• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING) SAAT PANDEMI COVID-19 DI STIKES DUTA GAMA KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESIAPAN MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING) SAAT PANDEMI COVID-19 DI STIKES DUTA GAMA KLATEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SAAT PANDEMI COVID-19 DI STIKES DUTA GAMA KLATEN

Putri Kusumawati Priyono E­mail: dhiyaskusuma@gmail.com

Yeni Rusyani

E­mail:yeni73171@gmail.com Bayu Hartono

E­mail: bayuhartono2020@gmail.com

ABSTRAK: Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses yang harus berpusat pada peserta didik artinya peserta didik harus memproses pengetahuan dan berperan aktif mencari dan menemukan sendiri pengetahuan (Eveline, 2010:). Namun tidak serta merta pembelajaran online dapat langsung digunakan dalam suatu lingkungan sekolah, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami peserta didik. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi (Slameto, 2013). Sebagaimana yang dikatakan oleh Rusman, Kurniawan dan Riyana (2011), bahwa guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, dalam rangka memperoleh informasi tambahan yang diperlukan berkaitan dengan bahan yang akan dipelajarinya dengan mengakses internet akan menjadi semakin mudah Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya kesiapan Mahasiswa atau Dosen (tutor) dalam pembelajaran daring di STIKES Duta Gama Klaten saat Pandemi COVID­19. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebesar 245 Responden yang tercatat sebagai mahasiswa aktif STIKES Duta Gama Klaten. Hasil penelitian diketahui bahwa Responden terdiri dari Dosen 1,6%, Mahasiswa Reguler Sore 83,7%, Mahasiswa Reguler Pagi 14,7% dengan area domisili bervariasi diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, Riau dan Bangka Belitung . Beberapa aspek yang diteliti dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa maupun Dosen akan merekomendasikan metode pembelajaran daring khususnya selama pandemi COVID­19 kepada semua kalangan pendidik maupun pelajar/mahasiswa dengan didukung oleh kesiapan infrastruktur yang lengkap.

Kata Kunci: Kesiapan, Pembelajaran Daring

ABSTRACT: Learning is essentially a process that must be student-centered, meaning that students must process knowledge and play an active role in seeking and finding their own knowledge (Eveline, 2010 :). But not necessarily online learning can be used directly in a school environment, the success or failure of achieving educational goals depends a lot on how the learning process is experienced by students. Readiness is the overall condition of a person that makes him ready to respond / answer in a certain way to a situation (Slameto, 2013). As said by Rusman, Kurniawan and Riyana (2011), that teachers and students can use structured and scheduled teaching materials or learning instructions via the internet, in order to obtain additional information needed related to the material to be studied by accessing the internet will become increasingly easy The purpose of this study is to know the readiness of students or lecturers (tutors) in online learning at STIKES Duta Gama Klaten during the COVID-19 Pandemic. The total population in this study was 245 respondents who were registered as active students of STIKES Duta Gama Klaten. The results showed that the Respondents consisted of Lecturers 1.6%, Regular Afternoon Students 83.7%, Regular Morning Students 14.7% with various domicile areas including Central Java, East Java, West Java, DIY, Riau and Bangka Belitung. Some of the aspects studied can be concluded that students and lecturers will recommend online learning methods, especially during the COVID-19 pandemic to all educators and students, supported by complete infrastructure readiness.

(2)

PENDAHULUAN

Kebijakan pemerintah Indonesia di masa pandemic COVID­19 khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan seluruh pelajar melakukan aktivitas belajar dari rumah (study from home) dengan kata lain seluruh tenaga pengajar wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sistem online yang diistilahkan daring. Aspek penggunaan pembelajaran daring yang oleh sebagian besar mahasiswa mengatakan bahwa melalui pembelajaran daring saya mendapatkan informasi tambahan yang dibutuhkan, sejalan dengan kelebihan yang dimiliki pembelajaran daring yang merupakan bentuk aplikasi teknologi internet dalam dunia pendidikan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rusman, Kurniawan dan Riyana (2011), bahwa guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, dalam rangka memperoleh informasi tambahan yang diperlukan berkaitan dengan bahan yang akan dipelajarinya dengan mengakses internet akan menjadi semakin mudah.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses yang harus berpusat pada peserta didik artinya peserta didik harus memproses pengetahuan dan berperan aktif mencari dan menemukan sendiri pengetahuan (Eveline, 2010: 76). Namun tidak serta merta pembelajaran online dapat langsung digunakan dalam suatu lingkungan sekolah, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami peserta didik. Slameto (2013: 59) mengungkapkan dalam proses belajar yang berpengaruh bagi tujuan pendidikan yang berlangsung salah satu faktor psikologi yang ada didalamnya adalah kesiapan. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi Slameto (2013: 113). Kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematanganberarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dala proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik (Jamies dalam Slameto, 2013: 59).

Para ahli mengemukakan faktor dalam pendidikan dibagi menjadi lima macam yaitu (1) faktor tujuan (2) faktor pendidik (3) faktor anak didik (4) faktor alat­alat (5) faktor alam sekitar (Sutari, 1995:35). Faktor pendidik salah satunya terkait dengan sistem pembelajaran yang akan digunakan dalam proses mengajar. Faktor anak didik salah satunya berkaitan erat dengan kesiapan proses belajar mengajar, tanpa adanya kesiapan dari peserta didik sistem pembelajaran yang diterapkan dapat berpengaruh buruk terhadap proses belajar mengajar. Dalam lingkungan sekolah peserta didik melakukan interaksi secara langsung dengan guru sehingga banyak pengetahuan guru mengenai peserta didiknya.

METODOLOGI PENELITIAN

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Civitas STIKES Duta Gama Klaten yang terdiri dari Mahasiswa dan Dosen. Jumlah responden adalah 245 orang. Metode dalam penelitian ini adalah Observasional Deskriptif. Data penelitian yang digunakan adalah data primer yang direkam melalui kuisioner diakses dan direspon oleh seluruh responden secara online yang dikumpulkan pada bulan Juli s.d September 2020. Setelah data tersebut terkumpul, maka peneliti mengklasifikasikan data tersebut pada kategori­kategori yang telah ditentukan.

(3)

Penelitian yang dilaksanakan dapat digambarkan hasilnya pada tabel tersebut dibawah ini :

No Pertanyaan F %

(245) Status Responden

1 Dosen 4 1.6

2 Mahasiswa Reguler Pagi 36 14.7

3 Mahasiswa Reguler Sore 205 83.7

Domisili Responden 1 Jawa Tengah 226 92.3 2 DIY 15 6.1 3 Jawa Barat 2 0.8 4 Bangka Belitung 1 0.4 Riau 1 0.4

Persepsi Kesiapan Infrastruktur

1 Apakah Anda memiliki Komputer dan Akses Internet yang memadai?

Ya

Tidak 17966 73.126.9

Persepsi Literasi Teknologi

1 Teknologi Informasi membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif

Ya

Tidak 21233 86.513.5

2 Saya mampu mencari berbagai sumber informasi dengan internet Tidak Mahir Cukup Mahir Mahir Sangat Mahir 10 65 131 39 4.1 26.5 53.5 15.9 Persepsi Kualitas Interaksi Akademik secara Online

1 Apakah Anda lebih sering berinteraksi dalam pembelajaran daring dibanding pembelajaran tatap muka?

Ya

Tidak 94151 38.461.6

2 Apakah mahasiswa (tutor) cepat memberikan respon/umpan balik pada pembelajaran daring? Ya

Tidak 14897 60.439.6

Manfaat Pembelajaran Daring

1 Pembelajaran Daring dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

2 Pembelajaran daring membuat proses

12 55 90 88 4.9 22.4 36.7 35.9

(4)

Faktor Pendukung Pembelajaran Daring pembelajaran lebih terorganisasi

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3 Biaya untuk pembelajaran daring lebih murah Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju 29 90 85 41 53 84 54 54 11.8 36.7 34.7 16.7 21.6 34.3 22 22 Kendala yang dihadapi

1 Tidak semua Mahasiswa (Dosen) memiliki akses Internet

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

2 Persiapan infrastruktur teknologi dan informasi untuk pembelajaran daring memerlukan pembiayaan yang besar

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3 Mahasiswa (dosen) tidak mampu menggunakan teknologi

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

4 Respon yang tertunda dari mahasiswa (tutor) membuat frustasi tutor (mahasiswa)

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju 33 48 92 82 18 43 95 89 80 111 48 7 17 64 92 73 13.5 19.6 37.6 29.4 7.3 17.6 38.8 36.3 32.5 45.1 19.5 2.8 6.9 26 37.4 29.7 1 Kebijakan pemerintah sebagai faktor pendukung

untuk menggunakan pembelajaran daring Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Setuju

Sangat Setuju

2 Generasi muda sekarang lebih menyukai pembelajaran jarak jauh

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

3 Infrastruktur teknologi, informasi dan komunikasi mendukung pembelajaran jarak jauh

12 37 135 72 35 76 94 41 4.9 15 50.8 29.3 14.2 30.9 38.2 16.7

(5)

Status Responden

Mayoritas Responden merupakan Mahasiswa Aktif Kelas Reguler Sore dengan dominasi menengah Mahasiswa Reguler Pagi dan Dosen dengan presentase terkecil.Mengingat Mahasiswa kelas sore mayoritas sudah bekerja sehingga lebih responsif dalam pengisian kuisioner penelitian ini.

Domisili Responden

Responden didominasi dari area Jawa Tengah mengingat lokasi kampus STIKES Duta Gama Klaten berada di wilayah Jawa Tengah. Domisili dari luar daerah juga ada diantaranya DIY dan luar propinsi yaitu Jawa Barat, Bangka Belitung dan Riau.

Persepsi kesiapan infrastruktur

Kepemilikan Komputer berupa PC maupun Laptop dengan Akses Internet yang memadai diperoleh 73.1% dari seluruh responden. Mengingat salah satu kesiapan infrastruktur dalam pembelajaran daring yang utama adalah internet didampingi dengan kepemilikan alat teknologi informasi pendukung berupa computer maupun laptop.

Persepsi literasi teknologi

Persepsi positif diperoleh dari responden terhadap pendapat Teknologi Informasi membuat proses pembelajaran menjadi efektif. Menurut Julaeha (2018)Teknologi kaitannya dengan proses belajar mengajar adalah sebagai media yang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar. Sebagai media pembelajaran, teknologi khususnya TIK dikaitkan dengan berbagai kegiatan yang digunakan untuk mengakses, mengumpulkan, memanipulasi, dan mempersembahkan atau berkomunikasi mengenai informasi. Teknologi yang dimaksudkan termasuk peralatan (seperti komputer, laptop, dan piranti lain), aplikasi software dan rangkaian ( sebagai contoh internet, wifi, infrastruktur jaringan setempat (local networkinginfrastructure dan teleconverence). Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran ini

Tidak Setuju Setuju

Sangat Setuju

4 Harga komputer yang semakin murah mendukung penggunaan pembelajaran daring

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju 37 116 81 37 77 83 49 15.3 47.9 33.5 15 31.3 33.7 19.9 Prospek Pembelajaran Daring

1 Sumber pembelajaran terbuka di Internet memberikan prospek yang cerah untuk pembelajaran daring

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju 5 59 112 70 2 24 45.5 28.5 2 Saya akan merekomendasikan pembelajaran daring

ke sesama mahasiswa (tutor) yang lain Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju 19 74 99 54 7.7 30.1 40.2 22

(6)

jelas akan membuat proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien karena dapat mempermudah seorang guru dalam mendapatkan atau menyampaikan informasi (pesan atau isi, materi) pelajaran, dapat membantu peningkatan pemahaman siswa, penyajian data/informasi lebih menarik atau terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa teknologi sebagai media adalah berperan penting sebagai alat bantu yang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar. Responden mayoritas memiliki Kemampuan dalam kategori mahir dalam mencari sumber informasi dengan internet sehingga dapat digaris bawahi bahwa pembelajaran daring dilingkungan STIKES Duta Gama Klaten memiliki kecenderungan dapat terlaksana dengan baik.

Persepsi Kualitas Interaksi Akademik secara Online

Intensitas mengikuti proses pembelajaran responden lebih banyak menyukai dengan tatap muka berbanding terbalik dengan pembelajaran dalam jaringan yang lebih sedikit. Hal tersebut diperkuat oleh beberapa mata kuliah yang membutuhkan penilaian ketrampilan dari pembelajaran secara visual yang diharapkan mahasiswa dapat memahami dan dapat dievaluasi langsung oleh tutor. Penyampaian tugas oleh tutor ditindaklanjuti dengan pengumpulan tugas oleh mahasiswa direspon secara cepat sehingga dapat dikatakan Respon / Umpan Balik Dosen/Mahasiswa dalam pembelajaran daring positif. Persepsi positif terhadap Kualitas Interaksi Akademik secara online dapat memperkuat kesiapan pembelajaran daring selama pandemic COVID­19 dilingkungan STIKES Duta Gama Klaten.

Manfaat Pembelajaran Daring

Pembelajaran dalam jaringan memenuhi asas Fleksibilitas baik tempat dan waktu. Dosen maupun mahasiswa dapat memberikan perkuliahan dan mahasiswa dapat menerima materi secara lengkap dimana saja dan kapan saja. Pembelajaran online atau dalam jaringan ini interaksi akademik antara siswa dan guru tidak terbatas, bisa dilakukan selama 24 jam, sehingga ini bisa meningkatkan kualitas belajar siswa. " Guru bisa melihat postingan siswa dan memberikan feedback tugas dari siswa. Sehingga interaksi bisa dilakukan secara luas. Maka keterlibatan siswa dalam pembelajaran itu semakin intensif (Kemdikbud,2020) Pembelajaran daring membuat proses pembelajaran lebih teroganisas diantaranya dokumentasi yang rapi dalam penyampaian materi, pengumpulan tugas serta pelaksanaan evaluasinya terekam secara detail dan lengkap. Persepsi negatif dari responden tentang biaya pembelajaran daring murah mengingat kesiapan infrastruktur yang membutuhkan biaya cukup besar. Kelengkapan alat teknologi informasi yang harus selalu terisi dengan internet terkoneksi jaringan tentunya menguras biaya yang tidak sedikit.

Kendala yang dihadapi

Persiapan Pembelajaran daring terdapat beberapa kendala yang tampak jelas diukur, diantaranya kepemilikan akses internet responden kemudian Persiapan Infrastruktur pembelajaran daring membutuhkan biaya yang besar seperti (Komputer, Laptop, Wifi/Internet/Kuota). Selain itu, masih terdapat Kemampuan mahasiswa/ dosen menggunakan teknologi yang kurang dapat menghambat proses pembelajaran daring. Respon yang tertunda dari responden membuat frustasi juga dapat menjadi kendala terlaksananya proses pembelajaran dalam jaringan tidak terlaksana dengan baik. Dalam pembelajaran daring selama pandemi Covid­19, banyak kendala yang dihadapi pendidik dan pengajar. Pembelajaran yang semula tatap muka (luring), akibat pandemi tersebut berubah dengan banyak dilakukan secara online (daring). Solusi yang harus diterapkan diharapkan dapat menyelesaikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran daring khususnya dilingkungan STIKES Duta Gama Klaten.

Faktor Pendukung Pembelajaran Daring

Kebijakan pemerintah menjadi faktor pendukung menerapkan pembelajaran daring selain Generasi Muda saat ini lebih menyukai pembelajaran jarak jauh. Mengingat fleksibilitas pembelajaran daring sehingga sangat disukai oleh generasi muda sekarang ini. Infrastruktur teknologi informasi dan

(7)

dalam menghadapi era revolusi industry 4.0. Pangsa pasar teknologipun menjual Komputer/Laptop dengan harga yang murah dapat semakin mendukung pembelajaran daring

Prospek Pembelajaran Daring

Sumber pembelajaran terbuka diinternet memberikan prospek yang cerah dalam pembelajaran daring. Kemudahan responden dalam mengakses semua informasi melalui internet tentunya menjadi salah satu prospek positif dalam proses pembelajaran daring selain kesiapan infrastruktur saran aprasarana utama. Mayoritas Responden akan merekomendasikan pembelajaran daring kepada yang lain.

KESIMPULAN dan SARAN

Institusi Pendidikan kesehatan secara langsung terdampak oleh adanya pandemic COVID­19 yang pada akhirnya harus mencari berbagai solusi dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring. Adapun alternatif solusi yang dapat ditempuh yaitu: Pemberian subsidi kuota belajar baik terdanai dari PT maupun dari Kemdikbud; Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga mahasiswa tidak jenuh; Diupayakan menggunakan media daring variatif yang bisa untuk interaktif; Apabila menggunakan media daring yang bisa live misalnya zoom meeting, google meet, webinar dan lain­lain agar karakter atau perilaku para mahasiswa relatif terpantau; Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada mahasiswa untuk dibaca terlebih dahulu. Ketika tutor/ dosen menjelaskan materi para mahasiswa dominan bisa lebih memahami, bila masih ada kesulitan bisa ditanyakan. Tugas yang diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan dinilai; Mahasiswa Mengumpulkan tugas tidak terlambat. Bila tugas sudah diterima segera dikoreksi/dinilai dan hasilnya segera diinfokan kepada para mahasiswa; Dengan media daring yang variatif dan dominan live akan mampu menyerap materi pelajaran mendekati optimal.Terakhir, Memanfaatkan media daring yang variatif dan dominan live akan bisa dipantau terus menerus perilaku mahasiswa selama mengikuti kegiatan penilaian. Diharapkan Pendidikan Tinggi khususnya dapat menyiapkan dan menyempurnakan infrastruktur yang diperlukan untuk memperlancar proses pembelajaran dalam jaringan (daring).

DAFTAR PUSTAKA

Danim, S. (2010). Media Komunikasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Fathurrohman. (2011). Karya Tulis Ilmiah. Pengaruh Pengembangan Model

Pembelajaran Pembelajaran daring pada Fakultas Kedokteran

Universitas

Muhammadiyah Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta. Bandung.

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Anonim. 2020. Infrastruktur Pembelajaran Jarak Jauh masih harus dibenahi. https://www.medcom.id/pendidikan/news­pendidikandiakses Januari 2020

(8)

https://www.kompasiana.com (diakses Januari 2020)

Kemdikbud.2020. Pembelajaran daring memberikan banyak manfaat. Jakarta. http://pgdikmen.kemdikbud.go.id(diakses Januari 2020)

Referensi

Dokumen terkait

Pada hakikatnya pendidikan filsafat pendidikan Islam merupakan suatu proses yang berlangsung berkesinambungan maka tugas dan fungsi yang perlu di emban oleh

Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Pakel memadukan antara dalam jaringan (daring/online) dan luar jaringan

Bahan ajar berbasis android layak dan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran khususnya pada saat pandemi covid-19 (Ramdani, 2020). Kedua penelitian ini

Adapun jenis kegiatan yang dilakukan pada proses pembelajaran luring bisa dengan menonton cara menonton acara stasiun televisi yang menyajikan materi pembelajaran,

1. Pola Pembelajaran guru SD Negeri Ngelowetan selama masa pandemi Covid-19 adalah menggunakan model pembelajaran daring. Teknik pembelajaran daring menggunakan

2) Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang telah terstruktur dan terjadwal melalui internet sehingga bisa saling menilai

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada masa pandemi covid-19 ini seluruh guru tetap memberikan pembelajaran dan menggunakan metode daring serta perlu perhatian

Kemudian berdasar Gambar 9 (Data Hasil Uji Hipotesis 2), tingkat pengaruh atau hubungan yang diperoleh berdasarkan olah data adalah sebesar 0,325, nilai tersebut menunjukkan tingkat