• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar. Interaksi dalam pembelajaran menjadi salah satu ciri utama kegiatan belajar. Guru sebagai fasilitator memiliki peran sangat penting dalam pengembangan potensi siswa dalam pembelajaran. Penggunaan media serta bahan ajar yang tepat dapat membantu guru menciptakan pembelajaran yang komprehensif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia pendidikan mengalami kemajuan yang pesat dan berdampak positif, khususnya dalam pembelajaran. Perkembangan teknologi ini menciptakan banyak inovasi bahan ajar yang canggih dan menarik. Sehingga dengan perkembangan tersebut, siswa dapat belajar di manapun, kapanpun dan dengan siapapun sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Bahan ajar merupakan salah satu komponen penunjang pembelajaran yang sangat penting. Bahan ajar terdiri berbagai bentuk, ada bahan ajar cetak, bahan ajar audio, bahan ajar audio visual serta bahan ajar interaktif. Namun, sebagian besar yang digunakan di sekolah terbatas pada bahan ajar cetak saja. Padahal bentuk bahan ajar lain seperti bahan ajar interaktif lebih efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Satria Muhammad dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Multimedia Flash Interaktif

(2)

pada Materi Laju Reaksi di SMAN 29 Jakarta Selatan pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa multimedia flash diperlukan dan merupakan pilihan bahan ajar interaktif yang dapat mendukung pengoptimalan pemahaman siswa dalam memahami ilmu kimia, karena bahan ajar interaktif mendukung animasi, gambar, audio, video, teks dan pemrograman yang dapat mengaitkan ketiga tingkatan representasi kimia dengan kehidupan sehari-hari.

Diiringi dengan perkembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) menuntut guru untuk menggunakan teknologi yang lebih canggih dalam pemanfaatan media, bahan ajar dan sumber belajar. Prastowo menyebutkan (2015:43) bahwa bahan ajar yang berbasiskan teknologi, misalnya audio cassette, siaran radio, slide, filmstrips, film, video cassette, siaran televisi, video interaktif, computer based tutorial, dan multimedia.

Menurut hasil observasi yang peneliti lakukan di SDN Lowokwaru 2 Malang pada 17 Desember 2016, sekolah ini memiliki banyak potensi yang menunjang dalam implementasi penggunaan bahan ajar interaktif pada pembelajaran. Seluruh kelas di SDN Lowokwaru 2 Malang ini telah dilengkapi dengan proyektor untuk menunjang pembelajaran berbasis komputer. Selain itu, tersedia pula laboratorium komputer yang dapat dimanfaatkan penuh oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Namun, pemanfaatan ruang laboratorium komputer ini masih belum optimal. Laboratorium ini hanya sering digunakan untuk pembelajaran TIK saja dan jarang sekali digunakan dalam proses pembelajaran tematik sehari-hari.

Potensi lain adalah guru mempunyai gadget (laptop) yang dapat dimanfaatkan dalam merancang bahan ajar yang kreatif serta inovatif, namun guru belum

(3)

mampu memanfaatkannya. Guru-guru hanya memanfaatkan aplikasi standar yang tersedia pada gadget (laptop) tersebut, misalnya microsoft word atau microsoft power point yang digunakan untuk menyajikan materi serta latihan soal kepada siswa pada pembelajaran sehari-hari. Hal ini membuat siswa terkadang masih kesusahan dalam mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak. Siswa juga sering tidak kondusif dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari pengamatan yang dilakukan peneliti, ada beberapa siswa yang lebih memilih berbicara dengan teman yang ada di sampingnya serta ada pula yang sibuk bermain sendiri daripada mengikuti pembelajaran.

Permasalahan lain yang ditemukan yaitu siswa kurang mandiri dalam belajar. Siswa masih terlihat tergantung dengan temannya. Hal ini terlihat saat guru memberikan kuis. Terdapat hanya 26% atau sekitar 9 dari 34 siswa kelas 5A yang dapat menjawab pertanyaan lisan dari guru. Selain itu, hasil wawancara menyebutkan bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal guru harus memiliki berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa pada Sekolah Dasar. Siswa kelas V Sekolah Dasar masih cenderung senang bermain, bergerak dan melakukan sesuatu secara langsung.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti berupaya menghadirkan sebuah solusi alternatif yang dirasa efektif dan inovatif dalam mengatasi hal tersebut. Solusi yang dimaksud ialah dengan mengembangkan bahan ajar yang terkolaborasi dengan IPTEKS, yaitu bahan ajar interaktif e-modul berbasis flash. e-modul tersebut merupakan bahan ajar interaktif yang menarik dan mudah digunakan oleh guru maupun siswa. Sehingga siswa dapat lebih termotivasi dan

(4)

terbangun konsep pemikirannya melalui kegiatan interaktif dalam bahan ajar tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti bermaksud melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Interaktif E-Modul Berbasis Flash Untuk Kelas V Sekolah Dasar”, dengan harapan dapat menjadi alternatif dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, kreatif dan tidak membosankan serta memberikan dampak positif untuk pembentukan karakter mandiri siswa. Sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna serta berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang optimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengembangan bahan ajar interaktif e-modul berbasis flash yang layak untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?

2. Bagaimana efektifitas penggunaan bahan ajar interaktif e-modul berbasis flash dalam pembelajaran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan paparan perumusan masalah di atas maka pada rancangan penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengembangkan bahan ajar interaktif e-modul berbasis flash yang layak untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

(5)

2. Untuk mengetahui keefektifan bahan ajar interaktif e-modul berbasis flash dalam pembelajaran.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk bahan ajar interaktif berbasis flash dengan spesifikasi produk yang diharapkan sebagai berikut:

1. Bahan ajar interaktif ini memanfaatkan software adobe flash. Pemilihan software ini dikarenakan memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan merancang dan menggabungkan beberapa konten seperti gambar, audio, teks, dan animasi sehingga menjadi bahan ajar yang inovatif serta menambah motivasi belajar siswa.

2. Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini yaitu bahan ajar interaktif

e-modul yang akan dikemas dalam CD interaktif yang memuat tema 8

“Ekosistem” subtema 1 “Komponen Ekosistem” pada kelas V semester II. 3. Produk ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang dapat mempermudah

siswa maupun guru dalam mengoperasikan bahan ajar tersebut.

4. Komponen dalam bahan ajar ini adalah : (1) intro, (2) halaman home yang berisi tampilan awal dari bahan ajar interaktif yang memuat tombol-tombol navigasi, (3) Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar, (4) materi-materi dari pembelajaran 1 hingga pembelajaran 6 sesuai dengan kurikulum 2013, (5) soal latiahan, (6) soal ulangan, dan (7) renungan yang berisi video kerusakan alam.

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

(6)

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan ajar yang telah tersedia dan dapat dijadikan sumber belajar yang efektif sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain: a. Bagi guru

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan dijadikan sebagai pedoman dalam menciptakan bahan ajar yang kreatif dan inovatif sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

b. Bagi siswa

Diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa mencapai atau lebih dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan serta meningkatkan sikap kemandirian dan percaya diri siswa.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini sangat menginspirasi, menambah kreativitas sebagai mahasiswa untuk terus berkarya dan menghasilkan media-media baru dalam pembelajaran agar produktivitas juga terasah.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Asumsi Penelitian dan Pengembangan

Dalam penelitian ini terdapat beberapa asumsi penelitian dan pengembangan, antara lain:

(7)

a. Terdapat fasilitas komputer yang dapat digunakan penuh oleh siswa dalam pembelajaran tematik menggunakan bahan ajar interaktif e-modul berbasis flash.

b. Materi telah diajarkan.

c. Siswa dapat mengoperasikan komputer. 2. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian dan pengembangan, antara lain:

a. Penelitian terfokus pada siswa kelas V-A Sekolah Dasar Negeri Lowokwaru 2 Malang, tahun pelajaran 2016/2017.

b. Penelitian terfokus pada tema 8 “Ekosistem” subtema 1 “Komponen Ekosistem” pembelajaran 1 hingga pembelajaran 6 Semester Genap.

G. Definisi Operasional

1. Bahan ajar interaktif adalah suatu penggabungan antara beberapa media (teks, gambar, animasi, grafik, video, audio) yang digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi kegiatan belajar yang memuat interaksi dalam pencapaian suatu tujuan.

2. Bahan ajar interaktif e-modul merupakan bahan ajar terprogram yang berisi materi, lembar kegiatan individu, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Adobe flash adalah software yang dirancang untuk membuat gambar dan animasi 2D (2 dimensi) berbasis vektor.

Referensi

Dokumen terkait

6HWHODK SURVHV FHWDN NDUWX VHOHVDL EHULNXWQ\D \DLWX SURVHV PHQJLVL GDWD PDKDVLVZD NH GDODP NDUWX \DQJ EHUXSD QLP GDQ QDPD PDKDVLVZD 7DKDSDQ SURVHVQ\D VHFDUD EHUWDKDS GDSDW

Oleh karena itu, maka pemanfataan tanah wakaf yang diwakafkan tanpa mensyaratkan untuk sesuatu yang khusus maka pemanfaatannya haruslah untuk kepentingan umat

Pada koli kolitis ulserat tis ulseratif if yang yang ring ringan, an, diar diare e mung mungkin kin ring ringan an denga dengan n perda perdaraha rahan n ringan

Hak ulayat dan yang serupa itu dari masyarakat hukum adat (untuk selanjutnya disebut hak ulayat) adalah kewenangan yang menurut hukum adat dipunyai oleh masyarakat hukum adat

Dapur yang kini kerap ditemui pada masyarakat urban seyogyanya tidak hanya indah dari segi tampilan namun juga harus memenuhi aspek- aspek dapur masa kini yang memberi nilai lebih

Berdasarkan ketentuan pajak di Amerika Serikat terdapat aturan mengenai wash sale rule, bagaimana pendapat bapak terkait dengan keuntungan dan kerugian yang timbul dari

Berdasarkan latar belakang yang sudah peneliti jelaskan di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Bahan Ajar

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Pemasaran di Media Sosial terhadap Proses