• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN TOL UNIT TRAFFIC CONTROL PT JASA MARGA CABANG SURABAYA GEMPOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN TOL UNIT TRAFFIC CONTROL PT JASA MARGA CABANG SURABAYA GEMPOL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN TOL UNIT TRAFFIC CONTROL PT JASA MARGA CABANG SURABAYA –

GEMPOL

Sunaryo1, Wahyuning Wulan Agustina2* 1

Manajemen Logistik, Politeknik Transportasi Darat Bali, Jl. Cempaka Putih, Desa Samsam, Kec.Kerambitan, Kab. Tabanan – Bali, Indonesia 80582

2

Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan, Jl. Semeru Nomor 03, Kota Tegal, Indonesia 52125

*www.wulanagustina@gmail.com ABSTRAK

Jalan tol berfungsi sebagai jalan bebas hambatan untuk mempersingkat jarak dan waktu perjalanan. PT. Jasa Marga Cabang Surabaya – Gempol mengelola tol sepanjang 43 kilometer akan tetapi sejak bencana lumpur panas ruas jalan Tol Surabaya – Gempol terpotong sepanjang 6 kilometer. Khusus bagian jalan PT. Jasa Marga Cabang Surabaya – Gempol memiliki Departement Traffic Management yang membawahi tiga unit yaitu Traffic Service, Traffic Control dan Traffic Security. Faktor keselamatan merupakan tanggung jawab dari ketiga unit, akan tetapi menitik beratkan kepada traffic control dengan mewujudkan perancangan jalan tol yang mengikuti standar-standar teknis yang sudah ditetapkan. Baik dari pemilihan standar material jalan, standar geometrik jalan, perambuan, hingga standar marka jalan. Sedangkan faktor kenyamanan berkendara diwujudkan dengan kondisi jalan yang masih baik dengan tidak adanya kerusakan jalan yang parah, serta adanya tempat istirahat (rest area) bagi pengguna jalan yang hendak beristirahat maupun melakukan pengisian bahan bakar. Untuk mewujudkan faktor keselamatan, salah satunya adalah memperhatikan fasilitas perlengkapan jalan maka diperlukan adanya standart pemeliharaan yang baik sesuai dengan prosedur yang ada, akan tetapi pada PT Jasa Marga Surabaya – Gempol belum mempunyai prosedur inspeksi sesuai kebutuhan. Dengan ketepatan sasaran program pemeliharaan perlu dilaksanakan penelitian tentang perancangan sebuah prosedur harian pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan.

Kata kunci: inspeksi harian perlengkapan jalan; jalan tol surabaya-gempol; rancangan prosedur; traffic

control; jasa marga

PROCEDURE OF DAILY INSPECTION PROCEDURES FOR TOLL ROAD EQUIPMENT FACILITIES UNIT TRAFFIC CONTROL PT JASA MARGA CABANG

SURABAYA – GEMPOL ABSTRACT

The function of toll road as a expressway to shorten the distance and time travels. PT. Jasa Marga Surabaya Branch - Gempol manages 43 kilometer road but since the hot mud disaster of the Surabaya - Gempol toll road segment has been cut 6 kilometers . Special section of road PT. Jasa Marga Branch Surabaya - Gempol has Traffic Management Department which oversees three units of Traffic Service, Traffic Control and Traffic Security. Safety factor is the responsibility of the three units, but focuses on traffic control by realizing the design of toll roads that follow the established technical standards. Both from the standard selection of road materials, road geometric standards, architectures, to standard road markings. While the driving comfort factor is manifested with good road conditions with no severe road damage, as well as rest area for road users who want to rest and refuel. However to realize the safety factor, one of them is to pay attention to the road equipment facility, it is necessary to have good maintenance standard in accordance with the existing procedure, but at PT Jasa Marga Surabaya - Gempol does not have inspection procedure as needed. With the accuracy of maintenance program objectives it is necessary to conduct research on the design of a daily maintenance procedure of the road equipment facility.

Keywords: daily inspection of road equipment; design procedure; toll road of surabaya-gempol; traffic control, jasa marga

(2)

PENDAHULUAN

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol (Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol). Penggunaan jalan tol oleh masyarakat umum yang semakin meningkat, terutama terjadi pada weekend atau hari libur menyebabkan meningkatnya volume kendaraan yang melintas akan berdampak pada kemacetan lalu lintas dan potensi terjadinya kecelakaan. Jalan Tol Surabaya – Gempol memiliki panjang 43 km akan tetapi setelah bencana lumpur panas Lapindo Brantas Inc, jalan tol ini terpotong sekitar 6 kilometer yang menghubungkan Porong dan Gempol. Sehingga menyebabkan berubahnya jumlah panjang jalan tol yang semula 43 kilometer menjadi 38 kilometer. PT. Jasa Marga Cabang Surabaya Gempol mengelola 38 km khususnya bagian jalan ditangani oleh 3 bidang kerja yang terdapat pada Departement Traffic Management yaitu Traffic Control dan Traffic Service dan Traffic

Security ketiganya harus mendukung beberapa faktor, yaitu faktor keamanan, keselamatan,

dan kenyamanan. Faktor keamanan dapat diwujudkan dengan terbatasnya akses keluar masuk suatu kendaraan, sehingga konflik menjadi sedikit. Faktor keselamatan dapat diwujudkan dalam perancangan jalan tol yang mengikuti standar-standar teknis yang sudah ditetapkan. Untuk mewujudkan faktor keselamatan, salah satunya adalah memperhatikan fasilitas perlengkapan jalan maka diperlukan adanya standart pemeliharaan yang baik sesuai dengan prosedur yang ada, akan tetapi pada PT Jasa Marga Surabaya – Gempol belum mempunyai prosedur inspeksi sesuai kebutuhan. Dengan ketepatan sasaran program pemeliharaan perlu dilaksanakan penelitian tentang perancangan sebuah prosedur pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan.

METODE

Penelitian dilaksanakan di kantor Jasa Marga Cabang Surabaya – Gempol. Survei yang dilakukan yaitu melakukan penilaian secara langsung dilapangan ketika melakukan inspeksi harian fasilitas perlengkapan jalan Tol Surabaya – Gempol. Pengamatan dilaksanakan selama satu minggu sejak tanggal 21 Agustus 2017 s/d 26 Agustus 2017.

Gambar 1 Peta Jalan Tol Surabaya – Gempol

Identifikasi awal bertujuan untuk memperoleh gambaran permasalahan langsung di lapangan. Identifikasi awal dilakukan dengan mengkaji pentingnya prosedur inspeksi untuk mendukung kinerja unit Traffic Control dalam melaksanakan tugas inspeksi harian fasilitas perlengkapan jalaan tol Surabaya – Gempol. Prosedur Inspeksi dapat menghindari kesalahan yang kemungkinan dilakukan manusia dengan batas kemampuan yang ada.

Perumusan masalah merupakan langkah yang bertujuan untuk masalah yang ada dalam penelitian. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari identifikasi awal, rumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut adalah bagaimana merancang prosedur inspeksi harian fasilitas perlengkapan jalan unit Traffic Control untuk memnuhi kebutuhan pendukung kegiatan keseharian unit Traffic Control.

(3)

Beberapa alternatif konsep rancangan prosedur inspeksi harian fasilitas perlengkapan jalan akan dipilih satu yang paling mengakomodasi kebutuhan unit Traffic Control . penilaian alternatif-alternatif dilakukan dengan cara memberikan penilaian secara langsung oleh

Manager Traffic Control. Sesuai dengan tahapan pelaksanaan prosedur yang sudah ada pada

Modul Training Balai Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan yaitu: 1)pemilihan lokasi inspeksi keselamatan jalan; 2)pemilihan pelaksana inspeksi keselamatan jalan; 3)pengumpulan data dan informasi awal; 4)persiapan; 5)inspeksi lapangan; 6)evaluasi; 7)pelaporan. Dapat diuraikan dengan rancangan prosedur inspeksi harian fasilitas perlengkapan jalan tol yang telah ditetapkan. Tahap selanjutnya dilakukan analisis dan interpretasi terhadap hasil pengumpulan dan pengolahan data sebelumnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Inspeksi Harian

PT JASA MARGA (Persero) Cabang Surabaya – Gempol melakukan pemeliharaan secara rutin / penanganan darurat dengan melakukan inspeksi setiap hari pada pagi hari atau sore hari oleh 1 petugas yang bertugas berkeliling sepanjang Jalan Tol Surabaya – Gempol sepanjang 39 KM untuk mengetahui kondisi eksisting fasilitas perlengkapan jalan yang ada, tanpa membawa perlengkapan yang dibutuhkan untuk inspeksi. Karena selama ini belum terdapat prosedur dan persyaratan melakukan inspeksi harian lapangan, dapatmenimbulkan permasalahan apabila terdapat temuan seorang petugas tersebut hanya mengingat – ingat dan melaporkan langsung kepada manager traffic control dan selanjutnya mendapat perhatian lebih lanjut, namun apabila dalam perjalanan petugas lupa, maka temuan tersebut tidak dapat ditindak lanjuti. Kondisi lapangan pada PT. Jasa Marga (Persesro) Cabang Surabaya – Gempol dapat dilihat pada Gambar 2.

Persiapan (penggunaan APD) 1 petugas inspeksi

Melakukan inspeksi sepanjang 38 km jalur A dan B Terdapat temuan Mengingat temuan Pelaporan terhadap manager traffic control

Tindak lanjut Selesai

(4)

Dengan permasalahan tersebut saya memberikan pemecahan masalah dengan disarankan membuat rancangan prosedur inspeksi harian fasilitas perlengkapan jalan. Sesuai dengan Permen PU Nomor : 02/Prt/M/2007 Tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol Dan Jalan Penghubung, Inspeksi merupakan tata cara pelaksanaan penanganan darurat jalan told an jalan penghubung ntuk memulihkan secepatnya kondisi jalan tol dan jalan penghubung.

Tahapan Pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Jalan

Tahapan pelaksanaan inspeksi keselamatan jalan pada umumnya adalah sebagai berikut : 1) Pemilihan lokasi inspeksi keselamatan jalan;

2) Pemilihan pelaksana inspeksi keselamatan jalan; 3) Pengumpulan data dan informasi awal;

4) Persiapan;

5) Inspeksi lapangan; 6) Evaluasi;

7) Pelaporan.

Dengan Tahapan Pelaksanaan Prosedur yang sudah ada pada Modul Training Balai Teknik

Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

untuk memudahkan petugas dalam melakukan inpeksi harian, dapat disarankan penyusunan atau perancangan prosedur inspeksi harian fasilitas perlengkapan jalan tol yang lebih detail, sehingga apabila terdapat petugas / karyawan baru tidak harus menemui petugas lama, akan tetapi cukup dengan membaca prosedur harian fasilitas perlengkapan jalan tol . Rancangan prosedur inspeksi fasilitas perlengkapan jalan tol dapat dilihat pada gambar 3.

(5)

Kegiatan persiapan dapat digunakan petugas dalam mempersiapkan diri dan kebutuhan dengan pengecekan dua orang petugas, pembagian tugas di lapangan satu sebagai sopir dan satu mencari dan mencatat temuan, mempersiapkan kendaraan yang akan digunakan seperti kondisi mesin, kebutuhan bensin, perlengkapan penanganan kondisi darurat yaitu traffic cone, dan mempersiapkan administrasi yaitu form yang digunakan untuk mencatat beserta alat tulis. Setelah semua di pastikan, dapat dilakukan inspeksi sepanjang 39 km jalur A maupun B, apabila terdapat temuan dicatat dan diisi di form kemudian di laporkan kepada manager traffic control untuk ditindak lanjuti dan diselesaikan dengan laporan harian sebagai arsip.

Pembuatan Form Inventaris Fasilitas Perlengkapan Jalan

Pada Permen PU Nomor : 02/Prt/M/2007 Tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol Dan Jalan Penghubung, pada lampiran terdapat Ketentuan Teknis Pemeliharaan Jalan Tol Dan Jalan Penghubung pada tabel 1.

Tabel 1.

Ketentuan Teknis Pemeliharaan Jalan Tol Dan Jalan Penghubung Jenis survei Frekuensi survei Unsur yang disurvei Pengumpulan data

Teknik survei Penggunaan

data Inpeksi harian Setiap hari terus menerus Ruang milik jalandan ruang pengawasan jalan disepanjang ruas, termasuk bangunan dan perlengkapan jalan Kondisi unsur jalan yang mengganggu kelancaran lalu lintas dan atau membahayaka n pengguna jalan Penilaian secara visual sambil menggunakan kendaraan, apabila diperlukan sambil berjalan kaki pada lokasi-lokasi Pelaksanaan pemeliharaan khusus

Dapat diketahui bahwa pada tabel ketentuan teknis pemeliharaan tol dan jalan penghubung bahwa dibutuhkan penggunaan data dari pelaksanaan pemeliharaan khusus/ inspeksi harian dengan cara penilaian secara visual menggunakan kendaraan untuk mencari atau menemukan kondisi unsur jalan yang mengganggu kelancaran lalu lintas dan/ataumembahayakan pengguna jalan. Untuk melaporkan kondisi yang mengganggu kelancaran lalu lintas dan/atau membahayakan pengguna jalan maka dibutuhkan form yang sesuai kebutuhan survey inventaris harian fasilitas perlengkapan jalan. Form Inventaris Fasilitas Perlengkapan jalan dalam hal ini, Form Inventaris Fasilitas Perlengkapan jalan membutuhkan tanggal inspeksi untuk mengetahui kapan inspeksi atau temuan itu ditemukan, informasi titik lokasi secara jelas di KM berapa sehingga pada saat ditindak lanjuti dapat langsung menuju titik temuan, kolom jalur A dan B untuk mengetahu dijalur mana temuan yang bermasalah apakah di jalur A atau B dan bisa terjadi dari kedua jalur tersebut. Temuan atau kondisi eksisting adalah keterangan yang bisa diberikan dari temuan atau permasalahan oleh petugas yang didapatkan, yang kemudian diberikan rekomendasi sementara dari hasil temuan lapangan pada hari tersebut. Dengan form inventaris fasilitas perlengkapan jalan, dapat mempermudah dalam pelaporan, tindak lanjut serta kemudahan dalam pencarian arsip apabila dibutuhkan dikemudian hari. Dengan demikian hasil temuan di lapangan yang sudah tertuang dalam bentuk form inventaris dapat menjadi data primer dalam melaksanakan pengolahan data sehingga dapat menjadi acuan dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk meningkatan layanan jalan.

(6)

SIMPULAN

Permasalahan di lapangan terkait Traffic Control yaitu tidak adanya prosedur inspeksi fasilitas perlengkapan jalan tol, inspeksi fasilitas perlengkapan dilakukan tiap hari atau bisa dikatakan sebagai pemeliharaan rutin yang tindak lanjutnya harus secara darurat dengan penanganan langsung sehingga saya menyarankan pemecahan masalah berupa rekomendasi “Rancangan Prosedur Inspeksi Harian Fasilitas Perlengkapan Jalan Tol” yang dilengkapi dengan form inspeksi, sesuai dengan ketentuan teknis pemeliharaan jalan tol di dalam Permen PU Nomor 02 tahun 2007 bahwa hasil inspeksi membutuhkan penggunaan data dalam pelaksanaan pemeliharaan khusus sehingga dari perencanaan inspeksi sampai dengan hasil akhir dapat berjalan dan hasil dapat terekord secara baik dan rapi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor : 16 / PRT/

M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol, Jakarta.

Anonim, 2017, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Anonim,. (2007). Modul Training Balai Teknik Lalu-lintas dan Lingkungan Jalan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan & Jembatan Tentang Inspeksi Keselamatan Jalan Nomor : 02 / Prt / M / 2007 Tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol Dan Jalan Penghubung

Anonim. (2004). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang

Jalan, Jakarta.

Anonim. (2009). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta.

Anonim. (2011) Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2011 Tentang Manajemen dan

rekayasa, Analisis Dampak Serta Manajemen kebutuhan, Jakarta.

Anonim. (2015) Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2015 Tentang Jalan Tol.

Anonim. (2006) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM.14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.

Anonim. (2001). Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 354/KPTS/S/M/2001 tentang Kegiatan Operasi Tol.

Anonim. (2014). Audit Keselamatan Jalan, Bahan Kuliah PKTJ 2014. Anonim, 2014 Inspeksi

Keselamatan Jalan, Bahan Kuliah PKTJ 2014.

Anonim. (1999). Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan, Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 76 /KPTS / Db/1999.

Hobbs, F.D. (1979). Traffic Planning and Engineering, 2nd Edition Pergamin Press Oxword. RoSPA. (1992). RoSPA Road Safety Engineering Manual, Royal Society for the Prevention

Gambar

Gambar 2. Gambaran kondisi Inpeksi Harian Saat Ini
Gambar 3. Rancangan prosedur Inspeksi Harian Fasilitas Perlengkapan Jalan Tol

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji coba terbatas yang dilakukan, diperoleh bahwa hasil validasi bahan ajar adalah 3,87 pada kategori valid karena setiap aspek untuk setiap jenis

Selama melakukan kerja praktik penulis dapat mengetahui tentang mekanisme penyaluran zakat konsumtif untuk fakir uzur pada Baitul Mal Kota Banda Aceh perlu diketahui bahwa selama

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split, adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split dan

Variabel yang diteliti bersifat univariat (variabel tunggal) yakni, a) Variabel B iaya Operasional, definisi operasional: b iaya operasional adalah pengeluaran

Pada siklus I peserta didik memperoleh nilai dengan rata – rata 3,66 dengan kategori baik, dan siklus II peserta didik memperoleh nilai dengan rata – rata 3,88 dengan

reproduksi media rekaman. Salah satu usaha kecil menengah yang berkembang di Kota Pekanbaru saat ini adalah usaha kuliner. Usaha kuliner yang berkembang di Kota

operator, karena di lantai produksi perusahaan belum terdapat exhausted fan, maka perlu adanya pemasangan exhausted fan pada lantai produksi agar terjadi pertukaran

terletak di bagian selatanwilayah Kabupaten Indragiri Hulu yang mengarah ke perbatasan dengan Provinsi Jambi, di mana terdapat komplek Bukit Tigapuluh dan perbukitan