• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN ENREKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN ENREKANG"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR

DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN ENREKANG

Oleh : NURENI. T

Nomor Induk Mahasiswa : 105611123616

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

i

PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR

DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN ENREKANG

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Di Susun dan Diajukan Oleh:

NURENI. T

Nomor Induk Mahasiswa: 105611123616

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(3)

ii

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang.

Nama Mahasiswa : Nureni. T

Nomor Induk Mahasiswa : 105611123616

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Abdul Kadir Adys, SH, MM Nurbiah Tahir, S.Sos, M.AP

Mengetahui:

Dekan Ketua Program Studi

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Nasrul Haq, S.Sos.,MPA

(4)

iii

Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0157/FSP/A.4-II/II/42/2021 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana (S1) dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang dilaksanakan di Makassar pada hari Rabu 24 Februari 2021.

TIM PENILAI s

Ketua

Dr. Ihyani Malik. S.Sos, M.Si NBM: 730727

Sekretaris

Dr. Burhanuddin, S.Sos, M.Si NBM: 1084366

PENGUJI:

1. Dr. Lukman Hakim, M.Si ( )

2. Abdul Kadir Adys, SH., MM ( )

3. Dr. Jelan Usman, M.Si ( )

(5)

iv

Nama Mahasiswa : Nureni. T

Nomor Induk Mahasiswa : 105611123616

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar proposal penelitian ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, .Juni 2020 Yang Menyatakan,

(6)

v

Penulis memanjatkan puja dan puji syukur yang tidak terhingga atas kehadirat Allah SWT, yang telah menganugrahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yag berjudul “Pengelolaan Retribusi Pasar Di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang”.

Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi syarat memperoleh sarjana Ilmu Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis sangat menyadari bahwa keberhasilan dari penyusunan skripsi ini berkat bimbingan, bantuan, dan saran-saran dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempata ini penulis ingin menyampaikan terimakasih Kepada yang terhormat:

1. Orang tua penulis yaitu bapak Tahir dan Ibu Hasmiati dan ke 8 saudara, orang yang sangat di hormati dan di banggakan penulis yang tidak ada hentinya memberikan dukungan dan doa serta nasihat-nasihat.

2. Bapak Abd Kadir Adys, SH, MM selaku pembimbing I dan Ibu Nurbiah Tahir, S.Sos, M.AP selaku pembimbing II yang telah senantiasa meluangkan waktunya dalam membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga penyusunan skrispi ini dapat di selesaikan .

3. Ibu Dr. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

(7)

vi Muhammadiyah Makassar.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namanya, yang telah memberikan ilmunya selama penulis dalam proses perkuliahan.

6. Seluruh pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Rekan-rekan tercinta dari jurusan Ilmu Administrasi Negara yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat.

8. Dan semua pihak yang sudah ikut membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Semoga skripsi yang penulis susun ini dapat bermanfaat bagi penulis, mahasiswa jurusan Ilmu Adminisrasi Negara lainya, dan bagi siapa saja yang membaca. Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam skripsi dan penulis mengharapkan adanya kritik, masukan, dan saran terhadap skripsi ini.

Makassar November 2020

(8)

vii

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Enrekang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan tipe fenemonologi. adapun jumlah informan dalam penelitian adalah sebanyak 6 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Sementara itu, teknik pegabsahan data yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Pemilihan informan tersebut memiliki pengetahuan, dan informasi terkait dengan masalah yang penulis teliti.

Hasil dari penelitian ini sudah cukup baik. Dilihat dari aspek perencanaan anggaran retribusi yang terstruktur dengan aplikasi E-budgeting dan E-planning, aspek pengorganisasian yang cukup baik mulai dari mengelompokkan, mengatur serta pembagian tugas sesuai bidang dan keahlian masing-masing, aspek pengendalian sudah cukup ketat mengatasi terjadinya pelanggaran dalam pemungutan retribusi, aspek kepemimpinan yang cukup tegas melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

(9)

viii

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6 1. Manfaat Teoritis ... 6 2. Manfaat Praktis... 7

BAB II TINJAUNAN PUSTAKA... 8

A. Penelitian Terdahulu ... 8

B. Konsep dan Teori ... 9

1. Manajemen ... 9

2. Pengertian Pengelolaan Retribusi Pasar ... 11

a. Pengertian Pengelolaan ... 11

b. Pengertian Retribusi ... 16

c. Pengertian Pasar ... 18

d. Retribusi Pasar ... 19

e. Pengelolaan Retribusi Pasar. ... 20

C. Kerangka Pikir ... 24

D. Fokus Penelitian ... 25

(10)

ix

4. Pengendalian (Controlling) ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. Waktu dan Lokasi ... 28

B. Jenis dan Tipe Penelitian ... 28

1. Jenis Penelitian ... 28

2. Tipe Penelitian ... 28

C. Informan ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

1. Observasi ... 30

2. Wawancara ... 31

3. Dokumentasi ... 31

E. Teknik Analisis Data ... 31

1. Reduksi Data ... 31

2. Penyajian Data ... 32

3. Penarikan Kesimpulan ... 32

F. Teknik Pengabsahan Data. ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 34

B. Data Rekapitulasi Target dan Realisasi. ... 55

C. Hasil Penelitian ... 57

D. Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN

(11)

1 A. Latar Belakang

Dalam sejarah pemerintahan daerah di Indonesia, sejak Indonesia merdeka yang sampai pada saat ini retribusi daerah telah menjadi salah satu sumber pendapatan ataupun penerimaan yang dapat diandalkan bagi setiap daerah. Berdasarkan asas otonomi daerah dan prinsip otonomi seluas-luasnya atas dasar sistem dan prinsip negara, yang melaksanakan tugas pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah, sebagaimana hal ini diatur dalam Undang-Undang tahun Nomor 23 tahun 2014 yang membahas tentang Pemerintahan Daerah. Dalam pembangunan dan pelaksanaan tugas, pemerintah selalu membutuhkan sumber dana yang bisa di andalkan, salah satunya berasal dari sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Pembangunan akan berlangsung dengan baik apabila didukung denganbiaya dan sumber daya manusia yang baik. Disinilah peran penting adanya sumber pendapatan asli daerah, dimana pemerintah juga harus mampu melihat dan mengelola sumber pendapatan ini, agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat daerah. Semenjak diberlakukanya otonomi daerah, kebutuhan semakin dirasakan. Sejak berlakunya otonomi daerah,memang memberikan dampak perubahan positif daerah dalam hal mengatur kewenangan daerah,mengatur rumah tangganya sendiri termasuk perubahan yang terjadi pada implikasi antara pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat yang cukup signifikan, salah

(12)

satunya dalam mengurus keuangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sejak dijalankanya kebijakan desentralisasi.

Kebijakan tersebut memberikan peluang atau kesempatan kepada pemerintah daerah agar lebih memaksimalkan dan mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) termasuk pada pengelolaan pendapatan retribusi daerah. Pemberlakuan retribusi daerah sebagai sumber penerimaaan daerah pada dasarnya tidak hanya menjadi urusan pemerintah sebagai pihak yang menetapkan dan memungut retribusi daerah, tetapi juga berkaitan erat dengan masyarakat pada umumnya. Sebagai masyarakat yang merupakan bagian dari daerah, setiap masyarakat atau badan-badan yang menikmati jasa atau layanan yang diberikan pemerintah daerah harus membayar retribusi daerah. Dimana hal seperti ini menunjukan bahwa proses pemungutan retribusi akan memberikan beban kepada masyarakat. Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk ke negara karena adanya penggunaaan layanan jasa dari negara ke penduduknya secara individu. Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini dipungut di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan undang-undang dan peraturan daerah yang berkenaan.

b. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah.

c. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi (balas jasa) secara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang dilakukan.

(13)

d. Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang dinikmati oleh orang atau badan.

e. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secara ekonomis, yaitu jika tidak membayar retribusi, tidak akan mendapatkan jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Oleh karena itu, masyarakat harus memahami aturan-aturan tentang retribusi daerah. Semakin besar pembangunan semakin besar pula biaya yang akan dikeluarkan, maka dari itu peningkatan sumber pendapatan daerah dipandang sebagai salah satucara yang efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Adapun Sumber Pendapatan Asli Daerah berdasarkanPasal 6 UU No. 33 Tahun 2004 terdiri dari retribusi daerah, pajak daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan daerah yang sah.Berdasarkan dari sumber pendapatan asli daerah (PAD) di atas, yang paling berpotensi pada kas daerah adalah pajak dan retribusi daerah. Dimana pada dasarnya retribusi daerah dikelola atau dikendalikan oleh masing-masing pemerintahan daerah. Berdasarkan peraturan pemerintah No.66 tahun 2001 tentang retribusi daerah, salah satu retribusi pungutan retribusi daerah adalah retribusi pasar. Pengelolaan retribusi pasar merupakan hal yang sangat menarik, terutama dari sisi retribusi pasar terhadappendapatan asli daerah (PAD).Pemerintah Kabupaten Enrekang dalam pelaksanaan pemungutan retribusi pasar didelegasikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dalam struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang, terdapat beberapa Bidang, dimana Bidang Pasar salah satu yang dimaksudkan

(14)

tersebut. Adapun dalam Bidang Pasar, terdapat beberapa seksi dimana seksi retribusi salah satu diantaranya, dan seksi inilah yang bertugas untuk mengontrol PAD Kabupaten Enrekang khususnya dalam aktifitas Pasar. Besar dan kecilnya PAD di sektor pasar akan ditentukan oleh sejauh mana Seksi Retribusi di Bidang Pasar giat turun ke lapangan untuk menginventarisir dan memastikan berapa jumlah pedagang yang berjualan dan atau tidak berjualan. Maka dalam hal ini Seksi Retribusi Bidang Pasar memiliki wewenang melaksanakan pemungutan retribusi pasar. Seksi Retribusi Bidang Pasar juga memiliki tugas dalam memberikan pengarahan, pelaksanaan dan pengelolaan retribusi pasar dalam rangka peningkatan PAD, sebagaimana yang telah dimaksudkan oleh peraturan di atas.

Dengan adanya peraturan daerah Kabupaten Enrekang No.10 Tahun 2011 tentang retribusi jasa usaha, bab 1 pasal 1 angka 7, retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi. Salah satu cara untuk mengoptimalkan pasar yaitu melakukan penyesuaian antara tarif retribusi dengan pengembangan lintas pasar. Maka, pasar tidak hanya sebagai unit pelayanan masyarakat tetapi pasar sudah merupakan unit usaha bagi pemerintah daerah, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi retribusi pasar itu sendiri. Apabila hal tersebut dapat dipenuhi, maka hasil pendapatanya dapat digunakan pemerintah daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dari berbagai macam retribusi yang dipungut pemerintah daerah Kabupaten Enrekang yang

(15)

potensial adalah retribusi pasar, karena mampu memberikan konstribusi yang cukup besar terhadap penerimaan dibandingkan retribusi lainya. Hal ini dikarenakan pemerintah daerah Kabupaten Enrekang setidaknya mengelola beberapa kelas pasar, diantaranya adalalah pasar kelas I seperti (pasar Sudu, pasar Baraka, pasar Enrekang), pasar kelas II seperti (pasar Cakke, pasar Maroangin), pasar kelas III seperti (pasar Banti, pasar Kotu, dan pasar Temban).

Dari semua pasar tersebut ditarik retribusi, akan tetapi penerimaan retribusi pada tiap tahunya megalami kendala hambatan, kendala dan hambatan tersebut diantaranya menyangkut para wajib retribusi, akan tetapi para wajib retribusi pasar seringkali melakukan penunggakan pembayaran retribusi pasar dengan berbagai macam alasan, akibat dari penunggakan inilah kemudian penerimaan atau pendapatan tidak optimal. Permasalahan itulah yang kemudian mengakibatkan penunggakan retribusi pasar yang berimbas pada menurunya total penerimaan retribusi pasar tiap tahunya. Dengan demikian perlu adanya suatu komitmen dari semua pihak dari unsur pemerintah maupun masyarakat sebagai wajib retribusi dalam menyikapi bagaimana melakukan manajemen retribusi pelayanan pasar yang ada, sehingga betul-betul dapat memberikan konstribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah.

Dalam hal ini perlu ditunjang dengan pelaksanaan manajemen yang baik, karena manajemen membutuhkan dimana saja orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Berkaitan dengan pengelolaan retribusi pasar

(16)

di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang, menurut Stonner ada beberapa indikator yang perlu di perhatikan yakni:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah bentuk proses dalam menentukan hal-hal atau tujuan yang ingin dicapai dimasa mendatang, serta penentuan berbagai tahapan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah bentuk proses mengatur tugas tanggungjawab dan wewenang bagi setiap individu dalam manajemen menjadi kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.

3. Kepemimpinan (Leading)

Kepemimpinan adalah kemampuan sesorang dalam mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan suatu tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses dalam mempengaruhi dan menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

4. Pengendalian (Controlling)

Pegendalian adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi

Oleh sebab itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang diharapkan dapat lebih tegas dalam menangani pembayaran retribusi untuk menghasilkan pengelolaan yang lebih optimal. Berdasarkan uraian diatas

(17)

maka peneliti mengangkat judul “Pengelolaan Retribusi Pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini, adalah untuk mengetahui pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang.

D. Mamfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Agar dapat digunakan sebagai referensi atau literatur bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pendapatan asli daerah khususnya pada pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang, serta mengetahui dan memahami apa saja yang terjadi di sekitar kita khususnya di instansi pemerintahan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah, agar menjadi masukan dan bahan pertimbangan khusunya khusunya di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(18)

Kabupaten Enrekang, tentang pentingnya pengelolaan retribusi pasar sebagai salah usaha untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah dari sektor retribusi pasar.

b. Bagi peneliti, agar dapat menjadi bahan pembelajaran untuk melatih dan mengasa daya fikir dalam melihat permasalahan yang terjadi di lingkungan kerja terkhusus pada masalah pengelolaan retribusi pasar.

(19)

8 A. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian dari Ainun Latifah (2018) dengan mengambil judul penelitian

Pengelolaan Retribusi Pasar Guna Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam Persfektif Ekonomi Islam. Metode penelitian ini menggunakan jenis

penelitian lapangan, penelitian bersifat deskriftif analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perdagangan kota Bandar Lampung masih belum maksimal yaitu dengan tidak tercapainya hasil penerimaan retribusi pasar karea berbagai kendala dalam pelaksanaan pengelolaan retribusi pasar.

2. Penelitian yang dilakukan Masdalina (2017) dengan judul Pengelolaan

Retribusi Pasar Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Banjarmasin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan retribusi

pasar melalui pihak Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin telah berupaya memberikan pengelolaan secara maksimal bisa dilihat dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Kontribusi penerimaan retribusi pasar Kota Banjarmasin selama tiga tahun terakhir yaitu antara tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp 16.141.900.311,00 dengan rata-rata sebesar Rp 5.380.633.473,00 per tahun 3.266.666.666,00 dan 21,1 %. Walaupun masih terlihat kecil tapi setiap tahunnya hampir selalu mengalami peningkatan dan berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa pengelolaan

(20)

retribusi pasar Kota Banjarmasin berpotensi dalam ikut mendukung Pendapatan Asli Daerah

3. Penelitian yang dilakukan oleh Harry Kusmantoro (2013) dengan judul

Peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dalam Pemungutan Retribusi Pasar Di Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini menggunakan metode

pendekatan yuridis normatif dan spesifikasi penelitian preskriptif. Hasil penelitian ini memberikan simpulan bahwa peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam pemungutan retribusi pasardapat dilihat dari tugas pokok dan fungsinya. Peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Wonosobo meliputi melaksanakan kewenangan dalam penyelenggaraan retribusi pasar dan Dinas penggali Pendapatan Asli Daerah, yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan menghimpun atau memungut retribusi pasar.

B. Konsep dan Teori 1. Manajemen

Manajemen merupakan alat untuk pencapaian suatu tujuan. Manajemen yang baik akan lebih memudahkan pencapaian tujuan perusahaan, karyawan, ataupun tujuan dari masyarakat. Manajemen yang baik adalah hasil pikiran dan karya manusia, sekalipun manusia didukung oleh perlatan dan keuangan yang memadai, tetapi yang menentukan baik buruknya manajemen adalah cara berfikir dan bertindak.Landasan teori berisi hal-hal teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup, pembahasan yang digunakan sebagai

(21)

landasan untuk mendukung penelitian mengenai pengukuran dan pengambilan keputusan.

Menurut Ghillyer (2016:4) Manajemen adalah proses untuk menentukan cara terbaik untuk organisasi dalam penggunaan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa.

Menurut Samson dan Daft (2012:10) Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya organisasi.

Menurut JR, Schermerhorn; et all (2011:19) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan kinerja.

Menurut Robbins dan Coulter (2009:22) Manajemen melibatkan koordinasi dan mengawasi kegiatan karya orang lain sehingga kegiatan mereka selesai secara efisien dan efektif.

Menurut Merchant dan Stede (2012:6) Manajemen adalah semua yang berhubungan dengan proses pengorganisasian sumber daya dan mengarahkan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu yang untuk mengarahkan dan mengarahkan orang-orang yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama dalam organisasi dengan cara teroganisasi dan memiliki rencana untuk mengolah sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

(22)

1. Pengertian Pengelolaan Retribusi Pasar a. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan berasal dari kata “kelola” yang berarti mengendalikan, menyelanggarakan, mengurus, pengelolaan merupakan proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain. Pengelolaan juga merupakan proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaaan kebijakan dalam pencapaian tujuan.Pengelolaan sama halnya dengan Manajemen yaitu pengorganisasian, penggerakan manusia, pengarahan untuk memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk suatu tujuan. Dimana Manajemen adalah unsur yang bertugas mengendalikan semua sumber dana oraganisasi yang dapat di manfaatkansebagai proses pencapaian tujuan.

Manajemen dirumuskan sebagai penyelesaian suatu pekerjaan dengan melalui orang lain, manajemen meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan perencanaan untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi pengelolaan merupakan ilmu manajemen yang berhubungan dengan proses mengurus dan menangani sesuatu untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.Sedangkan menurut Admosudirjo (2005) pengelolaan adalah pemamfaatan, pengendalian semua faktor sumber daya dan menurutnya perencanaan di perlukan dalam menyelesaikan tujuan tertentu. Dan pengertian pengelolaan yang dikemukakan oleh Admosudirjo, menitiberatkan bahwa pengelolaan pada proses memanfaatkan dan mengendalikan semua faktor sumber daya dalam mencapai tujuan tertentu sesuai rencana yang telah dibuat.

(23)

Lebih lanjut, Purwanto (2009), pengelolaan adalah rangkaian pelaksanaan kegiatan yang dalam rangka pencapaian tujuanya menggunakan orang lain sebagai alat. Sedangkan Terry (2009) mengemukakan bahwa pengelolaan sama dengan manajemen, dimana pengelolaan dipahami sebagai proses membedakan atas pengorganisasian, pengawasan, perencanaan, penggerakan dengan memanfaatkan ilmu seni dalam menyelesaikan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Menurut Soegianto (2003:249) pengelolaan adalah a) proses atau pembuatan kebijakan, b) menjalankan proses atau melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain, c) bentuk proses dalam perumusan kebijakan dan tujuan organisasi, d) proses dalam melakukan pengawasan terhadap hal-hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Marry Parker Follet (dalam Mustafa dan Elwan 2018:18) mendifinisikan pengelolaan adalah seni dalam menyelesaiakn suatu masalah terkait dengan pencapaian tujuan.

Menurut Balderton (dalam Adisasmita 2011:21) pengelolaan sama halnya dengan manajemen yaitu, mengorganisasikan, menggerakan dan memberikan pengarahan terhadap usaha manusia untuk memanfaatkan material dan fasililitas secara efektif demi tercapaianya tujuan yang di inginkan. Selanjutnya Adisasmita (2011:22) mengemukakan bahwa, pengelolaan bukan hanya melaksanakan suatu kegiatan, akan tetapi merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi fungsi - fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah ilmu

(24)

manajemen yang dilakukan untuk menangani sesuatu atau mengurus sesuatu proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan.

Pengelolaan atau manajemen sering di kaitkan dengan aktivitas organisasi berupa pengorganisasian, perencanaan, pengendalian, pengarahan, dan pengawasan. Dan sejumlah ahli memberikan pengertian bahwa manajemen adalah suatu proses, yang diartikan sebagai usaha untuk suatu pekerjaan. Proses ini adalah rangkaian yang berjenjang, berlanjut dan berkaitan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun fungsi-fungsi manajemen (PO3C) menurut Henry Fayol terdiri dari :

1. Perencanaan (planning), berupa penetuan langkah-langkah dalam pencapain tujuan organisasi.

2. Pengorganisasian (Organizing), dalam arti meobilisasi bahan meteriil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.

3. Memerintah (Comanding), artinya memberrikan arahan terhadap

4. Pengoordinasian (Coordinating), memastikan bahwa kegiatan organisasi dan sumber daya berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuanya. 5. Pengendalian (Controling), dengan memantau rencana untuk

membuktikan apakah rencana itu sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Sedangkan Fungsi manajemen menurut G. R. Terry dalam Ali Baba (2016:32) yaitu :

1. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah – langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.

(25)

Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan memperhitungkan matang – matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk mencapai tujuan.

2. Pengorganisasian (organization), yaitu proses mengumpulkandan menempatkan orang-orang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.

3. Penggerakan (actuating), yaitu untuk menggerakkan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakkan seluruh sumber daya yangada dalam organisasiagar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.

4. Pengawasan (controlling), yaitu untuk mengawasi apakah gerakan organisasi tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau belum. Serta melakukan pengawasan penggunaan sumber daya dalam organisasi agar tidak melenceng dari rencana dan terpakai secara efektif dan efisien.

Adapun unsur pengelolaan juga sama seperti unsur manajemen. Ali baba (2016:10) menyebutkan manajemen memiliki unsur – unsur yang saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan yaitu 6M meliputi :

1. Men (Manusia), Tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif,

2. Money (Uang), uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan,

(26)

3. Methods (Metode), cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan,

4. Materials (Bahan Baku), bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,

5. Machines (Mesin), mesin-mesin atau alat-alat diperlukan/dipergunakan untuk mencapai tujuan,

6. Markets (Pasar), pasar untuk menjual output dan jasa-jasa yang dihasilkan. Dan adapun menurut Arsyad (2002:22) menerangkan beberapa prinsip pengelolaan di antaranya sebagaimana di bawah ini :

1. Pembagian kerja

Dengan adanya kejelasan dalam pembagian kerja, maka akan menghasilkan daya guna dan berhasil dalam pekerjaan tersebut berkat cara kerjanya yang baik.

2. Disiplin

Mematuhi aturan yang telah disepakati, dan anggota memiliki kesadaran tinggi tentang tugas-tugas dan tanggung jawab karena hal tersebut sangat menentukan keberhasilan manajemen.

3. Kesatuan pemerintah (Unity of Command)

Perlu adanya kesatuan pemerintah untuk menghindari kesimpangsiuran. 4. Kesatuan arah

Kesepakatan tentang arah tujuan merupakan hal yang mengikat kelompok dan mecegah perselisihan.

(27)

Kepentingan tiap anggota diperlukan, tetapi kepentingan bersama diutamakan.

6. Rantai berjenjang dan rentang kendali

Manajemen dilakukan dengan cara bertingkat-tingkat dan merupakan mata rantai yang berjenjang. Untuk menghasilkan efektifitas yang tinggi maka, rentang kendali manajemen sebaiknya dibatasi pada tiga tingkat dibawanya..

b. Pengertian Retribusi

Retribusi adalah pungutan uang oleh pemerintah sebagai balas jasa, menurutUU No.28 Tahun 2009, Retribusi adalah pungutan daerah sebagai bayaran atas pemberian izin atau jasa tertentu yang disediakan atau di berikan oleh pemerintahan daerah demi kepentingan atau pribadi, pungutan retribusi hanya di kenakan kepada pihak yang diberikan jasa atau izin khusus dalam mengelola kekayaan daerah. Pungutan retribusi telah diatur dalam peraturan daerah yang berlaku secara umum, dana hasil retribusi dipergunakan untuk pelayanan umum yang berkaitan dengan jenis retribusi yang berkaitan.

Retribusi memiliki persamaan dengan pajak, dimana keduanya merupakan bentuk pungutan yang dibebankan kepada masyarakat. Keduanya memiliki sifat yaitu sama-sama bias di paksakan sehingga wajib pajak atau masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas atau layanan jasa yang disediakan pemerintah. Secara umum pajak adalah pungutan dari masyarakat oleh Negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya dengan tidak mendapat imbalan secara

(28)

langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara dalam peneylengaraan peemrintahan dan pembangunan. Hal ini menunjukan bahwa pajak adalah pembayaran wajib yang dikenakan berdasarkan aturan undang-undang yang tidak dapat di hindari. Dan bagi yang tidak membayar pajak akan dilakukan paksaan.

AdapunJenis-jenis retribusi terbagi menjadi 3 bagian:

1. Jenis retribusi yang pertama ialah retribusi jasa umum dimana retribusi ini dikenakan pada pihak jasa umum tertentu yang disediakam oleh pemerintah daerah salah satunya adalah pelayanan pasar.

2. Jenis retribusi yang kedua ialah retribusi jasa usaha, dimana retribusi ini dikenakan kepada pihak pengguna jasa tertentu yang di sediakan daerah untuk melakukan usaha dalam memperoleh keuntungan.

3. Terakhir ialah jenis retribusi perizinan dimana jenis retribusi ini dikenakan pada badan atau pihak tertentu atas izin mendirikan bangunan (IMB), izin usaha perikanan, izin tempat usaha penjualan minuman beralkohol. Retribusi ini memiliki prinsip dengan tujuan untuk menutup sebagian bahkan seluruh biaya pelaksanaan pemberian izin.

Dari pengertian dan penjelasan retribusi diatas, mendorong beberapa ahli untuk berpendapat mengenai retribusi :

1. Menurut Rochmad Soemitro dalam Situmorang dan Sitanggang (1994) retribusi yaitu pembayaran kepada negara yang dilakukan oleh pengguna jasa negara.

(29)

2. Siahaan (2005) retribusi yaitu pembayaran wajib setiap penduduk terhadap negara atas adanya jasa tertentu yang diberikan negara bagi penduduk nya secara perorangan. Jasa ini dapat dikatakan bersifat langsung dimana hanya di peruntukkan bagi yang membayar retribusiyang dapat menikmatibalas jasa dari negara.

Dari pendapat ahli diatas dapat di simpulkan bahwa retribusi adalah pembayaran wajib setiap warga negata atas jasa tertentu yang di berikan oleh negara secara berkala.

Adapun ciri-ciri retribusi daerah yaitu:

1. Retribusi dipungut oleh pemerintah daerah

2. Dalam pemungutan terdapat paksaan secara ekonomis 3. Adanya kontra prestasi yang secara langsung dapat ditunjuk

4. Retribusi dikenakan pada setiap orang/badan yang menggunakan jasa-jasa yang disiapkan negara .

Tujuan retribusi pada dasarnya memiliki persamaan pokok dengan tujuan pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara atau pemerintah daerah, dimana ada beberapa tujuan pemungutan retribusi adalah:

1. Tujuan utama adalah untuk mengisi kas negara atau kas daerah guna memenuhi kebutuhan rutinya.

2. Tujuan tambahan adalah untuk mengatur kemakmuran masyarakat melalui jasa yang diberikan secara langsung kepada masyarakat

(30)

c. Pengertian Pasar

Pasar ialah tempat dimana dua orang atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa, pasar adalah salah satu hubungan sosial dengan infrastruktur dimana pasar tempat menjual barang atau jasa, dan tenaga kerja orang-orang untuk mendapatkan imbalan uang. Barang atau jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah. Hal ini merupakan bagian dari perekonomian, yang memungkinan pembeli atau penjual melakukan pertukaran.

Di dalam pasar persaingan sangat penting, dan tidak dapat dipisahkan dari kata perdagangan. Yang mungkin di lakukan dua orang atau lebih, pasar bervariasi dari segi jangkauan, ukuran, skala geografis, jenis lokasi, dan berbagai komunitas manusia. Serta jenis jasa dan barang yang di perdagangkan. Contohnya pasar petani lokal di alun-alun kota ataupun pusat perbelanjaan dan tempat parkir. Pasar merupakan kumpulan penjual dan pembeli dari sebuah jas atau barang tertentu, Mankiw (2007). Dimana pembeli sebagai kelompok yang menentukan permintaan produk dan penjual sebagai kelompok yang menentuka penawaran produk. Sedangkan menurut Kotler (2002), pasar merupakan suatu tempat dimana penjual dan pembeli menjalankan praktik jual beli.

d. Retribusi Pasar

Retribuai pasar ialah retribusi yang di dapatkan dari pedagang atas penggunaan fasilitas pasar dan izin oleh pemerintahan kabupaten atau kota.Retribusi pasar adalah salah satu jasa yang keberadaanya cukup dimamfaatkan oleh masyarakat, peraturan No. 66 tahun 2001pelayanan pasar

(31)

ialah fasilitas pasar tradisionalberupa los, pelataran yang dikelola pemerintah daerah, disediakan khusus untuk pedagang, termasuk yang di kelola oleh badan usaha milik daerah. Dalam pelaksanaan retribusi jasa umum harus penuhi kriteria yaitu :

1. Jasa tersebut merupakan kewenangan daerah dalam hal pelaksanaan desentralisasi.

2. Jasa tersebut memberikan mamfaat khusus bagi orang pribadi yang di haruskan untuk membayar retribusi dalam melayani kepentingan dan manfaat umum.

3. Jasa tersebut layak dikenakan retribusi.

4. Retribusi salah satu sumber pendapatan daerah yang cukup potensial. Adapun subyek dari retribusi ialah orang pribadi atau badan yang menggunakan fasilitas pasar, sedangkan obyek retribusi yaitu :

1. Penyediaan fasilitas/tempat ( Los, Kios,toko dan pelataran )

2. Pembongkaran muatan hasil bumi,ternak, laut, dan dagangan lainya pada radius 200 meter dari pasar.

3. Keramaian pasar.

4. Biaya balik nama pemakai.

Selanjutnya, demi menjamin kelancaran proses pemungutan retribusi pasaruntuk memenuhi kebutuhan anggaran daerah seperti di Kabupaten Enrekang, Maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan di tunjuk untuk memungut, mengelola retribusi pasar dan mengawasi jalanya retribusi tersebut.

(32)

e. Pengelolaan retribusi pasar

Pengelolaan retribusi pasar adalah retribusi yang dipungut dari pedagang atas penggunaan pelayanan jasa usaha yang telah di tentukan oleh pemerintah daerah sesuai ketentuan perundang-undangan.Retribusi pasar sebagaimana halnya masuk dalam pajak daerah dan merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah, diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangun daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat.

Pengelolaan atau yang sering disebut manajemen merupakan suatu proses, yang diartikan sebagai usaha yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan. Menurut James A. F. Stoner (2003:4) proses ini merupakan serangkaian tindakan yang terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling). Untuk mencapai tujuan organisasi secara maksimal maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang harus menjalankan empat fungsi di atas secara seimbang, hal ini dikarenakan keempat fungsi tersebut saling berkaitan dan berhubungan antara satu dengan yang lain. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka fungsi pengelolaan retribusi pasar adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Untuk mencapai hasil yang memuaskan maka harus mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dan kondisi di waktu sekarang. Penyusunan rencana kerja dalam pelaksanaan pengelolaan retribusi pasar

(33)

seperti perencanaan penentuan target, fasilitas pada tempat kios, lods/gardu, dan lain-lain.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan aspek yang mendukung pelaksanaan rencana, karena tujuannya adalah mengelompokkan, mengatur, membagi tugas pekerjaan sesuai bidangnya masing-masing. Contohnya seperti seksi retribusi 3. Kepemimpinan (leading)

Adalah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan anggota kelompok itu. Selain dari memerintah, pemimpin juga harus bisa mempengaruhi bawahanya mengenai apa saja yang perlu dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan tugasnya.

4. Pengendalian (controlling)

Pengendalian adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menjamin atau menjaga agar rencana dapat diwujudkan sesuai dengan yang ditetapkan. Untuk suatu pengelolaan yang baik, jika tidak disertai pengendalian yang efektif bisa saja terjadi penyimpangan dari rencana yang telah diatur sebelumnya. Pengawasan yang dilakukan seperti pengawasan yang bersifat membimbing.

Lebih lanjut Henry Fayol dalam bukunya yang berjudul General and

Industrial Management membahas fungsi administrasi dan manajemen. Henry

Fayol mengatakan bahwa fungsi administrasi dan manajemen itu ialah: 1. Perencanaan (planning),

(34)

Perencanaan tujuan perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategi dan perencanaan operasional.

2. Pengorganisasian (organizing),

Pengorganisasian atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

3. Pemberian komando (commanding),

Fungsi pemberian komando sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing. Selain itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

4. Pengkoordinasian (coordinating),

Pengkoordinasian adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcoan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.

5. Pengawasan (controling).

Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan,

(35)

diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu.

Ditinjau dari segi filsafat administrasi dan manajemen-khususnya ditinjau dari segi fungsi penggerakan bawahan, fungsi terpenting yaitu fungsi

commanding.

C. Kerangka Pikir

Pengelolaan atau manajemen merupakan suatu hal yang sangat penting karena manajemen mendorong berhasilnya suatu aktivitas atau kegiatan dari suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Modal dan teknologimerupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan organisasi, baik organisasi besar, menengah, maupun kecil. Selain dua faktor tersebut, faktor kecakapan dan keahlian manusia juga merupakan faktor penting sebab tidak ada suatu organisasi mampu bertahan bahkan mencapai tujuanya tanpa pimpinan atau manajer dengan pengelolaan yang baik. Untuk memfokuskan penelitian terhadap pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang, maka akan dianalisis berdasarkan indikator dariteori yang diikemukakan oleh Stoner yaitu:

1. perencanaan (planning), 2. pengorganisasian (organizing), 3. kepemimpinan(Leading), dan 4. pengendalian(Controlling).

(36)

Lebih lanjut, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating/Directing), serta Pengawasan (Controlling) sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Stoner yang memberikan gambaran kepada penulis dalam membuat kerangka pikir yang berkaitan dengan pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang, berdasarkan teori di atas maka peneliti menggambarkan.

Gambar 1 Kerangka Pikir D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana data yang tidak relevan (Moleong,2010). Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan pada tingkat kepentingan/urgensi dari masalah

Pengelolaan Retribusi Pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang.

James A.F Stoner: 1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Kepemimpinan(Leading) 4. Pengendalian(Controlling)

Keberhasilan Dari Pengelolaan Retribusi Pasar Di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang

(37)

yang dihadapi dalam penelitian ini. Fokus penelitian ini adalah pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang meliputi:

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Kepemimpinan(Leading) 4. Pengendalian(Controlling)

Fokus ini diambil untuk mengetahui bagaimana pengelolaan retribusi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang.

E. Deskripsi Fokus Penelitian

Adapun sub-sub dari fokus penelitian pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang antara lain sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan mengenai pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang di buat dengan lebih awal mengetahui fakta-fakta atau asumsi-asumsi di masa yang akan datang dengan cara menggambarkan atau merumuskan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang ingin dicapai.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian yang dilakukan kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk menghimpun dan mengatur sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pengerjaan yang di kehendaki dapat

(38)

dilaksanakan dengan baik. Pengelolaan retribusi pasar di Kabupaten Enrekang akan berjalan dengan baik jika adanya pengelompokan, penyusunan kegiatan, dan penempatan anggota dengan tepat.

3. Kepemimpinan (Leading)

Setelah menempatkan pegawai sesuai dengan keahlianya maka pimpinan mendorong semua anggota yang telah ditempatkan sesuai dengan posisi agar segera megerjakan pekerjaan sesuai dengan yang telah ditentukan. Segala kegiatan mengenai pengelolaan retribusi pasar dalam meningkatkan pendapatan asli daerah di Kabupaten Enrekang agar berjalan sesuai dengan tujuan, maka pimpinan ikut serta dalam membantu anggotanya bekerja dengan sebaik mungkin.

4. Pengendalian (Controlling)

Pengawasan sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses pengelolaan, karena itu harus dilakukan dengan baik. Walaupun pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan berjalan dengan baik, akan tetapi jika pengendalian tidak berjalan dengan baik maka pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang , tujuanya tidak akan dapat tercapai dengan baik.

(39)

28 A. Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 2 (Dua) bulan di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang. Penentuan lokasi ini berdasarkan atas dasar pertimbangan bahwa di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang, merupakan instansi yang melakukan pengeloaan retribusi pasar dan menjadi problem berdasarkan kasus yang telah dipaparkan dilatar belakang, serta memilih pasar sentral Enrekang sebagai lokasi ke 2 (dua) di karenakan lokasi tersebut merupakan salah satu pasar besar yang ada di Kabupaten Enrekang, dimana lokasi ini terdapat beberapa informan yang sangat berkaitan dengan retribusi pasar, dan lokasi ini lebih dekat dari tempat tinggal peneliti, serta mudah di jangkau dan ekonomis.

B. Jenis dan Tipe Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan alasan dimana peneliti menggunakan landasan teori untuk menjadi bahan referensi sebagai panduan agar fokus penelitian sesuai dengan fakta lapangan.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian fenemologi mencoba memberikan penjelasan atau mengungkapkan fenomena pengalaman berdasarkan atas kesadaran dari masing-masing individu dan dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak batasan dalam memahami atau memaknai fenomena yang dikaji. Data

(40)

mendekati objek kajianya secara kritis serta pengamatan yang cermat, dengan tidak berprasangka terhadap konsepsi-konsepsi manapun sebelumnya.

C. Informan

Informan dalam penelitian kualitatif ialah narasumber penelitian yang memahami tentang informasi mengenai objek yang akan diteliti. Informan yang dipilih harus memiliki pemahaman yang lebih terhadap permasalahan yang akan diteliti agar informasi yang di dapatkan berguna untuk penelitian yang akan dilakukan. Menurut Spradley dalam Moleong (2004), informan harus memiliki pertimbangan kriteria, yaitu:

1. Informan yang intensif dengan kegiatan atau aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian, yang biasanya ditandai dengan kemampuan memberikan informasi diluar kepala tentang apa yang ditanyakan.

2. Informan yang masih terikat serta aktif pada lingkungan dan kegiatan sasaran penelitian.

3. Informan harus memiliki waktu yang cukup untuk dimintai informasi terkait penelitian.

4. Informan yang tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu dalam memberikan informasi, dan relatif lugu dalam memberikan informasi. Informan penelitian ialah orang-orang yang terikat penuh didalam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan snowball sampling atau penentuan informan seperti bola salju,

(41)

dahulu informan yang menjadi target kunci. Hal ini dikarenakan peneliti belum melakukan observasi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang. Adapun informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Informan Penelitian:

Informan Instansi

Pemangku jabatan struktural yang terdiri dari:

1. Kepala Bidang Pasar 2. Kepala UPTD 3. Bendahara Penerima

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang.

4. Petugas Retribusi

5. Keamanan Pasar / Security 6. Pedagang / masyarakat

2. Pasar sentral Enrekang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi

Observasi ialah proses pengamatan dan pencatatan yang dilakukan secara sistematis sesuai dengan kejadian atau fenomena yang diteliti mengenai pengelolaan retribusi pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang.

(42)

Metode wawancara atau interview ialah metode yang digunakan dengan maksud mengadakan komunikasi dengan sumber data melalui dialog tanya-jawab secara lisan, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung mengenai pengelolaan retribusi pasar, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh atau mendapatkan data yang berhubungan dengan penelitian yang diteliti, diantaranya sumber data yang didapatkan melalui bukti foto-foto yang di peroleh dari lokasi penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah didapatkan akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan cara analisis konteks pernyataan hasil data primer dan data sekunder dari sebuah informan. Adapun tahapan teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yakni sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data untuk mendapatkan informasi yang dapat menjawab pertanyaan penelitian terkait dengan pengelolaan retribusi pasar atau pada fokus penelitian.Reduksi data bertujuan untuk mempertegas, memperpendek, membuka fokus, mengabaikan hal-hal yang tidak dibutuhkan dan menyusun data sedemikian rupa sehingga dapat

(43)

dikelompokkan sesuai dengan objek penelitian sehingga proses dalam mereduksi data tidak berjalan dengan waktu yang lama.

2. Penyajian Data

Langkah dalam penyajian data adalah membandingkan dan menghubungkan semua data baik data primer maupun data sekunder, guna membagi konsep bermakna.Penyajian data bertujuan untuk menganalisis dan mengingatkan bahwa penelitian kualitatif lebih kepada menyusun teks narasi deskriptif.

3. Penarikan Kesimpulan

Sejak awal penelitian penulis mengumpulkan data dan harus mengerti apa arti hal-hal yang telah ditemui dan didapatkan di lapangan dan mencatat sebab-akibat yang telah terjadi serta berbagai proporsi sehingga dilakukan penarikan kesimpulan dan dipertanggungjawabkan. Maka selanjutnya melakukan interpretasi terhadap data dan pematangan hasil yang diperoleh untuk mendapatkan sebuah penafsiran terhadap kesimpulan.

F. Teknik Pengabsahan Data

Validasi dalam penelitian sangat mendukung pada hasil akhir sebuah penelitian. Tentunya sangat diperlukan dalam sebuah penelitian kualitatif yakni melalui:

1. Triangulasi sumber yakni membandingkan hasil wawancara informan yang satu dengan hasil wawancara informan lainnya dan beberapa informasi lainnya yang terakit dengan objek penelitian.

(44)

dengan tujuan untuk menguji tingkat kepercayaan data dengan melakukan pemeriksaan data terhadap berbagai sumber dengan menggunakan teknik yang berbeda. Misalnya hasil wawancara dicetak ataupun dibandingkan dengan hasil dokumentasi maupun dokumen-dokumen pendukung lainnya. 3. Triangulasi waktu yakni mengecek semua hasil wawancara berulang-ulang kali dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan sebuah data akurat dan valid.

(45)

34 A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi

Kabupaten Enrekang terletak sekitar ± 240 km di sebelah utara Kota Makassar atau secara geografis terletak antara 3º 14’36” - 3º 50’0’’ Lintang Selatan dengan 119º 40’53”- 120º 6’33” bujur timur dengan batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu, sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Pinrang. Kabupaten Enrekang secara administrasi terdiri dari 12 kecamatan yang tersebar dalam 112 desa dan kelurahan dan memiliki luas wilayah sekitar 1.786,01 Km² atau 178.601 Ha. Luas wilayah Kabupaten Enrekang adalah ± 2.86 persen dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan .

Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau disingkat Disperindag Kab. Enrekang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman, (kantor Gabungan Dinas Lantai II) Enrekang, Kec. Enrekang Kab. Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan. Ada berbagai program layanan yang diberikan ditempat ini. Disperindag Kab. Enrekang

2. Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang

Pembangunan merupakan sektor yang berperan penting dalam mencapai Visi dan Misi sektor pemerintahan. Adapun Visi dan Misi dari Dinas

(46)

berikut:

Visi : “terwujudnya perekonomian yang berbasis agro dan berdaya saing menuju emas”

Misi :

a. Menumbuh Kembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) / Hom Industri yang mengelola produk hasil-hasil pertanian.

b. Meningkatkan pembinaan, pengawasan, pengamanan dan perlindungan konsumen

c. Pembangunan / pengembangan pasar perdersaan / tradisional serta menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan pasar.

3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang a. Kepala Dinas

Dinas Perindustrian dan perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dibidang perindustrian dan perdagangan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

Adapun yang menjadi tugas dari seorang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang :

1. Membantu Bupati dalam melaksanakan tugas, baik perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan dibidang perindustrian dan perdagangan.

(47)

kegiatan Dinas di bidang perndustrian dan perdagangan.

3. Mengkaji dan merumuskan kebijakan teknis dibidang perindustrian dan perdagangan.

4. Merumuskan, menyusun rencana dan program kerja Dinas sebagai pedoman kerja sesuai kebijakan Pemerintah Daerah.

5. Memberi informasi serta saran pertimbangan kepada Bupati dalam hal urusan perindustrian dan perdagangan sebagai bahan penetapan.

6. Menyusun, melaporkan dan mempertanggugjawabkan tugas Dinas sesuai dengan bidang tugas, baik secara operasional maupun administrasi kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

7. Membagi tugas kepada Sekretarisdan para Kepala Bidang untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

8. Membagi tugas kepada Sekretaris dan para Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

9. Memberi petunjuk kepada Sekretaris dan para Kepala Bidang untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

10. Memantau, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan. 11. Menilai prestasi kerja Sekretaris dan para Kepala Bidang sebagai bahan

pembinaan dan pengembangan.

12. Menilai prestasi kerja Sekretaris dan para Kepala Bidang sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier pegawai.

(48)

undangan dibidang perindustrian dan perdagangan.

14. Melaksanakan koordinasi baik dengan instansi pemerintah maupun lembaga swasta/masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. 15. Merumuskan kebijakan teknis dibidang perindustrian dan perdagangan. 16. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja

tahunan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabuapten Enrekang. 17. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

perindustrian dan perdagangan.

18. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang industri, perdagangan dan promosi, perlidungan konsumen dan bina pasar.

19. Menyelenggarakan pembinaan terhadap jabatan fungsional dilingkup Dinas.

20. Menyelenggarakan penyusunan pencapaian target standard pelayanan minimal (SPM) bidang perindustrian dan perdagangan.

21. Menyelenggarakan pengembangan budaya kerja aparatur dilingkup Dinas. 22. Menyelenggarakan administrasi ketatausahaan Dinas.

23. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Bupati yang berkaitan dengan kegiatan perindustrian dan perdagangan dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan.

24. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Dinas, sesuai ketentuan yang berlaku.

(49)

dan fungsinya.

Struktur organisasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :

(50)

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KEPALA DINAS

Ir. ABDUL WAHAB, MT.

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS

Drs. MUSLIMIN DERA, M.Si

KEPALA SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN ENY SURIANA, S.Pd

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN MARLIANI S.E

KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN HERY SAMSUDDIN

KEPALA BIDANG PERINDUSTRIAN ROSNANI, S.Sos

KEPALA BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI RASIMAN S.E

KEPALA BIDANG KEMETROLOGIAN ERIK, S.IP

KEPALA BIDANG PASAR SIBIYANTO SYAMSUDDIN, S.E

KASI SARANA & PRASARANA INDUSTRI ANDI MUHAMMAD AKBAR, S.TP

KASI PEMBERDAYAAN INDUSTRI CHADRA LELA, ST M.AP

KASI PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI NUR RAHMAYANI NURDIN, ST

KASI BAHAN POKOK & BARANG STRATEGID NURHAYATI AMORTIKA, SPd

KASI BINA IKLIM USAHA PERDAGANGAN

RISMA, S.Sos

KEPALA UPTD PASAR

MUHLIS ABU, S.Pd

KASI PELAYANAN TERA DAN TERA ULANG

ARQAM, ST

KASI PENGAWASAN & SUMBER DAYA MANUSIA IRMAYANI , ST

KASI PEMBANGUNAN & PENATAAN PEATAAN PRASARAN PASAR KARTINI LUKMAN, SE, MM

KASI PENETAPAN & PENAGIHAN PENDAPATAN LASMIANI, S.E

(51)

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas dan mempunyai tugas membantu kepala dinas mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi urusan umum dan kepegawaian, keuangan serta penyusunan program dalam lingkup Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Adapun tugas dari seorang Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :

1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dibidang kesekretariatan.

2. Mengkoordinasikan tugas 3. Tugas internal dilingkup Dinas;

4. Mengelola penyusunan rencana dan program kerja Sekretariat sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

5. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala Subbagian sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan.

7. Memantau, mengendalikan, mengevakuasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan.

8. Mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi eksternal yang berkaitan dengan tugas-tugas Dinas.

(52)

pedoman pelaksanaan tugas Dinas.

10. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan administrasi kearsipan, naskah dinas baik yang masuk maupun yang keluar.

11. Mengoreksi surat-surat atau naskah dinas dilingkup Dinas.

12. Mengatur pelaksanaan layanan dibidang kesekretariaan kepada unit organisasi dilingkup Dinas.

13. Menyiapakan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan Dinas.

14. Memantau kegiatan bawahan lingkup kesekretariatan.

15. Mengelola pengadaan dan perlengkapan serta rumah tangga yang menjadi kebutuhan Dinas.

16. Mengelola hubungan masyarakat dan keprotokolan Dinas. 17. Mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan Dinas.

18. Melaksanakan koordinasi dalam pengusulan/penunjukan kuasa pangguna anggaran, pejabat pembuat komitmen, pejabat penatausahaan keuangan, pejabat pelaksana teknis kegiatan dan bendahara.

19. Melaksanakan pembinaan, pengarahan dan pengawasan kepada Bendahara.

20. Memantau, mengkoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan dinas kepada Kepala Dinas.

(53)

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPj), Penetapan Kinerja (Tapkin), Rencana Kerja (Renja), Rencana Strategis (Renstra) dan Standar Operasional Prosedur (SOP).

23. Mengelola dan mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan pelaksanaan anggaran lingkup Dinas.

24. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas, yang berkaitan dengan kegiatan bidang kesekretariatan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan.

25. Melaporkan kepada Kepala Dinas, setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan.

26. Mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan kesekretariatan, sesuai ketentuan yang berlaku.

27. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun jabatan struktural pada lingkup sekretariat adalah sebagai berikut:

1. Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengumpulan dan penyiapan bahan sesuai kebutuhan perencanaan dinas.

(54)

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, kersipan, perpustakaan, dokumetasi, perlengkapan dan urusan rumah tangga dinas.

3. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub bagian, yang mempunyai tugas melaksanakan urusan penatausahaan administrasi keuangan serta merumuskan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas di Sub Bagian serta membuat laporan secara berkala.

c. Kepala Bidang Perindustrian

Bidang Perindustrian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pengembangan dibidang industri. Adapun tugas dari seorang Kepala Bidang Perindustrian terdiri dari yakni:

1. Menyusun rencana kegiatan dan program kerja industri sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan, sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar sesuai dengan tugas dan fungsinya pada masing-masing Kepala Seksi.

(55)

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan.

4. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Menyusun rencana kegiatan dan bahan dalam rangka bimbingan, pembinaan dan pengendalian mutu dibidang perindustrian.

6. Memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi kegiatan dibidang perindustrian.

7. Memberikan bimbingan teknis untuk penumbuhan dan pengembangan sentra-sentra industry potensial, serta penataan struktur industri, klasterisasi industri dan produk unggulan daerah yang berbasis sumber daya local.

8. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan teknis peningkatan keterampilan dan kemampuan pengusaha industri, kelancaran pengadaan barang, modal, peralatan bahan baku dan penolong, pengembangan diversifikasi produk, inovasi dan penerapan teknologi serta penerapan standard an pengawasan mutu dibidang perindustrian.

9. Melaksanakan pemantauan dan penerapan teknoloogi dampak dari pencemaran limbah industry dibidang perindustrian.

10. Memberikan rekomendasi hasil pemeriksaan persyaratan teknis maupun administrasi Izin Usaha Industri dalam rangka perlindungan usaha industri dan standarisasi industry.

(56)

Adapun jabatan struktural pada bidang Perindustrian adalah sebagai berikut:

1. Seksi Industri Pangan

Seksi industri pangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan di bidang industri pangan.

2. Seksi Industri Logam, Elektronika, Kimia dan Bahan Bangunan

Seksi industri logam, elektronika, kimia dan bahan bangunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan di bidang industri logam, elektronika, kimia dan bahan bangunan.

3. Seksi Sandang dan Kerajinan

Seksi sandang dan kerajinan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan di bidang industri sandang dan kerajinan.

d. Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri

Bidang Perdagangan Dalam Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam meminpin, mengkoordinasikan, mengendalikan, membagi tugas, mengawasi dan melaporkan kegiatan bidang urusan pemerintahan di bidang perdagangan dalam negeri.Adapun tugas dari seorang Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri yakni terdiri dari:

(57)

pedoman dalam pelaksanaan tugas.

2. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer.

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan.

4. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan atau mendatangani naskah dinas.

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/unit kerja lain untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

7. Menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang perdagangan dalam negeri.

8. Melaksanakan penyusunan sistem dan metode bahan petunjuk teknis dan pembinaan usaha perdagangan, pengadaan perusahaan dan pengadaan penyaluran.

9. Melaksanakan pemantauan usahan perdagangan dan pendaftaran perusahaan.

10. Melaksanakan penyusunan laporan perkembangan usaha perdagangan dan pendaftaran perusahaan, baik perusahaan kevil, menengah maupun besar.

Gambar

Foto  wawancara  dengan  Bapak  Subiyanto,  S.E  Kepala  Bidang  pasar  Dinas  Perindustrian    dan Perdagangan Kabupaten Enrekang (Kamis, 13 agustus 2020)
Foto  wawancara  dengan  Bapak  Muhlis  Abu,  S.Pd  Kepala  Bidang  pasar  Dinas  Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang (senin, 17 agustus 2020)
Foto  wawancara dengan Bapak  Arham petugas retribusi Dinas Perindustrian dan  Perdagangan Kabupaten Enrekang ( senin, 17 agustus 2020)
Foto  wawancara  dengan  Bapak  Imam,  pedagang  penyewa  Kios  di  pasar  sentral  Kabupaten Enrekang (Kamis, 13 agustus 2020)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Data menunjukkan bahwa jumlah yang tidak memiliki Jarak Lokasi Kandang dengan rumah penduduk minimal 1000m yaitu sebesar 91.48%.Tindakan isolasi meliputi; menjaga

Loyalitas ( Brand loyalty ) sebagai suatu ukuran keterkaitan pengunjung kepada sebuah produk pada supermall karawang. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang

Variabel ini juga diharapkan dapat menjelaskan seberapa besar dampak dana bagi hasil berpengaruh terhadap pendapatan suatu daerah yang pada akhirnya akan memicu suatu daerah

Dikarenakan kondisi sosio-ekonomi yang sangat berbeda dari satu provinsi ke provinsi lain di Indonesia, mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan menghasilkan banyak lapangan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 1 siklus dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu pada siswa menggunakan model

Pada kegiatan inti, pembelajaran memasuki fase 2 pembelajaran kooperatif, yaitu menyajikan informasi. Kegiatan fase 2 terlaksana cukup baik. Guru menyampaikan materi

– alat produksi tersebut dapat digunakan dengan maksimal biaya perawatan yang harus dikeluarkan dalam usaha penangkapan payang rumpon dan payang lampu per tahun

baik oleh pasien maupun petugas kesehatan yang akan ikut mengawasi. pasien minum