• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2010"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P )

TAHUN 2010

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadlirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun anggaran 2010 dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengelolaan anggaran yang didasarkan pada perencanaan stratejik yang telah ditetapkan oleh Puslitbang Perkebunan. Dalam laporan ini digambarkan tingkat kinerja Puslitbang Perkebunan selama tahun anggaran 2010 berdasarkan tingkat pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Ungkapan terima kasih disampaikan Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya terutama dalam perbaikan maupun peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Bogor, 31 Januari 2011 Kepala Pusat,

Dr. M. Syakir

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Puslitbang Perkebunan telah menetapkan Rencana strategis 2010 – 2014 dengan mengemban visi dan misi yang futuristik dan partisipatif. Visi Puslitbang Perkebunan selaras dengan visi Badan Litbang Pertanian, karena perkebunan merupakan komponen dari pertanian. Di samping itu, beberapa komoditas perkebunan telah menjadi anjuran bagi lembaga-lembaga internasonal. Berdasarkan hal tersebut, maka visi Puslitbang Perkebunan 2014 adalah : " Menjadi pusat

keunggulan inovasi teknologi perkebunan berkelas dunia ". Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslibang Perkebunan

menyusun misi sebagai berikut : (1) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi unggulan dan kebijakan di bidang perkebunan, (2) Meningkatkan kualitas dan optimasi pemanfaatan sumberdaya penelitian dan pengembangan perkebunan dan, (3) Mengembangkan jaringan dan meningkatkan kerjasama iptek di tingkat nasional dan internasional.

Dengan memperhatikan visi dan misi tersebut maka Sasaran utama Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun 2010-2014 adalah menghasilkan inovasi teknologi unggulan perkebunan berkelas dunia yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkebunan. Berdasarkan sasaran utama tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan bertujuan: (1) Memenuhi kebutuhan pasar input dan output dengan menghasilkan varietas unggul, teknologi budidaya dan pasca panen ramah lingkungan serta rekomendasi kebijakannya, (2) Meningkatkan kapasitas dan kompetensi lembaga dalam menghasilkan varietas unggul, teknologi budidaya dan pasca panen ramah lingkungan serta rekomendasi kebijakannya, (3) Menghasilkan dan mengembangkan teknologi dasar terutama bioteknologi dan nanoteknologi yang mampu mengantisipasi perubahan selera konsumen, gangguan OPT, dan perubahan kondisi lingkungan, (4) Mengefektifkan metode dan media diseminasi inovasi teknologi perkebunan dan (5) Mengembangkan aliansi kerjasama strategis untuk meningkatkan intensitas penelitian dan mendistribusikan insentif teknologi secara proporsional.

Arah kebijakan dan strategi Puslitbang Perkebunan mengacu pada Renstra Litbang Pertanian 2010-2014 dengan mempertimbangkan sasaran pembangunan pertanian 2010 – 2014 melalui peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang inovatif, efisien dan efektif dengan mengedepankan kaidah ilmiah dan berkontribusi terhadap perkembangan iptek. Kebijakan tersebut diimplementasikan melalui pemanfaatan sumberdaya penelitian yang ada secara optimal dan meningkatkan jejaring kerjasama dengan institusi lain, baik nasional maupun internasional. Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan pertanian, rumusan arah kebijakan Puslitbang Perkebunan didasarkan pada isu-isu strategis terkait komoditas perkebunan

(4)

Pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2010, secara umum dapat dikatagorikan baik ditinjau dari hasil pencapaian kinerja sasarannya. Jika dibandingkan antar target dan capaian Indikator utamanya, seluruh sasaran dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil. Sasaran varietas mencapai 133 % dari targetnya, sasaran teknologi produktivitas mencapai 147%, sasaran teknologi peningkatan nilai tambah mencapai 283% dari targetnya, sasaran benih sumber mencapai 122% dari targetnya, sasaran plasma nutfah mencapai 108% dari tergetnya dan sasaran rekomendasi kebijakan mencapai 120% dari targetnya.

Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian kinerja antara lain adalah : 1) Ketersediaan Sumberdaya Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenaga administrasi yang memadai; 2) Perencanaan kegiatan yang memadai; 3) Monitoring dan evaluasi yang intensif; 4) Pengelolaan keuangan yang handal ; dan 5) Sarana dan prasarana penelitian yang memadai;

Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja kelauaran pada kegiatan-kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal adalah : 1) Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola); 2) Keterbatasan dana pada kegiatan-kegiatan tertentu; dan 3) Target output terlalu tinggi.dan 4) Kendala alam (hujan sepanjang tahun)

Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2010 adalah: 1) Kinerja pengelolaan keuangan dan sarana dan prasarana; 2) Perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan; 3) Penentuan target output dan sasaran kegiatan; 4) Faktor hambatan alam;

Langkah – langkah alternatif yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi adalah dimasa yang akan datang adalah: 1) Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis, 2) Persiapan pelaksanaan kegiatan secara matang; 3) Penentuan target output dan sasaran secara realistis; 4) Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan; 5) Meningkatkan kapasitas SDM, Aset dan SD Finansial;

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGATAR ... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II RENCANA KINERJA ... 4

2.1. Rencana Strategik 2010-2014 ... 4

2.2. Rencana Kinerja TA 2010 ... 7

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 13

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2010... 14

3.2. Analisis Capaian Kinerja ... 15

3.3. Akuntabilitas Keuangan ... 24

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014 .………...………. 6

2. Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010 …...……… 13

3. Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Inovasi Perkebunan TA 2010... 15

4. Tabel 4. Trend Capaian Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2006-2010……… 22

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Struktur Organisasi Puslitbang Perkebunan... 3 2. Alokasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran………. 24

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Lampiran 1. Realisasi Keuangan TA. 2010 ...

2. Lampiran 2. Formulir Rencana Strategis(RS), tahun 2010 – 2010 ... 3. Lampiran 3. Rekapitulasi Capaian Kinerja Kegiatan TA 20109... 4. Lampiran 4. Formulir Rencana Kinerja Kegiatan (RKT), tahun 2010 ... 5. Lampiran 5. Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), tahun 2010 ... 6. Lampiran 6. Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) tahun 2000 ...

(9)

BAB I. PENDAHULUAN

Tugas dan fungsi Puslitbang Perkebunan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian 299/Kpts/OT.140/7/2005 pasal 126-127 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan program, serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan, sedangkan fungsinya adalah :

a. Penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan perkebunan b. Perumusan program penelitian dan pengembangan perkebunan

c. Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan perkebunan d. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan

e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat

Tugas dan fungsi penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan rumusan kebijakan berdasarkan atas hasil penelitian untuk mengembangkan perkebunan. Sedangkan penyiapan perumusan program penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan perencanaan penelitian dan pengembangan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk menghasilkan informasi pengetahuan dan (komponen) teknologi yang lebih unggul daripada teknologi yang ada, baik dari aspek teknik maupun sosial-ekonomi. Sedangkan tugas dan fungsi pengembangan bertujuan untuk merakit pengetahuan dan (komponen) teknologi yang dihasilkan dari penelitian sehingga menjadi suatu rekomendasi kebijakan dan paket teknologi strategis dalam arti secara teknik dapat diterapkan, secara ekonomi layak, dan

(10)

secara sosial dapat diterima oleh pengguna. Selain itu dalam tugas dan fungsi pengembangan ini termasuk juga pengembangan komunikasi antar sesama peneliti dan dengan para pengguna. Pengembangan komunikasi dilaksanakan melalui berbagai forum, jejaring dan media baik yang bersifat ilmiah maupun populer.

Secara vertikal Puslitbang Perkebunan termasuk salah satu unit kerja dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian). Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, Puslitbang Perkebunan memiliki dua bidang dan satu bagian yaitu Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian, dan Bagian Tata Usaha, serta empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) penelitian yang dibagi berdasarkan jenis tanaman (komoditas) mandat yang ditangani, yaitu Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas), Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka), dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (Balittri).

Tugas Balittro, Balitka, Balittas dan Balittri adalah melaksanakan penelitian berturut-turut tanaman obat dan aromatik; kelapa dan palma lain; dan tembakau, serat dan minyak industri, tanaman rempah dan industri. Masing-masing Balai Komoditas menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan, dan pemanfaatan plasma nutfah; b. Pelaksanaan penelitian agronomi, fisiologi, ekologi, entomologi, dan fitopatologi;

c. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis; d. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian;

e. Penyiapan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian; f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

(11)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009 Puslitbangbun juga menangani komoditas kelapa sawit, karet, kopi, kakao, teh dan tebu.

BAG. TATA USAHA BIDANG PROGDAN EVALUASI

BIDANG KERJASAMA DAN PHP

PUSLITBANG PERKEBUNAN

SUB BID PROGRAMSU

SUB BID EVALUASIS

SUBBAG. KEU & PERLENGKAPAN SUB BAG KEPEG. &

RUMAH TANGGA SUB BID PHP

SUB BID KERJASAMA

KELOMPOK FUNGSIONAL BALITRI

BALITRRO BALITTAS BALITKA

(12)

BAB II

RENCANA KINERJA

2. 1. Rencana Strategik 2010-2014

Untuk mengantisipasi perubahan paradigma dan dinamika lingkungan strategis yang dihadapi Puslitbang Perkebunan di masa mendatang, khususnya periode 2010 – 2014, Puslibang Perkebunan membutuhkan strategi khusus agar kiprah dan eksistensinya sebagai lembaga penelitian di bidang perkebunan dapat terwujud, terutama dalam mendukung pembangunan pertanian. Dengan penetapan Rencana Strategis (Renstra) Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014 sebagai pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatannya, diharapkan kegiatan penelitian perkebunan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, menghasilkan produk-produk teknologi yang inovatif, sesuai kebutuhan pengguna, dan berkelanjutan.

Selaras dengan visi Badan Litbang Pertanian pada TA 2014, maka Puslitbang Perkebunan telah menetapkan visi pada Tahun 2014 : " Menjadi pusat keunggulan inovasi teknologi perkebunan berkelas dunia ". Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslibang Perkebunan menyusun misi untuk “Menghasilkan inovasi teknologi unggulan perkebunan berkelas dunia

yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkebunan” Tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Benih Unggul, Teknologi Budidaya Dan Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan, yang sasarannya adalah tersedianya:

(13)

b. Teknologi Budidaya tanamah perkebunan.

c. Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah tanaman perkebunan. d. Benih ungul tanaman perkebunan.

e. Plasma Nutfah tanaman perkebunan.

2. Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Tanaman Perkebunan sebagai bahan Kebijakan Pertanian di bidang Perkebunan, yang sasarannya adalah tersedianya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan

3. Meningkatkan Diseminasi hasil penelitian Perkebunan kepada pengguna yang sasarannya adalah : a. Meningkatnya hasil publikasi hasil penelitian.

b. Meningkatnya penyebaran hasil penelitian perkebunan kepada pengguna. c. Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain.

Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Perkebunan 2010-2014 terkait dengan Program Penciptaan Teknologi dan

Varietas Unggul Berdaya Saing adalah :

1. Tersedianya varietas/klon unggul tanaman perkebunan dengan produktivitas tinggi dan bermutu. 2. Tersedianya benih tebu unggul melalui teknologi kultur jaringan (Somatic Embriogenesis).

3. Tersedianya jumlah aksesi sumber daya genetik perkebunan yang terkonservasi dan terkaraktrisasi. 4. Tersedianya benih sumber tanaman perkebunan yang bermutu.

5. Tersedianya jumlah teknologi untuk peningkatan produktivitas tanaman perkebunan. 6. Tersedianya jumlah produk olahan tanaman perkebunan yang berdaya saing.

(14)

Secara rinci indikator kinerja utama per tahun lingkup Puslitbang Perkebunan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014

Kegiatan

Sub Kegiatan

Utama

Indikator Kinerja Utama

Target

Jumlah

2010

2011

2012

2013

2014

Penelitian dan

Pengembangan

Perakitan

Varietas

Jumlah Varietas Unggul

yang dihasilkan (varietas)

6

10

6

10

10

42

Perkebunan

Perakitan

Teknologi

Budidaya

Jumlah Teknologi

Budidaya yang dihasilkan

(teknologi)

15

19

19

17

14

84

Perakitan

Produk

Olahan'

Jumlah Produk

Olahan/Teknologi

Peningkatan Nilai Tambah

(teknologi)

12

13

11

12

12

60

Bibit Tebu

Jumlah bibit Tebu yang

dihasilkan (bibit)

-

300,000 500,000 500,000 500,000 1,800,000

Produksi

Benih

Sumber

Jumlah Benih Sumber

yang dihasilkan (ton)

260

263

340

341

343

1,547

Pelestarian

Plasma

Nutfah

Jumlah aksesi SDG yang

terkonservasi dan

terkarakterisasi (aksesi)

4,040

4,370

4,490

4,610

4,730

22,240

Sintesa

Kebijakan

Jumlah Rekomendasi

Kebijakan yang dihasilkan

(rekomendasi)

(15)

2.2. Rencana Kinerja TA 2010

Sasaran Kinerja Tahun 2010 yang merupakan penjabaran dari Indikator Kinerja Utama/Sasaran yang telah tercantum dalam Renstra 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya inovasi tanaman perkebunan

a. varietas unggul tanaman perkebunan, yang targetnya sebanyak 10 varietas/klon unggul. b. teknologi Budidaya tanaman perkebunan; yang targetnya sebanyak 45 teknologi.

c. Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah tanaman perkebunan; yang targetnya sebanyak 17 produk olahan/teknologi.

d. Benih unggul tanaman perkebunan; yang targetnya sebanyak 425 ton benih/bibit unggul tanaman perkebunan.

e. Plasma Nutfah tanaman perkebunan, yang targetnya lestarinya sebanyak 3.140 aksesi plasma nutfah tanaman perkebunan.

2. Tersedianya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan, yang targetnya sebanyak 5 rekomendasi kebijakan pengembangan tanaman perkebunan.

3. Meningkatnya hasil publikasi hasil penelitian, penyebaran hasil penelitian perkebunan kepada pengguna dan meningkatnya jalinan kerjasama dengan pihak lain.

(16)

Program dan Kegiatan. Untuk dapat mencapai kinerja tersebut, maka pada TA 2010, kegiatan Penelitian dan Pengembangan

Perkebunan mengalokasikan anggarannya pada sub-sub kegiatan sebagai berikut:

A. Perakitan varietas unggul tanaman perkebunan

Komoditas/Judul Sub Kegiatan Pagu Anggaran

Kopi, karet kakao, tebu dan teh

1 Penelitian Pemuliaan tanaman karet, kopi, kakao, tebu dan teh 10,065,000,000

Jarak Pagar

2 Peningkatan Prod. (> 10 Ton) Kdr Minyak Jp ( > 40 % ) Melalui Pemuliaan Molekuler dan Peningkatan Nilai

Tambah > 50 % 850,000,000

3 Perakitan Var Hibrida Unggul Jp U/ Mendapatkan Produksi > 10 Ton Dan Kandungan Minyak > 40 % Dan

Umur Panen 110 Hari 220,500,000

Kelapa Sawit

4 Penelitian peningkatan produktivitas kelapa sawit (>20%) dan kadar minyak >10% dengan tingkat abnormalitas <2% melalui molecular breeding

2,061,600,000

Purwoceng, Pegagan, Sambiloto, Mentha

5 Persiapan Pelepasan Varietas Purwoceng, Pegagan, Sambiloto, Mentha Dengan Produktivitas > 15 % 62,000,000

Jahe

6 Var. Unggul Jahe Putih Besar Prod Tinggi ( 30 Ton/Ha ) Tol Layu Bakteri (70%) Melalui Varietas Somak... 328,520,000 7 Var. Unggul Jahe Putih Kecil (Jpk) Prod. Tinggi (20 Ton/Ha) Tolr Thdp Bercak Daun & Tek. Pengendalian

Bercak 217,481,000

Nilam

8 Perakitan Varietas Nilam Produktivitas > 350 Kg, Toleran (60%) Peny Layu Bakteri Melalui Somaklon... 232,000,000

Lada

9 Perakitan Var. Lada Hibrida Dgn Prod. > 6 Ton/Ha/Th Tahan Peny. Bpb (> 100%) & Tek. Pengendalian

Hama Penggerek Batang(> 50%) 184,000,000

Vanili

10 Uji Adaptasi Vanili Produksi Tinggi ( > 5 Ton/Ha/Th) & Tahan Peny. Busuk Batang (Bbv) ( > 85 % ) 108,130,000

Tembakau

11 Perakitan Var Tembakau Lokal Dengan Proktivitas > 1 Ton Berkadar Nikotin < 2 % 132,000,000

(17)

12 Perakitan Var Kapas Tahan A. Bigutulla, H.Armigera & P. Gosipiela Berproduktivitas > 3 Ton 351,200,000 13 Perakitan Kapas Hibrida Nasional Berproduktivitas > 4 Ton/Ha Mendukung Pengembangan Kapas Di Lahan

Kering 140,000,000

Kelapa

14 Perakitan Kelapa Unggul Genjah Kopyor Dengan Persentase Kopyor > 50 % 345,000,000 15 Perakitan Aren Spr Genjah ( Umur 3 - 4 Tahun ) Dengan Produksi Tinggi (Nira 15 L / Phn ) Tek.

Pendukungnya 377,000,000

16 Evaluasi Plasma Nutfah Kelapa Berbuah Umur 3 Tahun Dan Produksi Kopra > 3 Ton/Ha 124,000,000 17 Perakitan Kelapa Dalam Komposit Hibrida Inter Varietas Spesifik Sulut, Jatim Dan Gorontalo Dengan Produksi

Kopra 139,000,000

B. Perakitan teknologi Budidaya tanaman perkebunan; Kopi, karet kakao, tebu dan teh

1 Penelitian Produktivitas tanaman karet, kopi, kakao, tebu dan teh 2,620,000,000

Kelapa Sawit

1 Teknologi budidaya sawit dengan peningkatan produktivitas > 20 % dan penurunan emisi GRK >15% 1,836,810,000 2 Penelitian Peningkatan efisiensi pemupukkan untuk meningkatkan produksi 15% dan menurunkan biaya

produksi sebesar 20%. 825,990,000

3 Perbaikkan Teknologi dan sistem peremajaan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit rakyat >40% 666,600,000 4 Penelitian Pengelolaan Kelapa sawit untuk menekan penurunan hasil 20% akibat perubahan iklim dan

serangan OPT 20% . 1,160,200,000

Jahe dan Nilam

5 Perbaikan Teknologi Produksi Benih Jahe Dan Nilam Dengan Tingkat Vabilitas > 80 % 220,000,000 6 Pengendalian Peny. Budok Efektif > 70 % Pd Tan. Nilam Dgn Agensia Hayati, Pembenah Tanah & Rek

Genetik.. 270,000,000

(18)

7 Optimalisasi Komposisi Pupuk Npk & Kultivasi U/ Meningkatkan Produktivitas Riil Lada > 100% 172,000,000 8 Pemanfaatan Trichorderma & Mikoriza U/ Penangulagan Peny. Bpb Lada & Peningkatan Efisien Serapan

Npk Lada & Kemiri Sunan > 30 % 130,000,000

Jambu Mete

9 Peningkatan Produktivitas Jambu Mente > 2 Ton/Ha/Tahun Melalui Perbanyakan Genetik & Teknik Kultivasi 179,000,000

Jarak Pagar

10 Perakitan Tek. Bud. Yg Efisien & Ramah Lingkungan U/ Mendukung Var Unggul Berprod. > 10 Ton Dan

Kandungan Minyak > 4 % 427,000,000

Kelapa

11 Pengembangan Marka Dna Untuk Seleksi Dan Ketahanan Hama Brontispa, Pbp, Bb Dab Peny Layu

Kalimantan 245,000,000

Jumlah 8,752,600,000

C. Perakitan Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah tanaman perkebunan; Kopi, karet kakao, tebu dan teh

1 Penelitian Diversifikasi Produk tanaman karet, kopi, kakao, tebu dan teh 3,795,000,000

Kelapa Sawit

2 Diversifikasi tandan kosong dan hasil sawit untuk biofuel generasi 2 dan reduksi 3-MCPD menjadi <0.02

ppm 838,800,000

TOA

3 Pemnanfaatan Biopestisida (Seaiwangi, Nilam,Cengkeh, Temulawak) Efektif Untuk Serangan Hama ( H

Antonii, Sitop... 180,000,000

4 Pengembangan Pangan Fungsional Antioksidan & Jamu Ternak Ber Basis Tan. Obat (Jahe,Pegagan,

Temulawak, Sambiloto) 181,999,000

Tembakau

5 Formulasi Pestisida Berbahan Aktif Jamur, Bakteri, Ekstrak Tembakau Dan Ca Polisulfida Untuk Tanaman

Kapas 131,500,000

(19)

6 Diversifikasi VCO Untuk Alternatif Asi Dengan Kandungan Asam Lemak Rantai Medium > 30% 100,000,000

Jumlah 5,227,299,000

D. Penyediaan Benih ungul tanaman perkebunan;

1 Regenerasi Melalui Organogenesis & Somatik Embriogenesis Pada Tanaman Tebu (2500 Biakan) & Lada

(500 Biakan) 435,000,000

2 Perbanyakan Lada, Jambu Mete Kemiri Sunan Scr Efisien > 30 %& Massal Mll Kultur Se & Multiplikasi

Tunas 171,990,000

3 Penyediaan Dan Diseminasi Benih Sumber Lada, Vanili Dan Jambu Mete 173,880,000 4 Percepatan Produksi Benih Sumber Tembakau, Serat Buah, Serat Batang Tanaman Minyak Industri 577,400,000

5 Pengembangan Perbenihan di Balitro 208,000,000

6 Pengembangan Perbenihan di Balitka 202,500,000

Jumlah 1,333,770,000

E. Pelestarian Plasma Nutfah tanaman perkebunan, Kakao

1 Eksplorasi, Karakterisasi Dan Koleksi Plasma Nutfah Kakao Produksi Tinggi . 25% Dan Varietas Anjuran 200,000,000

Tanaman BBN

2 Pengembangan Ki Tan Bbn Perkeb. Prioritas Umtuk Plasma Nutfah Seluas 2 Ha 60,000,000 3 Pembangunan Kebun Induk Kemiri Sunan Untuk Ketersediaan Benih Smber Seluas 2 Ha. 50,000,000

4 Pengembangan Kijp Untuk Produksi Benih IP-2 Dan IP-3 25 Ton 170,000,000

TOA

(20)

5 Evaluasi 15 Aksesi Lempuyang, 10 Aksesi Lidah Buaya & 9 Aksesi Kunyit Tulnaungan & Meningkat Prod

20 % 302,000,000

6 Evaluasi Akarwangi Dan Seraiwangi Meningkatkan Produktivitas > 20 % 232,000,000

TRI

7 Percepatan Pemanfaatan Pn.Mll Eval. Genetik & Tek.Perbanyakan Benih Pala, Cengkeh & Kemiri Secara

Efisien (> 50 %) 219,000,000

8 Pengelolaan Kebun Agrowidyawisata Ilmiah Tan. Rempah Dan Aneka Tan. Industri-tri 162,800,000

TASS

9 Penambahan Keragaman Genetik. Konservasi, Karakterisasi, Eval & Dok. Pn Tan. Tembakau, Serat,

Buah Serat Batang Dan Minyak Ind 532,000,000

Jumlah 2,013,800,000

F. Pengkajian Dan Percepatan Diseminasi Inovasi Pertanian

1. Di Puslitbang Perkebunan Rp. 3.272.000.000,- 2. Di Balitrro Rp. 371.546.000,- 3. Di Balittri Rp. 416.500.000,- 4. Di Balittas Rp. 394.400.000,- 5. Di Balitka Rp. 421.500.000,- --- Jumlah Rp. 4.775.964.000,-

(21)

BAB III.

AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam tahun anggaran 2010, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang akan dicapai. Ketiga sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2010 menunjukkan bahwa seluruh sasaran yang telah dapat dicapai dengan hasil baik. Untuk melihat capaian Kinerja Sasaran Puslitbang Perkebunan, telah dilakukan penghitungan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) pada lampiran.

Terkait dengan beberapa kegiatan penelitian yang bersifat multiyears, maka beberapa keluaran belum mencapai sasaran seperti ditargetkan dalam IKU. Jadi baru mencapai sasaran antara (berupa bahan perakitan varietas dan komponen teknologi atau bahan formula). Pembahasan capaian kinerja dibawah ini hanya menyangkut keluaran yang sudah mencapai sasaran yang ditargetkan dalam IKU. Keluaran dan hasil antara diuraikan dalam tabel PKK dan PPS. Secara rinci pencapaian sasaran tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam uraian berikut:

3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN 2010

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tahun 2010 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

(22)

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010

No

Sasaran

Indikator Kinerja

Uraian

Target

Capaian

%

1 Tersedianya Inovasi tanaman

perkebunan

Jumlah Varietas Unggul yang

dihasilkan

6 var/klon

9 var/klon

150.00%

Jumlah Teknologi Budidaya yang

dihasilkan

15

43

286.67%

Jumlah Varietas Unggul yang

dihasilkan

foramula/tekn

12

formula/tekn

36

300.00%

Jumlah Benih Sumber yang

dihasilkan (ton)

260 ton

334 Ton

128.46%

Jumlah aksesi SDG yang

terkonservasi dan terkarakterisasi

4040 aksesi

4428 aksesi 109.60%

2 Rekomendasi Kebijakan

Pengembangan Tanaman

Perkebunan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan

yang dihasilkan

rekomendasi

5

5 rekomendasi 100.00%

3 Diseminasi hasil Penelitian

Perkebunan

Jumlah Publikasi

7 buku

7 buku

100.00%

Jumlah MOU Kerjasama

3 MOU

3 MOU

100.00%

Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun 2010 secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai bahkan beberapa sasaran melampaui keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2010.

(23)

3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2010 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Tersedianya Inovasi Tanaman Perkebunan.

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Inovasi Perkebunan TA 2010

Indikator Kinerja Sasaran

Target

Capaian

%

Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan

6 var/klon

9 var/klon

150.00%

Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan a

15 teknologi

22 teknologi

146.67%

Jumlah Produk Olahan yang dihasilkan

12 formula/tekn

34 formula/tekn

283.33%

Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton)

260 ton

335 ton

128.85 %

(24)

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2010 telah tercapai. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK.

Sasaran ini dicapai melalui 5 sub kegiatan yaitu sub Kegiatan: Perakitan Varietas, Perakitan Teknologi Peningkatan Produktivitas, Perakitan Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah, Pelestarian Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan, dan Pengelolaan Benih Sumber Tanaman Perkebunan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 66 sub kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Varietas Unggul Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui sub kegiatan perakitan varietas, dengan 17 kegiatan yang outputnya berupa:

1. Varietas unggul tanaman Pegagan (3 varietas) 2. Varietas unggul tanaman mentha (1 varietas) 3. Varietas unggul tanaman Cengkeh(1 varietas) 4. Varietas unggul tanaman kemiri (1 varietas) 5. Varietas unggul tanaman kelapa (3 populasi)

Indikator kinerja sasaran “ Teknologi Peningkatan Produktivitas” dicapai melalui sub kegiatan Perakitan Teknologi Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan, dengan 11 sub kegiatan yang outputnya berupa:

1. Teknologi pemupukan pada akarwangi

2. Teknologi pengendalian penyakit budok dengan agensia hayati 3. Teknologi pembenah tanah untuk penyakit budok

(25)

5. Pemanfaatan elisitor penginduksi ketahanan untuk mengatasi penyakit layu bakteri pada jahe

6. Pemupukan berimbang untuk meningkatkan ketahanan tanaman jahe terhadap Ralstonia solanacerum dan produksi 7. Pengujian teknik pengendalian penyakit bercak daun tanaman jahe di daerah endemik

8. Perbaikan teknologi perbanyakan vegetatif jambu mete 9. Teknologi perbanyakan vegetatif pala

10. Teknologi perbanyakan vegetatif cengkeh 11. Teknologi perbanyakan vegetatif kemiri

12. Teknik perbanyakan melalui kultur jaringan, penyambungan, pemangkasan, pemupukan, pengairan, pengelolaan lahan, penerapan tanaman sela dan pengendalian HPT jarak pagar

13. Teknologi pengendalian hama utama kapas 14. Perbaikan Teknologi PHT Brontispa.

15. Sistem monitoring hama penggerek buah pada kopi

16. Teknonologi bio-coating untuk pengendalian PBK pada kopi 17. Teknologi Pengendalian hama PBK pada kopi dengan Feromon

18. Tekn perbanyakan bakteri endofitik untuk Pengendalian JAP pada karet 19. Teknologi penggunaan jamur pelapuk untuk Pengendalian JAP pada karet 20. Teknik aplikasi mikroba antagonis pengendali JAP

21. Teknologi untuk meningkatkan hasil sadapan pada karet 22. Teknologi Pemupukan berbasis bakteri endofitik pada tebu

(26)

Indikator kinerja sasaran “Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui sub kegiatan Perakitan Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan, dengan 6 sub kegiatan yang outputnya berupa:

1. Formula gastofac untuk aditif bensin, dan centrofak untuk solar (2 formula)

2. Formula pestisida nabati dari seraiwangi untuk pengendalian hama Sitophylus oryzae

3. Formula pestisida nabati (CEES dan seraiwangi) yang efektif untuk mengendalikan hama thrips pada kentang (50%) 4. Formula pestisida nabati cair berbasis sitronellal dan eugenol (CEES) yang diperkaya azadirchtin dan asal salisilat dan juga

tepung limbah kompos cengkeh dan seraiwangi mampu mengendalikan nematoda buncak akar Meloidogyne sp. (> 50%) pada jahe.

5. Formula pangan fungsional sebagai imunomodulator (3 formula)

6. Formula yang terbaik untuk meningkatkan fertilitas sapi jantan (2 formula) 7. Formula biopestisida untuk PBK (Penggerek Buah Kakao)( 3 formula) 8. Formula untuk perlakuan benih jahe

9. Formula rhizobakteri mengendalikan nematoda

10. Pupuk organik konsentrat dalam bentuk curah dan granuler untuk tanaman jahe 11. Formula anti coccidiosis terstandar

12. Formula anti coccidiosis efektif pada ayam 13. Formula pestisida nabati efektif hama nilam 14. Formula umpan beracun lalat buah

15. Formula efektif untuk Diconocoris hewetti 60% 16. Formula efektif untuk Spodoptera litura

(27)

17. Formula pestisida nabati efektif bercak daun jahe 18. Teknologi 2 produk olahan dari jambu mete 19. Pestisida berbahan aktif Ca-polisulfida, dan

20. Bioinsektisida berbahan aktif Beauveria bassianna.

21. Formula ragi (Sacharomyces) potensial mengkonversi nira aren menjadi etanol 22. Allsin Pengolahan Bioetanol dari nira aren.

23. Stimulan untuk meningkatkan hasil sadapan

24. Alsin produksi Kalium Hidroksida [KOH] dari limbah kakao 25. Reaktor biogas pengolah limbah kakao

26. Teknologi pembuatan kertas dari limbah kakao

27. Teknologi pembuatan pupuk organik dari limbah kakao 28. Formula nata de kakao

29. Formula untuk menghasilkan koagulan semi padat atau padat pada karet 30. Teknologi Produksi koagulan semi padat atau padat pada karet

31. Formula untuk pengolahan jenis karet remah baru, 1 produk 32. Teknologi pembuatan zat adatif aspal berbasis karet padat

33. Alsin pengkonversi biomassa (gasifier) limbah kebun dan pabrik karet melalui proses gasifikasi

34. Teknologi Pengkonversi biomassa (gasifiying) limbah kebun dan pabrik karet melalui proses gasifikasi

(28)

Indikator kinerja sasaran “ Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui sub kegiatan Pelestarian Plasma Nutfah, dengan 9 sub kegiatan yang outputnya berupa plasma nutfah :

1. Tanaman Obat dan Aromatika sebanyak 2502 aksesi

2. Tanaman Rempah dan Industri sebanyak 455 aksesi

3. Tanaman Tembakau dan serat - seratan sebanyak 1424 aksesi

4. Tanaman Kelapa dan Palma Lainnya sebanyak 47 aksesi

Indikator kinerja sasaran “ Benih Sumber Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui 6 sub kegiatan Pengelolaan UPBS, dengan 6 sub kegiatan yang outputnya berupa benih sumber:

1. Tanaman Obat dan Aromatika sebanyak 8,2 ton

2. Tanaman Rempah dan Industri sebanyak 4 ton

3. Tanaman Tembakau dan serat - seratan sebanyak 9,2 ton

4. Tanaman Kelapa dan Palma Lainnya sebanyak 300,0 ton

Sasaran 2 : Rekomendasi Kebijakan

Indikator kinerja sasaran “Rekomendasi Kebijakan”, dicapai melalui sub kegiatan Analisa Kebijakan, dengan 3 sub kegiatan yang outputnya berupa:

(29)

2. Rekomendasi kebijakan sektor perkebunan menindaklanjuti kebijakan strategis ekonomi dan fiskal untuk mitigasi perbahan iklim di Indonesia

3. Rekomendasi kebijakan Carbon Efficient Farming System: Pendirian Pabrik Gula dengan Carbon Foot-Print Minimum dan Ramah Lingkungan

4. Rekomendasi kebijakan Prediksi neraca gula nasional

5. Rekomendasi kebijakan pengembangan BBN berbasis perkebunan

Sasaran 3 : Diseminasi Inovasi Perkebunan

Indikator kinerja sasaran “Diseminasi Inovasi Perkebunan ”, dicapai melalui 14 sub kegiatan yang outputnya berupa: 1. Publikasi Hasil Penelitian melalui majalah ilmiah populer dan semi populer

2. Kerjasama Penelitian dengan Pihak Lain

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagaimana tercantum dalam Tabel 4. berikut:

(30)

Tabel 4. Trend Capaian Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2006-2010

No Indikator Kinerja

Satuan

Tahun Anggaran

2005

2006

2007

2008

2009

2010

1 Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan

varietas

10

7

36

14

10

9

2 Jumlah Teknologi Budidaya yang

dihasilkan

teknologi

20

18

17

21

16

14

3 Jumlah Tekn Peningkatan Nilai

Tambah/Produk Olahan yang dihasilkan

teknologi/

produk

5

5

6

8

12

24

4 Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan

ton

19

116

191

374

340

335

5 Jumlah PN yang terpelihara

aksesi

3,313 2,813 3,052

3,195 2,741 3,353

7 Jumlah MOU Kerjasama

MOU

10

9

12

16

42

33

8 Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang

dihasilkan

rekomendasi

0

4

4

4

4

5

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) peningkatan pada capaian indikator Produk olahan, Benih Sumber, MOU kerjasama. Sedangkan indikator lainnya trend tidak teratur, dalam arti dari tahun ke tahun kadang meningkat kadang menurun. Penurunan terjadi terutama karena dalam beberapa tahun terakhir varietas dan teknologi difokuskan pada komoditas tertentu yang menjadi komoditas strategis Departemen Pertanian.

Jika dilihat pada dokumen PPS pada Lampiran 5, dapat dilihat bahwa seluruh sasaran dapat dicapai. Capaian kinerja berhasil memuaskan tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1. Ketersediaan Sumberdaya Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenaga administrasi yang memadai. 2. Perencanaan kegiatan yang memadai.

(31)

4. Ketersediaan dan pengelolaan keuangan yang handal ; dan 5. Sarana dan prasarana penelitian yang memadai.

Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja pada beberapa kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal di antaranya adalah :

1. Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola). 2. Keterbatasan dana; dan

3. Target output terlalu tinggi.

4. Kendala alam (hujan sepanjang tahun).

Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi adalah dimasa yang akan datang adalah:

1. Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis.

2. Persiapan pelaksanaan kegiatan secara matang.

3. Penentuan target output dan sasaran secararealistis.

4. Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan.

(32)

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada tahun 2010 mendapat anggaran sebesar Rp. 94.975.429.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk mendapatkan tambahan melalui APBD Perubahan mengalami kenaikan menjadi Rp. 102.624.767.000,- atau mengalami kenaikan sebesar 7.649.338.000% (8% dari anggaran semula). Alokasi anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 berdasarkan sasaran yang akan dicapat dapat dilihat pada Gambar 2. berikut:

Gambar 2. Alokasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran

Anggaran Puslitbang Perkebunan pada TA 2010, 68% dilalokasikan untuk gaji, operasional dan pemeliharaan dan penammbahan asset perkantoran dan kegiatan manajemen, dan 32 % dialokasikan pada kegiatan utamayang menghasilkan

(33)

sasaran yang telah ditrargetkan, yang terdiri dari 9.3% untuk mencapai target varietas, 8.5% untuk target sasaran teknologi Peningkatan Produktivitas, 5.1 % untuk target sasaran Teknologi Nilai Tambah/Produk Olahan, 2% untuk pelestarian plasma nutfah, 0.9% untuk target Rekomendasi pengembangan tanaman perkebunan . Realisasi anggaran berdasarkan sasaran disajikan dalam tabel 5 berikut:

Tabel 5. Pagu dan Realisasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran

No. Sasaran Program/Kegiatan/Sub Kegiatan Anggaran Realisasi

Rp %

Program : Penciptaan Tekn. dan Var.Unggul

Berdaya Saing

1 Inovasi Tan. Perkebunan Kegiatan : Litbang Perkebunan

- Varietas 1 Sub kegiatan : Varietas unggul baru 9,530,831,000 8,784,236,228 92.17% - Teknologi Peningkatan

Produktivitas 2 Sub kegiatan : Teknologi budidaya 8,752,600,000 7,809,459,107 89.22% - Teknologi Peningk. Nlilai 3 Sub kegiatan : Produk olahan/Tekn. 5,227,299,000 4,783,556,668 91.51% Tambah/Produk Olahan Nilai Tambah

- Benih Sumber 4 Sub kegiatan : Benih sumber 2,013,800,000 1,937,004,030 96.19% - Plasma Nutfah 5 Sub kegiatan : Plasma Nutfah 1,333,770,000 1,242,837,800 93.18% 2 Rekomendasi Kebijakan 6 Sub kegiatan : Sintesa Kebijakan

3 Diseminasi Inovasi 7 Sub kegiatan : Diseminasi 4,775,964,000 4,583,029,340 95.96% 4 Penunjang 8 Sub Kegiatan : Lainnya (Keg., 70,990,503,000 62,807,885,794 88.47%

Manajemen, Gaji,

Operasional)

(34)

Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 tersebut diatas telah direalisasikan sebesar Rp. 91.948.008.969,- atau sebesar 89.80%. Rendahnya realisasi ini karena sampai dengan akhir tahun anggaran masih ada anggaran hasil revisi yang berjenis belanja modal yang masih dibintang (ditangguhkan penggunaannya), sebesar Rp. 6.000.000.0000,- , sehingga tidak dapat direalisasikan. Realisasi riil (pagu tanpa anggaran yang dibintang) sebenarnya mencapai 95%. Beradasarkan jenis sasarannya, hampir seluruh sasaran mempunyai realisasi diatas 90%, kecuali pada kegiatan diluar kegatan utama yang realisasinya berada dibawah 90% karena terdapat anggaran hasil revisi yang masih dibintang. Kendala pencairan terutama disebabkan karena proses revisi yang memerlukan waktu, sistem pelaksanaan kegiatan lelang dan swa kelola.

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal tersebut karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

(35)

BAB IV.

PENUTUP

Peran Puslitbang Perkebunan sebagai lembaga penelitian dan pengembangan di bidang perkebunan menjadi semakin strategis, karena sampai saat ini sistem usahatani berbasis perkebunan masih dianggap belum mampu memberikan kesejahteraan bagi petani. Kondisi ini terjadi karena masih ditemukannya berbagai permasalahan, antara lain rendahnya produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan di tingkat petani, kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit, serta mutu bahan tanaman yang kurang baik. Permasalahan ini terus berlangsung walaupun Puslitbang Perkebunan telah memberikan kontribusi bagi pengembangan Perkebunan Rakyat melalui hasil-hasil litbang di bidang penyediaan bahan tanaman, komponen teknologi budidaya, dan teknologi pengolahan hasil. Salah satu upaya Puslitbang Perkebunan beserta ke empat UPT di bawahnya untuk meningkatkan daya saing produk Perkebunan adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kinerja kegiatan yang masih kurang dan mempertahankan kinerja kegiatan yang sudah bagus.

Pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2010, secara umum dapat dikatagorikan baik ditinjau dari hasil pencapaian kinerja sasarannya. Jika dibandingkan antar target dan capaian Indikator utamanya, seluruh sasaran dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil. Sasaran varietas mencapai 133 % dari targetnya, sasaran teknologi produktivitas mencapai 147%, sasaran teknologi peningkatan nilai tambah mencapai 283% dari targetnya, sasaran benih sumber mencapai 122% dari targetnya, sasaran plasma nutfah mencapai 108% dari tergetnya dan sasaran rekomendasi kebijakan mencapai 120% dari targetnya.

(36)

Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian kinerja diantaranya adalah : 1) Ketersediaan Sumberdaya Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenaga administrasi yang memadai; 2) Perencanaan kegiatan yang memadai; 3) Monitoring dan evaluasi yang intensif; 4) Pengelolaan keuangan yang handal ; dan 5) Sarana dan prasarana penelitian yang memadai;

Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja keluaran pada kegiatan-kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal di antaranya adalah : 1) Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola); 2) Keterbatasan dana pada kegiatan-kegiatan tertentu; dan 3) Target output terlalu tinggi.dan 4) Kendala alam (hujan sepanjang tahun)

Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2009 adalah: 1) Kinerja pengelolaan keuangan dan sarana dan prasarana; 2) Perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan; 3) Penentuan target output dan sasaran kegiatan; 4) Faktor hambatan alam;

Langkah – langkah alternatif yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi adalah dimasa yang akan datang adalah: 1) Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis, 2) Persiapan pelaksanaan kegiatan secara matang; 3) Penentuan target output dan sasaran secara realistis; 4) Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan; 5) Meningkatkan kapasitas SDM, Aset dan SD Finansiial;

(37)

Gambar

Gambar 1.  Struktur Organisasi Puslitbang Perkebunan
Tabel 1.  Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014
Tabel 2. Capaian  Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010
Tabel 3.  Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Inovasi Perkebunan  TA 2010
+4

Referensi

Dokumen terkait

Area parkir harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Tersedia area parkir yang proporsional dengan area pasar.. b) Tersedia pemisah yang jelas antara area parkir dengan

Puji dan syukur disampaikan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Perkembangan

gangguan kulit, diperoleh nilai p sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (p&lt;0,05), yang berarti Ho ditolak dengan korelasi r = - 0,512 dan arah korelasi negatif,

Melalui seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Divisi Administrasi selama periode 1 (Satu) Tahun Anggaran dan sesuai rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diatas

Menurut penelitian Wahjuningrum et al., (2007) rebusan buah mahkota dewa yang disemprotkan ke pakan perlakuan yang diberikan pada ikan patin 8 hari sebelum infeksi

Hal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan text mining pada postingan mengenai sistem e-Tilang pada media sosial Twitter menggunakan algoritma

Hasil pembuktian menunjukkan pengaruh yang signifikan budaya kerja terhadap prestasi kerja pada dinas pendapatan daerah kota Palembang. Hasil ini sesuai dengan

1) Transference, adalah ketika seorang selebritas mendukung sebuah merek yang terkait dengan profesi mereka.. 2) Congruence (Kesesuaian), adalah konsep kunci pada Brand