• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Bakteri Pertumbuhan Dan Perkembangan Mikroorganisme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Bakteri Pertumbuhan Dan Perkembangan Mikroorganisme"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KATA

KATA PENGPENGANTAR ANTAR  Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT, k

Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas arena atas rahmat serta hidarahmat serta hidayah- yah- Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah tentang Keanekaragaman Mikroor

 Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah tentang Keanekaragaman Mikroorganisme.ganisme. Wa

Walaupun masih banyak kekurangan dalam penulisan laupun masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,namun kami berharap agarmakalah ini,namun kami berharap agar makalah ini dapat dipergunakan dan di manfaatkan baik di dalam kampus atau diluar kampus. makalah ini dapat dipergunakan dan di manfaatkan baik di dalam kampus atau diluar kampus. alam melaksanakan makalah ini banyak pihak yang terlibat dan membantu sehingga dapat alam melaksanakan makalah ini banyak pihak yang terlibat dan membantu sehingga dapat men!adi satu makalah yang dapat di baca dan dimanfaatkan .

men!adi satu makalah yang dapat di baca dan dimanfaatkan .

Akhirnya kritik yang membangun dan saran s

Akhirnya kritik yang membangun dan saran sangat kami harapkan. Akhir kata semogaangat kami harapkan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya . Sekian makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya . Sekian dari kami mengucapkan banyak terima kasih .

(2)

RUMUSAN MASALAH

"ndonesia merupakan salah satu Negara terkaya akan plasma nutfah, termasuk

mikroorganisme yang hidup dan berkembang biak di tanah nusantara nan subur. Negara yang kaya ini memiliki sekurangnya #$ ribu !enis mikroorganisme yang diperkirakan hidup secara alami dalam ekosistem yang %ramah& untuk berkembangbiak. 'ada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada di alam, hanya sebagian kecil sa!a yang merupakan patogen.

'atogen adalah organism atau mikroorganisme yang menyaebabkan penyakit pada organisme lain.

Kemampuan patogen untuk menyebabkan penyakit disebut dengan patogenitas 'ertumbuhan pada bakteri didefinisikan sebagai pertumbuhan berat sel. Karena berat sel relatif sama pada setiap siklus sel, maka pertumbuhan dapat di definisikan sebagai

 pertambahan !umlah sel. Mempela!ari pertumbuhan bakteri merupakan faktor terpenting dalam mengetahui beberapa aspek fisiologi suatu bakteri ('ur)oko, *$$+.

'ertumbuhan bakteri dapat diukur dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. 'engukuran pertumbuhan bakteri secara langsung dapat dilakukan dengan metode total count, turbidikmetrik, berat kering, electronic counter, plating techiue, fltrasi membran. Sedangkan pengukuran pertumbuhan bakteri secara tidak langsung dapat dilakukan dengan metode iable count, aktiitas metabolik dan berat sel kering.

1.1 Tujuan

Adapun yang men!adi tu!uan dilakukannya praktikum pengukuran pertumbuhan mikroorganisme ini, yaitu /

a 0ntuk mengetahui kondisi fisik mikroorganisme

 b 0ntuk mengetahui kebutuhan unsure kimia mikroorganisme c 0ntuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme

d 0ntuk mengetahui metode yang digunakan untuk pengukuran pertumbuhan mikroorganisme.

(3)

DAFTAR ISI

Contents

KATA '1N2ANTA3...# 30M0SAN MASA4A5...* #.# Tu!uan...* '1M6A5ASAN...7 A. Kondisi Fisik ...7 . !enis Nut"isi...8 C. Fase#Fase Pe"tu$%u&an Mik"oo"'anis$e...#$ D. Pen'uku"an se(...#9 K1S"M'04AN...#+ A:TA3 '0STAKA...#+

(4)

PEMAHASAN

A. Kondisi Fisik 

#. Suhu

'roses pertumbuhan tergantung pada reaksi kimia)i dan la!u reaksi kimia dipengaruhi oleg suhu. Sehingga pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh suhu.

6erdasarkan suhu, bakteri dibagi men!adi beberapa kelompok yaitu /

- 'sikrofil yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu $ o sampai 9$o ;.

- Mesofil merupakan kelompok bakteri yang tumbuh pada suhu *$ o sampai 7$ o;.

- Termofil yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu 8$o ; atau lebih.

*. <ksigen

2as utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ialah oksigen dan karbon dioksida. 6erdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dikelompokkan men!adi /

- 6akteri aerob

6akteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk merombak

makanannya men!adi energi. ;ontoh / Nitroso monas sp., Nitrosococcus sp ., dan Nitrobacter sp .

- 6akteri anaerob

6akteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk merombak makanannya men!adi energinya. 1nergi diperoleh dari proses perombakan senya)a organik tanpa menggunakan oksigen. 6akteri anaerob dikelompokkan men!adi/

- 6akteri anaerob obligat

6akteri anaerob obligat (se!ati hanya hidup !ika tidak ada oksigen. <ksigen merupakan racun. ;ontoh / bakteri belerang, Methanobacterium sp. Micrococcus denitrificans, ;lostridium botulinum,;lostridium tetani.

(5)

6akteri anaerob fakultatif dapat hidup !ika ada ataupun tidak ada oksigen. ;ontoh 1. ;oli dan 4actobacillus sp .

- 6akteri mikroaerofilik 

6akteri mikroaerofilik adalah bakteri yang tumbuh baik bila ada oksigen yang sedikit.

9. era!at Keasaman (p5

0ntuk pertumbuhan bakteri membutuhkan p5 optimum terletak antara =,8 dan +,8. Tetapi ada beberapa bakteri yang dapat tumbuh pada p5 rendah, atau tumbuh pada p5 tinggi (basa.

Kondisi fisik perlu dipertimbangkan di dalam penyediaan kondisi optimum untuk  pertumbuhan bakteri. 'ada kondisi lain, yaitu pada konsentrasi garam tinggi dikenalbakteri

halofilik yaitu bakteri yang dapat hidup pada air asin di laut. Mikroorganisme yang

memerlukan konsentrasi garam tinggi untuk pertumbuhannya disebut halofil obligat. 6akteri yang dapat tumbuh pada keadaan tanpa garam maupun mengandung garam disebut halofil fakultatif.

. !enis Nut"isi

 Nutrien dalam media perbenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik organisme baru. Nutrient diklasifikasikan berdasarkan elemen yang mereka suplai.

a Sumber Karbon

Tumbuhan-tumbuhan dan beberapa bakteri mampu mengunakan energi fotosintetik untuk mereduksi karbondioksida pada penggunaan air. <rganisme ini termasuk kelompok autotrof, makhluk hidup yang tidak membutuhkan nutrient organik untuk pertumbuhannya. Autotrof lain adalah khemolitotrof, organisme yang menggunakan substrat anorganik seperti hidrogen atau thiosulfat sebagai reduktan dan karbondioksida sebagai sumber karbon.

%5eterotrof membutuhkan karbon organik untuk pertumbuhannya, dan karbon organik  tersebut harus dalam bentuk yang dapat diasimilasi. ;ontohnya, naphthalene dapat

(6)

heterotropik, tetapi sangat sedikit organisme yang memiliki !alur metabolik yang perlu untuk asimilasi naphthalene. Sebaliknya, glukosa, dapat membantu pertumbuhan fermentatif atau respirasi dari banyak organisme. Adalah penting bah)a substrat pertumbuhan disuplai pada tingkatan yang cocok untuk galur mikroba yang akan ditumbuhkan. Karbondioksida

dibutuhkan pada se!umlah reaksi biosintesis. 6anyak organisme respiratif menghasilkan lebih dari cukup karbondioksida untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi yang lain membutuhkan sumber karbondioksida pada medium pertumbuhannya (>a)et?, *$$#.&

# Keperluan akan @at Karbon

<rganisme yang berfotosintesis dan bakteri yang memperoleh energi dari oksidasi senya)a organik menggunakan secara khas bentuk karbon yang paling teroksidas, ;< , sebagai satu-satunya sumber utama karbon selular. 'erubahan ;< , men!adi unsur pokok sel organik adalah proses reduktif, yang memerlukan pemasukan bersih energi. Karena itu, di dalam golongan faali ini, sebagian besar dari energi yang berasal dari cahaya atau dari oksidasi senya)a anorganik yang tereduksi harus dikeluarkan untuk reduksi ;< sampai kepada tingkat ?at organik.

Semua organisme lain memperoleh karbonnya terutama dari ?at gi?i organik. Karena kebanyakan substrat organik adalah setingkat dengan oksidasi umum sebagai unsur pokok sel organik, ?at-?at itu biasanya tidak usah men!alani reduksi pertama yang berguna sebagai sumber karbon sel. Selain untuk memenuhi keperluan biosintetik akan karbon, maka substrat organik harus memberikan keperluan energetik untuk sel itu. Akibatnya sebagian besar

daripada karbon yang terdapat pada substrat organik memasuki lintasan lintasan metabolisme yang menghasilkan energi dan akhirnya dikeluarkan lagi dari sel, sebagai ;< (hasil utama dalam metabolisme pernapasan yang menghasilkan energi atau sebagai campuran ;< dan senya)a organik. >adi, substrat organik biasanya mempunyai peran gi?i yang lengkap.

Mikroorganisme teramat beragam baik dalam hal macam maupun !umlah senya)a organik yang dapat mereka gunakan sebagai sumber utama karbon dan energi.

Keanekaragaman ini diperlihatkan secara nyata bah)a tidak ada senya)a organik yang

dihasilkan secara alamiah yang tidak dapat digunakan sebagai sumber karbon dan energi oleh  beberapa mikroorganisme. Karena itu, tidaklah mungkin untuk memberikan secara singkat

(7)

Kebanyakan (dan barangkali semua organisme yang bergantung pada sumber- sumber  karbon organik memerlukan ;< pula sebagai ?at gi?i dalam !umlah yang sangat kecil, karena senya)a ini digunakan dalam beberapa reaksi biosentitik. Akan tetapi, karena ;< biasanya dihasilkan dalam !umlah banyak oleh organisme yang menggunakan senya)a organik,  persyaratan biosintetik dapat terpenuhi melalui metabolisme sumber karbon organik dan

energi.

Sekalipun demikian, peniadaan ;< sama sekali sering kali menangguhkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada media organik, dan beberapa bakteri dan cenda)an memerlukan konsentrasi ;< yang relatif tinggi di dalam atmosfer (8-#$  untuk  pertumbuhan yang memadai dalam media organik.

* Sumber Nitrogen dan 6elerang

 Nitrogen merupakan komponen utama protein dan asam nukleat, yaitu sebesar lebih kurang #$ persen dari berat kering sel bakteri. Nitrogen mungkin disuplai dalam bentuk yang  berbeda, dan mikroorganisme beragam kemampuannya untuk mengasimilasi nitrogen.

5asil akhir dari seluruh !enis asimilasi nitrogen adalah bentuk paling tereduksi yaitu ion ammonium (N5 .6anyak mikroorganisme memiliki kemampuan untuk mengasimilasi nitrat (N<  dan nitrit (N<  secara reduksi dengan mengubahnya men!adi amoniak (N5 . >alur asimilasi ini berbeda dengan !alur dissimilasi nitrat dan nitrit. >alur dissimilasi

digunakan oleh organisme yang menggunakan ion ini sebagai elektron penerima terminal dalam respirasi, proses ini dikenal sebagai denitrifikasi, dan hasilnya adalah gas nitrogen (N , yang dikeluarkan ke atmosfer.

Kemampuan untuk mengasimilasi N secara reduksi melalui N5 , yang disebut fiksasi nitrogen, adalah sifat untuk prokariota, dan relatif sedikit bakteri yang memiliki kemampuan metabolisme ini. Kebanyakan mikroorganisme dapat menggunakan N5 sebagai sumber nitrogen utama, dan banyak organisme memiliki kemampuan untuk menghasilkan N5 dari amina (3-N5  atau dari asam amino (3;5N5 ;<<5. 'roduksi amoniak dari deaminasi asam amino disebut ammonifikasi. Amoniak dimasukkan ke dalam bahan organik melalui  !alur biokomia yang melibatkan glutamat danglutamine.

Seperti nitrogen, belerang adalah komponen dari banyak substansi organik sel.

6elerang membentuk bagian struktur beberapa koen?im dan ditemukan dalam rantai samping cisteinil dan merionil protein. 6elerang dalam bentuk asalnya tidak dapat digunakan oleh

(8)

tumbuhan atau he)an. Namun, beberapa bakteri autotropik dapat mengoksidasinya men!adi sulfat (S< . Kebanyakan mikroorganisme dapat menggunakan sulfat sebagai sumber

 belerang, mereduksi sulfat men!adi hidrogen sulfida (5 S. 6eberapa mikroorganisme dapat mengasimilasi 5 S secara langsung dari medium pertumbuhan tetapi senya)a ini dapat men!adi racun bagi banyak organisme.

Kedua unsur ini yaitu belerang dan nitrogen terdapat dalam sel dalam bentuk tereduksi, sebagai gugus sulfhidril dan amino. Sebagian besar mikroorganisme mampu menampung unsur-unsur ini dalam bentuk oksida dan mereduksi sulfat dan !uga nitrat.

9 Keperluan Akan Nitrogen dan 6elerang

 Nitrogen dan belerang terdapat pada senya)a organik sel terutama dalam bentuk yang terinduksi masing-masing sebagai gugus amino dan sulfhidril. Kebanyakan organisme

fotosintetik mengasimilasi kedua unsur ini dalam keadaan anorganik yang teoksidasi, sebagai nitrat dan sulfat, !adi penggunaan biosintetiknya meliputi reduksi pendahuluan. 6anyak

 bakteri nonfotosintetik dan cenda)an dapat !uga memenuhi keperluannya akan nitrogen dan  belerang dari nitrat dan sulfat. 6eberapa mikroorganisme tidak dapat mengadakan reduksi

salah satu atau kedua anion ini dan harus diberikan unsur dalam bentuk tereduksi. Keperluan akan sumber nitrogen yang tereduksi agak umum dan dapat dipenuhi oleh persediaan nitrogen sebagai garam-garam ammonium. Keperluan akan belerang tereduksi lebih !arang, bahan itu dipenuhi dari persediaan sulfida atau dari senya)a organik yang mengandung satu gugus sulfhidril (misalnyasisteine.

'ersyaratan akan nitrogen dan belerang sering kali !uga dapat diperoleh dari ?at gi?i organik yang mengandung kedua unsur ini dalam kombinasi organik yang tereduksi (as am amino atau hasil penguraian protein yang lebih kompleks, seperti pepton. Tentu sa!a,

senya)a-senya)a seperti itu dapat menyediakan sumber karbon organik dan energi, sekaligus memenuhi keperluan selular akan karbon, nitrogen, belerang, dan energi.

7 Sumber 'hospor 

:osfat ('<  dibutuhkan sebagai komponen AT', asam nukleat dan se!umlah koen?im seperti NA, NA' dan flain. Selain itu, banyak metabolit, lipid (fosfolipid, lipid A,

komponen dinding sel ( teichoic acid , beberapa polisakarida kapsul dan beberapa protein adalah bergugus fosfat. :osfat selalu diasimilasi sebagai fosfat anorganik bebas (' .

(9)

8 Sumber Mineral

Se!umlah besar mineral dibutuhkan untuk fungsi en?im. "on magnesium (Mg  dan ion ferrum (:e  !uga ditemukan pada turunan porfirin yaitu/ magnesium dalam molekul klorofil, dan besi sebagai bagian dari koen?im sitokrom dan peroksidase. Mg dan K keduanya sangat  penting untuk fungsi dan kesatuan ribosom. ;a dibutuhkansebagai komponen dinding sel

gram positif, meskipun ion tersebut bebas untuk bakteri gram negatif. 6anyak dari organisme laut membutuhkan Na untuk pertumbuhannya. alam memformulasikan medium untuk

 pembiakan kebanyakan mikroorganisme, sangatlah penting untuk menyediakan sumber  potassium, magnesium, kalsium, dan besi, biasanya dalam bentuk ion-ion (K , Mg , ;a , dan

:e . 6anyak mineral lainnya (seperti Mn , Mo , ;o , ;u , dan @n  dibutuhkan/ mineral ini kerapkali terdapatdalam air kran atau sebagai kontaminan dari kandungan medium lainnya.

'engambilan besi dalam bentuk hidroksida yang tak larut pada p5 netral, difasilitasi  pada banyak bakteri dan fungi dengan produksi senya)a siderofor yang mengikat besi dan

mendukung trasnportasinya sebagai kompleks terlarut. Semua ini meliputi hydroBymates (-;<N5 <5 yang disebut sideramines , dan turunan catechol (seperti

*,9-dihydroByben?olyserine . Siderofor yang dibentuk plasmid memainkan peranan utama dalam sifat inasi beberapa bakteri patogen.

= Sumber <ksigen

0ntuk sel oksigen tersedia dalam bentuk air. Selan!utnya oksigen !uga terdapat dalam ;< dan dalam bentuk senya)a organik. Selain itu masih banya organisme yang tergantung dari oksigen molekul (< atau dioksigen. <ksigen yang berasal dari molekul oksigen hanya akan diinkorporasi ke dalam substansi sel kalau sebagai sumber karbon digunakan metana atau hidrokarbon aromatic yang berantai pan!ang. Menilik hubungannya dengan oksigen dapat dibedakan sekurang-kurangnya tiga kelompok organisme/ organisme aerob obligat yang mampu menghasilkan energi hanya melalui respirasi dan dengan demikian tergantung pada oksigen. <rganisme anaerob obligat hanya dapat hidup dalam lingkungan bekas oksigen. 0ntuk organisme ini < bersifat toksik. Mikroorganisme anaerob fakultatif tumbuh dengan adanya < udara, !adi bersifat aerotoleranC tetapi organisme ini tidak dapat memanfaatkan < , tetapi memperoleh energi semata-mata dari peragian. >enis bakteri anaerob fakultatif lain ( 1nterobacteriaceae  dan banyak ragi dapat beralih dari peroleh energi engan respirasi (dengan adanya <  ke peragian (tanpa < .

(10)

C. Fase#Fase Pe"tu$%u&an Mik"oo"'anis$e

Secara umum fase-fase pertumbuhan mikroorganisme adalah sebagai berikut.

#. :ase lag (fase masa persiapan, fase adaptasi, adaptation phase

'ada fase ini la!u pertumbuhan belum memperlihatkan pertumbuhan ekponensial, tetapi dalam tahap masa persiapan. 5al ini tergantung dari kondisi permulaan, apabila mikroorganisme yang ditanami pada substrat atau medium yang sesuai, maka pertumbuhan akan ter!adi. Namun sebaliknya apabila diinokulasikan mikroorganisme yang sudah tua meskipun makanannya cocok, maka pertumbuhannya mikroorganisme ini membutuhkan masa persiapan atau fase lag. Waktu yang diperlukan pada fase ini digunakan untuk mensintesa en?im.

Sehingga mencapai konsentrasi yang cukup untuk melaksanakan pertumbuhan ekponensial. :ase ini berlangsung beberapa !am hingga beberapa hari, tergantung dari !enis mikroorganisme serta lingkungan yang hidup. Selama fase ini perubahan bentuk dan

 pertumbuhan !umlah indiidu tidak secara nyata terlihat. Karena fase ini dapat !uga

dinamakan sebagai fase adaptasi (penyesuaian ataupun fase-pengaturan !asad untuk suatu aktiitas didalam lingkungan yang mungkin baru. Sehingga grafik s elama fase ini umumnya mendatar.

Kalau 2 ( D )aktu generasi rata-rata  sama dengan t ( D )aktu yang dibutuhkan dari  !umlah a men!adi b  dibagi oleh a ( D !umlah keturunan  sehingga/

2 D t E nD $,9$#

log#$a F -log#$b

*. :ase tumbuh dipercepat (fase logaritme, fase eksponensial, logaritma phase

'ada setiap akhir persiapan sel mikroorganisme akan membelah diri.masa ini disebut masa pertumbuhan, yang setiap selnya tidak sama dalam )aktu masa persiapan.Sehingga secara berangsur-angsur kenaikan !umlah populasi sel mikroorganisme ini mencapai masa akhir fase pertumbuhan mikroorganisme.

Setelah setiap indiidu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru selama fase lag, maka mulailah mengadakan perubahan bentuk dan meningkatkan !umlah indiidu sel

(11)

sehingga kura meningkat dengan ta!am (menan!ak. 'eningkatan ini harus diimbangi dengan  banyak faktor, antara lain/

:aktor biologis, yaitu bentuk dan sifat !asad terhadap lingkungan yang ada, serta assosiasi kehidupan di antara !asad yang ada kalau !umlah !enis lebih dari sebuah.

:aktor non-biologis, antara lain kandungan sumber nutrien di dalam media,

temperatur, kadar oksigen, cahaya, dan lain sebagainya. Kalau faktor-faktor di atas optimal, maka peningkatan kura akan nampak ta!am seperti gambar. 'ada fase ini pertumbuhan secara teratur telah tercapai. Maka pertumbuhan secara ekponensial akan tercapai. 'ada fase ini menun!ukkan kemampuan mikroorganisme berkembang biak secara maksimal. Setiap sel mempunyai kemampuan hidup dan berkembang biak secara tepat.

:ase pengurangan pertumbuhan akan terlihat berupa keadaan puncak dari fase logaritmik sebelum mencapai fase stasioner, dimana penambahan !umlah indiidu mulai  berkurang atau menurun yang di sebabkan oleh banyak faktor, antara lain berkurangnya

sumber nutrien di dalam media tercapainya !umlah ke!enuhan pertumbuhan !asad. :ase

tumbuh reda akan terlihat dimana fase logaritma mencapai puncaknya, maka ?at-?at makanan yang diproduksi oleh setiap sel mikroorganisme akan mengakibatkan pertumbuhan

mikroorganisme, sehingga pada masa pertumbuhan ini reda atau dikatakan sebagai fase tumbuh reda.

9. :ase stasioner 

'engurangan sumber nutrien serta faktor Ffaktor yang terkandung di dalam !asadnya sendiri, maka sampailah puncak aktiitas pertumbuhan kepada titik yang tidak bisa dilampaui lagi, sehingga selama fase ini, gambaran grafik seakan mendatar. 'opulasi !asad hidup di dalam keadaan yang maksimal stasioner yang konstan.

'ada fase ini ter!adi penumpukan produk beracun dan atau kehabisan nutrien. 6eberapa sel mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah. >umlah sel hidup men!adi tetap ('elc?ar *$$8. :ase ini menun!ukan !umlah bakteri yang berbiak sama dengan !umlah  bakteri yang mati, sehingga kura menun!ukan garis yang hampir hori?ontal ()id!oseputro,

#GGH.

Alasan bakteri tidak melakukan pembelahan sel pada fase statis bermacam-macam. 6eberapa alasan yang dapat dikemukan akan adalah /

(12)

•  Nutrien habis

• Akumulasi metabolit toksik (misalnya alkohol,asam, dan basa • 'enurunan kadar oksigen

• 'enurunan nilai a) (ketersediaan air

• 6entuk kasus kedua di!umpai pada fase fermentasi alcohol dan asam laktat, untuk kasus ketiga di!umpai pada bakteri aerob dan untuk kasus keempat di!umpai pada fungiE!amur ('ur)oko, *$$+.

'ada fase statis biasanya sel melakukan adaptasi terhadap kondisi yang kurang menguntungkan. Adaptasi ini dapat menghasilkan senya)a yang di inginkan manusia misalnya antibiotika dan antioksidan ('ur)oko, *$$+.

7. :ase kematian

:ase ini dia)ali setelah !umlah mikroorganisme yang di hasilkan mencapai !umlah yang konstan, sehingga !umlah akhir mikroorganisme tetap maksimum pada masa tertentu. Setelah masa dilampaui, maka secara perlahan-lahan !umlah sel yang mati melebihi !umlah sel yang hidup. :ase ini disebut fase kematian dipercepat. :ase kematian dipercepat

mengalami penurunan !umlah sel, karena !umlah sel mikroorganisme mati. Namun penurunan  !umlah sel tidak mencapai nol, sebab sebagian kecil sel yang mampu beradaptasi dan tetap

hidup dalam beberapa saat )aktu tertentu. 'ada fase ini merupakan akhir dari suatu kura dimana !umlah indiidu secara ta!am akan menurun sehingga grafik tampaknya akan kembali ke titik a)al lagi.

. 'ada fase ini sel men!adi mati lebih cepat dari pada terbentuknya sel-sel baru, la!u kematian mengalami percepatan men!adi eksponensial bergantung pada spesiesnya, semua sel mati dalam )aktu beberapa hari atau beberapa bulan ('elc?ar, *$$8.

'enyebab utama kematian adalah autolisis sel dan penurunan energi seluler. 6eberapa  bakteri hanya mampu bertahan beberapa !am selama fase statis dan akhirnya masuk ke dalam

fase kematian, sementara itu beberapa bakteri hanya mampu bertahan sampai harian dan mingguan pada fase statis dan akhirnya masuk ke fase kematian. 6eberapa bakteri bahkan mampu bertahan sampai puluhan tahun sebelum mati, yaitu dengan mengubah sel men!adi spora ('ur)oko, *$$+.

(13)

'ertumbuhan mikroorganisme dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel (!umlah sel  per satuan isi kultur ataupun destilasi sel (berat kering dari sel-sel persatuan isi kultur. ua  parameter ini tidak selalu sama karena berat kering sel rata-rata berariasi pada tahap

 berlainan dalam pertumbuhan kultur, kedua para meter tersebut !uga tidak bermakna sama dalam penelitian mengenai biokimia mikroorganisme atau gi?i mikroorganisme. ensitas sel adalah kuantitas yang lebih bermakna, sedangkan dalam penelitian mengenai inaktiitas mikroorganisme, kosentrasi sel adalah kuantitas yang bermakna ('rati)i, *$$H.

'ertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. 'engukuran pertumbuhan mikroorganisme secara langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara,yaitu /

#. Metode Total ;ount

'ada metode ini sampel ditaruh di suatu ruang hitung (seperti hemasitometer dan  !umlah sel dapat ditentukan secara langsung dengan bantuan mikroskop (5adioetomo, #GG9.

>ika setetes kultur dimasukkan kedalam )adah (misalnya hemasitometer yang diketahui olumenya, maka !umlah sel yang dapat dihitung. Akan tetapi cara tersebut memiliki

keterbatasan, yaitu tidak dapat membedakan sel hidup atau mati dan tidak dapat digunakan  pada !umlah sel yang sangat sedikit (kurang dari #$ * selEml ('ur)oko, *$$+.

Kelemahan lainnya ialah sulitnya menghitung sel yang berukuran sangat kecil seperti  bakteri karena kekebalan hemositometer tidak memungkinkan digunakannya lensa ob!ektif

celup minyak. 5al ini dibatasi dengan cara mencernai sel sehingga men!adi lebih mudah dilihat. Kelemahan lain lagi ialah kadang-kadang cenderung bergerombol sehingga sukar membedakan sel-sel indiidu. ;ara mengatasinya ialah mencerai-beraikan gerombolan sehinggga tersebut dengan menambahkan bahan anti gumpalan seperti dinatrium

etilanadiamina tetra asetat dan t)een-H$ sebanyak $,#. Keuntungan metode ini ialah  pelaksanaannya cepat dan tidak memerlukan banyak peralatan (5adioetomo, #GG9.

*. Metode Turbidimetrik 

6ila kita harus memeriksa kosentrasi sel !umlah besar biakan, maka metode ca)an  bukanlah pilihan yang baik karena tidak hanya memakan )aktu tetapi !uga memerlukan

media dan pecah-belah dalam !umlah besar. 0ntuk kasus demikian tersedia metode yang lebih cepat dan praktis, yaitu pengukuran kekeruhan biakan dengan fotokilometer (5adioetomo, #GG9.

(14)

Secara rutin !umlah sel bakteri dapat dihitung dengan cara menghitung kekeruhan (turbiditas kultur. Semakin keruh suatu kultur, semakin banyak !umlah sel. 'rinsip dasar metode turbidimeter adalah !ika cahaya mengenai sel, maka sebagian cahaya diserap dan sebagian cahaya diteruskan. >umlah cahaya yang diserap propisional (sebanding lurus dengan  !umlah sel bakteri. Ataupun !umlah cahaya yang diteruskan berbanding terbalik dengan  !umlah sel bakteri. Semakin banyak !umlah sel, semakin sedikit cahaya yang diteruskan.

Metode ini memiliki kelemahan tidak dapat membedakan antara sel mati dan sel hidup ('ur)oko, *$$+.

sampel. 'erhitungan sel dengan metode turbidimetri. Suspensi mikroba menerima cahaya dari lampu. Ketika cahaya mengenai sel mikroba, cahaya diserap (garis panah membelok l o  dan !ika cahaya tidak mengenai sel mikroba maka cahaya diteruskan (garis  panah lurus l ('ur)oko, *$$+.

9. Metode 6erat Kering

;ara yang paling cepat mengukur !umlah sel adalah metode berat kering. Metode tersebut relatif mudah dilakukan, yaitu kultur disaringan atau disentrifugasi, kemudian bagian yang disaring atau yang mengendap hasil sentrifugasi dikeringkan. 'ada metode ini !uga tidak  dapat membedakan sel yang hidup dan mati. Akan tetapi keterbatasan itu tidak mengurangi manfaat metode tersebut dalam hal mengukur efesiensi fermentasi, karena pertumbuhan diukur dengan satuan berat, sehingga dapat diperhitungkan dengan parameter konsumsi substrat dan produksi senya)a yang diinginkan ('ur)oko, *$$+.

7. Metode 1lektronic ;ounter 

'ada pengukuran ini, suspensi mikroorganisme dialirkan melalui lubang kecil (orifice dengan bantuan aliran listrik. 1lektroda yang ditempatkan pada dua sisi orifice mengukur tekanan listrik (ditandi dengan naiknya tekanan pada saat bakteri melalui orifice. 'ada saat inilah sel terhitung. Keuntungan metode ini adalah hasil bisa diperoleh dengan lebih cepat dan lebih akurat, serta dapat menghitung sel dengan ukuran besar. Kerugiannya metode ini tidak  bisa digunakan untuk menghitung bakteri karena adanya gangguan derbit, filamen, dan

sebagainya, serta tidak dapat membedakan antara sel hidup dan sel mati ('rati)i, *$$H.

(15)

Metode ini merupakan metode perhitungan !umlah sel tampak (isible dan di

dasarkan pada asumsi bah)a bakteri hidup akan tumbuh, membelah dan memproduksi satu koloni tunggal. Satuan perhitungan yang dipakai adalah ;:0 ( colony forming unit dengan cara membuat seri pengenceran sampel dan menumbuhkan sampel pada media padat.

'engukuran dilakukan pada plat dengan !umlah koloni berkisar *8-*8$ atau 9$-9$$.

Keuntungan metode ini adalah sederhana, mudah dan sensitie karena menggunakan colony counter sebagai alat hitung dapat digunakan untuk menghitung mikroorganisme pada sampel makanan, air ataupun tanah. Kerugiannya adalah harus digunakan media yang sesuai dan  perhitungannya yang kurang akurat karena satu koloni tidak selalu berasal dari satu indiidu

sel ('rati)i, *$$H.

=. Metode filtrasi membran

'ada metode ini sampel dialirkan pada suatu sistem filter membran dengan bantuan accum. 6akteri yang terperangkap selan!utnya ditumbuhkan pada media yang sesuai dan  !umlah koloni dihitung. Keuntungan metode ini adalah dapat menghitung sel hidup dan sistem  perhitungannya langsung, sedangkan kerugiannya adalah tidak ekonomis ('rati)i, *$$H.

 Metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara tidaklangsung dapat dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut /

#. Metode Iiable ;ount

Kultur diencerkan sampai batas yang di inginkan. Kultur encer ditumbuhkan kembali  pada media, sehingga di harapkan setiap sel tumbuh men!adi # koloni beberapa saat

 berikutnya, biasanya 7-#* !am. Akan tetapi cara ini memiliki keterbatasan, yaitu !umlah sel terhitung biasanya lebih dari sebenarnya (kemungkinan besar # koloni dapat berasal dari * sel dan tidak dapat di aplikasikan pada bakteri yang tumbuh lambat.

 'ada metode tersebut yang perlu diperhatikan adalah !umlah sel bakteri harus

mendekati kelipatan #$ pada setiap pengencerannya. >ika tidak pengenceran di anggap gagal. Misalnya ca)an yang dapat dihitung !umlah selnya adalah yang mempunyai !umlah sel

sekitar *-7 untuk sampel pengenceran (#$ -B , *$-7$ untuk sampel pengenceran (#$ (BJ#  dan *$$-7$$ untuk sampel pengenceran (#$ -(BJ*  ('ur)oko, *$$+.

(16)

Metode ini di dasarkan pada asumsi bah)a produk metabolit tertentu, misalnya asam atau ;< * , menun!ukkan !umlah mikroorganisme yang terdapat di dalam media. Misalnya  pengukuran produksi asam untuk menentukan !umlah itamin yang di hasilkan

mikroorganisme ('rati)i, *$$H.

9. Metode 6erat Sel Kering

Metode ini umum digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi berfilamen.

Miselium fungi dipisahkan dari media dan dihitung sebagai berat kotor. Miselium selan!utnya dicuci dan dikeringkan dengan alat pengering (desikator dan ditimbang beberapa kali hingga mencapai berat yang konstan yang dihitung sebagai berat sel kering ('rati)i, *$$H.

(17)

KESIMPULAN

• Kondisi fisik mikroorganisme dipengaruhi oleh suhu, oksigen dan'5. • Skebutuhan unsure kimia mikroorganisme antara lain adalah Sumber

Karbon,Keperluan akan @at Karbon, Sumber Nitrogen dan 6eler ang, Keperluan Akan  Nitrogen dan 6elerang, Sumber 'hospor, Sumber Mineral, Sumber Karbon, Keperluan

akan @at Karbon, Sumber Nitrogen dan 6elerang, Keperluan Akan Nitrogen dan 6elerang, Sumber 'hospor, Sumber Mineral

• :ase-:ase 'ertumbuhan Mikroorganisme terdiri dari 7 fase yaitu :ase lag (fase masa  persiapan, fase adaptasi, adaptation phase , :ase tumbuh dipercepat (fase logaritme,

fase eksponensial, logaritma phase, :ase stasioner,:ase kematian

• 'engukuran sel menggunakan berbagai macam metode diantaranya adalah / Metode Total ;ount,Metode Turbidimetrik,Metode 6erat Kering, Metode 1lektronic

;ounter,Metode 'lating Techiue, Metode filtrasi membran

DAFTAR PUSTAKA mahasis)a.ung.ac.idE=#97#*#$$EhomeE*$#9E#E8Emakalahmikroorganisme.html maulidafarmasi.blogspot.comE*$#*E$*Epengukuran-pertumbuhan-mikroorganisme.htmlLmD# http://andyismyname4.blogspot.com/2012/04/faktor-lingkungan-yang-mempengaruhi.html?m=1 http://asfarsyafar.blogspot.com/2013/10/tugas-mikrobiologi-bakteri.html?m=1 https://aifbio.!ordpress.com/2010/11/0"/pertumbuhan-mikroorganisme/ http://imampeternakanunhas.blogspot.com/2013/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html?m=1

(18)

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

MIKROORGANISME

AENI HALAWIYA

PO7134114049

D-IV/B

ANALIS KESEHATAN

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian Indriani (2013) faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi buruk pada anak balita adalah pemberian makanan pendamping yang tidak

 Tes Kepribadian HTP (House Tree Person) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar rumah, gambar pohon dan gambar orang yang dibuat

[r]

• PPU di semua skala usaha dapat mendaftarkan dirinya sendiri untuk semua program jaminan sosial ketenagakerjaan, tetapi kontribusi iuran berasal dari pekerja dan pemberi

Hal tersebut bisa dikatakan ada benarnya, akan tetapi yang perlu mendapat perhatian lebih bagi masyarakat atau bagi mereka yang berjuang di jalan dakwah adalah

Dengan begitu, dapat disimpulkan perancangan sistem informasi manajemen data kepegawaian berbasis web di UPTD Pendidikan Kecamatan Cikatomas dapat mengoptimalkan

Sebagai remaja Ulwan tentunya mengalami peralihan berbagai aspek baik perkembangan maupun pertumbuhan, diusia yang baru tentunya bersamaan dengan

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kompetensi pedagogik guru PAI memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa di SMKN Binaan Provsu