• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI FORMULASI LOTION EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI FORMULASI LOTION EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ZULKARNAIN ISMAIL

OPTIMASI FORMULASI LOTION EKSTRAK TEH

HIJAU (

Camellia sinensis L.

)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Optimasi Formulasi Lotion Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.)”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya

kepada :

1. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing I dan Ketua

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang yang penuh semangat dalam mendukung, mengarahkan dan membimbing

serta selalu memberikan motivasi.

2. Dian Ermawati, S.Farm., Apt. selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran

dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Engrid Juni Astuti, S.Farm., Apt. dan Arina Swastika Maulita, S.Farm, Apt.,

sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang

membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

4. Tri Lestari H., M.Kep. Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

5. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS selaku kepala laboratorium sediaan

farmasetika.

6. Siti Rofida, S.Si., Apt. sebagai Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan

dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

7. Bapak Drs. H. Achmad Inoni, Apt., yang senantiasa dengan sabar memberikan

bimbingan, dan nasehat yang diberikan kepada saya.

8. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya

dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

9. Para laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan Laboratorium Kimia

Terpadu II : Mas Ferdi dan Mba’ Susi yang banyak membantu saya.

10. Bapak Marjuki Ismail dan Ibu Basriyah yang dengan penuh kasih sayang dan

(5)

serta doa sehingga saya dapat menjalani studi saya dengan baik dan

menyelesaikan skripsi ini.

11. Fidela Fionnayuristy beserta keluarga “Song-song” yang selalu menjadi motivasi dan memberi semangat dan doa yang tak pernah henti.

12. Teman-teman kelompok liquid dan semisolid Tiwi, Acil Riana, Lia, Meilida,

Marissa, dan Riesha atas segala kerjasama serta semua bantuannya kepada

penulis dalam menyusun skripsi ini.

13. Sopha, Ikrima Khaerunnisa dan Kholifatul yang selalu memberikan semangat,

motivasi serta doa, dan selalu menemani penulis di “Rumah Kita”.

14. Teman–teman angkatan 2008 yang senantiasa memberikan motivasi dan

semangat serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih

atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi

ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi

pembaca.

Malang, 07 Agustus 2012

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Hipotesis ... 4

1.5 . Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Teh ... 5

2.2 Tinjauan Kulit ... 7

2.3 Tinjauan Kosmetika ... 11

2.4 Tinjauan Lotion ... 12

2.5 Tinjauan tentang Antioksidan ... 14

2.6 Tinjauan Bahan Penelitian... 16

2.7 Tinjauan tentang Evaluasi Sediaan Farmasi ... 23

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 24

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 27

4.2 Variabel Penelitian ... 27

4.3 Definisi Operasional ... 27

4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

4.5 Bahan ... 28

4.6 Alat ... 28

4.7 Metode Kerja ... 29

(7)

4.9 Pembuatan Lotion ... 32

4.10 Evaluasi Sediaan ... 33

4.11 Evaluasi Aseptabilitas Sediaan ... 34

4.12 Analisa Data ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Sediaan ... 36

5.2 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan ... 37

5.2.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan Lotion Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) ... 37

5.2.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan ... 38

5.2.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan ... 39

5.2.3.1 Hasil Pengukuran Daya Sebar ... 39

5.2.4 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan ... 41

5.2.5 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 46

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 50

7.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Penampang Kulit ... 9

Gambar 2.2 Struktur CMC Na ... 16

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 26

Gambar 4.1 Skema Kerja ... 30

Gambar 5.1 Hasil pewarnaan sudan III sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L) berturut-turut pada kadar CMC Na 0,5% (FI); 0,75% (FII) dan Carbomer 0,25% (FIII); 0,5% (FIV) ... 36

Gambar 5.2 Histogram harga pH formula I,II,III, dan IV sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camelliasinensis L). Data merupakan rerata dari 3 kali replikasi ± SD ... 38

Gambar 5.3 Histogram harga daya sebar formula I,II,III dan IV sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L). Data merupakan rerata dari 3 kali replikasi ± SD ... 40

Gambar 5.4 Histogram harga viskositas formula I,II,III, dan IV sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camelliasinensis L). Data merupakan rerata dari 3 kali replikasi ± SD ... 41

Gambar 5.5 Histogram persentase nilai kelembutan dioleskan formula I,II,III dan IV sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L) ... 43

Gambar 5.6 Histogram persentase nilai kemudahan diratakan formula I,II,III dan IV sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L) ... 44

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel II.1 Syarat Mutu Pelembab Kulit ... 13

Tabel IV.1 Formula I, Formula II, Formula III dan Formula IV ... 31

Tabel V. 1 Hasil pemeriksaan tipe emulsi sediaan lotion ekstrak teh hijau

(Camellia sinensis L) ... 37

Tabel V. 2 Hasil pengamatan organoleptis sediaan lotion ekstrak teh hijau

(Camellia sinensis L) ... 37

Tabel V. 3 Hasil pengukuran pH sediaan lotion ekstrak teh hijau

(Camellia sinensis L) ... 38

Tabel V. 4 Hasil pengukuran daya sebar sediaan lotion ekstrak teh hijau

(Camellia sinensis L) ... 39

Tabel V. 5 Hasil pengukuran viskositas sediaan lotion ekstrak teh hijau

(Camellia sinensis L) ... 41

Tabel V. 6 Perbandingan parameter aseptabilitas sediaan lotion ekstrak teh hijau

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 53

2 Surat Pernyataan ... 54

3 Sertifikat Analisis Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) ... 55

4 Data Pengukuran Penyebaran Sediaan Lotion Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) ... 59

5 Form Informed Consent untuk Uji Aseptabilitas ... 68

6 Prosedur Uji Aseptabilitas ... 69

7 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan Lotion Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) ... 70

8 Hasil Uji Statistik Pengukuran pH ... 72

9 Hasil Uji Statistik Pengukuran Daya Sebar ... 74

10 Hasil Uji Statistik Pengukuran Viskositas ... 76

11 F Tabel ... 78

(11)

DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1996. Sediaan Tabir Surya. SNI 16-4399-1996.

Jakarta.

Anief,M. 1997. Formulasi Obat Topikal dengan Dasar Penyakit Kulit. Yogyakarta.

Gadjah Mada University Press, hal 1-7.

Barry,B.W. 1983. Dermatological Formulation, percutaneous Absorbtion. Marcell

Dekker Inc.New York, p.15-19, 313-315.

Dayat, S., 1981. Inventaris obat. Edisi I, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal 106.

Depkes RI., 1995. Farmakope Indonesia IV, Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Ditter., 1970, American Pharmacy 7th Ed, Philadelphia Toronto, p.254.

Febrina, E., 2007, Formulasi Sediaan Emulsi Buah Merah (pandanus conoideus LAM.)

sebagai Produk Antioksidan Alami. Laporan Penelitian Peneliti Muda

(LITMUD), Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran.

Fleming, T., 2000, PDR for Herbal Medicines, Ed. 2nd, New Jersey: Medical Economics Company, p. 371.

Fulder, S., 2004. Khasiat Teh Hijau, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, hal 4, 22, 51.

Hartoyo, A., 2003. Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan, Sebuah Tinjauan Ilmiah, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, hal 9-11, 15-19, 38-39.

Idson B, Lazarus J. 1994. Semipadat. Di dalam: Siti Suyatmi, penerjemah; Lachman L,

Lieberman HA, Kanig JL, editor. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Ed

ketiga. Jakarta: UI Press.

Kumalaningsih, S., 2006. Antioksidan Alami. Jakarta. Trubus Agrisarana. hal.16 – 22.

Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. New York: Elsevier.

Pambudi, J., 2006. Potensi Teh Sebagai Zat Gizi dan Peranannya dalam Kesehatan,

http;//www.teh hijau.com, tanggal akses 6 Mei 2012.

Rieger MM. 1994. Emulsi. Di dalam: Siti Suyatmi, penerjemah; Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL, editor. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Ed ketiga. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: The Theory and Practise of Industrial Pharmacy.

Rohman, A., sugeng, R., 2005. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning

(Murraya paniculata (L) Jack) secara in vitro, Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3), hal. 136-140.

Rowe, 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed., American Pharmacists

(12)

Schmitt WH. 1996. Skin Care Products. Di dalam Williams DF and Schmitt WH, editor.

Chemistry and Technology of The Cosmetics and Toiletries Industry. 2nd

Ed. London: Blackie Academe and Profesional.

Silva CM, Riberio AJ, Figueiredo M, Ferreira D, Veiga F. 2006. Microencapsulation of

hemoglobin in chitosan-coated alginate microspheres prepared by emulsification internal gelation. AAPS Journal 7:E903-E912

Supplementwatch Inc., 2006. Green Tea Supplements,

http;//www.SupplementWatch.com, tanggal akses 6 Mei 2012.

Suryani A, Sailah, Eliza H. 2000. Teknologi Emulsi. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Syah, A.N., 2006, Taklukkan Penyakit dengan Teh Hijau, Bintaro: PT. Agromedia Pustaka.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat belum banyak mengetahui tentang khasiat teh

hijau (green tea) dan mereka lebih sering mengkonsumsi teh hitam (teh biasa)

daripada teh hijau, padahal teh hijau mempunyai banyak sekali khasiat

diantaranya adalah anti kanker, anti diabetes, anti kolesterol tinggi, anti bakteri,

anti virus dan anti osteoporosis. Teh hijau dan teh hitam berasal dari tanaman

yang sama yaitu Camellia sinensis. Yang membedakan diantara keduanya adalah

cara pembuatannya. Teh hijau dibuat melalui inaktivasi enzim polifenol oksidase

di dalam daun teh segar, adapun inaktivasi enzim polifenol oksidase teh hijau

dapat dilakukan melalui pemanasan (udara panas) dan penguapan (steam/uap air),

sedangkan teh hitam dibuat melalui oksidasi kation dalam daun segar dengan

katalis polifenol oksidase atau disebut dengan fermentasi. Perbedaan utama yang

cukup berarti dari kedua jenis teh tersebut ada pada kandungan katekin.

Kandungan ketekin teh hijau lebih tinggi daripada teh hitam (Syah, 2006).

Di dalam teh terdapat beberapa jenis katekin yaitu epikatekin (EC),

epikatekin galat (ECG), epigallokatekin (EGC), epigallokatekin galat (EGCG),

gallokatekin, dan katekin. EGCG merupakan suatu antioksidan yang kuat di

samping menghambat sel kanker, EGCG juga membunuh sel kanker tanpa

membahayakan sel normal. Selain itu EGCG efektif menurunkan LDL kolesterol

dan menghambat terjadinya penggumpalan darah (Syah, 2006). Teh hijau

memiliki aktivitas antioksidan 6 kali lebih potensial dibandingkan dengan teh

hitam. Kemampuan katekin teh hijau menangkap radikal bebas 100 kali lebih

efektif daripada vitamin C dan 25 kali lebih efektif daripada vitamin E (Syah,

(14)

2

minuman, teh hijau dalam bentuk ekstrak juga dimanfaatkan untuk pembuatan

produk-produk farmasi, toiletri dan kosmetik (Hartoyo, 2003).

Kebutuhan kosmetika hampir menjadi kebutuhan yang dianggap penting

bagi sebagian orang. Berbagai jenis produk kosmetika digunakan untuk perawatan

agar dapat tampil lebih menarik. Kosmetika merupakan campuran bahan yang

dikenakan pada kulit manusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya

tarik, serta mengubah rupa (Wasitaatmadja 1997).

Lotion merupakan salah satu bentuk sediaan kosmetik. Lotion

didefinisikan sebagai campuran dari dua cairan yang tidak saling bercampur, yang

distabilkan dengan sistem emulsi dan jika ditempatkan pada suhu ruang,

berbentuk cairan yang dapat dituang (Rieger 1994). Menurut Silva et al. (2006),

emulsifikasi merupakan proses pendispersian suatu larutan ke dalam larutan yang

tidak saling bercampur. Emulsi berbentuk droplet dan ukurannya dipengaruhi oleh

laju pengadukan selama proses emulsifikasi.

Emulsifier atau pengemulsi merupakan bahan yang penting dalam

pembuatan lotion karena molekul emulsifier memiliki gugus polar maupun non

polar sehingga pada satu sisi akan mengikat minyak yang non polar dan di sisi

lain juga akan mengikat air yang polar. Hal ini berhubungan dengan hidrofil

lipofil balance yaitu keseimbangan antara komponen yang larut air dan larut

minyak (Schmitt 1996). Emulsifier akan membentuk lapisan tipis (film) yang

menyelimuti partikel dan mencegah partikel tersebut bersatu dengan partikel

sejenisnya. Emulsi mengandung lebih dari satu emulsifier karena kombinasi dari

beberapa emulsifier akan menambah kesempurnaan sifat fisik maupun kimia dari

emulsi. Untuk mendapatkan sistem emulsi yang stabil, dipilih emulsifier yang

larut dalam fase yang dominan, yaitu fase pendispersi. Asam stearat, gliseril

monostearat, dan setil alkohol merupakan emulsifier yang dapat digunakan dalam

(15)

3

karboksimetilselulosa dan karbopol yang merupakan polimer vinil sintetis dengan

gugus karboksil yang terionisasi (Suryani et al, 2000).

Untuk mengatur kekentalan dan mempertahankan kestabilan produk

dengan mencegah terpisahnya partikel dari emulsi digunakan bahan pengental

(thickener). Umumnya water soluble polymers yang digunakan sebagai bahan

pengental diklasifikasikan sebagai polimer natural, semi sintetis polimer, dan

polimer sintetis (Mitsui 1997). Pengental polimer seperti gum-gum alami,

derivatif selulosa, dan carbomer lebih sering digunakan dalam emulsi

dibandingkan dalam formulasi berbasis surfaktan. Penggunaan thickener dalam

pembuatan lotion biasa digunakan dalam proporsi yang kecil yaitu di bawah 2,5%

(Schmitt 1996).

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal

bebas dalam tubuh (Rohman, 2005). Radikal bebas dikenal juga sebagai spesies

oksigen reaktif. Spesies oksigen reaktif ini berperan dalam proses penuaan kulit

dan terlibat dalam proses photoaging. Radikal bebas dibentuk secara alamiah

melalui metabolisme normal tetapi dapat juga dihasilkan oleh efek dari luar.

Untuk mencegah stress oksidatif oleh oksidan perlu ditambahkan antioksidan.

Maka pada penelitian ini akan dilakukan penentuan karakteristik fisik dan

aseptabilitas suatu sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) sebagai

antioksidan menggunakan emulgator CMC Na atau carbomer.

1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penggunaan emulgator CMC Na (0,5%, 0,75%)

atau carbomer (0,25%, 0,5%) dalam sediaan lotion ekstrak teh hijau

(Camellia sinensis L.) terhadap karakteristik fisik dan aseptabilitas

(16)

4

2. Pada kadar berapakah penggunaan emulgator CMC Na (0,5%, 0,75%)

atau carbomer (0,25%, 0,5%) yang dapat memberikan karakteristik fisik

dan aseptabilitas terhadap sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camellia

sinensis L.)?

1.3Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang tepat dari

sediaan lotion ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) dengan CMC Na

(0,5%, 0,75%) atau carbomer (0,25%, 0,5%) sebagai emulgator.

2. Menentukan kadar yang optimal penggunaan emulgator CMC Na (0,5%,

75%) atau carbomer (0,25%, 0,5%) yang dapat memberikan

karakteristik fisik dan aseptabilitas terhadap sediaan lotion ekstrak teh

hijau (Camellia sinensis L.).

1.4Hipotesis

Peningkatan kadar emulgator CMC Na (0,5%, 0,75%) atau carbomer

(0,25%, 0,5%) yang digunakan dapat meningkatkan karakteristik fisik dan

aseptabilitas sediaan lotion ekstrak teh hijau.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

formulasi yang baik sediaan lotion yang mengandung ekstrak teh hijau dengan

menggunakan zat pengemulsi CMC Na (0,5%, 0,75%) atau carbomer (0,25%,

Referensi

Dokumen terkait

Curah hujan efektif adalah curah hujan yang jatuh pada suatu daerah dan dapat. dipergunakan oleh tanaman

Latar Belakang: Hipertensi Intradialitik merupakan suatu penyulit yang sering terjadi pada proses hemodialisa dengan prevalensi terbesar 40% (IRR, 2014). Hipertensi

Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengimplementasikan algoritma k-nearest neighbor classifier dan naïve bayes classifier untuk menghasilkan klasifikasi beasiswa

Kajian ini untuk meneliti keseluruhan falsafah Pembelajaran Berasaskan Masalah (PBM) sebagai salah satu alternatif pengajaran dan pembelajaran (P&P) bagi para pelajar sarjana

Pengelolaan air di tingkat usaha tani adalah segala usaha pendayagunaan air pada petak-petak tersier dan jaringan irigasi pedesaan, melalui pemanfaatan jaringan irigasi

Pembatasan penggunaan hak kemerdekaan atau kebebasan menyatakan pendapat di muka umum sebagai implementasi dari pelaksanaan hak asasi manusia telah diatur secara

Oleh karena itu, pendamping memiliki peran untuk mengubah keadaan tidak berdaya yang dialami ODHA tersebut menjadi berdaya kembali.

objek wisata yang dipilih oleh wisatawan ( Travellers Choice ) 3. Posisi Pantai Teleng Ria masih berada di bawah pantai lain sepeti Pantai Klayar, Pantai Watu Karung, Pantai