• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL. oleh : Dicky Aditya Putra D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL. oleh : Dicky Aditya Putra D"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PERILAKU KONSUMEN (Studi Korelasi Antara Komunikasi Antarpersonal Sales Promotion Girl dan

Perilaku Konsumen Baru Terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Dunhill Mild di Kawasan Lesehan Jalan dr Moewardi Surakarta)

oleh :

Dicky Aditya Putra D 1210020

Disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan syarat guna memperoleh gelar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2015

(2)

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PERILAKU KONSUMEN (Studi Korelasi Antara Komunikasi Antarpersonal Sales Promotion Girl dan

Perilaku Konsumen Baru Terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Dunhill Mild di Kawasan Lesehan Jalan dr Moewardi Surakarta)

Dicky Aditya Putra Hj. Sofiah

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

This study aims to find a significant relationship between the variables of interpersonal communication sales promotion girl (X1) with the purchase

decision variable (Y) Mild Dunhill tobacco products in the area of road lesehan Dr. Moewardi Surakarta and to find a significant relationship between the

variables of consumer behavior (X2) with purchase decision variable (Y) Mild

Dunhill tobacco products in the area of road lesehan Dr. Moewardi Surakarta. This research is descriptive quantitative research with survey method and questionnaire with tools. Respondents of this research is the new consumer of cigarettes Dunhill Mild existing roads Lesbian region dr Moewardi Surakarta. Sampling technique using the census as many as 78 respondents . Sources of data used primary data and secondary data. The technique of collecting data using questionnaires and literature. Data were analyzed using Spearman correlation analysis level governance and to determine the relationship of the variables using the formula t test. Correlation testing performed using SPSS ( Statistical Product and Service Solution ) version 16.

The analysis showed that there is a significant relationship, it is characterized by the t value ratio greater than t table with a significance level of 95% and a positive correlation coefficient, namely 1) the relationship between the variables of interpersonal communication sales promotion girl (X1) with purchase

decision variable (Y) is 11,465 and 2) the relationship between consumer behavior variables (X2) with the purchase decision variable (Y) is 14,249.

(3)

Pendahuluan

Konsumsi rokok di Indonesia telah meningkat secara signifikan yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi, murahnya harga rokok serta strategi marketing industri rokok yang sangat agresif. Perlindungan pada masyarakat Indonesia terhadap bahaya merokok pemerintah mengeluarkan Permenkes Nomor 28 tahun 2013 yang mewajibkan perusahaan rokok mencantumkan salah satu dari lima gambar bahaya merokok pada bungkus rokok yang harus sudah diterapkan pada 24 Juli 2014.

Strategi promosi memainkan peran penting dalam menempatkan posisi produk di mata dan benak pembeli. Promosi memberitahukan, mengingatkan, dan membujuk pembeli serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian. Dari keseluruhan proses tersebut, diperlukanlah peran sales promotion girls. Pada hakikatnya sales promotion girls memiliki kemampuan dalam menghafal dan menjelaskan kelebihan produk yang dipromosikan. Jika sales promotion girls yang tidak menguasai produk hanya akan menyedot biaya promosi.

Kehadiran seorang sales promotion girls biasanya ada dalam sebuah acara promosi baik yang berupa acara mobile Road Trip atau Stand Exhibition yang tujuannya adalah untuk menarik konsumen. Hal ini didasarkan pada penampilan pertama yang di tunjukkan oleh sales promotion girls dengan penampilan fisik yang memang biasanya menarik. Penampilan fisik yang menarik biasanya lebih diprioritaskan pada seorang sales promotion girls yang memiliki kriteria good

looking atau bahkan sexy.

Melihat penampilan sales promotion girls dan penawarannya yang menarik, biasanya calon pembeli berpikir untuk mencoba produk atau sekedar menerima sampel/brosur yang di sodorkan oleh sales promotion girls. Sampel atau brosur inilah yang kemudian menjadi sebuah awal jembatan adanya komunikasi antara sales promotion girls dengan calon pembeli.

Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh

(4)

terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan.

Keputusan atau niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Keputusan pembelian merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan keputusan pembelian sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen di masa mendatang.

Perumusan Masalah

1. Adakah hubungan yang signifikan antara variabel komunikasi antarpersonal

sales promotion girl (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) produk rokok Dunhill Mild di kawasan lesehan jalan dr Moewardi Surakarta?

2. Adakah hubungan yang signifikan antara variabel perilaku konsumen (X2)

dengan variabel keputusan pembelian (Y) produk rokok Dunhill Mild di kawasan lesehan jalan dr Moewardi Surakarta?

Tinjauan Pustaka

Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi sebenarnya satu proses komunikasi yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan yang efektif digunakan untuk seseorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung (Liliweri, 1991: 12).

Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal

Secara teoritis komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya (Effendy, 2003: 62-63)

(5)

a. Komunikasi diadik (dyadic communication) adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antar dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi komunikan yang menerima pesan.

b. Komunikasi triadik (triadic communication) adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.

Elemen yang ada di dalam proses komunikasi antar pribadi menurut (Liliweri, 1991: 12) adalah sebagai berikut :

a. Adanya pesan

b. Adanya orang atau sekelompok orang c. Adanya penerimana pesan

d. Adanya efek

e. Adanya umpan balik

Komunikasi antar pribadi adalah terdapatnya suatu hubungan komunikasi yang bukan saja sekedar menyampaikan informasi, tetapi unsur pendekatan pribadi. Karena hal ini penting dalam upaya mengubah sikap, pendapat dan perilaku. Untuk memperoleh komunikasi efektif, maka pesan-pesan yang ingin disampaikan harus dipersiapkan jauh sebelumnya agar mencapai hasil yang diinginkan.

Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi

Efektivitas komunikasi antar pribadi mempunyai lima ciri (Liliweri, 1991:13), yaitu :

1. Keterbukaan yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi.

2. Empati yaitu kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain.

3. Dukungan yaitu membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang diinginkan.

4. Rasa Positif yaitu menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga/berprasangka yang dapat menggangu jalinan interaksi.

(6)

5. Kesamaan yaitu memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, idelogi dan sebagainya.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan bagian dari manajemen pemasaran yang berhubungan dengan manusia sebagai pasar sasaran. Otomatis, riset perilaku konsumen juga merupakan bagian dari riset pemasaran (Rangkuti, 2004: 36).

Simamora (2008: 2) berpendapat bahwa perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal.

Amirullah (2002: 2) perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang melibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, dan menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian. Proses pengambilan keputusan untuk membeli sama untuk setiap orang, hanya seluruh proses tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen. Proses dalam perilaku konsumen adalah suatu disiplin terapaan (Amirullah, 2002: 2)

Keputusan Pembelian

Engel et. Al (2000: 31) keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian.

Kotler (2000: 204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

1. Pengenalan masalah yaitu proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi yaitu konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial.

3. Evaluasi alternatif yaitu konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik.

(7)

4. Keputusan membeli yaitu membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. 5. Tingkah laku pasca pembelian yaitu konsumen mengambil tindakan lebih

lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas.

Teori Model AIDDA

Teori AIDDA merupakan akronim dari : A Attention (Perhatian)

I Interest (Minat) D Desire (Hasrat) D Decision (Keputusan) A Action (Kegiatan)

Sebuah pesan komunikasi harus dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat memancing perhatian komunikannya (Effendy, 2000: 304). Faktor ekternal penarik perhatian terdiri dari gerakan, intensitas stimulus, perulangan, sedangkan faktor internal pengaruh perhatian terdiri dari faktor biologis dan faktor sosiopsikologis (Rakhmat, 1996: 52).

Kerangka Pemikiran

Gambar Skema Hubungan Antar Variabel

Bagan tersebut menggambarkan hubungan antara komunikasi antarpersonal sales promotion girl (SPG) rokok Dunhill Mild terhadap perilaku

Komunikasi Antarpersonal sales promotion girl (SPG) (X1)

1. Keterbukaan 2. Empati 3. Dukungan 4. Rasa Positif

5. Kesamaan Keputusan Pembelian (Y) 1. Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan membeli Perilaku Konsumen (X2) 1. Awareness (kesadaran) 2. Knowledge (pengetahuan) 3. Liking (kesukaan) 4. Preference (minat) 5. Conviction (keyakinan) 6. Purchase (daya beli)

(8)

konsumen baru untuk membeli produk rokok Dunhill Mild di kawasan lesehan jalan dr Moewardi Surakarta secara skematis.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk rokok Dunhill Mild adalah awareness (kesadaran), knowledge(pengetahuan). liking (kesukaan), preference (minat), conviction (keyakinan), purchase (daya beli). Keenam faktor tersebut berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian produk rokok Dunhill Mild di kawasan warung lesehan jalan dr Moewardi Surakarta.

Hipotesis

1. Ada hubungan yang signifikan antara variabel komunikasi antarpersonal sales

promotion girl (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) produk rokok

Dunhill Mild di kawasan lesehan jalan dr Moewardi Surakarta.

2. Ada hubungan yang signifikan antara variabel perilaku konsumen (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y) produk rokok Dunhill Mild di kawasan lesehan jalan dr Moewardi Surakarta.

Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel

Definisi konsepsional dalam penelitian ini adalah sebagai :

1. Komunikasi antarpersonal sales promotion girl (SPG) (X1) adalah komunikasi

antara komunikator dengan seorang komunikan yang sifatnya dialogis yang dapat mengubah sikap, pendapat, dan perilaku seseorang (Effendy, 1992: 78).

2. Perilaku Konsumen (X2) adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal (Simamora, 2008: 2).

3. Keputusan Pembelian (Y) adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian (Sutisna, 2002: 12).

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai :

(9)

a. Keterbukaan, kemauan sales promotion girl (SPG) produk rokok Dunhill

Mild dalam menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima

di dalam menghadapi hubungan antar pribadi

b. Empati, kemampuan sales promotion girl (SPG) produk rokok Dunhill

Mild untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi

orang lain.

c. Dukungan, setiap pendapat, ide/gagasan yang disampaikan konsumen baru mendapat dukungan dari sales promotion girl (SPG) produk rokok Dunhill

Mild waktu berkomunikasi secara langsung.

d. Rasa positif, setiap pembicaraan yang disampaikan antara sales promotion girl (SPG) produk rokok Dunhill Mild dengan konsumen baru dapat tanggapan positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga/berprasangka yang dapat menggangu jalinan interaksi.

e. Kesamaan, komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila sales promotion girl (SPG) produk rokok Dunhill Mild dan konsumen baru memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, idelogi dan sebagainya.

2. Perilaku Konsumen (X2) antara lain :

a. Awareness (kesadaran), tahap dimana ketika khalayak diterpa media berupa pesan iklan yang akan menimbulkan kesadaran bahwa ada produk baru.

b. Knowledge (pengetahuan), setelah komunikan menerima pesan iklan maka akan muncul persepsi dan asumsi sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan kerangka, rujukan dan bidang pengalaman dari komunikan, disini akan ada penilaian terhadap produk yang diiklankan.

c. Liking (kesukaan), khalayak mulai menyukai produk yang diiklankan karena dinilai memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

d. Preference (minat), setelah menyukai proses peneguhan terjadi dalam diri komunikan dengan efek komunikan lebih suka lagi dengan produk karena

(10)

benar-benar memenuhi kebutuhannya dan tidak ada pilihan lain dalam benak konsumen.

e. Conviction (keyakinan), tahap ini komunikan yakin dan percaya akan produk yang diiklankan dan tidak ada keraguan untuk menentukan sebuah keputusan.

f. Purchase (daya beli), tahap ini merupakan puncak dari proses pengambilkan keputusan dimana komunikan telah melakukan tindakan berupa sikap pembelian yang diiklankan.

3. Keputusan Pembelian (Y) antara lain :

a. Pengenalan masalah/kebutuhan dan keinginan yaitu calon pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.

b. Pencarian berbagai informasi yaitu calon pembeli akan tergugah kebutuhannya serta terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. c. Evaluasi berbagai alternatif yaitu konsumen memproses beberapa proses

evaluasi keputusan beserta dengan kelemah kekurangannya.

d. Keputusan membeli yaitu konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian.

Metodologi Penelitian Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi di mana dalam hal ini memaparkan hubungan kausal antara variabel-variabel yang berhubungan dengan melalui pengujian hipotesa.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil sebagai tempat pengambilan data adalah Jalan dr Moewardi Surakarta.

Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi adalah kumpulan obyek penelitian (Rakhmat, 2001: 92) populasi dalam penelitian ini adalah perokok lesehan di jalan dr Moewardi Surakarta yang merokok Dunhill Mild.

(11)

2. Sampel penelitian ini dilakukan secara sensus, dimana seluruh populasi yang menjadi sasaran diambil semua untuk diteliti yaitu sebanyak 78 responden yang merokok Dunhill Mild di kawasan lesehan jalan dr Moewardi Surakarta tersebut diambil semua untuk menjadi sampel penelitian.

Tehnik Pengumpulan Data

1. Kuesioner (questionnaire) yaitu daftar pertanyaan yang menggunakan kuesioner tertutup yang berisi serangkaian pertanyaan.

2. Studi Pustaka (library research) yaitu cara pengumpulan data dengan mencatat dokumen-dokumen yang ada, baik buku, artikel, laporan berita dan data pendukung lainnya.

Tehnik Analisis Data

1. Uji Validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menguji validitas angket, dipergunakan rumus

Korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto, 1998: 160) dengan rumus :

rxy =

2 2



2 2

) ( -N ) ( -N ) ( ) ( -N             Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment Y = skor total tiap responden

X = skor tiap butir pertanyaan N = jumlah sampel

Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung ”r” data tersebut bertanda positif dan r hasil > r tabel dengan derajat kebebasan (df) = n-2, dalam hal ini n = jumlah sampel, maka butir pertanyaan atau variabel tersebut valid. 2. Uji Reliabilitas yaitu mengukur ketepatan suatu instrumen jika dipergunakan

untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski berkali-kali digunakan akan mendapatkan hasil yang serupa. Variabel dikatakan konsisten jika memiliki nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Arikunto, 1988: 190-191). Adapun rumus alpha yang dimaksud yaitu:

rii =                    2 2 t b -1 1 -k k  

(12)

Keterangan :

rii = reliabilitas instrumen ∑σ b2 = jumlah varians butir σ t2 = varians total

k = banyaknya butir pertanyaan atau jumlah soal

Teknik Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini merupakan studi korelasi dengan menggunakan teknik pengolahan data kuantitatif dengan menggunakan rumus korelasi Tata Jenjang Spearman (rs) (Gulo, 1985: 187), dengan rumus sebagai berikut :

2 2 2 2 2 s Y . X 2 D -Y X r       

Mengetahui apakah hubungan dari ke dua variabel tersebut signifikan atau tidak, digunakan rumus t test. Adapun rumus t test tersebut adalah sebagai berikut:

 

2 s s r -1 2 -n r t Keterangan :

t = tingkat signifikan korelasi rs = Koefisien korelasi Spearman n = Jumlah sampel

Bila harga t dihitung yang diperoleh lebih besar atau sama dengan harga t kritis pada tabel harga kritis pada taraf kepercayaan 95% atau p = 0,05, maka

hipotesa dapat diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Dan begitu sebaliknya bila harga t dihitung yang diperoleh lebih kecil daripada harga t kritis pada tabel harga kritis maka hipotesa akan ditolak. Berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.

Sajian dan Analisis Data Uji Validitas

Hasil analisis uji validitas kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

(13)

Instrumen Komunikasi Antarpersonal (X1) Nomor rhitung rtabel Keterangan

1 0,354 0,220 Valid 2 0,280 0,220 Valid 3 0,255 0,220 Valid 4 0,389 0,220 Valid 5 0,299 0,220 Valid 6 0,373 0,220 Valid 7 0,270 0,220 Valid 8 0,299 0,220 Valid 9 0,260 0,220 Valid 10 0,528 0,220 Valid 11 0,330 0,220 Valid 12 0,431 0,220 Valid 13 0,420 0,220 Valid 14 0,541 0,220 Valid 15 0,563 0,220 Valid

Sumber: data primer diolah, 2015

Hasilnya didapatkan bahwa rhasil semua butir pernyataan > rtabel dan bertanda positif yang berarti kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.

Instrumen Perilaku Konsumen (X2)

Nomor rhitung rtabel Keterangan

1 0,384 0,220 Valid 2 0,371 0,220 Valid 3 0,439 0,220 Valid 4 0,378 0,220 Valid 5 0,268 0,220 Valid 6 0,237 0,220 Valid 7 0,412 0,220 Valid 8 0,386 0,220 Valid 9 0,319 0,220 Valid 10 0,389 0,220 Valid 11 0,368 0,220 Valid 12 0,264 0,220 Valid 13 0,283 0,220 Valid 14 0,256 0,220 Valid 15 0,392 0,220 Valid 16 0,277 0,220 Valid 17 0,286 0,220 Valid 18 0,380 0,220 Valid

(14)

Hasilnya didapatkan bahwa rhasil semua butir pernyataan > rtabel dan bertanda positif yang berarti kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid

Instrumen Keputusan Pembelian (Y)

Nomor rhitung rtabel Keterangan

1 0,239 0,220 Valid 2 0,289 0,220 Valid 3 0,389 0,220 Valid 4 0,471 0,220 Valid 5 0,245 0,220 Valid 6 0,347 0,220 Valid 7 0,552 0,220 Valid 8 0,652 0,220 Valid 9 0,291 0,220 Valid 10 0,279 0,220 Valid 11 0,342 0,220 Valid 12 0,243 0,220 Valid

Sumber: data primer diolah, 2015

Hasilnya didapatkan bahwa rhasil semua butir pernyataan > rtabel dan bertanda positif yang berarti kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.

Uji Reliabilitas

Hasil analisis uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Komunikasi Antarpersonal

Sales Promotion Girl (X1), Variabel Perilaku Konsumen (X2), dan Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No Variabel Cronbach Alpha Keterangan

1 Komunikasi Antarpersonal (X1) 0,772 reliabel

2 Perilaku Konsumen (X2) 0,761 reliabel

3 Keputusan Pembelian (Y) 0,725 reliabel

Sumber: data primer diolah, 2015

Karena setiap variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60. Maka hasil analisis data untuk uji reliabilitas instrumen penelitian dapat dinyatakan bahwa kuesioner yang digunakan di dalam penelitian ini adalah reliabel.

(15)

Pengujian Hipotesis

Hubungan antara Variabel Komunikasi Antarpersonal (X1) dengan Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Hasil korelasi Spearman diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel komunikasi antarpersonal (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai koefisien korelasi antar variabel sebesar rs = 0,796 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Korelasi ini signifikasi pada taraf 0,01 atau 99%.

Hasil t hitung antara variabel komunikasi antarpersonal (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y)

 

2 s s r -1 2 -n r t

2 0,796 -1 2 -78 0,796 t

0,633616

-1 76 0,796 t 0,366384 76 0,796 t 4326 , 207 0,796 t 14,403 x 0,796 t 11,465 t

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa df = n – 2 = 76 nilai t tabel sebesar 1,992 sedangkan nilai t hitung sebesar 11,465 adalah signifikan pada derajat 0,05 karena melampaui batas yang tertera pada t tabel yakni 1,992. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesa ada hubungan antara variabel komunikasi antarpersonal (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) membeli produk rokok Dunhill Mild di kawasan jalan dr Moewardi Surakarta, dapat diterima.

(16)

Hubungan antara variabel Perilaku Konsumen (X2) dengan Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Hasil korelasi antara variabel perilaku konsumen (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai koefisien korelasi antar variabel sebesar rs = 0,853 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Korelasi ini signifikasi pada taraf 0,01 atau 99%.

Hasil t hitung antara variabel perilaku konsumen (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y)

 

2 s s r -1 2 -n r t

2 0,853 -1 2 -78 0,853 t

0,727609

-1 76 0,853 t 0,272391 76 0,853 t 0107 , 279 0,853 t 16,704 x 0,853 t 14,249 t

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa df = n – 2 = 76 nilai t tabel sebesar 1,992 sedangkan nilai t hitung sebesar 14,249 adalah signifikan pada derajat 0,05 karena melampaui batas yang tertera pada t tabel yakni 1,992. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesa ada hubungan antara variabel perilaku konsumen (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y) membeli produk rokok

Dunhill Mild di kawasan jalan dr Moewardi Surakarta, dapat diterima.

Kesimpulan

Setelah dilakukan penghitungan dan analisa data dan diperoleh hasilnya, maka langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan berdasarkan dari hasil penelitian yang didapat. Penelitian ini bermula dari hipotesis :

(17)

1. Terdapat hubungan signifikan antara variabel komunikasi antarpersonal sales

promotion girl (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) produk rokok

Dunhill Mild di kawasan lesehan jalan dr Moewardi Surakarta.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel perilaku konsumen (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y) produk rokok Dunhill Mild di kawasan lesehan jalan dr Moewardi Surakarta.

Saran

Saran yang dapat disampaikan penulis berdasarkan penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Sales Promotion Girl (SPG) memiliki motivasi yang tinggi di dalam bekerja dan harus memiliki atau meningkatkan konsep diri dengan cara menerima orang lain dengan hangat dan penuh penghargaan, memiliki kemampuan bertindak berani dan sopan, mampu menyesuaikan diri.

2. Sales Promotion Girl (SPG) pemberian informasi kepada para konsumen produk rokok Dunhill Mild hendaknya tetap dilakukan secara rutin, karena keberadaan cukup berpengaruh pada minat membeli produk rokok Dunhill

Mild.

3. Sales Promotion Girl (SPG) harus lebih kreatif dan inisiatif dalam mencari informasi yang dibutuhkan mengenai produk rokok Dunhill Mild dengan menggunakan tehnik komunikasi yang tepat karena konsumen sebagai pembeli mempunyai karakter dan perilaku yang berbeda-beda.

Daftar Pustaka

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 1988. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.

Effendi, Onong Uchana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

____________________. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Engel, et all. 2000. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gulo,W. 1985.Dasar-Dasar Statistik Sosial. Salatiga: Satya Wacana Press. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo.

(18)

Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Metode Penelitian komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Simamora, Bilson. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar Skema Hubungan Antar Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Tentukan titik-titik stasioner dan jenis titik stasioner tersebut (maksimum atau minimum) untuk fungsi-fungsi berikut

biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan suatu pekerjaan, yang terdiri atas biaya langsung (tenaga kerja, bahan, dan alat), dan biaya tidak langsung (biaya umum atau

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami prinsip pendidikan kewarganegaraan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan praktik

Hal ini dibuktikan dengan jawaban peserta melalui angket yang disebarkan kepada 310 responden peserta mata kuliah MKU yang menunjukkan bahwa 75,5% mahasiswa

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komik ilmiah dan media peta konsep dalam pembelajaran IPA biologi siswa kelas IX

The optimization study is done by using the Multi-Objective Design Environment (mode)FRONTIER 4.0 optimization software with the user written scripts to perform this

prestasi belajar, c) pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa,.. Bab III adalah metode penelitian yang terdiri dari: a) pola dan jenis. penelitian, b)

Tabel E.7 menunjukkan bahwa lulusan UT termasuk karyawan yang memiliki kemampuan koordinasi kegiatan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari informasi bahwa mayoritas