PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
MENENTUKAN PENJURUSAN SISWA DENGAN METODE FUZZY
MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM)
Armaida
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan
www.inti-budidarma.com //Email : armida_bd@yahoo.co.id
ABSTRAK
Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang biasa digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada suatu organisasi atau perusahaan. Sistem pendukung keputusan dapat dihasilkan dengan menggunakan beberapa macam metode, salah satu diantaranya adalah metode FMADM (Multi-Atribut-Decision Making) dengan cara penyelesaian weighted product (wp).
FMADM adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah
alternatif optimal dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap attribute, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan meyeleksi alternatif yang sudah ada.
Weigthted Product adalah metode penyelesaian dengan menggunakan perkalian untuk menghubungkan
rating atribut, dimana rating harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Penggunaan metode Weighted Product ini diharapkan dapat membantu untuk menentukan penjurusan siswa, yang ditentukan berdasarkan kriteria yang telah di tentukan diantaranya. Berdasarkan nilai setiap mata pelajaran, minat siswa, hasil psikotes, kepribadiann dan absensi. Kata kunci : SPK (Sistem Pendukung Keputusan), MADM (Multi AtributDecision Making), WP (Weighted
Product)
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem pendukung keputusan ini dapat menggunakan beberapa metode, satu metode yang akan digunakan oleh penulis adalah metode Fuzzy
Multi Attribute Decision Making (FMADM) dengan
metode penyelesaian Weighted Product (WP).
FMADM adalah salah satu metode yang digunakan
untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif optimal dengan kriteria tertentu. Inti dari
FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap attribute, kemudian dilanjutkan dengan proses
perangkingan yang akan meyeleksi alternatif yang sudah ada. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM . Diantaranya metode Weighted Product (WP) yang akan digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan sistem pendukung keputusan untuk menentukan penjurusan siswa.
Penelitian akan dilakukan di SMA Negeri 1 Aceh Singkil, penulis melakukan tempat penelitian di SMA Negeri 1 Aceh Singkil, karena penjurusan di SMA 1 Aceh Singkil yang dilakukan pada saat kenaikan kelas XI (sebelas) masih menggunakan sistem manual, biasanya siswa untuk mengetahui jurusan yang sesuai dengan kemampuan, siswa harus berkonsultasi secara langsung dengan guru walikelas atau dengan orangtua, sehingga guru Bimbingan Konseling (BK) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk megolah data siswa, mengolah nilai siswa dan terkadang hasil yang diperoleh dari sistem
manual tidak sesuai dengan kemampuan, minat dan bakat, hal ini akan berpengaruh pada jurusan apa yang akan diambil nantinya waktu memasuki jejang ke perguruan tinggi. Maka dalam menentukan penjurusan siswa di butuhkan sistem yang dapat membantu dalam menentukan penjurusan, agar kesalahan dalam penjurusan tidak terjadi dan waktu dalam menentukan penjurusan lebih efektif. Dengan kemajuan teknologi yang berkembang penulis berinisiatif membangun sistem pendukung keputusan, dengan tujuan untuk memudahkan guru BK dalam menentukan penjurusan. Diharapkan sistem ini dapat membantu guru BK dalam pengolahan data, nilai siswa dan hasil yang diperoleh dapat mengurangi kesalahan dalam penjurusan siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penjurusan Siswa Dengan Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan sistem pendukung
keputusan untuk membantu membuat keputusan dalam menyelesaikan penjurusan.
2. Bagaimana penerapan metode Fuzzy Multi
Attribute Decision Making dengan penyelesaian Weighted Product dalam mengidentifikasi dan
3. Bagaimana efektifitas dan efisiensi pengambilan keputusan pada dalam menentukan penjurusan siswa.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak melebar kemana-mana, maka penulis menggunakan beberapa batasan antara lain sebagai berikut.
1. Perancangan sistem ini dibatasi pada sistem pendukung keputusan untuk SMA Negeri 1 Aceh Singkil dalam menentukan penjurusan siswa kelas XI dengan nilai yang telah ditentukan pihak sekolah.
2. Sistem yang dihasilkan adalah sistem berbasis web dengan menggunakan metode Fuzzy Multi
Attribute Decision Making dengan penyelesaian Weighted Product.
3. Pemodelan sistem yang akan digunakan pada sistem pendukung keputusan untuk menentukan penjurusan ini menggunakan pemograman terstruktur, dengan menggunakan Diagram Flow
Diagram (DFD).
4. Sistem ini dapat diakses oleh admin atau pengguna, kepala sekolah, guru dan siswa. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengimplementasikan metode Fuzzy
Multi Attribute Decision Making dengan
penyelesaian Weighted Product ke dalam proses pengolahan data, sehingga guru Bimbingan
Konsling lebih mudah dalam proses pengolahan
data untuk mendapatkan penjurusan siswa dan mengurangi kesalahan dalam penjurusan siswa. 2. Untuk membantu pihak sekolah terutama guru
Bimbingan Konseling dalam memutuskan
jurusan siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
3. Untuk megetahui efektifitas dan efisiensi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making dengan penyelesaian Weighted Product.
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah :
1. Membantu pihak sekolah terutama guru
Bimbingan Konseling dalam pengolahan data
untuk menentukan penjurusan siswa.
2. Siswa dapat lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan informasi, terutama informasi penjurusan.
3. Memudahkan kepala sekolah dalam mendapatkan laporan perkembangan siswa. 2. LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan di gunakan pada saat-saat yang tidak biasa, Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola pengguna dan evolusi sistem. dari beberapa definisi di atas dapat kita ambil beberapa ciri/karakteristik umum dari sebuah Sistem Pendukung keputusan yang membantu kita dalam membuat sebuah definisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang ideal yaitu:
a. SPK adalah sebuah sistem berbasis komputer dengan antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna.
b. SPK ditujukan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam berbagai level manajemen dan bukan untuk mengganti posisi manusia sebagai pembuat keputusan.
c. SPK mampu memberi alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.
d. SPK menggunakan data, basis data dan analisa model-model keputusan.
e. SPK bersifat adaptif, efektif, interaktif, easy
to use dan fleksibel.
f. SPK menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data
source).
Tahapan SPK: 1. Definisi masalah
2. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
3. Pengolahan data menjadi informasi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
4. Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
b. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan.
c. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
2.2. Penjurusan
Penjurusan merupakan upaya untuk membantu siswa dalam memilih jenis sekolah dan/atau program
pengajaran khusus dan/atau program studi yang akan diikuti siswa dalam pendidikan lanjutannya. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling upaya penjurusan ini merupakan salah satu bentuk dari layanan penempatan/penyaluran siswa (Kusnianto, Yudha, Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan DiIndonesia, 2009)
Tujuan penjurusan pertama-tama bertujuan agar siswa dapat memperoleh informasi yang lengkap dan jelas tentang berbagai kemungkinan pilihan yang ada bagi kelanjutan pendidikannya. Dengan upaya tersebut akhirnya peserta didik dapat memilih dengan tepat jenis sekolah dan/atau program pengajaran khusus atau program studi yang ada itu sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, kecendrungan pribadu dan hal-hal yang dapat mempengaruhi kelanjutan pendidikannya itu (Kusnianto, Yudha, Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan DiIndonesia, 2009)
Adapun Kriteria Penjurusan
Berikut adalah kriteria yang digunakan dalam menentukan penjurusan siswa:
1. Dalam menentukan program/jurusan memperhatikan nilai akademik, pertimbangan BK dan orang tua/wali siswa.
2. Siswa yang akan memasuki suatu program/jurusan disyaratkan mencapai ketuntasan dalam mata pelajaran yang sesuai dengan karakteristik program/jurusan tersebut.
3. Program ilmu pengetahuan alam (IPA) 4. Nilai mata pelajaran Matematika, Fisika,
Kimia dan Biologi harus mencapai batas minimum ketuntasan belajar.
5. Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 6. Nilai mata pelajaran Sejarah, Geografi,
Ekonomi dan Sosiologi harus mencapai batas minimum ketuntasan belajar.
7. Apabila kedua nilai yang tidak tuntas mencakup mata pelajaran yang menjadi ciri khas masing-masing program studi, maka yang bersangkutan dapat dijuruskan kesalah satu program studi setelah mengikuti remidi dengan meminta pertimbangan dari Guru BK, Wali kelas dan Guru pemegang mata pelajaran tersebut. Jika siswa yang bersangkutan tidak dapat menerima ketentuan tersebut, maka dinyatakan tidak naik kelas. 8. Penetapan jumlah rombongan belajar
masing-masing program memperhatikan kondisi guru dan ruang yang ada.
9. Apabila jumlah siswa yang memilih/mengambil suatu program/jurusan lebih besar dari daya tampung yang ada, maka akan ditentukan berdasarkan peringkat jumlah nilai program/jurusan tersebut.
10. Apabila pada batas jumlah nilai
terakhir/terbawah jumlah siswa yang memilih suatu program lebih dari 1 (satu) siswa, maka akan ditentukan urutan sebagai berikut: Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) (1). Matematika, (2). Fisika, (3). Kimia, (4). Biologi, (5). Kepribadian, (6). Nilai Tes, (7). Absensi. Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (1). Ekonomi, (2). Sosiologi, (3). Geografi, (4). Sejarah, (5) Kepribadian, (6). Nilai Tes, (7). Absensi. 11. Diberlakukan sistem ”Multi entry – Multi
exit” artinya siswa diberi kesempatan
untuk pindah program/jurusan, apabila yang bersangkutan tidak cocok pada program/jurusan semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya, asalkan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan diatas.
12. Batas waktu pindah program/jurusan ditentukan 1 (satu) bulan dihitung sejak hari pertama efektif pada tahun pelajaran tersebut. 2.3. Konsep Dasar Fuzzy Multi Atribut Decision Making (FMADM)
Pada dasarnya, proses FMADM
dilakukan melalui 3 tahap, yaitu penyusunan komponen-komponen situasi, analisis, dan sintesis informasi. Pada tahap penyusunan komponen, komponen situasi, akan dibentuk tabel taksiran yang berisi identifikasi alternatif dan spesifikasi tujuan, kriteria dan atribut. Salah satu cara untuk menspesifikasikan tujuan situasi │Oi,i=1,…t│adalah dengan cara mendaftar konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dari alternatif yang telah teridentifikasi │Ai, i=1,…n│. selain itu juga disusun atribut-atribut yang akan digunakan │ak, k=1,…m│.Tahap analisis dilakukan melalui 2 langkah:
a. Mendatangkan Taksiran dari besaran potensial, kemungkinan dan ketidak pastian yang berhubungan dengan dampak-dampak yang mungkin pada setiap alternatif.
b. Meliputi pemilihan dari preferensi pengambilan keputusan untuk setiap nilai, dan ketidak pedulian terhadap resiko yang timbul. Pada langkah pertama, beberapa metode menggunakan fungsi distribusi│Pj(x)│ yang menyatakan probabilitas kumpulan atribut │ak│terhadap setiap alternatif │Ai│. Konsekuen juga dapat ditentukan secara langsung dari agregasi sederhana yang dilakukan pada informasi terbaik yang tersedia. Demikian pula, ada beberapa cara untuk menentukan preferensi pengambilan keputusan pada setiap konsekuen yang dapat dilakukan pada langkah kedua. Metode yang paling sederhana adalah untuk menurunkan bobot atribut dan kriteria adalah dengan fungsi utilitas untuk menurunkan bobot atribut dan kriteria
adalah fungsi utilitas atau penjumlahan terbobot.vSecara umum, model Fuzzy
Multi-Attribute Decision Making dapat didefinisikan
sebagai berikut: Definisi 1: 2.4. Weighted Product (WP)
Metode WP mengunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, di mana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini diberikan sebagai berikut:
j w j i n j I
j
x
S
=
∏
= , dengan i= 1,2,…, mDimana ∑wj = 1. wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif untuk atribut biaya. Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai:
j j w j n j w ij x n j i
x
V
)
(
1
1
∏
∏
=
=
=
…………(3.1) Dengan 1 = 1, 2, …, m Contoh kasus :Misalkan nilai setiap alternatif pada setiap atribut diberikan berdasarkan data riil yang ada seperti pada Tabel 1, perlu diidentifikasi terlebih dahulu jenis kriteria apakah termasuk kriteria keuntungan atau kriteria biaya.
Tabel 1 Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
(Kusumadewi, Hartati, Harjoko, dan Wardoyo, 2006: 78)
Kriteria : C1 (nilai pelajaran), C2 (absensi), sedangkan kriteria C3 (psikotes), C4 (wawancara), dan C5 (kepribadian) adalah kriteria keuntungan karena pada rating kecocokan setiap alternatif pada kriteria untuk layanan BK tidak ada kriteria biaya maka yang di gunakan hanya kriteria keuntungan.Permasalahan kasus di atasakan di selesaikan dengan menggunakan metode Weighted
Product (WP). Sebelumnya akan dilakukan
perbaikan bobot terlebih dahulu. Bobot awal W=(5, 3, 4, 4, 2), akan diperbaiki sehingga total bobot
∑Wj= 1, dengan cara
∑
=
wj
W
W
j j ….(3,2) 1111 , 0 18 2 2 4 4 3 5 2 2222 , 0 18 4 2 4 4 3 5 4 2222 , 0 18 4 2 4 4 3 5 4 1667 , 0 18 3 2 4 4 3 5 3 2778 , 0 18 5 2 4 4 3 5 5 5 4 8 2 1 = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = W W W W WKemudian vector S dihitung berdasarkan persamaan; dengan i= 1,2,…,m sebagai berikut: Nilai vektor yang akan digunakan untuk perankingan dapat dihitung berdasarkan persamaan
j j w j n j w ij x n j i
x
V
)
(
1
1
∏
∏
=
=
=
……….(3.3)Dengan i= 1,2,….., m sebagai berikut
3682 , 0 7462 , 1 4270 , 2 4187 , 2 4270 , 2 3669 , 0 7462 , 1 4270 , 2 4187 , 2 4187 , 2 2 1 = + + = = + + = V V
Nilai terbesar ada pada V2 sehingga alternative A2 adalah alternative yang terpilih sebagai alternatif terbaik
3. ANALISA DAN IMPLEMENTASI 3.1 Analisa Masalah
Menganalisa dan mengumpulkan semua kebutuhan yang diperlukan dalam implementasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan penjurusan siswa. Pada bagian ini, akan dianalisis mengapa SMA Negeri 1 Aceh singkil membutuhkan sistem pendukung keputusan untuk menentukan penjurusan siswa. Selama ini guru Bimbingan
Konseling di SMA Negeri 1 Aceh Singkil
menentukan penjurusan berdasarkan laporan nilai yang diberikan setiap guru mata pelajaran, yang terdiri dari nilai akademik, kepribadian, dan absensi. Sedangkan nilai psikotes di dapat dari hasil tes psikotes yang diadakan pihak sekolah, dan tes wawancara yang dilakukan guru Bimbingan
Konseling untuk mengetahui minat siswa.
Kesulitan akan timbul karena data siswa yang harus diolah cukup banyak dan waktu yang tersedia untuk megolah data tidak banyak, Salah satu masalah di atas dapat menyebabkan keterlambatan guru
siswa, faktor lain yang dapat menyebabkan keterlambatan dalam menentukan penjurusan adalah pengolahan nilai yang menggunakan sistem manual memerlukan waktu yang cukup lama, karena data yang ada harus direkap terlebih dahulu, kemudian diolah untuk menentukan penjurusan siswa. Pada pengolahan data ini, terkadang terdapat kesalahan dalam menentukan penjurusan siswa, karena hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat siswa.
Lima kriteria yang menentukan penjurusan di SMA Negeri 1 Aceh Singkil diantaranya:
1. Nilai Mata Pelajaran
Untuk menentukan penjurusan siswa, nilai mata pelajaran sangat berpengaruh, karena untuk masing-masing jurusan IPA atau IPS ada batas minimal nilai mata pelajaran. Untuk jurusan IPA ada empat mata pelajaran IPA yang dinilai, diantaranya. Nilai matematika, fisika, biologi, dan kimia. Dari ke empat mata pelajaran tersebut nilai yang harus siswa dapatkan minimal 7,40. Untuk jurusan IPS mata pelajaran yang dinilai diantaranya, ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi, batas nilai minimal yang harus di dapat siswa 7,40.
2. Hasil Psikotes
Psikotes adalah tes yang diadakan pihak sekolah, untuk melihat tingkat kecerdasan siswa dan bakat yang siswa miliki untuk menentukan jurusan ketika melanjutkan ke perguruan tinggi. 3. Kepribadian
Kedisiplinan di sini adalah penilain guru terhadap siswa yang dinilai dari tiga indikator, diantaranya: kelakuan, kedisiplinan, dan keterampilan.
4. Absensi
Penilaian absensi adalah untuk pertimbangan menentukan lulus tidaknya siswa dalam satu mata pelajaran, setiap pelajaran memiliki standar kelulusan untuk absensi.
5. Wawancara
Proses wawancara adalah untuk mengetahui minat siswa dalam menentukan penjurusan. 3.2. Analisis Input
Data yang dibutuhkan dalam menentukan penjurusan siswa adalah :
a) Data Siswa
Data siswa adalah data yang inputkan oleh admin dengan tujuan untuk mengetahui data pribadi siswa data siswa disimpan dalam database data siswa, berada pada admin yang mengelola sistem SPK untuk menentukan penjurusan
Tabel 2 Data Siswa NIS Nam
a Sisw a
Alam
at Kelas Jenis Kelami n Aga ma 0812 01 Andrian Jl.Pulau Sarok N0.11
X-A Laki-Laki Islam 0812
02 Afriani Jl.Utama No. 14
X-A Perempuan Islam
b) Data Guru
Data guru adalah data yang diinputkan oleh admin dengan tujuan untuk mengetahui guru yang mengajar setiap mata pelajaran data guru disimpan pada database guru, berada pada admin mengelola sistem ini.
Tabel 3 Data Guru NIP Nama
Guru Alamat Pendidikan Status 07040 1 Erni Safitri S.pd Jl. Pasar Singki l No.5 S1 Menika h 07040 2 Aliman S.Pd Jl. Pulau Sarok No.23 S1 Menika h d) Data Penjurusan
Data penjurusan adalah nilai penjurusan yang terdiri dari nilai psikotes dan nilai wawancara yang diinputkan oleh admin
Tabel 4 Data Penjurusan
NIS 081201 081202
Nama Siswa Adrian Afriani Nilai IPA 86 90 Absensi IPA 90 90 Kepribadian IPA 90 90 Nilai IPS 90 86 Absensi IPS 90 90 Kepribadian IPS 90 90 Psikotes 90 90 Wawancara 90 90 Rata-Rata IPA 90 90 Rata-Rata IPS 90 90 Vektor IPA 90 90 Vektor IPS 90 88 Pilihan IPA / IPS IPA / IPS Pilihan
Sebaiknya IPS IPA
Minat IPS IPA
Aksi [Edit]
[Hapus] [Edit] [Hapus] 3.3. Kriteria Dan Pembobotan
Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria ada pada tabel 5.
Tabel 5 Rating Kecocokan Dari Setiap Alternatif Kriteria
C1 = nilai pelajaran siswa yang terdiri dari nilai rata– rata IPA dan IPS
C2 = nilai absensi rata–rata siswa IPA dan IPS siswa C3 = nilai psikotes siswa
C4 = nilai wawancara siswa
C5 = nilai kepribadian IPA dan IPS siswa
Sebelumnya dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu. Tentukan bobot awal, bobot awal yang dimaksud di sini adalah nilai kriteria dari lima kriteria yang menentukan penjurusan.
Wipa = kriteria nilai pelajaran IPA 74, kriteria nilai absensi IPA 95, kriteria nilai psikotes 50, kriteria nilai wawancara 85, kriteria nilai kepribadian 85
Wips = kriteria nilai pelajaran IPS 74, kriteria nilai absensi IPS 95, kriteria nilai psikotes 45, kriteria nilai wawancara 80, kriteria nilai kepribadian 85.
∑
=
j j jw
w
W
dimana W = nilai kriteria yang telah ditentukan pihak sekolah∑
=
j j jw
w
W
Nilaiipa 2185 , 0 389 85 85 85 50 95 74 85 2185 , 0 389 85 85 85 50 95 74 85 1285 , 0 389 50 85 85 50 95 74 50 2442 , 0 389 95 85 85 50 95 74 95 1902 , 0 389 74 85 85 50 95 74 74 = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = adian WipaKeprib ara WipaWawanc es WipaPsikot i WipaAbsens elajaran WipaNilaiP Nilaiips 02243 379 85 85 80 45 95 74 85 2111 , 0 379 80 85 80 45 95 74 80 1187 , 0 379 45 85 80 45 95 74 45 2507 , 0 379 95 85 80 45 95 74 95 1953 , 0 379 74 85 80 45 95 74 74 = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = = = + + + + = adian WipsKeprib ara WipsWawanc es WipsPsikot i WipsAbsens elajaran WipsNilaiPKemudian vector S dihitung dengan berdasarkan persamaan=
=
∏
n=
j wj ij ix
S
1
dengan i= 1,2,…,m 87 , 76 ) 2243 , 0 85 )( 2111 , 0 80 )( 1187 , 0 45 )( 2507 , 0 90 )( 1953 , 0 74 ( 45 , 80 ) 2185 , 0 85 )( 1285 , 0 85 )( 1285 , 0 50 )( 2442 , 0 95 )( 1902 , 0 74 ( = = = = Sips SipaNilai vektor V yang akan digunakan untuk perangkingan dengan dihitung berdasarkan persamaan : wj j n j wj ij n j i n
x
x
V
)
(
1
1
∏
∏
=
=
=
Dengan i=1, 2, …m sebagai berikut :
48877 , 0 27 , 157 87 , 76 87 , 76 45 , 80 87 , 76 51154 , 0 27 , 157 45 , 80 87 , 76 45 , 80 45 , 80 = = + = = = + = Vips Vipa
Nilai terbesar ada pada alternatif yang terbaik adalah jurusan IPA
3.4. IMPLEMENTASI a. Form Menu Utama
Form ini adalah merupakan menu utama dari sistem ini. Dimana sistem ini memiliki beberapa tampilan seperti Home, Data Guru, Data Siswa, Penjurusan, Buku Tamu dan Login. Setiap menu memiliki masing-masing tampilan dan informasi tersendiri. Adapun tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 1dibawah ini
Gambar 1 Form Menu Utama
b. Form Data Siswa
Form ini digunakan untuk melakukan proses penginputan data siswa, dimana data-data ini nantinya akan digunakan untuk biodata siswa pada saat pengolahan data pada penjurusan
siswa. Adapun tampilan input data tersebut dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini
Gambar 2 Form Input Data Siswa c. Form Tampil Data Siswa
Form ini digunakan untuk menampilkan data-data siswa yang sudah terdaftar dan sekaligus dapat melakukan proses pengeditan dan penghapusan data. Adapun tampilan dari form tersebut dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini
Gambar 3 Form Tampil Data Siswa d. Form Data Guru
Form ini digunakan untuk melakukan proses penginputan data guru, dimana data-data ini nantinya akan digunakan untuk biodata guru Adapun tampilan input data tersebut dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini
Gambar 4 Form Data Guru e. Form Tampil Data Guru
Form ini digunakan untuk menampilkan data-data guru yang sudah terdaftar dan sekaligus dapat melakukan proses pengeditan dan penghapusan data. Adapun tampilan dari form tersebut dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini
Gambar 5 Form Tampil Data Guru f. Form Input Penjurusan
Form ini digunakan untuk menampilkan hasil dari proses penjurusan, dimana penjurusan dapat dilakukan setelah semua parameter-parameter yang ditentukan sudah diinputkan. Hasil akhir dari program ini ditampilkan dalam bentuk tabel. Adapun form tersebut dapat dilihat pada form 6 dibawah ini
Gambar 6 Form Input Data Penjurusan g. Form Detail Penjurusan
Form ini digunakan untuk menampilkan detail dari hasil penjurusan, dimana pada form ini dapat dilihat berapa nilai atau skor yang diperoleh oleh siswa tersebut sehingga dapat ditentukan jurusan apa yang layak diambil siswa tersebut. Adapun form tersebut dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini.
Gambar 7 Detail Penjurusan 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
penelitian ini adalah :
1. Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making dapat digunakan untuk pengolahan data siswa, sehingga dapat memudahkan guru BK dalam mendapatkan data siswa, nilai siswa, dan hasil penjurusan siswa.
2. Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making dapat membantu dalam mengambil keputusan untuk menentukan penjurusan siswa, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode Fuzzy Multi Attribute
Decision Making ini hanya menghasilkan nilai
terbesar yang aka k hanya menghasilkan nilai terbesar diantara alternatif yang ada, tetapi juga n terpilih. Sedangkan menurut penelitian yang dilaksanakan yang terpilih tida harus memenuhi kriteria yang telah di tentukan pihak sekolah. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan pihak sekolah dan menghasilkan nilai lebih besar dari alternatif yang lain, dan apabila nilai terbesar yang dihasilkan tidak memenuhi kriteria yang di tentukan pihak sekolah maka yang di ambil alternatif yang diambil adalah alternatif yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan pihak sekolah bukan alternatif yang nilainya lebih besar.
3. Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making ini kurang efektif untuk layanan BK karena nilai yang dihasilkan tidak mengacu kepada kebijakan sekolah, akan tetapi dengan menggunakan metode ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat.
4.2 Saran
1. Sistem pendukung keputusan yang dibangun diharapkan membantu pihak sekolah baik guru BK yang bertindak sebagai pengambil keputusan untuk menentukan penjurusan siswa, ataupun siswa yang akan melakukan penjurusan
2. Selain itu berkurangnya tingkat kesalahan dalam menentukan penjurusan siswa diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam proses belajar mengajar sehingga dapat menghasilkan siswa–siswi yang berprestasi sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya masing- masing.
3. Sistem yang dibangun ini memang jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap dapat menjadi inspirasi bagi yang lain untuk mengembangkan lebih lanjut sistem layanan BK untuk menentukan penjurusan siswa dengan metode lain yang lebih mendukung kebijakan sekolah. Untuk menghasilkan penjurusan siswa yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat siswa,
sehingga menghasilkan murid–murid yang berprestasi dan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Kusnianto,yudha.(2009).”Pentingnya
Bimbingan Konseling Untuk meningkatkan mutu pendidikan Di Indonesia”[Online] Tersedia: http://bengkel gurugaul.blogspot.com/2009/05/pentingnya – bimbingan -konseling-untuk.html diakses pada 5 Juni 2011
[2] Kusrini,m.ko,(2007).konsep dan aplikasi sistem pendukung keputusan Yyogyakarta.Andi [3] Kusumadewi,sri;Hartati,sri;Harjoko,Agus;W ardoyo,Retantyo.(2006).fuzzy multi-atribute Decision Making(FUZZY MADM).Yogyakarta.Graha ilmu. [4] SMA 1 Grabag.”penjurusan”[ONLINE]Tersedia:file:h ttp//:jurusan/penjurusan.html. Diakses pada tanggal 08 Juni 2011
[5] Subakti,irfan.(2002).Bagaimana mengukur kinerja strategis bisnis online anda. [ONLINE] Tersedia: http:is.its-sby.edu/ subject/dss/Buku Panduan SPK.pdf Diakses pada tanggal 06 Juni 2011
[6] Wikipedia,Sistem_Pendukung_keputusan” [ONLINE]
Tersedia:http://Wikipedia.Org/Wiki/Sistem_ pendukung_ keputusan diakses pada tanggal 10 Juni 2011