PEREKONOMIAN INDONESIA
Putri Irene Kanny
Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id
Kontrak Perkuliahan
Ø Dosen Pengampu : Putri Irene Kanny
Ø Semua HP dan sejenisnya mohon di silent/non aktif Ø Telat maksimal 15 menit
Ø Menggunakan Pakaian Sopan/menutup aurat :
berkerah dan bersepatu
Ø Izin : sakit dan acara dengan surat
Ø Nilai : Kuis + Tugas +Afektif+ UTS + UAS Ø Ketua kelas ?
SUB POKOK BAHASAN
l Pengertian sisteml Sistem Ekonomi dan sistem politik l Kapitalisme dan sosialisme
l Persaingan terkendali
l Kadar kapitalisme dan Sosialisme TIU :
Membekali mahasiswa agar lebih paham dan menguasai teori terkait: sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia
SISTEM EKONOMI INDONESIA
Cara suatu masyarakat mengatur kehidupan ekonominya disebut sistem ekonomi atau tata ekonomi
Untuk membedakannya dengan sistem ekonomi yang diterapkan oleh negara lain, bisa digunakan sudut
pandangan yang menyangkut :
1.Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi 2.Kebebasan masyarakat untuk saling berkompetisi satu
sama lain
SISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM
Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin
berbagai subyek dan obyek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subyek dan obyek:
1.Sistem kemasyarakatan: orang atau masyarakat
2.Sistem kehidupan/lingkungan: makluk hidup dan benda alam
3.Sistem peralatan: barang/alat
Ø
Perangkat kelembagaan:
lembaga/wadah subyek melakukan
hubungan, cara dan mekanisme
yang menjalin hubungan
Ø
Tatanan/kaidah: norma/peraturan
yang mengatur hubungan
SISTEM EKONOMI DAN POLITIK
Dumairy (1996), sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar
manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Sistem ekonomi:
lSubyek/obyek: manusia (subyke) dan barang
ekonomi (obyek)
lPerangkat kelembagaan: lembaga ekonomi formal
dan non formal dan cara serta mekanisme hubungan
Sheridan (1998), economic system refers to
the way people perform economic activities in
their search for personal happiness.
Sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan
suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah
lembaga/pranata (ekonomi, sosial dan ide)
yang saling mempengaruhi yang ditujukan ke
arah pemecahan masalah pokok setiap
perekonomian... produksi, distribusi,
Sanusi (2000), perbedaan antar sistem ekonomi dilihat dari ciri:
lKebebasan konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibutuhkan lKebebasan masyarakat memilih lapangan kerja
lPengaturan pemilihan/pemakaian alat produksi
lPemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam tanggungjawab manajer lPengaturan atas keuntungan usaha yang diperoleh
lPengaturan motivasi usaha
lPembentukan harga barang konsumsi dan produksi lPenentuan pertumbuhan ekonomi
lPengendalian stabilitas ekonomi lPengambilan keputusan
KUTUB A KONTEKS KUTUB Z
Liberalisme Ideoligi politik Komunisme (menghapus hak perorangan) Demokrasi Rejim pemerintahan Otokrasi atau
otoriter (kekuasaan tak terbatas) Egaliterisme (Berderajad sama) Penyelenggaraan kenegaraan Etatitsme (Lebih mementingkan negara) Desentralisme Struktur birokrasi Sentralisme Kapitalisme Ideologi ekonomi Sosialisme Mekanisme pasar Pengelolaan ekonomi Perencanaan
terpusat Benang merah hubungan sistem ekonomi dan sistem politik
KAPITALISME DAN SOSIALISME
Sistem Ekonomi yang esktrim:
(a)Sistem Ekonomi Kapitalis (Liberal):
1)Pengakuan terhadap kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi
2)Kompetisi antar individu dalam memenihi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar
keuntungan
3)Tidak ada batasan bagi individu dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya
4)Campur tangan pemerintah sangat minim
5)Mekanisme pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi 6)USA
(B) Sistem Ekonomi Sosialis (Ekonomi Komando)
1) Kepemilikan oleh negara terhadap sumber ekonomi dan alat produksi (tanah, mesin-mesin, pabrik). Tidak ada hak milik pribadi
2) Seluruh kegiatan produksi dilakukan oleh negara. Tidak ada usaha swasta, semua perusahaan adalah
perusahaan negara.
3) Imbalan yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
4) Campur tangan pemerintah sangat tinggi 5) Harga dan distribusi barang ditentukan dan
dikendalikan oleh pemerintah.
(c) Sistem ekonomi campuran
vKepemilikan oleh individu terhadap sumber ekonomi diakui negara
vKompetisi antar individu dalam memenihi kebutuhan
hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan
vImbalan yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
vCampur tangan pemerintah hanya untuk bidang tertentu seperti bidang yang diperlukan oleh seluruh masyarakat (listrik dan air)
vMekanisme pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi dengan beberapa hal perlu adanya campur tangan pemerintah
PERSAINGAN TERKENDALI
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut oleh suatu
negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktor tersebut diatas.
Sistem ekonomi Indonesia (sistem persaingan terkendali);; 1.Bukan kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali
sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 45.
2.Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk
mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
Lanjutan Persaingan terkendali …
3.Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha
dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
4.Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam
perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta
departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
sistem ekonomi Indonesia dinamakan sebagai demokrasi ekonomi yang memiliki ciri- ciri positif sebagai berikut.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan memenuhi hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara
digunakan dengan permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap
kebijakannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula
sistem ekonomi Indonesia lanjutan…
5.Warga negara memiliki kebebasan dalam memiliki
pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak
akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6.Hak milik perorangan diakui sedangkan
pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
7.Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-
batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8.Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara
KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Unsur kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat dilihat dari sudut berikut ini:
(a) Pendekatan faktual struktural yakni menelaah peranan pemerintah dalam perekonomian
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan kesamaan Agregat Keynesian.
Y = C + I + G + (X-M)
Y adalah pendatan nasional. C (konsumsi)
lBerdasarkan humus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah melalui
variable G (pengeluaran pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan oleh pemerintah) serta (X-M) yang dilakukan oleh pemerintah.
lPengukuran kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan
pemerintah secara sektoral terutama dalam pengaturan bisnis dan
penentuan harga. Pemerintah hampir mengatur bisnis dan harga untuk setiap sector usaha.
(b) Pendekatan sejarah yakni menelusuri
pengorganisasian perekonomian Indoensia dari waktu ke waktu.
Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam pengeloaan ekonomi tidak pernah terlalu berat kepada
kapitalisme atau sosialisme.
vPercobaan untuk mengikuti sistem kapitalis yang
dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan ekonomi hinggá akhir tahun 1959.
vPercobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang
dilakukan oleh Presiden I menghasilkan
PEREKONOMIAN INDONESIA
Putri Irene Kanny
Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id
Pola dan proses dinamika pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh:
Faktor Internal: kondisi fisik (iklim), lokasi
geografis, jumlah dan kualitas sumber daya alam,
sumber daya manusia, kondisi awal ekonomi,
sosial dan budaya, system politik, dan peran
pemerintah dalam pembangunan
Faktor eksternal: perkembangan teknologi,
kondisi perekonomian dan politik dunia, dan
keamanan global
Mengapa Negara-negara yang di jajah oleh Inggris (Negara Maju) seperti Malaysia, Hongkong, India dan Singapura mengalami pembangunan yang lebih maju di bandingkan dengan Indonesia yang dijajah oleh Belanda?
Keberhasilan pembangunan ekonomi tidak ditentukan oleh siapa penjajahnya, tapi
ditentukan oleh:
1. Orientasi politik 2. Sistem ekonomi
3. Kebijakan pemerintah dalam pembangunan ekonomi setelah pemerintahan penjajah
Sejarah Ekonomi Indonesia
Pemerintahan Orde Lama
Kondisi politik: 1. Indonesia
menghadapi 2 perang besar dengan
Belanda
2. Gejolak politik dalam negeri dan beberapa pemberontakan
3. Manajemen ekonomi makro yang buruk
Kondisi ekonomi tidak menguntungkan: 1. Selama dekade 1950an, pertumbuhan
ekonomi rata-rata 7%
2. Periode 1960 – 1966, pertumbuhan ekonomi 1,9% dan stagflasi (high rate of unemployment and inflation)
3. Periode 1955 – 1965, rata-rata
pendapatan pemerintah Rp 151 juta dan pengeluaran Rp 359 juta
4. Produksi sektor pertanian dan
perindustrian sangat rendah sebagai akibat dari kurangnya kapasitas
produksi dan infrastruktur pendukung 5. Jumlah uang yang beredar
Tahun Pendapatan Pengeluaran Saldo 1955 14 16 -‐2 1956 18 21 -‐3 1957 21 26 -‐5 1958 23 35 -‐12 1959 30 44 -‐14 1960 50 58 -‐8 1961 62 88 -‐26 1962 75 122 -‐47 1963 162 330 -‐168 1964 283 681 -‐398 1965 923 2.526 -‐1603
Tabel 1. Saldo APBN
Tahun Indeks Harga (1954=100) Pengeluaran
1955 135 12,20 1956 133 13,40 1957 206 18,90 1958 243 29,40 1959 275 34,90 1960 330 47,90 1961 644 67,60 1962 1.648 135,90 1963 3.770 263,40 1964 8.870 675,10 1965 61.400 2.582,0 1966 152.200 5.593,4
Dumairy (1996) menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia:
A. PERIODE 1945 – 1950.
B. PERIODE DEMOKRASI PARLEMENTER/LIBERAL (1950 – 1959)
Banyak partai politik
Sektor formal: pertambangan, pertanian, distribusi, bank, dan transportasi yang padat modal dan dikuasai oleh asing serta berorientasi ekspor memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PDB
1. Kabinet Hatta dengan kebijakan Reformasi moneter via devaluasi mata uang local (Gulden) dan pemotongan uang sebesar 50% atas uang kertas yang beredar yang dikeluarkan oleh De Javasche Bank dengan nilai nominal > 2,50 Gulden Indonesia.
2. Kabinet Natsir dengan kebijakan perumusan perencanaan pembangunan ekonomi yang disebut dengan Rencana Urgensi Perekonomian (RUP)
3. Kabinet Sukiman dengan kebijakan nasionalisasi oleh De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia dan penghapusan system kurs berganda
4. Kabinet Wilopo dengan kebijakan anggaran berimbang dalam APBN, memperketat impor, merasionalisasi angkatan bersenjata dengan modernisasi dan pengurangan jumlah personil, serta pengiritan pengeluaran pemerintah
5. Kabinet Ali I dengan kebijakan pembatasan impor dan kebijakan uang ketat
6. Kabinet Burhanudin dengan kebijakan liberalisasi impor, kebijakan uang ketat untuk menekan jumlah uang yang beredar, dan penyempurnaan program benteng (bagian dari program RUP yakni program diskriminasi rasial untuk mengurangi dominasi ekonomi), memperkenankan investasi asing masuk ke Indonesia, membantu pengusaha pribumi, serta menghapus persetujuan meja bundar (menghilangkan dominasi belanda perekonomian nasional.
7. Kabinet Ali II dengan kebijakan rencana pembangunan lima tahun 1956 -‐ 1960
C. PERIODE DEMOKRASI TERPIMPIN
(1959 – 1965)
Dilakukan
nasionalisasi
terhadap
perusahaan-perusahaan belanda.
Lebih
cenderung
kepada
pemikiran
sosialis komunis
Politik
tidak
stabil
sampai
pada
puncaknya pada September 1965
Sejak Maret 1966.
Pemerintah mengarahkan pada peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
pembangunan ekonomi dan sosial.
Pemerintah meninggalkan idiologi komunis
dan menjalin hubungan dengan Negara barat
dan menjadi anggota PBB, IMF, dan Bank
Dunia.
Kondisi perekonomian Indonesia:
l(a) ketidakmampuan membayar
hutang LN US $32 Milyar
l(b) Penerimaan ekspor hanya
setengah dari pengeluaran untuk impor
l(c) Pengendalian anggaran
belanja dan pemungutan pajak yang tidak berdaya
l(d) Inflasi 30 – 50 persen per
bulan
l(e) Kondisi prasarana
perekonomian yang bururk
l(f) Kapasitas produktif sektor
industri dan ekspor menurun
Prioritas kebijakan ekonomi:
l(a) Memerangi hiperinflasi l(b) Mencukupkan
persediaan pangan (beras)
l(c) merehabilitasi prasaran
perekonomian
l(d) Peningkatan ekspor l(e) Penyediaan lapangan
kerja
l(f) Mengundang investor
Pemerintahan Transisi (Habibie)
Bulan Juli 1997, krisis melanda Indonesia (kurs dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.650.) BI mengintervensi, namun tidak mampu sampai bulan maret 1998 kurs melemah sampai Rp 10.550 dan bahkan menembus angka Rp 11.000/US$.
Langkah konkrit untuk mengatasi krisis:
a) Penundaan proyek Rp 39 trilyun untuk mengimbangi keterbatasan anggaran Negara
b) BI melakukan intervensi ke bursa valas
c) Meminta bantuan IMF dengan memperoleh paket bantuan keuangan US$ 23 Milyar pada bulan Nopember 1997.
Indonesia tidak mempunyai pilihan kecuali harus bekerja
sama dengan IMF. Kesepakatan baru dicapai bulan April 1998
dengan
nama
“Memorandum
Tambahan
mengenai
Kebijaksanaan Ekonomi Keuangan” yang merupakan
kelanjutan, pelengkapan dan modifikasi 50 butir kesepakatan.
Tambahan dalam kesepakatan baru ini mencakup:
a)Program stabilisasi perbankan untuk stabilisasi pasar uang
dan mencegah hiperinflasi
b)Restrukturisasi perbankan untuk penyehatan system
perbankan nasional
c)Reformasi structural
d)Penyelesaian utang luar negeri dari pihak swasta
e)Bantuan untuk masyarakat ekonomi lemah.
Pemerintahan Reformasi (Abdurrahman Wahid)
Mulai pertengahan tahun 1999.
Target:
a)Memulihkan perekonomian nasional sesuai dengan harapan masyarakat dan investor
b)Menuntaskan masalah KKN
c) Menegakkan supremasi hukum d)Penegakkan hak asasi manusia
e)Pengurangan peranan ABRI dalam politik
Kondisi:
a) Pada tahun 1999 pertumbuhan ekonomi positif (mendekati 0) b) Tahun 2000 pertumbuhan ekonomi 5%
c) Kondisi moneter stabil ( inflasi dan suku bunga rendah)
d) Tahun 2001, pelaku bisnis dan masyarakat kurang percaya kepada pemerintahan sebagai akibat dari pernyataan presiden yang controversial, KKN, dictator, dan perseteruan dengan DPR
e) Bulan maret 2000, cadangan devisa menurun dari US$ 29 milyar menjadi US$ 28,875 milyar
f) Hubungan dengan IMF menjadi tidak baik sebagai akibat dari: penundaan pelaksanaan amandemen UU No. 23 tahun 1999 mengenai Bank Indonesia; penerapan otonomi daerah (terutama kebebasan untuk hutang pemerintah daerah dari LN); dan revisi APBN 2001.
g) Tahun 2001, pertumbuhan ekonomi cenderung negative, IHSG merosot lebih dari 300 poin, dan nilai tukar rupiah melemah dari Rp 7000 menjadi Rp 10.000 per US$.
Pemerintahan Gotong Royong (Megawati S)
Mulai pertangahan 2001 dengan kondisi:
a)SBI 17%
b)Bunga deposito 18%
c)Inflasi periode Juli – Juli 2001 13,5% dengan asumsi
inflasi 9,4% setelah dilakukan revisi APBN
d)Pertumbuhan PDB 2002 sebesar 3,66% dibawah
target 4% sebagai akibat dari kurang berkembangnya
investasi swasta (PMDN dan PMA)., ketidakstabilan
politik, dan belum ada kepastian hokum.
No. Indikator 1998 1999 2000 2001 2002
1. Pertumbuhan PDB (%) -‐13,1 0,8 4,9 3,3 3,7
Ekspor (US$ Milyar): • Migas • Non migas 48,8 7,9 41 48,7 9,8 38,9 62,1 14,4 47,8 56,3 12,6 43,7 42,5 8,7 33,8 2. Impor (US$ Milyar):
• Migas • Non migas 27,3 2,7 24,7 24 3,7 20,3 33,5 6 27,5 31 5,5 25,5 22,3 4,6 17,7 3. Neraca perdagangan (US$ milyar)
• Migas • Non migas 21,5 5,2 16,3 24,7 6,1 18,6 28,6 8,3 20,3 25,4 5 20,2 20,2 4. Kurs tengah 8.025 7.100 9.595 10.400 9.223 5. Inflasi (%) 77,6 101,8 9,35 12,55 6,74
6. Uang beredar (Rp trilyun): • Uang primer • M1 • M2 • Dana perbankan 751 101,2 577,4 573,5 101,8 124,6 646,2 625,6 125,6 162,2 747 720,4 127,8 177,7 844,1 809,1 118,9 176 856,8 815,4 7. Kredit perbankan (US$ trilyun) 487,4 225,1 269 307,6 331,4 8. Suku bunga SBI 1 bulan (%) 35,52 11,93 14,53 17,62 13,10
9. IHSG Bursa Efek Jakarta 398,04 676,92 416,3 392 369
PEREKONOMIAN INDONESIA
Putri Irene Kanny
Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Indonesia
Sub Pokok Bahasan:
*
Masalah Sumber Daya Alam
struktur penuasaan Sumber daya alam
* Kebijakan sumber Daya Alam Struktur
..
Penguasaan sumber daya alam
* Dominasi SDA di Indonesia
TIU :
Membekali mahasiswa agar lebih paham mode pengelolaan sumber daya Alam (SDA) sesuai amanat UU dalam perekonomian Indonesia
Masalah SUMBERDAYA ALAM
Struktur Penguasaan SDA
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
Komponen biotik : Hewan, Tumbuhan dan Mikroorganisme
Komponen Abiotik : Minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air dan tanah
Eksploitasi
SDA Persediaan SDA berkurang
dukungan inovasi teknologi,
kemajuan
peradaban dan populasi manusia
Hewan, tumbuhan, mikroorganis-
me, sinar matahari, angin dan air
Minyak bumi, batu bara, gas
alam, besi, emas dan bahan tambang lainnya SD A dapat di per bar uhi SD A y an g tid ak dapat di per bar uhi Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat
terus berkelanjutan
SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat dari pada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis
Persoalan SDA
l Penebangan liar.
l Penambangan tanpa ijin. l Pencurian ikan.
l Pemanasan global.
l Bencana alam (banjir, tsunami, gempa bumi,
longsor, dan lain-lain).
l Limbah.
l Kebakaran hutan. l Polusi udara.
l Gagal panen.
Permasalahan Lingkungan
l
Pencemaran lingkungan: pencemaran air,
udara, masalah Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun, dan lain-lain yang disebabkan
karena human error (eksploitasi berlebihan).
l
Kerusakan sumber daya alam: masalah erosi
lahan, kepunahan plasma nutfah dan lain
sebagainya yang ditimbulkan karena bencana
alam.
l
Masalah pemukiman : sanitasi, air bersih,
Tujuan pengaturan terkait SDA
l
Pelestarian/ Mencegah eksploitasi
berlebihan, pengembangan.
l
Penyelamatan (UU Kehutanan)
lMenangani tindak kriminalitas
lPengelolaan
Payung Hukum Pengelolaan
Sumber Daya Alam
l Melingkupi bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. (Pasal 33 Ayat 3 UUDN RI 45).
a. Memberikan kekuasaan kepada negara untuk “menguasai” bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalanya sehingga negara mempunyai “hak menguasai”. Hak ini adalah hak yang berfungsi dalam rangkaian hak-hak penguasaan sumber daya alam di Indonesia.
b. Membebaskan serta kewajiban kepada negara untuk
mempergunakan sumber daya alam yang ada untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pengertian sebesar-besar kemakmuran rakyat menunjukkan kepada kita bahwa rakyatlah yang harus menerima
manfaat kemakmuran dari sumber daya alam yang ada di Indonesia.
l Diperluas dengan unsur “ruang angkasa“ (UU Nomor 5 Tahun
Kebijakan Sumberdaya Alam
Struktur Penguasaan SDA
1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara
daya dukungnya agar bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi.
2. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber
daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan
penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.
Arah kebijakan pembangunan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup :
3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang diatur dengan undang-undang.
4. Mendayagunakan sumber daya alam untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal, serta penataan ruang yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang.
5.
Menerapkan indikator-indikator yang
memungkinkan pelestarian kemampuan,
keterbatasan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui untuk mencegah
kerusakan yang tidak dapat balik.
Kebijakan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup ditujukan untuk
l Mengelola sumber daya alam, yang dapat
diperbaharui maupun tidak melalui penerapan
teknologi ramah lingkungan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
l Menegakkan hukum secara adil dan konsisten
untuk menghindari kerusakan sumber daya alam dan pencemaran lingkungan.
l Mendelegasikan kewenangan dan tanggung jawab
kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap.
l Memberdayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi
dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
global.
l Menerapkan secara efektif penggunaan indikator-
indikator untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
l Memelihara kawasan konservasi yang sudah ada dan
menetapkan kawasan konservasi baru di wilayah tertentu.
l Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka
menanggulangi permasalahan lingkungan global.
Dominasi SDA di Indonesia
BUMN
PT Perkebunan Nusantara Perum Perhutani PT Inhutani Perum Jasa Tirta PertaminaBUMN atau perusahaan negara adalah perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara
Dominasi SDA di Indonesia
BUMS
PT Freeport Indonesia PT Newmont Nusa Tenggara PT Newmont Minahasa Raya PT Caltex Indonesia PT Holcim PT Pupuk kaltimBUMS merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta
SUMBER DAYA ALAM
Geografi Indonesia
Indonesia memiliki sekitar 17.504
pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia),
sekitar 6.000 di antaranya tidak
berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis.
Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia.
Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-‐pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.
IKLIM
vIndonesia mempunyai iklim tropik basah yang
dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur.
vAda 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim di antara
perubahan kedua musim tersebut.
vCurah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga sangat bervariasi;; dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu dan Timor.
Minyak Bumi
vNilai ekspor minyak bumi Indonesia memang terus menguat. Namun, kenaikan ini ternyata belum diimbangi naiknya
volume ekspor.
vPerkembangan volume ekspor minyak mentah nasional dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2000, Indonesia
mampu mengekspor minyak hingga 225 juta barrel. Namun, pada tahun 2009 volumenya hanya mencapai 117 juta barrel atau tergerus 48 persen.
vDalam kurun waktu tersebut, negara yang menjadi tujuan utama ekspornya adalah Australia, Jepang, dan China,
dengan persentase masing-masing sebesar 20 persen, 17,8 persen, dan 16,4 persen dari total ekspor minyak nasional. vTurunnya volume ekspor minyak bumi ini berkaitan dengan
Gas alam dan batu bara
vSeiring turunnya volume produksi dan ekspor minyak mentah serta
terdongkraknya harga energi di pasar global, pamor gas alam dan batu bara mulai terangkat.
vPermintaan ekspor kedua komoditas ini umumnya datang dari negara-‐negara Asia. Pada tahun 2009, Jepang dan Korea tercatat menjadi pengimpor utama gas alam Indonesia, dengan porsi masing-‐masing mencapai 53 persen dan 16 persen dari total ekspor gas alam nasional.
vPada periode yang sama, Jepang, China, India, dan Korea mendominasi pembelian batu bara Indonesia dengan nilai lebih dari 8 miliar dollar AS.
vDari keempat negara tersebut, pertumbuhan permintaan batu bara dari China tergolong pesat. Ekspansi ekonomi yang kencang memang membuat China haus akan sumber daya energi.
vPada tahun 2007, misalnya, China mengimpor batu bara Indonesia dengan nilai 452 juta dollar AS atau tumbuh 132 persen. Memasuki tahun 2009, permintaan batu bara bahkan lebih besar, yaitu mencapai 2 miliar dollar AS atau naik 186 persen.
Mata Pencaharian Masyarakat
Indonesia
Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Berdasarkan bentuknya, pertanian
dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Persawahan, 2. Tegalan, 3. Perladangan
Perkebunan
v Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya.
v Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti
Peternakan
Usaha pembudidayaan hewan-‐hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan. Faktor-‐faktor yang mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1.Mempunyai padang rumput yang luas.
2.Iklimnya cocok untuk persyaratan hidup ternak. 3.Memperluas lapangan kerja di bidang peternakan.
4.Dapat diambil bermacam-‐macam manfaat, seperti dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit,
5.susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian.
Peternakan biasanya merupakan mata pencaharian sampingan dari penduduk yang menjalankan usaha pertanian. Berdasarkan jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, dan peternakan hewan unggas.
Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
Berdasarkan jenis perairannya, usaha perikanan dapat dibedakan sebagai berikut. a. Perikanan Darat
Perikanan darat merupakan usaha pembudidayaan atau penangkapan ikan yang dilakukan di daratan. Pembudidayaan perikanan darat dapat dilakukan di tambak, keramba, kolam, empang, dan lainnya. Perikanan darat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
b. Perikanan Laut
Usaha pembudidayaan atau penangkapan hewan-‐hewan laut disebut dengan perikanan laut. Penangkapan hewan-‐hewan laut biasanya dilakukan oleh penduduk yang tinggal di kawasan pesisir.
Pusat perikanan laut di Indonesia adalah:
1) Bagan Siapi-‐api (Riau) merupakan pelabuhan ikan terbesar di Indonesia. 2) Cilacap dan T egal (Jawa T engah)
3) Muncar (Banyuwangi, Jawa Timur) 4) Airtembaga (Sulawesi Utara).
Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan
merupakan kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-‐hasil hutan. Sebagai negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah hujan yang tinggi.
Pertambangan
Pertambangan dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam yang terdapat di perut bumi
untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia. Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan
pengambilan saja, namun juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang setengah jadi
Perindustrian
Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Bidang
perindustrian merupakan bidang pencaharian yang terus meningkat. Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang
perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja. Berdasarkan besaran proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi industri kecil, industri menengah, dan industri besar.
Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata
pencaharian di sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen
perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata. Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara. Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
Transportasi dan Jasa
Jasa merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau melaksanakan sesuatu. Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan
pemindahan barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian penduduk dalam bidang ini pun sangat beragam. Bidang jasa dan transportasi
terutama menjadi pilihan pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan sebagainya.
Perdagangan
Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan
jumlah barang atau komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran).
Perdagangan menengah kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar
kegiatan melibatkan produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah.