• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV CARA CIVITAS AKADEMIKA UIN IMAM BONJOL MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV CARA CIVITAS AKADEMIKA UIN IMAM BONJOL MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

67

berkelanjutan. Kebersihan erat kaitannya dengan sarana dan prasarana penunjang kebersihan seperti air bersih dan tempat sampah. Selain itu, hal yang terpenting dalam kebersihan adalah perilaku masyarakat di lingkungan tersebut. Perilaku masyarakat yang tidak peduli terhadap kebersihan menjadi faktor utama buruknya kondisi kebersihan suatu lingkungan. Disamping dua hal diatas, regulasi terkait kabersihan juga berperan agar lebih terjaganya kebersihan di lingkungan tersebut.

A. Sarana dan Prasarana Kebersihan Lingkungan di UIN Imam Bonjol

Padang.

Diantara sarana dan prasarana penunjang kebersihan di lingkungan kampus adalah air bersih dan tempat sampah. Berikut diagram terkait ketersediaan air bersih di UIN Imam Bonjol Padang.

Diagram 4.1

Air Bersih di UIN Imam Bonjol

17 6% 97 37% 25 10% 112 43% 3 1% 8 3%

Di UIN Imam Bonjol selalu tersedia air bersih

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(2)

Terkait ketersediaan air bersih, 6% responden sangat setuju bahwa di di UIN Imam Bonjol selalu tersedia air bersih, 37% responden menyatakan setuju, 10% menyatakan sangat tidak setuju dan 43% tidak setuju. Sementara 1% responden menyatakan tidak tahu dan 3% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Menurut Netta, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, menurut ukurannya, air di fakultas tersebut sudah terbilang cukup, hanya saja ketika banyak tamu akan di jumpai kondisi air yang habis.1 Sedangkan menurut Khadijah, dosen Fakultas Tarbiah dan Keguruan, jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa, air dan kamar mandi yang tersedia memang belum cukup. Berikut pernyataan Khadijah terkait hal tersebut.

“dibagian belakang gedung ada kran untuk berwudhu. Tapi dibandingkan dengan jumlah mahasiswa terbilang masih kurang. Jumlah mahasiswa sekian, kamar mandinya sekian, itu belum cukup.”2

Kondisi air yang tidak tersedia juga pernah penulis alami hampir di semua fakultas yang ada di UIN Imam Bonjol Padang. Berdasarkan data-data di atas dapat diketahui bahwa tidak selalu tersedia air bersih di UIN Imam Bonjol Padang. Kemudian ada juga fakultas yang sudah tercukupi kebutuhan airnya, ada juga yang sewaktu-waktu kurang karena meningkatnya penggunaan seperti

1

Netta Agusti, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, Ruang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 25 Juli 2017

2Khadijah, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, Ruang

Seminar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 20 Juli 2017

(3)

banyaknya tamu fakultas tersebut, namun ada juga yang air bersihnya memang belum mencukupi kebutuhan pengguna air di fakultas tersebut.

Sarana penunjang kebersihan lainnya adalah tempat sampah. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Diagram 4.2

Tempat Sampah di UIN Imam Bonjol

Sarana kebersihan lainnya yang sangat mendukung terciptanya lingkungan yang bersih selain air bersih adalah tempat sampah. Mengenai ketersediaan sarana tersebut, 8% respon sangat setuju bahwa di setiap taman, kantor, ruang kelas dan WC di UIN Imam Bonjol disediakan tempat sampah. 33% menyatakan setuju. Sementara 12% menyatakan sangat tidak setuju, 38% tidak setuju, 3% tidak tahu dan 6% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. 22 8% 88 33% 31 12% 99 38% 7 3% 15 6%

Di setiap taman, kantor, ruang kelas, dan WC yang ada di UIN Imam Bonjol disediakan tempat sampah

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(4)

Menurut Huriyatul Akmal3, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sudah tersedia tempat sampah. Sementara menurut Ilham Dani di Fakultas Dakwah belum disediakan tempat sampah yang cukup. Hendaknya di setiap lokal disediakan tempat sampah.

“mengenai tempat sampah, menurut saya masih belum cukup. Sebab, seharusnya di kampus, di setiap ruangan itu ada tong sampah. Diperlukan tong sampah disetiap ruangan”4

Berdasarkan data-data di atas ditemukan bahwa dibeberapa fakultas belum tersedia tempat sampah yang cukup. Tempat sampah yang mendukung terciptanya lingkungan yang bersih adalah tempat sampah yang layak dan sesuai dengan kebutuhan, termasuk pemisahan antara sampah organik dan nonorganik sehingga memudahkan dalam hal daur ulang nantinya. Berikut diagram terkait ketersediaan tempat sampah organik dan nonorganik di UIN Imam Bonjol Padang.

Diagram 4.3

Tempat Sampah Organik dan Nonorganik di UIN Imam Bonjol Padang.

3Hurriyatul Akmal, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang,

Kantor Jurusan Manajemen Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 25 Juli 2017

4 Ilham Dani, Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang,

Cafe Bunda, wawancara langsung, 09 Juli 2017 26 10% 66 25% 43 16% 110 42% 10 4% 7 3%

Di UIN Imam Bonjol disediakan tempat sampah organik dan nonorganik

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(5)

Dalam hal ini, 10% responden setuju bahwa di UIN Imam Bonjol disediakan tempat sampah organik dan nonorganik. 25% menyatakan setuju, 16% sangat tidak setuju, 42% setuju, 4% menyatakan tidak tau, dan 3% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Berikut hasil wawancara penulis dengan Ilham mengenai ketersediaan tempat sampah organik dan nonorganik.

“tidak ada, kalau tempat sampah yang ada di Fakultas Dakwah, bahkan bukan di Fakultas Dakwah saja, mungkin hanya beberapa fakultas saja yang mempunyai tong sampah yang dipisah seperti itu.”5

Menurut Ilham, tidak semua fakultas di UIN Imam Bonjol Padang yang menyediakan tempat sampah organik dan nonorganik, salah satu fakultas yang menyediakan tempat sampah organik dan nonorganik adalah Fakultas Adab dan Humaniora, namun sampah yang ada di dalamnya masih tercampur antara sampah organik dan nonorganik. Hal ini menunjukkan pengetahuan dan civitas akademika UIN Imam Bonjol terkait sampah organik dan nonorganik dapat dikatakan masih minim.

Berdasarkan data-data di atas, ditemukan bahwa di UIN Imam Bonjol Padang sudah tersedia tempat sampah khusus organnik dan nonorganik, namun jumlahnya masih sangat sedikit. Sehingga sebagian besar civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang tidak mengetahui keberadaan tempat sampah khusus tersebut.

5Ilham Dani, Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang,

(6)

Dari uraian terkait sarana dan prasarana kebersihan lingkungan di UIN Imam Bonjol Padang di atas, ditemukan bahwa ketersediaan sarana dan prasaran kebersihan masih terbilang kurang baik. Air bersih yang tersedia masih kurang karena jumlah pengguna air tidak seimbang dengan air yang tersedia, namun sudah ada fakultas yang sudah tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup. Dari segi tempat sampah, dibeberapa fakultas dinilai masih kurang, terlebih lagi mengenai tempat sampah organik dan nonorganik yang masih sangat kurang karena hanya satu fakultas yang memiliki tempat sampah khusus tersebut.

B. Perilaku kebersihan civitas akademika UIN Imam Bonjol

Perilaku kebersihan individu terkait erat dengan kesadaran akan pentingnya kebersihan itu sendiri. Setelah itu akan timbul kepedulian yang akhirnya berimplikasi pada perilaku atau tindakan menjaga kebersihan secara nyata. Responden menilai kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang unruk menjaga kebersihan masih rendah. Hal ini tergambar pada diagram berikut.

Diagram 4.4

Kesadaran Civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang untuk Menjaga Kebersihan

14%

67%

2% 9%

5%

3%

Kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol untuk menjaga kebersihan masih rendah

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(7)

Diagram diatas menunjukkan bahwa 36% responden menyatakan sangat setuju bahwa kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang untuk menjaga kebersihan masih rendah, dan 67% lainnya setuju. Sedangkan 2% menyatakan sangat tidak setuju, 9% tidak setuju, 5% tidak tahu dan 3% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Data kuantitatif di atas juga ditunjang oleh data kualitatif di bawah ini. terkait kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, Huriyatul Akmal menyampaikan bahwa, kesadaran mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah.6 Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan Masna Yunita7 berikut ini.

“kadang-kadang lokalnya bersih, tapi kalau kuliahnya setelah jam dua maka banyak sampah berserakan di lokal, sebelum kuliah saya suruh mahasiswa untuk pungut-pungut dulu sampahnya, kadang kursinya yang berantakan, mungkin karena kelas sebelumnya diskusi kelompok. Diantara mahasiswa juga kadang-kadang membeli minuman atau snack dan sampahnya di buang di lokal. Kalau kamar mandinya, kadang-kadang ketika kita lewat tercium bau tidak sedap.”

Berdasarakan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa, kesadaran mahasiswa untuk menjaga kebersihan masih tergolong rendah. Mahasiswa belum mengerti bahwa kebersihan adalah tanggung jawab setiap individu karena masih membutuhkan dorongan untuk membersihkan lingkungannya. Tidak hanya

6

Huriyatul Akmal, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, Kantor Jurusan Manajemen Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 25 Juli 2017

7 Masna Yunita, Dosen Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang, Kantor Jurusan Jinayah

(8)

mahasiswa, menurut Nurhayati, beberapa dosen dan karyawan juga belum memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan.

“Kadang-kadang penegak kebersihan itu sendiri yang belum bisa diharapkan seratus persen. Misalnya kalau kedisiplinan dilarang merokok, dosen kadang-kadang lebih parah merokoknya. Jadi bagaimana ia akan menjadi panutan sementara dia sendiri tidak menjalankan. Seperti membuang puntung rokok sembarangan dan sampah-sampah kecil. Kadang-kadang karyawan dan dosen juga belum, belum sepenuhnya menjalankan kebersihan itu.”8

Nurhayati menyebutkan bahwa, sebagian dosen dan karyawan sebagai panutan juga belum menjaga kebersihan, contohnya dengan membuang puntung rokok dan sampah-sampah tidak pada tempatnya. Berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif di atas dapat dikatakan bahwa kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang untuk menjaga kebersihan lingkungan masih tergolong rendah.

Mengenai kepedulian, data kuantutatif menunjukkan bahwa, 42% responden menilai civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram berikut ini.

8 Nurhayati Zain, Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang,

Ruang Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 26 Juli 2017

(9)

Diagram 4.5

Kepedulian Civitas Akademika UIN Imam Bonjol Padang terhadap Kebersihan Lingkungan

Dalam hal kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, sebanyak 3% responden menyatakan sangat setuju bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang peduli dan menjaga kebersihan dan 42% menyatakan setuju. Sedangkan 6% menyatakan sangat tidak setuju, 37% tidak setuju, 8% menyatakan tidak tahu dan 4% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Data kuantitatif di atas menunjukkan bahwa hampir separuh civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang peduli terhadap kebersihan lingkungan yaitu dengan kisaran 48%. Hal ini berbeda dengan pernyataan Peki Hendrik terkait kepedulian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang. Menurutnya civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang kurang peduli terhadap kebersihan.9 Sedangkan menurut Rosi, kebersihan adalah tanggung jawab petusa kebersihan,

9

Peki Hendrik, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, “tenda biru” Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 06 Juli 2017 7 3% 110 42% 16 6% 96 37% 22 8% 11 4%

Civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang peduli dan menjaga kebersihan lingkungan

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(10)

sehingga kepedulian mahasiswa tidaklah menjadi penyebab kondisi kebersihan yang ada. Berikut pengakuan Rosi ketika penulis bertanya tentang kepedulian terhadap kebersihan.“Bukankah ada petugas kebersihan? Jadi serahkan saja kepada mereka. Tugas kita disini hanya belajar.”10

Berdasarkan data-data di atas, ditemukan bahwa menurut 45% civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang sudah peduli dan menjaga kebersihan lingkungan, sedangkan lebih dari 43% lainnya menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum peduli dan belum menjaga kebersihan lingkungan.

Individu yang peduli terhadap kebersihan lingkungan akan berimplikasi pada perilaku menjaga kebersihan secara nyata, salah satunya membuang sampah pada tempatnya. Di bawah ini diagram tentang perilaku membuang sampah civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang.

Diagram 4.6

Perilaku Membuang Sampah Civitas Akademika UIN Imam Bonjol Padang

10Rosida Gusnita, Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang,

Masjid Al-Jami’ah UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 08 Juni 2017 7% 38% 6% 35% 9% 5%

Civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang membuang sampah pada tempatnya

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(11)

Salah satu konsep kebersihan yang banyak dipilih oleh responden adalah tidak ada sampah dan kotoran, tidak bau dan jauh dari kumuh. Terkait hal tersebut, 7% responden sangat setuju bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol telah membuang sampah pada tempatnya, 38% lainnya setuju, sedangkan 6% menyatakan sangat tidak setuju, 35% tidak setuju, 9% tidak tahu dan 5% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Berikut penuturan Ahmad Busyrowi terkait kebiasaanya dalam membuang sampah.“Kalau saya, saya secara pribadi saya membawa gelas minuman itu, saya buang ke tempatnya. Alhamdulillah, insyaAllah, saya sudah komitmen.”11

Sejalan dengan hal itu, Ismail menyampaikan bahwa hidup bersih sudah ia biasakan sejak kecil, melalui didikan orang tuanya.

“mungkin meninggalkan sampah secara sengaja tidak ada. Tapi secara tidak sengaja meninggalkannya mungkin ada. Tapi kalau Mail sendiri, mengenai kebersihan, kesadaran untuk membuang sampah ditempatnya sudah tertanam dalam diri. Kenapa ? karena memang sudah di didik orang tua demikian.”12

Sedangkan samsir menyampaikan ia terkadang membuang puntung rokok di halaman Fakultas Adab dan Humaniora jika tidak menemukan tempat sampah, “misalnya ketika saya merokok, dan tidak menemukan tempat sampah disekitar saya, saya buang saja di halaman, tidak di tempat sampah.”13

11Ahmad Busyrowi, Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang,

Ruang Pertemuan Fakultas Adab dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 19 Juli 2017

12Ismail, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang,

Fakutas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 15 Juni 2017

13 Samsir, Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang, Fakultas

(12)

Berdasarkan data-data di atas, ditemukan bahwa sebagaian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang sudah membuang sampah pada tempatnya dengan kisaran 45% dan 41% lainnya belum membuang sampah pada tempatnya.

Dari beberapa uraian terkait perilaku kebersihan civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang di atas, ditemukan bahwa 81%, civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang menilai kesadaran untuk menjaga kebersihan dikalangan civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang masih tergolong rendah sedangkan penilaian terhadap kepedulian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang terhadap kebersihan hampir berimbang, 45% menyakatan peduli dan 43% menyatakan bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum peduli dan belum manjaga kebersihan lingkungan. Hal ini berimplikasi pada perilaku membuang sampah pada tempatnya, sebanyak 45% menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang telah membuang sampah pada tempatnya dan 41% menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum membuang sampah pada tempatnya.

C. Regulasi tentang kebersihan lingkungan di UIN Imam Bonjol Padang.

Dari berbagai cara menjaga kebersihan, adanya regulasi atau peraturan-peraturan dari pihak kampus terkait kebersihan juga dapat menunjang terjaganya kondisi kebersihan lingkungan kampus tersebut. Peraturan-peraturan tersebut bisa saja berbentuk peraturan tertulis, baik disertai sanksi atau tidak maupun

(13)

peraturan tidak tertulis. Di bawah ini diagram tentang keberadaan peraturan tertulis terkait kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang.

Diagram 4.7

Peraturan tertulis terkait kebersihan di UIN Imam Bonjol

Diagram diatas menggambarkan bahwa di UIN Imam Bonjol tidak ada peraturan tertulis tentang norma-norma kebersihan. 7% responden sangat setuju dengan pernyataan ini. 41% menyatakan setuju sedangkan 7% responden sangat tidak setuju, 25% menyatakan tidak setuju, 12% tidak tahu dan 8% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Selain itu, dari data-data kualitatif yang penulis dapatkan melalui wawancara dengan beberapa informan, mayoritas menjawab tidak pernah ada peraturan tertulis dari pihak kampus terkait kebersihan lingkungan dan beberapa Informan menjawab ada perturan tertulis, namun tidak ada penguat. Berikut penuturan Khadijah terkait hal tersebut. “Kalau dalam tata tertib ada, tapi tidak

19 7% 107 41% 18 7% 66 25% 31 12% 21 8%

Di UIN Imam Bonjol tidak ada peraturan tertulis tentang norma-norma kebersihan

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(14)

ada penguatnya, bahwasanya lokal harus bersih kalau tidak maka ada sanksi dan semacamnnya.”14

Mengenai tindakan tegas atau sanksi bagi yang tidak menjaga kebersihan, lebih dari separuh responden atau 75% setuju bahwa di UIN Imam Bonjol Padang, tidak ada sanksi atau tindakan tegas dalam hal tersebut. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Diagram 4.8

Tindakan dan Sanksi bagi yang Tidak Menjaga Kebersihan di UIN Imam Bonjol

Mengenai tidak adanya sanksi bagi yang tidak menjaga kebersihan lingkungan di UIN Imam Bonjol, 14% responden menyatakan sangat setuju, 61% responden setuju sedangkan sebanyak 3% menyatakan sangat tidak setuju, 12% tidak setuju, 7% tidak tahu dan 3% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

14Khadijah, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, Ruang

Seminar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 20 Juli 2017 37 14% 159 61% 9 3% 30 12% 19 7% 8 3%

Di UIN Imam Bonjol tidak ada tindakan dan sanksi tegas bagi yang tidak menjaga kebersihan lingkungan

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(15)

Menurut Yelmi, peraturan tertulis yang ada tidak lebih dari sekedar himbauan–himbauan, tanpa adanya penguat, sehingga himbuan tersebut seperti tidak sampai pada masyarakat UIN Imam Bonjol Padang.

“Tidak ada sanksi, tidak lebih dari sekedar himbauan-himbauan untuk menjaga kebersihan. Tertulis ada tertulis tapi tidak sampai diserta sanksi. dan sepertinya pesan itu tidak sampai karena mungkin perlu kontrol juga, perlu sanksi juga”15

Berdasarkan data-data di atas ditemukan bahwa, tidak ada sanksi atau tindakan tegas yang diberikan pihak kampus UIN Imam Bonjol Padang bagi siapa yang tidak menjaga kebersihan lingkungan. Selain peraturan tertulis, regulasi tentang kebersihan juga dapat diwujudkan dalam bentuk slogan atau himbauan peduli kebersihan. Berikut diagram jawaban responden terkait himbauan untuk menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang.

Diagram 4.9

Himbauan untuk Menjaga Kebersihan di UIN Imam Bonjol

15Yelmi Eri Fardius, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang,

Ruang Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 10 Juli 2017 11% 65% 5% 13% 5% 1%

Tidak banyak himbauan atau ajakan untuk menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol

Sangat setuju Setuju

Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

(16)

Diagram di atas menunjukkan bahwa di UIN Imam Bonjol tidak banyak himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan. 29% responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut dan 65% lainnya menyatakan setuju. Sedangkan 5% responden menyatakan sangat tidak setuju, 13% tidak setuju, 5% responden tidak tahu dan 1% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Terkait dengan keberadaan himbauan untuk menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang, Nazra Hasanah16 mengaku tidak pernah menemukan himbauan tersebut. Sedangkan Erike17 menyatakan pernah membaca himbauan “jagalah kebersihan” di sekitar lapangan voly UIN Imam Bonjol Padang.

Berdasarkan data-data di atas, ditemukan bahwa sudah ada himbuan untuk menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang, namun jumlahnya masih sedikit sehingga ada civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang yang tidak menyadari keberadaan himbauan tersebut. Keberadaan himbauan tersebut dibuktikan dengan diagram di bawah ini mengenai bunyi himbauan untuk menjaga kebersihan yang pernah dibaca oleh responden.

16 Nazra Hasanah, Mahasiswi Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang, Rumah Kost

Informan di Sarang Gagak, wawancara langsung, 09 Juli 2017

17Erike, Mahasiswi Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Belakang

(17)

Diagram 4.10

Himbauan Menjaga Kebersihan yang Pernah Dibaca Responden di Lingkungan UIN Imam Bonjol

Terkait bunyi himbauan peduli kebersihan di UIN Imam Bonjol, 43% responden menyatakan pernah membaca himbuan “jagalah kebersihan”, 34% responden pernah membaca himbauan “kebersihan sebagian dari iman”, 11% membaca himbauan “jangan buang sampah sembarangan”, 7% responden pernah membaca “membuang sampah pada tempatnya adalah ibadah”, 2% lainnya membaca himbauan “mari hidup bersih” dan 3% responden tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Beberapa informan yang penulis wawancarai menyatakan pernah membaca himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Ilham Dani menyampaikan bahwa ia pernah membaca himbauan untuk menjaga kebersihan seperti “buangah sampah pada tempatnya” dan “jagalah kebersihan.” “Terkait

113 43% 88 34% 30 11% 17 7% 6 2% 8 3% Jagalah kebersihan

Kebersihan sebagian dari iman Jangan buang sampah sembarangan Membuang sampah pada tempatnya adalah ibadah

Mari hidup bersih Tidak menjawab

(18)

bunyi peraturannya dalam hal kebersihan yang saya temukan, buanglah sampah pada tempatnya, jagalah kebersihan.”18

Demikian juga dengan pernyataan Sarmida Hanum terkait bunyi himbauan yang pernah ia baca di lingkungan UIN Imam Bonjol Padang. “Ya, jagalah kebersihan. Hanya itu. Sebenarnya mendidik manusia harus ada aturan. Karena ada aturan baru mereka laksanakan.”19

Sarmida Hanum mengatakan bahwa himbauan yang pernah ia baca adalah “jagalah kebersihan” dan sebaiknya himbuan tersebut dipertegas karena akan sulit dalam penerapannya jika hanya sekedar himbauan. Demikian juga dengan pendapat Mellyarti berikut ini,

“peraturan ada, tapi sanksi itu mungin ada tapi tidak kuat. Atau barangkali namanya hanya himbauan. Buktinya tidak banyak yang mematuhi. Kalau sudah tertanam di dalam hati tentang kebersihan, itu tidak masalah.”20

Berdasarkan data-data di atas ditemukan bahwa himbauan yang banyak ditemukan oleh civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang terkait kebersihan lingkungan adalah “jagalah kebersihan” dengan kisaran 43%, dan yang kedua adalah “kebersihan sebagian dari iman” dengan kisaran 34%. Selebihnya seperti “jangan buang sampah sembarangan”, “membuang sampah pada tempatnya

18Ilham Dani, Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang,

Cafe Bunda, wawancara langsung, 09 Juli 2017

19

Sarmida Hanum, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, Kantor Jurusan Program Khusus Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 07 Juli 2017

20Mellyarti Syarif, Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang,

Ruang Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 20 Juli 2017

(19)

adalah ibadah,” “mari hidup bersih” jarang ditemukan dengan kisaran 2-11% saja.

Dari beberapa uraian di atas, ditemukan bahwa di UIN Imam Bonjol Padang tidak terdapat peraturan tertulis yang disertai sanksi bagi setiap yang tidak menjaga kebersihan. Peraturan tentang kebersihan yang ada adalah dalam bentuk himbauan-himbauan seperti “jagalah kebersihan”, “kebersihan adalah sebagian dari iman” namun keberadaanya belum menyeluruh dengan jumlah yang masih sedikit. Oleh karena itu ada sebagian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang yang tidak menyadari keberadaannya.

Berdasarkan uraian sub-sub judul di atas, ditemukan bahwa ada tiga hal terkait cara civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang menjaga kebersihan lingkungan. Pertama, terkait sarana dan prasarana kebersihan lingkungan yang terdiri dari air bersih dan tempat sampah. Ketersediaan air bersih di UIN Imam Bonjol Padang masih bersifat kondisionl, tergantung fakultas dan waktu-waktu tertentu. Di beberapa fakultas sudah tersedia air bersih yang cukup, namun tidak demikian dengan fakultas lain. Kondisi ini disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah debit air yang disediakan dengan jumlah pemakai air bersih tersebut. Demikian pula dengan tempat sampah yang belum merata penyediaanya.

Kedua, terkait perilaku kebersihan civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, menurut 81% civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, tingkat kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang dalam menjaga

(20)

kebersihan masih tergolong rendah dengan kisaran 81%, sedangkan penilaian terhadap kepedulian terhadap kebersihan hampir berimbang, 45% menyatakan peduli dan 43% menyatakan bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum peduli dan belum menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga dalam perilaku membuang sampah, sebanyak 45% menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang telah membuang sampah pada tempatnya dan 41% menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum membuang sampah pada tempatnya. Perilaku kebersihan ini sangat terkait dengan aspek yang ketiga, yaitu regulasi tentang kebersihan yang ada di UIN Imam Bonjol Padang. Penulis menemukan bahwa tidak ada peraturan tertulis yang disertai sanksi bagi setiap yang tidak menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang. Peraturan yang ada adalah dalam bentuk himbauan-himbauan seperti “jagalah kebersihan”, “kebersihan adalah sebagian dari iman” namun keberadaanya belum menyeluruh dengan jumlah yang sedikit. Sehingga sebagian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang yang tidak menyadari keberadaannya.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis memilih film robot Jepang ’Zettai Kareshi’ dan ’Chobits’ untuk dikomparasikan dengan film robot Amerika ’Bicentennial Man’ dan ’I, Robot’ yang robot-robotnya

Dengan menggunakan metode sad zariah terhadap kasus-kasus kontrasepsi permanen yang disebutkan di atas, maka hukum Islam membenarkan pengangkatan rahim dalam rangka

mempunyai pH lebih rendah dengan benar, disertai penjelasan yang tepat, menyebutkan sifat garam dari kedua larutan garam dengan benar, dan memberikan penjelasan yang tepat.. maka

Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan Pemerintah Kota dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud untuk pembinaan,

TO SHAREHOLDERS ON THE DISTRIBUTION OF INTERIM DIVIDENDS FOR YEAR 2010 OF PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk.. Pursuant t o t he resolut ion of Meet ing of t he Board of

Methods This study uses descriptive method, the shape of Classroom Action Research (CAR). Keywords: method of demonstration, lessons, ipa.. roses pembelajaran IPA menekankan

Bantuan paket sarana produksi kegiatan intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman

Menurut Wiknjosastro (Dalam obstetri ada beberapa faktor lain yang menambah segi keamanan penggunaan alat USG, baik terhadap ibu maupun janin, yaitu:.. 1) Gelombang ultrasonik