Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada UKM Keripik Buah Di Kota Batu Analysis of Contributions Component Technology In SME Fruit Chips In Batu City
Sigit Prayitno1)*, Imam Santoso2), Usman Effendi2)
1)Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Univ. Brawijaya 2)Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Univ. Brawijaya
*email_korespondensi: sigitprayitno27@yahoo.com Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil kontribusi komponen-komponen teknologi pengolahan pada UKM keripik buah di Kota Batu dan mengetahui hasil perbandingan kontribusi komponen-komponen teknologi pada UKM keripik buah di Kota Batu. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Technometric dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode Technometric digunakan untuk menilai kontribusi komponen teknologi (Technoware, Humanware Infoware, dan Orgaware) di UKM Keripik Buah, sedangkan untuk penilaian intensitas komponen teknologi tersebut dengan metode AHP. Penilaian kontribusi komponen teknologi ini dilakukan di 3 UKM Keripik Buah di Kota Batu yaitu UKM Palem Ijo, UKM Arjuna 999 dan UKM Ramayana Agromandiri. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan nilai Technology Contribution Coefficient (TCC) yang terbesar diantara 3 UKM Keripik Buah di Kota Batu adalah pada UKM Ramayana Agromandiri dengan nilai TCC sebesar 0,53. Sedangkan untuk nilai TCC pada UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo yaitu 0,482 dan 0,428. Meskipun berbeda nilai TCC-nya, tingkat kontribusi komponen teknologi pada ketiga UKM tersebut berada pada tingkat teknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kualitatif termasuk dalam klasifikasi cukup.
Kata Kunci: AHP, Technometric, Teknologi, UKM Keripik Buah Abstarct
This research aims to analyze the results of the contribution of the components of the processing technology SMEs fruit chips in Batu and know the results of the contribution ratio of technology components in SMEs fruit chips in Batu. In this study Technometric approach and Analytical Hierarchy Process (AHP). Technometric methods used to assess the contribution of technological components (Technoware, Humanware Infoware, and orgaware) in SMEs Fruit Chips, whereas for the assessment of the intensity of the technological component with AHP. Assessment contribution of technology components is done in three SMEs Fruit Chips in Batu namely Palm Ijo SMEs, Arjuna 999 SMEs and SME Agromandiri Ramayana. Based on the analysis of data obtained values Technology Contribution Coefficient (TCC) which is the largest among the three SMEs Fruit Chips in Batu is on SMEs Ramayana Agromandiri the TCC value of 0.53. As for the value of TCC on Arjuna 999 SMEs and SME Palm Ijo namely 0.482 and 0.428. Despite its different TCC value, the level of contribution of technology to the third component of the SMEs are at the level of semi-modern technology and if considered in a qualitative assessment included in the classification enough.
Keyword: AHP, SMEs Fruit Chips, Technology, Technometric
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi telah
menjadikan dunia lebih dinamis. Teknologi
telah memungkinkan berbagai negara
maupun perusahaan termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM) mampu meningkatkan daya saing mereka, baik berupa efisiensi produksi maupun dalam bentuk kualitas barang atau jasa yang dihasilkan. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia memegang peranan sentral dan strategis
dalam pembangunan ekonomi kerakyatan dan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Jika UKM mendapat perhatian khusus dengan pola pengembangan dan kebijakan yang terarah maka akan menjadi tulang punggung (backbone) bangkitnya sektor riil di Daerah (Djamhari, 2006).
Usaha Kecil dan Menengah semakin diakui sebagai kendaraan utama untuk pembangunan ekonomi di negara maju dan berkembang. Hal ini adalah sumber utama
bagi tenaga kerja, pendapatan, inovasi dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, UKM
telah menjadi aset utama dalam
perekonomian. Di sebagian besar negara di dunia, tingkat ketergantungan ekonomi pada usaha kecil dan menengah telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. (Pushpakumari dan Watanabe, 2008). UKM Keripik Buah merupakan salah satu dari jenis UKM yang memiliki potensi yang
sangat bagus untuk dikembangkan
khususnya di wilayah Kota Batu. Kota Batu merupakan daerah pariwisata yang berada di daerah pegunungan sehingga mempunyai
potensi pertanian yang cukup baik
khususnya pertanian hortikultura seperti buah-buahan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dan
kelangsungan hidup UKM Keripik Buah adalah teknologi yang diterapkan oleh UKM.
Son (2014), mendefinisikan
teknologi sebagai proses yang digunakan setiap perusahaan untuk mengkonversi input tenaga kerja, bahan, modal, energi dan informasi menjadi output dari nilai yang lebih besar. Teknologi merupakan salah satu pendukung perkembangan suatu industri yang sangat penting dan perlu
untuk diperhatikan. Upaya untuk
melakukan pengembangan industri yaitu dengan mengembangkan inovasi teknologi yang dapat dinyatakan dalam empat basis komponen teknologi pada proses operasi yaitu komponen fasilitas (technoware), kemampuan sumber daya (humanware), dokumen dan informasi (infoware), dan kerangka kerja (orgaware) (Yerusalem, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar kontribusi
komponen teknologi dalam proses
transformasi Keripik buah dengan
menggunakan pendekatan Teknometrik dan
pembobotan dengan metode AHP
(Analytical Hierarchy Process) berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Setelah mendapatkan kontribusi komponen teknologi di masing-masing UKM tersebut, selanjutnya dilakukan perbandingan dari
hasil masing-masing UKM. Dengan
perbandingan tersebut dapat diketahui
komponen teknologi yang perlu
dikembangkan, sehingga komponen
teknologi yang lemah di UKM tersebut dapat segera diperbaiki.
Penelitian ini bertujuan untuk
Menganalisis hasil kontribusi komponen-komponen teknologi pengolahan pada UKM Keripik Buah di Kota Batu dan mengetahui hasil perbandingan kontribusi komponen-komponen teknologi pada UKM Keripik Buah di Kota Batu.
2. Bahan dan Metode
Penelitian ini dilakukan di 3 UKM keripik buah yang ada di Kota Batu yaitu UKM Palem Ijo, UKM Arjuna 999 dan UKM Ramayana Agromandiri. Penelitian menggunakan pendekatan Technometric dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode technometric yang digunakan untuk menilai kontribusi komponen teknologi (Technoware, Humaware Infoware, dan
Orgaware) di UKM Keripik Buah,
sedangkan untuk penilaian intensitas
komponen teknologi tersebut dengan
metode AHP. Berikut ini adalah langkah-langkah metode technometric (Nazarudin, 2008):
1. Estimasi Tingkat Sofistikasi
Untuk menentukan tingkat sofistikasi
komponen teknologi, dapat
menggunakan suatu prosedur penentuan skor terhadap kriteria penilaian masing-masing komponen teknologi.
2. Penilaian Kecanggihan Mutakhir
Rating state of the art dapat ditunjukkan dengan rumus (Nazaruddin, 2008) :
STi = | ... (1)
SI = | ... (2)
SHj = | ... (3)
SO = | ... (4)
Keterangan :
Tik : skor kriteria ke-k untuk technoware item i Hji : skor kriteria ke-i untuk humanware kategori
j
Fm : skor kriteria ke-m untuk inforware On : skor kriteria ke-n untuk orgaware
3. Penentuan Kontribusi Komponen
Kontribusi komponen kemudian dihitung
dengan menggunakan rumus-rumus
Ti = 1/9 [LTi + STi (UTi-LTi)] ... (5)
Hj = 1/9 [LHj + SHj (UHj-LHj)] ... (6)
I = 1/9 [LI + SI (UI-LI)] ... (7)
O = 1/9 [LO + SO (UO-LO)] ... (8)
Keterangan: Ti: kontribusi masing-masing item i dari technoware Hj: kontribusi masing-masing item j dari humanware I : kontribusi masing-masing item i dari infoware O : kontribusi masing-masing item o dari orgaware U : batas atas L : batas bawah 4. Penilaian Intensitas Kontribusi Komponen Estimasi untuk intensitas kontribusi komponen, dapat dilakukan dengan menggunakan matriks perbandingan berpasangan. Hal ini bisa dilakukan dengan metode AHP. 5. Perhitungan Koefisien Kontribusi Teknologi Dalam suatu fasilitas transformasi, koefisien kontribusi teknologi (technolgy contribution coeffisient, TCC) didefinisikan sebagai berikut (Nazaruddin, 2008): TCC = Tβt x Hβh x Iβi x Oβo ... (10)
Dimana :
T : Kontribusi fasilitas rekayasa terhadap koefisien kontribusi teknologi
H : Kontribusi kemampuan insan dari manusia
I : Kontribusi akses dan kemampuan teknologi
O : Kontribusi pemanfaatan atas perangkat organisasi
β : Kepentingan relatif kriteria fasilitas rekayasa
Kemudian nilai TCC akan dibandingkan dengan syarat nilai sebagai berikut:
Tabel 1. Penilaian Kualitatif Berdasarkan
Selang Nilai
Harga TCC Tingkat Klasifikasi 0 < TCC ≤ 0.1 Sangat rendah 0.1 < TCC ≤ 0.3 Rendah 0.3 < TCC ≤ 0.5 Cukup 0.5 < TCC ≤ 0.7 Baik 0.7 < TCC ≤ 0.9 Sangat baik 0.9 < TCC ≤ 1.0 Kecanggihan modern Sumber : Nazarudin, 2008
Tabel 2. Tingkat Teknologi TCC Harga TCC Tingkat Teknologi 0 < TCC ≤ 0.3 Tradisonal
0.3 < TCC ≤ 0.7 Semi modern 0.7 < TCC ≤ 1.0 Modern
Sumber: Wiraatmaja dan Ma’ruf, 2004
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis Perhitungan Kontribusi Teknologi
Penilaian tingkat teknologi pada UKM Ramayana Agromandiri, UKM Palem Ijo dan UKM Arjuna 999 dilakukan menggunakan model teknometrik. Model
teknometrik mendefinisikan koefisien
kontribusi teknologi Technology
Contribution Coeffisien (TCC) dalam suatu
fasilitas transformasi di ketiga UKM tersebut. Kriteria komponen teknologi menggunakan metode scoring berdasarkan
penilaian subyektif terhadap kriteria
komponen technoware, humanware,
infoware dan orgaware.
3.2.1 Penilaian Kontribusi Komponen Teknologi
Penilaian kontribusi setiap komponen
diperoleh dengan menggunakan nilai
batasan derajat kecanggihan dan rating state
of the art. Nilai tersebut didapatkan dengan
menggunakan rumus (5), (6), (7), dan (8). Nilai kontribusi komponen teknologi untuk masing-masing komponen terlihat dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Kontribusi Komponen Teknologi Komponen Nilai Kontribusi UKM Palem Ijo UKM Arjuna 999 UKM Ramayana Agromandiri Technoware 0.597 0.606 0.604 Humanware 0.427 0.409 0.591 Infoware 0.522 0.511 0.544 Orgaware 0.272 0.389 0.391
Pada UKM Palem Ijo, komponen teknologi yang memiliki tingkat kontribusi terendah adalah orgaware dengan nilai
sebesar 0.272. Rendahnya tingkat
kontribusi komponen orgaware tersebut dikarenakan UKM Palem Ijo masih dalam
bentuk organisasi bisnis kecil yang
dipimpin sendiri, modal kecil dan tenaga kerja yang masih sedikit. Komponen teknologi yang memiliki nilai kontribusi tertinggi adalah komponen technoware
dengan nilai 0.597. Tingginya nilai kontribusi technoware tersebut dikarenakan komponen technoware pada UKM Palem Ijo sudah menggunakan fasilitas otomatis seperti mesin vaccum frying dan spinner sehingga sangat membantu dalam proses produksi.
Pada UKM Arjuna 999, komponen yang memiliki nilai kontribusi terendah adalah komponen orgaware dengan nilai 0.389. Hal tersebut dikarenakan UKM masih dalam bentuk organisasi bisnis kecil
namun sudah dapat meningkatkan
kapabilitas UKM. Komponen technoware memiliki nilai kontribusi tertinggi dengan nilai 0.606. Komponen technoware telah memberikan banyak kontribusi pada proses
transformasi khususnya dalam hal
kompleksitas operasional dan tingkat
pengawasan proses produksi.
Pada UKM Ramayana Agromandiri,
nilai kontribusi komponen orgaware
sebesar 0.391 menjadi nilai kontribusi
komponen terkecil jika dilihat dari
pentingnya komponen orgaware dalam proses transformasi pada UKM Ramayana Agromandiri. Penyebab kecilnya nilai tersebut adalah UKM masih merupakan organisasi bisnis yang kecil, tapi sudah mampu untuk meningkatkan kapabilitas. Nilai kontribusi komponen technoware sebesar 0.604 menjadi nilai kontribusi komponen tertinggi daripada komponen
teknologi yang lainnya. Komponen
technoware banyak memberikan kontribusi
pada proses transformasi di UKM
Ramayana Agromandiri.
3.2.2 Penentuan Intensitas Kontribusi Komponen Teknologi
Pengkajian intensitas kontribusi
komponen teknologi didapatkan dari
pemberian bobot/nilai dari tingkat intensitas
kontribusi komponen teknologi pada
kuesioner yang diberikan pada responden ahli. Dari hasil kuesioner tersebut kemudian
dilakukan perbandingan berpasangan
dengan metode Pairwise Comparison AHP
(Analytical Hierarchy Process) yang dapat
dilihat pada Lampiran 10. Hasil dari intensitas kontribusi komponen teknologi dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Nilai Intensitas Kontribusi Komponen Teknologi Komponen Teknologi Intensitas Kontribusi UKM Palem Ijo UKM Arjuna 999 UKM Ramayana Agromandiri Technoware 0.061 0.352 0.114 Humanware 0.475 0.460 0.577 Infoware 0.292 0.126 0.052 Orgaware 0.172 0.062 0.257 Consistency Ratio (CR) 0.084 0.042 0.096
Pada UKM Palem Ijo, komponen
humanware memiliki nilai intensitas terbesar yaitu 0.475 dan nilai intensitas
terendah pada komponen technoware
sebesar 0.061. Adapun intensitas komponen
humanware dan infoware masing-masing
sebesar 0.475 dan 0.172. Bila diurutkan,
maka nilai intensitas masing-masing
komponen tersebut sebagai berikut: βh > βi > β0 > βt. Nilai Consistency ratio sebesar
0.084 menunjukkan bahwa penilaian
tingkat kepentingan yang dilakukan telah konsisten karena nilai tersebut ≤ 0.1.
Pada UKM Arjuna 999, komponen
humanware memiliki nilai intensitas terbesar yaitu 0.460 dan nilai intensitas terendah pada komponen orgaware sebesar
0.062. Adapun intensitas komponen
technoware dan infoware masing-masing
sebesar 0,352 dan 0.126. Bila diurutkan,
maka nilai intensitas masing-masing
komponen tersebut sebagai berikut: βh > βt > βi > βo. Nilai Consistency ratio sebesar
0.042 menunjukkan bahwa penilaian
tingkat kepentingan yang dilakukan telah konsisten karena nilai tersebut ≤ 0.1.
Pada UKM Ramayana Agromandiri, komponen humanware memiliki nilai intensitas terbesar yaitu 0.577 dan nilai
intensitas terendah pada komponen
infoware sebesar 0.052. Adapun intensitas
komponen technoware dan orgaware
masing-masing sebesar 0.114 dan 0.257. Bila diurutkan, maka nilai intensitas masing-masing komponen tersebut sebagai berikut: βh > βo > βt > βi. Nilai
Consistency ratio sebesar 0.096 menunjukkan bahwa penilaian tingkat kepentingan yang dilakukan telah konsisten karena nilai tersebut ≤ 0.1.
3.2.3 Penentuan Nilai TCC (Technology Coefficient Contribution)
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi derajat kecanggihan, state of the art (SOTA), kontribusi komponen dan intensitas kontribusi komponen diperoleh nilai koefisien kontribusi teknologi (technology contribution coefficient) yang disebut TCC, disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Nilai TCC UKM Palem Ijo, UKM Arjuna 999 dan UKM
Ramayana Agromandiri.
UKM Komponen Limit SOTA Kontribusi Intensitas TCC Lower Upper Palem Ijo Technoware 1 7 0.729 0.597 0.061 0.428 Humanware 1 5 0.711 0.427 0.475 Infoware 1 6 0.740 0.522 0.292 Orgaware 1 3 0.725 0.272 0.172 Arjuna 999 Technoware 1 7 0.743 0.606 0.352 0.482 Humanware 1 5 0.670 0.409 0.460 Infoware 1 6 0.720 0.511 0.126 Orgaware 2 4 0.750 0.389 0.062 Ramayana Agromandiri Technoware 1 4 0.74 0.604 0.114 0.53 Humanware 1 5 0.72 0.591 0.577 Infoware 1 6 0.78 0.544 0.052 Orgaware 1 3 0.76 0.391 0.257
Nilai TCC yang didapatkan di UKM Palem Ijo yaitu sebesar 0.428. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kontribusi komponen teknologi pada UKM Palem Ijo berada pada tingkat teknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kulaitatif, maka tingkat kontribusi teknologi di UKM Palem Ijo masih termasuk cukup.
Nilai TCC yang didapatkan di UKM Arjuna 999 yaitu sebesar 0.482. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kontribusi komponen teknologi pada UKM Arjuna 999 berada pada tingkat teknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kulaitatif, maka tingkat kontribusi teknologi di UKM Arjuna 999 masih termasuk cukup.
Nilai TCC yang didapatkan di UKM Ramayana Agromandiri yaitu sebesar 0.53. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat kontribusi komponen teknologi pada UKM Ramayana Agromandiri berada pada tingkat
eknologi semi modern dan jika
dikategorikan dalam penilaian kulaitatif, maka tingkat kontribusi teknologi di UKM Ramayana Agromandiri masih termasuk cukup yang mendekati baik.
3.2 Perbandingan Kontribusi Teknologi UKM Ramayana Agromandiri, UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo
Perbandingan kontribusi teknologi (technoware, humanware, infoware, dan
orgaware) dalam penelitian ini digunakan
untuk membandingkan komponen teknologi yang ada pada masing-masing UKM (UKM Ramayan Agromandiri, UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo) sehingga dapat
diketahui kekuatan dan kelemahan
komponen teknologi pada masing-masing UKM. Adapun perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 Humanware Technoware Infoware Orgaware
Perbandingan Kontribusi Komponen Teknologi
Keterangan :
UKM Ramayana Agromandiri UKM Arjuna 999 UKM Palem Ijo
Gambar 1. Perbandingan Kontribusi Komponen Teknologi
Dari Gambar 1 dapat diketahui garis
biru menunjukkan nilai kontribusi
komponen teknologi di UKM Ramayana Agromandiri, garis abu-abu menunjukkan nilai kontribusi komponen teknlogi pada UKM Arjuna 999 dan garis berwarna
orange menunjukkan nilai kontribusi
komponen teknologi pada UKM Palem Ijo. Garis berwarna biru menempati posisi pada posisi paling luar diantara 2 garis lainnya, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai
kontribusi komponen teknologi
(technoware, humanware, infoware,
orgaware) di UKM Ramayana
Agromandiri paling besar diantara UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo.
Perbedaan kontribusi teknologi akan berdampak juga pada Nilai TCC pada masing-masing UKM. Semakin tinggi nilai kontribusi komponen teknologi maka akan semakin tinggi pula nilai TCC pada UKM. Nilai TCC yang tertinggi yaitu pada UKM
Ramayana Agromandiri dengan nilai
sebesar 0,53 dan selanjutnya yaitu UKM Arjuna 999 dengan nilai 0,482 kemudian UKM Palem Ijo dengan nilai 0,428. Besar kecilnya nilai TCC juga tergantung dari kapasitas produksi, jumlah tenaga kerja, dan jangkauan pemasaran. Korelasi nilai TCC pada masing-masing UKM dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 4.11 Korelasi Nilai TCC
Dari Tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa pada UKM Ramayana Agromandiri memiliki kapasitas produksi yang paling besar yaitu 15 ton/bulan dengan jangkauan
pemasaran sudah mencakup wilayah
nasional dan 21 tenaga kerja. Semakin besar kapastias produksi dan semakin luas wilayah pemasaran akan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Dalam hal ini tenaga kerja termasuk dalam komponen
humanware. Komponen humanware dalam
UKM harus dalam keadaan baik untuk
menunjang kapasitas produksi yang besar.
Selain komponen humanware, untuk
menunjang kapasitas produksi yang besar juga harus didukung dengan komponen
technoware, infoware dan orgaware dengan
kondisi yang baik pula.
4. Kesimpulan dan Saran
Dari pemaparan, pengolahan data dan perhitungan data pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
Technology Contribution Coefficient (TCC)
yang terbesar diantara 3 UKM Keripik Buah di Kota Batu adalah pada UKM Ramayana Agromandiri dengan nilai TCC sebesar 0.53. Sedangkan untuk nilai TCC pada UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo yaitu 0.482 dan 0.428. Meskipun berbeda nilai TCCnya, tingkat kontribusi komponen teknologi pada ketiga UKM tersebut berada pada tingkat teknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kualitatif termasuk dalam klasifikasi cukup.
Penelitian mengenai analisis
komponen teknologi masih dapat
dikembangkan lebih lanjut. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengukuran komponen teknologi dengan sampel yang lebih akurat sehingga dapat mewakili kondisi komponen teknologi UKM Keripik Buah di Kota Batu. Pada penelitian selanjutnya masih terbuka peluang untuk dilakukan pengukuran kandungan teknologi dengan menambahkan elemen teknologi yang lain sesuai dengan konsep manajemen teknologi untuk pengembangan wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
Djamhari, D. R. 2006. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Sentra UKM Menjadi Klaster Dinamis. Jurnal Infokop. 2(29):
83-91
Nazarudin. 2008. Manajemen Teknologi
Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta
Pushpakumari, M. D. and Watanabe, T. 2008. Do Strategies Improve SME
Performance? An Empirical Analysis of Japan and Sri Lanka.
Meijo Asian Research Journal, 1 (1), 61-75.
Son, Le Ngoc. 2014. A Proposed Model for
Firm’s Technological Capability Assessment under Uncertain Environment. International Journal of
Innovative Technology and Exploring Engineering (IJITEE) ISSN: 2278-3075, Volume-3, Issue-11, April 2014 Wiraatmaja, I. W. dan Ma’ruf A. 2004. The
Assesment of Technology in Supporting Industry Located at
Tegal Industrial Park. Proceddings
of Marine Transportation
Engineering Seminar. Hal: 1-10.
Yerusalem, A. 2007. Implementasi
Metode Technometric Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SMK Kelompok Pariwisata. Jurnal Pendidikan. 3(1):