1
PERAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA (STUDI KASUS KELOMPOK WANITA TANI (KWT) PERTIWI
DESA PADANG BINTUNGAN KENAGARIAN SIALANGGAUNG KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA)
Defrianto, Ariesta, Isnaini
Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat defrianto769@gmail.com
ABSTRACT
This research is in the background of women's activities in agriculture to improve local agricultural products. KWT as a container of women's associations in managing all agricultural produce and plantations that can be processed snack foods that can be worth selling, in addition to the utilization of waste waste that they make for crafts and also can be worth selling. So it can help in the field of household economy and certainly can improve the welfare of the family. The theory used in this research is structural functionalism theory proposed by Talcott Parson. This research uses qualitative approach with descriptive type. Selection of informants using purposive sampling technique with the number of informants 13 people. The type of data used is primary data and secondary data. Data collection techniques were conducted by observation (non-participant), in-depth interviews and document studies. The unit of analysis is group. Data analysis using an interactive model that was analyzed using Milles and Huberman techniques.The results of this study indicate that the role of KWT Pertiwi in improving family welfare is (1) Fully fulfilled economic function in the family, due to the additional income from housewives who joined in the KWT, (2) Meet the needs of the family, seen from the utilization of land empty to plant vegetables that can be used for family food, (3) Make the housewives as independent women who earn and have knowledge of farming or gardening is good. As for the supporting factors of women farmer group (KWT) Pertiwi to the welfare of the family is the support of the family and the cooperation of the office.
Keywords: Role, Farmer Women Group, Family Welfare
PENDAHULUAN
Keluarga dalam
pembangunan memiliki porsi dan kontribusi penting yaitu sebagai institusi sosial primer yang memberikan sosialisasi awal berupa pendidikan nilai dan norma pada anggota keluarga. Keluarga
merupakan institusi pertama dan utama yang berperan dalam pendidikan individu. Secara umum perubahan tersebut dapatlah dikatakan bahwa sebagian besar fungsi yang ditangani oleh institusi pendidikan merupakan fungsi-fungsi yang diambil alih dari institusi
2 keluarga (Ihromi, 2004:65). Selain itu melalui keluarga inilah pondasi awal membentuk kualitas sumber daya manusia. Salah satu unsur keluarga yang berkontribusi dalam hal ekonomi adalah perempuan. Rendahnya status ekonomi perempuan di Indonesia salah satunya karena lemahnya perempuan dalam mengakses sumber daya di keluarga, masyarakat ataupun negara. Upaya pengurangan kemiskinan dan ketidakadilan yang dialami perempuan akan berimplikasi pada kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarga dan masyarakat (Puspitasari, 2012:70).
Menurut Loekman Soetrisno (1997: 68) menyatakan bahwa adanya wadah/organisasi bagi perempuan Indonesia dan telah digariskan bentuk-bentuk peran perempuan dalam pembangunan, maka pemerintah dengan demikian mengharapkan peran perempuan Indonesia dalam pembangunan dapat meningkat.
Wanita bukan hanya berperan sebagai ibu rumah tangga dalam dunia pertanian, tapi banyak wanita yang berperan ikut atau memberi
kontribusi nyata pada usaha yang diusahakan oleh keluarga mereka. Kenyataanya sekitar 50 persen wanita tani disamping bekerja di rumah sebagai ibu rumah tangga, mereka juga bekerja di ladang atau di sawah bahkan mereka membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan mengikuti Kelompok Wanita Tani (KWT). Hal ini dilakukan karena mereka berharap dengan adanya peran atau keterlibatan wanita tani, jumlah produktivitas usaha akan meningkat.
Di Kabupaten Dharmasraya memiliki banyak Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memajukan pertanian di daerah tersebut dan bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga. Karena Kabupaten Dharmasraya sendiri adalah daerah yang sangat cocok untuk bidang pertanian. Banyak sekali masyarakat di daerah ini yang menggantungkan hidupnya di bidang pertanian. Dengan adanya Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut, masyarakat kabupaten Dharmasraya dapat menjadikannya sebagai wadah organisasi dan juga dapat menambah penghasilan yang tentunya dapat
3 membantu perekonomian mereka. Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Dharmasraya ini sangat berkembang dan memiliki kemajuan baik karena selalu bermunculan kelompok baru tepatnya di Desa Padang Bintungan Nagari Sialang Gaung Kecamatan Koto Baru.
Desa Padang Bintungan merupakan desa kecil yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Hal ini terlihat dari masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh bangunan, dengan pendapatan perhari lebih kurang sebesar Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah ). Untuk menunjang peningkatan perekonomian keluarga, masyarakat setempat banyak tergabung dalam Kelompok Wanita Tani(KWT).
Kelompok Wanita Tani (KWT) Di Desa Padang Bintungan ini bermula dari sekelompok wanita yang tergabung dalam kelompok arisan. Mereka menginginkan adanya kegiatan dalam bidang pertanian di Kabupaten Dharmasraya dapat maju dengan adanya peran kelompok perempuan didalamya. Sehingga
sekelompok perempuan ini pada tahun 2015 mengajukan permohonan kepada Dinas Pertanian setempat untuk menyetujui dibentuknya Kelompok Wanita Tani (KWT). Dan akhirnya Dinas Pertanian setempat pun menyetujui dan sering memberikan pangarahan serta penyuluhan terhadap program kerja Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut. Persetujuan dari Dinas Pertanian ini dibuktikan dengan adanya bantuan yang diberikan berupa modal awal seperti uang binaan untuk berdirinya Kelompok Wanita Tani (KWT).
Aktifitas yang dilakukan dalam Kelompok Wanita Tani ( KWT) sangat bermanfaat. Aktifitas tersebut diantaranya adalah berupa gotong royong untuk tanaman toga yang mereka buat bersama. Salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang paling maju di Desa Padang Bintungan ini adalah Kelompok Pertiwi. Pada kelompok ini pencapaian yang pernah dilakukan adalah dapat menjadi percontohan bagi kelompok lain. Selain itu, kelompok Pertiwi ini juga sangat sering melakukan studi banding
4 untuk dapat menambah wawasan agar dapat mengembangkan kelompok tani mereka. Dari segala aktivitas kelompok Pertiwi, mereka sangat memajukan pertanian, kerajinan, dan industri rumah tangga.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif, karena pendekatan kualitatif mempelajari data di lapangan secara alamiah dan mengutamakan teknik observasi dan wawancara serta studi dokumen. Menurut Moleong (2007:6) penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku’ persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lainya.
Sedangkan menurut Bungin (2010:53) penelitian kualitatif adalah data dan informan yang harus ditelusuri seluas-luasnya dan sedalam mungkin sesuai dengan variasi yang ada , sehingga dengan cara demikian, peneliti mampu mendeskripsikan fenomena yang diteliti secara utuh. Penggunaan
pendekatan kualitatif dapat mengungkapkan permasalahan secara tajam dan mendalam serta peneliti dapat memperoleh data yang akurat dan dapat mendapatkan informasi sebanyak-banyanya dengan melalui pertanyaan penelitian. Dalam hal ini yang menjadi alasan peneliti menggunaan pendekatan kualitatif adalah untuk mengetahui, mengungkapkan dan mendeskripsikan tentang peran kelompok wanita tani terhadap kesejahteraan keluarga.
Adapun kriteria informan dalam penelitian Peran Kelompok Wanita Tani (KWT) Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani (KWT) Pertiwi Desa Padang Bintungan Kenagarian Sialanggaung Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya sebagai berikut: 1. Ketua Kelompok Wanita Tani
(KWT) Pertiwi
2. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Pertiwi
3. Keluarga anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Pertiwi
5 Informan penelitian pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Pertiwi berjumlah 13 orang diantaranya adalah: ketua kelompok, anggota, dan keluarga anggota kelompok.
Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti oleh obyek penelitian. Unit atau elemen observasi adalah individu atau rumah tangga atau kelompok yang dapat memberikan keterangan tentang apa yang ingin diamati atau dipelajari oleh seorang peneliti (Ngurah, 1992:12).
Unit analisis dalam penelitian ini adalah kelompok dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Pertiwi di Desa Padang Bintungan Kenagarian Sialanggaung Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya.
HASIL DAN PEMBAHASAN KWT Pertiwi merupakan salah satu KWT di Nagari Sialang Gaung yang sangat berkembang pesat dibandingkan KWT lainnya.
Banyak sekali hasil dari KWT Pertiwi ini yang mendapat apresiasi oleh pemerintah setempat maupun masyarakat sekitar dan kelompok KWT lainnya. Sehingga KWT Pertiwi ini menjadi contoh untuk kemajuan KWT lainnya di kenagarian tersebut. KWT Pertiwi mendapat kerjasama dari Dinas setempat baik Dinas Pertanian maupun Dinas Kesehatan. Sehingga dengan adanya kerjasama tersebut membuat KWT Pertiwi ini semakin maju dan berkembang. Bahkan masyarakat dari luar kabupaten turut mengunjungi KWT Pertiwi ini untuk dijadikan contoh bagi KWT yang mereka miliki. KWT Pertiwi ini merupakan suatu sistem yang terbentuk dari kelompok arisan ibu-ibu rumah tangga didaerah tersebut. Berangkat dari kelompok arisan itu tadi mereka meninginkan pertanian didaerah mereka maju yang berdampak terhadap perekonomian sehingga mereka membentuk kelompok wanita tani ini.
Dalam kelompok ini terdapat program kerja yang mendukung para perempuan untuk dapat mandiri dari
6 segi ekonomi. Program kerja tersebut terdiri dari berkebun, berternak dan kerajinan tangan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Padang Bintungan, Kenagarian Sialang Gaung, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya mengenai Peran Kelompok Wanita Tani (KWT) Pertiwi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga dapat disimpulkan bahwa:
1. Peran dari KWT Pertiwi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga adalah :
a. Terpenuhi fungsi ekonomi dalam keluarga, karena adanya penghasilan tambahan dari para ibu rumah tangga yang ikut tergabung dalam KWT tersebut. b. Memenuhi kebutuhan keluarga,
dilihat dari pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami sayuran yang bisa dimanfaatkan untuk bahan makanan keluarga.
c. Menjadikan para ibu rumah tangga sebagai wanita mandiri yang berpenghasilan dan
mempunyai ilmu bertani ataupun berkebun yang baik.
2. Faktor yang mendukung dan menghambat Kelompok Wanita Tani (KWT) Pertiwi terhadap kesejahteraan keluarga
a. Faktor Pendukung kelompok wanita tani (KWT) Pertiwi terhadap kesejahteraan keluarga adalah adanya dukungan dari keluarga dan adanya kerjasama dari kantor dinas yang selalu memberikan dukungan berupa semangat, perhatian dan apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan KWT Pertiwi ini. b. Faktor yang menghambat
kelompok wanita tani (KWT) Pertiwi terhadap kesejahteraan keluarga adalah dana bantuan yang tidak lancar dari pemerintah setempat yang digunakan untuk kelangsungan kegiatan KWT Pertiwi selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2014. Metode Penenlitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
7 Bungin. 2010. Metodologi
Penelitian Sosial. Bandung: Erlangga University Press. BKKBN. 1995. Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga.
Jkarta: BKKBN
Departemen Pertanian. 1997.
Petunjuk Pelaksanaan
Pembinaan Kelompok Tani-
Nelayan. Jakarta: Pusat
Penyuluhan Pertanian. Henslin, James. 2006. Sosiologi
Dengan Pendekatan
Membumi. FISIP Universitas Indonesia: Erlangga.
Ihromi, T.O. 2004. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Khairuddin. 2002. Sosiologi
Keluarga . Yogyakarta:
Liberty.
Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif.
Bandung : PT Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mongid, A. 1995. Gerkan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: BKKBN Moore dan Ollenburger. 2002.
Sosiologi Wanita . Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ngurah, Gusti Agung. 1992. Metode Penelitian Sosial. PT. Raja Grafindo Pers :
Jakarta.
Ritzer. 2010. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadidma Ganda. Bandung: Alfabeta. Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. CV Andi Offset Yogyakarta
Soyomukti. 2016. Pengantar Sosiologi, Dasar Analisis,
Teori dan Pendekatan
Menuju Analisis Masalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosisal, dan Kajian-Kajian Strategis. Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soetrisno,Loekman. 1997.
Kemiskinan, Perempuan dan Pemberdayaan.
Yogyakarta:Kanisius.
Sugiyono. 2014. Memahami
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif. Alfabeta : Bandung.
Wirawan. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yusuf, A, Muri. 2005. Metode Penelitian Dasar-Dasar Ilmiah. Unp Press :