• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI LAKSATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEORI LAKSATIF"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Obat Pencahar (laksansia) adalah Obat yang dapat mempercepat gerakan peristaltik usus, sehingga terjadi defekasi dan digunakan pada konstipasi yaitu keadaan susah buang air besar.

Berdasarkan kerjanya, obat pencahar dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain:

 Kelompok pembentuk massa dalam usus

Golongan obat laksantia yang memperbesar volume isi usus, dibedakan menjadi 3 macam: 1. Yang dapat menahan air di dalam usus, seperti magnesium sitrat, natrium sulfat,

natrium fosfat dan garam magnesiumsulfat. Ion-ionnya sedikit sekali diserap oleh lambung. Akibatnya air yang berada di luar usus akan ditarik olehnya melalui dinding ke dalam usus. Air akan mempertinggi gerakan peristaltiknya, dan mengakibatkan pengeluaran isi usus yang menjadi cair lebih cepat sehingga diperoleh tinja yang lunak.

2. Yang mengembang, misalnya agar-agar, CMC (karboksimetilsellulose), dan tilose (metilsellulose)

Kelompok hiperosmotik

Seperti laktulosa dan garam magnesium yang dapat mempercepat gerakan peris¬taltik usus dengan menarik air dan jaringan tubuh ke dalam usus sehingga diperoleh tinja yang lunak.

Kelompok lubrikan atau pelumas

Zat ini akan melicinkan tinja sehingga mudah dikeluarkan, seperti minyak mineral (paraffin liquidum) yang dapat melindungi dinding usus sehingga cairan dalam massa tinja tidak diserap dan tetap lunak. Bila dipakai terus menerus akan mengurangi penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak dan dapat mengakibatkan kelainan pada hepar.

(2)

Kelompok stimulan

Merupakan suatu surfactant yang dapta menurunkan tegangan permukaan seperti fenoftalein dan bisakodil yang dapat mempercepat gerak usus dengan meningkat¬kan kontraksi otot usus. Kelompok ini merupakan pencahar yang cukup sering digunakan.

Kelompok kombinasi pencahar

Penyebab: Keadaan sembelit atau susah buang air besar dapat terjadi karena tinja yang mengeras, otot polos usus lumpuh, gangguan refleks defekasi, faktor psikis, wasir, kelemahan otot punggung, efek samping obat-obat tertentu (obat-obat atropine dan alkaloid golongan candu). Sembelit juga dapat disebabkan karena pola diet kurang berserat, kurang minum dan kurang bergerak.

Efek Samping: Banyak orang menganggap bahwa pengguanaan obat laksantia ini tidak berbahaya dan boleh digunakan setiap waktu. Tetapi sebetulnya penggunaan obat laksantia yang terlalu sering dapat membahayakan tubuh. Ini disebabkan karena obat-obat laksantia akan mematikan/ mencegah sintesis vitamin-vitamin oleh bakteri-bakteri dalam usus besar (missal vit K dan B kompleks), penggunaan laksantia juga dapat menyebabkan kerugian gizi misalnya mineral-mineral penting untuk tubuh (separate K dan Na) tidak dapat diabsorpsi kembali dalam usus besar, sehingga menyebabkan kelemahan oto-otot, selain itu dapat menyebabkan kebiasaan susah bunga air besar bila tidak menggunakan laksantia.

Penanggulangan

Terapi non-obat: Banyak minum, makan buah pepaya, je¬ruk dan sayur yang banyak mengandung serat, serta berolah raga secara teratur. Penggunaan pencahar diluar sembelit tidak dianjurkan, karena dapat menurunkan sensitivitas mukosa, dan lama kelamaan gerakan usus menjadi lamban. Pencahar tidak boleh digunakan oleh penderita dengan ileus, radang usus dan radang usus buntu.

Pencahar rangsang bekerja merangsang mukosa, saraf intramural atau otot polos sehingga mningkatkan peristaltis dan sekresi lendir usus. Pencahar rangsang menghambat sistem Na+, K+-ATPase yang merupakan sistem kerja utama pencahar. Banyak di antara pencahar rangsag bekerja untuk mensistesis prostaglandin dan siklik AMP, di mana hal ini akan meningkatkan sekresi elektrolit. Penghambatan sintesis prostaglandin dengan

(3)

indometasin menurunkan efek berbagai obat ini terhadap sekresi air. Difenilmetan dan antrakinon kerjanya terbatas hanya pada usus besar sehingga terdapat masa laten 6 jam sebelum timbul efek pencahar.

Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan (mencret)d a n m e r u p a k a n g e j a l a - g e j a l a d a r i p e n y a k i t t e r t e n t u a t a u g a n g g u a n l a i n n y a . S e d a n g k a n Antidiare adalah obat yang dapat mengurangi frekuensi defekasi (buang air besar).

Menurut tori klasik, diare disebabkan oleh meningkatnya peristaltik usus, hingga pelintasan chymus sangat dipercepat dan masih mengandung banyak air pada saatm e n i n g g a l k a n t u b u h s e b a g a i t i n j a . P e n e l i t i a n t e r a k h i r m e n u n j u k k a n b a h w a penyebab utama diare adalah bertumpuknya cairan di usus akibat terganggunyaresorpsi air atau dan terjadinya hipersekresi. Pada keadaan normal, proses sekresidan reosrpsi dari air dan elektrolit-elektrolit berlangsung pada waktu yang sama disel-sel epitel mukosa

Kelompok obat yang sering kali digunakan pada diare adalah:

1. Kemoterapeutik untuk terapi kausal, yakni memberantas bakteri penyebab diare, sepertiantibiotika, sulfonamida, kinolon, dan funazolidon.

2. Obstipansia untuk terapi simtomatis, yang dapat menghentikan diare dengan beberapa cara,yakni:

a. Zat-zat penekan peristaltik (antimotilitas) sehingga memberikan lebih banyak waktuuntuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus: candu dan alkaloidnya, derivat-derivat petidin (difenoksilat dan loperamida), dan antikolinergik (atropin, ekstra belladonna).Adapun mekanisme kerja obat-obatan ini adalah menstimulasi aktivasi reseptor μ padaneuron menterikus dan menyebabkan hiperpolarisasi dengan meningkatkan konduktansikaliumnya. Hal tersebut menghambat pelepasan asetilkolin dari pleksus mienterikus danmenurunkan motilitas usus. Loperamid merupakan opioid yang paling tepat untuk efek lokalusus karena tidak menembus sawar otak. Oleh karena itu loperamid hanya menimbulkansedikit efek sentral dan tidak menimbulkan efek ketergantungan.

b. Asstringensia, yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam semak (tanin) dantannalbumin, garam-garam bismut, dan aluminium.

(4)

c. Adsorbensia, misalnya carbo adsorbens yang pada permukaannya dapat menyerap(adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya berasaldari makanan (udang, ikan).

3. Spasmolitika,yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare, antara lain papaverin dan oksifenonium (Tjay,2002).

L o p e r a m i d l e b i h k u a t t e t a p i t a n p a k h a s i a t t e r h a d a p S S P ,

s e h i n g g a t i d a k m e n g a k i b a t k a n ketergantungan. Zat ini dapat menormalkan keseimbangan resorpsi-sekresi darisel-sel mukosa, yaitu memulihkan se-sel yang berada dalam keadaan hipersekresike keadaan resorpsi normal kembali. Mulai kerjanya lebih cepat, juga bertahanlebih lama. Efek sampingnya sama tetapi praktis tidak timbul. D o s i s : p a d a d i a r e a k u t d a n k r o n i s : p e r m u l a a n 2 t a b l e t d a r i 2 m g , l a l u setiap 2 jam 1 tablet sampai maksimal 8 tablet seharinya. Anak -anak sampai 8tahun: 2-3 dd 0,1 mg setiap kg bobot badan, anak-anak 8-12 tahun; pertama kali 2mg, maksimal 8-12 mg sehari. Tidak boleh diberikan pada anak -anak di bawahusia 2 tahun, karena fungsi hatinya belum berkembang dengan sempurna untuk dapat menguraikan obat ini

.

Secara farmakologi, obat laksatif dan antidiare bekerja dengan cara berlawanan. Disatu sisi mempercepat laju transit usus, sedangkan yang lainnya memperlambatnya. Melalui mekanisme tersebut maka laju absorpsi disaluran cerna akan diperlambat atau dipercepat.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Tjay, Tan Hoan; Kirana Rahardja.2007.Obat-Obat Penting.Edisi keenam.Jakarta:PT.Alex Media Komputindo.

http://ahimztdoctorwannabe.blogspot.com/2011/06/laksatif.html. diakses 28 Desember 2011 http://diskusikuliah.wordpress.com/2010/11/14/tentang-obat-pencahar/. diakses 28 Desember

2011

http://www.scribd.com/doc/76233763/56203990-LAPORAN-farkol-antidiare. diakses 28 Desember 2011

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukkan bagaimana karya – karya fotografi non komersil karena semua karya fotografi dari penelitian ini adalah hasil dari fotografer Influencer

Menurut Nursalam (2009), program pendidikan Ners menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana Keperawatan) dan profesional (Ners = “First Profesional Degree”) dengan sikap,

 Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan metabolik.Dalam istilah ilmiah itu didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan dari badan keton dalam jaringan tubuh

Namun, sebelumnya perlu diberi tanda koma, bukan tanda titik dua (:) seperti yang tampak pada terjemahan Alquran. Nas bahasa Arab klasik jarang sekali menggunakan tanda baca,

Penerjemahan bebas berupaya mereproduksi materi tertentu tanpa menggunakan cara tertentu. Dalam hal ini, penerjemahan mereproduksi isi semata tanpa mengindahkan

Pada biakan sel lestari PK-15 yang diinokulasi dengan filtrat sampel dari lapangan (limpa, ginjal dan kelenjar limfe mesenterika) tegadi ikatan antara virus yang tumbuh pads biakan

d. Dalam hal ini Maktab Nubdzatul Bayan mempertimbangkan hal yang sama dengan rumusan Terry, yaitu pengawasan dilakukan untuk memastikan bahwa perencanaan

Kendala ini sebenarnya bisa diatasi melalui kerjasama dengan desa lain yang mengusahakan nilam namun hanya berproduksi dalam bentuk daun dikarenakan tidak ada mesin penyuling