• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pthb Fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pthb Fix"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

PEMANAS TANGKI HORIZONTAL BERPENGADUK (D-12)

Disusun Oleh :

Arief Setianto 121110022 Aprilia Ramona 121110147

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

PEMANAS TANGKI HORIZONTAL BERPENGADUK

(D-12) Disusun oleh : Arief Setianto 121110022 Aprilia Ramona 121110147 Yogyakarta, 27 Desember 2013 disetujui oleh asisten pembimbing Karyoso

(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum dasar teknik kimia yang berjudul “Pemanas Tangki Horizontal Berpengaduk” dengan baik.

Kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ir. Gogot Haryono M.T., selaku Kepala Laboratorium Bidang Dasar Teknik Kimia UPN “VETERAN” Yogyakarta.

2. Karyoso, selaku asisten pembimbing. 3. Staff Laboratorium Dasar Teknik Kimia. 4. Rekan-rekan sesama praktikan.

5. Pihak lain yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 27 Desember 2013

(4)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ……….……… i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMBANG... vi

INTISARI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Tujuan Percobaan ... 1

I.3 Tinjauan Pustaka ... 2

BAB II PELAKSANAAN PERCOBAAN ... 4

II.1 Alat dan Bahan... 4

II.2 Cara Kerja... 5

II.3 Diagram Alir ... 7

BAB III HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ... 9

III.1 Hasil Percobaan dan Pembahasan ... 9

BAB IV KESIMPULAN... 14

DAFTAR PUSTAKA ... viii LAMPIRAN

(5)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Fungsi step increase .………..……… 2

Gambar 2. Fungsi step decrease ………...………. 3

Gambar 3. Rangkaian alat PTHB ……….. 5

Gambar 4. Diagram alir percobaan pendahuluan ……….. 7

Gambar 5. Diagram alir percobaan kondisi steady ……… 7

Gambar 6. Diagram alir percobaan kondisi dinamik ………. 8

Gambar 7. Grafik waktu dan suhu pada kondisi steady ……..………... 11

(6)

vi DAFTAR LAMBANG

τ = konstanta waktu (s)

τp = konstanta waktu proses (s) Kp = gain process

K1 = gain process suhu umpan

K2 = gain process suhu gangguan

h = koefisien konveksi (W/ cm2 oC)

A = luas perpindahan panas = luas koil pemanas (cm2)

Fi = laju volumetrik air masuk (cm3/s)

Qc = laju perpindahan panas pada koil (W)

Cp = kapasitas panas air (J/g oC) ρ = densitas air (g/cm3)

V = volume PTHB (cm3)

Ti = suhu umpan masuk (oC)

Ts = suhu saat steady (oC)

(7)

vii

INTISARI

Proses industri tidaklah berjalan secara tetap (statis) tetapi kebanyakan terjadi secara dinamik (berubah-rubah). Keadaan yang dinamik memberikan berbagai macam respon terhadap suatu proses. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari dinamika proses dan pengendalian untuk mencapai tujuan suatu proses. Percobaan ini menggunakan tangki horizontal berpengaduk yang dilengkapi pemanas (PTHB) sebagai sistem.

Percobaan diawali dengan memanaskan air dalam pthb dan mencatat suhu setiap interval 2 menit hingga suhunya konstan. Kemudian pthb diberikan gangguan berupa air yang suhunya lebih rendah dari suhu steady awal. Suhu air yang keluar tangki akan diukur setiap interval waktu 2 menit untuk mengetahui perubahan suhu dinamiknya hingga konstan.

Persamaan matematis yang dapat mewakili perubahan dinamik suhu keluar dari pemanas tangki horizontal berpengaduk dan konstanta yang mempengaruhi

pada percobaan ;

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Proses industri tidaklah berjalan secara tetap (statik) tetapi kebanyakan terjadi secara dinamik (berubah-rubah). Perubahan variabel proses dan dengan adanya gangguan menimbulkan bebagai perubahan dalam suatu proses. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari dinamika proses dan pengendalian untuk mencapai tujuan suatu proses. (Y.D.Hermawan,2006). Percobaan ini menyajikan pemodelan matematika dan dinamika suhu pada pemanas tangki horizontal berpengaduk (PTHB).

PTHB adalah suatu tangki horizontal berpendaduk yang dilengkapi dengan pemanas. Pengaplikasian percobaan PTHB ini dalam industri contohnya pada reaktor yang digunakan dalam mereaksikan suatu senyawa (G. Stephanopoulos,1984). Oleh karena itu percobaan PTHB dianggap diperlukan sebagai replika industri dalam skala laboratorium.

Dalam percobaan ini, perubahan step dari suhu aliran masuk dan perubahan step dari panas yang masuk kedalam sistem dibuat untuk menyelidiki kelakuan dinamik dari pemanas tangki horizontal berpengaduk, respon dinamik sistem akan lebih bervariasi dengan naik atau turunnya gangguan.

I.2 Tujuan Percobaan

I.2.1 Menyusun pemodelan matematis untuk mempelajari dinamika suhu pada sistem pemanas tangki horizontal berpengaduk.

I.2.2 Mempelajari respon suhu (T) terhadap perubahan input (adanya gangguan).

(9)

2 I.2.3 Menghitung nilai gain process (Kp), gain process suhu umpan (K1),

gain process suhu gangguan (K2), konstanta waktu (τ), dan konstanta waktu proses (τp).

II.2 Tinjauan Pustaka

PTHB adalah suatu tangki horizontal berpendaduk yang dilengkapi dengan pemanas. Perubahan variabel proses dan dengan adanya gangguan menimbulkan berbagai perubahan dalam suatu proses. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari dinamika proses dan pengendalian untuk mencapai tujuan suatu proses. (Y.D.Hermawan,2006). Perubahan/fluktuasi Process Variables (PV) di dalam suatu pabrik mempengaruhi kinerja proses.

Kelakuan dinamik dari Process Variables (PV) sangat penting untuk diketahui guna mendukung tercapainya tujuan proses. Dalam percobaan ini, diambil kasus dinamika suhu pada Pemanas Tangki Horizontal Berpengaduk. Pengaplikasian percobaan PTHB ini dalam industri contohnya pada reaktor yang digunakan dalam mereaksikan suatu senyawa (G. Stephanopoulos,1984). Salah satu cara untuk menguji dan menganalisa suatu sistem adalah dengan memberikan suatu sinyal uji (test signal) sebagai masukan dan mengamati serta menganalisa keluarannya. Keluaran yang dihasilkan merupakan tanggapan (respon) dari sistem yang diberikan sinyal uji. Contoh sinyal masukan adalah sinyal fungsi step. Sinyal fungsi step digunakan untuk menguji keandalan terhadap gangguan luar. (A.Triwiyatno, 2006)

Gambar 1. Fungsi step increase (Coughanowr & Koppel, 1965) f(t)=0;t<0

f(t)=A;t>0 f(t)

A

(10)

3 Bentuk persamaan dari grafik fungsi step diatas adalah f(t), transformasi Laplace dari persamaan f(t) adalah 1/s dengan penjabaran :

(Coughanowr & Koppel, 1965)

Gambar 2. Fungsi step decrease (Seborg, 1989)

Jika perubahan step dari magnitude (M) adalah A, transformasi Laplacenya (step increase) Jika perubahan step dari magnitude adalah –A,

transformasi Laplacenya (step decrease). (Coughanowr & Koppel, 1965) Respon dari sistem terhadap sebuah step gangguan disebut respon step

dan sebuah proses dikatakan tidak stabil jika output memberikan hasil yang

terus membesar dengan naiknya waktu. (William L. Luyben, 1989) f(t)

-A

(11)

4

BAB II

PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.1 Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

- Gelas beker - Air

(12)

5 Rangkaian alat :

Gambar 3. Rangkaian alat PTHB

Keterangan alat :

1. Tangki horizontal 7. Kran gangguan 2. Tangki umpan 8. Kran keluaran PTHB

3. Tangki gangguan 9.Termometer

4. Tangki gangguan cadangan 10. Pengaduk elektrik 5. Tangki umpan cadangan 11. Koil pemanas 6. Kran tangki umpan 12. Pompa

(13)

6 II.2 Cara Kerja

II.2.1 Percobaan pendahuluan

- Menutup kran keluaran PTHB

- Mengisi PTHB dengan air sampai ketinggian tertentu

- Membuka kran keluaran PTHB dan mengukur volume air tersebut yang keluar

II.2.2 Percobaan kondisi tunak

- Mengisi air pada Tangki umpan

- Membuka kran tangki umpan, menyalakan pompa

- Mencatat suhu umpan masuk (Tis), setelah keadaan tunak (steady state)

- Menyalakan pemanas pada PTHB

- Mengukur dan mencatat suhu air keluar PTHB dengan interval waktu

- tertentu hingga suhu di dalam PTHB menjadi konstan (Ts)

II.2.3 Percobaan kondisi dinamik

- Mengisi tangki air pada tangki gangguan dan menyalakan pemanas sampai suhu tertentu

- Menyalakan pompa kemudian membuka dan mengatur kran tangki gangguan

- Mencatat suhu air keluar PTHB dengan interval waktu tertentu hingga suhu menjadi konstan (Tsnew)

(14)

7 II.3 Diagram Alir

II.3.1 Diagram alir percobaan pendahuluan

Gambar 4. Diagram alir percobaan pendahuluan

II.3.2 Diagram alir percobaan kondisi steady

Gambar 5. Diagram alir percobaan kondisi steady Air V = ? Tangki Horizontal Berpengaduk Air Tangki Horizontal Berpengaduk Air T = 26 oC Fi = 44.5 cm3/s Air Ts = 55 oC Fi = 44.5 cm3/s Panas h = 2500 W/m2 oC

(15)

8 II.3.3 Diagram alir percobaan kondisi dinamik

Gambar 6. Diagram alir percobaan kondisi dinamik Tangki Horizontal Berpengaduk Tairs = 55 oC Panas h = 2500 W/m2 oC Air Tsnew = ? oC Fs = 44.5 cm3/s Air Tgangguan = 42 oC Fgangguan = 44.5 cm3/s

(16)

9

BAB III

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Percobaan dan Pembahasan

Volume PTHB = 12.4 cm3

Kapasitas panas air = 42 J/ g oC

Suhu air awal = 26 oC

Densitas air = 0.996783 g/cm3 Laju aliran volumetrik = 44.5 cm3/s Luas permukaan koil = 188.5 cm2 Koefisien konveksi = 2500 W/ m2 oC Laju perpindahan panas koil= 420 W

(17)

10 Tabel 1. Tabel hasil percobaan pada percobaan kondisi steady

No Waktu (s) Suhu ( °C ) No Waktu (s) Suhu ( °C )

1 0 26 43 5040 46 2 120 27.5 44 5160 46 3 240 28.5 45 5280 46.2 4 360 29 46 5400 46.9 5 480 30 47 5520 47 6 600 30.5 48 5640 47.1 7 720 31 49 5760 47.5 8 840 31.5 50 5880 48 9 960 32 51 6000 48 10 1080 32.5 52 6120 48.5 11 1200 33 53 6240 48.8 12 1320 33.6 54 6360 49 13 1440 34 55 6480 49 14 1560 34.5 56 6600 49.5 15 1680 35 57 6720 50 16 1800 35.5 58 6840 50 17 1920 36 59 6960 50 18 2040 36.5 60 7080 50.5 19 2160 37 61 7200 50.8 20 2280 37.5 62 7320 51 21 2400 38 63 7440 51 22 2520 38.5 64 7560 51.5 23 2640 39 65 7680 51.6 24 2760 39 66 7800 52 25 2880 39.5 67 7920 52 26 3000 40 68 8040 52 27 3120 40.5 69 8160 52.5 28 3240 41 70 8280 53 29 3360 41 71 8400 53 30 3480 41.5 72 8520 53 31 3600 42 73 8640 53 32 3720 42 74 8760 53.5 33 3840 42.8 75 8880 54 34 3960 43 76 9000 54 35 4080 43.5 77 9120 54.2 36 4200 43.8 78 9240 54.5 37 4320 44 79 9360 55 38 4440 44.2 80 9480 55 39 4560 44.6 81 9600 55 40 4680 45 82 9720 55 41 4800 45.2 83 9840 55 42 4920 45.5

(18)

11 Data pada keadaan steady diplotkan menjadi grafik :

Gambar 7. Grafik waktu untuk mencapai keadaan steady dan suhu pada kondisi steady

Dari Gambar 7. diperoleh grafik suhu yang terus naik dengan bertambahnya waktu hingga mencapai suhu konstan pada 55 oC. Grafik ini mendekati grafik secara teori dengan presentase kesalahan 1.75 %. Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu yang konstan adalah 9840 detik atau sekitar 2.5 jam. Waktu yang cukup lama tersebut diakibatkan oleh besarnya laju volumetrik air, ditandai dengan bukaan kran yang besar, yang mengakibatkan air didalam PTHB terus menerus bersirkulasi keluar dari PTHB ke tangki umpan cadangan kemudian ke tangki umpan lalu kembali masuk ke PTHB sehingga proses pemanasan air didalam PTHB tidak sempat homogen. Dengan kata lain, laju volumetrik air berbanding lurus terhadap waktu agar mencapai suhu yang konstan.

y = -2E-07x2 + 0,0045x + 27,76 R² = 0,9981 0 10 20 30 40 50 60 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 su h u ( C ) waktu (detik)

(19)

12 III.1.2 Kondisi dinamik

Tabel 2. Hasil percobaan pada percobaan dinamik

No Waktu (detik) Suhu ( C )

1 0 55 2 120 53 3 240 51.5 4 360 51 5 480 49.5 6 600 48.5 7 720 48.5 8 840 48.5 9 960 48.5

Data diatas diplotkan menjadi grafik:

Gambar 8. Grafik waktu dan suhu pada kondisi dinamik dengan suhu hitungnya

Setelah tercapainya suhu steady awal pada 55 oC, pada kondisi yang steady ini diberikan gangguan dari tangki gangguan dengan air yang bersuhu 42 oC. Dari Gambar 8, diperoleh grafik waktu terhadap suhu yang menurun hingga mencapai suhu yang konstan pada 48.5 oC, hal ini

35 40 45 50 55 60 0 200 400 600 800 1000 1200 suh u ( C ) waktu (s) T data T hitung

(20)

13 dikarenakan suhu gangguan yang diberikan lebih kecil dari suhu saat kondisi steady awal sehingga suhu steady yang baru bernilai diantara suhu gangguan dan suhu steady awal. Grafik ini mendekati grafik secara teori (T hitung) dengan presentase kesalahan 8.581 %. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi steady yang baru pada 48.5 oC adalah 960 detik atau sekitar 16 menit. Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa pada kondisi dinamik ini memberikan respon yang stabil karena tercapainya suhu yang konstan. Dari percobaan pada kondisi dinamik, didapatkan persamaan :

Dari Gambar 8. Suhu steady baru yang diperoleh adalah 42.7 oC, sedangkan pada percobaan diperoleh suhu steady baru adalah 48.5 oC. Grafik dengan presentase kesalahan 8.581 %. Perbedaan hasil yang diperoleh ini dikarenakan proses pemanasan dari koil dalam PTHB tetap berlangsung selama percobaan kondisi dinamik sehingga pada percobaan, masih terjadi pemanasan dalam PTHB yang mengakibatkan suhu steady baru pada percobaan menjadi lebih besar dari suhu steady baru yang didapatkan dari perhitungan.

(21)

14

BAB IV KESIMPULAN

1. Didapatkan persamaan

2. Respon dari suhu terhadap adanya gangguan pada percobaan ini memberikan respon yang stabil.Maka diperoleh persamaan matematisnya 3. Diperoleh nilai : τp = 278.652 s τ = 271.771 s Kp = 0.025318 K1 = 0.975307 K2 = 0.024693

(22)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Y.D., Suksmono, Y., Dewi, D.U., dan Widyaswara, W., “Dinamika Level Cairan pada Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle”, Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” 2010, Jurusan Teknik Kimia, FTI, UPN “Veteran” Yogyakarta.

Luyben, W.L., 1989, PROCESS MODELLING, SIMULATIONS, AND CONTROL FOR CHEMICAL ENGINEERS, 2nd ed., McGraw-Hill Book Co., Singapore.

Seborg, D.E., Edgar., T.F., and Melichamp, D.A., 1989, Process Dynamics and Control, John Wiley & Sons, New York.

Stephanopoulos, G., 1984, Chemical Process Control An Introduction to Theory and Practice, Prentice-Hall, Inc., New Jersey.

Coughanowr, D.R., Koppel, L.B., 1965, Process Systems Analysis and Control, McGraw-Hill, New York.

(23)

LAMPIRAN

1. Neraca panas pada PTHB

(24)

. . . persamaan a

Pada keadaan steady, persamaan diatas diubah dengan menambahkan parameter s (steady) pada suhu

. . . persamaan b

Dengan mengurangkan persamaan a dengan persamaan b, diperoleh term deviasi

T

Dengan transformasi Laplace

Gambar 9. Diagram blok

Jika T (s) T i(s) Tc (s) + +

(25)

Fungsi gangguan mengikuti fungsi step, sehingga

. . . persamaan c

Persamaan diatas diselesaikan menggunakan penyelesaian parsial

. . . persamaan d

. . . persamaan e

Jika dimasukkan nilai s=0 ke persamaan diatas menghasilkan :

Kemudian substitusikan nilai diatas ke persamaan e menghasilkan :

Kemudian substitusikan nilai A dan B ke persamaan d

. . . persamaan f

Substitusikan persamaan f ke persamaan c sehingga didapatkan :

(26)
(27)

2. Perhitungan percobaan

Volume PTHB = 12.4 liter = 12400 cm3

Kapasitas panas air = 42 J/ g oC Suhu air awal = 26 oC Densitas air = 0.996783 g/cm3

Laju aliran volumetrik= 44.5 ml/detik = 44.5 cm3/detik Luas permukaan koil = 188.5 cm2 = 0.01885 m2

Koefisien konveksi = 2500 W/ m2 oC = 2502.225 J/ m2 oC s Laju perpindahan panas = 420 W

Mencari nilai τp dan Kp

Mencari nilai τ, K1, dan K2

(28)

Menghitung presentase kesalahan pada percobaan kondisi steady

Berdasarkan karakteristik grafik yang diperoleh, pendekatan dilakukan dengan persamaan polynomial orde 2 dengan persamaan y = a0 + a1*x + a2*x^2, dengan bantuan aplikasi POLYMATH, diperoleh nilai koefisien ao, a1, dan a2 dibawah ini :

POLYMATH Results No Title 26-12-2013

Polynomial Regression Report

Model: y = a0 + a1*x + a2*x^2

Variable Value 95% confidence a0 27.759633 0.2235673 a1 0.0045156 1.05E-04 a2 -1.795E-07 1.033E-08

General

Order of polynomial = 2

Regression including free parameter Number of observations = 83 Statistics R^2 = 0.9981152 R^2adj = 0.9980681 Rmsd = 0.0382313 Variance = 0.1258647

Keterangan : x = waktu ; y = suhu

Sehingga diperoleh persamaan y = -1.79E-07x2 + 0.0045x + 27.76

untuk data ke-1 t = 0 detik

suhu yang didapat dari percobaan (T data)= 26 OC maka T hitung:

(29)

Untuk data selanjutnya, perhitungan sama dengan perhitungan diatas dan disajikan dalam tabel

(30)

Tabel 3. Presentase kesalahan percobaan steady

No waktu T data T hitung % error No waktu T data T hitung % error 1 0 26 27.8 6.77 43 5040 46 45.4 1.39 2 120 27.5 28.3 2.9 44 5160 46 45.7 0.75 3 240 28.5 28.8 1.15 45 5280 46.2 45.9 0.55 4 360 29 29.4 1.22 46 5400 46.9 46.2 1.43 5 480 30 29.9 0.42 47 5520 47 46.5 1.05 6 600 30.5 30.4 0.37 48 5640 47.1 46.8 0.68 7 720 31 30.9 0.33 49 5760 47.5 47 0.96 8 840 31.5 31.4 0.32 50 5880 48 47.3 1.45 9 960 32 31.9 0.33 51 6000 48 47.6 0.92 10 1080 32.5 32.4 0.35 52 6120 48.5 47.8 1.42 11 1200 33 32.9 0.39 53 6240 48.8 48.1 1.53 12 1320 33.6 33.4 0.74 54 6360 49 48.3 1.45 13 1440 34 33.8 0.51 55 6480 49 48.5 0.98 14 1560 34.5 34.3 0.6 56 6600 49.5 48.7 1.52 15 1680 35 34.8 0.7 57 6720 50 49 2.06 16 1800 35.5 35.2 0.81 58 6840 50 49.2 1.63 17 1920 36 35.7 0.94 59 6960 50 49.4 1.22 18 2040 36.5 36.1 1.07 60 7080 50.5 49.6 1.79 19 2160 37 36.5 1.22 61 7200 50.8 49.8 1.98 20 2280 37.5 37 1.39 62 7320 51 50 1.99 21 2400 38 37.4 1.56 63 7440 51 50.2 1.63 22 2520 38.5 37.8 1.74 64 7560 51.5 50.3 2.23 23 2640 39 38.2 1.93 65 7680 51.6 50.5 2.09 24 2760 39 38.7 0.88 66 7800 52 50.7 2.52 25 2880 39.5 39.1 1.11 67 7920 52 50.9 2.2 26 3000 40 39.5 1.35 68 8040 52 51 1.9 27 3120 40.5 39.9 1.6 69 8160 52.5 51.2 2.55 28 3240 41 40.2 1.85 70 8280 53 51.3 3.19 29 3360 41 40.6 0.92 71 8400 53 51.4 2.93 30 3480 41.5 41 1.21 72 8520 53 51.6 2.68 31 3600 42 41.4 1.5 73 8640 53 51.7 2.43 32 3720 42 41.7 0.64 74 8760 53.5 51.8 3.12 33 3840 42.8 42.1 1.66 75 8880 54 51.9 3.8 34 3960 43 42.4 1.29 76 9000 54 52.1 3.59 35 4080 43.5 42.8 1.63 77 9120 54.2 52.2 3.75 36 4200 43.8 43.1 1.53 78 9240 54.5 52.3 4.1 37 4320 44 43.5 1.21 79 9360 55 52.4 4.8 38 4440 44.2 43.8 0.91 80 9480 55 52.4 4.64 39 4560 44.6 44.1 1.07 81 9600 55 52.5 4.49 40 4680 45 44.4 1.25 82 9720 55 52.6 4.36 41 4800 45.2 44.8 0.99 83 9840 55 52.7 4.23 42 4920 45.5 45.1 0.97 % error rata-rata 1.75

(31)

Menghitung presentase kesalahan pada percobaan kondisi dinamik

Persamaan T

M = Magnitude = Suhu gangguan - Suhu saat steady = (42 – 55) oC = -13 oC T = Suhu yang dicari (OC)

Ts = Suhu saat tercapai keadaan steady = 55 OC K1= 0.975307

τ = 271.771 t = waktu (detik)

untuk data ke-1 t = 0 detik

suhu yang didapat dari percobaan (T data)= 55 OC maka T hitung:

T = OC

Untuk data selanjutnya, perhitungan sama dengan perhitungan diatas dan disajikan dalam tabel 4.

Tabel 4. Presentase kesalahan percobaan dinamik

No Waktu (detik) Suhu

Suhu persamaan % kesalahan 1 0 55 55 0 2 120 53 50.474 4.766 3 240 51.5 47.564 7.643 4 360 51 45.692 10.407 5 480 49.5 44.489 10.123 6 600 48.5 43.715 9.866 7 720 48.5 43.217 10.892 8 840 48.5 42.897 11.552 9 960 48.5 42.692 11.976 % kesalahan rata-rata 8.581

(32)

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Andre V.(121110108)

Apa pengertian gain process? Jawaban :

Gain process adalah perbandingan output terhadap input yang ada didalam suatu sistem.

2. Rahmatul Anggi (121110126)

Bagaimana hubungan gain process terhadap respon? Jawaban :

Hubungannya adalah jika semakin besar nilai gain process, maka respon akan semakin sensitif, dalam percobaan ini, gain process adalah K, maka respon dalam percobaan ini adalah seberapa cepat tercapainya keadaan steady.

3. Farid Robitho Jolanda (121110005)

Dalam percobaan, apa perbedaan jika digunakan tangki yang bagian atasnya tertutup, dengan tangki yang bagian atasnya terbuka?\

Jawaban :

Tangki terbuka : Pemanasan akan kurang optimal sebab ada kontak antara air dengan lingkungan yang memungkinkan terjadinya perpindahan panas dari air dalam PTHB ke lingkungan.

Tangki tertutup: Pemanasan akan lebih optimal sebab tidak terjadinya kontak antara air dalam PTHB dengan lingkungan sehingga dimungkinkan sedikit panas yang hilang ke lingkungan.

Gambar

Gambar 1. Fungsi step increase (Coughanowr &amp; Koppel, 1965)f(t)=0;t&lt;0
Gambar 2. Fungsi step decrease (Seborg, 1989)
Gambar 3. Rangkaian alat PTHB
Gambar 5. Diagram alir percobaan kondisi steady Air V = ? Tangki Horizontal Berpengaduk Air Tangki Horizontal Berpengaduk Air T = 26 oC Fi = 44.5 cm3/s Air Ts = 55  oC Fi = 44.5 cm3/s Panas h = 2500 W/m2 oC
+6

Referensi

Dokumen terkait

Jika tidak terjadi kesepakatan antara Pembimbing Lapangan dengan Dosen Pembimbing, laporan dapat dibuat dua versi yaitu versi untuk Instansi tempat PKL dan versi

GAJI POKOK TERAKHIR : Rp... GAJI POKOK TERAKHIR :

Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi angka kematian bayi adalah jumlah sarana kesehatan, jumlah tenaga medis, persentase persalinan yang dilakukan dengan bantuan

Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik terhadap pembelajaran melalui model ARIAS ( Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction), analisis ini

memahami cirri, bentuk, fungsi, dan perkembangan pranata masyarakat dan mampu melakukan penelitian sederhana dalam bentuk observasi lapangan di wilayah Jawa Tengah,

pemaknaan strategi maka strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan peminjaman modal pada institusi atau organisasi penunjang untuk melakukan pembesaran ikan,

Hasil penelitian Ansori (2010) dan Sriyati (2011) sejalan dengan hasil penelitian ini , bahwa oral feedback yang diberikan pada berbagai task asesmen formatif dapat

Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel.Model yang terpilih yaitu Random Effect yang diuji dengan uji F dan uji t, dengan tingkat