• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

9 A. Penelitian Sebelumnya

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengumpulkan berbagai skripsi terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, khususnya penelitian dalam media cetak yang pernah disusun oleh beberapa peneliti sebelumnya. Dari penelitian terdahulu didapatkan hasil penelitian sebagai berikut, di mana masing-masing peneliti mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam penelitian mereka.

1. Nur Rohmawati Mahasiswi Fakultas Dakwah. Pesan Dakwah pada Surat Kabar Harian Bangsa ( Analisis Isi Rubrik Tanya Jawab Islam Sehari-hari Tentang Perkawinan Pada Surat Kabar Harian Bangsa Bulan April-Mei 2004 ). Telah menyelesaikan skripsinya tahun 2004. Pada penelitian ini, Nur Rohmawati menggunakan analisis isi kualitatif untuk mengkaji tentang masalah perkawinan yang ada dalam kolom tanya jawab tersebut. Penelitian ini hanya terbatas pada masalah perkawinan saja, jadi yang dikaji hanya tentang perkawinan. 2. Ahmad Maghrobi. Pesan Dakwah Melalui Media Cetak (Analisis

Wacana Rubrik Manajemen Qalbu KH. Abdullah Gymnastiar Di Majalah Al Falah edisi 259-261 tahun 2009). Penelitian kualitatif menggunakan analisis wacana. Perbedaan yang dilakukan peneliti sebelumnya dengan peneliti adalah terletak pada analisis yang

(2)

digunakan dan lokasi penelitian. Peneliti sebelumnya meneliti tentang pesan dakwah dalam Rubrik manejemen Qalbu KH. Abdullah Gymnastiar pada Majalah Al- Falah dengan menggunakan analisis wacana.

3. Pesan dakwah tabloid hikmah (Analisis wacana rubrik silaturrahim) edisi 59-62, 2009, oleh Machfut Hidayat, Mahasiwa Fakultas Dakwah Jurusan KPI Konsentrasi pada bidang Jurnalistik. Perbedaannya terletak pada kajian pesan dan analisis yang digunakan. Peneliti sebelumnya menggunakan analisis wacana dalam mengkaji pesan dakwah pada rubrik hikmah. Pesan yang dikaji hanya terbatas pada masalah silaturrahim.

4. Informasi Islam Dalam Media Cetak (Analisis Isi Mimbar Jum’at Pada Harian Umum Sriwijaya Post Edisi Januari-Desember 2007), oleh Joni Saputra, skripsi tahun 2008. Dalam penelitian ini Joni Saputra menggunakan analisis isi untuk memperoleh hasil prosentase kemunculan informasi Islam yang ada pada rubrik mimbar Jum’at. 5. Representasi Nilai-nilai Dakwah Dalam Majalah Islam (Analisis Isi

Majalah Suara Hidayatullah Edisi Mei 2011-April 2012), oleh Syirly Marlina, skripsi tahun 2013. Dalam penelitin ini Syirly Marlina menggunakan metode yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, hanya saja perbedaan terletak pada subjek dan objek kajian yang diteliti. Ia berupaya mengungkap prosentase kemunculan pesan dakwah dalam majalah Suara Hidayatullah dengan

(3)

menggunakan analisis isi kuantitatif, dan kemudian ia menggali karakteristik nilai-nilai dakwah dalam majalah tersebut.

Dari sejumlah penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas, peneliti berinisiatif melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut tidak hanya terdapat pada subjek dan objek penelitian yang diteliti, namun juga pada metode yang digunakan. Subjek penelitian yang menjadi kajian peneliti adalah Republika dalam rubrik hikmah dengan objek penelitian berupa pesan dakwah yang terkandung dalam rubrik tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan pendekatan kuantitatif. Selain itu, penelitian ini lebih mengarah kepada dakwah melalui media cetak dengan melihat pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam rubrik hikmah Republika. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti tertuang dalam judul: “PESAN DAKWAH DALAM REPUBLIKA (ANALISIS ISI RUBRIK HIKMAH EDISI DESEMBER 2012)”

B. Deskripsi Teoritik

1. Kajian Tentang Pesan Dakwah a. Definisi Pesan

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator merupakan

(4)

pernyataan sebagai kombinasi pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, anjuran, dan sebagainya.1

Di dalam buku Agenda Setting Media Massa, Apriadi Tamburaka memberikan definisi bahwa pesan dalam ilmu komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim (sender) kepada penerima (receive). Pesan dapat disampaikan melalui media massa, baik berupa media elektronik maupun media cetak. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.2

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik sebuah definisi bahwa pesan adalah sesuatu yang disampaikan seseorang komunikator kepada komunikan, yang mana sesuatu tersebut bisa berupa informasi, ilmu pengetahuan, hiburan, nasihat dan propaganda. Intinya pesan adalah informasi yang dapat memberikan pengetahuan kepada orang lain dari sesuatu yang belum mereka ketahui sebelumnya.

b. Definisi Dakwah

Dakwah berasal dari bahasa Arab dā’a artinya memanggil atau menyeru, mengajak atau mengundang. Jika diubah menjadi da’watun maka maknanya akan berubah menjadi seruan, panggilan atau

1

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Cetakan keempat, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h. 6.

2

Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, h. 9.

(5)

undangan.3 Menurut Quraish Shihab yang dikutip oleh Khatib Pahlawan Kayo, “Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi dan masyarakat.4

Menurut Ahmad Mansyur Suryanegara dakwah adalah aktivitas menciptakan perubahan sosial dan pribadi yang didasarkan pada tingkah laku pelaku pembaharunya. Oleh karena itu yang menjadi inti dalam tindakan dakwah adalah perubahan kepribadian seseorang dan masyarakat secara kultural dan pelakunya disebut dengan istilah dā’i.5

Sedangkan menurut H.M. Toha Yahya Omar, yang dimaksud dengan dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.6

Dari beberapa pengertian di atas dapat didapat sebuah definisi bahwa dakwah adalah mengajak atau menyeru kepada orang lain dengan cara yang paling bijaksana agar mereka mendapat keselamatan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Substansi yang disampaikan beberapa pakar di atas bahwa dakwah adalah mengajak

3

HM. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, h. 6.

4

RB. Khatib Pahlawan Kayo, Manajemen Dakwah dari Dakwah Konvensional

menuju Dakwah Profesional, Jakarta: Amzah, 2007, h. 25- 26.

5

Asep Muhyiddin dan Agus Ahmad Sapei, Metode Pengembangan Dakwah, Jakarta: Penerbit Pustaka Setia 2002, h. 28.

6

H.M. Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2004, h. 67.

(6)

orang lain agar bisa berperilaku baik, taat beribadah, tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah demi terwujudnya Khairu Ummah (umat terbaik) dengan harapan agar selamat di dunia dan di akhirat. Berdakwah dengan cara yang bijaksana ini disandarkan kepada Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 125:















































Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Kalimat

ُع

ُا ْد

yang dalam kaidah bahasa Arab merupakan bentuk kata kerja perintah yang berarti ajaklah, menurut kaidah uşul fiqh setiap kalimat perintah yang ada di dalam Alquran adalah perintah wajib yang harus dipatuhi selama tidak ada dalil lain yang mengubah atau membuat perintah tersebut menjadi sunnah atau ketetapan hukum yang lainnya.7

7

(7)

Sedangkan kalimat

ِﺔ

َ ﻤ

ْﻜ

ِ ْﳊ

ِﺎﺑ

menurut Datuk Tombak Alam berarti kebijaksanaan, sehingga dakwah harus dilengkapi dengan beberapa hal sebagai berikut:8

1) Retorika; mempelajari ilmu seni berbicara.

2) Didaktika; pembicaraan yang mengandung pelajaran.

3) Mensen-kennis; ilmu pengetahuan tentang manusia yang dihadapi. 4) Etika; tata tertib serta sopan santun dalam berdakwah.

5) Aestetika; kata-kata yang indah dalam ajakan berdakwah. 6) Taktika; suatu taktik untuk memasukkan ide kepada orang lain.

Dalam pelaksanaan pengabdian dalam bentuk dakwah kepada masyarakat, diperlukan kemampuan untuk berkomunikasi dalam arti lain diperlukannya metode tertentu yang tepat dalam berdakwah agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat selaku sasaran dalam berdakwah.9 Surah an-Nahl ayat 125 tersebut, selain merupakan bentuk perintah yang ditujukan kepada seluruh umat Islam untuk berdakwah, juga merupakan tuntunan cara dalam melaksanakan aktivitas dakwah yang dapat relevan dengan petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur’an.10

8

Datuk Tombak Alam, Kunci Sukses Penerangan dan Dakwah, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, h. 4.

9

Rosyidi, “Mujadalah sebagai Metode Dakwah”, Menara Intan, Vol. 22 no. 2, Desember 2004, h. 27.

10

(8)

Jadi pesan dakwah adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator atau dā’i berupa amar makruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada yang munkar). Pesan yang disampaikan tidak hanya berupa kata-kata tetapi juga bisa melalui sebuah tulisan. Pesan yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan ini berupa ajakan untuk menuju jalan Allah dengan cara yang bijaksana, artinya kata-kata yang digunakan harus sesuai dengan kode etik jurnalistik.

c. Kategori Pesan Dakwah

Secara global pesan dakwah dapat dikategorikan ke dalam tiga hal, yaitu:

1) Akidah (masalah keimanan)

Kata akidah berasal dari bahasa arab yaitu aqidah yang berarti keyakinan atau kepercayaan, secara istilah akidah berarti keyakinan atau kepercayaan yakni mengikat hati seseorang kepada sesuatu yang diyakini atau diimaninya. Akidah ini merupakan sentral dan fundamental kedudukannya dalam ajaran Islam, karena akidah merupakan pondasi awal dalam Islam.11

Akidah Islam itu dikaitkan dengan rukun iman yang menjadi asas seluruh ajaran Islam dan yang harus diyakini dalam Islam.

Adapun rukun iman itu ada enam, yaitu: a) Iman kepada Allah SWT

11

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Ed. I, Cetakan keempat, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002, h. 199.

(9)

b) Iman kepada Malaikat c) Iman kepada kitab-kitab suci d) Iman kepada Nabi dan Rasul e) Iman kepada hari kiamat

f) Iman kepada Kada dan Kadar (Takdir) 2) Syari’ah (masalah amal perbuatan)

Syariah secara bahasa berarti jalan tempat keluarnya air minum, secara istilah syariah adalah segala sesuatu yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba-Nya, termasuk peraturan-peraturan dan hukum segala hal yang telah di tetapkan oleh Allah.12

Syariah sangat erat hubungannya dengan akidah, kalau akidah adalah iman atau keyakinan dan merupakan pegangan hidup umat Islam. Maka syariah adalah hal yang perlu dilakukan sesudah keimanan, yakni amal shaleh atau perbuatan sehari-hari yang sesuai dengan syariat Islam. Seperangkat aturan yang mengatur kehidupan manusia dari segala aspek.

Ruang lingkup syari’ah secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yaitu aspek ibadah dan aspek muamalah:

a) Aspek ibadah, meliputi: (1) Thaharah

(2) Shalat

12

(10)

(3) Puasa (4) Zakat (5) Haji

b) Aspek muamalah, meliputi:

(1) Hukum Perdata (Al-Qununul Khas) (a) Muamalah (hukum niaga) (b) Munakahat (hukum nikah) (c) Waratsah (hukum waris) (2) Hukum Publik (Al-Qununul ‘Am)

(a) Hinayah (hukum pidana) (b) Khilafah (hukum Negara) (c) Jihad (hukum perang dan damai) 3) Akhlak (masalah budi pekerti atau perilaku)

Secara etimologis akhlak berasal dari bahasa Arab Akhlāk bentuk jamak dari akar kata khuluq yang berarti perangai, perilaku, dan tabi’at.13 Sedangkan secara terminologis akhlāk adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk baik itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia lahir dan batin. 14

13

H. Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1989, h. 120.

14

Muhammad dan H. Rois Mahfud, Pendidikan Agama Islam (PAI)

(11)

Akhlak juga sangat erat hubungannya dengan syariah, karena sikap atau akhlak yang dilakukan haruslah sesuai dengan syariat Islam. Akhlak meliputi:15

a) Akhlak terhadap Allah (1) Beribadah kepada Allah

(2) Mencintai Allah di atas segalanya (3) Berdzikir kepada Allah

(4) Berdo’a, Tawaddu dan Tawakkal b) Akhlak terhadap makhluk, meliputi:

(1) Akhlak terhadap manusia, antara lain: (a) Akhlak terhadap Rasulullah (b) Akhlak terhadap kedua orang tua (c) Akhlak terhadap diri sendiri

(d) Akhlak terhadap keluarga dan kerabat dekat (e) Akhlak terhadap tetangga

(f) Akhlak terhadap masyarakat

(2) Akhlak terhadap bukan manusia, di antaranya: (a) Flora

(b) Fauna, dan sebagainya.16

15

Ibid, h. 48.

(12)

2. Media Cetak Sebagai Media Dakwah a. Pengertian Media Cetak

Media adalah alat yang digunakan oleh komunikator untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima atau komunikan.17 Dengan adanya media ini akan memudahkan komunikator dalam proses transformasi pesan kepada komunikan. Jadi media cetak adalah alat komunikasi berupa tulisan yang dicetak secara berkala.

Media cetak adalah alat komunikasi massa berupa majalah, , tabloid, jurnal, buletin yang diterbitkan secara berkala. Merebaknya media massa dalam kehidupan masyarakat menguntungkan seorang dā’i dalam proses penyampaian pesan-pesan keagamaan. Melalui media cetak, dā’i akan dapat menyampaikan pemahaman agama secara lebih baik.18

Nilai-nilai Islam yang disampaikan melalui media cetak dapat memperdalam pemahaman pembaca karena bisa dikaji ulang secara saksama. Dengan menggunakan media cetak, dā’i dapat menyebarluaskan pemahaman yang benar tentang Islam sehingga dapat memberdayakan masyarakat, serta mengangkat harkat dan martabat kaum muslim dalam kehidupan yang penuh dinamika.19

17

H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 35.

18

Bambang Saiful Ma’arif, Komunikasi Dakwah: Paradigma Untuk Aksi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h. 161.

19

(13)

Adanya media cetak ini membuka ruang bagi para aktivis dakwah dalam upaya menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat melalui tulisan. Dakwah bukan lagi hanya disampaikan melalui kata-kata, tetapi juga melalui sebuah tulisan dengan perantara media cetak sebagai media dakwahnya.

Sebagai salah satu jenis media massa, media cetak memiliki lima orientasi yang perlu ada dalam setiap penyajian berita. Kelima orientasi tersebut adalah:

1) Aktualitas, yaitu sesuatu yang mengacu pada suatu kejadian yang benar-benar terjadi dan masih hangat dibicarakan;

2) Publisitas, yang mengacu pada penyampaian informasi kepada publik yang sangat heterogen;

3) Periodesitas, yang mengacu pada konsistensi jadwal peneribitan; 4) Universalitas, yang mengacu pada keberagaman isi berita dan

merupakan sesuatu yang berlaku umum untuk semua orang; dan 5) Objektivitas, yang mengacu pada nilai kebenaran suatu berita,

artinya bertia yang disampaikan faktual apa adanya, sehingga berita yang disampaikan benar adanya.20

Jika ditinjau dari proses penyajiannya, setiap jenis media cetak sangat dipengaruhi oleh dua aspek penting, yaitu:

20

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature

Panduang Praktis Jurnalis Profesional, Cet ke-3, Bandung: Simbiosa Rekatama

(14)

1) Aspek bahasa, yang bertumpu pada pemilihan dan pemakaian bahasa (seperti pemakaian kata, frase kalimat, paragraf) yang informatif dan efektif;

2) Aspek lay out (tata letak), yang bertumpu pada desain atau tata letak penyajian berita agar mengundang daya tarik para pengkonsumsi berita. Sebagai hasil karya jurnalistik, setiap informasi yang disajikan dalam media cetak pun harus mengandung unsur kebenaran, kejelasan, keakuratan, dan daya tarik. 21

b. Macam-macam Media Cetak

Ada beberapa macam media cetak, antara lain sebagai berikut: 1) Majalah

Merupakan alat media massa berupa buku ukuran besar berisi informasi, hiburan, berita, dan lain sebagainya yang terbit secara berkala. Ada berbagai macam majalah, di antaranya majalah anak-anak, majalah berita, majalah dinding, majalah hiburan, majalah keluarga, majalah kesehatan, majalah olahraga, majalah wanita, dan lainnya.Majalah dapat menjalani fungsi memberi informasi, menghibur, atau mendidik. Halaman muka (cover) dan foto dalam majalah diupayakan sebagai daya tarik. 22

21

Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, Cetakan pertama, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010, h. 30.

22

R. Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Tangerang: KARISMA Publishing Group, 2009, h. 92.

(15)

2) Surat Kabar

Merupakan media komunikasi yang berisikan informasi aktual dan up to date dari brbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, kriminal, seni, olahraga, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya. Surat kabar lebih menitikberatkan pada penyebaran informasi (fakta maupun peristiwa) agar diketahui publik. Surat kabar pada umumnya terbit harian, sekalipun ada juga surat kabar yang terbit mingguan. Dari segi ruang lingkupnya, ada surat kabar lokal dan surat kabar nasional.23

Surat kabar memiliki empat fungsi yakni, informasi, edukasi, hiburan dan persuasif, namun fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak memabaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya.24

3) Tabloid

Merupakan media komunikasi yang berisikan informasi aktual maupun penunjang bagi bidang profesi atau gaya hidup (life style) hidup tertentu. Tabloid bisanya memiliki kedalaman informasi dan ketajaman analisis dalam penyajian beritanya. Tabloid pada umumnya terbit mingguan. Tabloid yang kini beredar lebih banyak mengacu pada penyajian informasi yang

23

Syarifudin Yunus, Jurnalistik…, h. 29.

24

Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Cetakan kedua, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009, h. 111.

(16)

bersifat segmented, berorientasi pada bidang profesi atau gaya hidup tertentu, seperti ekonomi, keuangan, tenaga kerja, peluang usaha, kesehatan dan sebagainya.25

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak 1) Kelebihan media cetak

a) Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.

b) Mudah dibawa ke mana-mana dan bisa dibaca di mana saja. c) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar

mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan. 2) Kekurangan media cetak

a) Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.

b) Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.

c) Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.

25

(17)

d) Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.26

d. Fungsi media cetak

Media cetak memiliki dua fungsi, yakni fungsi khusus dan fungsi umum. Fungsi khusus media cetak adalah:27

1) Surveilance, yakni mengamati apa-apa yang terjadi di dunia ini dan melaporkannya kepada masyarakat/khalayak;

2) Story Teller, yakni berperan sebagai pencerita baik sebagai entertainer (penghibur) maupun sebagai persuader (pemberi pengaruh).

Sedangkan fungsi umum media cetak adalah:28

1) To Inform, yakni fungsi memberikan informasi kepada khalayak; 2) To Educate, yaitu media cetak adalah sebagai sarana pemberi

pendidikan bagi khalayaknya;

3) To Entertain, yakni fungsi memberikan hiburan kepada masyarakat;

4) Fungsi melakukan pengawasan oleh masyarakat (social control).

26

http://periodismoenlinea.wordpress.com/2008/01/29/kekurangan-dan-kelebihan-media/ (Online 23 Februari 2013)

27

Ahmad Y. Samantho, Jurnalistik Islam: Panduan Praktis bagi Para Aktivis

Muslim, Cet. I, Jakarta: Harakah, 2002, h. 64.

28

Referensi

Dokumen terkait

PENGATURAN PARAMETER MOLD TEMPERATURE MATERIAL PLASTIK POLIPROPILENE PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES KARANGANYAR JAWA

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, ada beberapa masalah yang muncul yang kemudian penting untuk diteliti. Masalah-masalah tersebut berkenaan

signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan materi pembelajaran adalah: (1) materi pelajaran harus relevan dengan tujuan pembelajaran dilihat dari aspek

Adapun maksud dari total productive maintenance tersebut adalah Total yang berarti kesediaan atau keterlibatan seluruh aspek dan seluruh karyawan, Produktive yang

Selama Bulan Januari Kabupaten Pekalongan mengalami inflasi sebesar 0,62 persen, inflasi menurut tahun kalender pada bulan Januari di Kabupaten Pekalongan

Namun koperasi guru pada SMP Negeri 53 Palembang ini dalam melaksanakan kegiatan pencatatan data pada koperasi tersebut masih sangat sederhana yaitu dengan cara mencatat

Berdasarkan permasalahan yang diangkat, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi pembelajaran PAI pada anak yang berkebutuhan khusus (autis) di