1.1 Latar belakang
Abad 21 ditandai dengan semakin membaurnya bangsa-bangsa warga masyarakat dunia dalam satu tatanan kehidupan masyarakat luas yang beraneka ragam. Kegiatan usaha serta cara kerja yang menyangkut pilihan pekerjaan, cara hidup dan lainnya telah mengalami perubahan, dengan kepastian mengalirnya pengaruh pengaruh kota-kota besar terhadap kota-kota kecil, bahkan sampai ke desa-desa. Tatanan kehidupan tradisional bergeser berganti dengan tata cara dan gaya hidup serta berbisnis secara global.
Tantangan-tantangan yang harus kita hadapi antara lain adalah:
(1) Pergeseran struktur ekonomi dari perekonomian kearah perdagangan, industri dan jasa
(2) Pengaruh globalisasi yang sangat kuat yang menuntut persaingan sumber daya manusia
(3) Dengan adanya globalisasi, para pelaku bisnis terutama pada bidang produksi barang/jasa, dituntut barang/jasa yang dihasilkan diharapkan dengan kualitas tinggi tetapi dengan harga yang bersaing ketat.
Globalisasi ekonomi dapat dilihat dari dua sisi, satu sisi positif bagi para pengusaha dan pedagang, karena ada kesempatan masuk ke wilayah manapun didunia, di sisi lain adalah tantangan yang menuntut persaingan yang tajam
diantara pedagang dan pengusaha. Secara sederhana dapat diberikan ilustrasinya misalnya, layar monitor komputer di produksi di Korea Selatan, Prosesornya di Singapura, kabel-kabel di Jerman dan disket di amerika. Hal ini menggambarkan betapa mendunianya industri dan perdagangan yang tentu hasil produk atau jasa layanan diperlukan standar mutu atau kualitas mutu yang dapat diterima semua pihak. Dalam globalisasi terdapat 3 hal yang mendasar :
(1) Penghapusan hambatan dagang dan penanaman modal yang menciptakan gerak modal yang tak terbayangkan sebelumnya,
(2) Pembentukan Blok-blok perdagangan regional seperti AFTA ( Asean free
Trade Agreement), NAFTA (North Atlantic Free Trade Agreement), APEC
(Asia Pacific Economic Cooperation) dan lain-lain.
(3) Peraturan dan undang-undang yang sesuai dengan kenyataan integrasi ekonomi yang baru, perdagangan bebas dan liberalisasi Ekonomi.
Bagi kebutuhan nasional saat ini adalah menjalankan pembangunan di segala sisi kehidupan bangsa, yang mencakup seluruh wilayah Indonesia , mencakup sektor ekonomi, politik sosial dan budaya, untuk para produsen diharapkan dapat menghasilkan produk yang berkualitas terbaik dimana dapat bersaing dengan produk sejenis dari produsen dari pasar dunia atau global.
Pada era globalisasi, produsen bersaing berebut konsumen dimana terkadang produsen yang menghasilkan produk kurang peduli akan produk yang dihasilkannya karena banyaknya pesaing di dunia industri yang sama. Hal ini tentunya membahayakan konsumen, sering kita lihat dimedia masa anak-anak
keracunan permen dan sebagainnya. Hal itu mungkin disebabkan produsen kurang peduli dengan bahan-bahan yang digunakan dalam produksi permen sehingga, agar mencapai keuntungan yang besar produsen menggunakan bahan baku yang tidak baik sehingga terjadi kasus seperti tadi.
Selain aspek kompetisi, Produsen yang memiliki jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan cenderung akan lebih memiliki peluang lebih besar produknya akan laku dipasaran dibandingkan dari produsen yang tidak ada jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan. Misalnya anda tidak akan segan-segan membeli lampu Philip yang dengan harga lebih mahal dimana anda mendapatkan jaminan lampu itu menyala selama 2 tahun, dibandingkan anda membeli lampu yang tidak jelas mereknya dan jaminan berapa lama lampu itu akan hidup sehari, seminggu atau sebulan.
Dengan terjadi dua kasus diatas jelas konsumen tidak ingin membeli kucing
dalam karung dimana konsumen tidak tahu tentang produk yang dia beli dan
jaminan apa yang akan dia dapat setelah memakai atau membeli produk tersebut. Maka untuk menjawab keraguan konsumen, pihak produk membuat suatu jaminan mutu atau kualitas produk yang dihasilkan sehingga terdapat guarantee apabila konsumen tersebut membeli atau memakai produk. Dengan adanya kualitas produk dengan mengacu kepada standar yang ada maka kepusan pelanggan akan tercapai.
Tantangan sekarang ini bagaimana produsen mendapatkan untung sebesar-besarnya tanpa mengecewakan konsumen dimana produk yang dihasilkan adalah
kualitas terbaik, sebagai solusi menjawab keraguan konsumen yaitu dengan terdapat suatu standar organisasi yang menjamin bahwa dengan menerapkan standar tersebut dapat menjamin bahwa hasil produksinya memiliki kualitas yang baik.
PT.Indogravure telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 standar ini yang menjamin bahwa hasil produksi dari PT.Indogravure memiliki kualitas yang baik,hanya saja masih ditemukan produk rusak baik yang masih dalam proses di produksi bahkan sampai ke konsumen (Return). Untuk mendapatkan produk yang berkualitas tidak hanya tergantung pada mesin yg modern, bahan baku yang mahal,tetapi faktor terpenting yaitu manusia(oprator) yang menjadi faktor pengontrol kualitas,dengan mutu kerja staf yang baik hasil produksi juga diharapkan juga baik, beberapa hal yang ditemukan di tempat bekerja :
(1) Masih ditemukan sampah produksi dalam persentase yang tinggi. (2) Kesadaran oprator tentang menjaga Qualitas produk masih kurang (3) Barang Return dari konsumen masih tinggi persentasenya.
Dengan adanya beberapa temuan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai peningkatan kualitas pada PT.Indogravure dengan menggunakan metoda Quality Improvement Program. Diharapkan dengan melakukan penelitian dengan metoda ini dapat menjawab temuan tersebut.
1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, dengan melihat besarnya jumlah produk rusak (reject) dan banyaknya penyebab produk rusak, masalah utama yang akan dibahas adalah kualitas Produk, bagaimana mencapainya ,menjaganya dan meningkatkannya. Produk yang dihasilkan dari PT.Indogravurer dimana faktor manusia mempengaruhi hasil produksi. Permasalahaan kualitas Produk pada PT.Indogravurer adalah
(1).Oprator kurang perduli tentang kualitas dari produk yang dihasilkan. (2).Divisi Quality Control masih kurang dalam menjalankan perannya. (3).Masih kurangnya pelatihan dan pembinaan terhadap oprator. (4).Ditemukan bahan baku yang tidak bagus untuk proses produksi. (5).Perawatan terhadap mesin kurang baik sehingga hasil produksi juga menurun kualitasnya.
Penelitian yang dilakukan ini sesuai dengan analisis awal yang telah dikemukakan pada masalah yang berkenaan dengan pengetahuan tentang
Continue Improvment (Perbaikan berkelanjutan), dengan menggunakan metode Quality Improvement Program
Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti adalah untuk membuktikan apakah penyebab tingginya persentase produk reject di PT.Indogravure
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan penulis pada saat melakukan observasi di PT. Indogravure, pada umumnya berkisar tentang pembuatan kemasan terutama yaitu Extra Joss 720mm, dimana dimulai dari bahan baku plastik sampai menjadi produk yang siap dikirim ke pelanggan, serta aspek-aspek lain yang terkait yang mendukung kelancaran produksi.
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan, diantaranya pada unit Manajemen Sumber Daya Manusia , Unit Bahan Baku, unit Quality Control, dan Unit Proses Produksi, Unit Mantenance. Kegiatan lain yang dilakukan penulis adalah proses pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab kepada para staf dan oprator masing-masing mesin. Serta melakukan sedikit percobaan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan oprator tentang spesifikasi Quality Produk.
Observasi dan pengumpulan data yang dilakukan, ditujukan untuk mengetahui dan memahami Continue Improvement di PT. Indogravurer.
1.4 Tujuan Dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini diharapkan agar permasalahan- permasalahan yang ada di perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan kualitas dapat ditingkatkan sehingga persentase produk rusak dapat ditekan.
Adapun manfaat dari penelitian ini, 1. Bagi perusahaan :
a. Menegetahui sejauh mana perusahaan dapat melakukan
Quality Improvement untuk meningkatkan kualitas
produk
b. Mendapatkan solusi dari permasalahan tingginya produk rusak
c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menjalankan operasinya sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan melalui upaya peningkatan perbaikan ketidaksesuaian.
2. Bagi penulis :
a. Sarana penelitian bagi penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri bagi penulis.
b. Memperluas wawasan dan pengetahuan tentang penerapan Quality Improvement terutama Quality
Improvement Program
1.5 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Indogravure merupakan PDAM yang didirikan menurut UU NO. 6 tahun 1968 dalam rangka penanaman modal dalam negeri dan didirikan dengan Akte Pendirian NO. 12 tanggal 2 Nopember 1971 dihadapan notaris Julian N. Siregar, SH dan berkadudukan di Desa Rempoa-Ciputat.Anggaran dasar dimuat dalam
Berita Negara tanggal 23 februari 1973 NO.16 dan tambahan NO.193 termasuk dalam surat keputusan menteri Kehakiman tanggal 11 januari 1973 NO. Y.A.5/15/13. PT. Indogravure memproduksi produk kemasan fleksibel ( Flexible
Packaging) dan merupakan perusahaan pertama diindonesia yang memproduksi Laminated Alumunium foil, Polycellonium, Polycello, Polypanium foil berikut
percetakannya.
Gagasan pendirian PT. Indogravure berasal dari Drs. Sunarto Prawirosujanto dengan maksud mengurangi impor bahan pengemas sehingga ada penghematan devisa Negara, menyediakan bahan pengemas dengan waktu relative singkat dan murah serta menyediakan lapangan kerja baru. Kredit pertama yang diajukan kepihak bank karena menganggap proyek tidak layak, meskipun hasil study kelayakan yang dibuat konsultan menyatakan layak. Akhirnya perusahaan bisa mendapatkan kredit dari Bank Bumi Daya cabang Kebayoran. Namun kredit investasi baru keluar setahun kemudian, sehingga pabrik berjalan tersendat-sendat dan memerlukan tambahan permodalan. Modal awal didapatkan dari Ny. Sutedjobroto, Raden Winarso, Tn Yusuf ramli dan Ny. Boen Sioe The.
Pada awal berdirinya, PT. Indogravurer dibangun diatas lahan seluas 10.883 m2 dengan luas bangunan 1.978 m2 di Desa Rempoa – Ciputat. Untuk mengatasi masalah transportasi dan komunikasi dengan pelanggan, maka PT. indogravure menyewa kantor dijalan paletehan Kebayoran Baru Blok M Jakarta. Pada tahun 1979, dengan adanya pelebaran jalan dan masuknya jaringan telephon ke lokasi pabrik, maka kantor dipindahkan dan dijadikan satu dengan pabrik di Desa
Rempoa – Ciputat. Pada tahun 1980, karena kondisi perusahaan menurun dan mengalami kerugian, diputuskan untuk mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT. Sarana gravure, pengelolaan diambil kembali dan setahun kemudian bergabung dengan Kalbe Farma Group.
Mesin-mesin yang dimiliki semula adalah satu mesin Printing 5 warna, satu mesin Surface printing,satu extrusion laminating,dua slitting dan dua mesin kantong (bag making). Dengan meningkatnya permintan maka dilakukan penambahan satu mesin Printing dua warna dan satu mesin extrusion laminating serta beberapa mesin Slitting pada tahun 1990. untuk mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksi karena mesin-mesin yang sudah tua, maka selama periode 1992-1994, didatangkan lagi satu mesin printing 7 warna, satu mesin extrusion laminating dan beberapa mesin slitting. Dengan berkembangnnya produk kemasan khususnya jenis makanan, maka pada tahun 1996 dipasang mesin dry laminasi dan beberapa mesin slitting. Dalam rangka pengembangan perusahaan, selama tahun 1999 sampai 2001, dilakukan penambahan dua mesin
Printing dan satu mesin extrusion laminating serta dua mesin slitting. Disamping
itu, luas bangunan juga diperluas. Unit cylinder making unit yang dapat menimbulkan masalah lingkungan diputuskan untuk ditutup.
Disamping penambahan mesin-mesin produksi dan pembangunan gedung, PT. Indogravurer juga merintis penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000. akhirnya pada bulan Oktober 2000, PT. Indogravure mendapat sertifikat ISO 9002:1994. untuk meningkatkan kinerja serta mengikuti perkembangan standar
system manajemen mutu, maka sejak bulan Pebruari 2003 perusahaan merintis perubahan system Manajemen Mutu ISO 9002:1994 yang dimiliki menjadi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 versi 2000.
PT. Indogravure yang sudah bersertifikasi ISO 9001:2000, sehingga hasil produk dari PT.Indogravure menjamin bahwa produknya memiliki kualitas terbaik dimana mengutamakan kepusan pelanggan.
PT. Indogravure memperoleh sertifikat ISO pada bulan Oktober 2000, PT. Indogravure mendapatkan sertikat ISO 9002:1994 pihak yang memberikan sertifikat adalah SGS. Diaudit setiap 6 bulan sampai bulan April 2003. Lalu ingin lebih meningkatkan kualitas dari hasil produk maka semenjak bulan Februari 2003 pihak URS memberikan sertifikat ISO 9001:2000 sampai pada saat ini. Dengan berpindah yang memberi sertifikat dan mendapatkannya hal ini menandakan PT. Indogravure dapat memenuhi persyaratan ISO diantaranya Kepuasan Pelanggan dengan memberikan produk yang berkualitas terbaik.
Pada awal tahun 2003, sebagai hasil dari perbaikan-perbaikan dan pembenahan yang dilakukan selama tahun 2002, PT. Indogravure berhasil mendapatkan penghargaan dari Kalbe Farma Group dalam ajang Enseval Award untuk “The Best Business Result”.
Terjadi kesuksesan seperti ini tidak dalam sehari semalam tetapi melalui proses yang lama, dimana kita mau belajar pada kegagalan, kesuksesan yang dicapai sekarang bukan berarti tanpa halangan apapun, tentunya kita semua merasakan pada tahun 1998 kita mengalami krisis ekonomi yang berkelanjutan
menjadi krisis multidimensi, krisis tersebut dirasakan oleh PT. Indogravure dimana selain perusahaan membutuhkan order perusahaan juga harus mendatangkan bahan baku sehingga dua factor tersebut memepengaruhi keberlangsungan perusahaan.
Dengan sedikitnya order pesanan dan kesulitan mendatangkan bahan baku karena harganya terlalu mahal. Maka perusahaan memiliki strategi yaitu pegawai dibuat pembagian shift dan disetiap divisi ada beberapa pegawai yang dirumahkan, sehingga pegawai yang bekerja dikantor lebih sedikit dan jam kerjanya lebih panjang. Hal ini ternyata berpengaruh positif pertama perusahan dapat mengurangi biaya transport, makan, listrik dan telephon disisi lain pegawai yang dirumahkan tetap mendapatkan gaji, seiring berjalannya waktu kondisi perekonomian juga membaik maka PT. Indogravurer mengembalikan kondisi perusahaan seperti sedia kala.
1.5.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada PT.Indogravurer mengidentifikasikan tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubungan antar posisi-posisi itu, juga bagaimana semua tanggung jawab pekerjaan saling melengkapi. Struktur organisasi berdampak pada efisiensi suatu perusahaan dalam menghasilkan produknya, sehingga secara tidak langsung berdampak pada nilai perusahaan. Oleh karena itu, struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu perusahaan, dan perusahaan akan memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan operasi perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan dengan struktur organisasi fungsional akan lebih efisien dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Masing-masing sumber daya dikelompokkan sesuai bengan minat dan keahlian mereka masing-masing, sehingga mereka dapat dapt saling berbagi keahlian dan dapat dengan cepat menyelesaikan bagian pekerjaan mereka. Misalnya seorang Quality
Control akan lebih efisien bila bekerja dengan seorang Quality Control
lainnya yang memiliki latar belakang dan minat yang sama untuk menyelesaikan masalah kualitas produk. Selain itu, seluruh pekerjaan dapat dikoordinasikan dengan lebih mudah dan prestasi kerja yang tinggi dapat dipertahankan. Juga kualitas maupun kecepatan dalam pengambilan keputusan dapat ditingkatkan karena keputusan dapat diambil pada tingkat departemen, yang tentunya lebih dekat dengan situasi tindakan. Namun struktur organisasi ini tentu saja tidak lepas dari kelemahan. Ada kecenderungan bahwa tujuan masing-masing divisi akan lebih mendominasi dari pada tujuan perusahaan. Divisi Finance mungkin hanya akan melihat kepentingan dan kebutuhan mereka tanpa memeperdulikan kepentingan dan kebutuhan divisi Marketing, Production ataupun kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Berikut ini struktur organisasi pada PT. Indogravure :
Board O f Directors Ass. Manager R&D-Q C Ass. Manager Production Ass. Manager PPIC Ass. Manager Sales Purchasing Manager Marketing Manager Plant Manager Management Representative -ISO Staff Accounting Manager Corporate Secretary & Legal Manager
HRD & G A Manager
Finance Manager
Gambar 1.1 Struktur Organisasi
Dengan melihat depertemen yang terdapat pada PT. Indogravurer kita dapat melihat juga job description dari masing-masing Unit kerja:
1.5.2. Tugas dan Tanggung jawab
Management Representative (MR)
Wewenang dan tanggung jawab :
1. Menetapkan, mengimplementasikan dan memelihara proses-proses yang dibutuhkan untuk sistem manajemen mutu.
2. Melaporkan kepad Board of Directors mengenai kinerja sistem manajemen mutu dan kebutuhan untuk peningkatannya.
3. Memastikan peningkatan kesadaran akan persyaratan pelanggan di seluruh level karyawan.
Plant Manager
Persyaratan pemegang jabatan :
Kualifikasi minimum yang harus dimiliki pemegang jabatan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik adalah sebagai berikut : Pendidikan : S1
Pengalaman : min. 8 tahun sebagai manajer Keterampilan/pengetahuan yang harus dimiliki :
1 Mengerti ISO versi 9001:2000 2 Menguasai komputer
3 Menguasai bahasa inggris 4 Kepemimpinan
Tugas dan tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi
a. Mengkoordinir unit-unit kerja produksi dimulai dari persiapan proses sampai hasilnya dikirim ke customer.
b. Melakukan pembinaan karyawan produksi untuk mengefisienkan proses dan hasil produksi.
c. Melakukan koordinasi dengan departemen lain untuk menunjang kelancaran produk.
2. Bertanggung jawab atas kelancaran alat-alat produksi. 3. Menjalin hubungan baik dengan customer.
Wewenang :
1. Memutuskan penggunaan material alternatif yang sejenis, bila ada order yang mendesak.
2. Melakukan penilaian karyawan dan memberikan usulan atau promosi terhadap karyawan yang potensial.
3. Memberikan usulan khususnya bidang produksi untuk kemajuan perusahaan kepada pihak manajemen.
Kabag Produksi
Persyaratan pemegang jabatan :
Kualifikasi minimum yang harus dimiliki pemegang jabatan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik adalah sebagai berikut :
Pendidikan: S1
Pengalaman : min. 3 tahun sebagai Supervisor Produksi Keterampilan/pengetahuan yang harus dimiliki :
1 Menguasai komputer dan bahasa inggris 2 Menguasai proses produksi kemasan fleksibel 3 Menguasai manajemen produksi
4 Kepemimpinan
5 Menguasai quality assurance 6 Mengerti ISO versi 9001:2000 Tugas dan Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab pada kelancaran proses produksi sesuai jadwal PPIC. 2. Bertanggung jawab atas hasil dan jumlah yang dikeluarkan oleh PPIC. 3. Membuat laporan produksi ke Plant Manager.
4. Bertanggung jawab atas kesiapan mesin-mesin produksi dan peralatan kelengkapannya.
5. Membangkitkan motivasi bawahan. Wewenang :
1. Menghentikan proses produksi . 2. Menegur bawahan yang tidak disiplin.
4. Mengusulkan modifikasi mesin. 5. Mengatur lembur anak buah.
Bila tidak hadir, maka tugas didelegasikan kepada: kasift
Kabag QC
Persyaratan pemegang jabatan :
Kualifikasi minimum yang harus dimiliki pemegang jabatan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik adalah sebagai berikut : Pendidikan: S1
Pengalaman : min. 3 tahun sebagai Supervisor QC Keterampilan/pengetahuan yang harus dimiliki :
1 Menguasai komputer.
2 Menguasai printing, laminasi, finishing. 3 Menguasai quality assurance.
4 Menguasai GLP (Good Laboratory Practice). 5 Menguasai metode pengujian kemasan fleksibel. 6 Menguasai manjemen laboratorium.
7 Mengerti ISO versi 9001 : 2000 8 Menguasai bahasa inggris. Tugas dan tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas penerimaan bahan baku yang diterima dari customer sesuai standar.
2. Bertanggung jawab atas pengiriman produk ke customer sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Wewenang :
1. Membersihkan masukan kepada kepala bagian (Kabag) Produksi bila ada ketidaksesuaian.
2. Mengusulkan kelengkapan peralatan QC sesuai dengan kebutuhan . 3. Menegur bawahan yang tidak disiplin.
4. Mengusulkan pemberian reward, mutasi, promosi dan training anak buah. 5. Mengatur lembur anak buah.
Bila tidak hadir, tugas didelegasikan kepada : supervisor QC. Unit Pre Press
Tugas dan Tanggung jawab
a. Memastikan semua mesin proof dan gudang cylinder menjalankan tugas dengan baik
b. Membuat laporan proses cylinder setiap bulan
c. Mengcheck atau mengevaluasi spec pembuatan cylinder baru d. Membuat laporan hasil proof setiap bulan
f. Mengecheck ulang cylinder yang akan diproses
g. Memeriksa dan mendatangkan Art Work dari supplier untuk dilanjutkan ke proses cylinder
h. Memberikan tugas ke masing – masing operator Wewenang
a. mengatur dan membina operator Pre press
b. menegur operator Pre Press yang tidak disiplin c. Menulai Produktivitas operator Pre Press
d. Mengatur lembur operator Pre Press Unit PIC
Tugasnya:
a. Membuat Perencanaan Persediaan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi
b. Membuat rekapitulasi penggunaan bahan per product c. Mengontrol pengeluaran bahan
d. Mengantur pengeluaran dan pemakaian bahan dan tinta
e. Control stock produk jadi jika ada permintaan ( internal Contract )
f. Mengajukan rencana pembalian bahan –bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi
g. Mengajukan complain kepda supplier bila terdapat bahan yang menyimpang dari spesifiaksi
Wewenang
a. Menentukan jumlah pemakaian bahan untuk memproses suatu Job Order sampai siap kirim
b. Memberi perintah kerja lembur kepada Operator PIC
c. Menegur operator kerja lembur kepada operator PIC
d. Menegur operator PIC yang melakukan pelanggaran disiplin kerja
e. Menilai produktifitas operator PIC f. Mengatur jadwal kerja operator PIC
PT.indogravure memiliki sistem produksi Job order, yang jumlah produksinya disesuaikan dengan jumlah pemesanan. Namun pada prakteknya, tetap dilakukan peramalan permintaan oleh bagian penjualan, berdasarkan data-data historis permintaan akan kain, untuk mengatasi kekurangan atau kekosongan produksi apabila sewaktu-waktu jumlah permintaan melebihi kapasitas produksi, sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan tepat waktu.
Tiap departemen produksi pada PT.Indogravure memiliki bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi ( Planning and Production Control, PPC). secara gambar proses produksi extra Joss yaitu :
Printing Lam inating Drying Slitting Packaging
gambar 1.2 Tahapan Proses Produksi
Dengan proses yang panjang dan lama dan setiap proses memiliki resiko yang tinggi maka kita akan melihat bahwa peranan Quality Control sangat berpengaruh sehingga diharapkan produk yang dihasilkan juga memiliki kualitas sang baik sehingga kepusan pelanggan dapat tercapai.
1.6 Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Oprator Produksi PT.Indogravure kesadaran tentang Continue
Improvement kurang
2. Unit Quality Control, harus lebih ketat menyeleksi bahan baku yang digunakan.
3. Pembinaan dan pelatihan oprator perlu ditingkatkan.