BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.1.Latar Belakang
Gastritis berasal dari kata
Gastritis berasal dari kata gaster gaster artinya lambung danartinya lambung dan itisitis yang berartiyang berarti inflamasi atau peradangan. Jadi, Gastritis berarti peradangan mukosa lambung. inflamasi atau peradangan. Jadi, Gastritis berarti peradangan mukosa lambung. Peradangan dari gastritis dapat menembus secara dalam ke dalam mukosa Peradangan dari gastritis dapat menembus secara dalam ke dalam mukosa lambung, dan pada kasus-kasus yang berlangsung lama menyebabkan atropi lambung, dan pada kasus-kasus yang berlangsung lama menyebabkan atropi mukosa lambung yang hampir lengkap. Pada beberapa kasus, gastritis dapat mukosa lambung yang hampir lengkap. Pada beberapa kasus, gastritis dapat menjadi sangat akut dan berat, dengan ekskoriasi ulserativa mukosa lambung menjadi sangat akut dan berat, dengan ekskoriasi ulserativa mukosa lambung oleh sekresi peptik lambung sendiri
oleh sekresi peptik lambung sendiri..
Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat. Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat. Kurang tahunya dan cara penanganan yang tepat merupakan salah satu Kurang tahunya dan cara penanganan yang tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastr
penyebabnya. Gastritis itis adalah adalah proses proses inflamasi inflamasi pada pada lapisan lapisan mukosa mukosa dan dan subsub mukosa pada lambung. Gastritis disebut juga sebagai penyakit maag. Penyakit mukosa pada lambung. Gastritis disebut juga sebagai penyakit maag. Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres, karena stres dapat gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres, karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada penyakit gastritis obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada penyakit gastritis adalah
adalah rasa tidak rasa tidak enak pada enak pada perut, perut perut, perut kembung, kembung, sakit kepala, sakit kepala, mual.mual. Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari-hari, karena penderita Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari-hari, karena penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsi vitamin B12.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492) Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A Price hal 422).Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan secara hispatologi dapat di buktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut (Ilmu Penyakit Dalam Jilid II). Gastritis merupakan peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138)
Jadi, gastritis merupakan suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi.
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.Gastritis berasal dari kata gaster artinya lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Jadi, Gastritis berarti peradangan mukosa lambung. Peradangan dari gastritis dapat hanya superficial atau dapat menembus secara dalam ke dalam mukosa lambung, dan pada kasus-kasus yang berlangsung lama menyebabkan atropi mukosa lambung yang hampir lengkap. Pada beberapa kasus, gastritis dapat menjadi sangat akut dan berat, dengan ekskoriasi ulserativa mukosa lambung oleh sekresi peptik lambung sendiri (Guyton, 2001).
Badan penelitian kesehatan dunia WHO tahun 2012 mengadakan tinjauan terhadap beberapa Negara di dunia mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis 29,5%. Di dunia, penyakit gastritis terjadi sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Sedangkan di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya menderita penyakit gastritis (Zhaoshen, 2014).
2.2. Etiologi
Penyebab yang dapat mengakibatkan gastritis antara lain :
a. Infeksi bakteri.
Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H. pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan perlindungan dinding lambung. Salah satu perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak.
b. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus
Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat-obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.
c. Penggunaan alkohol secara berlebihan.
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.
d. Penggunaan kokain.
Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan perdarahan dan gastritis.
e. Stres fisik
Stres fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis serta perdarahan pada lambung.
f. Kelainan autoimune
Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan mengganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorpsi vitamin B12). Kekurangan B12 akhirnya dapat mengakibatkan pernicious anemia, sebuah kondisi serius yang tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh.
g. Crohn’s disease.
Penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan kronis pada dinding saluran cerna, namun kadang-kadang dapat juga menyebabkan peradangan pada dinding lambung. Ketika lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala dari Crohn’s disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih menyolok daripada gejala gastritis.
h. Radiasi dan kemoterapi.
Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena
sejumlah kecil radiasi, kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar penghasil asam lambung.
i. Penyakit bile refluk.
Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung.
Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.
Gastritis ada 2 macam : 1. Gastritis Akut
Tukak beban atau tukak seres merupakan suatu reaksi selintas pada permukaan mukosa lambung oleh akibat iritasi. Pada gastritis ini biasanya ada tukak multiple yang kecil
Gastritis akut tedapat 2 bentuk reaksi:
Gastritis akut tanpa pendarahan
Gastritis dengan pendarahan (gastritis hemoragik atau gastritis
erosive) 2. Gastritis Kronik
a. Gastritis kronik autoimun terjadi karena terbentuknya atibodi terhadap sel pariental
b. Gastritis kronik autoimun dan aklorhidra dapat berubah menjadi karsinoma lambung
Faktor resiko dari gastritis adalah :
a. Obat-obatan : aspirin, obat anti inflamasi non steroid (AINS) b. Alkohol , Kafein
c. Gangguan mikrosirkulasi lambung: trauma, luka baker, sepsis. Secara mikroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi berbeda. Apabila lesi erosi mukosa terdapat pada korpus dan fundus maka biasanya disebabkan oleh stress. Apabila karena obat-obatan AINS terutama ditemukan didaerah antrum namun dapat juga menyeluruh sedangkan secara mikroskopik terdapat erosi dengan regenerasi epitel dan ditemukan reaksi sel inflamasi neutrofil yang minimal.
2.3.Patofisiologi
1. Gastritis superfisial akut
Merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal. Endotoksin bakteri (masuk setelah menelan makanan terkontaminasi), kafein, alkohol dan aspirin merupakan agen-agen penyebab yang sering. Membran mukosa lambung menjadi edema dan hiperemik (kongesti dengan jaringan, cairan dan darah) dan mengalami erosi superficial, bagian ini mensekresi sejumlah getah lambung, yang mengandug sangat sedikit asam tetapi banyak mucus. Ulserasi superficial dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi. Mukosa lambung dapat memperbaiki diri sendiri setelah mengalami gastritis. Kadang-kadang hemoragi memerlukan intervensi bedah.
2. Gastritis atrofik kronik
Gastritis kronik diklasifikasikan menjadi tipe A dan tipe B. Tipe A (sering disebut gastritis autoimun) ditandai oleh atrofi progresif epitel kelenjar disertai kehilangan sel parietal dan sel chief. Akibatnya, produksi asam klorida, pepsi dan faktor intrinsik menurun. Dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata. Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. Pylori)
mempengaruhi antrum dan pylorus (ujung lambung dekat duodenum). Ini dihubungkan dengan bakteri H. Pylori; faktor diet seperti minuman panas atau peda; penggunaan obat-obatan dan alkohol; merokok atau refluks isi lambung.
2.4. Farmakoterapi
Pengobatan yang dilakukan terhadap gastritis bergantung pada penyebabnya. Pada banyak kasus gastritis, pengurangan dari asam lambung dengan bantuan obat sangat bermanfaat. Antibiotik digunakan untuk menghilangkan infeksi. Penggunaan dari obat-obatan yang mengiritasi lambung juga harus dihentikan. Pengobatan lain juga diperlukan bila timbul komplikasi atau akibat lain dari gastritis.
Kategori obat pada gastritis adalah:
Antasid : menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeri
Acid blocker : membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.
Proton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung dan menghambat H.pylori.
Cytoprotective agent : melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus.
Terapi berdasarkan penyebabnya :
Jika penyebabnya adalah infeksi oleh Helicobacter pylori, maka diberikan bismuth, antibiotik (misalnya amoxicillin dan claritromycin dan obat anti-tukak (omeprazole).
Penderita gastritis karena stres akut banyak yang mengalami penyembuhan setelah penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi. Tetapi sekitar 2% penderita gastritis karena stres akut mengalami perdarahan yang sering berakibat fatal. Karena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan antasid (untuk menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung).
Perdarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi. Jika perdarahan berlanjut, mungkin seluruh lambung harus diangkat.
Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid. Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya) dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung. Misoprostol mungkin bisa mengurangi resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid.
Untuk meringankan penyumbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan kortikosteroid atau dilakukan pembedahan.
Gastritis atrofik tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar penderita harus mendapatkan suntikan tambahan vitamin B12.
Penyakit Meniere bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian atau seluruh lambung.
Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat anti ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung.
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal. Gastritis berasal dari kata gaster artinya lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Jadi, Gastritis berarti peradangan mukosa lambung.
Penyebab yang dapat mengakibatkan gastritis antara lain :
a. Infeksi bakteri
b. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus c. Penggunaan alkohol secara berlebihan.
d. Penggunaan kokain. e. Stress fisik
f. Kelainan autoimmune g. Crohn’s disease.
h. Radiasi dan kemoterapi. i. Penyakit bile refluk.
Grastitis sendiri dibagi menjadi dua yaitu Gastritis akut dan kronik
Faktor resiko dari gastritis adalah :
a. Obat-obatan : aspirin, obat anti inflamasi non steroid (AINS) b. Alkohol , Kafein
c. Gangguan mikrosirkulasi lambung d. Mikroorganisme
Proses terjadinya penyakit yaitu Gastritis superfisial akut, Gastritis atrofik
kronik
Kategori obat pada gastritis adalah:
Antasid
Cytoprotective agent
Terapi berdasarkan penyebabnya :
infeksi oleh Helicobacter pylori, maka diberikan bismuth,
antibiotik (misalnya amoxicillin dan claritromycin dan obat anti-tukak (omeprazole).
stres akut banyak yang mengalami penyembuhan setelah
penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi.
Perdarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi.
Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid.
Untuk meringankan penyumbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan kortikosteroid atau dila kukan pembedahan.
Gastritis atrofik tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar penderita harus mendapatkan suntikan tambahan vitamin B12.
Penyakit Meniere bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian atau seluruh lambung.
Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat anti ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung.
3.2. Saran
Untuk mencegah gastritis sebaiknya masyarakat membiasakan pola hidup sehat secara umum seperti istirahat yang cukup, tidak stress, pola makan, dan olahraga.
Daftar Pustaka
Baughman dan Haskley. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. 2000. Ester, Monica. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. 2001.
Hirlan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Jakarta : FKUI. 2001.