• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Kerjasama Agama Hindu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perjanjian Kerjasama Agama Hindu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERJANJIAN KERJASAMA PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA ANTARA

RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH MEDAN RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH MEDAN DENGAN KUIL SAI GHANESHA MEDAN SUNGGAL DENGAN KUIL SAI GHANESHA MEDAN SUNGGAL

TENTANG TENTANG

PELAYANAN KEROHANIAN BAGI PASIEN RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH PELAYANAN KEROHANIAN BAGI PASIEN RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH

MEDAN MEDAN NOMOR

NOMOR : : 00 /MOU/ 00 /MOU/ / / /2016/2016

Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh satu oktober, tahun dua ribu enam belas, yang bertanda Pada hari ini Jumat, tanggal dua puluh satu oktober, tahun dua ribu enam belas, yang bertanda tangan di bawah ini :

tangan di bawah ini : I.

I. drdr. . Wi!"!Wi!"!, Direktur Rumah Sakit Umum Bina asih !edan yang , Direktur Rumah Sakit Umum Bina asih !edan yang berkedberkedudukan danudukan dan  berkantor

 berkantor di di Jl. Jl. Jend.".Jend.".B.Simatupang B.Simatupang #o.$%& #o.$%& Sunggal, Sunggal, !edan !edan dalam dalam hal hal ini ini bertindak bertindak  dalam 'abatannya tersebut, yang selan'utnya disebut (

dalam 'abatannya tersebut, yang selan'utnya disebut (PIHAK PERTAMAPIHAK PERTAMA))

II.

II. S#rS#r$%$$%$& & S.AS.A"" Pendeta kuil sai ghanesha yang berkedudPendeta kuil sai ghanesha yang berkedudukan di ukan di JalaJalan n SunggSunggal al #o.*+#o.*+ !edan

!edan. . Dalam hal Dalam hal ini bertindak dalam ini bertindak dalam 'abat'abatannya tersebut, yang annya tersebut, yang selan'selan'utnya disebututnya disebut --PIHAK KEDUAPIHAK KEDUA))

B

Baahhwwaa PIHAK PERTPIHAK PERTAMAAMA  d  daann PIHPIHAK AK KEDKEDUAUA seseara ara berbersamsama/sa/sama ama disdisebut ebut --PARAPARA PIHAK 

PIHAK ) dan sendiri/sendiri disebut -) dan sendiri/sendiri disebut -PIHAK PIHAK ).).

PIHAK

PIHAK PERTPERTAMAAMA  d  daann PIHAK KEDUAPIHAK KEDUA mengadakan mengadakan per'anper'an'ian 'ian ker'aker'asama sama 0sel0selan'utnyan'utnyaa di

dissebebutut 'P(r)$*)i$*+'P(r)$*)i$*+1 1 dengdengan an ketketententuan/uan/ketketententuan uan sebsebagaiagaimamana na diadiatur tur leblebih ih lanlan'ut 'ut daldalamam  per'an'ian ini.

 per'an'ian ini.

PIHAK PERTAMA

PIHAK PERTAMA dan danPIHAK KEDUAPIHAK KEDUA menerangkan terlebih dahulu : menerangkan terlebih dahulu : $.

$. BahwaBahwaPIHAK PERTAMAPIHAK PERTAMA adalah suatu rumah sakit yang bergerak dalam bidang usaha adalah suatu rumah sakit yang bergerak dalam bidang usaha  pelayanan

 pelayanan kesehatan kesehatan masyarakat, masyarakat, dengan dengan tu'uan tu'uan dan dan misi misi untuk untuk memberikan memberikan pelayananpelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan standar pelayanan medis yang baik.

kesehatan kepada masyarakat dengan standar pelayanan medis yang baik. 2.

2. BaBahwhwaa PIHAK KEDUAPIHAK KEDUA adalah sadalah suatu Badauatu Badan Perimn Perimpunan kuil Ipunan kuil Indonesindonesia yang dalama yang dalam kot

kota !edaa !edan n dan bedan bermarmaksuksud untud untuk menyk menyediaediakan laykan layanan Roanan Rohani hani kepkepada pasada pasien diien di Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Umum Bina asih Bina asih !edan!edan.. *.

*. Bahwa berdasarkan hal/hal tersebut di atas,Bahwa berdasarkan hal/hal tersebut di atas, PIHAK PERTAMAPIHAK PERTAMA  dan  danPIHAK KEDUAPIHAK KEDUA setu'

setu'u men'aliu men'alin ker'asama untun ker'asama untuk meningkatk meningkatkan pelayanakan pelayanan rohaniwan n rohaniwan di Rumah Sakitdi Rumah Sakit Umum Bina asih.

(2)

!aka berdasarkan hal/hal tersebut, PIHAK PERTAMA  dan PIHAK KEDUA setu'u dan sepakat untuk membuat dan menandatangani Per'an'ian ini berikut lampiran/lampiran dan  perubahan/perubahannya, dengan syarat/syarat dan ketentuan/ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1 DE,INISI

Istilah/istilah yang disebutkan dalam pasal ini untuk selan'utnya dalam Per'an'ian akan diartikan sebagaimana telah dide3inisikan dalam pasal ini, keuali apabila konteksnya menghendaki  pengertian yang berbeda :

$. -R!-$*i$$*) adalah indi4idu yang memiliki kompetensi dan diberi i5in oleh pihak  RSU Bina asih untuk memberikan pelayanan rohani kepada Pasien RSU Bina asih !edan.

2. -P$i(*) adalah Indi4idu yang terda3tar sebagai pengguna pelayanan kesehatan di RSU Bina asih.

*. -K(#$r"$ P$i(*) adalah keluarga dari Indi4idu yang terda3tar sebagai pengguna  pelayanan kesehatan di RSU Bina asih.

%. -P($$*$* R!-$*i) adalah bimbingan rohani yang dilaksanakan terhadap pasien RSU Bina asih sesuai dengan nilai 6 nilai budaya dan keperayaan yang dianut atas  persetu'uan dari pasien atau keluarga yang dilakukan olehPIHAK KEDUA.

7. -Sir$$* R!-$*i P$i(*) adalah salah satu bentuk pelayanan rohani yang dilaksanakan seara rutin dengan 3rekuensi dua kali seminggu bertu'uan untuk memenuhi kebutuhan rohani pasien dan keluarga sehingga pasien senantiasa ingat kepada "uhan yang maha esa dan bersikap tabah dalam menghadapi penyakitnya.

8. -K!*#%$i d$* M!%i$i) adalah salah satu bentuk pelayanan rohani yang dilaksanakan atas permintaan pasien, berupa konsultasi dan pemberian moti4asi terhadap  pasien baik seara langsung ataupun melalui media tergantung kebutuhan pasien dan

kemampuan rohaniawan.

+. -Bi3i*"$* R!-$*i P$i(* Kri%i) adalah salah satu bentuk pelayanan rohani yang dilaksanakan atas permintaan pasien atau keluarga, terhadap pasien dalam kondisi kritis atau stadium terminal.

&. -,!r$% P(ri*%$$* Bi3i*"$* R!-$*i P$i(*) adalah surat pernyataan bahwa pasien atau keluarga menginginkan pelayanan rohani yang disediakan olehPIHAK KEDUA.

PASAL 2

(3)

PIHAK KEDUA  dengan ini menyetu'ui untuk memberikan pelayanan rohani kepada pasien gawat darurat dan rawat inap RSU Bina asih yang membutuhkan dengan sebaik/baiknya dan  penuh rasa tanggung 'awab.

PASAL 4

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

"anpa mengesampingkan hak P9R9 PI9 untuk mengakhiri per'an'ian ini, per'an'ian ini  berlaku untuk 'angka waktu satu 0$1 tahun dan diperpan'ang seara otomatis 'ika tidak ada

keberatan dari P9R9 PI9.

PASAL 5

BATASAN DAN PROSEDUR PELAYANAN ROHANI $. Batasan Pelayanan Rohani adalah :

a. Pelayanan Rohani dapat berupa !oti4asi, onsultasi, ;eramah 9gama dan Doa yang dipimpin oleh rohaniawan.

 b. "idak dibenarkan untuk menggunakan pelayanan rohani sebagai usaha untuk  merekrut atau menga'ak pasien atau keluarga pasien memeluk atau mengubah keperayaan yang sudah dianutnya

. !ateri pelayanan Rohani disesuaikan dengan kemampuan Rohaniawan dan ebutuhan Rohani Pasien.

d. "idak dibenarkan untuk men'elekkan atau menemarkan suatu keperayaan atau  budaya tertentu dalam proses pelayanan rohani

e. "idak dibenarkan untuk men'elekkan atau menemarkan suatu Instansi termasuk  rumah sakit dalam proses pelayanan rohani

3. "idak dibenarkan untuk memberikan keterangan dan<atau pendapat dan<atau moti4asi yang bertentangan dengan keterangan dokter, tenaga medis, dan Peraturan Rumah sakit.

g. "idak dibenarkan untuk mempengaruhi pasien terkait pengambilan keputusan  persetu'uan tindakan yang akan dilakukan oleh dokter terhadap pasien.

h. "idak dibenarkan untuk memungut biaya dalam bentuk apapun kepada pasien

2. Prosedur Pelayanan Rohani adalah :

a. Petugas mendata pasien kemudian memberikan in3ormasi dan menawarkan  pelayanan rohani kepada pasien atau keluarga.

 b. Jika pasien< keluarga menyetu'ui Pelayanan Rohani, pasien<keluarga mengisi =ormulir Permintaan Pelayanan Rohani dan menentukan Pelayanan Rohani yang diinginkan sesuai dengan ebutuhan.

(4)

d. Rohaniawan sebelum melakukan kegiatan rohani harus berdiskusi dulu dengan dokter yang merawat untuk membahas Pelayanan Rohani sesuai kondisi pasien. e. Pelayanan Rohani yang diberikan untuk pasien gaduh gelisah harus mendapat

 persetu'uan dari penanggung 'awab pasien dan dokter.

3. Rohaniawan menguapkan salam dan melakukan Identi3ikasi Pasien.

g. Rohaniawan memperkenalkan diri, dan mengin3ormasikan pelayanan rohani yang akan diberikan.

h. Rohaniawan memberikan pelayanan rohani. i. Rohaniawan menguapkan salam.

 '. Pelayanan Rohani diberikan dengan menggunakan !edia Buku, !ultimedia, dan Bimbingan >angsung dari Rohaniawan.

k. Pasien atau eluarga Pasien !enandatangani =orm !ateri Pelayanan Rohani setiap Bimbingan Rohani Pasien diberikan.

l. 9pabila Pasien atau eluarga Pasien membutuhkan Pelayanan Rohani di luar   'adwal rutin, maka Pasien atau eluarga Pasien dapat menghubungi Rohaniawan

melalui Perawat Rawat Inap.

m. Setiap rohaniawan yang memberikan pelayanan rohani di RSU Bina asih harus menghormati nilai 6 nilai agama, budaya dan pri4asi dari setiap Pasien di RSU Bina asih.

n. 9pabila Pelayanan Rohani yang diberikan menimbulkan gangguan terhadap Pasien 0baik pasien yang meminta pelayanan rohani atau bukan1 maka rumah sakit berhak  menghentikan proses pelayanan Rohani yang sedang berlangsung.

PASAL 

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

$. PIHAK PERTAMA berhak !enerima Jasa Pelayanan Rohani dariPIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA berhak untuk menghentikan Pelayanan Rohani yang sedang diberikan olehPIHAK KEDUA apabila pelayanan rohani yang diberikan tidak sesuai dengan batasan  pelayanan rohani dan prosedur pelayanan rohani yang ditetapkan padaPASAL 5.

*. PIHAK PERTAMAwa'ib men'aga kerahasiaan in3ormasi pasien sesuai dengan peraturan yang berlaku.

%. PIHAK PERTAMAwa'ib menyediakan -3ormat Permintaan Bimbingan Rohani Pasien). 7. PIHAK PERTAMAwa'ib menanyakan kebutuhan Pelayanan Rohani pasien<keluarga.

8. PIHAK PERTAMA wa'ib menghubungi PIHAK KEDUA  apabila terdapat pasien yang membutuhkan pelayanan rohani.

PASAL 6

(5)

$. PIHAK KEDUA berhak menolak pelayanan rohani yang tidak sesuai kemampuanPIHAK  KEDUA

2. PIHAK KEDUA berhak memberikan saran dan pendapat kepada Dokter atau Petugas medis mengenai kondisi pasien.

*. PIHAK KEDUA wa'ib mematuhi peraturan yang berlaku di RSU Bina asih.

%. PIHAK KEDUA wa'ib menghormati dan men'aga pri4asi setiap pasien di RSU Bina asih. 7. PIHAK KEDUA wa'ib memberikan pelayanan rohani sesuai dengan batasan dan prosedur 

yang ditetapkan padaPASAL 5

8. PIHAK KEDUA wa'ib mengisi absen dan 3ormulir yang telah disediakan oleh PIHAK  PERTAMA sesuai dengan prosedur yang ditetapkan padaPASAL 5

+. PIHAK KEDUA wa'ib melakukan konsultasi kepada dokter yang merawat pasien, sebelum memberikan pelayanan rohani.

PASAL 7

PENGAKHIRAN/PEMBATALAN

$. Para Pihak dapat mengakhiri Per'an'ian sesuai dengan ketentuan/ ketentuan berikut :

a. setelah menyampaikan pemberitahuan tertulis sedikitnya enam puluh 081 hari sebelumnya kepada Pihak lainnya? atau

 b. 'ika salah satu Pihak melakukan pelanggaran atas salah satu ketentuan dalam Per'an'ian ini dan tidak dapat memperbaiki pelanggaran yang dilakukannya tersebut selama tiga puluh 0*1 hari se'ak penerimaan pemberitahuan dari Pihak lain mengenai  pelanggaran yang dilakukannya

2. Pengakhiran Per'an'ian ini sama sekali tidak mempengaruhi kewa'iban/kewa'iban Para Pihak  hingga saat ter'adinya hal tersebut atau yang timbul sebelum tanggal pengakhiran Per'an'ian tersebut

*. Per'an'ian ini berakhir atas dasar kesepakatan Para Pihak. Para Pihak dalam Per'an'ian ini setu'u untuk mengenyampingkan ketentuan sebagaimana tertulis pada ayat kedua dan ketiga dari Pasal $288 itab Undang/undang ukum Perdata yang memerlukan keputusan  pengadilan dalam pengakhiran kewa'iban/kewa'iban dari Para Pihak dalam Per'an'ian ini.

PASAL 8 SANKSI

9pabilaPIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan peker'aan sesuai Pasal 2 Per'an'ian ini karena kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan memberikan Pelayanan Rohani serupa dalam waktu yang akan ditentukan kemudian oleh Para Pihak.

PASAL 9

(6)

$. @ang dimaksud dengan keadaan memaksa 0selan'utnya disebut -=ore !a'eure)1 adalah suatu keadaan yang ter'adinya diluar kemampuan, kesalahan atau kekuasaan P9R9 PI9  dan yang menyebabkan PI9 yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewa'ibannya dalam kesepakatan ini. =ore !a'eure tersebut meliputi  benana alam, ban'ir, wabah, perang 0yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan1,  pemberontakan, huru hara, pemogokan umum, kebakaran dan kebi'akan Pemerintah yang  berpengaruh seara langsung terhadap pelaksanaan kesepakatan ini.

2. Dalam hal ini ter'adinya peristiwa =ore !a'eure, maka PI9 yang terhalang untuk  melaksanakan kewa'ibannya tidak dapat dituntut oleh PI9 lainnya, PI9 yang terkena =ore !a'eure wa'ib memberitahukan adanya peristiwa =ore !a'eure tersebut kepada PI9 yang lain seara tertulis paling lambat + 0tu'uh1 hari kalender se'ak saat ter'adinya  peristiwa =ore !a'eure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pe'abat yang berwenang

yang menerangkan adanya peristiwa =ore !a'eure tersebut. PI9 yang terkena =ore !a'eure wa'ib mengupayakan dengan sebaik/baiknya untuk tetap melaksanakan kewa'ibannya sebagaimana diatur dalam kesepakatan ini segera setelah peristiwa =ore !a'eure berakhir.

*. 9pabila peristiwa =ore !a'eure tersebut berlangsung terus menerus hingga melebihi atau diduga oleh PI9 yang mengalami =ore !a'eure akan melebihi waktu * 0tiga puluh1 hari kalender, maka P9R9 PI9 sepakat untuk menin'au kembali 'angka waktu kesepakatan ini.

%. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PI9 sebagai akibat ter'adinya  peristiwa =ore !a'eure bukan merupakan tanggung 'awab PI9 yang lain.

PASAL 10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

$. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan Per'an'ian ini akan diselesaikan terlebih dahulu seara musyawarah dan mu3akat oleh P9R9 PI9.

2. 9pabila penyelesaian seara musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat $, Pasal ini tidak berhasil menapai mu3akat, maka P9R9 PI9 sepakat untuk menyerahkan  penyelesaian perselisihan tersebut melalui pengadilan.

*. !engenai kesepakatan ini dan segala akibatnya, P9R9 PI9 memilih kediaman hukum atau domisili yang tetap dan umum di antor Pengadilan "inggi "ata Usaha #egara !edan.

(7)

PASAL 11 ADDENDUM

9pabila dalam pelaksanaan kesepakatan bersama ini P9R9 PI9 merasa perlu melakukan  perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atas kesepakatan P9R9 PI9 

yang dituangkan dalam 9ddendum per'an'ian ini yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari per'an'ian ini.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

KUIL SAI GHANESHA RSU BINA KASIH MEDAN

 SURATA& S.A" < dr. Wi!"!<

Referensi

Dokumen terkait

Kelurahan Minomartani adalah salah satu instansi pemerintah di Sleman yang mempunyai banyak data kependudukan, namun masih menggunakan sistem manual dalam

Berdasarkan Layout peta kontur Danau Kelapa Gading yang diolah dengan menggunakan Software Surfer 8 memperjelas bahwa pada bagian utara, timur, barat, dan utara pulau adalah

Bantalan pada alat uji dibagi atas dua bagian, yaitu bantalan 1 dan bantalan 2 yang berada pada bagian 1, bantalan 1 merupakan bantalan yang mengalami

 Pengecoran harus dilakukan dengan merata, adukan beton yang telah dicorkan, tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meter dalam arah datar..  Bagian struktur

Syok hipovolemik dapat didiagnosis dari anamnesa berupa riwayat penyakit penting untuk menentukan penyebab yang mungkin dan untuk penanganan lansung.

Tuli mendadak atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) didefinisikan sebagaibentuk sensasi subjektif kehilangan pendengaran sensorineural pada satu atau kedua

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

Oleh karena belum mempunyai kcsanggupan untuk mem- buat rumah yang cukup baik m~a untuk sementnra mereka membuat gubuk di tempat-tcmpat tcrtentu yaitu di atas