• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL JAMU KUSNANDAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL JAMU KUSNANDAR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN MODEL PENGEMBANGAN

INDUSTRI KECIL JAMU

KUSNANDAR

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul:

Rancang Bangun Model Pengembangan Industri Kecil Jamu

adalah benar hasil karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program studi sejenis di perguruan tinggi lain. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, April 2006

Kusnandar

(3)

ABSTRACT

KUSNANDAR. Design of Development Model for Small-Scale Herb-medicinal Industry. Under direction of M. SYAMSUL MA’ARIF, ERIYATNO, ILLAH SAILAH, MARIMIN, and AGUNG P. MURDANOTO

Indonesia is well known by its diversity, one of them is herb- medicinal plant, therefore development of small- scale herb- medicinal industry is a strategic effort. The aim of this study was to design an expert management system for small-scale herb-medicinal industrial development. The expert management system that was designed act as a supporting system for decision- making.

Data analysis methods for small-scale herb- medicinal industrial development were: system structurization by ISM; raw material inventory by ME-MCDM; raw material market structurization analysis by Hirschman-Herfindahl Index (HHI) and ratio concentration analysis (CRx); capital resources model by

AHP; influent factors of capital resources selection probability by logistik model regression analysis; institutional model by MPE and institutional performance analysis; marketing mix strategy by expert system; and feasibility analysis by instruments of investment criteria (NPV, IRR, net B/C, and PBP).

Design of expert management system for small-scale herb- medicinal industrial development is named SAINS-Jamu. SAINS-Jamu configuration consists of data-based management system, model-based management system (raw material inventory model, capital resources model, institutional model, and financial feasibility model), knowledge-based management system (expert system for marketing mix strategy), and dialogue management system.

Implementation of SAINS-Jamu produces conception model of raw material inventory, model of capital resources, model of marketing mix strategy, and conception model of small-scale herb- medicinal industrial development. The development system structurization produces keys elements of smll scale herb-medicinal industrial development. The selected raw material inventory model is conducted through business group. The selected capital resources is Bank Perkreditan Rakyat. The marketing mix strategy is designed in an expert system. The most appropriate business institution is business group. Financial analysis at 20 percent of interest rate and 10 years of project lifetime produces feasible decision with 2 years and 10 month of PBP; Rp. 225,050,966 of NPV; 52.21 percent of IRR; and 2.43 of net B/C ratio.

Keywords: small-scale industry, herb- medicinal, expert management system, development model.

(4)

RINGKASAN

KUSNANDAR. Rancang Bangun Model Pengembangan Industri Kecil Jamu. Dibimbing Oleh M. SYAMSUL MA’ARIF, ERIYATNO, ILLAH SAILAH, MARIMIN, dan AGUNG P. MURDANOTO.

Indonesia merupakan negara kaya dengan tumbuhan obat sehingga pengembangan industri kecil jamu merupakan suatu upaya yang sangat strategis. Pengembangan industri kecil jamu melibatkan berbagai pihak dan merupakan permasalahan yang kompleks. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem, yang mengkaji dari berbagai aspek secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu Sistem Manajemen Ahli untuk membantu pengambil keputusan dalam pengembangan industri kecil jamu.

Metode analisis data untuk strukturisasi sistem pengembangan industri kecil jamu dilakukan dengan menggunakan teknik interpretative structural modelling (ISM). Metode analisis data untuk model pengadaan bahan baku industri kecil jamu dilakukan dengan analisis pemilihan model pengadaan bahan baku menggunakan metode multi expert multi criteria decision making (ME-MCDM). Analisis struktur pasar bahan baku industri kecil jamu dilakukan dengan menggunakan analisis indekss Hirschman-Herfindahl (HHI) dan analisis konsentrasi rasio (CRx). Faktor- faktor yang mempengaruhi peluang keputusan

pemilihan sumber permodalan dilakukan dengan analisis regresi model logistik. Metode analisis data untuk model sumber permodalan industri kecil jamu dilakukan dengan analisis pemilihan sumber permodalan menggunakan metode analytical hierarchi process (AHP). Metode analisis data untuk model kelembagaan usaha industri kecil jamu dilakukan dengan analisis pemilihan kelembagaan usaha menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE) dan analisis performa kelembagaan. Model strategi bauran pemasaran dirancang dengan menggunakan sistem pakar strategi bauran pemasaran. Analisis kelayakan industri kecil jamu dilakukan dengan menggunakan tolok ukur finansial yang meliputi net present value (NPV), internal rate of return (IRR), net B/C ratio dan pay back period (PBP).

Rancang bangun sistem manajemen ahli pengembangan industri kecil jamu diberi nama SAINS-Jamu. Konfigurasi SAINS-Jamu terdiri atas sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis model, sistem manajemen basis pengetahuan dan sistem manajemen dialog. Sistem manajemen basis model terdiri dari model struktur pengembangan, model pengadaan bahan baku, model sumber permodalan, model kelembagaan usaha, dan model kelayakan finansial. Sistem manajemen basis pengetahuan adalah sistem pakar strategi bauran pemasaran.

(5)

Strukturisasi sistem pengembangan industri kecil jamu menghasilkan elemen kunci pada masing- masing elemen. Hasil strukturisasi elemen pengembangan industri kecil jamu menunjukkan bahwa sub elemen kunci pada elemen kebutuhan adalah : kebutuhan jaminan pasar produk jamu yang dihasilkan (A-1), kontinyuitas pasokan bahan baku jamu (A-2), pengembangan alternatif sumber permodalan yang memadai (A-5), pembentukan kelompok usaha untuk meningkatkan skala usaha (A-6), pembinaan manajemen usaha (A-7) dan pengembangan kelembagaan untuk pengendalian harga (A-9). Sub elemen kunci pada elemen kendala adalah: belum terjaminnya kontinuitas pasokan bahan baku baik dari kualitas maupun kuantitasnya (B-1) dan keterbatasan permodalan usaha (B-2). Sub elemen kunci pada elemen perubahan yang dimungkinkan adalah: ketersediaan kualitas dan kuantitas bahan baku jamu secara kontinyu (C-3) dan peningkatan budidaya bahan baku industri kecil jamu (C-6). Sub elemen kunci pada elemen tujuan adalah: kemudahan mendapat permodalan usaha (D-10). Sub elemen kunci pada elemen indikator pencapaian tujuan adalah: meningkatnya akses terdahap sumber permodalan usaha (E-6). Sub elemen kunci pada elemen kegiatan yang dibutuhkan adalah: perumusan kebijakan pemerintah daerah yang mendukung industri kecil jamu (F-3) dan sub elemen kunci pada elemen pelaku adalah pemerintah daerah (G-5).

Analisis struktur pasar bahan baku industri kecil jamu menunjukkan bahwa nilai indeks Hirschman-Herfindahl adalah sebesar 0,1385 dan nilai konsentrasi rasio (CR4) sebesar 0,6762. Berdasarkan klasifikasi struktur pasar maka pasar

bahan baku industri kecil jamu adalah bersifat oligopoli, pada kondisi ini posisi tawar industri kecil terhadap pedagang bahan baku relatif rendah. Oleh karena itu pengembangan industri kecil jamu diarahkan untuk memperkuat posisi tawar industri kecil jamu terhadap pedagang bahan baku.Analisis lebih lanjut dengan menggunakan teknik multy expert multy criteria decision making (ME-MCDM) menunjukkan bahwa model pengadaan bahan baku industri kecil yang terpilih adalah pengadaan bahan baku melalui kelompok usaha. Pengadaan bahan baku melalui kelompok usaha ini akan meningkatkan posisi tawar industri kecil jamu terhadap pedagang bahan baku.

Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang secara signifikan mempengaruhi keputusan pemilihan sumber permodalan adalah akses terhadap sumber permodalan, prosedur dan persyaratan, skala usaha dan jumlah plafon yang bisa diperoleh. Analisis pemilihan sumber permodalan menggunakan metode analytical hierarchi process (AHP) menunjukkan bahwa sumber permodalan industri kecil jamu yang terpilih adalah lembaga keuangan mikro yaitu bank perkreditan rakyat sebagai alternatif pertama dan koperasi sebagai alternatif kedua.

Hasil penilaian beberapa alternatif kelembagaan usaha industri kecil jamu dengan menggunakan metode perbandingan eksponens ial (MPE) menunjukkan bahwa kelembagaan kelompok usaha merupakan alternatif terbaik dengan nilai

(6)

135.145.368. Melalui kelompok usaha industri kecil jamu ini maka akan tercipta efisiensi kolektif sehingga akan meningkatkan posisi tawar industri kecil jamu. Strategi bauran pemasaran industri kecil jamu dirancang dalam sistem pakar strategi bauran pemasaran. Sistem pakar dapat digunakan untuk konsultasi strategi pemasaran yang akan dipakai oleh industri kecil jamu

Hasil kelayakan finansial menunjukkan bahwa industri kecil jamu layak untuk dikembangkan. Kriteria kelayakan tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat suku bunga 20% adalah nilai NPV sebesar RP 225.050.966,- nilai IRR sebesar 52,21%, net B/C ratio sebesar 2,43 tingkat pengembalian modal adalah 2,84 tahun dan titik impas produksi adalah sebesar 111.120 pak per tahun. Analisis sensitivitas kelayakan finansial dengan kenaikan harga bahan baku sebesar 20% masih menunjukkan keputusan layak. Penurunan harga jual produk sebesar 20% keputusan menjadi tidak layak. Kombinasi perubahan tersebut yaitu harga bahan baku naik 20% dan harga jual turun 20% juga menunjukkan keputusan tidak layak.

(7)

RANCANG BANGUN MODEL PENGEMBANGAN

INDUSTRI KECIL JAMU

KUSNANDAR

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Teknologi Industri Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(8)

Judul Disertasi : Rancang Bangun Model Pengembangan Industri Kecil Jamu

Nama : Kusnandar

NIM : F 326010021

Program Studi : Teknologi Industri Pertanian

Disetujui, Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. M. Syamsul Ma’arif, M Eng Ketua

Prof. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE Dr. Ir. Illah Sailah, MS

Anggota Anggota

Prof. Dr. Ir. Marimin, MSc Dr. Ir. Agung P. Murdanoto, M Agr

Anggota Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian

Dr. Ir. Irawadi Jamaran Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, MSc

(9)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, desertasi ini dapat diselesaikan. Judul desertasi ini adalah Rancang Bangun Model Pengembangan Industri Kecil Jamu.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sangat tulus dan mendalam kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Ir. M. Syamsul Ma,arif, M Eng sebagai ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan curahan waktu, bimbingan, arahan, nasehat dan dorongan moral dengan penuh dedekasi kepada penulis dari awal sampai selesainya desertasi ini. Penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE., Ibu Dr. Illah Sailah, MS., Bapak Prof. Dr. Ir. Marimin, M Sc., dan Bapak Dr. Ir. Agung P. Murdanoto, M Agr. masing masing selaku anggota Komisi Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, nasehat dan dorongan moral sehingga penulis dapat menyelesaikan desertasi ini.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Rektor IPB, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB dan Ketua Program Studi Teknologi Industri Pertanian Sekolah Pascasarjana IPB atas segala bantuan dan pelayanannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh staf Pengajar Program Studi Teknologi Industri Pertanian IPB yang telah memberikan curahan waktu, ilmu dan pengalamannya selama penulis menempuh pendidikan di IPB.

Terima kasih yang mendalam penulis sampaikan kepada Rektor Universitas Sebelas Maret, Dekan Fakultas Pertanian UNS, Ketua Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNS, atas ijin dan kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti program doktor di IPB. Ucapan terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada rekan-rekan staf pengajar dan pegawai di Fakultas Pertanian UNS atas segala bantuan dan dorongan moralnya.

Penghargaan dan terima kasih penulis sampaikan kepada pengelola BPPS Dirjen Dikti, Departeman Pendidikan Nasional atas dukungan dana beasiswa yang telah diberikan. Terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada Rektor

(10)

Universitas Sebelas Maret dan Dekan Fakultas Pertanian UNS yang telah memberikan bantuan dana penelitian.

Penghargaan dan terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Bappeda Kabupaten Sukoharjo, Ketua Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) Kabupaten Sukoharjo, PT Air Mancur Solo, Pengusaha Jamu di Kabupaten Sukoharjo dan semua nara sumber yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala waktu, ilmu dan pengetahuan yang diberikan kepada penulis selama melakukan pengumpulan data di lapangan.

Rasa hormat dan terima kasih yang sangat dalam penulis haturkan kepada ayah Subadi Budi Prayitno dan Ibu Istikomah Subadi, Ibu mertua Aminem Sadiman serta kakak dan adik semuanya yang telah memberikan doa restu, dorongan, semangat, motivasi. Penghargaan dan kebanggaan dengan segala ketulusan disampaikan kepada istri tercinta Ludri Ambar Wiyatni, SE, anak tersayang Drinancahya Dunya dan Luna Waya Anggita atas segala pengorbanan, pengertian, ketulusan, ketabahan dan dorongan semangat yang telah diberikan selama penulis menempuh pendidikan.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kepada rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi Industri Pertanian, khususnya angkatan 2001 atas kerjasama dan kebersamaannya selam menempuh pendidikan. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan sampai selesainya desertasi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, disampaikan terima kasih.

Penulis menyadari desertasi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian penulis berharap semoga desertasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Penulis berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan desertasi ini.

Bogor, April 2006 Kusnandar

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukoharjo pada tanggal 3 Juli 1967 dari ayah Subadi Budi Prayitno dan ibu Istikomah. Pendidikan sarjana penulis mulai tahun 1986 pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta, lulus pada tahun 1991. Pada tahun 1994 penulis melanjutkan studi program magister pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB Bogor, lulus pada tahun 1997. Kesempatan untuk melanjutkan ke program doktor pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Sekolah Pascasarjana IPB diperoleh pada tahun 2001 dengan beasiswa pendidikan dari Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Penulis bekerja sebagai staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret sejak tahun 1992 sampai sekarang. Penulis menikah dengan Ludri Ambar Wiyatni, SE pada tahun 1999 dan dikaruniai dua orang anak Drinancahya Dunya (6 tahun) dan Luna Waya Anggita (1 bulan).

(12)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 4

Ruang Lingkup Penelitian ... 4

Manfaat Penelitian ... 5

TINJAUAN PUSTAKA ... 6

Industri Kecil ... 6

Pengembangan Industri Kecil Jamu ... 8

Pendekatan Sistem ... 22

Model dan Pemodelan Sistem ... 23

Penelitian Terdahulu ... 25

LANDASAN TEORI ... 28

Sistem Manajemen Ahli ... 28

Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process) ... 29

Metode Perbandingan Eksponensial ... 31

Pengambilan Keputusan Kelompok ... 32

Interpretative Structural Modelling (ISM) ... 33

Analisis Regresi Logistik ... 34

Analisis Struktur Pasar ... 35

Analisis Kelayakan Finansial ... 36

METODOLOGI PENELITIAN ... 40 Kerangka Pemikiran ... 40 Tata Laksana ... 42 ANALISIS SISTEM ... 46 Analisis Situasional ... 46 Analisis Kebutuhan ... 48 Formulasi Masalah ... 50 Identifikasi Sistem ... 53 PEMODELAN SISTEM ... 54 Konfigurasi Model ... 54 Kerangka Model ... 55 Implementasi Model ... 73

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 76

(13)

Pengadaan Bahan Baku Industri Kecil Jamu ... 103

Sumber Permodalan Industri Kecil Jamu ... 113

Kelembagaan Usaha Industri Kecil Jamu ... 124

Strategi Bauran Pemasaran Industri Kecil Jamu ... 135

Kelayakan Finansial Industri Kecil Jamu ... 139

PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL JAMU ... 144

Model Struktur Elemen Pengembangan ... 144

Model Pengadaan Bahan Baku ... 149

Model Sumber Permodalan ... 152

Model Kelembagaan Usaha ... 156

Kelompok Usaha Industri Kecil Jamu ... 159

Model Strategi Bauran Pemasaran ... 161

Model Pengembangan Industri Kecil Jamu ... 162

Tahapan Implementasi ... 164

KESIMPULAN DAN SARAN ... 167

Kesimpulan ... 167

Saran ... 168

DAFTAR PUSTAKA ... 169

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Kebutuhan industri jamu Indonesia akan berbaga i jenis tanaman obat .... 12

2 Jumlah Industri berdasarkan kelompok usaha di Kabupaten Sukoharjo... 46

3 Industri kecil kelompok IAAH di Kabupaten Sukoharjo... 47

4 Luas panen dan produksi tanaman obat-obatan di Kabupaten Sukoharjo... 48

5 Analisis kebutuhan pada masing- masing pelaku pengembangan industri kecil jamu ... 49

6 Hasil reachability matriks final elemen kebutuhan pengembangan ... 78

7 Hasil reachability matriks final elemen kendala pengembangan... 83

8 Hasil reachability matriks final ele men perubahan yang dimungkinkan.. 87

9 Hasil reachability matriks final elemen tujuan pengembangan... 91

10 Hasil reachability matriks final elemen indikator pencapaian tujuan... 94

11 Hasil reachability matriks final elemen kegiatan pengembangan ... 98

12 Hasil reachability matriks final elemen pelaku pengembangan ... 101

13 Kriteria dan bobot kriteria pengadaan bahan baku... 110

14 Hasil penilaian alternatif pengadaan bahan baku... 111

15 Hasil analisis regresi logistik peluang memilih bank terhadap sumber permodalan yang lain ... 114

16 Hasil penilaian alternatif kelembagaan usaha dengan metode MPE... 132

17 Analisis sensitivitas kelayakan finansial ... 142

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Diagram alir proses pengolahan jamu... 14

2 Konsep Produk ... 17

3 Struktur dasar sistem pakar ... 29

4 Kerangka pikir model pengembangan industri kecil jamu ... 41

5 Tahapan Penelitian ... 45

6 Diagram input output sistem pengembangan ind ustri kecil jamu ... 53

7 Konfigurasi model pengembangan industri kecil jamu ... 54

8 Diagram input-output sistem pakar strategi bauran pemasaran ... 59

9 Diagram alir sistem pakar strategi bauran pemasaran ... 60

10 Diagram alir sub model struktur pengembangan industri kecil jamu ... 63

11 Diagram alir sub model pengadaan bahan baku industri kecil jamu ... 66

12 Diagram alir sub model sumber permodalan industri kecil jamu ... 68

13 Diagram alir sub model kelembagaan usaha industri kecil jamu... 70

14 Diagram alir sub model kelayakan usaha industri kecil jamu ... 72

15 Struktur hierarki antar sub elemen kebutuhan pengembangan ... 80

16 Matrik driver power -dependence elemen kebutuhan pengembangan ... 81

17 Struktur hierarki antar sub elemen kendala pengembangan ... 84

18 Diagram klasifikasi sub elemen kendala pengembangan ... 85

19 Struktur hirarki antar sub elemen perubahan yang dimungkinkan ... 88

20 Matrik driver power-dependence elemen perubahan yang dimungkinkan 89

21 Struktur hirarki antar sub elemen tujuan pengembangan ... 92

22 Matrik driver power-dependence elemen tujuan pengembangan ... 93

23 Struktur hirarki antar sub elemen indikator pencapaian tujuan ... 95

24 Matrik driver power-Dependence elemen indikator pencapaian tujuan .. 96

25 Struktur hirarki antar sub elemen kegiatan pengembangan ... 98

26 Matrik driver power -dependence elemen kegiatan pengembangan ... 99

27 Struktur hirarki antar sub elemen pelaku pengembangan ... 102

28 Matrik driver power -dependence pelaku pengembangan ... 102

29 Hasil pemilihan sumber permodalan dengan metode AHP di Kabupaten Sukoharjo ... 123

(16)

30 Hasil pemilihan sumber permodalan dengan metode AHP di Kabupaten

Cilacap ... 124

31 Bobot kriteria pemilihan kelembagaan usaha ... 132

32 Contoh konsultasi sistem pakar ... 138

33 Contoh hasil konsultasi sistem pakar ... 138

34 Sub elemen kunci pengembangan industri kecil jamu ... 145

35 Mekanisme pengadaan bahan baku melalui kelompok usaha ... 152

36 Mekanisme penyaluran modal dari lembaga keuangan ... 155

37 Model kelembagaan usaha industri kecil jamu ... 159

38 Model pengembangan industri kecil jamu ... 163

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Aturan sistem pakar strategi bauran pemasaran industri kecil jamu ... 179

2 Proyeksi laba rugi industri kecil jamu ... 189

3 Proyeksi arus kas industri kecil jamu ... 190

4 Diagram alir kesetimbangan massa pengolahan jamu ... 191

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengoptimalkan program pengembangan infrastruktur pengelolaan limbah bahan bakar bekas PLTN di atas, tidak ada salahnya jika kita belajar beberapa hal dari negara

Penderita bisa mencegah luka dengan melindungi tangan dari benda panas, kasar ataupun tajam, dengan memakai kaos tangan tebal atau alas kain, membagi tugas

Tujuan penggunaan rasio mol yang berbeda adalah untuk mengetahui pada rasio berapa hidroklortiazid dan asam para amino benzoat dapat berinteraksi dengan baik dan

Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran khususnya aplikasi VBA dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar matematika, sehingga penggunaan media pembelajaran bisa

Buah, daun, batang, dan rimpang wualae (Etlingera elatior) mengandung senyawa bioaktif seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, dan minyak atsiri

Berdasarkan keempat pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah perasaan untuk merespon suatu objek atau situasi baik positif maupun negatif

PMPATD Pakis Rescue Team memfasilitasi pengembangan minat dan bakat mahasiswa kedokteran dalam bidang kegawatdaruran medis, kepecintaalaman, dan lingkungan hidup

Dengan proses yang panjang dan lama dan setiap proses memiliki resiko yang tinggi maka kita akan melihat bahwa peranan Quality Control sangat berpengaruh sehingga diharapkan