• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Sosial Terhadap Pengurangan Penggunaan Bahan Dasar Plastik Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Kampanye Sosial Terhadap Pengurangan Penggunaan Bahan Dasar Plastik Di Kota Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Kampanye Sosial Terhadap

Pengurangan Penggunaan Bahan Dasar Plastik Di Kota

Medan

Social Campaign Of Plastic Pollution Adam Trial, Irwansyah

Program Pendidikan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama

adamtrial57@gmail.com

ABSTRAK

Sampah berbahan plastik hanya dibuang dan tercampur bersama sampah organik dan anorganik lain sehingga hanya berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir karena sampah-sampah tersebut memiliki nilai ekonomi yang rendah. Selain itu sampah plastik ini tidak jarang ikut tercemar ke sungai dan terbawa ke laut. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap ekosistem alam. Kondisi seperti ini yang menuntut masyarakat agar mengubah kebiasaan penggunaan plastik sekali pakai serta ikut berpartisipasi dalam pengurangannya. Maka dari itu penulis membuat kampanye mengenai pengurangan sampah plastik di kota Medan dengan tujuan agar kebiasaan penggunaan plastik sekali pakai dapat diganti dengan penggunaan produk yang ramah lingkungan dan mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik sehingga kesehatan masyarakat lebih terjaga dengan terbiasanya menggunakan produk dan bahan yang ramah lingkungan agar lingkungan kota Medan menjadi lebih bersih dan terhindar dari pencemaran lingkungan. Penelitian pada karya ini menggunakan metodologi kualitatif secara deskriptif dengan cara menganalisis berbagai macam data literatur buku jurnal dan data hasil wawancara serta observasi yang mendukung penelitian.

Kata Kunci : Kampanye sosial, Sampah Plastik, Video.

ABSTRACT

Disposable plastic waste is only removed and mixed with other organic waste only ends up at the landfill because they have low economic value. Apart from ending up at the TPA, the plastic waste is not infrequently polluted in the river and carried to the sea. This is of course very dangerous for natural ecosystems. Conditions like this that require people to change the habit of using disposable plastic and participate in agreeing to the regulation. So from that the authors made a campaign Regarding plastic waste in the city of Medan with the aim that the use of disposable plastic can be used by using products that are environmentally friendly and reduce environmental pollution resulting in plastic waste so public health is better at repairing it by using environmentally friendly products. and the Medan City Environment has become cleaner and protected from environmental pollution. Research in this work uses qualitative publications that discuss various data analyzes, journal books, as well as interview and observation data that support research.

Keywords: Social campaigns, Plastic Trash, Video.

1. PENDAHULUAN

Sampah merupakan sesuatu yang sulit lepas dari kehidupan manusia. Gaya hidup serta lingkungan yang instan membuat manusia terus menerus membutuhkan barang untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Tanpa disadari miliaran ton sampah tidak terkontrol di Tempat Pemrosesan Akhir menjadi timbunan, laut dan sungai menjadi tercemar.

Dari jumlah keseluruhan sampah di kota Medan, 48% adalah sampah non organik yang mana memiliki waktu panjang agar dapat terurai. Hal tersebut diperburuk oleh sistem daur ulang

(2)

yang berbahan plastik sekali pakai juga menyebabkan jumlah timbulan sampah semakin membesar. Data yang diberikan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Muhammad Husni menyebutkan bahwa setiap harinya ada 2000 ton sampah yang didominasi oleh plastik dari 21 kecamatan se-Kota Medan. Kondisi ini menuntut masyarakat merubah pola pikir terhadap sampah plastik serta tidak hanya mengandalkan pemerintah. Perubahan perilaku dari generasi muda dalam mengkonsumsi plastik harus diubah dari mulai menghindarinya serta menolaknya sampai mengganti penggunaan plastik dengan produk-produk yang lebih ramah lingkungan dan bisa digunakan secara berulang kali.

Asosiasi Industri Plastik Indonesia serta Badan Pusat Statistik dalam Media Indonesia menyebutkan bahwa sampah plastik di negara kita mencapai 64 juta ton per tahun dan menjadi negara ke-2 pencemar plastik terbanyak setelah negara China. Permasalahan tersebut mengakibatkan tumpukan sampah di Tempat Penampungan Sementara yang menyebabkan lingkungan sekitarnya kumuh serta rentan terhadap penyebaran penyakit. Selain itu, tingginya angka timbulan sampah menyebabkan masa operasi pada Tempat Pemrosesan Akhir menjadi sangat singkat. Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Muhammad Husni menjelaskan hasil data yang telah dilakukan pada masyarakat Kota Medan menghasilkan 0,7 kg sampah per hari.

Jumlah sampah tersebut jika dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Medan yang saat ini mencapai sekitar 2,9 juta, maka sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya sekitar 2.000 ton. Selain itu, menurut hasil observasi penulis TPA Terjun yang memiliki luas 13,8 hektar diperkirakan tak lagi mampu menampung sampah Kota Medan pada dua tahun mendatang karena didominasi sampah plastik terutama kantong belanjaan serta kemasan. Sampah plastik tersebut tidak diambil pemulung karena tidak mempunyai nilai ekonomi yang tinggi serta mereka tidak mau repot untuk memisahkan sampah plastik dengan sampah organik yang tercampur. [2]

Masyarakat yang kurang partisipasi dalam usaha pengurangan sampah menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah tumpukan sampah. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah kota Medan juga terhalang oleh biaya pengadaan fasilitas. Hal ini membuat sampah yang dihasilkan hanya berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir dan mempersingkat daya tampungnya. Gaya hidup masyarakat yang instan membuat penggunaan plastik sekali pakai merupakan hal yang lumrah. Padahal sampah ini cenderung membuat tumpukan sampah semakin tinggi karena memiliki daya guna yang singkat serta waktu penguraian yang panjang.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Muhammad Husni menghimbau masyarakat kota Medan agar mengubah mindset bahwa masalah sampah adalah tanggung jawab bersama. Dengan usaha dan dukungan penuh masyarakat serta program yang telah dipersiapkan, beliau yakin keinginan untuk menjadikan Kota Medan bersih dari sampah dapat terwujud. Karena itu pola pikir seluruh masyarakat kota Medan harus diubah mulai saat ini. Kita juga harus mengurangi, memilah dan memilih sampah di rumah, agar lingkungan menjadi bersih serta masyarakat sehat. Pengelolaan sampah yang di lakukan dari kumpul, angkut dan buang itu menjadi pengurangan sampah pada sumber. [4]

Meski sampah organik memiliki jumlah yang lebih besar, namun bahaya paling besar dan patut dihindari adalah sampah nonrganik terutama sampah plastik dari produk yang bersifat sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan plastik, minuman kemasan. Sampah-sampah ini memiliki masa penguraian yang panjang dengan nilai guna yang sangat singkat. Harapannya

(3)

dengan adanya Kampanye Sosial ini masyarakat akan mengurangi penggunaan tas plastik dan akan beralih ke barang-barang yang dapat di gunakan berkali-kali yang ramah lingkungan.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakana adalah metode data primer dan metode data sekunder. 1. Data Primer

Data premier yang penulis gunakan dalam pencarian data adalah penulis mengumpulkan beberapa buku sebagai acuan pencarian data dalam membuat karya mengenai membersihkan najis dan hadas. Beberapa buku yang penulis ambil sebagai acuan diantaranya adalah “Kampanye Public Relations” Oleh Rosady Ruslan, dan “Bumi atau Plastik” Oleh National Geographic sebagai acuan pencarian data sebagai konten dalam karya.

2. Data Sekunder

Penulis melakukan wawancara kepada beberapa aktivis sampah dan beberapa masyarakat agar menguatkan data yang telah didapat dari buku. Seperti Roda Hijau, Medan Osoji dan beberapa Pengamat lingkungan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Data

Data-data yang diperoleh kemudian diuraikan kembali untuk menemukan masalah dan solusinya. Metode analisis data yang digunakan adalah metode SWOT.

Strengths Kekuatan pada kampanye ini adalah turun langsung kelapangan dan kontak langsung dengan masyarakat. Kampanye ini juga menggunakan desain yang sangat cocok dengan target kampanye.

Weaknesses Kelemahan dalam kampanye ini penulis harus mengumpulkan baju-baju bekas yang sudah benar-benar tidak bisa tepakai untuk dijadikan tas pakai ulang.

Opportunities Peluang kampanye ini dapat mengurangi konsumsi plastic dengan di

berlakukannya kantong plastik berbayar setelah kampanye ini berjalan.

Threats Ancaman yang kan terjadi antara lain efek dari kampanye yang hanya sebentar karena kebiasaan masyarakat yang yang cenderung memilih plastik yang lebih instan.

2. Ide Kreatif

Ide kreatif terbagi menjadi 4 bagian, yaitu metode berfikir, tema, target pengguna, dan strategi kreatif.

a. Metode Berfikir

Dalam metode ini penulis menggunakan metode Mind Mapping untuk memecahkan pembagian-pembagian akan Libur Plastik.

(4)

Gambar 1. Mind Mapping

b. Tema

Dalam pemilihan tema penulis memilih tema libur plastik dalam pembuatan kampanye plastik. Alasan penulis mengambil tema libur plastik sebab penulis sadar, masyarakat belum bisa lepas sepenuhnya dari plastik. Selain itu penggunaan plastik terbanyak adalah saat liburan, maka penulis mengajak saat libur, masyarakat juga harus mencoba untuk mengurangi plastik dengan libur plastik. Diharapkan event ini dapat menjadi agenda tahunan, dimana di tanggal dan bulan tertentu di setiap tahunnya libur plastik tetap diadakan dikota Medan.

c. Target Pengguna

Target audience merupakan individu ataupun kelompok yang menjadi sasaran pengaplikasian karya yang dibuat. Penjabaran mengenai target audience berisi profil sasaran sebagai berikut:

a. Demografis

Ruang lingkup masyarakat yang di targetkan adalah remaja usia 17-25 tahun. Jenis kelamin untuk ruang lingkup masyarakat antara lain laki-laki dan perempuan. Kelas sosial untuk ruang lingkup masyarakat yaitu semua kalangan sosial baik dari kalangan sosial kebawah sampai keatas.

b. Psikografis

Sasaran yang dituju adalah para generasi muda pengguna aktif media sosial dan sebagainya. Karena generasi saat ini harus mengubah kebiasaan dalam bijak memakai plastik.

c. Geografis

Karya ini ditujukan kepada masyarakat yang terletak di Kota medan maupun seluruh Indonesia. Adapun Sasaran kampanye ini di tujukan untuk masyarakat yang tinggal dekat aliran sungai, serta masyarakat yang rutin berbelanja ke pasar, supermarket dan sebagainya.

d. Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang penulis pilih adalah dengan video. Video memiliki banyak kelebihan yang sesuai dengan target pengguna. Selain itu penulis juga memberikan beberapa konsep kreatif dalam penyajian karya agar target pengguna tidak mudah jenuh. Konsep kreatif dalam karya ini adalah mengadakan workshop pembuatan tas pakai ulang dari baju-baju bekas yang benar-benar sudah tidak bisa dipakai, yang selanjutnya akan menukarkannya ke pejalan kaki yang membawa tas kresek.

(5)

3. Konsep Media

Konsep media yang penulis gunakan dalam media utama adalah video sinematik. Alasan penulis memilih sinematik antara lain transisi dan beat musik dalam video terlihat lebih menarik dan jelas, Memberikan efek yang membuat penonton dan target kampanye tidak mudah jenuh.

4. Visualisasi

- Pengembangan Elemen Visual

Berikut ini adalah beberapa sketsa dasar dari desain karakter yang akan divisualisasikan.

Tabel 1. Sketsa Dasar

No. Gambar

1.

2.

(6)

4.

5.

- Alternatif Desain

Alternatif desain dimaksudkan sebagai opsi bagi penulis dalam menentukan karya yang paling sesuai dengan konsep. Alternatif desain meliputi desain logo dan desain posteradalah sebagai berikut.

(7)

Gambar 2. Alternatif Desain

Hasil rancangan tersebut kemudian dituangkan pada beberapa media seperti: 1. Media Utama dan Media Pendukung

Tabel 2. Media Utama dan Pendukung

No. Visual Keterangan

1. Scene judul pada

Video Libur Plastik.

2.  Back Drop

(8)

4.  ToteBag

5.  Stiker

6.  Baju

2. Buku Panduan Karya

Buku panduan karya ini berisi tentang penjelasan proses bagaimana merancang Kampanye Libur Plastik. Dimulai dari pencarian data, perancangan konsep, Proses Produksi, pembuatan ilustrasi, syuting, pemasukan suara dubbing, latar musik, efek suara, dan proses editing.

(9)

Gambar 3. Buku Panduan Karya

3. Poster Perancangan

Poster proses perancangan ini berisikan proses pembuatan Kampanye Libur Plastik.

Gambar 4. Poster Perancangan

Setelah perancangan Kampanye Libur Plastik selesai, penulis melakukan ujian pameran yang dilaksanakan di Universitas Potensi Utama guna melakukan pengukuran ketercapaian karya yang telah dirancang melalui kuesioner yang dibagikan kepada pengunjung.

(10)

Gambar 5. Kuesioner 1

Dari 65 orang pengunjung terdapat sebanyak 62 orang memberikan jawaban “Iya, dapat” yang artinya pengunjung dapat menjadikan Kampanye Libur Plastik ini menarik peminat masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik. Kemudian 3 orang lainnya memberikan jawaban “Tidak” dari pertanyaan diatas.

2. Apakah Kampanye Libur Plastik dapat menjadi pemicu masyarakat untuk mempraktekkannya?

Gambar 6. Kuesioner 2

Dari grafik kuesioner diatas sebanyak 65 orang pengunjung memberikan jawaban “Iya” yang artinya Kampanye Libur Plastik dapat menjadi pemicu masyarakat untuk mempraktekkannya

3. Apakah Kampanye ini mampu menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Medan akan bahaya sampah plastik?

0 10 Iya tidak 0 10 20 30 40 50 60 70 Iya Tidak Iya Tidak

(11)

Gambar 7. Kuesioner 3

Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa dari 65 orang pengunjung 62 orang pengunjung memberikan jawaban “Iya” yang artinya Kampanye ini mampu menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Medan akan bahaya sampah plastik. Kemudian 3 orang pengunjung memberikan jawaban “tidak”, karena menurut mereka masyarakat masih lebih memilih hal-hal yang instan seperti plastik.

4. KESIMPULAN

Plastik hanya akan dibuang dan tercampur dengan sampah organik dan anorganik lain sehingga bertumbuk berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir karena sampah-sampah tersebut memiliki nilai ekonomi yang rendah. Selain berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir sampah plastik ini sering ikut mencemari sungai dan terbawa ke laut. Permasalahan ini sangat berpengaruh bagi ekosistem alam. Kondisi seperti ini yang menuntut masyarakat agar memperbaiki kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi plastik sekali pakai dan ikut berperan dalam pengurangannya.

Walaupun sampah organik memiliki jumlah yang lebih besar dari anorganik, tapi yang memiliki bahaya paling besar dan patut dihindari adalah sampah anrganik terutama plastik dari produk yang bersifat sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan plastik, minuman kemasan. Sampah jenis ini memiliki masa penguraian yang panjang dengan nilai guna yang sangat singkat. Harapannya dengan adanya Kampanye Sosial ini masyarakat akan mengurangi penggunaan tas plastik dan akan beralih ke barang-barang yang dapat di gunakan berkali-kali yang ramah lingkungan.

5. SARAN

Perancangan Kampanye Libur Plastik ini dapat dikembangkan lagi dari beberapa sisi. Bagian-bagian tersebut seperti berikut.

1. Lebih memperluas daerah kampanye agar masyarakat yang menerima informasi akan pentingnya mengetahui bahaya sampah plastik lebih menyeluruh di kota Medan.

2. Dalam video Cinematic Video yang berdurasi 5 menit ini dapat ditambahkan lagi subtittle untuk lebih mempermudah masyarakat yang akan menonton video ini

3. Membuat sebuah aplikasi yang dapat mengumpulkan, menjual, atau membeli sampah, agar masyarakat lebih mudah dalam mengatasi sampah.

4. Menambah hubungan dengan aktivis, organisasi atau gerakan yang ada diluar kota Medan bahkan diluar Sumatera Utara agar informasi, data, dan massa dapat bertambah dan informasi di tiap daerah lebih terkini.

5. Media pendukung yang bisa digunakan dapat lebih baik lagi dari sebelumnya sesuai dengan perkembangan zaman yang tidak henti-hentinya terlebih dalam ilmu pendidikan dan teknologi.

0 10 20 30 40 50 60 70 iya tidak Iya tidak

(12)

[4] Migristine, Rinrin. (2009). Pengolahan Sampah Pastik. Jurnal Daur Ulang, 2, 15-16.

[5] Nuryani, Asih. (2010). Jadi Jutawan Modal Sampah Plastik. Jurnal Dari Sampah Jadi Rupiah,1, 20-21.

[6] Pujiyanto. (2013). Iklan Layanan Masyarakat. Jurnal Strategi dan Psikologi, 2, 31-32.

[7] Suprianingsih, S., Loravianti, S. R., & Syafwandi, S. (2019). PERANCANGAN GAME SEBAGAI MEDAI PEMBELAJARAN BERKEBUN HIDROPONIK. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 90-104.

[8] Elisabeth, N., Yulika, F., & Waspada, A. E. B. (2018). Desain Komunikasi Visual Iklan Layanan Masyarakat tentang Pelecehan Seksual pada Anak di Kota Medan. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 4(02), 188-195.

[9] Sianturi, N. E. (2019). ANALISIS DESAIN LANGIT-LANGIT ISTANA MAIMUN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 215-223.

[10] Sianturi, N. E. (2019). PEMANFAATAN TONG BEKAS SEBAGAI KARYA DESAIN INTERIOR. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(2), 143-152. [11] Atika, J. (2019). KAJIAN INTERIOR BANGUNAN PADA PT. POS MEDAN. PROPORSI:

Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 13-22.

[12] Atika, J. (2019). KAJIAN INTERIOR RUANG TIDUR PADA ANAK. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 28-38.

[13] Atika, J., Minawati, R., & Waspada, A. E. B. (2019). IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PEDULI SAMPAH. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(2), 188-197.

[14] John, J., Asril, A., & Waspada, A. E. B. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA LOGO RUMAH MAKAN PATINKU. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(1), 33-43.

[15] John, J., & Sirait, S. (2019). PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAVE KENDENG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 202-214. [16] Bintarto, J., Jhon, J., & Purba, R. (2019). KAJIAN SEMIOTIKA PADA LOGO SANGGAR

REOG SINGO BARONG KABUPATEN LANGKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 81-89.

Gambar

Gambar 1. Mind Mapping  b.  Tema
Tabel 1. Sketsa Dasar
Gambar 2. Alternatif Desain
Gambar 4. Poster Perancangan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, tujuan kampanye ini juga untuk mengajak masyarakat agar mau mengganti penggunaan kantong plastik menjadi kantong kertas, sehingga penyebaran kantong plastik

Judul penelitian tugas akhir yang penulis angkat adalah “Perancangan Kampanye Pengurangan Konsumsi Kopi Berlebih Pada Masyarakat Muda Di Kota Bandung”. Dalam

Tujuan dalam sebuah kampanye ialah untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat, untuk itu penulis akan membuat kampanye sosial dengan menggunakan teori-teori per-

Dengan menggunakan keyword yang telah dibuat oleh @greenerationid maka diharapkan masyarakat yang ingin mengtahui tentang kampanye penanggulangan sampah plastik yang

Tujuan dalam sebuah kampanye ialah untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat, untuk itu penulis akan membuat kampanye sosial dengan menggunakan teori-teori per-

Dengan menggunakan keyword yang telah dibuat oleh @greenerationid maka diharapkan masyarakat yang ingin mengtahui tentang kampanye penanggulangan sampah plastik yang

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan peraturan walikota nomor 18 tahun 2016 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik, serta mengetahui

Tujuan tulisan ini untuk memberikan solusi terhadap upaya peningkatan pengurangan sampah plastik di Kota Banjarmasin dalam mengurangi penggunaan sampah plastik melalui Peraturan