• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PEMASARAN SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PEMASARAN SOSIAL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

PEMASARAN SOSIAL

JASA KEBIDANAN

Dosen: EVY HARIANA, SKM, MPH.

OLEH:

YOPI ARISETIA

141510785

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

KELAS SINTANG

2015

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat. Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan kebidanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran khusus dalam pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas, Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu ditinjau lebih lanjut mengenai: 1. Definisi Pemasaran

2. Manajemen Pemasaran 3. Sistem Pemasaran 4. Tujuan Pemasaran

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi 6. Peranan

7. Komponen 8. Proses

9. Strategi Pemasaran

10. Pemasaran Jasa Sosial Asuhan Kebidanan

11. Langkah-langkah pemasaran social dalam bidang kebidanan.

12. Jurnal yang berkaitan dengan pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan.

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengidentifikasi mengenai Pemasaran Sosial Jasa Asuhan Kebidanan.

BAB II PEMBAHASAN

(3)

PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN A. DEFINISI PEMASARAN

Dalam ilmu social terdapat beberapa pengertian dan tujuan dari pemasaran diantaranya adalah : American Marketing Assosoation mendefinisikan marketing sebagai kegiatan bisnis yang mengarahkan arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen atau pengguna.

Menurut Yeyeh Rukiyah Tahun 2011 pemasaran sebagai upaya penggunaan dan teknik pemasaran untuk meningkatkan penerimaan suatu gagasan atau perilaku soasial. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan intuk kepuasan, keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.

Pemasaran identik dengan proses perdagangan barang yang diorentasikan sebagai preoses jual beli dan tawar menawar, sehingga pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas tentang penyediaan jasa.

Defenisi pemasaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: 1) Sumarni dan Soeprihanto (1995 )

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan.

2) WY. Stanton (1997 )

Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan dari sebuah perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi dan distribusi barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli.

3) Trioso Purnawarman (2001 )

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

4) Philip Kotler (Marketing)

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

5) Philip Kotler dan Amstrong

Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menukar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen

(4)

maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.

Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama (riset pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan, periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.

Perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes (1997) antara lain adalah: 1) penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit dari pada produk komersial, misal penggunaan oralit tidak semudah minum coca-cola, 2) produk sosial sering kali kontroversial, 3) keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan, 4) saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena biasanya menyangkut banyak pihak, 5) konsumen pada umumnya tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan rendah

Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran sosial hampir selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang efektif.

Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan potensi kemandirian program dimasayang akan datang, dan kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran menjadi penting untuk “menjual” perilaku baru. Para konsumen harus melakukan pertukaran yang rumit antara perilaku baru serta memerlukan waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat dibuktikan dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan akibat yang tidak menyenangkan dalam waktu pendek.

Pemasaran sosial pada dasarnya berorientasi pada konsumen. Konsumen atau pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tapi juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati, dan berhasil. Konsumen secara sistematis dimintai saran sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan ( Depkes, 1997).

(5)

Pemasaran Sosial VS Pemasaran Komersial ( Rukiyah Yeyeh, 2011 )

1. Pemasaran social mempunyai tujuna akhir : prubahan periklaku atau gaya hidup yang ditu

relative tidak mengenakkan, merepotkan dan tidak memiliki reward, konsumen sering merasa keberatan mengubah perilaku yang sudah berakar dalam kehidupannya , apalagi bila perubahan tersebut dinilai berlawanan dengan budaya, sedangkan pemasaran komersial bertujuan sasaran konsumen berkompetisi menggunakan produk tersebut dengan menaikkan konsumsi berproduk. Konsumen merasakan secara langsung “ kenikmatan “ yang diperoleh dengan membeli produk.

2. Pemasaran social mengharapkn hasil akhir lebih susah di monitor, yaitu perubahan perilaku

yang biasanya memerlukan waktu lama, sedangkan pemasaran komersial bisnis komersial dianggap suskses sekalipun hanya sebagian sasaran menggunakan merek produk tersebut. Hasil akhir mudah dievaluasi karena penjualan ( nilai) produk naik.

3. Dalam pemasaran social dana diserahkan untuk kampanye kesehatan biasanya terbatas dan

pemegang keputusan belum banyak menyadari kepentingan memasarkan jasa social itu. Sedangkan pemasaran komersial dana lebih besar karena pemegang keputusan menyadari perlunya sales force.

B. KONSEP PEMASARAN

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara: 1) Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2) Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dibuat.

3) Cintailah pelanggan bukan produk anda.

4) Lakukanlah menurut cara anda. (Burger King)

5) Andalah yang menentukan. (United Airlines)

6) Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat

(6)

C. MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran, yang meliputi:

a. Analisis

Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause, dan lanjut usia.

b. Melakukan riset

Tujuan melakukan riset yaitu untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama kelompok sasaran terhadap jasa pelayanan yang akan diberikan.

c. Menyusun strategi pemasaran

Strategi yang digunakan disini merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah : 1) Faktor micro, yaitu perantara pemasaran, pesaing dan masyarakat.

2) Factor macro, yaitu demografi/ ekonomi, politik hukum, teknologi/fisik dan sosial/ budaya.

3) Strategi pemasaran dari sudut pandang penjual :

a) Tempat yang strategis

b) Produk yang bermutu

c) Harga yang kompetitif

d) Promosi yang gencar

4) Strategi pemasaran dari sudut pandang pembeli/ pelanggan :

a) Kebutuhan dan keinginan pelanggan

b) Biaya

c) Kenyamanan

d) Komunikasi

(7)

Kegiatan monitoring adalah proses untuk menemukan kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan dari strategi pemasaran telah tercapai atau belum

6) Pelaksanaan proses pemasaran

Kegiatan ini menggunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang program melalui pesa- pesan sehingga mudah diingat oleh masyarakat luas atau konsumen

D. TUJUAN PEMASARAN

Tujuan pemasaran menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011 agar konsumen lebih mengenal sebuah produk barang atau jasa sehingga menjadi tertarik dan membeli produk atau jasa tersebut.

Pemasaran social mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.

2) Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang mantap (dalam

memberikan pelayanan kepada klien ). 3) Manurunkan sensitivitas klien pada tarif.

4) Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.

5) Menghemat biaya pemasaran.

6) Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.

7) Peningkatan pendapatan

E. PERANAN

Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan adalah untuk:

1) Menciptakan diferensiasi. Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan di tuntut mampu

memberikan pelayanan yang beragam (tanpa menyimpang dari kewenangan yang diberikan). 2) Manajemen kualitas pelayanan. Melalui proses pemasaran, bidan akan mampu mengevaluasi

diri mengenai kelebihan dan kekurangan pelayanan kesehatan yang ia tawarkan kepada klien sehingga ia dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.

3) Meningkatkan produktifitas tenaga kesehatan di tuntut untuk memperluas wawasan keilmuan

serta ketrampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang di berikan kepada klien.

F. KOMPONEN

Unsure pemasaran menurut Rhenald Kasandi tahun 1998

Unsure peamsaran berpusat pada 4 P=1C=konsumen

1c = konsumen ialah siapa yang akan memilih produk jassa asuhan kebidanan 4 P yakni : produk, price, place, promotion.

(8)

2. Produk = paket keseluruhan yang dapat berupa barang / jasa/ gagasan yang diserahkan

kepada konsumen

3. Price (harga) = titik awal dari riset pasar adalah menetapkan harga barang atau imbalan jasa

yang sesuai dengan keadaan tempat pemasaran

Factor yang mempengaruhi harga : apakan tingkat harga / imbalan dapat dijangkau oleh konsumen, penetapan harga oleh pesaing, apakan konsumen merasakan keuntungan, kemampuan untuk membeli jasa profesional

4. Place (tempat) = dalam hal ini diperhatikan kendala geografis dan keterbatasan terhadap

kapasitas beban kerja

5. Promotion (promosi) = cara bagaimana kesadaran tentang kebutuhan konsumen terhadap

barang atau jasa yang ditawarkan dan meyakinkan konsumen agar mau membeli.

Peranan kekuatan luar yang akan mempengaruhi pemasaran (Lia Yulianty, 2011 )

Selain komponen 4P dan 1C tersebutyang umumnya merupakan variable terkendali, pemasaran dipengaruhi oleh kekuatan/vaiabel dari luar kendali, dapat berupa :

a. Persaingan, penting diketahui data tentang kegiatan kelemahan dan kekuatan pesaing dan

antisipasi “ serangan “ yang dapat dilontarkan oleh pesaing

b. Lingkungan budaya, lingkungan budaya dapat merupakan kendala bila konsumen berasal

dari kalangan etnik yang berbeda dengan pemberi jasa. Penjualan produk(barang/jasa) harus menyesuaikan diri agar konsumen dapat dipuaskan

c. Kebijaksanaan pemerintah, peraturan tersebut banyak memeberikan perlindungan terhadap

pasar, asal dapat digunakan sesuai dengan ketentuan

d. Institusi, dapat berupa organisasi profesi/masyarakat yang mencerminkan kesadaran dan

dukungan terhadap hak – hak konsumen

G. PROSES

Langkah-langkah Saladin tahun 1999

1. Perencanaan produk menurut Mengadakan penelitian pasar diharapkan dapat memperoleh

informasi tentang :

 pasar masa kini seperti : jumlah ibu-ibu atau masyarakat yang mau menerima pelayanan

 pasar masa depan seperti : jumlah ibu-ibu dan masyarakat yang diharapkan

 struktur pasar : sasaran yang dicari untuk bekerja sama

 sikap masyarakat : tingkat kepuasan atas pelayanan yang ada ( oleh dukun bayi )

 tingkat dukungan tokoh-tokoh masyarakat (lurah, kader, PKK)

 kemitraan yang ada

 tingkat harga atau tariff yang dijangkau

 pengambilan keputusan dalam rumah tangga.

Informasi dapat diambil secara lansung (primer) : wawancara, pengamatan lansung. Sekunder mangambil data dari kelurahan, wawancara dengan tokoh masyarakat.

(9)

2. Keputusan dalam menetapkan harga dan tariff

Harga adalah imbalan uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk membayar produk atau jasa yang diterimanya, dalam penetapan harga, perlu diketahui secara mendalam tentang kemampuan konsumen / masyarakat

3. Tempat penyaluran barang atau jasa

Distribusi disini diartikan sebagai tempat jual jasa dalam hal ini tempat memberikan pelayanan seperti di posyandu, pertolongan persalinan dirumah penduduk atau polindes. Bidan harus bekerjasama dengan kader, PKK, dukun bayi sebagai agen perantara bila perlu bekerjasama dengan KUD, lurah membangun tempat pelayanan kesehatan yang ditunjang denga post obat desa.

4. Promosi

Adalah kegiatan komunikasi untuk memotivasi masyarakat agar mereka menyakini keuntungan yang diperoleh bila menggunakan produk jasa bidan

5. Komunikasi untuk pemasaran social bidan

Dalam hal kegiatan pemasara social intinya dalah kegiatan promosi berupa kegiatan komunikasi untuk memotivasi masyarakat agar mereka meyakini manfaat yang diperoleh bila mereka mau melaksanakan upaya kesehatan masyarakat termasuk memanfaatkan jasa bidan

Langakah – langkah dalam pemasaran social menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011

1. Merencanakan dalam memilih strategi

Dalam melakukan perencanaan pertama lakukan riset pasar atau sasaran, kemudian tentukan tujuan komunikasi dimana untuk tujuan informative dapat diguanakan media masa, untuk tujuan persuasive digunakan media international atau kombinasi keduanya.

Selanjutnya menetapkan sasaran, pesan komunikasi yang spesifik dan ditujukan kepada kelompok sasaran spesifik atau homogeny akan lebih efektif. Perlu dipelajari latar belakang social, ekonomi dan budaya kelompok sasaran, juga pandangan kebiasaan apa yang mendorong maupun menghamabat usaha permasyarakatan, pendayagunaan bidan.

Terakhir menetukan strategi komunikasi, komunikasi lebih efektif bila antara komunikator dan sasaran bersifat hemofili (memilki atribut, karakteristik yang sama). Komunikasi yang heterefili kurang kecuali bila komunikator memiliki empati yang tinggi.

2. Memilih saluran materi

Perlu diidentifikasi matetri yang profesional, relevan dengan kebutuhan sasaran Karen sasaran akan lebih memperhatikan informasi yang serasi dengan kebutuhan

3. Menyampaikan pesan

Pesan dapat disampaikan secara lansung (interpersonal) disini bidan dapat lansung berfungsi sebagai motivator atau tidak lansung sehingga bidan perlu dimanajemen dengan mediator/ komukator yang telah ada dan dikenal masyarakat yaitu ibu PKK, guru dll.

4. Pengembangan pesan dan uji coba

Kembangkan pesan –pesan sesuaikan kondisi masyarakat sasaran, lakukan uji coba (misalnya pada kader kesehatan, lakukan perbaikan-perbaikan pesan)

(10)

5. Pelaksanaan kegiatan

Perkenalan kegiatan, diri dan kemampuan sebagai pemberi jasa dan bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat.

Ada 4 perkembangan dari konsep yang ada menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011:

1. Konsep layanan : orientasi rumah sakit hanya untuk memberikan pelayanan dan fasilitas

yang lain

2. Konsep penjualan : orientasi rumahsakit hanya pada usaha untuk mencapai pemanfaatan

fasilitas dengan memadai

3. Konsep pemasaran : orientasi rumahsakit berusaha untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan pasien serta menciptakan pelayanan yang memuaskan

4. Konsep pemasaran soisal : orientasi pada usaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan

permintaan pasien serta memberikan kepuasan.

Pemenuhan itu dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga mendorong kesejahteraan pasien. Bila kita lihat definisi dan perkembangan konsep pemasaran, semakin jelas bahwa adanya pergeseran dari rumah sakit dan dokter sebagai sentral menjadi pasien sebagai sentral. Selain itu diperhatikannya factor kebutuhan, keinginan dan permintaan pasien dan lebih lanjut perhatikan pula factor kepuasan pasien jadi tidak hanya melaksanakan kewajiban saja.

H. STRATEGI PEMASARAN

1. Strategi pemasaran secara umum

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :

1. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar. 3. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

(11)

Kotler (2005) menjelaskan bahwa pemasaran sosial adalah strategi untuk mengubah perilaku. Pemasaran sosial mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan tradisional untuk mengubah sosial dalam satu kerangka aksi dan perencanaan yang integral serta menggunakan keterampilan teknologi komunikasi dan keahlian pemasaran.

Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama (riset pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan, periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.

Perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes (1997) antara lain adalah: 1) penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit dari pada produk komersial, misal penggunaan oralit tidak semudah minum coca-cola, 2) produk sosial sering kali kontroversial, 3) keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan, 4) saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena biasanya menyangkut banyak pihak, 5) konsumen pada umumnya tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan rendah.

Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran sosial hampir selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang efektif.

Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan potensi kemandirian program dimasa yang akan datang, dan kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran menjadi penting untuk “menjual” perilaku baru. Para konsumen harus melakukan pertukaran yang rumit antara perilaku baru serta memerlukan waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat dibuktikan dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan akibat yang tidak menyenangkan dalam waktu pendek.

Pemasaran sosial pada dasarnya berorientasi pada konsumen. Konsumen atau pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tapi juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati, dan berhasil. Konsumen secara sistematis

(12)

dimintai saran sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan (Depkes, 1997).

(13)

BAB III PENUTUPAN A. KESIMPULAN

Pemasaran diidentik dengan Proses perdagangan barang yang diorentasikan sebagi proses jual beli dan tawar menawar. Sehingga pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas tentang penyediaan jasa.

Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat.

Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan kebidanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran khusus dalam pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas, Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia.

Dari beberapa defenisi dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menuikar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.

B. SARAN

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan informasi kepada pembaca tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan.Kelompok mengharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

(14)

http://www.syasapratama.com/?Makalah:kesehatan:PEMASARAN_SOSIAL. Diakses tanggal 24 desember 2012, pukul 15.20 wita

Febriantoro. 2012. pemasaran sosial. Tersedia di:

http://febriantoro92.wordpress.com/2012/05/18/pemasaran-sosial/. Diakses tanggal 24 desember 2012, pukul 15.30 wita

Idah. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan. Tersedia di:

http://idahceris.wordpress.com/2012/04/10/faktor-yang-mempengaruhi-kesehatan/. Diakses tanggal 24 desember 2012, pukul 15.30 wita

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu seorang bidan agar dapat melakukan pendekatan terhadap masyarakat perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk, struktur

Dalam Tugas Kolaborasi/Kerjasama, bidan sebagai pelaksana memiliki 6 (enam tugas) diantaranya yaitu sebagai berikut : menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan

Tantangan bagi pemasar dalam membangun merek yang kuat adalah memastikan bahwa pelanggan memiliki jenis pengalaman yang tepat dengan produk,jasa,dan program pemasaran mereka

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan

CPMK8 Menguasai konsep teoritis ilmu kebidanan, manajemen asuhan kebidanan, keputusan klinis, model praktik kebidanan, dan etika profesi secara mendalam mengenai Hidrasi dan rehidrasi

PENGARUH E-COMMERCE, KOMPETENSI PENGETAHUAN PEMASARAN, DAN SOSIAL MEDIA TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA UMKM FURNITURE DI JEPARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Dengan demikian bidan harus memiliki kemampuan memberikan asuhan sesuai dengan standar mutu kebidanan, salah satu caranya yaitu dengan upaya menerapkan asuhan komprehensif kebidanan

Lulusan Bidan mampu 1 Melakukan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada bayi baru lahir neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah, remaja, masa sebelum hamil, masa