dan sediaan perawatan rambut (Elmitra, 2017).

Kelebihan sediaan gel yaitu daya serapnya pada kulit baik, tidak menghambat fungsi fisiologis kulit, khususnya respirasi, sensibilis oleh karena tidak melapisi permukaan kulit secara kedap dan tidak menyumbat pori-pori kulit, mudah dicuci dengan air, bersifat lembut, pelepasan obatnya baik. Adapun kekurangan sediaan gel adalah penggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau dihilangkan untuk mencapai kejernihan yang tinggi, untuk hidroalkoholik gel dengan kandungan alcohol yang tinggi dapat menyebabkan pedih pada wajah dan mata (Lulu, 2017).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental, yang merupakan penelitian dengan menggunakan bahan uji Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia sinensis) dengan Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain batang pengaduk, cawan porselin, gelas ukur, gelas kimia, Kaca Objek, lumpang, pH meter, Penangas Air, rotary evaporator, seperangkat alat maserasi, Spektofotometer Uv- Vis, Timbangan anlitik, Visikometer, wadah (tube), dan waterbath. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Aqua destillata, karbopol, ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis L), gliserin, metil paraben, propil paraben, TEA (Trietanolamin)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Pengujian Organoleptis

Tabel 1. Pengamatan Pengujian Organoleptis Gel Tabir Surya Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia sinensis)

Formula Gel

Pengamatan

Sebelum penyimpanan Setelah penyimpanan suhu 50 dan 350

Warna Bau Rasa Warna Bau Rasa

F1 Bening Khas Agak manis Bening Khas Agak manis

F2 Coklat Khas ekstrak Pahit Coklat Khas ekstrak Pahit F3 Coklat Khas ekstrak Pahit Coklat Khas ekstrak Pahit F4 Coklat Khas ekstrak Pahit Coklat Khas ekstrak Pahit F5 Coklat Khas ekstrak Pahit Coklat Khas ekstrak Pahit

(4)

Copyright © 2021, Avicenna : Journal of Health Research ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)

Keterangan :

F1: Gel tanpa ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) F2: Gel ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) 8%

F3: Gel ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) 10%

F4: Gel ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) 12%

F5: Gel ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) 14%

2. Pengamatan Homogenitas

Tabel 2. Pengamatan Pengujian Homogenitas Gel Tabir Surya Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia sinensis)

3. Pengamatan pH sediaan Gel

Tabel 3. Pengamatan Pengujian pH Gel Tabir Surya Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia sinensis).

Formula Gel

Pengamatan

Sebelum penyimpanan Setelah penyimpanan suhu50 dan 350

F1 Homogen Homogen

F2 Homogen Homogen

F3 Homogen Homogen

F4 Homogen Homogen

F5 Homogen Homogen

Formula Gel

Pengamatan Syarat

Sebelum penyimpanan

Setelah penyimpanan suhu50 dan 350

F1 6,6 6,5

4,5-6,5

F2 6,4 6,3

F3 6,3 6,2

F4 6,2 6,1

F5 5,9 5,8

(5)

Teh Hijau (Camelia sinensis)

5. Pengujian Daya Sebar

Tabel 5. Pengamatan Pengujian Daya Sebar Gel Tabir Surya Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia sinensis)

6. Pengujian Daya Lekat

Tabel 6. Pengamatan Pengujian Daya Lekat Gel Tabir Surya Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia sinensis)

Formula Gel

Pengamatan

syarat Sebelum

penyimpanan

Setelah penyimpanan suhu50 dan 350

F1 3250 3300

2000- 4000

cPs

F2 2850 2900

F3 3500 3550

F4 2716 2750

F5 3550 3583

Formula gel

Pengamatan

Syarat Sebelum

penyimpanan

Setelah penyimpanan

F1 5,7 5,6

5-7 cm

F2 5,4 5,3

F3 5,3 5,2

F4 5,5 5,4

F5 5,1 5,0

Formula gel

Pengamatan

Syarat Sebelum

penyimpanan

Setelah penyimpanan suhu 50 dan 350

F1 02.87 detik 2,95 detik

Lebih dari 2 detik

F2 02.60 detik 02.74 detik

F3 03.26 detik 03.30 detik

F4 02.38 detik 02.41 detik

F5 03.59 detik 03.67 etik

(6)

Copyright © 2021, Avicenna : Journal of Health Research ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)

7. Hasil Penentuan Nilai SPF(Sun Protection Factor)

Pembahasan

Daun teh hijau mengandung senyawa polifenol yang cukup tinggi utamanya senyawa katekin yang memiliki sifat sebagai antioksidan dan baik untuk kulit. Untuk mendapatkan ekstrak daun teh hijau yang berkualitas (kadar katekin tinggi) maka dilakukan pemilhan sampel, pengolahan, dan cara ekstraksi yang sesuai. Daun teh diambil pada pucuk dengan kadar polifenol yang tinggi dan kemudian dilakukan pengukusan untuk menonaktifkan enzim polifenol oksidase yang dapat mengoksidasi senyawa polifenol, penghambatan enzim tersebut untuk mempertahankan kadar polifenol.

Dalam penelitian ini digunakan ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia sinensis L) yang diformulasikan menjadi sediaan gel. Daun teh hijau diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.Metode maserasi dipilih karena dalam prosesnya tidak menggunakan pemanasan sehingga tidak merusak zat aktif yang ada di dalam bahan uji daun teh hijau (Camellia sinensis L).

Pada penelitian ini dibuat dalam 5 formulasi yang dimana masing-masing formulasi mempunyai konsentrasi yang berbeda-beda. Formulasi I sebagai kontrol negatif atau sediaan gel tanpa ekstrak, formulasi II sediaan gel dengan konsentrasi 8%,formulasi III sediaan gel dengan konsentrasi 10%, formulasi IV sediaan gel dengan konsentrasi 12% dan formulasi V dengan konsentrasi 14%.

Pada penelitian ini digunakan ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) sebagai zat aktif, carbopol sebagai basis gel,penambahan gliserin digunakan sebagai humektan atau emolien (menjaga kelembaban serta memperbaiki kulit kering) dan digunakan pengawet metil paraben untuk mencegah pertumbuhan mikroba serta penambahan TEA sebagai penstabil gel.

Berdasarkan data hasil pengamatan organoleptik tiap formula sediaan gel tidak mengalami perubahan warna, serta aroma sebelum dan sesudah disimpan selama 5 hari (10 siklus).Hal ini menunjukkan bahwa bahan-bahan tercampur secara homogen dan tidak adanya reaksi kimia antara basis dan zat aktif yang dapat merubah konsistensi dari sediaan. Pada pengujian homogenitas tiap formula menunjukkan homogenitas yang baik. Dimana tidak terdapat butiran-butiran kasar

Formula Konsentrasi Nilai SPF

1 Tanpa ekstrak 1,16

2 8 % 9,6

3 10 % 11,6

4 12 % 14,5

5 14 % 15,4

(7)

pada saat pembuatan sediaan.

Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui besarnya suatu viskositas dari Sediaan, dimana nilai viskositas tersebut menyatakan besarnya tahanan suatu cairan untuk mengalir. Makin tinggi nilai Viskositas maka makin besar daya tahan untuk mengalir. Pengukuran viscositas gel menggunakan Viscometer Brokfield dan diperoleh hasil bahwa nilai viskositas gel tabir surya ekstrak daun teh hijau memenuhi syarat viskositas gel baik sebelum dan sesudah penyimpanan.

Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan analisis One Way ANOVA diperoleh nilai signifikansi < 0,05 yang berarti adanya perbedaan pada tiap formula mempengaruhi perbedaan viskositas secara signifikan baik sebelum maupun sesudah penyimpanan.

Uji pH sediaan bertujuan untuk menentukan pH sediaan yang sesuai dengan pH kulit agar tidak mengiritasi kulit pada saat pemakaian. Nilai pH yang dianjurkan untuk sediaan gel tabir surya yaitu 4,5-6,5 sesuai dengan pH kulit.

Hasil pengujian pH sediaan yang diperoleh memenuhi syarat yang dianjurkan baik pada saat sebelum penyimpanan maupun setelah penyimpanan. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan analisis One Way ANOVA diperoleh nilai signifikansi < 0,05 yang berarti adanya perbedaan yang signifikan pada tiap formula baik sebelum maupun sesudah penyimpanan.

Uji daya sebar sediaan dilakukan untuk mengetahui besarnya gaya yang diperlukan gel untuk menyebar pada kulit atau untuk mengetahui kemampuan menyebar sediaan gel saat dioleskan pada kulit. Daya sebar yang baik adalah 5 -7 cm.

Pengujian daya lekat penting untuk mengevaluasi sejauh mana sediaan dapat menempel pada kulit, sehingga efek terapi yang diharapkan bisa tercapai.

Daya lekat gel yang baik adalah lebih dari 2 detik. Berdasarkan data hasil pengujian dapat dilihat bahwa semua formula memiliki daya lekat yang baik.

Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan Analisis One Way Anova diperoleh nilai signifikansi < 0,05 yang berarti adanya perbedaan konsentrasi pada tiap formula mempengaruhi perbedaan daya lekat secara signifikan baik sebelum maupun sesudah penyimpanan

Penentuan nilai SPF sediaan tabir surya dapat dilakukan dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 290-320 nm, panjang gelombang ini mewakili panjang gelombang sinar matahari UV B.

nilai SPF dapat dihitung dengan metode yang dikembangkan oleh Mansur yaitu nilai serapan diambil pada rentang panjang gelombang 290-320 nm dengan interval 5.

Dari hasil nilai SPF pada masing-masing konsentrasi gel maka dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) maka semakin tinggi nilai SPF yang diperoleh.

(8)

Copyright © 2021, Avicenna : Journal of Health Research ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Ekstrak daun teh hijau dapat diformulasikan sebagai gel dan memiliki potensi sebagai tabir surya. Sediaan gel yang mengandung ekstrak daun teh bijau (Camelia sinensis) dengan konsentrasi 8% memberikan nilai SPF 9,6 dengan kategori maksimal, konsentrasi 10% memberikan nilai SPF 11,62 termasuk kategori maksimal, konsentrasi 12% memberikan nilai SPF 14,50 termasuk kategori maksimal dan konsentrasi 14% memberikan nilai SPF 15,42 termasuk kategori ultra. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun teh hijau maka semakin tinggi nilai SPF yang diperoleh.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lain tentang formulasi tabir surya ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) dalam bentuk sediaan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Effionora, 2012, Homogen Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Dian Rakyat : Jakarta.

Annisa, Lulu. 2017. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisika Kimia Sediaan Gel Etil P-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galangal Linn).Skripsi : UIN Hidayatullah Jakarta.

Amin, Jurandi Efendi. 2014. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Basis Sediaan Gel Ekstrak Daun Botto’-Botto’(Chromolaena odorata L) sebagai Obat Luka Terhadap Stabilitas Fisik Sediaan. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Alauddin: Makassar.

AF, Muchtar. 2016. Be Healthy be Happy. PT Bhuana Ilmu Populer : Jakarta.

Fatmawaty, Aisyah, Micrhrun Nisa dan Radhia Riski. 2017. Teknologi Sediaan Farmasi

Hanani, Endang. 2016. Analisis Fitokimia.EGC : Jakarta. Dwikarya, Maria. 2013.

Merawat Kulit dan Wajah. Deepublish : Yogyakarta Elmitra. 2017. Dasar- Dasar Farmasetika dan Sediaan Semisolid, Deepublish : Yogyakarta.

Irianto, K. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa. Alfabeta : Bandung.

Kemenkes. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta.

(9)

yang Mengandung Fraksinasi Ekstrak Metanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.)Sebagai Antioksidan. Skripsi. Fakultas MIPA.

Universitas Indonesia : Depok.

Najib, Ahmad. 2018. Ekstraksi Bahan Alam. Deepublish : Yogyakarta.

Nuramanah, E., Sholihin, H. dan Siswaningsih, W., 2013, Kajian Aktivitas Antioksidan Kulit Pisang Raja Bulu (Musa paradisiaca L. Var. Sapientum) dan Produk Olahannya, Jurnal Penelitian, Fakultas Pendidikan Matematika dan ilmu pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia, hal.1-7

Nurjaya, 2014. FormulasidanujiEfektivitas Pertumbuhan Rambut dari Gel Daging Daun Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) dan Minyak Kemiri (Aleurites moluccana Willd) dengan Menggunakan Basis Karbopol 940. Skripsi.

Makassar. Universitas.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E. 2009.Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacist Assosiation : London.

Referensi

Dokumen terkait

formulasi yang baik sediaan lotion yang mengandung ekstrak teh hijau dengan. menggunakan zat pengemulsi CMC Na (0,5%, 0,75%) atau carbomer

Pengaruh Penambahan Asam Glikolat Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Anti UV-A dan Anti UV-B Dalam Basis Gel, Majalah Farmasi Airlangga Vol.. Peningkatan Nilai

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi gel tabir surya dari minyak nyamplung serta menguji sifat fisik dan nilai SPF dari sediaan gel dan mengubah pandangan

Sediaan Formula FIII yang mengandung daun ekstrak daun teh hijau 7,5% memberikan aktivitas pertumbuhan rambut yang paling cepat dibandingkan formula FI (formula dengan

HASIL UJI TIPE EMULSI SEDIAAN KRIM TABIR SURYA EKSTRAK AIR DAUN TEH HIJAU. Formula Bets

penelitian tentang formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun teh hijau ( Camellia Sinensis (L.) Kuntze) dan uji efektivitas penyembuhan luka sayat pada tikus putih,

Setelah itu pembuatan sediaan krim antioksidan teh hijau (Camellia sinensis L.) dalam basis VCO (Virgin Coconut Oil) pada berbagai kadar.. Terdapat 3 formula krim

Pengujian aktivitas antijerawat dengan menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dari fraksi etil asetat daun teh hijau terhadap Propionibacterium acnes menggunakan