• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Skripsi. Masyarakat Ekomoni Asia (MEA) pada tahun Menurut Syabi (2015) MEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ringkasan Skripsi. Masyarakat Ekomoni Asia (MEA) pada tahun Menurut Syabi (2015) MEA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Skripsi

Perkembangan perekonomian yang semakin pesat di era globalisasi ini menjadi pendorong bagi Negara berkembang seperti Indonesia untuk terus memperbaiki perekonomian bangsanya. Ditambah lagi fakta bahwa telah dimulai Masyarakat Ekomoni Asia (MEA) pada tahun 2015. Menurut Syabi (2015) MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagaangan bebas antara Negara-negara Asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Negara yang terlibat dalam MEA meliputi: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailan, Brunai Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar. Perdagangan bebas dampak dari (MEA) Masyarakat Ekonomi Asia ini menjadi peluang untuk Bangsa Indonesia dalam meningkatkan perekonomiannya, tentunya di barengi dengan perbaikan-perbaikan diberbagai sektor perekonomian. Salah satunya adalah dalam hal UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang menjadikan masyarakat lebih mandiri dan siap menghadapi persaingan ekonomi dewasa ini. Berkembangnya suatu Usaha Mikro Kecil dan Menengah tidak bisa di pisahkan dari pembiayaan, disinalah peran lembaga keuangan atau pun non-keuangan dalam memberikan pembiayaan kredit untuk (UMKM) Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

(2)

Dilihat secara etimologi pembiayaan berasal dari kata biaya, dalam (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia, biaya memiliki arti uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dsb) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran. Dalam kontek ini penulis berkesimpulan pembiayaan yaitu uang yang dipinjamkan kreditur untuk keperluan operasional usaha debitur menurut Ridha (2005). Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 06/per/M.KUKM/I/2007 tentang petunjuk teknis program pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro pola syariah bahwa pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya yang mewajibkan penerimaan pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad dengan pembayaran sejumlah bagian hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.

Tujuan dari Pembiayaan menurut Muhamad (2005:17-18) terdiri atas dua yaitu bersifat makro dan mikro. Tujuan yang bersifat makro, antara lain: Peningkatan ekonomi umat, artinya: masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayan mereka dapat melakukan akses ekonomi. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya: untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh dari pembiayaan. Pihak surplus dana menyalurkan kepada pihak yang minus dana. Meningkatkan produktivitas dan memberi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan daya produksinya. Membuka

(3)

lapangan kerja baru. Sedangkan tujuan yang bersifat mikro antara lain: Memaksimalkan laba, meminimalisasikan risiko kekurangan modal pada suatu usaha, pendayagunaan sumber daya ekonomi, Penyaluran kelebihan dana dari yang surplus dana ke yang minus dana.

Pembiayaan yang dilakukan oleh lembanga non-keuangan seperti PT Pegadaian (Persero) juga memberikan kontribusi dalam perkembangan UMKM di Indonesia. Menurut Abdulkadir M dan Rilda M (2000:105) PT Pegadaian (Persero) adalah salah satu bentuk lembaga pembiayaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas yang berpenghasilan rendah. Pegadaian menyalurkan dananya kepada masyarakat yang membutuhkan dengan bunga yang relatif rendah dan pelayanan yang cepat. Dana tersebut biasanya digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan-kebutuhan yang mendesak, misalnya biaya pendidikan anak di awal tahun ajaran, biaya pengobatan bagi keluarga yang sakit, biaya kebutuhan idul fitri dan lain-lain. PT Pegadaian (Persero) adalah salah satu bentuk lembaga pembiayaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas berpenghasilan rendah yang membutuhkan dana dalam waktu segera. PT Pegadaian ( Persero ) bertujuan untuk membantu golongan masyarakat ekonomi lemah dalam mengatasi kesulitan dana yang dibutuhkan segera. PT Pegadaian ( Persero ) juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lapisan bawah yang berpenghasilan rendah dengan mencegah dan menghindari praktek lintah darat dan Pegadaian gelap dengan bunga yang tinggi. Salah satu produk pembiayaan yang ditawarkan oleh PT Pegadaian (Persero) kepada masyarakat adalah Kreasi, KREASI (Kredit Ansuran Sistem Fidusia) adalah

(4)

pemberian pinjaman dengan sistem fidusia yang ditujukan bagi masyarakat pengusaha mikro kecil dan menengah, dengan menyalurkan dana kredit cepat, murah, serta mudah dalam pengurusannya dan menggunakannya sistem fidusia. (www.Pegadaian.or).

Sistem fidusia, fidusia menurut asal katanya berasal dari bahasa Romawi fides yang berarti kepercayaan. Menurut Undang-undang nomor 42 Tahun 1999, pengertian Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. Dari keterangan tersebut penulis berkesimpulan sistem fidusia (Kreasi) disini adalah suatu kebijakan dari kreditur untuk debitur dalam memberikan kredit dengan jaminan suatu benda yang bisa dipercaya menjadi jaminan dari kredit tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Azmi Alfinovita dan Ganis Sukoharsono (2014) yang berjudul“Evaluasi Sistem Pengendalian Intern pada Proses Pemberian Kredit UMKM” (Studi pada PT. BPR Nusumma Jatim) Hasil dari penelitian ini adalah pengendalian intern atas prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh BPR Nusumma Jatim telah memadai. Dengan ada Pengendalian Internal yang memadai ini diharapkan mampu meminimalisir terjadinya kecurangan serta meminimalisir angka kredit bermasalah yang dihadapi oleh BPR Nusumma Jatim sehingga tidak akan menimbulkan kerugian untuk perusahaan.

Dalam pemberian kredit suatu lembaga pembiayaan memiliki sistem atau tatanan aturan yang mempermudah tercapainya tujuan dari lembaga pembiayaan

(5)

tersebut. Suatu sistem perlu untuk di evaluasi guna meminimalisis kerugian yang menjadi penghambat tercapainya tujuan suatu lembaga. Dari penjelasan dan fakta diatas yang menjadi latar belakar penulis dalam penelitian dengan judul “EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN KREDIT DENGAN AGUNAN SISTEM FIDUSIA ( KREASI ) ( Studi Kasus pada PT Pegadaian ( Persero ) Cabang Blitar ).

Adapun tujuan dilakukannya penelitian tentang “Evaluasi Sistem Pembiayaan Kredit dengan Agunan Sistem Fidusia (KREASI) pada PT Pegadaian(Persero) Cabang Blitar” ini adalah untuk mengetahui implementasi Sistem Pembiayaan Kredit Agunan dengan Sistem Fidusia (KREASI) pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Blitar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif ialah data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata atau gambar dari pada angka-angka. Data tersebut mencangkup transkrip wawancara, catatan lapangan, dokumentasi (fotografi), videotape, dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman resmi lainnya menurut Emzir (2012:3). Dalam penelitian ini menggunakan analisis data dalam bentuk interaktif dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat laporan hasil penelitian yaitu data-data yang terkait dengan sistem pembiayaan kredit agunan dengan sistem fidusia pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Blitar. 2. Mengolah data-data mengenai sistem pembiayaan kredit agunan fidusia pada

(6)

3. Mengevaluasi sistem pembiayaan kredit agunan fidusia pada PT Pegadaian (Persero) dengan analisis kualitatif yaitu membandingkan teori mengenai sistem informasi akuntansi dengan penerapan sistem yang ada pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Blitar.

4. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap system pembiayaan kredit dengan agunan sistem fidusia ( Kreasi) di PT Pegadaian (Persero) Cabang Blitar, dapat disimpulkan bahwa sistem pembiayaan kredit dengan agunan sistem fidusia yang ada di PT Pegadaian (Persero) dari segi Pengendalian Internalnya cukup baik dimana setiap transaksi mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang, terdapat pemisahan tugas yang telah memadai sehingga hal tersebut cukup untuk mencegah penyalahgunaan wewenang, operasional PT Pegadaian(Persero) yang berjalan secara efektif. Dan pengendalian untuk pengajuan pembiayaan dengan dengan berbagai survey yang tujuannya untuk menjaga harta milik perusahaan agar tidak digunakan oleh nasabah yang tidak bertanggung jawab.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Blitar, mulai sosialisasi Produk pembiayaan Kreasi oleh pihak Pegadaian kepada masyarakan , proses pegajuan kredit, pembayaran angsuran, syarat dan kebijakan kredit, prosedur pembiayaan, prosedur analisis kredit, prosedur pembayaran angsuran, prosedur deklarasi, Prosedur pelunasan kredit, dan prosedur penarikan barang jaminan, maka secara keseluruhan telah berjalan secara baik. Pembiayaan

(7)

kredit dengan agunan system fidusia (Kreasi) pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Blitar jika dalam prespektif islam sewa modal (bunga pinjaman) bertentangan dengan ketentuan hutang piutang( Kredit) dalam islam yang menyatakan bahwa pengambilan manfaat (bunga) adalah riba.

Berdasarkan data dari PT Pegadaian (Persero) Cabang Blitar, data daftar nasabah yang aktif dengan pengajuan Kredit agunan dengan system fidusia (Kreasi) di Pegadaian pada tahun 2012, 2013, dan 2014 dengan total jumlah 168 nasabah yang pernah menunggak dan mendapatkan denda karena tidak sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditetapkansebesar 23 nasabah, jika diprosentase sebesar 13,7% dari total nasabah kredit agunan dengan sistem fidusia (Kreasi) dari keseluruhan nasabah, dan 86,3% lainnya sesuai jatuh tempo ( Lancar) dan selama tahun 2012 sampai 2015 berdasarkan wawancara dengan analis kredit beliau mengatakan “ samapai saat ini tidak ada dari nasabah kredit yang sampai mengalami kredit macet, sehingga menyebabkan penarikan barang jaminan, adapun masalah-masalah dalam pembayaran angsuran nasabah Kreasi masih dapat diberikan solusi dari pihak Pegadaian”. Dari penjelasan ini bisa ditarik kesimpulan bahwa prosedur, sdm yang terkait pembiayaan kredit telah berjalan baik. Saran saya untuk meningkatkan jumlah nasabah Pembiayaan Kredit untuk usaha mikro sistem fidusia (Kreasi) Tim Pemasar harus lebih sering-sering lagi memberikan sosialisasi kemasyarakat agar masyarakat lebih mengenal Pembiayaan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

• Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas perlu diketahui oleh masyarakat sebagai pengguna pelayanan, oleh lintas program, dan sektor terkait untuk meningkatkan kerja sama,

The number of people travelling to the region from Finland can also be considered exceptional in the sense that jihadist activism has been very modest in every measure in this

• secara konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas ( file ) yang saling berhubungan ( relation ) dengan tata cara yang

[r]

Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki oleh bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat diuangkan, menyatakan jenis sumber dana bank

Fungsi Alun-alun Kota Bandung menunjukkan perubahan, dari sebuah lapangan terbuka dengan fungsi administratif kota tradisional hingga menjadi sebuah taman kota yang

Kasus kesehatan reproduksi remaja juga terjadi di Kota Gunungsitoli, berdasarkan penelitian Delfi Krista Daeli (2016) yang melakukan wawancara dengan guru bimbingan penyuluhan

Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis struktur dan kinerja industri pakan ternak dengan pendekatan struktur- perilaku-kinerja, dan juga untuk menganalisis faktor-