• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Menghitung Volume Pekerjaan Pembagunan Rumah 2 Lantai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cara Menghitung Volume Pekerjaan Pembagunan Rumah 2 Lantai"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI | CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI | Bag 1

Bag 1

Pada Artikel ini kami menyajikan cara menghitung volume pekerjaan Pembangunan rumah 2 Pada Artikel ini kami menyajikan cara menghitung volume pekerjaan Pembangunan rumah 2 lantai, Karena Panjangnya artikel maka kami buat bersambung dan juga seharusnya setiap lantai, Karena Panjangnya artikel maka kami buat bersambung dan juga seharusnya setiap

 pembahasan agar dapat dimengerti disertai dengan gambar, tetapi karena keterbatasan DiskSpace  pembahasan agar dapat dimengerti disertai dengan gambar, tetapi karena keterbatasan DiskSpace

yang di miliki web ini maka ga

yang di miliki web ini maka gambar kami pisahkan untuk dmbar kami pisahkan untuk d i download tersendiri, dan kamii download tersendiri, dan kami sarankan agar dapat dimengerti setiap pokok bahasan silakan Down Load GambarDISINI. sarankan agar dapat dimengerti setiap pokok bahasan silakan Down Load GambarDISINI. A. PEKERJAAN LANTAI 1 A. PEKERJAAN LANTAI 1 I. PEKERJAAN AWAL I. PEKERJAAN AWAL 1. Pembersihan Lokasi 1. Pembersihan Lokasi

Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu d

Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasiibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung dengan satuan lump sump, yang artinya harga perkiraan.

dihitung dengan satuan lump sump, yang artinya harga perkiraan. 2. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank.

2. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank.

Pekerjaan Pengukuran adalah pekerjaan mengukur batas-batas dan peil dari Pekerjaan Pengukuran adalah pekerjaan mengukur batas-batas dan peil dari suatu bangunan yang diikuti dengan pekerjaan Bouwplank .

suatu bangunan yang diikuti dengan pekerjaan Bouwplank .

Cara menghitung Volume = (pajang bangunan + 2 meter)x2 + (lebar bangunan + Cara menghitung Volume = (pajang bangunan + 2 meter)x2 + (lebar bangunan + 2 meter)x2 = meter 

2 meter)x2 = meter 

Volume untuk denah diatas = (15+2)x2 + (8,5+2)x2 = 55 meter  Volume untuk denah diatas = (15+2)x2 + (8,5+2)x2 = 55 meter  II.PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

II.PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN 1. Galian Fondasi Batu kali

1. Galian Fondasi Batu kali Lebar bawah fondasi = 60

Lebar bawah fondasi = 60 cm, lebar atas fondasi = 30 cm, lebar atas fondasi = 30 cm, tinggi fondasi = 60cm, tinggi fondasi = 60 cm.

cm.

Panjang = (8,5+1,5+1,5+5+2+3+7+5)+(15+10+1,5+3,5+4+3+15)= 85,5 m. Panjang = (8,5+1,5+1,5+5+2+3+7+5)+(15+10+1,5+3,5+4+3+15)= 85,5 m. Lebar galian diambil lebar fondasi ditambah 20 cm menjadi 80 cm, kedalaman Lebar galian diambil lebar fondasi ditambah 20 cm menjadi 80 cm, kedalaman galian sama dengan t

galian sama dengan t ininggi fondasi 60 ggi fondasi 60 cm.cm.

Volume galian fondasi batu kali = 0,8 x 0,6 x 85,5 = 41,04 m3 Volume galian fondasi batu kali = 0,8 x 0,6 x 85,5 = 41,04 m3

Urugan Kembali bekas galian diambil 40% dari 41,04 m3 = 16,42 m3 Urugan Kembali bekas galian diambil 40% dari 41,04 m3 = 16,42 m3 2. Galian Fondasi Plat.

2. Galian Fondasi Plat.

Jumlah fondasi 17 bh, lebar galian = 20+80 = 100 cm, dalam galian = 80 cm. Jumlah fondasi 17 bh, lebar galian = 20+80 = 100 cm, dalam galian = 80 cm. Volume galian = 17 x 1 x 0,8 = 13,6 m3

Volume galian = 17 x 1 x 0,8 = 13,6 m3 Urugan Kembali 40% dari 13,6

Urugan Kembali 40% dari 13,6 m3 = 5,44 m3m3 = 5,44 m3 3. Galian Saluran Air kotor 

3. Galian Saluran Air kotor 

Saluran menggunakan pralon 4´, panjang saluran = (1,5+2+1,5+2,5+4+3+2) Saluran menggunakan pralon 4´, panjang saluran = (1,5+2+1,5+2,5+4+3+2)

(2)

+(2+2+1,5+2,5+2) + (7+3+2) = 38,5 m +(2+2+1,5+2,5+2) + (7+3+2) = 38,5 m Kedalaman galian diambil rata-rata 0,5

Kedalaman galian diambil rata-rata 0,5 meter lebar 0,5 meter.meter lebar 0,5 meter. Volume = 0,5 x 0,5 x 38,5 = 9,63 m3

Volume = 0,5 x 0,5 x 38,5 = 9,63 m3 Urugan kembali 40% dari 9,63 = 3,85 m3 Urugan kembali 40% dari 9,63 = 3,85 m3 4. Urugan Lantai

4. Urugan Lantai

Luas Lantai yang diurug = 8,5 x 15 = 127,5 m2, Tinggi Urugan = 0,5 cm Luas Lantai yang diurug = 8,5 x 15 = 127,5 m2, Tinggi Urugan = 0,5 cm Volume Urugan = 63,75 m3

Volume Urugan = 63,75 m3

III. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI III. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI 1. Pasangan Fondasi Batu Kali

1. Pasangan Fondasi Batu Kali

Panjang Fondasi = Panjang galian = 85,5 meter  Panjang Fondasi = Panjang galian = 85,5 meter  Lebar atas fondasi = 0,3

Lebar atas fondasi = 0,3 m, lebar bawah fondasi = 0,6 m, lebar bawah fondasi = 0,6 m, tinggi = 0,6 m.m, tinggi = 0,6 m. Luas = (0,3+0,6)/2 x 0,

Luas = (0,3+0,6)/2 x 0,6 = 0,27 m2.6 = 0,27 m2.

Volume Pasangan Fondasi = 0,27 x 85,5 = 23,09 m3 Volume Pasangan Fondasi = 0,27 x 85,5 = 23,09 m3

Campuran yang sering dipakai 1 PC : 3 Pasir, 1 PC : 4 Pasir, 1 PC : 5 Pasir, 1 Campuran yang sering dipakai 1 PC : 3 Pasir, 1 PC : 4 Pasir, 1 PC : 5 Pasir, 1 PC : 6 Pasir, 1

PC : 6 Pasir, 1 PC : 8 Pasir.PC : 8 Pasir.

Untuk daerah ± daerah yang air tanahnya cukup tinggi sebaiknya gunakan Untuk daerah ± daerah yang air tanahnya cukup tinggi sebaiknya gunakan campuran

campuran 1 PC :

1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah t3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi,idak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.

dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir. 2. Pekerjaan Fondasi Plat

(3)

Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8 Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8

CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (BAGIAN 2) CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (BAGIAN 2) Cara menghitung Volume pekerjaan :

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran 1. Pengukuran

Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk  Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk  menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume  pengukuran adalah d

(4)

2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.

maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000. 2. Bowplank 

2. Bowplank 

Digunakan untuk membantu menentukan As atau Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan

letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter  2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter  dari as bangunan dipasang keliling bangunan.

dari as bangunan dipasang keliling bangunan.

Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.

m.

Harga dan kebutuhan

Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan. II. Pekerjaan Galian dan urugan

II. Pekerjaan Galian dan urugan 1. Galian

1. Galian

Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan ga

dapat dilihat analisa pekerjaan galian.lian.

Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2 Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2 Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2 Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2 Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2 Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2

Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m32. Urugan Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m32. Urugan

Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan. 3. Mengurug kembali

3. Mengurug kembali

Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.

m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Fondasi III. Pekerjaan Fondasi 1. Lantai Kerja

1. Lantai Kerja

Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan

(5)

 batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara  batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara  perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material  perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material

dan upah lihat analisa peker dan upah lihat analisa peker jaan.jaan. 2. Pasangan Fondasi

2. Pasangan Fondasi

Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk  Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk   bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang  bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang

fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan d

fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan d ikalikan (lebar atas+lebar ikalikan (lebar atas+lebar   bawah dibagi 2), satuan

 bawah dibagi 2), satuan m3.m3.

Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,

0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.5 m3. IV. Pekerjaan Beton

IV. Pekerjaan Beton 1. Sloof 

1. Sloof 

Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lanta

fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lanta i 1 dan 2.i 1 dan 2.

Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan

sloof x lebar x tinggi = satuan m3.m3.

Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah  begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah  begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah  begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton  begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton

yang dibutuhkan. yang dibutuhkan.

Misal sloof 15/20, begel d 8 ± 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = Misal sloof 15/20, begel d 8 ± 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+ (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+ ((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 ((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah

tulangan pokok dikalikan panjang totalSedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak  tulangan pokok dikalikan panjang totalSedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak  dihitung,yang ditampilkan

dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton. adalah volume beton. 2. Kolom

2. Kolom

Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.

= volume kolom satuan m3. 3. Ring balk.

3. Ring balk.

Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom V. Pekerjaan Dinding

V. Pekerjaan Dinding 1. Pasangan Bata. 1. Pasangan Bata.

Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan

(6)

luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali

digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.

adalah volume beton. 2. Kolom

2. Kolom

Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.

= volume kolom satuan m3. 3. Ring balk.

3. Ring balk.

Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom V. Pekerjaan Dinding

V. Pekerjaan Dinding 1. Pasangan Bata. 1. Pasangan Bata.

Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali

digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,

caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,  pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan  pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan

ukuran ½ bata 15 cm. ukuran ½ bata 15 cm.

Cara menghitung luas pasangan

Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hbata adalah sebagai berikut, pertama hitungitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun  jendela,daun pintu,boven, satuan m2.

 jendela,daun pintu,boven, satuan m2. 2. Plesteran

2. Plesteran

Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata. Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata. 3. Acian

3. Acian

Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.

tidak di aci seperti dinding keramik dll. 4. Sponengan atau t

4. Sponengan atau t ali air ali air 

Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar  Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar  kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen da

maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.n plesteran disebut tali air. VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela 1. Pembuatan Kusen

1. Pembuatan Kusen

Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen

(7)

kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3. kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3. Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan

dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan. 3. Mengurug kembali

3. Mengurug kembali

Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.

m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Fondasi III. Pekerjaan Fondasi 1. Lantai Kerja

1. Lantai Kerja

Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan  batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara  batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara  perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material  perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material

dan upah lihat analisa peker dan upah lihat analisa peker jaan.jaan. 2. Pasangan Fondasi

2. Pasangan Fondasi

Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk  Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk   bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang  bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang

fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan d

fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan d ikalikan (lebar atas+lebar ikalikan (lebar atas+lebar   bawah dibagi 2), satuan

 bawah dibagi 2), satuan m3.m3.

Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,

0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.5 m3. IV. Pekerjaan Beton

IV. Pekerjaan Beton 1. Sloof 

1. Sloof 

Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lanta

fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lanta i 1 dan 2.i 1 dan 2.

Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan

sloof x lebar x tinggi = satuan m3.m3.

Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah  begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah  begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah  begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton  begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton

yang dibutuhkan. yang dibutuhkan.

Misal sloof 15/20, begel d 8 ± 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = Misal sloof 15/20, begel d 8 ± 15, panjang total 25 meter, jumlah begel =

(8)

(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+ (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+ ((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 ((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.

tulangan pokok dikalikan panjang total.

Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.

adalah volume beton. 2. Kolom

2. Kolom

Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.

= volume kolom satuan m3. 3. Ring balk.

3. Ring balk.

Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom V. Pekerjaan Dinding

V. Pekerjaan Dinding 1. Pasangan Bata. 1. Pasangan Bata.

Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali

digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,

caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,  pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan  pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan

ukuran ½ bata 15 cm. ukuran ½ bata 15 cm.

Cara menghitung luas pasangan

Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hbata adalah sebagai berikut, pertama hitungitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun  jendela,daun pintu,boven, satuan m2.

 jendela,daun pintu,boven, satuan m2. 2. Plesteran

2. Plesteran

Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata. Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata. 3. Acian

3. Acian

Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.

tidak di aci seperti dinding keramik dll. 4. Sponengan atau t

4. Sponengan atau t ali air ali air 

Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar  Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar  kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen da

maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.n plesteran disebut tali air. VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

(9)

1. Pembuatan Kusen 1. Pembuatan Kusen

Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.

kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3. Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan. Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan. 2. Daun Pintu.

2. Daun Pintu.

Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.

dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit. 3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela

3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela

Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.

kusen, perlubang, atau perunit. 4. Pasang Daun Pintu dan Jendela 4. Pasang Daun Pintu dan Jendela

Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak  Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak  angin, slot.

angin, slot.

CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (Bag.3) CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (Bag.3) VII. Pekerjaan Rangka Atap.

VII. Pekerjaan Rangka Atap.

1. Pembuatan Kuda-Kuda 1. Pembuatan Kuda-Kuda

Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang d

dimensi kayu yang dipakai.ipakai.

Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.

0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan. 2. Pembuatan Gording.

2. Pembuatan Gording.

Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda. sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.

(10)

3. Pembuatan Jurai. 3. Pembuatan Jurai.

Sama dengan pembuatan gording, Sama dengan pembuatan gording, 4. Pembuatan Balok Nok.

4. Pembuatan Balok Nok.

Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item

 pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang  pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang

membedakan nama item pekerjaan. membedakan nama item pekerjaan. 5. Pasang Kuda-kuda.

5. Pasang Kuda-kuda.

Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak  adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak  membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan

Begitu juga untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3.

volumenya adalah m3. 6. Pasang Papan Suri. 6. Pasang Papan Suri.

Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas

 balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga  balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga

lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m¶. lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m¶. 7. Pasang Usuk.

7. Pasang Usuk.

Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk  atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk  yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat

yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.

analisa pekerjaan.

8. Pasang Alumunium poil. 8. Pasang Alumunium poil.

Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan

mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yangyang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.

Satuannya adalah m2. 9. Pasang Reng.

9. Pasang Reng.

Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau

¾,tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya ¾,tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan

menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan

menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).

(11)

10. Pasang Genteng 10. Pasang Genteng

Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng  beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan  beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan

satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk. satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk. 11. Pasang talang

11. Pasang talang

Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume  berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah  berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah

luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah  panjang dengan satuan m¶, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung  panjang dengan satuan m¶, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung

dengan m3 ataupun m2. dengan m3 ataupun m2. 12. List plank 

12. List plank 

List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc,

kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang seringfiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering

digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m¶,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat. yang menggunakan m¶,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat. VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pe1. Rangka Plafond

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pe1. Rangka Plafond

Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (ber

kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volumemacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi kalau menggunkan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).

dihitung dengan berat (kg). 2. Pasang Plafon

2. Pasang Plafon

Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti,  bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan  bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan

volume adalah luas dengan satuan m2. volume adalah luas dengan satuan m2. 3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin. 3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin. Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah. Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah. 4. Pasang Kaca.

4. Pasang Kaca.

Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2. Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2. 5. List plafond

5. List plafond

Yang dimaksud dengan

Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dlist plafon adalah list yang berada dipinggiipinggir r   pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar   pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar 

terlihat rapi. Satuan volume adalah terlihat rapi. Satuan volume adalah m¶m¶ IX. Pekerjaan Lantai dan kera

IX. Pekerjaan Lantai dan kera mik.mik. 1. Beton Lantai 1:3:5

1. Beton Lantai 1:3:5

Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau

(12)

 plesteran lantai, tebal beton lantai untuk

 plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cmrumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan  pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi  pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi

kadang-kadang ada yang membuat m2. kadang-kadang ada yang membuat m2. 2. Pasang keramik lantai utama dan wc. 2. Pasang keramik lantai utama dan wc.

Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

m2.

3. Pasang Keramik Dinding. 3. Pasang Keramik Dinding.

Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

satuan m2.

X. Pekerjaan Sanitasi X. Pekerjaan Sanitasi

1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾´. 1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾´.

Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m¶. Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m¶. ngunci. 2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4´

ngunci. 2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4´

Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m¶. Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m¶. 3. Pasang Closet, kran

3. Pasang Closet, kran

Perhitungan volume adalah buah atau unit. Perhitungan volume adalah buah atau unit. 4. Pembuatan Septick tank atau beerput. 4. Pembuatan Septick tank atau beerput.

Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari  bentuk mdan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama.  bentuk mdan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama. Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan

ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan  buis beton diameter 80 cm s/d 90

 buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volumecm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).

adalah unit (lansung jadi).

5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. 5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.

Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang  berfungsi sebagai peresapan air dari buanga

 berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volumen septick tank. Volume  perhitungan adalah unit.

 perhitungan adalah unit.

CARA MENGHITUNG VOLUME BANGUNAN 2 LANTAI | BAG 4 CARA MENGHITUNG VOLUME BANGUNAN 2 LANTAI | BAG 4 Cara Menghitung Volume Bangunan 2 lantai bagian 4 adalah kelajutan dari Cara Menghitung Volume Bangunan 2 lantai bagian 4 adalah kelajutan dari

Cara menghitung Volume Bangunan 2 lantai bagian 3 dan 2 dan 1, sehingga bagi pembaca Cara menghitung Volume Bangunan 2 lantai bagian 3 dan 2 dan 1, sehingga bagi pembaca artikel ini sebaiknya membaca artikel yang terdahulu yaitu bagian 1 DISINI dan Bagian 2 artikel ini sebaiknya membaca artikel yang terdahulu yaitu bagian 1 DISINI dan Bagian 2 DISINIBagian 3 DISINI, seperti saya tulis pada artikel yang

DISINIBagian 3 DISINI, seperti saya tulis pada artikel yang lalu, seharusnya setiap pembahasanlalu, seharusnya setiap pembahasan  pada artikel ini disertai dengan gambar agar bisa jelas asal usul angka, tetapi karena keterbatasan  pada artikel ini disertai dengan gambar agar bisa jelas asal usul angka, tetapi karena keterbatasan

(13)

disk space kami, maka gambar kami buat terpisah, bila pembaca ini mempelajari cara disk space kami, maka gambar kami buat terpisah, bila pembaca ini mempelajari cara menghitung silakan Down Load

menghitung silakan Down Load dulu gambar DISINI. Pada Akhir Artikel Cara Menghitungdulu gambar DISINI. Pada Akhir Artikel Cara Menghitung Volume Bangunan 2 Lantai akan dibuat TABEL RAB dan JADWAL PELAKSANAAN. Volume Bangunan 2 Lantai akan dibuat TABEL RAB dan JADWAL PELAKSANAAN. VIII. PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU

VIII. PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU

Kusen Menggunakan kayu ukuran 8/12 Kusen Menggunakan kayu ukuran 8/12 a. Kusen P1 a. Kusen P1 Jumlah 3 bh Jumlah 3 bh Panjang = (2,5×2)+(0,9×2) = 6,8 m x 3 bh = 20,4 m Panjang = (2,5×2)+(0,9×2) = 6,8 m x 3 bh = 20,4 m Volume = 0,08 x 0,12 x 20,4 = 0,196 m3 Volume = 0,08 x 0,12 x 20,4 = 0,196 m3

Daun pintu doble plywood = 0,9 x 2,1 = 1,89 m2 x 3 = 5,67 m2 Daun pintu doble plywood = 0,9 x 2,1 = 1,89 m2 x 3 = 5,67 m2 Daun boven dari kaca = 0,5 x 0,9 = 0,45 m2 x 3 = 1,35 m2 Daun boven dari kaca = 0,5 x 0,9 = 0,45 m2 x 3 = 1,35 m2  b. Kusen P2  b. Kusen P2 Jumlah = 2 bh Jumlah = 2 bh Panjang = (2 x 2) + 0,8 = 4,8 m x 2 = 5,6 m Panjang = (2 x 2) + 0,8 = 4,8 m x 2 = 5,6 m Volume = 0,08 x 0,12 x 5,6 = 0,048 m3 Volume = 0,08 x 0,12 x 5,6 = 0,048 m3

Daun Pintu doble plywood = 0,8 x 2 = 1,6 m2 x 2 = 3,2 m2 Daun Pintu doble plywood = 0,8 x 2 = 1,6 m2 x 2 = 3,2 m2 c. Kusen BV c. Kusen BV Jumlah = 2 bh Jumlah = 2 bh Panjang = (0,4×2)+(0,6×2) = 2 m x 2 bh = 4 m Panjang = (0,4×2)+(0,6×2) = 2 m x 2 bh = 4 m Volume = 0,08 x 0,12 x4 = 0,04 m3 Volume = 0,08 x 0,12 x4 = 0,04 m3 Daun BV = 0,4 x 0,6 x 2 = 0,48 m2 Daun BV = 0,4 x 0,6 x 2 = 0,48 m2 d. Kusen J 1 d. Kusen J 1

(14)

Jumlah = 1 bh Jumlah = 1 bh Panjang = (2 x 2) + (0,7 x 3) = 6,1 m Panjang = (2 x 2) + (0,7 x 3) = 6,1 m Volume = 0,08 x 0,12 x 6,1 = 0,059 m3 Volume = 0,08 x 0,12 x 6,1 = 0,059 m3 Daun jendela = 0,7 x 1,5 = 1,05 m2 Daun jendela = 0,7 x 1,5 = 1,05 m2 Daun BV = 0,5 x 0,7 = 0,35 m 2 Daun BV = 0,5 x 0,7 = 0,35 m 2 d. Kusen PJ 1 d. Kusen PJ 1 Panjang = (2 x4)+(2,6×2)+(4,4)+(1,4×4)+0,5=23,7 m Panjang = (2 x4)+(2,6×2)+(4,4)+(1,4×4)+0,5=23,7 m Volume = 0,08×0,12×23,7 = 0,228 m3 Volume = 0,08×0,12×23,7 = 0,228 m3 Daun jendela = 1,05 x 4 = 4,2 m2 Daun jendela = 1,05 x 4 = 4,2 m2 Daun BV = (0,35 x 4) + (0,8 x 0,5)x2 = 2,2 m2 Daun BV = (0,35 x 4) + (0,8 x 0,5)x2 = 2,2 m2 Daun pintu panil = (0,8 x 2,1) x 2 = 3,36 m2 Daun pintu panil = (0,8 x 2,1) x 2 = 3,36 m2

e. Kaca tebal 3mm = 4,2+2,2+1,05+0,35+0,48+1,35 = 9,63 m2 e. Kaca tebal 3mm = 4,2+2,2+1,05+0,35+0,48+1,35 = 9,63 m2 IX. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

IX. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

a. Hak angin BV = 12 bh. a. Hak angin BV = 12 bh.

 b. Grendel BV dan Jendela = 18 bh  b. Grendel BV dan Jendela = 18 bh

c. Kunci Kamar mandi = 2 bh c. Kunci Kamar mandi = 2 bh d. Kunci tanam kamar tidur = 3 bh d. Kunci tanam kamar tidur = 3 bh e. Kunci taman Pintu Utama = 1bh e. Kunci taman Pintu Utama = 1bh f. Engsel jendela dan BV= 18 f. Engsel jendela dan BV= 18 setset

Luas dak = 71 Luas dak = 71 m2m2 Luas balok 

(15)

Dimensi 15/30= (0,15+0,18+0,18) x panjang balok  Dimensi 15/30= (0,15+0,18+0,18) x panjang balok  (0,18 didapat dari tinggi balok ± tebal plat)

(0,18 didapat dari tinggi balok ± tebal plat) Luas dimensi 15/30 = (0,51) Luas dimensi 15/30 = (0,51) x 68 = 34,68m2x 68 = 34,68m2 Dimensi 15/20=(0,15+0,08+0,08) x 12 Dimensi 15/20=(0,15+0,08+0,08) x 12 = 3,72 m2= 3,72 m2 Dimensi 18/40 =(0,18+0,28+0,28) x 5= Dimensi 18/40 =(0,18+0,28+0,28) x 5= 3,7 m23,7 m2 Luas total = 7,5 + 71 + 34,68 + 3,72 + 3,7 = 120,6 m2 Luas total = 7,5 + 71 + 34,68 + 3,72 + 3,7 = 120,6 m2 c. Pekerjaan Pengecatan Kusen dan daun pintu

c. Pekerjaan Pengecatan Kusen dan daun pintu dihitung pendekatan dihitung pendekatan Kusen Kusen Panjang total = 59,8 m Panjang total = 59,8 m Lebar = (0,08×2)+(0,12×2) = 0,4 m Lebar = (0,08×2)+(0,12×2) = 0,4 m Luas = 59,8 x 0,4 = 23,92 m2 Luas = 59,8 x 0,4 = 23,92 m2

d. Pengecatan daun pintu dan jendela d. Pengecatan daun pintu dan jendela luas = (5,67+3,2+3,36) x 2 = 24,46 m2 luas = (5,67+3,2+3,36) x 2 = 24,46 m2

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN BANGUNAN 2 LANTAI | TAMAT CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN BANGUNAN 2 LANTAI | TAMAT

CaraMenghitung Volume Pekerjaan Bagunan 2 Lantai | tamat, adalah kelajutan dari artikel Cara CaraMenghitung Volume Pekerjaan Bagunan 2 Lantai | tamat, adalah kelajutan dari artikel Cara Menghitung Volume Pekerjaan Bangunan 2 Lantai Bagian

Menghitung Volume Pekerjaan Bangunan 2 Lantai BagianEmpatEmpat,,TigaTiga,, DuaDua,, Sat uSat u, Sebaiknya, Sebaiknya untuk memahami artikel Cara Menghitung Volume Pekerjaan Bangunan 2 Lantai, Baca artikel untuk memahami artikel Cara Menghitung Volume Pekerjaan Bangunan 2 Lantai, Baca artikel  bagian sebelumnya.

 bagian sebelumnya.

XII. PEKERJAAN PENGECATAN XII. PEKERJAAN PENGECATAN a. Cat dinding =luas plesteran

a. Cat dinding =luas plesteran Luas = 63,46 + 520,14 m2 Luas = 63,46 + 520,14 m2  b. Cat Plafond dan dak   b. Cat Plafond dan dak 

(16)

Luas Plafon = 7,5 Luas Plafon = 7,5 m2m2 Luas dak = 71 Luas dak = 71 m2m2 Luas balok  Luas balok 

Dimensi 15/30= (0,15+0,18+0,18) x panjang balok  Dimensi 15/30= (0,15+0,18+0,18) x panjang balok  (0,18 didapat dari tinggi balok ± tebal plat)

(0,18 didapat dari tinggi balok ± tebal plat) Luas dimensi 15/30 = (0,51) Luas dimensi 15/30 = (0,51) x 68 = 34,68m2x 68 = 34,68m2 Dimensi 15/20=(0,15+0,08+0,08) x 12 Dimensi 15/20=(0,15+0,08+0,08) x 12 = 3,72 m2= 3,72 m2 Dimensi 18/40 =(0,18+0,28+0,28) x 5= Dimensi 18/40 =(0,18+0,28+0,28) x 5= 3,7 m23,7 m2 Luas total = 7,5 + 71 + 34,68 + 3,72 + 3,7 = 120,6 m2 Luas total = 7,5 + 71 + 34,68 + 3,72 + 3,7 = 120,6 m2 c. Pekerjaan Pengecatan Kusen dan daun pintu

c. Pekerjaan Pengecatan Kusen dan daun pintu

dihitung pendekatan dihitung pendekatan Kusen Kusen Panjang total = 59,8 m Panjang total = 59,8 m Lebar = (0,08×2)+(0,12×2) = 0,4 m Lebar = (0,08×2)+(0,12×2) = 0,4 m Luas = 59,8 x 0,4 = 23,92 m2 Luas = 59,8 x 0,4 = 23,92 m2

d. Pengecatan daun pintu dan jendela d. Pengecatan daun pintu dan jendela luas = (5,67+3,2+3,36) x 2 = 24,46 m2 luas = (5,67+3,2+3,36) x 2 = 24,46 m2 B. PEKERJAAN LANTAI 2 B. PEKERJAAN LANTAI 2 I. PEKERJAAN BETON I. PEKERJAAN BETON 1. Balok 15/30 1. Balok 15/30

(17)

Panjang = 7+4+5+4+7+2+10+3+8+4+14 = 68 meter  Panjang = 7+4+5+4+7+2+10+3+8+4+14 = 68 meter  Volume = 0,15x(0,3-0,12) x 68 = 1,84 m3

Volume = 0,15x(0,3-0,12) x 68 = 1,84 m3 (0,12 adalah tebal plat)

(0,12 adalah tebal plat) 2. Balok 15/20 2. Balok 15/20 Panjang = 7+5 = 12 meter  Panjang = 7+5 = 12 meter  Volume = 0,15 x (0,2-0,12) x 12 = 0,14 m3 Volume = 0,15 x (0,2-0,12) x 12 = 0,14 m3 3. Balok 18/40 3. Balok 18/40 Panjang = 5 meter  Panjang = 5 meter  Volume = 0,18 x (0,4-0,12) x 5 = 0,25 m3 Volume = 0,18 x (0,4-0,12) x 5 = 0,25 m3 4. Ring Balk 15/15 4. Ring Balk 15/15 Panjang = 7+3+3+7+3+4+5+5+2+10+1+2+8+3+1+10+15 = 89 meter  Panjang = 7+3+3+7+3+4+5+5+2+10+1+2+8+3+1+10+15 = 89 meter  Volume = 0,15 x 0,15 x 89 = 2 m3 Volume = 0,15 x 0,15 x 89 = 2 m3 5. Kolom Praktis 5. Kolom Praktis

Tinggi = 3,5 meter jumlah = 20 bh Tinggi = 3,5 meter jumlah = 20 bh Panjang = 3,5 x 20 = 70 meter  Panjang = 3,5 x 20 = 70 meter  Tinggi = 1 meter jumlah = 3 bh Tinggi = 1 meter jumlah = 3 bh

Panjang = 3 meter  Panjang = 3 meter 

Total panjang = 73 meter  Total panjang = 73 meter 

Volume = 0,15 x 0,15 x 73 = 1,64 m3 Volume = 0,15 x 0,15 x 73 = 1,64 m3 6. Plat Beton 6. Plat Beton Luas = (10×7)+(1×2)+(5×4) =92 m2 Luas = (10×7)+(1×2)+(5×4) =92 m2 Luas Void = 3 x 7 = 21 m2 Luas Void = 3 x 7 = 21 m2 Luas bersih Plat =92 ±

Luas bersih Plat =92 ± 21 = 71 m221 = 71 m2 Volume = 71 x 0,12 = 8,52 m3 Volume = 71 x 0,12 = 8,52 m3 7. Tangga

(18)

Luas = (3,36×0,8)+(2,64×0,8)+(0,8×0,8) = 5,44 m2 Luas = (3,36×0,8)+(2,64×0,8)+(0,8×0,8) = 5,44 m2 Volume = 0,2 x 5,44 = 1,09 m3

Volume = 0,2 x 5,44 = 1,09 m3 Volume antrade dan optrade Volume antrade dan optrade Luas = 0,5 x 0,2 x 0,3 = 0,03 m2 Luas = 0,5 x 0,2 x 0,3 = 0,03 m2 Volume = 0,8 x 0,0,3 = 0,02 m3 Volume = 0,8 x 0,0,3 = 0,02 m3 Jumlah = 18 bh Jumlah = 18 bh Volume total = 18 x 0,02 = 0,36 m3 Volume total = 18 x 0,02 = 0,36 m3

Volume beton Tangga = 1,09 + 0,36 = 1,45 m3 Volume beton Tangga = 1,09 + 0,36 = 1,45 m3 II. PEKERJAAN PASANGAN BATA

II. PEKERJAAN PASANGAN BATA a. Pasangan Dinding Bata Kamar Mandi 1:3 a. Pasangan Dinding Bata Kamar Mandi 1:3

Pasangan Bata kamar mandi menggunakan spesi campuran 1:3 Agar air tidak  Pasangan Bata kamar mandi menggunakan spesi campuran 1:3 Agar air tidak 

merebes melalui dinding. merebes melalui dinding.

Panjang dinding = (2×2)+(2×2) = 8meter  Panjang dinding = (2×2)+(2×2) = 8meter  Tinggi Dinding = 3,5 meter 

Tinggi Dinding = 3,5 meter  Luas =8 x 3,5 = 28 m2 Luas =8 x 3,5 = 28 m2 Luas Pintu = 1,68 Luas Pintu = 1,68 m2m2 Luas BV = 0,24 Luas BV = 0,24 m2m2 Luas Bersih = 28 ± 1,68 ± 0,24 = 26,1 m2 Luas Bersih = 28 ± 1,68 ± 0,24 = 26,1 m2  b. Pasangan Dinding Bata 1: 6

 b. Pasangan Dinding Bata 1: 6

Panjang dinding = 5+1+3+3+3+3+5+8+8+3+15+3= 55 m Panjang dinding = 5+1+3+3+3+3+5+8+8+3+15+3= 55 m Tinggi dinding = 3,5 m

(19)

Luas kotor = 55 x 3,5 = 192,5 m2 Luas kotor = 55 x 3,5 = 192,5 m2

Luas bersih = 192,5 ± 30,16 = 162,34 m2 Luas bersih = 192,5 ± 30,16 = 162,34 m2 III. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING III. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING a. Plesteran kamar mandi 1:3

a. Plesteran kamar mandi 1:3 Luas = 26,1 x 2 = 52,2 m2 Luas = 26,1 x 2 = 52,2 m2  b. Plesteran 1 : 6  b. Plesteran 1 : 6 Luas = 162,34 x 2 = 324,8 m2 Luas = 162,34 x 2 = 324,8 m2 IV. PASANG KERAMIK  IV. PASANG KERAMIK 

a. Keramik Dinding Kamar mandi a. Keramik Dinding Kamar mandi Luas = 2 x 8 = 16 m2

Luas = 2 x 8 = 16 m2

Luas keramik = 16 ± 1,68 = 14,32 Luas keramik = 16 ± 1,68 = 14,32  b. Keramik lantai kamar mandi  b. Keramik lantai kamar mandi

Luas = 4 m2 Luas = 4 m2 c. Keramik lantai c. Keramik lantai Luas = 40 + 13 + 9 = 62 m2 Luas = 40 + 13 + 9 = 62 m2

IV. PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU IV. PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU a. P1

a. P1

Kusen = 13,6 x 0,08 x0,12 = 0,131 m3 Kusen = 13,6 x 0,08 x0,12 = 0,131 m3

Daun Pintu doble plywood = 1,89 x 2 = 3,78 m2 Daun Pintu doble plywood = 1,89 x 2 = 3,78 m2 BV = 0,9 m2 BV = 0,9 m2  b. P2  b. P2 Kusen = 0,05 Kusen = 0,05 m3m3 Daun Pintu = 1,6 m2 Daun Pintu = 1,6 m2 c. BV c. BV Kusen = 0,02 Kusen = 0,02 m3m3 Daun = 0,24 m2 Daun = 0,24 m2 d. J1 d. J1 Kusen = 6,1 x 2 x0,08 x,012 = 1,171 m3 Kusen = 6,1 x 2 x0,08 x,012 = 1,171 m3 Daun Jendela = 1,05 x 2 = 2,1 m2 Daun Jendela = 1,05 x 2 = 2,1 m2 Daun BV = 0,35 x 2 = 0,7 m2 Daun BV = 0,35 x 2 = 0,7 m2 e. PJ1 e. PJ1

(20)

Kusen = 0,228 Kusen = 0,228 m3m3 Daun Jendela = 4,2 m2 Daun Jendela = 4,2 m2 BV = 2,2 m2 BV = 2,2 m2

V. PENGGANTUNG DAN PENGUNCI V. PENGGANTUNG DAN PENGUNCI VI. PEKERJAAN PLAFOND

VI. PEKERJAAN PLAFOND

3. Usuk dan reng 3. Usuk dan reng 4. Pasang Genteng 4. Pasang Genteng 5. Pasang Nok  5. Pasang Nok  6. Pekerjaan Talang 6. Pekerjaan Talang

XI. PEKERJAAN LAIN-LAIN XI. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Relleng Tangga

1. Relleng Tangga 2. Relleng Balkon 2. Relleng Balkon

XII. PEKERJAAN AKHIR  XII. PEKERJAAN AKHIR  1. Pembersihan akhir 

1. Pembersihan akhir   No.V sampai dengan No

 No.V sampai dengan No.XI tidak kami hitung karena cara perhitungannya sama.XI tidak kami hitung karena cara perhitungannya sama 3. Usuk dan reng

3. Usuk dan reng 4. Pasang Genteng 4. Pasang Genteng 5. Pasang Nok  5. Pasang Nok  6. Pekerjaan Talang 6. Pekerjaan Talang

XI. PEKERJAAN LAIN-LAIN XI. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Relleng Tangga

1. Relleng Tangga 2. Relleng Balkon 2. Relleng Balkon

XII. PEKERJAAN AKHIR  XII. PEKERJAAN AKHIR  1. Pembersihan akhir 

1. Pembersihan akhir   No.V sampai dengan No

 No.V sampai dengan No.XI tidak kami hitung karena cara perhitungannya sama.XI tidak kami hitung karena cara perhitungannya sama dengan lantai 1.

dengan lantai 1.

Setelah selesai perhitungan, kemudian dibuat t

Setelah selesai perhitungan, kemudian dibuat t able RAB :able RAB :

XI. PEKERJAAN

XI. PEKERJAAN LAIN-LAILAIN-LAINN 1Relleng Tangga

1Relleng Tangga 16m

16m

2Relleng Balkon 3. Usuk dan reng 2Relleng Balkon 3. Usuk dan reng

(21)

4. Pasang Genteng 4. Pasang Genteng 5. Pasang Nok  5. Pasang Nok  6. Pekerjaan Talang 6. Pekerjaan Talang XI. PEKERJAAN

XI. PEKERJAAN LAIN-LAILAIN-LAINN 1. Relleng Tangga

1. Relleng Tangga 2. Relleng Balkon 2. Relleng Balkon

XII. PEKERJAAN AKHIR  XII. PEKERJAAN AKHIR  1. Pembersihan akhir 

1. Pembersihan akhir 

 No.V sampai dengan No.XI tidak kami hitung karena cara perhitungannya sama  No.V sampai dengan No.XI tidak kami hitung karena cara perhitungannya sama

dengan lantai 1. dengan lantai 1.

Setelah selesai perhitungan

Setelah selesai perhitungan, , kemudian dibuat table RAB :kemudian dibuat table RAB :

RAB PEMBUATAN RUMAH LANTAI 2 RAB PEMBUATAN RUMAH LANTAI 2 Pemilik : Pemilik : Alamat : Alamat : Halaman : 1 Halaman : 1

 No Uraian Pekerjaan  No Uraian Pekerjaan

Volume Sat Harga Volume Sat Harga Satuan Satuan Jumlah Harga Jumlah Harga A. PEKERJAAN LANTAI 1 A. PEKERJAAN LANTAI 1 I. PEKERJAAN AWAL I. PEKERJAAN AWAL 1 Pembersihan Lokasi 1 Pembersihan Lokasi 1ls 1ls

2 Pekerjaan Pengukuran & 2 Pekerjaan Pengukuran & Bowplank 

Bowplank  55m 55m

II. PEKERJAAN GALIAN II. PEKERJAAN GALIAN 1 Galian Fondasi Batu Kali 1 Galian Fondasi Batu Kali 41,04m3

41,04m3

2 Galian Fondasi Plat 2 Galian Fondasi Plat 13,6m3

13,6m3

3 Galian Saluran Air Kotor  3 Galian Saluran Air Kotor  9,63m3 9,63m3 4 Urugan Kembali 4 Urugan Kembali 25,71m3 25,71m3 5 Urugan Lantai t=50 cm 5 Urugan Lantai t=50 cm

63,75m3 III. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI 63,75m3 III. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI

(22)

1 Pasangan Fondasi Batu kali 1 Pasangan Fondasi Batu kali 23,09m3

23,09m3

2 Pasangan Fondasi Plat 2 Pasangan Fondasi Plat 2,55m3 2,55m3 IV PEKERJAAN BETON IV PEKERJAAN BETON 1 Pek.Sloof  1 Pek.Sloof  a. Sloof Praktis 15/20 a. Sloof Praktis 15/20 0,8m3 0,8m3  b. Sloof Utama 15/20  b. Sloof Utama 15/20 2m3 2m3

2 Pek.Balok Utama & Ring Balk  2 Pek.Balok Utama & Ring Balk  a. Ring balk 15/15 a. Ring balk 15/15 0,6m3 0,6m3  b. Balok 15/30  b. Balok 15/30 1,4m3 1,4m3 c. Balok 15/20 c. Balok 15/20 2,75m3 2,75m3 d. Balok 18/40 d. Balok 18/40 0,36m3 0,36m3

3 Pek.Kolom Utama &

3 Pek.Kolom Utama & PraktisPraktis a. Kolom Praktis 15/15 a. Kolom Praktis 15/15 1,1m3 1,1m3  b. Kolom Utama 20/20  b. Kolom Utama 20/20 2,75m3 2,75m3

V. PEKERJAAN PASANGAN BATA V. PEKERJAAN PASANGAN BATA 1 Pek.Trasram 1:3

1 Pek.Trasram 1:3 21,84m2

21,84m2

2 Pasangan Dinding Kamar 2 Pasangan Dinding Kamar mandimandi 1:3 1:3 41,66m2 41,66m2 3 Pasangan Dinding 1:6 3 Pasangan Dinding 1:6 260,07m2 260,07m2

VI. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING VI. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING 1 Plesteran 1:3 1 Plesteran 1:3 63,46m2 63,46m2 2 Plesteran 1:6 2 Plesteran 1:6 520,14m2 520,14m2

VII. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK  VII. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK  1 Keramik Dinding

1 Keramik Dinding

a. Kamar Mandi pembantu a. Kamar Mandi pembantu 10,32m2

10,32m2

 b. Kamar Mandi Utama  b. Kamar Mandi Utama

12,32m2 12,32m2 2 Keramik Lantai 2 Keramik Lantai a. Kamar Mandi a. Kamar Mandi 5,5m2 5,5m2  b. Lantai  b. Lantai 66,5m2 66,5m2 3 Keramik Tangga 3 Keramik Tangga 7,34m2 7,34m2

VIII. PEKERJAAN KUSEN & DAUN VIII. PEKERJAAN KUSEN & DAUN

(23)

17m PINTU 17m PINTU 1 Kusen 1 Kusen 0,571m3 0,571m3

2 Daun Pintu Panil 2 Daun Pintu Panil 3,36m2

3,36m2

3 Daun Pintu Doble Playwood 3 Daun Pintu Doble Playwood 8,87m2

8,87m2 4 Daun J

4 Daun Jendelaendela 5,25m2 5,25m2 5 Daun BV 5 Daun BV 4,28m2 4,28m2 6 Kaca 3 mm 6 Kaca 3 mm 9,63m2 9,63m2

IX. PEK.PENGGANTUNG & IX. PEK.PENGGANTUNG & PENGUNCI PENGUNCI a. Hak Angin a. Hak Angin 12set 12set  b. Grendel  b. Grendel 18set 18set

c. Kunci kamar mandi c. Kunci kamar mandi 2bh

2bh

d. Kunci tanam Kamar tidur  d. Kunci tanam Kamar tidur  3bh

3bh

e. Kunci tanam pintu Utama e. Kunci tanam pintu Utama 1bh

1bh

f. Engsel Jendel & BV f. Engsel Jendel & BV 18set 18set g. Engsel Pintu g. Engsel Pintu 7set 7set X. PEKERJAAN PLAFOND X. PEKERJAAN PLAFOND 1 Kamar Pembantu 1 Kamar Pembantu 3,75m2 3,75m2 2 WC dan Teras 2 WC dan Teras 3,75m2 3,75m2

XI. PEK. SANITASI & URINOIR  XI. PEK. SANITASI & URINOIR  1 Sal Air Kotor PVC D 4

1 Sal Air Kotor PVC D 4 43,5m

43,5m

2 Sal Air Bersi PVC D 3/4 2 Sal Air Bersi PVC D 3/4 20m 20m 3 Kran Air 3/4 ³ 3 Kran Air 3/4 ³ 3bh 3bh 4 Closet Duduk  4 Closet Duduk  1unit 1unit 5 Closet Jongkok  5 Closet Jongkok  1Unit 1Unit 6 Bak Mandi 6 Bak Mandi 2unit 2unit 7 Wash bak  7 Wash bak  1unit 1unit 8 Septick Tank  8 Septick Tank  1unit 1unit 9 Sumur Peresapan 9 Sumur Peresapan

(24)

1unit 1unit

XII. PEKERJAAN

XII. PEKERJAAN PENGECATANPENGECATAN 1 Cat Dinding

1 Cat Dinding 583,6m2 583,6m2

2 Cat Plafond & Dak  2 Cat Plafond & Dak  120,6m2

120,6m2

3 Cat Kusen & Daun Pintu 3 Cat Kusen & Daun Pintu 48,38m2 48,38m2 Jumlah Lantai 1 Rp Jumlah Lantai 1 Rp Jumlah Lantai 1 Rp Jumlah Lantai 1 Rp

RAB PEMBUATAN RUMAH LANTAI 2 RAB PEMBUATAN RUMAH LANTAI 2 PEMILIK : PEMILIK : Alamat : Alamat : Halaman: 3 Halaman: 3

 No Uraian Pekerjaan  No Uraian Pekerjaan

VolumeSat Harga VolumeSat Harga Satuan Satuan Jumlah Jumlah Harga Harga

VII PEKERJAAN PLAFOND VII PEKERJAAN PLAFOND 1Plafond 1Plafond 105m2 105m2 2List Plafond 2List Plafond 115m´ 115m´

VIII PEK SANITASI & URINOIR  VIII PEK SANITASI & URINOIR  Sal Air Hujan PVC D 4

Sal Air Hujan PVC D 4 38m¶

38m¶

Sal Air Bersi PVC D 3/4 Sal Air Bersi PVC D 3/4 10m¶ 10m¶ Kran Air 3/4 ³ Kran Air 3/4 ³ 1bh 1bh Closet Duduk  Closet Duduk  1bh 1bh Bak Mandi Bak Mandi 1bh 1bh IX. PEK.PENGECATAN IX. PEK.PENGECATAN 1Cat Dinding 1Cat Dinding 357m2 357m2 2Cat Kayu 2Cat Kayu 79,25m2 79,25m2 3Cat Plafond 3Cat Plafond 105m2 105m2 X. PEKERJAAN ATAP X. PEKERJAAN ATAP 1Kuda-kuda kayu 1Kuda-kuda kayu 1,2m3 1,2m3

(25)

2Gording dan Nok  2Gording dan Nok  3,4m3

3,4m3

3Usuk dan Reng 3Usuk dan Reng 185m2 185m2 4Pasang Genteng 4Pasang Genteng 185m2 185m2

5Pasang Nok Genteng 5Pasang Nok Genteng 35m¶ 35m¶ 6Talang seng 6Talang seng 20,5m 20,5m I. PEKERJAAN LAIN-LAIN I. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1Relleng Tangga 1Relleng Tangga 16m 16m 2Relleng Balkon 2Relleng Balkon 17m 17m

XII. PEKERJAAN LAIN-LAIN XII. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1Pemebersihan Akhir  1Pemebersihan Akhir  1ls 1ls Jumlah Lantai 2 Rp Jumlah Lantai 2 Rp Jumlah LT 1 + LT 2 Rp A Jumlah LT 1 + LT 2 Rp A Jasa 10% Jasa 10% (A X 10%) (A X 10%) Grand Grand Total Total A+(A x 10% A+(A x 10%

Setelah table dibuat, tentukan harga satuan, dengan cara menggunakan analisa pekerjaan sipil, Setelah table dibuat, tentukan harga satuan, dengan cara menggunakan analisa pekerjaan sipil,  bila menggunakan Ebook 153 ANALISA PEKERJAAN SIPIL , masukan harga satuan ,

 bila menggunakan Ebook 153 ANALISA PEKERJAAN SIPIL , masukan harga satuan , sehingga akan muncul harga tiap ± tiap item pekerjaan.

sehingga akan muncul harga tiap ± tiap item pekerjaan.

Dan sebaiknya Tabel RAB dibuat dengan menggunkan Excel yang setiap harga satuan item pada Dan sebaiknya Tabel RAB dibuat dengan menggunkan Excel yang setiap harga satuan item pada RAB di hubungkan dengan item pekerjaan pada Analisa sipil, sehingga bila akan ada perubahan RAB di hubungkan dengan item pekerjaan pada Analisa sipil, sehingga bila akan ada perubahan RAB cukup dengan merubah harga satuan pada analisa, RAB ikut berubah

Referensi

Dokumen terkait

Pembagian kerja antar anggota–anggota dan pimpinannya pun mulai diadakan dan tertata secara teratur.Tetapi bagian-bagian itu tidak perlu tumbuh dari dalam

Hasil estimasi menemukan bahwa variabel bebas pendapatan dan jumlah anggota keluarga berpengaruh signifikan dan positif untuk kedua model (model pengeluaran

Berdasarkan analisis di atas maka dapat dilihat bahwa Pesawat F-18 Hornet milik Amerika serikat secara jelas telah melanggar kedaulatan wilayah Indonesia,

Jika panjang sisi pada persegi yang terbesar adalah 1 satuan panjang dan persegi berikutnya diperoleh dengan cara menghubungkan semua titik tengah pada keempat sisinya,

a) Operasi.. Proses atau operasi berpikir dalam struktur intelektual Guilford mempunyai lima faktor, yaitu kognisi, memori, berpikir konvergen, berpikir divergen,

This chapter discusses the technology stacks of machine learning and associated technologies, like Big Data, Internet of Things (IoT), and cognitive and cloud computing in detail..

Meskipun telah menunjukan beberapa kelebihan bentuk, desain ini masih memiliki beberapa kelemahan. Pertama, belum dapat memberikan pengetahuan yang berintegrasi. Kedua, belum

Penerapan model discovery learning bermuatan reading infusion memiliki efek yang besar (large effect) dalam meningkatkan keterampilan merencanakan/melaksanakan