Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan
(SNPK)
Laporan Bulanan
JANUARI 2014
Bidang Kesejahteraan Rakyat
Republik Indonesia
embangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik
Indonesia. Dalam menyelenggarakan pembangunan kesejahteraan rakyat (Kesra) tersebut, kita
seringkali dihadapkan pada gangguan Kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim,
dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kemenko
Kesra berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat.
Dalam konteks pencegahan gangguan Kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk
menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat
pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: “Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan
kesejahteraan rakyat.” Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban
yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan
para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat.
Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal 7 Desember 2012,
ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan
dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik
dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan
di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama
dari berbagai pihak.
Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan
pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan
dicapai secara efisien, efektif dan produktif.
Sambutan
P
Jakarta, Mei 2013
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Republik Indonesia
istem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi
Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat (Kemenko Kesra) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di berbagai wilayah di
Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. Laporan Bulanan ini menyajikan data dan informasi
konflik kekerasan yang menonjol setiap bulan secara faktual. Publikasi ini didedikasikan sebagai bahan
rujukan dalam rangka pencegahan konflik kekerasan.
SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: pertama, pengumpulan data secara rinci dan berkala tentang
kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa kekerasan terjadi serta apa saja dampaknya; kedua, laporan
atas data yang diperbaharui setiap bulan.
SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang sudah tersedia secara publik
termasuk berita yang dimuat oleh surat kabar lokal dilengkapi oleh berbagai sumber non-media baik
berupa laporan pemerintah, kajian akademis dan laporan LSM. Data SNPK dikumpulkan sejak 1998 dan
diperbaharui setiap bulan dan disajikan melalui portal SNPK
(www.snpk-indonesia.com).
Portal SNPK
menyajikan data tentang empat kategori kekerasan yakni: (i) Konflik (termasuk konflik yang dipicu oleh
permasalahan terkait sumber daya alam, tata kelola pemerintahan, separatisme, pemilukada, identitas
dan main hakim sendiri), (ii) Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berpotensi menimbulkan
konflik sosial (KDRT), (iii) Dampak kekerasan dari Kriminalitas yang berpotensi menimbulkan konflik
sosial, dan (iv) Kekerasan dalam penegakan hukum. Dalam setiap insiden yang tercatat di dalam database
ditampilkan sumber informasi yang digunakan.
SNPK melakukan pemantauan di 13 wilayah yakni: Aceh, Jabodetabek, Kalimantan Barat, Maluku,
Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Lampung, dan NTB. Pencakupan lebih luas sedang diupayakan agar data kekerasan dari semua wilayah
di Indonesia dapat disediakan.
Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko Kesra dengan dukungan dari Bank Dunia dan The Habibie
Center dengan hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-Building Trust Fund. Dalam rangka
mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa yang akan datang, Kemenko Kesra sedang
mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat.
Tentang SNPK
Gambaran Umum
Data SNPK selama bulan Januari 2014 mencatat sebanyak total 734 insiden kekerasan yang mengakibatkan
77 tewas, 577 cedera, dan 61 bangunan rusak. Jumlah tewas mengalami penurunan dibandingkan pada
bulan Desember 2013 (95 tewas) dan masih di bawah rata-rata korban tewas pada 12 bulan sebelumnya (89
korban tewas per bulan di periode Januari 2013 - Desember 2013). Tercatat sebanyak 196 insiden jenis konflik
terjadi yang mengakibatkan 17 tewas, 202 cedera, dan 39 bangunan rusak. Lebih jauh, konflik kekerasan yang
menyebabkan korban tewas terdiri dari konflik separatisme (7 tewas), konflik main hakim sendiri (4 tewas),
dan (3 tewas) berasal dari konflik identitas dan konflik sumber daya. Dari sisi kategori konflik kekerasan, jumlah
insiden konflik main hakim sendiri merupakan yang tertinggi yakni 95 insiden kekerasan (lihat Tabel 1).
Konflik Separatisme
v
Kelompok sipil bersenjata kembali melakukan serangkaian teror, penghadangan, dan penembakan di
Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Mimika, Papua. Tercatat sebanyak tujuh insiden kekerasan yang
menewaskan tujuh orang dan mengakibatkan tiga orang lainnya cedera.
Konflik Identitas
v
Bentrokan antarkampung kembali terulang di Maluku. Bentrokan ini melibatkan beberapa kelompok warga
di Kecamatan Nusaniwe dan Sirimau, Ambon. Pemicu permasalahannya adalah dendam lama antarkampung.
Insiden bentrokan ini tercatat sebanyak 10 kali, menewaskan satu orang, mencederai sedikitnya sembilan
orang, dan merusak 18 bangunan.
v
Tercatat rentetan perang suku terjadi di Papua yang melibatkan Suku Dani dan Suku Damal. Empat insiden
kekerasan tersebut menyebabkan dua orang tewas. Kedua suku kembali berhasil didamaikan dengan cara
adat.
v
Di Maluku Utara tercatat dua insiden kekerasan berupa bentrok antarkampung di Kelurahan Ubo-ubo
dan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Ternate. Bentrokan ini melibatkan beberapa kelompok pemuda dan
mengakibatkan dua orang cedera.
Konflik Sumber Daya
v
Tiga insiden kekerasan terjadi di Lampung akibat konflik sumber daya yang terkait masalah tanah/lahan.
Insiden ini mengakibatkan dua orang tewas dan enam lainnya cedera. Dua korban tewas berasal dari bentrok
antarwarga di lahan sawit milik PT Barat Selatan Makmur di Kecamatan Tanjungraya dan di lahan ‘Sawit 99
Data SNPK mencatat dalam periode bulan Januari 2014 terdapat kasus-kasus konflik kekerasan yang mengemuka,
yakni **:
Tabel 1. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di 13 wilayah (Januari 2014)
Jenis Kekerasan
Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Januari 2014 Desember2013 Januari 2013 Desember 2013 Konflik 196 207 2.525 17 22 243 202 175 2.852 0 0 0 39 38 1.315 - Sumber Daya 19 32 332 3 1 49 17 30 360 0 0 0 6 9 317
- Tata Kelola Pemerintah 24 29 262 0 0 0 12 4 194 0 0 0 11 10 126
- Pemilihan dan Jabatan 15 10 196 0 0 12 13 9 202 0 0 0 1 0 86
- Identitas 20 31 323 3 12 63 14 17 408 0 0 0 19 7 665
- Main Hakim Sendiri 95 88 1.208 4 8 80 116 104 1.487 0 0 0 2 10 87
- Separatisme 7 0 34 7 0 30 3 0 48 0 0 0 0 0 24
- Konflik Lainnya 16 17 170 0 1 9 27 11 153 0 0 0 0 2 10
Kekerasan dalam Penegakan
Hukum 35 48 516 4 7 85 37 46 569 0 0 1 0 0 3
Kriminalitas 442 422 5.536 44 58 585 294 245 3.499 55 47 963 22 36 387
KDRT 61 56 772 12 8 155 44 43 515 7 4 145 0 0 13
v
Bentrok antarwarga terjadi di Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Ambon karena permasalahan
status tanah. Bentrokan ini melibatkan warga dusun Laha dan Wailawa. Selain itu, bentrokan juga terjadi
antara Desa Morela dengan Mamala di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah. Bentrokan ini terjadi terkait
masalah lama mengenai batas desa. Insiden kekerasan tersebut tercatat sebanyak dua kali dan mengakibatkan
dua orang cedera dan satu bangunan rusak.
Konflik Pemilihan dan Jabatan
v
Persaingan politik di Aceh menjelang pemilihan legislatif 2014 semakin memanas. Beberapa insiden
kekerasan berupa teror dan pengerusakan atribut partai serta alat peraga kampanye marak terjadi yang
menyasar kepada beberapa partai politik peserta pemilu. Insiden kekerasan ini tercatat sebanyak sembilan
kali dan menyebabkan empat orang cedera.
v
Di Maluku Utara, Pemilukada pemilihan gubernur dan wakil gubernur masih menuai persoalan. Setidaknya
terjadi tiga insiden kekerasan berupa bentrokan, penyerangan, dan penganiayaan yang dilakukan
masing-masing pendukung. Insiden kekerasan ini berakibat sembilan orang cedera.
v
Sedangkan di Nusa Tenggara Timur (NTT), puluhan ribu orang yang mengatasnamakan Forum Masyarakat
Bersama Peduli Kebenaran dan Keadilan (FORMABES) menuntut pasangan Kornelius Kodi Mete – Daud Lende
Umbu Moto segera dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya untuk periode 2013-2018.
Konflik Main Hakim Sendiri
v
Pada bulan Januari 2014, data SNPK mencatat 95 insiden konflik main hakim sendiri yang mengakibatkan
empat orang tewas, 116 cedera, dan dua bangunan rusak. Insiden konflik main hakim sendiri yang tertinggi
terjadi di Jabodetabek sebanyak 25 insiden kekerasan yang mengakibatkan dua tewas dan 33 orang lannya
cedera. Kemudian disusul Kalimantan Timur sebanyak 12 insiden kekerasan yang mengakibatkan 15 orang
cedera. Sedangkan korban tewas lainnya akibat main hakim sendiri terjadi di Maluku Utara. Di sana tercatat
sebanyak enam insiden kekerasan menewaskan satu orang dan mencederai sedikitnya sembilan orang dan
di NTT tercatat sebanyak empat insiden kekerasan berakibat pada satu orang tewas dan tiga lainnya cedera.
Selebihnya, insiden konflik main hakim sendiri juga tersebar di beberapa wilayah lainnya.
Adapun, dalam insiden kekerasan yang masuk kategori konflik lainnya - pemicu atau motif belum diketahui -
tercatat sebanyak 16 insiden kekerasan dan mengakibatkan sedikitnya 27 orang mengalami cedera.
Laporan Bulanan: Januari 2014
Jan-‐13 Feb-‐13 Mar-‐13 Apr-‐13 May-‐13 Jun-‐13 Jul-‐13 Aug-‐13 Sep-‐13 Oct-‐13 Nov-‐13 Dec-‐13 Jan-‐14 Insiden 16 14 16 23 24 26 26 16 22 13 23 17 19 Tewas 0 0 1 2 1 0 0 0 0 0 1 1 0 Cedera 10 17 17 15 24 21 17 13 12 29 23 7 14 Bangunan Rusak 0 2 1 4 3 1 1 0 4 2 4 2 0 ACEH Konflik Lainnya (5) Konflik Sumber Daya (28) Konflik Tata Kelola
Pemerintah (44) Konflik Pemilihan dan Jabatan (52) Konflik IdenXtas (11) Konflik Main Hakim Sendiri (114) Konflik SeparaXsme (1) ACEH Demonstrasi (12) Bentrokan (8) Perkelahian (7) Pengeroyokan (122) Serangan terror (9) Pengrusakan (65) Penganiayaan (28) Penculikan (4) ACEH 3 10 3 12 7 14 14 16 15 45 6 4 6 13 4 1 11 28 21 18 4 ACEH
Grafik 1.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 1.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 1.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 1.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)
Aceh
Pada bulan Januari 2014, data SNPK mencatat 19 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada sedikitnya 14 orang cedera terjadi di Aceh (lihat Grafik 1.1 – 1.4).
Dalam bulan ini insiden kekerasan yang mengemuka adalah konflik pemilihan dan jabatan. Insiden kekerasan ini intens terjadi terkait kontestasi menjelang pemilihan legislatif 2014. Setidaknya tercatat sembilan insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya empat orang cedera (lihat Tabel 1.5). Kendati dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar, namun insiden konflik kekerasan ini patut menjadi perhatian mengingat pola kekerasan terus berulang.
Selain itu, data SNPK mencatat insiden konflik main hakim sendiri sebanyak tujuh insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya 10 orang cedera. Keseluruhan aksi main hakim sendiri tersebut, umumnya dipicu masalah pencurian dan pembalasan atas penganiayaan.
Tercatat masing-‐masing satu insiden konflik kekerasan terjadi pada konflik sumber daya berupa pembakaran perahu nelayan yang dipicu penangkapan ikan menggunakan trawi, alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah karena merusak lingkungan. Konflik tata kelola pemerintah juga terjadi berupa pengerusakan kedai yang merupakan proyek pemerintah kabupaten. Pengerusakan tersebut dilakukan puluhan pedagang. Proyek pembangunan tersebut menganggu kenyaman pedagang dan sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. Terakhir adalah konflik lainnya yang sebabnya belum diketahui berupa penemuan bahan peledak menyerupai bom yang sengaja diletakan oleh orang tak dikenal.
Pada bulan Januari 2014, data SNPK mencatat 19 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada sedikitnya 14 orang cedera terjadi di Aceh (lihat Grafik 1.1–1.4).
Dalam bulan ini insiden kekerasan yang mengemuka adalah konflik pemilihan dan jabatan. Insiden kekerasan ini intens terjadi terkait kontestasi menjelang pemilihan legislatif 2014. Setidaknya tercatat sembilan insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya empat orang cedera (lihat Tabel
1.5). Kendati dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar,
namun insiden konflik kekerasan ini patut menjadi perhatian mengingat pola kekerasan terus berulang.
Selain itu, data SNPK mencatat insiden konflik main hakim sendiri sebanyak tujuh insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya 10 orang cedera. Keseluruhan aksi main hakim sendiri tersebut, umumnya dipicu masalah pencurian dan pembalasan atas penganiayaan.
Tercatat masing-masing satu insiden konflik kekerasan terjadi pada konflik sumber daya berupa pembakaran perahu nelayan yang dipicu penangkapan ikan menggunakan pukat harimau (trawl), alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah karena merusak lingkungan. Konflik tata kelola pemerintah juga terjadi berupa pengerusakan kedai yang merupakan proyek pemerintah kabupaten. Pengerusakan tersebut dilakukan puluhan pedagang. Proyek pembangunan tersebut menganggu kenyamanan pedagang dan sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. Terakhir adalah konflik lainnya yang sebabnya belum diketahui berupa penemuan bahan peledak menyerupai bom yang sengaja diletakkan oleh orang tak dikenal.
Aceh
Grafik 1.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 1.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 1.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 1.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Aceh (Januari 2013 – Januari 2014)
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 16 14 16 23 23 26 26 16 22 13 23 17 19 Tewas 0 0 1 2 1 0 0 0 0 0 1 1 0 Cedera 10 17 17 15 24 21 17 13 12 29 23 7 14 Bangunan Rusak 0 2 1 4 3 1 1 0 4 2 4 2 0 ACEH
Tabel 1.5 Sejumlah Konflik Pemilihan dan Jabatan di Aceh (Januari 2014)
Kabupaten/Kota Tanggal Keterangan
Aceh Utara 06/01/2014 Tercatat dua insiden kekerasan berupa pengerusakan dan pencopotan atribut partai milik Partai Nasional Aceh (PNA) dilakukan oleh sejumlah orang di Desa Tanjung Awe, Kecamatan Samudera. Buntut dari pengerusakan tersebut berakibat pada pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah orang terhadap kader PNA yang mempertanyakan dan merasa keberatan atas tindakan pelaku yang merusak dan menurunkan atribut partai milik PNA. 15/01/2014 Di Desa. Keude Lapang, Kec. Tanah Pasir, seorang kader Partai Nasional Aceh (PNA) asal Desa Kuala Cangkoi dikeroyok dan diikat kedua tangannya dengan tali oleh sejumlah orang dari pendukung Partai Aceh (PA) karena dituduh telah menurunkan 10 bendera Partai Aceh. Akibatnya korban mengalami cedera. 19/01/2014 Satu unit mobil milik seorang Caleg DPRA dari Partai Aceh (PA) dibakar oleh orang tak dikenal di Desa Mee Merbou, Kecamatan Tanah Pasar. Diduga aksi ini terkait persaingan dalam pemilihan anggota DPRA yang tidak lama akan diadakan. 25/01/2014 Posko pemenangan pemilu milik Partai Nasional Aceh (PNA) di Desa Keude Kareng, Kecamatan Meurah Mulia dirusak sekelompok orang yang menumpangi mobil berstiker Partai Aceh (PA). Selain merusak posko dan merusak ratusan atribut partai di dalam posko, ratusan bendera PNA di lintasan jalan juga dirampas dan diturunkan. Nagan Raya 28/01/2014 Di Desa Cotmee, Kecamatan Tadu Raya, terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh seorang kader dari partai yang berbasis nasional terhadap seorang kader Partai Nasional Aceh (PNA) hingga mengalami cedera. Insiden ini dipicu penurunan bendera partai berbasis nasional tersebut yang terpasang dihalaman rumah korban.
Kota Subulussalam 18/01/2014 Sejumlah orang tak dikenal melakukan pembakaran dan pengerusakan bendera dan atribut peraga kampanye Caleg DPRA dari Partai Aceh (PA) di Desa Sukamaju, Kecamatan Sultan Daulat.
Aceh Barat 25/01/2014
Di sepanjang simpang Komplek perumahan BBI, Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, puluhan spanduk dan atribut peraga kampanye dirusak oleh orang tak dikenal. Hampir semua atribut partai politik dan alat peraga kampanye dari berbagai partai politik yang terpasang dirusak. Senjata yang digunakan untuk merusak baliho tidak jelas. Kota Lhokseumawe 29/01/2014 Di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, Kecamatan Muara Dua, sejumlah kader Partai Nasional Aceh (PNA) yang hendak memasang atribut alat peraga kampanye dilarang dan dianiaya oleh sejumlah orang yang berasal dari tempat yang sama. Akibatnya salah seorang kader PNA mengalami cedera.
Pada bulan Januari 2014, di Lampung tercatat 11 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 2 tewas dan 17 cedera
(lihat Grafik 2.1–2.4).
Konflik yang mengemuka adalah konflik sumber daya yang tercatat tiga insiden kekerasan yang menyebabkan dua tewas dan enam cedera. Insiden konflik sumber daya di Lampung dipicu oleh konflik tanah. Pada tanggal 3/1/2014 terjadi bentrok antarkelompok warga di lokasi lahan sawit yang dikenal sebagai Sawit 99 Airmati di Register 45 Kecamatan Sungaibuaya, Kabupaten Mesuji. Dua kelompok warga Desa Talang Agung, yang berprofesi sebagai perambah di Airmati, terlibat pertikaian menggunakan senjata api rakitan selama hampir setengah jam. Seorang korban tewas di tempat akibat luka tembak. Tiga korban lainnya mengalami cedera. Ada dua versi pemicu yang berkembang. Pertama, korban ditembak karena menegur para pelaku yang hendak memungut uang ke sesama perambah. Versi lain meyebutkan mereka menuduh salah satu pihak menjual tanah yang diklaim dikuasai oleh kelompok lain.
Di Kabupaten Mesuji, seorang warga Sungai Badak tewas ditembak oleh sekelompok warga Pagardewa di lokasi perkebunan PT. Barat Selatan Makmur (PT. BSM) di Kecamatan Tanjung Raya, pada tanggal 16/1/2014. Dugaan penembakan adalah perebutan hasil panen sawit di lokasi perkebunan PT. BSM. Korban bersama rekannya sedang memanen di wilayah perkebunan tersebut ketika kelompok warga Pagardewa datang untuk tujuan yang sama. Kedua kelompok berebut lokasi panen dan terlibat bentrok. Selain satu korban tewas, insiden melukai dua lainnya. Insiden sumber daya lainnya adalah pengeroyokan terhadap pekerja penebang pohon yang dipicu perebutan klaim tanah antara dua warga di Lampung Selatan pada tanggal 25/1/2014, yang berakibat satu orang cedera.
Dalam konflik tata kelola pemerintah terdapat satu insiden kekerasan yang mengakibatkan dua orang cedera berupa demonstrasi mahasiswa yang menuntut transparansi pengelolaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di kampus IAIN Raden Intan Lampung, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung pada tanggal 20/1/2014.
Sedangkan dalam konflik pemilihan dan jabatan tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan atribut partai dan alat peraga kampanye.
Adapun, konflik main hakim sendiri tercatat sebanyak enam insiden kekerasan yang berdampak pada sembilan orang cedera. Aksi main hakim sendiri tersebut dipicu kasus pencurian dan pembalasan atas penganiayaan.
Lampung
Grafik 2.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)
Laporan Bulanan: Januari 2014
Konflik Sumber Daya (8) Konflik Main Hakim Sendiri (7) LAMPUNG
Jan-‐13 Feb-‐13 Mar-‐13 Apr-‐13 May-‐13 Jun-‐13 Jul-‐13 Aug-‐13 Sep-‐13 Oct-‐13 Nov-‐13 Dec-‐13 Jan-‐14 Insiden 20 6 10 15 15 12 12 10 14 7 2 5 11 Tewas 2 0 3 3 0 2 1 2 0 0 0 0 2 Cedera 34 8 37 18 12 11 11 12 10 8 3 4 17 Bangunan Rusak 1 1 0 0 0 1 3 3 3 10 0 0 0 LAMPUNG Kerusuhan (1) Bentrokan (5) Perkelahian (1) Pengeroyokan (7) Penganiayaan (1) LAMPUNG LAMPUNG
SELATAN LAMPUNG TIMUR LAMPUNG UTARA BAWANG TULANG MESUJI LAMPUNG BANDAR
2 2 2 3 5 1
Grafik 2.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 2.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 2.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 2.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)
Lampung
Pada bulan Januari 2014, di Lampung tercatat 11 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 2 tewas dan 17 cedera selama bulan Januari 2014 (lihat Grafik 2.1 – 2.4).
Konflik yang mengemuka adalah konflik sumber daya yang tercatat tiga insiden kekerasan yang menyebabkan dua tewas dan enam lainnya cedera. Insiden konflik sumber daya di Lampung dipicu oleh konflik tanah. Pada tanggal 3/1/2014 terjadi bentrok antarkelompok warga di lokasi lahan sawit yang dikenal sebagai Sawit 99 Airmati di Register 45 Kecamatan Sungaibuaya, Kabupaten Mesuji. Bentrokan ini memakan korban dua kelompok warga Desa Talang Agung, yang berprofesi sebagai perambah di Airmati, yang terlibat pertikaian menggunakan senjata api rakitan selama hampir setengah jam. Seorang korban tewas di tempat akibat luka tembak. Tiga korban lainnya mengalami cedera. Ada dua versi pemicu yang berkembang. Pertama, korban ditembak karena menegur para pelaku yang hendak memungut uang ke sesama perambah. Versi lain meyebutkan mereka menuduh salah satu pihak menjual tanah yang diklaim dikuasai oleh kelompok lain.
Di Kabupaten Mesuji, seorang warga Sungai Badak tewas ditembak oleh sekelompok warga Pagardewa di lokasi perkebunan PT. Barat Selatan Makmur (PT. BSM) di Kecamatan Tanjung Raya, pada tanggal 16/1/2014. Dugaan penembakan adalah perebutan hasil panen sawit di lokasi perkebunan PT. BSM. Korban bersama rekannya sedang memanen di wilayah perkebunan tersebut ketika kelompok warga Pagardewa datang untuk tujuan yang sama. Kedua kelompok berebut lokasi panen dan terlibat bentrok. Selain satu korban tewas, insiden melukai dua lainnya. Insiden sumber daya lainnya adalah pengeroyokan terhadap pekerja penebang pohon yang dipicu perebutan klaim tanah antara dua warga di Lampung Selatan pada tanggal 25/1/2014, yang berakibat satu orang cedera.
Dalam konflik tata kelola pemerintah terdapat satu insiden kekerasan yang mengakibatkan dua orang cedera berupa demonstrasi mahasiswa yang menuntut transparansi pengelolaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di kampus IAIN Raden Intan Lampung, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung pada tanggal 20/1/2014.
Sedangkan dalam konflik pemilihan dan jabatan tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan atribut partai dan peraga kampanye.
Adapun, konflik main hakim sendiri tercatat sebanyak enam insiden kekerasan yang berdampak pada sembilan orang cedera. Aksi main hakim sendiri tersebut dipicu kasus pencurian dan pembalasan atas penganiayaan.
Grafik 2.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 2.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 2.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di Lampung (Januari 2013 – Januari 2014)
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 20 6 10 15 15 12 12 10 12 7 2 5 11 Tewas 2 0 3 3 0 2 1 2 0 0 0 0 2 Cedera 34 8 37 18 12 11 11 12 9 8 3 4 17 Bangunan Rusak 1 1 0 0 0 1 3 3 3 10 0 0 0 LAMPUNG
Sepanjang bulan Januari 2014 tercatat 30 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada 2 orang tewas dan sedikitnya 34 orang mengalami cedera terjadi di wilayah Jabodetabek
(lihat Grafik 3.1–3.4).
Dalam bulan ini jumlah terbanyak insiden konflik kekerasan berasal dari konflik main hakim sendiri. Tercatat 25 insiden kekerasan yang menyebabkan dua orang tewas dan 33 lainnya mengalami cedera. Aksi main hakim sendiri lebih banyak disebabkan karena masalah pencurian, kemudian beberapa insiden kekerasan dikarenakan pembalasan atas penganiayaan dan kasus kecelakaan. Dua orang korban tewas dalam aksi main hakim sendiri merupakan pelaku pencurian sepeda motor yang terjadi di Kabupaten Bogor dan Jakarta Selatan.
Selain itu, data SNPK mencatat sejumlah insiden konflik kekerasan, yakni dalam konflik tata kelola pemerintah tercatat dua insiden kekerasan yang dilatarbelakangi ketidakpuasan terhadap putusan jaksa dalam kasus tabrak lari dan protes terhadap penutupan terminal Lebak Bulus. Kemudian tercatat masing-masing satu insiden konflik kekerasan yang berasal dari konflik pemilihan dan jabatan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perkara Pemilukada Kabupaten Kerinci. Dalam konflik sumber daya terdapat insiden kekerasan yang dipicu adanya penghentian air bersih bagi penghuni apartement, yang menyebabkan satu orang cedera. Dalam kategori konflik lain, yang pemicunya belum diketahui, tercatat adanya penemuan benda menyerupai bom di Tangerang Selatan.
Jabodetabek
Grafik 3.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)
Laporan Bulanan: Januari 2014
Jan-‐13 Feb-‐13 Mar-‐13 Apr-‐13 May-‐13 Jun-‐13 Jul-‐13 Aug-‐13 Sep-‐13 Oct-‐13 Nov-‐13 Dec-‐13 Jan-‐14 Insiden 50 30 42 43 49 55 62 59 59 55 49 47 30 Tewas 1 3 3 2 5 11 4 9 5 8 1 11 2 Cedera 50 29 64 57 64 88 58 60 59 93 56 53 34 Bangunan Rusak 2 0 4 1 1 48 3 28 7 21 2 2 0 JABOTABEK Konflik Lainnya (4) Konflik Sumber Daya (5) Konflik IdenXtas (19) Konflik Main Hakim Sendiri (37) JABOTABEK Demonstrasi (1) Bentrokan (18) Perkelahian (9) Pengeroyokan (32) Serangan terror (2) Penganiayaan (3) JABOTABEK 5 9 3 6 8 4 2 5 6 6 2 9
Grafik 3.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 3.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 3.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 3.4 Jumlah tewas berdasarkan area di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)
Jabodetabek
Sepanjang bulan Januari 2014 tercatat 30 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada 2 orang tewas dan sedikitnya 34 orang mengalami cedera terjadi di wilayah Jabodetabek (lihat Grafik 3.1 – 3.4).
Dalam bulan ini jumlah terbanyak insiden konflik kekerasan berasal dari konflik main hakim sendiri. Tercatat 25 insiden kekerasan yang menyebabkan dua orang tewas dan 33 lainnya mengalami cedera. Aksi main hakim sendiri lebih banyak disebabkan karena masalah pencurian, kemudian beberapa insiden kekerasan dikarenakan pembalasan atas penganiayaan dan kasus kecelakaan. Dua orang korban tewas dalam aksi main hakim sendiri merupakan pelaku pencurian sepeda motor yang terjadi di Kabupaten Bogor dan Jakarta Selatan.
Selain itu, data SNPK mencatat sejumlah insiden konflik kekerasan, yakni dalam konflik tata kelola pemerintah tercatat dua insiden kekerasan yang dilatarbelakangi ketidakpuasan terhadap putusan jaksa dalam kasus tabrak lari dan protes terhadap penutupan terminal Lebak Bulus. Kemudian tercatat masing-‐masing satu insiden konflik kekerasan yang berasal dari konflik pemilihan dan jabatan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perkara Pemilukada Kabupaten Kerinci. Dalam konflik sumber daya terdapat insiden kekerasan yang dipicu adanya penghentian air bersih bagi penghuni apartement, yang menyebabkan satu orang cedera. Dan terakhir yakni konflik lainnya yang pemicunya belum diketahui berupa penemuan benda menyerupai bom di Tangerang Selatan.
Grafik 3.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 3.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 3.4 Jumlah tewas berdasarkan area di Jabodetabek (Januari 2013 – Januari 2014)
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 50 30 42 43 49 56 62 59 59 55 49 47 30 Tewas 1 3 3 2 5 12 4 9 5 8 1 11 2 Cedera 50 29 64 57 64 109 58 60 59 93 56 53 34 Bangunan Rusak 2 0 4 1 1 61 3 28 7 21 2 2 0 JABOTABEK
Pada bulan Januari 2014, data SNPK mencatat 17 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada 11 orang cedera dan 4 bangunan rusak di NTB (lihat Grafik 4.1–4.4).
Pada bulan ini insiden konflik kekerasan yang mengemuka terkait konflik sumber daya yang tercatat sebanyak tiga insiden yang menyebabkan satu cedera dan empat bangunan rusak. Dari tiga insiden konflik sumberdaya tersebut, salah satu yang menonjol adalah insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 30/1/2014 di mana ratusan warga Dusun Ketapang, Desa Pringgabaya, Kec. Pringgabaya, Kab. Lombok Timur, merusak dan membakar fasilitas milik PT. Anugerah Mitra Graha (PT. AMG). Serangan tersebut merupakan bentuk penolakan warga atas beroperasinya PT. AMG yang bergerak di bidang penambangan pasir besi. Mereka menuntut pemerintah mencabut izin perusahan tambang tersebut. Pada hari itu, warga yang melihat kapal yang diduga milik PT. AMG beroperasi mengeruk pasir besi, kemudian bergerak berbondong-bondong merusak dan membakar satu unit mess, dua unit tempat perakitan mesin las, dan dua unit jetty. Aksi massa tersebut reda setelah petugas gabungan Dalmas, Polres Lombok Timur, Brimob Polda, Satpol PP, dan anggota TNI mengamankan situasi.
Dalam konflik tata kelola pemerintah, tercatat lima insiden yang mengakibatkan tiga orang cedera. Insiden konflik tata kelola pemerintah yang menyita perhatian adalah pro-kontra antara sesama warga terhadap rencana pengembangan kawasan parisiwata terpadu Mandalika Resort di Kabupaten Lombok Tengah yang akan dikelola oleh PT. Bali Tourism Development Corporation (PT. BTDC). PT. BTCD merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipercaya mengembangkan kawasan pariwisata tersebut. Kedua kelompok warga berselisih mengenai proses pembebasan lahan yang belum tuntas di mana warga yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Mandalika Resort (FMPMR) terlibat bentrok dengan warga yang kontra saat melakukan demonstrasi penolakan. Dalam demonstrasi yang terjadi pada tanggal 20/1/2014 itu seorang warga terluka akibat lemparan batu. Aparat kepolisian yang berjaga terpaksa membubarkan bentrokan dengan melontarkan gas air mata.
Sedangkan dalam konflik main hakim sendiri tercatat delapan insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang cedera. Aksi main hakim sendiri umumnya dipicu masalah pencurian, ketersinggungan, maupun kesalahpahaman. Tercatat juga satu insiden konflik identitas berupa keributan antarsuppoter sepakbola, namun tidak menimbulkan dampak tewas maupun cedera.
NTB
Grafik 4.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)
Laporan Bulanan: Januari 2014
Bentrokan (2) Perkelahian (5) Pengeroyokan (10) Penganiayaan (1) NTB LOMBOK
TENGAH SUMBAWA DOMPU KAB BIMA MATARAM
4
2
6
3 3
Jan-‐13 Feb-‐13 Mar-‐13 Apr-‐13 May-‐13 Jun-‐13 Jul-‐13 Aug-‐13 Sep-‐13 Oct-‐13 Nov-‐13 Dec-‐13 Jan-‐14 Insiden 24 22 24 19 23 36 43 27 28 20 22 27 17 Tewas 5 2 2 0 1 1 4 1 0 0 2 0 0 Cedera 23 21 26 25 33 58 28 24 19 21 23 30 11 Bangunan Rusak 488 2 2 3 3 9 13 11 6 5 5 1 4 NTB Konflik Lainnya (2) Konflik Sumber Daya (1) Konflik IdenXtas (7) Konflik Main Hakim Sendiri (8) NTB
Grafik 4.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 4.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 4.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 4.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)
NTB
Pada bulan Januari 2014, data SNPK mencatat 17 insiden konflik kekerasan yang berdampak pada 11 orang cedera dan 4 bangunan rusak di NTB (lihat Grafik 4.1 – 4.4).
Pada bulan ini insiden konflik kekerasan yang mengemuka terkait konflik sumber daya yang tercatat sebanyak tiga insiden yang menyebabkan satu cedera dan empat bangunan rusak. Dari tiga insiden konflik sumberdaya tersebut, salah satu yang menonjol adalah insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 30/1/2014 di mana ratusan warga Dusun Ketapang, Desa Pringgabaya, Kec. Pringgabaya, Kab. Lombok Timur, merusak dan membakar fasilitas milik PT. Anugerah Mitra Graha (PT. AMG). Serangan tersebut merupakan bentuk penolakan warga atas beroperasinya PT. AMG yang bergerak di bidang penambangan pasir besi. Mereka menuntut pemerintah mencabut izin perusahan tambang tersebut. Pada hari itu, warga yang melihat kapal yang diduga milik PT. AMG beroperasi mengeruk pasir besi, kemudian bergerak berbondong-‐bondong merusak dan membakar satu unit mess, dua unit tempat perakitan mesin las, dan dua unit jetty. Aksi massa tersebut reda setelah petugas gabungan Dalmas, Polres Lombok Timur, Brimob Polda, Satpol PP, dan anggota TNI mengamankan situasi.
Dalam konflik tata kelola pemerintah, tercatat lima insiden yang mengakibatkan tiga orang cedera. Insiden konflik tata kelola pemerintah yang menyita perhatian adalah pro-‐ kontra antara sesama warga terhadap rencana pengembangan kawasan parisiwata terpadu Mandalika Resort di Kabupaten Lombok Tengah yang akan dikelola oleh PT. Bali Tourism Development Corporation (PT. BTDC). PT. BTCD merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipercaya mengembangkan kawasan pariwisata tersebut. Kedua kelompok warga berselisih mengenai proses pembebasan lahan yang belum tuntas di mana warga yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Mandalika Resort (FMPMR) terlibat bentrok dengan warga yang kontra saat melakukan demonstrasi penolakan. Dalam demonstrasi yang terjadi pada tanggal 20/1/2014 itu seorang warga terluka akibat lemparan batu. Aparat kepolisian yang berjaga terpaksa membubarkan bentrokan dengan melontarkan gas air mata.
Sedangkan dalam konflik main hakim sendiri tercatat delapan insiden kekerasan yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang cedera. Aksi main hakim sendiri umumnya dipicu masalah pencurian, ketersinggungan, maupun kesalahpahaman.
Tercatat juga satu insiden konflik identitas berupa keributan antarsuppoter sepakbola, namun tidak menimbulkan dampak tewas maupun cedera.
Grafik 4.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 4.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 4.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di NTB (Januari 2013 – Januari 2014)
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 24 22 24 19 23 36 41 27 28 21 22 27 17 Tewas 5 2 2 0 1 1 4 1 0 0 2 0 0 Cedera 23 21 26 25 33 58 28 24 19 22 23 30 11 Bangunan Rusak 488 2 2 3 3 9 13 11 6 5 5 1 4 NTB
Data SNPK mencatat 13 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 2 tewas, 19 cedera, dan 2 bangun rusak terjadi di NTT selama bulan Januari 2014 (lihat Grafik 5.1–5.4). Pada bulan ini tercatat satu insiden konflik identitas berupa bentrokan yang melibatkan antarwarga yang salah satunya merupakan eks warga Timor-Timur yang terjadi di KM3, Kelurahan Cendana, Kota Soe, Kab. Timur Tengah Selatan pada tanggal 24/1/2014. Bentrokan yang menyebakan dua orang cedera dan merusak satu bangunan ini disebabkan adanya penodongan dan pemerasan. Aksi saling serang itu baru dapat diamankan dan dilerai setelah anggota TNI datang ke lokasi.
Selain itu, tercatat insiden konflik sumber daya sebanyak dua insiden kekerasan yang menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lainnya terkait masalah lahan dan warisan. Korban tewas disebabkan perkelahian yang terjadi di Dusun Wejang Liri, Desa Kembang Mekar, Kec. Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur, yang melibat kakak beradik dalam pembagian warisan.
Dalam konflik pemilihan dan jabatan tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan yang menyebabkan 15 kaca gedung DPRD Sumba Barat Daya (SBD) pecah. Insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 6/1/2014 ini berawal saat adanya demonstrasi yang dilakukan oleh sekurangnya 2.500 orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bersama Peduli Kebenaran dan Keadilan (FORMABES) menuntut pasangan Kornelius Kodi Mete – Daud Lende Umbu Moto segera dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya untuk periode 2013-2018.
Pemilukada SBD menuai perselisihan hingga ke Mahkamah Konstitusi. Majelis hakim MK dalam amar putusannya tertanggal 29 Agustus 2013 menolak permohonan Kornelius Kodi Mete-Daud Lende Umum Moto, dan menguatkan hasil pleno KPU SDB yang menetapkan pasangan Markus Dairo Talu-Dara Tanggu Kaha sebagai bupati-wakil bupati.
Data SNPK juga mencatat insiden konflik main hakim sendiri sebanyak empat insiden kekerasan yang menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lainnya yang dipicu masalah pencurian dan penghinaan. Dalam kategori konflik lainnya yang pemicunya belum diketahui tercatat sebanyak empat insiden kekerasan yang menyebabkan 11 orang cedera. Sedangkan untuk konflik tata kelola pemerintah tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan yang terjadi di ruang sidang karena kecewa atas putusan majelas hakim dalam kasus pembacokan.
NTT
Grafik 5.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)
Laporan Bulanan: Januari 2014
Jan-‐13 Feb-‐13 Mar-‐13 Apr-‐13 May-‐13 Jun-‐13 Jul-‐13 Aug-‐13 Sep-‐13 Oct-‐13 Nov-‐13 Dec-‐13 Jan-‐14 Insiden 13 6 17 8 11 12 10 17 15 10 12 12 13 Tewas 1 0 8 1 2 2 3 4 0 2 4 3 2 Cedera 22 8 28 8 12 12 12 18 16 16 18 5 19 Bangunan Rusak 1 1 30 0 0 0 17 25 6 0 141 6 2 NTT Konflik Sumber Daya (19) Konflik Pemilihan dan Jabatan (4) Konflik IdenXtas (3) Konflik Main Hakim Sendiri (6) NTT 3 1 1 2 2 5 1 1 1 12 1 2 Bentrokan (11) Perkelahian (1) Pengeroyokan (9) Penganiayaan (11) NTT
Grafik 5.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 5.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 5.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 5.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)
NTT
Data SNPK mencatat insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 2 tewas, 19 cedera, dan 2 bangun rusak terjadi di NTT selama bulan Januari 2014 (lihat Grafik 5.1 – 5.4).
Pada bulan ini tercatat satu insiden konflik identitas berupa bentrokan yang melibatkan antarwarga yang salah satunya merupakan warga eks Timor-‐Timur yang terjadi di KM3, Kelurahan Cendana, Kota Soe, Kab. Timur Tengah Selatan pada tanggal 24/1/2014. Bentrokan yang menyebakan dua orang cedera dan merusak satu bangunan ini disebabkan adanya penodongan dan pemerasan. Aksi saling serang itu baru dapat diamankan dan dilerai setelah anggota TNI datang ke lokasi.
Selain itu, tercatat insiden konflik sumber daya sebanyak dua insiden kekerasan yang menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lainnya terkait masalah lahan dan warisan. Korban tewas disebabkan perkelahian yang terjadi di Dusun Wejang Liri, Desa Kembang Mekar, Kec. Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur, yang melibat kakak beradik dalam pembagian warisan.
Dalam konflik pemilihan dan jabatan tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan yang menyebabkan 15 kaca gedung DPRD Sumba Barat Daya (SBD) pecah. Insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 6/1/2014 ini berawal saat adanya demonstrasi yang dilakukan oleh sekurangnya 2.500 orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bersama Peduli Kebenaran dan Keadilan (FORMABES) menuntut pasangan Kornelius Kodi Mete – Daud Lende Umbu Moto segera dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya untuk periode 2013-‐2018.
Sebagaimana yang diketahui bahwa pemilukada SBD menuai perselisihan hingga ke Mahkamah Konstitusi. Majelis hakim MK dalam amar putusannya tertanggal 29 Agustus 2013 menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya atas nama pasangan Kornelius Kodi Mete-‐Daud Lende Umum Moto, dan menguatkan hasil pleno KPU Sumba Barat Daya yang telah menetapkan pasangan Markus Dairo Talu-‐Dara Tanggu Kaha sebagai bupati-‐wakil bupati terpilih periode 2013-‐2018.
Data SNPK juga mencatat insiden konflik main hakim sendiri sebanyak empat insiden kekerasan yang menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lainnya yang dipicu masalah pencurian dan penghinaan. Dalam kategori konflik lainnya yang pemicunya belum diketahui tercatat sebanyak empat insiden kekerasan yang menyebabkan 11 orang cedera. Sedangkan untuk konflik tata kelola pemerintah tercatat satu insiden kekerasan berupa pengerusakan yang terjadi di ruang sidang karena kecewa atas putusan majelas hakim dalam kasus pembacokan.
Grafik 5.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 5.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 5.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di NTT (Januari 2013 – Januari 2014)
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 13 6 17 8 11 12 10 17 15 10 12 12 13 Tewas 1 0 8 1 2 2 3 4 0 2 4 3 2 Cedera 22 8 28 8 12 12 12 18 16 16 18 5 19 Bangunan Rusak 1 1 30 0 0 0 17 25 6 0 141 6 2 NTT
Laporan Bulanan: Januari 2014
Jan-‐13 Feb-‐13 Mar-‐13 Apr-‐13 May-‐13 Jun-‐13 Jul-‐13 Aug-‐13 Sep-‐13 Oct-‐13 Nov-‐13 Dec-‐13 Jan-‐14 Insiden 6 8 7 7 6 4 2 4 5 11 3 2 4 Tewas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Cedera 4 7 9 7 5 9 4 3 7 12 5 1 6 Bangunan Rusak 14 1 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 KALBAR
Konflik Lainnya (1) Konflik Sumber Daya (5)
Konflik Tata Kelola Pemerintah (10) Konflik Pemilihan dan Jabatan (4) Konflik IdenXtas (1) Konflik Main Hakim Sendiri (48) KALBAR 4 2 1 2 3 5 1 9 37 5 Demonstrasi (3) Kerusuhan (1) Bentrokan (2) Perkelahian (3) Pengeroyokan (48) Pengrusakan (10) Penganiayaan (2) KALBAR
Grafik 6.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 6.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 6.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 6.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)
Kalimantan Barat
Di Kalimantan Barat data SNPK mencatat 4 insiden konflik kekerasan dengan dampak 6 cedera yang terjadi selama bulan Januari 2014 (lihat Grafik 6.1 – 6.4).
Keempat insiden konflik kekerasan tersebut terdiri dari satu insiden konflik tata kelola pemerintah dengan dampak sedikitnya dua orang mengalami cedera dan konflik main hakim sendiri sebanyak tiga insiden kekerasan yang menyebabkan empat orang cedera.
Insiden konflik tatakelola pemerintahan dipicu oleh demonstrasi mahasiswa yang memprotes buruknya kondisi jalan raya di sejumlah lokasi di Kalimantan Barat. Demonstrasi mahasiswa yang terjadi pada tanggal 9/1/2014 ini menamakan diri Solidamor, berunjukrasa di halaman Kantor Gubernur di Jalan Ahmad Yani Pontianak. Unjuk rasa ini diwarnai penganiayaan oleh Satpol PP terhadap demonstran. Tindakan Satpol PP dipicu oleh aksi mahasiswa yang mencoret papan nama kantor gubernur dengan tulisan “GAGAL” kemudian melumurinya dengan lumpur.
Adapun, tiga insiden konflik main hakim sendiri di bulan ini dipicu oleh kasus pencurian dan pembalasan atas penghinaan. Salah satunya aksi main hakim sendiri adalah berupa perkelahian antarpemuda yang tengah dipengaruhi minum keras menjelang perayaan tahun baru di Kabupaten Sintang. Kedua kelompok saling ejek dan berujung pada tawuran. Akibat tawuran salah seorang mengalami cedera dan kasus ini tengah ditangani oleh Polres Sintang. Aparat kepolisian juga menangkap lima pelaku tawuran dan barang bukti senjata tajam.
Di Kalimantan Barat data SNPK mencatat 4 insiden konflik kekerasan dengan dampak 6 cedera yang terjadi selama bulan Januari 2014 (lihat Grafik 6.1–6.4).
Keempat insiden konflik kekerasan tersebut terdiri dari satu insiden konflik tata kelola pemerintah dengan dampak sedikitnya dua orang mengalami cedera dan konflik main hakim sendiri sebanyak tiga insiden kekerasan yang menyebabkan empat orang cedera.
Insiden konflik tatakelola pemerintahan dipicu oleh demonstrasi mahasiswa yang memprotes buruknya kondisi jalan raya di sejumlah lokasi di Kalimantan Barat. Demonstrasi mahasiswa yang terjadi pada tanggal 9/1/2014 ini menamakan diri Solidamor, berunjukrasa di halaman Kantor Gubernur di Jalan Ahmad Yani Pontianak. Unjuk rasa ini diwarnai penganiayaan oleh Satpol PP terhadap demonstran. Tindakan Satpol PP dipicu oleh aksi mahasiswa yang mencoret papan nama kantor gubernur dengan tulisan “GAGAL” kemudian melumurinya dengan lumpur.
Adapun, tiga insiden konflik main hakim sendiri di bulan ini dipicu oleh kasus pencurian dan pembalasan atas penghinaan. Salah satunya aksi main hakim sendiri adalah berupa perkelahian antarpemuda yang tengah dipengaruhi minum keras menjelang perayaan tahun baru di Kabupaten Sintang. Kedua kelompok saling ejek dan berujung pada tawuran. Akibat tawuran salah seorang mengalami cedera dan kasus ini tengah ditangani oleh Polres Sintang. Aparat kepolisian juga menangkap lima pelaku tawuran dan barang bukti senjata tajam.
Kalimantan Barat
Grafik 6.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 6.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 6.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 6.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Kalimantan Barat (Januari 2013 – Januari 2014)
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 6 8 7 7 6 4 2 4 5 11 3 2 4 Tewas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Cedera 4 7 9 7 5 9 4 3 7 12 5 1 6 Bangunan Rusak 14 1 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 KALBAR
Laporan Bulanan: Januari 2014
Jan-‐13 Feb-‐13 Mar-‐13 Apr-‐13 May-‐13 Jun-‐13 Jul-‐13 Aug-‐13 Sep-‐13 Oct-‐13 Nov-‐13 Dec-‐13 Jan-‐14 Insiden 7 4 9 12 11 8 6 9 6 9 10 8 8 Tewas 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 Cedera 7 3 9 9 4 14 8 6 3 7 14 7 9 Bangunan Rusak 1 0 0 1 0 10 0 1 0 0 1 1 0 KALTENG Konflik Lainnya (6) Konflik Sumber
Daya (33) Konflik Tata Kelola Pemerintah (2) Konflik Pemilihan dan Jabatan (10) Konflik IdenXtas (1) Konflik Main Hakim Sendiri (55) KALTENG
Demonstrasi (3) Blokade (1) Kerusuhan (1) Bentrokan (5)
Perkelahian (2) Pengeroyokan (61) Serangan terror(7) Pengrusakan (18) Penganiayaan (9) 13 28 5 5 1 3 1 1 2 2 12 34 KALTENG
Grafik 7.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 7.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 7.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 7.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)
Kalimantan Tengah
Data SNPK mencatat sebanyak 8 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 9 cedera sepanjang bulan Januari 2014 di Kalimantan Tengah (lihat Grafik 7.1 – 7.4).
Dalam insiden konflik main hakim sendiri terdapat lima insiden kekerasan yang dipicu oleh peristiwa kriminal seperti penjambretan, mabuk-‐mabukan, dan dendam karena perselisihan lama. Keseluruhan insiden kekerasan tersebut tercatat enam orang cedera. Salah satu kasus main hakim sendiri yang menonjol terjadi dalam bentuk pengeroyokan terhadap aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kab. Kotawaringin Timur pada tanggal 28/1/2014. Insiden ini berawal ketika korban yang datang bersama dua rekannya dikeroyok karena berusaha memeras seorang kepala Sekolah Dasar dengan cara mengaku sebagai tim pencari fakta dari Kejaksaan Negeri Sampit. Kepala sekolah dituduh terlibat kasus korupsi dana BOS dan dimintai sejumlah uang agar tidak diperiksa. Dua rekan korban berhasil kabur, dan korban yang babak belur diselamatkan oleh aparat kepolisian yang datang tak lama kemudian.
Sementara itu, insiden konflik sumberdaya terjadi di Di Desa Janah Jari, Kec. Awang, Kab. Barito Timur pada tanggal 4/1/2014. Seorang staf Humas PT. Sendabi Indah Lestari (PT. SIL) melakukan penganiayaan terhadap satu warga Desa Janah Jari yang kebetulan berprofesi sebagai wartawan Mercu Benua. Penganiayaan dipicu sengketa tanah antara PT. SIL dengan warga Desa Janah Jari yang hingga kini belum tuntas, di mana korban merupakan salah satu ahli waris tanah yang disengketakan.
Satu insiden masuk dalam kategori konflik lainnya, berupa pengeroyokan yang belum jelas pemicunya dan melukai dua korban.
Data SNPK mencatat sebanyak 8 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 9 cedera sepanjang bulan Januari 2014 di Kalimantan Tengah (lihat Grafik 7.1–7.4).
Dalam insiden konflik main hakim sendiri terdapat lima insiden kekerasan yang dipicu oleh peristiwa kriminal seperti penjambretan, mabuk-mabukan, dan dendam karena perselisihan lama. Keseluruhan insiden kekerasan tersebut tercatat enam orang cedera. Salah satu kasus main hakim sendiri yang menonjol terjadi dalam bentuk pengeroyokan terhadap aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kab. Kotawaringin Timur pada tanggal 28/1/2014. Insiden ini berawal ketika korban yang datang bersama dua rekannya dikeroyok karena berusaha memeras seorang kepala Sekolah Dasar dengan cara mengaku sebagai tim pencari fakta dari Kejaksaan Negeri Sampit. Kepala sekolah dituduh terlibat kasus korupsi dana BOS dan dimintai sejumlah uang agar tidak diperiksa. Dua rekan korban berhasil kabur, dan korban yang babak belur diselamatkan oleh aparat kepolisian yang datang tak lama kemudian.
Sementara itu, insiden konflik sumberdaya terjadi di Di Desa Janah Jari, Kec. Awang, Kab. Barito Timur pada tanggal 4/1/2014. Seorang staf Humas PT. Sendabi Indah Lestari (PT. SIL) melakukan penganiayaan terhadap satu warga Desa Janah Jari yang kebetulan berprofesi sebagai wartawan Mercu Benua. Penganiayaan dipicu sengketa tanah antara PT. SIL dengan warga Desa Janah Jari yang hingga kini belum tuntas, di mana korban merupakan salah satu ahli waris tanah yang disengketakan.
Satu insiden masuk dalam kategori konflik lainnya, berupa pengeroyokan yang belum jelas pemicunya dan melukai dua korban.
Kalimantan Tengah
Grafik 7.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 7.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 7.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)
Grafik 7.3 Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Tengah (Januari 2013 – Januari 2014)
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Kejadian 7 4 9 12 11 7 6 9 6 9 10 8 8 Tewas 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 Cedera 7 3 9 9 4 14 8 6 3 7 14 7 9 Bangunan Rusak 1 0 0 1 0 9 0 1 0 0 1 1 0 KALTENG