• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONCEPTUAL ZONING RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DALAM MEMINIMALISIR ANGKA KEMATIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CONCEPTUAL ZONING RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DALAM MEMINIMALISIR ANGKA KEMATIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

CONCEPTUAL ZONING RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DALAM

MEMINIMALISIR ANGKA KEMATIAN

Puspita Tunggo Dewi1), Festyagusti Hardikasari2)

1,2)Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis

E-mail: [email protected]; [email protected]

Abstrak

Ada beberapa kasus di Rumah Sakit Ibu dan Anak yang meninggal akibat adanya keterlambatan penanganan medis yang disebabkan oleh jauhnya jarak antara ruang-ruang yang ada di Rumah Sakit tersebut. Jarak antara ruangan yang jauh berdampak kepada keterlambatan dalam penanganan pasien, sehingga mengakibatkan kematian. Sehingga perlu adanya acuan saat penempatan posisi ruangan untuk proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari conceptual zoning atau program ruang yang mampu memaksimalkan kinerja tenaga medis dalam menangani ibu yang akan melahirkan. Harapannya penelitian ini mampu memberikan solusi terhadap perancangan Rumah Sakit khususnya Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan memberikan conceptual zoning atau program ruang yang dapat mendukung tenaga medis dalam proses persalinan, sehingga mampu meminimalisir angka kematian yang dikarenakan adanya keterlambatan penanganan medis.

Kata kunci: rumah sakit ibu dan anak, conceptual zoning, angka kematian, arsitektur Pendahuluan

Menurut Menteri Kesehatan, pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dapat mencegah tingginya angka kematian. Kementrian Kesehatan juga mengemukakan bahwa sekitar 31 persen ibu nifas mendapatkan pelayanan antenatal yang tepat waktu. Artinya pelayanan dalam waktu 6 sampai 48 jam setelah melahirkan sangat penting, karena sebagian besar kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi pada dua hari pertama. Dengan demikian pelayanan pasca persalinan sangat diperlukan untuk menangani komplikasi setelah persalinan.

Pelayanan tepat waktu merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menyelamatkan nyawa pasien pada Rumah Sakit, khususnya Rumah Sakit Ibu dan Anak. Dilansir dari TribunNews, terdapat satu kasus yang mengakibatkan pasien meninggal akibat keterlambatan penanganan di salah satu Rumah Sakit di Jawa Barat. Penanganan tersebut mengakibatkan seorang balita berumur 3 bulanyang meninggal dunia pada 6 November 2015 lalu. Hal tersebut selain dikarenakan oleh faktor Sumber Daya Manusia, tetapi juga dikarenakan oleh lambatnya penanganan akan kebutuhan pasien, seperti barang penunjang kesehatan serta letak laboratorium yang lokasinya saling berjauhan mengakibatkan keterlambatan perawat dalam melakukan proses penyembuhan. Waktu

(2)

Studi Pustaka

Pada umumnya kematian maternal di negara–negara berkembang, berkaitan dengan setidaknya satu dari tiga keterlambatan (The Three Delay Models) (UNFPA, 2003). Keterlambatan yang pertama adalah keterlambatan dalam mengambil keputusan untuk mencari perawatan kesehatan apabila terjadi komplikasi obstetrik. Keadaan ini terjadi karena berbagai alasan, termasuk di dalamnya adalah keterlambatan dalam mengenali adanya masalah, ketakutan pada rumah sakit atau ketakutan terhadap biaya yang akan dibebankan di sana, atau karena tidak adanya pengambil keputusan, misalnya keputusan untuk mencari pertolongan pada tenaga kesehatan harus menunggu suami atau orang tua yang sedang tidak ada di tempat. Keterlambatan kedua terjadi akibat keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dan pada umumnya terjadi akibat kesulitan transportasi. Beberapa desa memiliki pilihan transportasi yang sangat terbatas dan fasilitas jalan yang buruk. Kendala geografis di lapangan mengakibatkan banyak rumah sakit rujukan tidak dapat dicapai dalam waktu dua jam, yaitu merupakan waktu maksimal yang diperlukan untuk menyelamatkan ibu dengan perdarahan dari jalan lahir. Keterlambatan ketiga yaitu keterlambatan dalam memperoleh perawatan di fasilitas kesehatan, seperti kurangnya peralatan dan juga kekurangan obat-obatan yang penting, atau ruangan untuk operasi.

Peran Zoning dalam arsitektur sangat penting. Zona konseptual berfungsi sebagai patokan atau arah peraturan untuk pengguna dalam menggunakan bangunan. Adapun fungsi dari penentuan zona konseptual adalah:

a. Pemberi peraturan dan acuan terhadap arah perancangan dan perkembangan bangunan baru

b. Pengontrol tinggi, ukuran, dan lokasi bangunan

c. Pengontrol aktivitas dan bisnis pada suatu bangunan/area

Conceptual zoning juga berpengaruh kepada interior dan lingkungan binaan yang

dapat memberikan sebuah bentuk respon tertentu dari individu sebagai penggunanya. Proses respon manusia terhadap ruang (interior) pada dasarnya adalah sebuah proses Stimulus-OrganismResponse. Stimulus dapat diartikan sebagai fenomena yang dihasilkan ruang dan berpotensi memberikan sensasi terhadap indera manusia seperti warna dan pencahayaan. Sedangkan organism adalah filter bagi proses persepsi sebelum akhirnya individu memberikan respon (Sati, 2003).

Ada dua Rumah Sakit Ibu dan Anak yang telah diobservasi, yakni Kemang Medical Care Jakarta dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Jakarta. Kemang Medical Care memiliki denah yang ditunjukkan pada gambar 1. Ruang prenatal ditempatkan pada ruang yang dekat dengan ruang tunggu, ruang operasi ditempatkan pada ujung gedung yang membutuhkan privasi. Sedangkan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda, ruang persalinan normal ditempatkan di bagian depan, sedangkan ruang operasi ditempatkan di bagian belakang untuk memberikan ruang privasi pada pasien.

(3)

Gambar 1. Denah Kemang Medical Care dan RSIA Bunda

Dari studi literatur ke dua lokasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa program ruang kedua rumah sakit tersebut tidak jauh berbeda dan secara umum program ruang kedua rumah sakit tersebut ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Program Ruang Kemang Medical Care dan RSIA Bunda

Menurut paparan bidan Nisa Fitria melalui wawancara, pada umumnya wanita yang akan melahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak akan diarahkan menuju Unit Gawat Darurat (UGD) terlebih dahulu. Di UGD, ibu akan diperiksa terlebih dahulu oleh bidan atau dokter umum terkait keadaan ibu saat itu. Apabila ibu masih menunggu tahap pembukaan, belum ada pembukaan, atau belum merasakan kontraksi, ibu akan diarahkan menuju ruang observasi. Ruang observasi adalah ruang yang dikhususkan untuk para ibu yang masih mempersiapkan proses kelahiran. Adapun persiapan proses kelahiran yang dimaksud adalah menunggu pembukaan, proses induksi, atau menunggu

(4)

Metodologi Penelitian

Penelitian perancangan ini menggunakan kerangka berpikir dengan menggukanan strategi dan metode. Metode ini merupakan metode yang cukup umum dan dapat digunakan oleh banyak penelitian, terutama penelitian mengenai pencarian konsep perancangan (Duerk, 1993) melalui membagi permasalahan berdasarkan tujuan yang akan dicapai. Kemudian permasalahan tersebut akan diturunkan ke dalam strategi dan sasaran yang akan menentukan beberapa metode pada masing-masing strategi untuk mendapat jawaban dari tujuan. Kerangka berpikir dalam penelitian ini terangkum dalam gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Kerangka Berpikir

Hasil dan Pembahasan

Untuk mencapai tujuan, yakni menemukan program ruang yang ideal bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak, maka perlu dilakukan pembagian pola pikir. Pola pikir yang pertama adalah dukungan dari tenaga medis yang diperlukan oleh ibu dalam melakukan proses persalinan. Pola pikir yang kedua adalah mencari informasi terkait proses yang dijalani oleh ibu yang melakukan persalinan. Proses yang dimaksud adalah meliputi proses tes apa saja dan ruangan apa saja yang dibutuhkan dalam proses persalinan tersebut. Maka untuk meminimalisir angka kematian karena keterlambatan penanganan di Rumah Sakit Ibu dan Anak, terdapat 2 sasaran utama untuk menanggulangi permasalahan tersebut, yaitu:

Sasaran 1 : Alur tenaga medis dalam menunjang kecepatan proses tindakan terhadap pasien

Sasaran 2 : Penempatan posisi ruangan yang menunjang kecepatan proses tindakan terhadap pasien

Strategi untuk sasaran pertama adalah dengan mempelajari alur kebutuhan ruang ibu dan bayi setelah lahir. Diagram alur kebutuhan ruang ditunjukkan pada gambar 4. Dengan demikian perencanaan conceptual zoning yang ideal untuk rumah sakit harus melalui tahap studi alur kebutuhan ruang. Sedangkan strategi untuk sasaran kedua adalah dengan mempelajari ruang apa saja yang berkaitan dengan memperhatikan tingkat privasi ruangan tersebut.

(5)

Diagram alur kebutuhan ruang ibu dan bayi diterapkan ke dalam program ruang yang ditunjukkan pada gambar 5. Program ruang tersebut ditentukan berdasarkan empat strategi dari pemecahan masalah dari kedua buah sasaran. Sasaran pertama ialah mencari jawaban dari alur tenaga medis dalam menunjang kecepatan proses tindakan. Adapun metode yang didapat ialah memaksimalkan efisiensi kebutuhan antara ruangan untuk ibu dan bayi. Sebagai contoh, ruang observasi hanya berhubungan dengan ruang operasi, ruang tunggu, dan ruang pra persalinan.

Gambar 5. Diagram kebutuhan akses ruangan

Diagram kebutuhan akses yang ditunjukkan pada gambar 5 hanya menunjukkan keterhubungan setiap ruangan yang terlibat dalam proses persalinan. Diagram tersebut kemudian diadaptasi ke dalam zona konseptual yang ditunjukkan pada gambar 6.

(6)

Kesimpulan

Hasil pembahasan tersebut didapat beberapa kesimpulan, antara lain:

a) Angka kematian pada persalinan diharapkan mampu dikurangi dengan meminimalisir waktu tempuh antara ruangan yang saling berhubungan

b) Ruang pemulihan ditempatkan pada bagian privasi penuh. Hal ini diharapkan menjadi perhatian para tenaga medis dalam meninjau pemulihan ibu yang baru melahirkan, baik secara normal maupun operasi

c) NICU ditempatkan yang mampu dijangkau oleh ruang bersalin dan ruang operasi. Sehingga apabila bayi yang baru lahir terdapat ketidaknormalan dapat dengan cepat diarahkan ke ruang NICU

Ucapan Terima kasih

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya akan ditujukan kepada Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis karena penelitian ini dibiayai penuh oleh Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Tidak lupa juga ucapan terima kasih ditujukan kepada seluruh dosen tetap program studi Arsitektur serta keluarga yang selalu mendukung.

Daftar pustaka

Duerk, D. P., "Architectural Programming: Information Management for Design," New York, Van Nostrand Reinfold Company, 1993, pp. 96-103.

Eydie, M.-K.; Roth, E. K., "Antepartum and Postpartum Depression: Healthy mom, healthy baby," Journal of the American Medical Women’s Association, no. 59, pp. 181-191, 2004.

Sati, S. M., "Peran warna pada interior rumah sakit berwawasan ‘healing environment’ terhadap proses penyembuhan pasien," Dimensi Interior, vol. 1, no. 2, pp. 141-156, 2003. UNFPA, "Maternal mortality update 2002, a focus on emergency obstetric care," New Year, UNFPA, 2003, pp. 13-18.

Warta Kota, "Tribun News," 30 Maret 2017. [Online]. Available: http://wartakota.tribunnews.com/. [Accessed 7 Februari 2018].

Gambar

Gambar 1. Denah Kemang Medical Care dan RSIA Bunda
Gambar 4. Diagram alur kebutuhan ruang dalam proses persalinan
Diagram alur kebutuhan ruang ibu dan bayi diterapkan ke dalam program ruang  yang ditunjukkan pada gambar 5

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2013 angka kematian ibu yang tercatat di Kabupaten Pekalongan berdasarkan laporan dari bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten Pekalongan

Kadar TSS dalam air limbah bekas pencucian jeans tergolong sangat tinggi, dengan menggunakan unit koagulasi flokulasi dibantu variasi koagulan, yakni tawas 50

1. Teori proselitisasi ; teori ini akan digunakan dalam menganalisis bagaimana kegiatan penyebaran Islam di Nusantara. Dengan berpatokan pada teori Snouck Hurgronje

Adapun kebahagiaan merupakan imbalan dari keberhasilan seseorang menemukan makna hidup, dengan kata lain disaat manusia berada pada kondisi paling bawah

- Terjadi bencana alam (katastrofi) yang tiba-tiba yang menyebabkan tumbuhan dan hewan di tempat itu mati. - Masuk bentuk kehidupan baru dari daerah lain. -

6.000 apabila perusahaan tidak dapat memenuhi permintaannya sendiri akan tetapi biaya tersebut tidak terjadi sehingga total biaya subkontrak pada pola produksi yang

51 karya(an menerima bonus karya(an lain mun"kin elah En(are# naif# aau erlalu !eduli den"an men"hindari !embalasan'.. <ow many years in =ail do you

Dalam rangka pemanfaatan protease termofilik yang hidup di sumber air panas Cangar Batu Malang dilakukan suatu penelitian tahap awal yang bertujuan untuk : isolasi mikroorganisme