• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KECEMBURUAN DENGAN POLA ATTACHMENT PADA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KECEMBURUAN DENGAN POLA ATTACHMENT PADA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KECEMBURUAN

DENGAN POLA ATTACHMENT PADA

DEWASA AWAL YANG BERPACARAN

Nadia Felicia

whitecocoapuff@yahoo.com Esther Widhi Andangsari, M.Psi., Psi

Binus University : Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530. Telp. (62-21) 535 0660 Fax. (62-21) 535 0644

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecemburuan dengan pola attachment pada dewasa awal yang berpacaran. Pola attachment dalam penelitian ini dibagi menjadi dua dimensi yaitu Avoidance dan Anxiety. Kecemburuan pun dibagi menjadi lima tipe yaitu

Obssesionality, Self Esteem, Fear Of Loss, Paranoid dan Interpersonal Sensitivity. Pengukuran

pola attachment dilakukan melalui adaptasi kuesioner Experiences in Close Relationships (ECR) yang dikembangkan oleh Brennan, Clark, Shaver, Fraley & Waller dan terdiri dari 36 item, sedangkan untuk pengukuran tipe kecemburuan dilakukan melalui adaptasi kuesioner

Questionario della Gelosia (QUEGE) yang dikembangkan oleh Marazziti, Consoli, Albanese,

Laquidara, Baroni dan terdiri dari 30 item. Total responden yang berpartisipasi sebanyak 108 mahasiswa aktif dalam fakultas Humaniora di Binus University. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kecemburuan dengan pola attachment, yang telah diteliti lebih rinci antara pola attachment avoidance hanya dengan tipe kecemburuan self esteem dan paranoid, sedangkan pola attachment anxiety terdapat korelasi yang signifikan dengan kelima tipe kecemburuan yaitu obsessionality, self esteem, fear of loss, paranoid dan interpersonal

sensitivity.

(2)

ABSTRACT

This research is to examine the correlation between jealousy with attachment styles in young adulthood who have dating relationship. Attachment styles in this research are divided into two dimensions, avoidance and anxiety. Jealousy was divided into five types: Obssesionality, Self Esteem, Fear Of Loss, Paranoid and Interpersonal Sensitivity. Attachment styles were measured by Experiences in Close Relationships (ECR) questionnaires developed by Brennan, Clark, Shaver, Fraley & Waller and consists of 36 items, while for the type of jealousy were measured by Questionario della Gelosia (QUEGE) questionnaires developed by Marazziti, Consoli, Albanese, Laquidara, Baroni and consists of 30 items. The total respondents who participated are 108 students who is active in the faculty of Humanities at Binus University. Results showed that the correlation between jealousy with attachment styles in young adulthood who have dating relationship, which have been studied more detail of attachment avoidance only with the type of jealousy self-esteem and paranoid, while the attachment anxiety are significant correlations with the five types jealousy obsessionality, self esteem, fear of loss , paranoia and interpersonal sensitivity.

Keywords: Attachment Styles, Jealousy types, ECR, QUEGE, Dating Relationship

PENDAHULUAN

Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari hubungan dengan orang lain yang meliputi interaksi di lingkungan sekitarnya. Sepanjang hidup, manusia akan selalu berinteraksi dengan orang lain, entah itu dengan keluarga, sahabat, teman sekolah, rekan kerja, tetangga, maupun orang yang tidak dikenalnya. Terkadang hubungan yang dekat dengan seseorang itulah yang menjadi sumber timbulnya perasaan spesial terhadap orang tersebut. Semakin lama berinteraksi, semakin mengenal lalu berkembang dari sebuah persahabatan (friendship) sehingga lama-kelamaan akan mempunyai hubungan pacaran. Berpacaran atau pacaran merupakan suatu proses pemilihan pasangan hidup. Hal ini sesuai dengan pernyataan Santrock (2003), yaitu membina hubungan intim dengan lawan jenis merupakan tugas perkembangan spesifik bagi individu dewasa muda.

Kecemburuan adalah salah satu hal yang melanda para individu dewasa awal, dan ini menjadi suatu permasalahan yang dapat menyebabkan berakhirnya suatu hubungan. Salovey

(3)

(1991) berpendapat bahwa kecemburuan adalah emosi yang dialami ketika seseorang merasa hubungan dengan pasangannya terancam dan dapat mengakibatkan hilangnya kepemilikan, biasanya ini akan timbul apabila ada pihak ketiga dalam hubungan tersebut.

Hubungan berpacaran juga terbentuk melalui proses attachment, yang merupakan ikatan emosional yang dialami oleh anak ketika berinteraksi dengan figur tertentu, dimana anak menginginkan kedekatan dengan figur tersebut dalam situasi-situasi tertentu seperti ketika ketakutan dan kelelahan (Bowlby dalam Mikulincer & Shaver, 2007). Menurut Hazan dan Shaver (dalam Feeney & Noller, 1996), ikatan emosional yang berkembang pada hubungan romantis di masa dewasa memiliki fungsi yang sama dengan ikatan emosional antara anak dengan pengasuhnya. Bowlby (dalam Bartholomew & Horowitz, 1991) juga mengemukakan bahwa

attachment menggambarkan seberapa erat ikatan kasih sayang seorang individu dengan

pasangannya. Brennan, Clark, Shaver, Fraley dan Waller (1998) mengemukakan bahwa

attachment terbagi menjadi dua dimensi pola attachment yaitu avoidance dengan anxiety. Pola attachment anxiety merupakan perasaan tentang keberhargaan dirinya (self-worth) berkaitan

dengan seberapa tinggi individu merasa khawatir bahwa ia akan ditolak, ditinggalkan atau tidak dicintai oleh figure attachment atau significant others. Pola attachment avoidance berkaitan dengan seberapa jauh individu membatasi intimasi dan ketergantungan pada orang lain.

Pada masa kanak-kanak, sang anak membutuhkan kehadiran dan kontak fisik dari pengasuhnya supaya merasa aman atau secure. Berbeda dengan orang dewasa, mereka merasa aman atau secure hanya dengan mengetahui bahwa pasangan mereka selalu ada untuk mereka saat dibutuhkan. Dari wujud attachment itulah orang dewasa jadi memiliki perasaan takut diabaikan atau kehilangan pasangannya, dan hal itulah yang memungkinkan munculnya rasa kecemburuan (Marazziti, Consoli, Albanese, Laquidara, Baroni, 2010).

Hingga saat ini terdapat beberapa penelitian mengenai attachment dan kecemburuan, diantaranya adalah yang diteliti oleh Marazziti, Consoli, Albanese, Laquidara dan Baroni (2010) terhadap 500 orang yang tinggal di Italy dengan rentang usia 18-63 tahun. Hasil penelitian yang

didapat adalah bahwa attachment dan kecemburuan itu sangat berhubungan antara pola

attachment avoidance dengan tipe kecemburuan self esteem dan fear of loss, paranoid,

sedangkan antara pola attachment anxiety berhubungan dengan masing-masing tipe kecemburuan (obsessionality, self esteem, fear of loss, paranoid, interpersonal sensitivity).

(4)

Attachment dan kecemburuan sangatlah berhubungan antara satu dengan yang lain.

Untuk lebih dapat mudah memahaminya, kecemburuan adalah suatu perasaan yang muncul jika

attachment relationship terancam oleh orang ketiga. Pola attachment juga pastinya berhubungan

dengan ekspektasi-ekspektasi yang berbeda dalam setiap hubungan, oleh karena itu setiap pola

attachment juga memiliki reaksi/respon yang berbeda terhadap ancaman pada hubungan mereka.

Sharpsteen dan Kirkpatrick (1997) memaparkan karena hubungan romantis cenderung

merupakan hubungan attachment, perbedaan individu dalam kecemburuan cenderung parallel dengan perbedaan individu dalam perilaku attachment.

Berdasarkan uraian diatas, pada penelitian ini peneliti ingin meneliti hubungan antara kecemburuan dengan pola attachment pada dewasa awal yang berpacaran. Topik mengenai kecemburuan dan attachment sebagai subjek menjadi penting untuk diteliti karena masalah ini berhubungan dengan hubungan sosial antara orang terdekat yang menyangkut klinis dan kesehatan mental seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan memastikan secara teoritis tentang hubungan antara kecemburuan dengan pola attachment pada usia dewasa awal yang berpacaran.

METODE PENELITIAN

Desain yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif non eksperimental. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya diperoleh berupa angka yang kemudian akan dianalisis secara statistik (Shaughnessy, Zechmeister dan Zechmeister, 2007).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis teknik

non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan tidak secara acak

(Kothari, 2004). Dengan teknik purposive sampling, sampel yang dipilih berdasarkan tujuan tertentu sesuai karakteristik sampel (Guilford & Fruchter, 1978). Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 108 responden yang merupakan mahasiswa semester 5 & 7 (kisaran usia 20-23 tahun) fakultas Humaniora (jurusan Psikologi, Sastra Inggris, Sastra Jepang, Sastra Mandarin) yang berkuliah di Binus University.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi atau hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Shaughnessy, Zechmeister dan Zechmeister (2007), pada penelitian kuantitatif kuesioner digunakan sebagai instrumen utama penelitian. Kuesioner adalah suatu metode untuk

(5)

mendapatkan data, dengan data yang berisi sejumlah pertanyaan ataupun pernyataan secara tertulis yang dibagikan kepada subyek yang ingin diketahui (Sutrisno, 2000). Untuk memperoleh data mengenai pola attachment, peneliti mengadaptasi kuesioner dari Experiences in Close

Relationships (ECR) yang dikembangkan oleh Brennan, Clark, Shaver, Fraley dan Waller

(1998). ECR merepresentasikan pola attachment pada orang dewasa yang dirangkum menjadi dua dimensi, yaitu anxiety dan avoidance. Untuk memperoleh data mengenai kecemburuan, peneliti mengadaptasi kuesioner dari Questionario della Gelosia (QUEGE) yang dikembangkan oleh Marazziti, Consoli, Albanese, Laquidara dan Baroni (2010). QUEGE membagi kecemburuan menjadi lima tipe yaitu obssesionality, self esteem, fear of loss, paranoid dan

interpersonal sensitivity.

Peneliti menggunakan uji content validity (expert judgment) serta face validity, dan uji reliabilitas melalui teknik Cronbach’s Alpha. Teknik pengolahan data pun menggunakan program computer Statitiscal Packages for Social Science (SPSS) versi 20. Berdasarkan uji reliabilitas ECR, terlihat bahwa avoidance memiliki reliabilitas sebesar 0,668 yang berarti reliabilitasnya sedang dan anxiety memiliki reliabilitas sebesar 0,802 yang berarti reliabilitas tinggi. Serta untuk uji reliabilitas QUEGE pada kelima tipe kecemburuan, semuanya memiliki reliabilitas tinggi sebesar 0,830-0,889.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi spearman yang merupakan sebuah metode yang diperlukan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel dimana keduanya tidak mempunyai joint normal distribution dan conditional variance-nya tidak diketahui sama. Dua variabel dinyatakan berhubungan/memiliki korelasi jika menghasilkan signifikansi < 0,05, begitu pula kebalikannya. Ho diterima jika signifikansi > 0,05 sedangkan Ho ditolak jika signifikansi < 0,05.

Hasil signifikansi antara pola attachment avoidance dengan tipe kecemburuan

obsessionality (OBS) sebesar 0,087 maka itu berarti H0 diterima. Hasil signifikansi antara pola attachment avoidance dengan tipe kecemburuan self esteem (SE) sebesar 0,005 maka itu berarti

H0 ditolak sehingga Ha diterima. Hasil signifikansi antara pola attachment avoidance dengan tipe kecemburuan fear of loss (FOL) sebesar 0,077 maka itu berarti H0 diterima. Hasil signifikansi antara pola attachment avoidance dengan tipe kecemburuan paranoid (PARA)

(6)

sebesar 0,000 maka itu berarti H0 ditolak sehingga Ha diterima. Hasil signifikansi antara pola

attachment avoidance dengan tipe kecemburuan interpersonal sensitivity (IS) sebesar 0,934

maka itu berarti H0 diterima.

Hasil signifikansi antara pola attachment anxiety dengan tipe kecemburuan obsessionality (OBS) sebesar 0,000 maka itu berarti H0 ditolak, Ha diterima. Hasil signifikansi antara pola

attachment anxiety dengan tipe kecemburuan self esteem (SE) sebesar 0,000 maka itu berarti H0

ditolak sehingga Ha diterima. Hasil signifikansi antara pola attachment anxiety dengan tipe kecemburuan fear of loss (FOL) sebesar 0,000 maka itu berarti H0 ditolak sehingga Ha diterima. Hasil signifikansi antara pola attachment anxiety dengan tipe kecemburuan paranoid (PARA) sebesar 0,002 maka itu berarti H0 ditolak sehingga Ha diterima. Hasil signifikansi antara pola

attachment anxiety dengan tipe kecemburuan interpersonal sensitivity (IS) sebesar 0,001 maka

itu berarti H0 ditolak sehingga Ha diterima.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan pengolahan serta analisa data yang peneliti lakukan, diperoleh hasil adanya korelasi yang signifikan antara pola attachment

avoidance hanya dengan tipe kecemburuan self esteem dan paranoid. Sedangkan pola attachment anxiety terdapat korelasi yang signifikan dengan kelima tipe kecemburuan yaitu obsessionality, self esteem, fear of loss, paranoid dan interpersonal sensitivity.

Beberapa saran yang dapat peneliti ajukan untuk penelitian selanjutnya yaitu, jika ingin meneliti pola attachment Brennan, Clark, Shaver, Fraley dan Waller lebih jauh tentang bagaimana hubungan keempat pola attachment dengan kelima tipe kecemburuan, lebih baik membandingkan pola attachment memakai distribusi chi-square test. Setelah itu skor-skor dari masing-masing dimensi QUEGE diperbandingkan dengan pola attachment menggunakan Kruskal-Wallis dan Dunn test. Peneliti juga menyarankan untuk memperluas subyek penelitian tidak hanya di satu tempat, saja agar dapat lebih baik dalam mengeneralisikannya.

(7)

REFERENSI

Anastasi, A. & Urbina, S. (2007). Tes Psikologi. Edisi Ke-7. Jakarta: Indeks

Baron, R. A, Byrne, D, & Branscombe, N. R. (2004). Social Psychology. (11th Ed.). Pearson Education, Inc.

Bartholomew, K. & Horowitz, L.M. (1991). Attachment styles among young adults: A test of a

four-category model. Journal of Personality and Social Psychology, 61, 226-244.

Berk, L. E. (2007). Through the Life Span. Boston : Person Education.

Bird, E. & Melville, K. (1994) Families and intimate relationship. New York: Mc. Graw Hill. Brehm, S. (2002). Intimate Relationship. (2nd Ed.). New York: Mc. Graw Hill.

Brennan, K.A., Clark, C.L., & Shaver, P.R. (1998). Self-report measurement of adult

attachment: An integrative overview. In J.A. Simpson & W.S. Rholes (Eds.), Attachment theory and close relationships (pp. 46–76). New York: Guilford Press.

Brogaard, B. (2011). Jealousy and Different Attachment Styles. Retrieved July 25, 2012, from

Lovesick Love:

http://www.lovesicklove.com/2011/02/jealousy-and-different-attachment-styles.html

Buss, D. M. (2000). The Dangerous Passion: Why Jealousy is as Necessary as Love and Sex. New York: The Free Press.

Collins, N. L. & Feeney, B. C. (2004). Working Models of Attachment Shape Perceptions of

Social Support: Evidence from Experimental and Observational Studies. Journal of Personality and social psychology, 87, 363-383.

Djarwanto. (2001). Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. Yogyakarta : Liberti Yogyakarta.

Duma, U. (2009). Jealousy and Compersion in Close Relationship. Diploma Thesis. Germany : Deutschen Nationalbibliografie.

Duvall, E.M., and Miller, B.C.(1985). Married and family development.t (6th Ed.). Cambridge Harper and Row Publishers.

Feeney, J., & Noller, P. (1996). Adult Attachment. United States of America: Sage Publications. Guerrero, L. K. (1998). Attachement style differences in the experience and expression of

romantic jealousy. Personal Relationships, 5, 273-291.

Guilford, J. P., & Fruchter, B. (1978). Fundamental Statistics Psychology and Education (6th Ed.). Singapore: McGraw-Hill, Inc.

(8)

Jayadi. (2009). Cemburu, Pacar Dijerat Ikat Pinggang. Retrieved July 25, 2012 from

http://www.indosiar.com/patroli/cemburu-pacar-dijerat-ikat-pinggang_76656.html

Kingham, M. & Gordon, H. (2004). Aspects of morbid jealousy: Advances in Psychiatric Treatment. Jurnal Of Continuing Professional Development vol. 10, 207–215

Knobloch, L. K., Solomon, D. H., & Cruz, M., G. (2001). The role of relationship development

and attachment in the experience of romantic jealousy. Personal relationships, 8,

205-224.

Kothari, C. (2004). Research Methodology. New Delhi: New Age Internasional.

Kuncoro,M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi: Bagaimana meneliti & menulis

tesis?. Jakarta: Erlangga.

Mappiere, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Marazziti, D., Consoli, G., Albanese, F., Laquidara,E & Baroni.F. (2010). Romantic Attachment

and Subtypes/Dimensions of Jealousy, Clinical Practice & Epidemiology in Mental Health, 2010, 6, 53-58.

Marazziti D, Sbrana A, Rucci P, Consoli G, Catena Dell’Osso M. (2010). Heterogeneity of the

jealousy phenomenon in the general population: An Italian study. CNS Spectr 2010; 15:

19-24.

Megawati, M. (2008). Hubungan Tipe Kelekatan dan Kecemburuan Pada Individu Dewasa

Muda yang Berpacaran. (Skripsi tidak dipublikasi). Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia, Depok.

Mikulincer, M., & Shaver, P. (2007). Attachment In Adulthood. New York: The Guilford Press. Owlett, J.S. (2010). Understanding Romantic Jealousy: An Analysis Of Both Partners’

Perspectives Using An Attribution Framework. Delaware: Faculty of the University of

Delaware.

Papalia, D. E, Olds, S. W. & Feldman, R. D. (2007). Human Development. (10 th Ed). New York: McGraw-Hill.

Pfeiffer, S. M., & Wong, P. T. P. (1989). Multidimensional jealousy. Journal of Social and

Personal Relationships, 6, 181 – 196.

Pines, A. M. (1998) Romantic Jealousy. New York : Guilford Press

Salovey, P. (1991) The Psychology of Jealousy and Envy. New York : Guilford Press Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak. (11th Ed). Jakarta: Erlangga.

(9)

Sharpsteen D J, Kirkpatrick L A. (1997). Romantic jealousy and adult romantic attachment.

Journal of Personality & Social Psychology, 72 (3): 627-641.

Shaughnessy, J. J & Zechmeister E. B. (2007). Metodologi Penelitian Psikologi. (7th Ed). New York: McGraw-Hill

Shaver, P.A. & Fraley, R.C. (2004). Self-report measures of adult attachment. Online article. Retrieved September 20, 2012 from

http://www.psych.uiuc.edu/~rcfraley/measures/measures.html

Strong, B., Devault, C., & Cohen, T.F. (2011).The Marriage and Family Experience:

Relationships Changing Society (11th Ed). United States: Wadsworth Publishing

Company

Sujianto, A.E. (2009). Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka. Supramono & Haryanto. (2003). Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Sutrisno, H. (2000). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Turner, J.S., and Helms, D.B. (1995). Life span development. Fort Worth: Harcourt Brace College Publisher.

Wicaksono, B. A. (2008). Cemburu Penyebab Istri & Anak Dibunuh di Cilegon. Retrieved Oktober 21, 2012 from

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola attachment ayah-anak perempuan dengan kapasitas intimacy wanita terhadap lawan jenis pada masa dewasa awal.. Mayoritas

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Carl Pearson, hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara

- Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hubungan mengenai pola attachment dengan ibu dan pola attachment pada mantan pasangan pada perempuan bercerai

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kecemburuan terhadap pasangan pada wanita dan pria usia dewasa

Terdapat kemungkinan faktor lain yang membuat pola parental attachment tidak berhubungan dengan kualitas persahabatan remaja awal, diantaranya pengahayatan yang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan antara kelekatan dengan orangtua dan keintiman dalam berpacaran pada dewasa awal, diperoleh hasil yang

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah adanya hubungan negatif antara trust dengan kecemburuan romantis dalam menjalani long distance relationship pada

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pola secure attachment memiliki penerimaan diri yang baik, bertumbuh sebagai pribadi yang utuh, memiliki arah dan tujuan dalam hidup, mampu