• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan

(SNPK)

Laporan Bulanan

JANUARI 2014

Bidang Kesejahteraan Rakyat

Republik Indonesia

(2)
(3)

embangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik

Indonesia. Dalam menyelenggarakan pembangunan kesejahteraan rakyat (Kesra) tersebut, kita

seringkali dihadapkan pada gangguan Kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim,

dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kemenko

Kesra berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat.

Dalam konteks pencegahan gangguan Kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk

menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat

pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: “Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan

kesejahteraan rakyat.” Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban

yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan

para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat.

Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal 7 Desember 2012,

ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan

dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik

dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan

di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama

dari berbagai pihak.

Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan

pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan

dicapai secara efisien, efektif dan produktif.

Sambutan

P

Jakarta, Mei 2013

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Republik Indonesia

(4)

istem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi

Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan

Rakyat (Kemenko Kesra) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di berbagai wilayah di

Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. Laporan Bulanan ini menyajikan data dan informasi

konflik kekerasan yang menonjol setiap bulan secara faktual. Publikasi ini didedikasikan sebagai bahan

rujukan dalam rangka pencegahan konflik kekerasan.

SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: pertama, pengumpulan data secara rinci dan berkala tentang

kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa kekerasan terjadi serta apa saja dampaknya; kedua, laporan

atas data yang diperbaharui setiap bulan.

SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang sudah tersedia secara publik

termasuk berita yang dimuat oleh surat kabar lokal dilengkapi oleh berbagai sumber non-media baik

berupa laporan pemerintah, kajian akademis dan laporan LSM. Data SNPK dikumpulkan sejak 1998 dan

diperbaharui setiap bulan dan disajikan melalui portal SNPK

(www.snpk-indonesia.com).

Portal SNPK

menyajikan data tentang empat kategori kekerasan yakni: (i) Konflik (termasuk konflik yang dipicu oleh

permasalahan terkait sumber daya alam, tata kelola pemerintahan, separatisme, pemilukada, identitas

dan main hakim sendiri), (ii) Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berpotensi menimbulkan

konflik sosial (KDRT), (iii) Dampak kekerasan dari Kriminalitas yang berpotensi menimbulkan konflik

sosial, dan (iv) Kekerasan dalam penegakan hukum. Dalam setiap insiden yang tercatat di dalam database

ditampilkan sumber informasi yang digunakan.

SNPK melakukan pemantauan di 13 wilayah yakni: Aceh, Jabodetabek, Kalimantan Barat, Maluku,

Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,

Lampung, dan NTB. Pencakupan lebih luas sedang diupayakan agar data kekerasan dari semua wilayah

di Indonesia dapat disediakan.

Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko Kesra dengan dukungan dari Bank Dunia dan The Habibie

Center dengan hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-Building Trust Fund. Dalam rangka

mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa yang akan datang, Kemenko Kesra sedang

mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat.

Tentang SNPK

(5)

Gambaran Umum

Data SNPK selama bulan Januari 2014 mencatat sebanyak total 734 insiden kekerasan yang mengakibatkan

77 tewas, 577 cedera, dan 61 bangunan rusak. Jumlah tewas mengalami penurunan dibandingkan pada

bulan Desember 2013 (95 tewas) dan masih di bawah rata-rata korban tewas pada 12 bulan sebelumnya (89

korban tewas per bulan di periode Januari 2013 - Desember 2013). Tercatat sebanyak 196 insiden jenis konflik

terjadi yang mengakibatkan 17 tewas, 202 cedera, dan 39 bangunan rusak. Lebih jauh, konflik kekerasan yang

menyebabkan korban tewas terdiri dari konflik separatisme (7 tewas), konflik main hakim sendiri (4 tewas),

dan (3 tewas) berasal dari konflik identitas dan konflik sumber daya. Dari sisi kategori konflik kekerasan, jumlah

insiden konflik main hakim sendiri merupakan yang tertinggi yakni 95 insiden kekerasan (lihat Tabel 1).

Konflik Separatisme

v

Kelompok sipil bersenjata kembali melakukan serangkaian teror, penghadangan, dan penembakan di

Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Mimika, Papua. Tercatat sebanyak tujuh insiden kekerasan yang

menewaskan tujuh orang dan mengakibatkan tiga orang lainnya cedera.

Konflik Identitas

v

Bentrokan antarkampung kembali terulang di Maluku. Bentrokan ini melibatkan beberapa kelompok warga

di Kecamatan Nusaniwe dan Sirimau, Ambon. Pemicu permasalahannya adalah dendam lama antarkampung.

Insiden bentrokan ini tercatat sebanyak 10 kali, menewaskan satu orang, mencederai sedikitnya sembilan

orang, dan merusak 18 bangunan.

v

Tercatat rentetan perang suku terjadi di Papua yang melibatkan Suku Dani dan Suku Damal. Empat insiden

kekerasan tersebut menyebabkan dua orang tewas. Kedua suku kembali berhasil didamaikan dengan cara

adat.

v

Di Maluku Utara tercatat dua insiden kekerasan berupa bentrok antarkampung di Kelurahan Ubo-ubo

dan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Ternate. Bentrokan ini melibatkan beberapa kelompok pemuda dan

mengakibatkan dua orang cedera.

Konflik Sumber Daya

v

Tiga insiden kekerasan terjadi di Lampung akibat konflik sumber daya yang terkait masalah tanah/lahan.

Insiden ini mengakibatkan dua orang tewas dan enam lainnya cedera. Dua korban tewas berasal dari bentrok

antarwarga di lahan sawit milik PT Barat Selatan Makmur di Kecamatan Tanjungraya dan di lahan ‘Sawit 99

Data SNPK mencatat dalam periode bulan Januari 2014 terdapat kasus-kasus konflik kekerasan yang mengemuka,

yakni **:

Tabel 1. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di 13 wilayah (Januari 2014)

Jenis Kekerasan

Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Konflik 196 207 2.525 17 22 243 202 175 2.852 0 0 0 39 38 1.315 - Sumber Daya 19 32 332 3 1 49 17 30 360 0 0 0 6 9 317

- Tata Kelola Pemerintah 24 29 262 0 0 0 12 4 194 0 0 0 11 10 126

- Pemilihan dan Jabatan 15 10 196 0 0 12 13 9 202 0 0 0 1 0 86

-  Identitas 20 31 323 3 12 63 14 17 408 0 0 0 19 7 665

- Main Hakim Sendiri 95 88 1.208 4 8 80 116 104 1.487 0 0 0 2 10 87

-  Separatisme 7 0 34 7 0 30 3 0 48 0 0 0 0 0 24

-  Konflik Lainnya 16 17 170 0 1 9 27 11 153 0 0 0 0 2 10

Kekerasan dalam Penegakan

Hukum 35 48 516 4 7 85 37 46 569 0 0 1 0 0 3

Kriminalitas 442 422 5.536 44 58 585 294 245 3.499 55 47 963 22 36 387

KDRT 61 56 772 12 8 155 44 43 515 7 4 145 0 0 13

(6)

v

Bentrok antarwarga terjadi di Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Ambon karena permasalahan

status tanah. Bentrokan ini melibatkan warga dusun Laha dan Wailawa. Selain itu, bentrokan juga terjadi

antara Desa Morela dengan Mamala di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah. Bentrokan ini terjadi terkait

masalah lama mengenai batas desa. Insiden kekerasan tersebut tercatat sebanyak dua kali dan mengakibatkan

dua orang cedera dan satu bangunan rusak.

Konflik Pemilihan dan Jabatan

v

Persaingan politik di Aceh menjelang pemilihan legislatif 2014 semakin memanas. Beberapa insiden

kekerasan berupa teror dan pengerusakan atribut partai serta alat peraga kampanye marak terjadi yang

menyasar kepada beberapa partai politik peserta pemilu. Insiden kekerasan ini tercatat sebanyak sembilan

kali dan menyebabkan empat orang cedera.

v

Di Maluku Utara, Pemilukada pemilihan gubernur dan wakil gubernur masih menuai persoalan. Setidaknya

terjadi tiga insiden kekerasan berupa bentrokan, penyerangan, dan penganiayaan yang dilakukan

masing-masing pendukung. Insiden kekerasan ini berakibat sembilan orang cedera.

v

Sedangkan di Nusa Tenggara Timur (NTT), puluhan ribu orang yang mengatasnamakan Forum Masyarakat

Bersama Peduli Kebenaran dan Keadilan (FORMABES) menuntut pasangan Kornelius Kodi Mete – Daud Lende

Umbu Moto segera dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya untuk periode 2013-2018.

Konflik Main Hakim Sendiri

v

Pada bulan Januari 2014, data SNPK mencatat 95 insiden konflik main hakim sendiri yang mengakibatkan

empat orang tewas, 116 cedera, dan dua bangunan rusak. Insiden konflik main hakim sendiri yang tertinggi

terjadi di Jabodetabek sebanyak 25 insiden kekerasan yang mengakibatkan dua tewas dan 33 orang lannya

cedera. Kemudian disusul Kalimantan Timur sebanyak 12 insiden kekerasan yang mengakibatkan 15 orang

cedera. Sedangkan korban tewas lainnya akibat main hakim sendiri terjadi di Maluku Utara. Di sana tercatat

sebanyak enam insiden kekerasan menewaskan satu orang dan mencederai sedikitnya sembilan orang dan

di NTT tercatat sebanyak empat insiden kekerasan berakibat pada satu orang tewas dan tiga lainnya cedera.

Selebihnya, insiden konflik main hakim sendiri juga tersebar di beberapa wilayah lainnya.

Adapun, dalam insiden kekerasan yang masuk kategori konflik lainnya - pemicu atau motif belum diketahui -

tercatat sebanyak 16 insiden kekerasan dan mengakibatkan sedikitnya 27 orang mengalami cedera.

(7)

Laporan  Bulanan:  Januari  2014  

 

     

Jan-­‐13   Feb-­‐13   Mar-­‐13   Apr-­‐13   May-­‐13   Jun-­‐13   Jul-­‐13   Aug-­‐13   Sep-­‐13   Oct-­‐13   Nov-­‐13   Dec-­‐13   Jan-­‐14   Insiden   16   14   16   23   24   26   26   16   22   13   23   17   19   Tewas   0   0   1   2   1   0   0   0   0   0   1   1   0   Cedera   10   17   17   15   24   21   17   13   12   29   23   7   14   Bangunan   Rusak   0   2   1   4   3   1   1   0   4   2   4   2   0   ACEH   Konflik  Lainnya  (5)   Konflik  Sumber   Daya  (28)   Konflik  Tata  Kelola  

Pemerintah  (44)   Konflik  Pemilihan   dan  Jabatan  (52)   Konflik  IdenXtas   (11)   Konflik  Main   Hakim  Sendiri   (114)   Konflik   SeparaXsme  (1)   ACEH   Demonstrasi  (12)   Bentrokan  (8)   Perkelahian  (7)   Pengeroyokan   (122)   Serangan  terror   (9)   Pengrusakan  (65)   Penganiayaan  (28)   Penculikan  (4)   ACEH   3   10   3   12   7   14   14  16   15   45   6   4   6   13   4   1   11   28   21   18   4   ACEH                                                                          

Grafik  1.1  Insiden  dan  dampak  konflik  kekerasan  di  Aceh   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  1.2  Jumlah  insiden  berdasarkan  pemicu  konflik  di  Aceh   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  1.3  Jumlah  insiden  berdasarkan  bentuk  kekerasan  di  Aceh   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  1.4  Jumlah  insiden  berdasarkan  kab/kota  di  Aceh   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Aceh  

Pada   bulan   Januari   2014,   data   SNPK   mencatat   19   insiden   konflik   kekerasan   yang   berdampak   pada   sedikitnya   14   orang  cedera  terjadi  di  Aceh    (lihat  Grafik  1.1  –  1.4).    

Dalam  bulan  ini  insiden  kekerasan  yang  mengemuka  adalah   konflik  pemilihan  dan  jabatan.  Insiden  kekerasan  ini  intens   terjadi   terkait   kontestasi   menjelang   pemilihan   legislatif   2014.  Setidaknya  tercatat  sembilan  insiden  kekerasan    yang   menyebabkan  sedikitnya  empat  orang  cedera  (lihat  Tabel   1.5).  Kendati  dampak  yang  ditimbulkan  tidak  terlalu  besar,   namun   insiden   konflik   kekerasan   ini   patut   menjadi   perhatian  mengingat  pola  kekerasan  terus  berulang.    

Selain  itu,  data  SNPK  mencatat  insiden  konflik  main  hakim   sendiri   sebanyak   tujuh   insiden   kekerasan   yang   menyebabkan   sedikitnya   10   orang   cedera.   Keseluruhan   aksi  main  hakim  sendiri  tersebut,  umumnya  dipicu  masalah   pencurian  dan  pembalasan  atas  penganiayaan.  

 

Tercatat   masing-­‐masing   satu   insiden   konflik   kekerasan   terjadi   pada   konflik   sumber   daya   berupa   pembakaran   perahu   nelayan   yang   dipicu   penangkapan   ikan   menggunakan   trawi,   alat   tangkap   yang   dilarang   oleh   pemerintah  karena  merusak  lingkungan.  Konflik  tata  kelola   pemerintah   juga   terjadi   berupa   pengerusakan   kedai   yang   merupakan   proyek   pemerintah   kabupaten.   Pengerusakan   tersebut   dilakukan   puluhan   pedagang.   Proyek   pembangunan   tersebut   menganggu   kenyaman   pedagang   dan   sering   menimbulkan   kemacetan   lalu   lintas.   Terakhir   adalah   konflik   lainnya   yang   sebabnya   belum   diketahui   berupa   penemuan   bahan   peledak   menyerupai   bom   yang   sengaja  diletakan  oleh  orang  tak  dikenal.  

Pada bulan Januari 2014, data SNPK mencatat 19 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada sedikitnya 14 orang cedera terjadi di Aceh (lihat Grafik 1.1–1.4).

Dalam bulan ini insiden kekerasan yang mengemuka adalah konflik pemilihan dan jabatan. Insiden kekerasan ini intens terjadi terkait kontestasi menjelang pemilihan legislatif 2014. Setidaknya tercatat sembilan insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya empat orang cedera (lihat Tabel

1.5). Kendati dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar,

namun insiden konflik kekerasan ini patut menjadi perhatian mengingat pola kekerasan terus berulang.

Selain itu, data SNPK mencatat insiden konflik main hakim sendiri sebanyak tujuh insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya 10 orang cedera. Keseluruhan aksi main hakim sendiri tersebut, umumnya dipicu masalah pencurian dan pembalasan atas penganiayaan.

Tercatat masing-masing satu insiden konflik kekerasan terjadi pada konflik sumber daya berupa pembakaran perahu nelayan yang dipicu penangkapan ikan menggunakan pukat harimau (trawl), alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah karena merusak lingkungan. Konflik tata kelola pemerintah juga terjadi berupa pengerusakan kedai yang merupakan proyek pemerintah kabupaten. Pengerusakan tersebut dilakukan puluhan pedagang. Proyek pembangunan tersebut menganggu kenyamanan pedagang dan sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. Terakhir adalah konflik lainnya yang sebabnya belum diketahui berupa penemuan bahan peledak menyerupai bom yang sengaja diletakkan oleh orang tak dikenal.

Aceh

Grafik 1.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 1.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 1.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 1.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)

Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 16 14 16 23 23 26 26 16 22 13 23 17 19   Tewas  0  0  1  2  1  0  0  0  0  0  1  1  0 Cedera 10 17 17 15 24 21 17 13 12 29 23 7 14   Bangunan Rusak  0  2  1  4  3  1  1  0  4  2  4  2  0 ACEH  

 

 

 

(8)

Tabel 1.5 Sejumlah Konflik Pemilihan dan Jabatan di Aceh (Januari 2014)

Kabupaten/Kota Tanggal Keterangan

Aceh Utara 06/01/2014 Tercatat dua insiden kekerasan berupa pengerusakan dan pencopotan atribut partai milik Partai  Nasional Aceh (PNA) dilakukan oleh sejumlah orang di Desa Tanjung Awe, Kecamatan Samudera.  Buntut dari pengerusakan tersebut berakibat pada pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah  orang terhadap kader PNA yang mempertanyakan dan merasa keberatan atas tindakan pelaku  yang merusak dan menurunkan atribut partai milik PNA. 15/01/2014 Di Desa. Keude Lapang, Kec. Tanah Pasir,  seorang kader Partai Nasional Aceh (PNA) asal Desa Kuala  Cangkoi dikeroyok dan diikat kedua tangannya dengan tali oleh sejumlah orang dari pendukung  Partai Aceh (PA) karena dituduh telah menurunkan 10 bendera Partai Aceh. Akibatnya korban  mengalami cedera. 19/01/2014 Satu unit mobil milik seorang Caleg DPRA dari Partai Aceh (PA) dibakar oleh orang tak dikenal di Desa Mee Merbou, Kecamatan Tanah Pasar. Diduga aksi ini terkait persaingan dalam pemilihan  anggota DPRA yang tidak lama akan diadakan.  25/01/2014 Posko pemenangan pemilu milik Partai Nasional Aceh (PNA) di Desa Keude Kareng, Kecamatan  Meurah Mulia dirusak sekelompok orang yang menumpangi mobil berstiker Partai Aceh (PA).  Selain merusak posko dan merusak ratusan atribut partai di dalam posko, ratusan bendera PNA  di lintasan jalan juga dirampas dan diturunkan.  Nagan Raya 28/01/2014 Di Desa Cotmee, Kecamatan Tadu Raya, terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh seorang kader  dari partai yang berbasis nasional terhadap seorang kader Partai Nasional Aceh (PNA) hingga  mengalami cedera.  Insiden ini dipicu penurunan bendera partai berbasis nasional tersebut yang  terpasang dihalaman rumah korban. 

Kota Subulussalam 18/01/2014 Sejumlah  orang  tak  dikenal  melakukan  pembakaran  dan  pengerusakan  bendera  dan  atribut peraga kampanye Caleg DPRA dari Partai Aceh (PA) di Desa Sukamaju, Kecamatan Sultan Daulat.

Aceh Barat 25/01/2014

Di  sepanjang  simpang  Komplek  perumahan  BBI,  Desa  Blang  Beurandang,  Kecamatan  Johan  Pahlawan, puluhan spanduk dan atribut peraga kampanye dirusak oleh orang tak dikenal. Hampir  semua atribut partai politik dan alat peraga kampanye dari berbagai partai politik yang terpasang  dirusak. Senjata yang digunakan untuk merusak baliho tidak jelas.  Kota Lhokseumawe 29/01/2014 Di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, Kecamatan Muara Dua, sejumlah kader Partai Nasional Aceh  (PNA) yang hendak memasang atribut alat peraga kampanye dilarang dan dianiaya oleh sejumlah  orang  yang  berasal  dari  tempat  yang  sama.  Akibatnya  salah  seorang  kader  PNA  mengalami  cedera.

(9)

Pada bulan Januari 2014, di Lampung tercatat 11 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 2 tewas dan 17 cedera

(lihat Grafik 2.1–2.4).

Konflik yang mengemuka adalah konflik sumber daya yang tercatat tiga insiden kekerasan yang menyebabkan dua tewas dan enam cedera. Insiden konflik sumber daya di Lampung dipicu oleh konflik tanah. Pada tanggal 3/1/2014 terjadi bentrok antarkelompok warga di lokasi lahan sawit yang dikenal sebagai Sawit 99 Airmati di Register 45 Kecamatan Sungaibuaya, Kabupaten Mesuji. Dua kelompok warga Desa Talang Agung, yang berprofesi sebagai perambah di Airmati, terlibat pertikaian menggunakan senjata api rakitan selama hampir setengah jam. Seorang korban tewas di tempat akibat luka tembak. Tiga korban lainnya mengalami cedera. Ada dua versi pemicu yang berkembang. Pertama, korban ditembak karena menegur para pelaku yang hendak memungut uang ke sesama perambah. Versi lain meyebutkan mereka menuduh salah satu pihak menjual tanah yang diklaim dikuasai oleh kelompok lain.

Di Kabupaten Mesuji, seorang warga Sungai Badak tewas ditembak oleh sekelompok warga Pagardewa di lokasi perkebunan PT. Barat Selatan Makmur (PT. BSM) di Kecamatan Tanjung Raya, pada tanggal 16/1/2014. Dugaan penembakan adalah perebutan hasil panen sawit di lokasi perkebunan PT. BSM. Korban bersama rekannya sedang memanen di wilayah perkebunan tersebut ketika kelompok warga Pagardewa datang untuk tujuan yang sama. Kedua kelompok berebut lokasi panen dan terlibat bentrok. Selain satu korban tewas, insiden melukai dua lainnya. Insiden sumber daya lainnya adalah pengeroyokan terhadap pekerja penebang pohon yang dipicu perebutan klaim tanah antara dua warga di Lampung Selatan pada tanggal 25/1/2014, yang berakibat satu orang cedera.

Dalam konflik tata kelola pemerintah terdapat satu insiden kekerasan yang mengakibatkan dua orang cedera berupa demonstrasi mahasiswa yang menuntut transparansi pengelolaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di kampus IAIN Raden Intan Lampung, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung pada tanggal 20/1/2014.

Sedangkan dalam konflik pemilihan dan jabatan tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan atribut partai dan alat peraga kampanye.

Adapun, konflik main hakim sendiri tercatat sebanyak enam insiden kekerasan yang berdampak pada sembilan orang cedera. Aksi main hakim sendiri tersebut dipicu kasus pencurian dan pembalasan atas penganiayaan.

Lampung

Grafik 2.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)

Laporan  Bulanan:  Januari  2014  

        Konflik  Sumber   Daya  (8)   Konflik  Main   Hakim  Sendiri  (7)   LAMPUNG  

Jan-­‐13   Feb-­‐13   Mar-­‐13   Apr-­‐13   May-­‐13   Jun-­‐13   Jul-­‐13   Aug-­‐13   Sep-­‐13   Oct-­‐13   Nov-­‐13   Dec-­‐13   Jan-­‐14   Insiden   20   6   10   15   15   12   12   10   14   7   2   5   11   Tewas   2   0   3   3   0   2   1   2   0   0   0   0   2   Cedera   34   8   37   18   12   11   11   12   10   8   3   4   17   Bangunan   Rusak   1   1   0   0   0   1   3   3   3   10   0   0   0   LAMPUNG   Kerusuhan  (1)   Bentrokan  (5)   Perkelahian  (1)   Pengeroyokan  (7)   Penganiayaan  (1)   LAMPUNG   LAMPUNG  

SELATAN   LAMPUNG  TIMUR   LAMPUNG  UTARA   BAWANG  TULANG   MESUJI   LAMPUNG  BANDAR  

2   2   2   3   5   1                                                        

Grafik  2.1  Insiden  dan  dampak  konflik  kekerasan  di  Lampung   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  2.2  Jumlah  tewas  berdasarkan  pemicu  konflik  di  Lampung   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  2.3  Jumlah  tewas  berdasarkan  bentuk  kekerasan  di  Lampung   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  2.4  Jumlah  tewas  berdasarkan  kab/kota  di  Lampung   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Lampung  

Pada   bulan   Januari   2014,   di   Lampung   tercatat   11   insiden   konflik   kekerasan   yang   menyebabkan   2   tewas   dan   17   cedera  selama  bulan  Januari  2014  (lihat  Grafik  2.1  –  2.4).    

Konflik  yang  mengemuka  adalah  konflik  sumber  daya  yang   tercatat   tiga   insiden   kekerasan   yang   menyebabkan   dua   tewas   dan   enam   lainnya   cedera.   Insiden   konflik   sumber   daya   di   Lampung   dipicu   oleh   konflik   tanah.   Pada   tanggal   3/1/2014   terjadi   bentrok   antarkelompok   warga   di   lokasi   lahan   sawit   yang   dikenal   sebagai   Sawit   99   Airmati   di   Register   45   Kecamatan   Sungaibuaya,   Kabupaten   Mesuji.   Bentrokan  ini  memakan  korban  dua  kelompok  warga  Desa   Talang   Agung,   yang   berprofesi   sebagai   perambah   di   Airmati,  yang  terlibat  pertikaian  menggunakan  senjata  api   rakitan  selama  hampir  setengah  jam.  Seorang  korban  tewas   di   tempat   akibat   luka   tembak.   Tiga   korban   lainnya   mengalami  cedera.  Ada  dua  versi  pemicu  yang  berkembang.   Pertama,   korban   ditembak   karena   menegur   para   pelaku   yang   hendak   memungut   uang   ke   sesama   perambah.   Versi   lain   meyebutkan   mereka   menuduh   salah   satu   pihak   menjual  tanah  yang  diklaim  dikuasai  oleh  kelompok  lain.      

Di   Kabupaten   Mesuji,   seorang   warga   Sungai   Badak   tewas   ditembak   oleh   sekelompok   warga   Pagardewa   di   lokasi   perkebunan   PT.   Barat   Selatan   Makmur   (PT.   BSM)   di   Kecamatan  Tanjung  Raya,  pada  tanggal  16/1/2014.  Dugaan     penembakan   adalah  perebutan  hasil  panen   sawit  di  lokasi   perkebunan   PT.   BSM.     Korban   bersama   rekannya   sedang   memanen  di  wilayah  perkebunan  tersebut  ketika  kelompok   warga   Pagardewa   datang   untuk   tujuan   yang   sama.   Kedua   kelompok  berebut  lokasi  panen  dan  terlibat  bentrok.  Selain   satu   korban   tewas,   insiden   melukai   dua   lainnya.   Insiden   sumber   daya   lainnya   adalah   pengeroyokan   terhadap   pekerja   penebang   pohon   yang   dipicu   perebutan   klaim   tanah   antara  dua   warga  di   Lampung   Selatan   pada   tanggal   25/1/2014,  yang  berakibat  satu  orang  cedera.    

 

Dalam  konflik  tata  kelola  pemerintah  terdapat  satu  insiden   kekerasan   yang   mengakibatkan   dua   orang   cedera   berupa   demonstrasi   mahasiswa   yang   menuntut   transparansi   pengelolaan   Uang   Kuliah   Tunggal   (UKT)   di   kampus   IAIN   Raden   Intan   Lampung,   Kecamatan   Rajabasa,   Bandarlampung  pada  tanggal  20/1/2014.  

 

Sedangkan   dalam   konflik   pemilihan   dan   jabatan   tercatat   satu  insiden  kekerasan  berupa  pengerusakan  atribut    partai   dan  peraga  kampanye.  

 

Adapun,   konflik   main   hakim   sendiri   tercatat   sebanyak   enam   insiden   kekerasan   yang   berdampak   pada   sembilan   orang   cedera.   Aksi   main   hakim   sendiri   tersebut   dipicu   kasus  pencurian  dan  pembalasan  atas  penganiayaan.    

Grafik 2.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 2.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 2.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)

Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 20 6 10 15 15 12 12 10 12 7 2 5 11   Tewas  2  0  3  3  0  2  1  2  0  0  0  0  2 Cedera 34 8 37 18 12 11 11 12 9 8 3 4 17   Bangunan Rusak  1  1  0  0  0  1  3  3  3  10  0  0  0 LAMPUNG  

 

 

 

(10)

Sepanjang bulan Januari 2014 tercatat 30 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada 2 orang tewas dan sedikitnya 34 orang mengalami cedera terjadi di wilayah Jabodetabek

(lihat Grafik 3.1–3.4).

Dalam bulan ini jumlah terbanyak insiden konflik kekerasan berasal dari konflik main hakim sendiri. Tercatat 25 insiden kekerasan yang menyebabkan dua orang tewas dan 33 lainnya mengalami cedera. Aksi main hakim sendiri lebih banyak disebabkan karena masalah pencurian, kemudian beberapa insiden kekerasan dikarenakan pembalasan atas penganiayaan dan kasus kecelakaan. Dua orang korban tewas dalam aksi main hakim sendiri merupakan pelaku pencurian sepeda motor yang terjadi di Kabupaten Bogor dan Jakarta Selatan.

Selain itu, data SNPK mencatat sejumlah insiden konflik kekerasan, yakni dalam konflik tata kelola pemerintah tercatat dua insiden kekerasan yang dilatarbelakangi ketidakpuasan terhadap putusan jaksa dalam kasus tabrak lari dan protes terhadap penutupan terminal Lebak Bulus. Kemudian tercatat masing-masing satu insiden konflik kekerasan yang berasal dari konflik pemilihan dan jabatan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perkara Pemilukada Kabupaten Kerinci. Dalam konflik sumber daya terdapat insiden kekerasan yang dipicu adanya penghentian air bersih bagi penghuni apartement, yang menyebabkan satu orang cedera. Dalam kategori konflik lain, yang pemicunya belum diketahui, tercatat adanya penemuan benda menyerupai bom di Tangerang Selatan.

Jabodetabek

Grafik 3.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)

Laporan  Bulanan:  Januari  2014  

 

     

Jan-­‐13   Feb-­‐13   Mar-­‐13   Apr-­‐13   May-­‐13   Jun-­‐13   Jul-­‐13   Aug-­‐13   Sep-­‐13   Oct-­‐13   Nov-­‐13   Dec-­‐13   Jan-­‐14   Insiden   50   30   42   43   49   55   62   59   59   55   49   47   30   Tewas   1   3   3   2   5   11   4   9   5   8   1   11   2   Cedera   50   29   64   57   64   88   58   60   59   93   56   53   34   Bangunan   Rusak   2   0   4   1   1   48   3   28   7   21   2   2   0   JABOTABEK   Konflik  Lainnya   (4)   Konflik  Sumber   Daya  (5)   Konflik  IdenXtas   (19)   Konflik  Main   Hakim  Sendiri   (37)   JABOTABEK   Demonstrasi    (1)   Bentrokan  (18)   Perkelahian  (9)   Pengeroyokan   (32)   Serangan  terror   (2)   Penganiayaan  (3)   JABOTABEK   5   9   3   6   8   4   2   5   6   6   2   9                                                                    

Grafik  3.1  Insiden  dan  dampak  konflik  kekerasan  di  Jabodetabek   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  3.2  Jumlah  tewas  berdasarkan  pemicu  konflik  di  Jabodetabek   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  3.3  Jumlah  tewas  berdasarkan  bentuk  kekerasan  di  Jabodetabek   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  3.4  Jumlah  tewas  berdasarkan  area  di  Jabodetabek   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Jabodetabek  

Sepanjang   bulan   Januari   2014   tercatat   30   insiden   konflik   kekerasan   yang   berdampak   pada   2   orang   tewas   dan   sedikitnya   34   orang   mengalami   cedera   terjadi   di   wilayah   Jabodetabek  (lihat  Grafik  3.1  –  3.4).  

 

Dalam   bulan   ini   jumlah   terbanyak   insiden   konflik   kekerasan  berasal  dari  konflik  main  hakim  sendiri.  Tercatat   25  insiden  kekerasan  yang  menyebabkan  dua  orang  tewas   dan  33  lainnya  mengalami  cedera.  Aksi  main  hakim  sendiri   lebih   banyak   disebabkan   karena   masalah   pencurian,   kemudian   beberapa   insiden   kekerasan   dikarenakan   pembalasan  atas  penganiayaan  dan  kasus  kecelakaan.  Dua   orang   korban   tewas   dalam   aksi   main   hakim   sendiri   merupakan  pelaku  pencurian  sepeda  motor  yang  terjadi  di   Kabupaten  Bogor  dan  Jakarta  Selatan.  

 

Selain   itu,   data   SNPK   mencatat   sejumlah   insiden   konflik   kekerasan,   yakni   dalam   konflik   tata   kelola   pemerintah   tercatat   dua   insiden   kekerasan   yang   dilatarbelakangi   ketidakpuasan  terhadap  putusan  jaksa  dalam  kasus  tabrak   lari  dan  protes  terhadap  penutupan  terminal  Lebak  Bulus.   Kemudian   tercatat   masing-­‐masing   satu   insiden   konflik   kekerasan  yang  berasal  dari  konflik  pemilihan  dan  jabatan   yang  terjadi  di  Mahkamah  Konstitusi  (MK)  terkait  perkara   Pemilukada  Kabupaten  Kerinci.  Dalam  konflik  sumber  daya     terdapat   insiden   kekerasan   yang   dipicu   adanya   penghentian   air   bersih   bagi   penghuni   apartement,   yang   menyebabkan  satu  orang  cedera.  Dan  terakhir  yakni  konflik   lainnya   yang   pemicunya   belum   diketahui   berupa   penemuan  benda  menyerupai  bom  di  Tangerang  Selatan.                    

Grafik 3.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 3.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 3.4 Jumlah tewas berdasarkan area di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)

Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 50 30 42 43 49 56 62 59 59 55 49 47 30   Tewas  1  3  3  2  5  12  4  9  5  8  1  11  2 Cedera 50 29 64 57 64 109 58 60 59 93 56 53 34   Bangunan Rusak  2  0  4  1  1  61  3  28  7  21  2  2  0 JABOTABEK  

 

 

 

(11)

Pada bulan Januari 2014, data SNPK mencatat 17 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada 11 orang cedera dan 4 bangunan rusak di NTB (lihat Grafik 4.1–4.4).

Pada bulan ini insiden konflik kekerasan yang mengemuka terkait konflik sumber daya yang tercatat sebanyak tiga insiden yang menyebabkan satu cedera dan empat bangunan rusak. Dari tiga insiden konflik sumberdaya tersebut, salah satu yang menonjol adalah insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 30/1/2014 di mana ratusan warga Dusun Ketapang, Desa Pringgabaya, Kec. Pringgabaya, Kab. Lombok Timur, merusak dan membakar fasilitas milik PT. Anugerah Mitra Graha (PT. AMG). Serangan tersebut merupakan bentuk penolakan warga atas beroperasinya PT. AMG yang bergerak di bidang penambangan pasir besi. Mereka menuntut pemerintah mencabut izin perusahan tambang tersebut. Pada hari itu, warga yang melihat kapal yang diduga milik PT. AMG beroperasi mengeruk pasir besi, kemudian bergerak berbondong-bondong merusak dan membakar satu unit mess, dua unit tempat perakitan mesin las, dan dua unit jetty. Aksi massa tersebut reda setelah petugas gabungan Dalmas, Polres Lombok Timur, Brimob Polda, Satpol PP, dan anggota TNI mengamankan situasi.

Dalam konflik tata kelola pemerintah, tercatat lima insiden yang mengakibatkan tiga orang cedera. Insiden konflik tata kelola pemerintah yang menyita perhatian adalah pro-kontra antara sesama warga terhadap rencana pengembangan kawasan parisiwata terpadu Mandalika Resort di Kabupaten Lombok Tengah yang akan dikelola oleh PT. Bali Tourism Development Corporation (PT. BTDC). PT. BTCD merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipercaya mengembangkan kawasan pariwisata tersebut. Kedua kelompok warga berselisih mengenai proses pembebasan lahan yang belum tuntas di mana warga yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Mandalika Resort (FMPMR) terlibat bentrok dengan warga yang kontra saat melakukan demonstrasi penolakan. Dalam demonstrasi yang terjadi pada tanggal 20/1/2014 itu seorang warga terluka akibat lemparan batu. Aparat kepolisian yang berjaga terpaksa membubarkan bentrokan dengan melontarkan gas air mata.

Sedangkan dalam konflik main hakim sendiri tercatat delapan insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang cedera. Aksi main hakim sendiri umumnya dipicu masalah pencurian, ketersinggungan, maupun kesalahpahaman. Tercatat juga satu insiden konflik identitas berupa keributan antarsuppoter sepakbola, namun tidak menimbulkan dampak tewas maupun cedera.

NTB

Grafik 4.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)

Laporan  Bulanan:  Januari  2014  

      Bentrokan  (2)   Perkelahian  (5)   Pengeroyokan   (10)   Penganiayaan  (1)   NTB   LOMBOK  

TENGAH   SUMBAWA   DOMPU   KAB  BIMA   MATARAM  

4  

2  

6  

3   3  

Jan-­‐13   Feb-­‐13   Mar-­‐13   Apr-­‐13   May-­‐13   Jun-­‐13   Jul-­‐13   Aug-­‐13   Sep-­‐13   Oct-­‐13   Nov-­‐13   Dec-­‐13   Jan-­‐14   Insiden   24   22   24   19   23   36   43   27   28   20   22   27   17   Tewas   5   2   2   0   1   1   4   1   0   0   2   0   0   Cedera   23   21   26   25   33   58   28   24   19   21   23   30   11   Bangunan   Rusak   488   2   2   3   3   9   13   11   6   5   5   1   4   NTB   Konflik  Lainnya   (2)   Konflik  Sumber   Daya  (1)   Konflik  IdenXtas   (7)   Konflik  Main   Hakim  Sendiri  (8)   NTB                                                                                                  

Grafik  4.1  Insiden  dan  dampak  konflik  kekerasan  di  NTB   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  4.2  Jumlah  tewas  berdasarkan  pemicu  konflik  di  NTB   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  4.3  Jumlah  tewas  berdasarkan  bentuk  kekerasan  di  NTB   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  4.4  Jumlah  tewas  berdasarkan  kab/kota  di  NTB   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

NTB  

Pada   bulan   Januari   2014,   data   SNPK   mencatat   17   insiden   konflik   kekerasan   yang   berdampak   pada   11   orang   cedera   dan  4  bangunan  rusak  di  NTB  (lihat  Grafik  4.1  –  4.4).  

 

Pada  bulan  ini  insiden  konflik  kekerasan  yang  mengemuka   terkait   konflik   sumber   daya   yang   tercatat   sebanyak   tiga   insiden   yang   menyebabkan   satu   cedera   dan   empat   bangunan   rusak.   Dari   tiga   insiden   konflik   sumberdaya   tersebut,   salah   satu   yang   menonjol   adalah   insiden   kekerasan   yang   terjadi   pada   tanggal   30/1/2014   di   mana   ratusan   warga   Dusun   Ketapang,   Desa   Pringgabaya,   Kec.   Pringgabaya,  Kab.  Lombok  Timur,  merusak  dan  membakar   fasilitas   milik   PT.   Anugerah   Mitra   Graha   (PT.   AMG).   Serangan   tersebut   merupakan   bentuk   penolakan   warga   atas   beroperasinya   PT.   AMG   yang   bergerak   di   bidang   penambangan   pasir   besi.   Mereka   menuntut   pemerintah   mencabut  izin  perusahan  tambang   tersebut.  Pada  hari   itu,   warga   yang   melihat   kapal   yang   diduga   milik   PT.   AMG   beroperasi   mengeruk   pasir   besi,   kemudian   bergerak   berbondong-­‐bondong   merusak   dan   membakar   satu   unit   mess,   dua   unit   tempat   perakitan   mesin   las,   dan   dua   unit   jetty.   Aksi   massa   tersebut   reda   setelah   petugas   gabungan   Dalmas,   Polres   Lombok   Timur,   Brimob   Polda,   Satpol   PP,   dan  anggota  TNI  mengamankan  situasi.  

 

Dalam  konflik  tata  kelola  pemerintah,  tercatat  lima  insiden   yang  mengakibatkan  tiga  orang  cedera.  Insiden  konflik  tata   kelola   pemerintah   yang   menyita   perhatian   adalah   pro-­‐ kontra   antara   sesama   warga   terhadap   rencana   pengembangan   kawasan   parisiwata   terpadu   Mandalika   Resort   di   Kabupaten   Lombok   Tengah   yang   akan   dikelola   oleh   PT.   Bali   Tourism   Development   Corporation   (PT.   BTDC).   PT.   BTCD   merupakan   Badan   Usaha   Milik   Negara   (BUMN)   yang   dipercaya   mengembangkan   kawasan   pariwisata   tersebut.   Kedua   kelompok   warga   berselisih   mengenai   proses   pembebasan  lahan   yang   belum  tuntas  di   mana   warga   yang   mengatasnamakan   Forum   Masyarakat   Peduli  Mandalika  Resort  (FMPMR)  terlibat  bentrok  dengan   warga  yang  kontra  saat  melakukan  demonstrasi  penolakan.   Dalam   demonstrasi   yang   terjadi   pada   tanggal   20/1/2014   itu   seorang   warga   terluka   akibat   lemparan   batu.   Aparat   kepolisian  yang  berjaga  terpaksa  membubarkan  bentrokan   dengan  melontarkan  gas  air  mata.    

 

Sedangkan   dalam   konflik   main   hakim   sendiri   tercatat   delapan   insiden   kekerasan   yang   menyebabkan   sedikitnya   tujuh   orang   cedera.   Aksi   main   hakim   sendiri   umumnya   dipicu   masalah   pencurian,   ketersinggungan,   maupun   kesalahpahaman.    

 

Tercatat   juga   satu   insiden   konflik   identitas   berupa   keributan   antarsuppoter   sepakbola,   namun   tidak   menimbulkan  dampak  tewas  maupun  cedera.  

     

Grafik 4.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 4.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 4.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)

Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 24 22 24 19 23 36 41 27 28 21 22 27 17   Tewas  5  2  2  0  1  1  4  1  0  0  2  0  0 Cedera 23 21 26 25 33 58 28 24 19 22 23 30 11   Bangunan Rusak  488  2  2  3  3  9  13  11  6  5  5  1  4 NTB  

 

 

 

(12)

Data SNPK mencatat 13 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 2 tewas, 19 cedera, dan 2 bangun rusak terjadi di NTT selama bulan Januari 2014 (lihat Grafik 5.1–5.4). Pada bulan ini tercatat satu insiden konflik identitas berupa bentrokan yang melibatkan antarwarga yang salah satunya merupakan eks warga Timor-Timur yang terjadi di KM3, Kelurahan Cendana, Kota Soe, Kab. Timur Tengah Selatan pada tanggal 24/1/2014. Bentrokan yang menyebakan dua orang cedera dan merusak satu bangunan ini disebabkan adanya penodongan dan pemerasan. Aksi saling serang itu baru dapat diamankan dan dilerai setelah anggota TNI datang ke lokasi.

Selain itu, tercatat insiden konflik sumber daya sebanyak dua insiden kekerasan yang menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lainnya terkait masalah lahan dan warisan. Korban tewas disebabkan perkelahian yang terjadi di Dusun Wejang Liri, Desa Kembang Mekar, Kec. Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur, yang melibat kakak beradik dalam pembagian warisan.

Dalam konflik pemilihan dan jabatan tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan yang menyebabkan 15 kaca gedung DPRD Sumba Barat Daya (SBD) pecah. Insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 6/1/2014 ini berawal saat adanya demonstrasi yang dilakukan oleh sekurangnya 2.500 orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bersama Peduli Kebenaran dan Keadilan (FORMABES) menuntut pasangan Kornelius Kodi Mete – Daud Lende Umbu Moto segera dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya untuk periode 2013-2018.

Pemilukada SBD menuai perselisihan hingga ke Mahkamah Konstitusi. Majelis hakim MK dalam amar putusannya tertanggal 29 Agustus 2013 menolak permohonan Kornelius Kodi Mete-Daud Lende Umum Moto, dan menguatkan hasil pleno KPU SDB yang menetapkan pasangan Markus Dairo Talu-Dara Tanggu Kaha sebagai bupati-wakil bupati.

Data SNPK juga mencatat insiden konflik main hakim sendiri sebanyak empat insiden kekerasan yang menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lainnya yang dipicu masalah pencurian dan penghinaan. Dalam kategori konflik lainnya yang pemicunya belum diketahui tercatat sebanyak empat insiden kekerasan yang menyebabkan 11 orang cedera. Sedangkan untuk konflik tata kelola pemerintah tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan yang terjadi di ruang sidang karena kecewa atas putusan majelas hakim dalam kasus pembacokan.

NTT

Grafik 5.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)

Laporan  Bulanan:  Januari  2014  

 

     

Jan-­‐13   Feb-­‐13   Mar-­‐13   Apr-­‐13   May-­‐13   Jun-­‐13   Jul-­‐13   Aug-­‐13   Sep-­‐13   Oct-­‐13   Nov-­‐13   Dec-­‐13   Jan-­‐14   Insiden   13   6   17   8   11   12   10   17   15   10   12   12   13   Tewas   1   0   8   1   2   2   3   4   0   2   4   3   2   Cedera   22   8   28   8   12   12   12   18   16   16   18   5   19   Bangunan   Rusak   1   1   30   0   0   0   17   25   6   0   141   6   2   NTT   Konflik  Sumber   Daya  (19)   Konflik  Pemilihan   dan  Jabatan  (4)   Konflik  IdenXtas   (3)   Konflik  Main   Hakim  Sendiri  (6)   NTT   3   1   1   2   2   5   1   1   1   12   1   2   Bentrokan  (11)   Perkelahian  (1)   Pengeroyokan  (9)   Penganiayaan   (11)   NTT                                                                                

Grafik  5.1  Insiden  dan  dampak  konflik  kekerasan  di  NTT   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  5.2  Jumlah  tewas  berdasarkan  pemicu  konflik  di  NTT   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  5.3  Jumlah  tewas  berdasarkan  bentuk  kekerasan  di  NTT   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  5.4  Jumlah  tewas  berdasarkan  kab/kota  di  NTT   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

NTT  

Data   SNPK   mencatat   insiden   konflik   kekerasan   yang   menyebabkan   2   tewas,   19   cedera,   dan   2   bangun   rusak   terjadi  di  NTT  selama  bulan  Januari  2014  (lihat  Grafik  5.1   –  5.4).    

 

Pada  bulan  ini  tercatat  satu  insiden  konflik  identitas  berupa   bentrokan  yang  melibatkan  antarwarga  yang  salah  satunya   merupakan   warga   eks   Timor-­‐Timur   yang   terjadi   di   KM3,   Kelurahan   Cendana,   Kota   Soe,   Kab.   Timur   Tengah   Selatan   pada  tanggal  24/1/2014.  Bentrokan  yang  menyebakan  dua   orang   cedera   dan   merusak   satu   bangunan   ini   disebabkan   adanya  penodongan  dan  pemerasan.  Aksi  saling  serang  itu   baru   dapat   diamankan   dan   dilerai   setelah   anggota   TNI   datang  ke  lokasi.    

 

Selain   itu,   tercatat   insiden   konflik   sumber   daya   sebanyak   dua   insiden   kekerasan   yang   menewaskan   satu   orang   dan   mencederai   tiga   orang   lainnya   terkait   masalah   lahan   dan   warisan.   Korban   tewas   disebabkan   perkelahian   yang   terjadi   di   Dusun   Wejang   Liri,   Desa   Kembang   Mekar,   Kec.   Sambi  Rampas,  Kab.  Manggarai  Timur,  yang  melibat  kakak   beradik  dalam  pembagian  warisan.  

 

Dalam   konflik   pemilihan  dan  jabatan   tercatat  satu   insiden   kekerasan   berupa   pengerusakan   yang   menyebabkan   15   kaca  gedung  DPRD  Sumba  Barat  Daya  (SBD)  pecah.  Insiden   kekerasan  yang  terjadi  pada  tanggal  6/1/2014  ini  berawal   saat  adanya  demonstrasi  yang  dilakukan  oleh  sekurangnya   2.500   orang   yang   tergabung   dalam   Forum   Masyarakat   Bersama   Peduli   Kebenaran   dan   Keadilan   (FORMABES)   menuntut   pasangan   Kornelius   Kodi   Mete   –   Daud   Lende   Umbu   Moto   segera   dilantik   menjadi   bupati   dan   wakil   bupati  Sumba  Barat  Daya  untuk  periode  2013-­‐2018.  

 

Sebagaimana   yang   diketahui   bahwa   pemilukada   SBD   menuai   perselisihan   hingga   ke   Mahkamah   Konstitusi.   Majelis   hakim   MK   dalam   amar   putusannya   tertanggal   29   Agustus   2013   menolak   permohonan   pemohon   untuk   seluruhnya  atas  nama  pasangan  Kornelius  Kodi  Mete-­‐Daud   Lende   Umum   Moto,   dan   menguatkan   hasil   pleno   KPU   Sumba   Barat   Daya   yang   telah   menetapkan   pasangan   Markus  Dairo  Talu-­‐Dara  Tanggu  Kaha    sebagai  bupati-­‐wakil   bupati  terpilih  periode  2013-­‐2018.  

 

Data   SNPK   juga   mencatat   insiden   konflik   main   hakim   sendiri   sebanyak   empat   insiden   kekerasan   yang   menewaskan  satu  orang  dan  mencederai  tiga  orang  lainnya   yang   dipicu   masalah   pencurian   dan   penghinaan.   Dalam   kategori   konflik   lainnya   yang   pemicunya   belum   diketahui   tercatat   sebanyak   empat   insiden   kekerasan   yang   menyebabkan   11   orang   cedera.   Sedangkan   untuk   konflik   tata   kelola   pemerintah   tercatat   satu   insiden   kekerasan   berupa  pengerusakan   yang  terjadi   di  ruang  sidang   karena   kecewa   atas   putusan   majelas   hakim   dalam   kasus   pembacokan.  

 

Grafik 5.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 5.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 5.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)

Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 13 6 17 8 11 12 10 17 15 10 12 12 13   Tewas  1  0  8  1  2  2  3  4  0  2  4  3  2 Cedera 22 8 28 8 12 12 12 18 16 16 18 5 19   Bangunan Rusak  1  1  30  0  0  0  17  25  6  0  141  6  2 NTT  

 

 

 

(13)

Laporan  Bulanan:  Januari  2014  

 

   

Jan-­‐13   Feb-­‐13   Mar-­‐13   Apr-­‐13   May-­‐13   Jun-­‐13   Jul-­‐13   Aug-­‐13   Sep-­‐13   Oct-­‐13   Nov-­‐13   Dec-­‐13   Jan-­‐14   Insiden   6   8   7   7   6   4   2   4   5   11   3   2   4   Tewas   0   0   0   0   0   0   0   0   0   0   0   1   0   Cedera   4   7   9   7   5   9   4   3   7   12   5   1   6   Bangunan   Rusak   14   1   1   0   0   0   0   0   2   0   0   0   0   KALBAR  

Konflik  Lainnya  (1)   Konflik  Sumber  Daya  (5)  

Konflik  Tata   Kelola  Pemerintah   (10)   Konflik  Pemilihan   dan  Jabatan  (4)   Konflik  IdenXtas   (1)   Konflik  Main   Hakim  Sendiri   (48)   KALBAR   4   2   1   2   3   5   1   9   37   5   Demonstrasi  (3)   Kerusuhan  (1)   Bentrokan  (2)   Perkelahian  (3)   Pengeroyokan     (48)   Pengrusakan  (10)   Penganiayaan  (2)   KALBAR                                                            

Grafik  6.1  Insiden  dan  dampak  konflik  kekerasan  di  Kalimantan  Barat   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  6.2  Jumlah  insiden  berdasarkan  pemicu  konflik  di  Kalimantan  Barat   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  6.3  Jumlah  insiden  berdasarkan  bentuk  kekerasan  di  Kalimantan  Barat   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  6.4  Jumlah  insiden  berdasarkan  kab/kota  di  Kalimantan  Barat   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Kalimantan  Barat  

Di  Kalimantan  Barat  data  SNPK  mencatat  4  insiden  konflik   kekerasan   dengan   dampak   6   cedera   yang   terjadi   selama   bulan  Januari  2014  (lihat  Grafik  6.1  –  6.4).  

 

Keempat   insiden   konflik   kekerasan   tersebut   terdiri   dari   satu  insiden  konflik  tata  kelola  pemerintah  dengan  dampak   sedikitnya   dua   orang   mengalami   cedera   dan   konflik   main   hakim   sendiri   sebanyak   tiga   insiden   kekerasan   yang   menyebabkan  empat  orang  cedera.  

 

Insiden   konflik   tatakelola   pemerintahan   dipicu   oleh   demonstrasi  mahasiswa  yang  memprotes  buruknya  kondisi   jalan   raya   di   sejumlah   lokasi   di   Kalimantan   Barat.   Demonstrasi   mahasiswa   yang   terjadi   pada   tanggal   9/1/2014   ini   menamakan   diri   Solidamor,   berunjukrasa   di   halaman  Kantor  Gubernur  di  Jalan  Ahmad  Yani  Pontianak.   Unjuk   rasa   ini   diwarnai   penganiayaan   oleh   Satpol   PP   terhadap  demonstran.  Tindakan  Satpol  PP  dipicu  oleh  aksi   mahasiswa   yang   mencoret   papan   nama   kantor   gubernur   dengan   tulisan   “GAGAL”   kemudian   melumurinya   dengan   lumpur.    

 

Adapun,  tiga  insiden  konflik  main  hakim  sendiri  di  bulan  ini   dipicu   oleh   kasus   pencurian   dan   pembalasan   atas   penghinaan.  Salah  satunya  aksi  main  hakim  sendiri  adalah   berupa  perkelahian  antarpemuda  yang  tengah  dipengaruhi   minum  keras  menjelang  perayaan  tahun  baru  di  Kabupaten   Sintang.     Kedua   kelompok   saling   ejek   dan   berujung   pada   tawuran.  Akibat  tawuran  salah  seorang  mengalami   cedera   dan  kasus  ini  tengah  ditangani  oleh  Polres  Sintang.  Aparat   kepolisian   juga     menangkap   lima   pelaku   tawuran   dan   barang  bukti  senjata  tajam.  

Di Kalimantan Barat data SNPK mencatat 4 insiden konflik kekerasan dengan dampak 6 cedera yang terjadi selama bulan Januari 2014 (lihat Grafik 6.1–6.4).

Keempat insiden konflik kekerasan tersebut terdiri dari satu insiden konflik tata kelola pemerintah dengan dampak sedikitnya dua orang mengalami cedera dan konflik main hakim sendiri sebanyak tiga insiden kekerasan yang menyebabkan empat orang cedera.

Insiden konflik tatakelola pemerintahan dipicu oleh demonstrasi mahasiswa yang memprotes buruknya kondisi jalan raya di sejumlah lokasi di Kalimantan Barat. Demonstrasi mahasiswa yang terjadi pada tanggal 9/1/2014 ini menamakan diri Solidamor, berunjukrasa di halaman Kantor Gubernur di Jalan Ahmad Yani Pontianak. Unjuk rasa ini diwarnai penganiayaan oleh Satpol PP terhadap demonstran. Tindakan Satpol PP dipicu oleh aksi mahasiswa yang mencoret papan nama kantor gubernur dengan tulisan “GAGAL” kemudian melumurinya dengan lumpur.

Adapun, tiga insiden konflik main hakim sendiri di bulan ini dipicu oleh kasus pencurian dan pembalasan atas penghinaan. Salah satunya aksi main hakim sendiri adalah berupa perkelahian antarpemuda yang tengah dipengaruhi minum keras menjelang perayaan tahun baru di Kabupaten Sintang. Kedua kelompok saling ejek dan berujung pada tawuran. Akibat tawuran salah seorang mengalami cedera dan kasus ini tengah ditangani oleh Polres Sintang. Aparat kepolisian juga menangkap lima pelaku tawuran dan barang bukti senjata tajam.

Kalimantan Barat

Grafik 6.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 6.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 6.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 6.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)

Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 6 8 7 7 6 4 2 4 5 11 3 2 4   Tewas  0  0  0  0  0  0  0  0  0  0  0  1  0 Cedera 4 7 9 7 5 9 4 3 7 12 5 1 6   Bangunan Rusak  14  1  1  0  0  0  0  0  2  0  0  0  0 KALBAR  

 

 

 

(14)

Laporan  Bulanan:  Januari  2014  

 

     

Jan-­‐13   Feb-­‐13   Mar-­‐13   Apr-­‐13   May-­‐13   Jun-­‐13   Jul-­‐13   Aug-­‐13   Sep-­‐13   Oct-­‐13   Nov-­‐13   Dec-­‐13   Jan-­‐14   Insiden   7   4   9   12   11   8   6   9   6   9   10   8   8   Tewas   0   0   1   0   1   0   0   0   0   0   2   0   0   Cedera   7   3   9   9   4   14   8   6   3   7   14   7   9   Bangunan   Rusak   1   0   0   1   0   10   0   1   0   0   1   1   0   KALTENG   Konflik  Lainnya   (6)   Konflik  Sumber  

Daya  (33)   Konflik  Tata   Kelola   Pemerintah  (2)   Konflik  Pemilihan   dan  Jabatan  (10)   Konflik   IdenXtas  (1)   Konflik  Main   Hakim  Sendiri   (55)   KALTENG  

Demonstrasi  (3)   Blokade  (1)   Kerusuhan  (1)  Bentrokan  (5)  

Perkelahian  (2)   Pengeroyokan   (61)   Serangan   terror(7)   Pengrusakan  (18)   Penganiayaan  (9)   13   28   5   5   1   3   1   1   2   2   12   34   KALTENG                                                                    

Grafik  7.1  Insiden  dan  dampak  konflik  kekerasan  di  Kalimantan  Tengah   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  7.2  Jumlah  insiden  berdasarkan  pemicu  konflik  di  Kalimantan  Tengah   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  7.3  Jumlah  insiden  berdasarkan  bentuk  kekerasan  di  Kalimantan  Tengah   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Grafik  7.4  Jumlah  insiden  berdasarkan  kab/kota  di  Kalimantan  Tengah   (Januari  2013  –  Januari  2014)  

Kalimantan  Tengah  

Data  SNPK  mencatat  sebanyak  8  insiden  konflik  kekerasan   yang   mengakibatkan   9   cedera   sepanjang   bulan   Januari   2014  di  Kalimantan  Tengah  (lihat  Grafik  7.1  –  7.4).      

Dalam   insiden   konflik   main   hakim   sendiri   terdapat   lima   insiden   kekerasan   yang   dipicu   oleh   peristiwa   kriminal   seperti   penjambretan,   mabuk-­‐mabukan,   dan   dendam   karena   perselisihan   lama.   Keseluruhan   insiden   kekerasan   tersebut  tercatat  enam  orang  cedera.  Salah  satu  kasus  main   hakim   sendiri   yang   menonjol   terjadi   dalam   bentuk   pengeroyokan   terhadap   aktivis   Lembaga   Swadaya   Masyarakat   (LSM)   di   Kab.   Kotawaringin   Timur   pada   tanggal  28/1/2014.  Insiden  ini  berawal  ketika  korban  yang   datang  bersama  dua  rekannya  dikeroyok  karena  berusaha   memeras   seorang   kepala   Sekolah   Dasar   dengan   cara   mengaku   sebagai   tim   pencari   fakta   dari   Kejaksaan   Negeri   Sampit.  Kepala  sekolah  dituduh  terlibat  kasus  korupsi  dana   BOS  dan  dimintai  sejumlah  uang  agar  tidak  diperiksa.  Dua   rekan  korban  berhasil  kabur,  dan  korban  yang  babak  belur   diselamatkan  oleh  aparat  kepolisian  yang  datang  tak  lama   kemudian.    

 

Sementara   itu,   insiden   konflik   sumberdaya   terjadi   di   Di   Desa  Janah  Jari,  Kec.  Awang,  Kab.  Barito  Timur  pada  tanggal   4/1/2014.   Seorang   staf   Humas   PT.   Sendabi   Indah   Lestari   (PT.   SIL)   melakukan   penganiayaan   terhadap   satu   warga   Desa   Janah   Jari   yang   kebetulan   berprofesi   sebagai   wartawan   Mercu   Benua.   Penganiayaan   dipicu   sengketa   tanah   antara   PT.   SIL   dengan   warga   Desa   Janah   Jari   yang   hingga  kini  belum  tuntas,  di  mana  korban  merupakan  salah   satu  ahli  waris  tanah  yang  disengketakan.    

 

Satu  insiden  masuk  dalam  kategori  konflik  lainnya,  berupa   pengeroyokan   yang   belum   jelas   pemicunya   dan   melukai   dua  korban.    

 

Data SNPK mencatat sebanyak 8 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 9 cedera sepanjang bulan Januari 2014 di Kalimantan Tengah (lihat Grafik 7.1–7.4).

Dalam insiden konflik main hakim sendiri terdapat lima insiden kekerasan yang dipicu oleh peristiwa kriminal seperti penjambretan, mabuk-mabukan, dan dendam karena perselisihan lama. Keseluruhan insiden kekerasan tersebut tercatat enam orang cedera. Salah satu kasus main hakim sendiri yang menonjol terjadi dalam bentuk pengeroyokan terhadap aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kab. Kotawaringin Timur pada tanggal 28/1/2014. Insiden ini berawal ketika korban yang datang bersama dua rekannya dikeroyok karena berusaha memeras seorang kepala Sekolah Dasar dengan cara mengaku sebagai tim pencari fakta dari Kejaksaan Negeri Sampit. Kepala sekolah dituduh terlibat kasus korupsi dana BOS dan dimintai sejumlah uang agar tidak diperiksa. Dua rekan korban berhasil kabur, dan korban yang babak belur diselamatkan oleh aparat kepolisian yang datang tak lama kemudian.

Sementara itu, insiden konflik sumberdaya terjadi di Di Desa Janah Jari, Kec. Awang, Kab. Barito Timur pada tanggal 4/1/2014. Seorang staf Humas PT. Sendabi Indah Lestari (PT. SIL) melakukan penganiayaan terhadap satu warga Desa Janah Jari yang kebetulan berprofesi sebagai wartawan Mercu Benua. Penganiayaan dipicu sengketa tanah antara PT. SIL dengan warga Desa Janah Jari yang hingga kini belum tuntas, di mana korban merupakan salah satu ahli waris tanah yang disengketakan.

Satu insiden masuk dalam kategori konflik lainnya, berupa pengeroyokan yang belum jelas pemicunya dan melukai dua korban.

Kalimantan Tengah

Grafik 7.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 7.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 7.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)

Grafik 7.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)

Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 7 4 9 12 11 7 6 9 6 9 10 8 8   Tewas  0  0  1  0  1  0  0  0  0  0  2  0  0 Cedera 7 3 9 9 4 14 8 6 3 7 14 7 9   Bangunan Rusak  1  0  0  1  0  9  0  1  0  0  1  1  0 KALTENG  

 

 

 

Gambar

Tabel 1. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di 13 wilayah (Januari 2014)
Tabel 1.5 Sejumlah Konflik Pemilihan dan Jabatan di Aceh (Januari 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan biologi dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah dengan adanya filsafat ilmu pengetahuan yang mengkritisisasi dan memikirkan efek-efek ilmu biologi dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar sejarah siswa kelas X MIA 1 SMA Batik 2 Surakarta pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 melalui

Menurut Sri Harto, 2000; 35, data hujan yang akan digunakan dalam analisis Menurut Sri Harto, 2000; 35, data hujan yang akan digunakan dalam analisis hidrologi harus merupakan data

Bolniku smo za preprečevanje oziroma za zmanjšanje izpuščaja, ko se ta pojavi, svetovali:  kratko tuširanje z mlačno vodo,  uporabo blagih, nevtralnih gelov ali olj

Penurunan kadar hormon testosteron yang lebih tinggi pada kelompok perlakuan fraksi metanol menunjukkan bahwa aktivitas dari abrin dalam biji saga

Untuk pembuatan first strand cDNA, cetakan yang digunakan adalah RNA total yang diisolasi dari jaringan hasil kultur embriogenesis pada umur 0 sampai 5 minggu..

Skripsi yang disusun Donny Purwahyudi (004001162) “Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Norma Perlindungan Tentang Waktu Kerja dan Istirahat bagi Tenaga Kerja” dari

Bagi Saudara/i yang hendak melangsungkan pernikahan bulan Mei - Desember 2015 , diralat menjadi bulan Mei 2015 - Maret 2016 , maka Bimbingan Pra-Pernikahan untuk Pemberkatan