Control Systems Service Center
Jurusan Teknik Elektro ITS
Komponen Hardware
Programmable Logic Controller
Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro ITS Telp. 5947302 Fax.5931237
Objektif:
CPU
Perangkat Pemrograman Memori
Power Supply
Sistem Input Output Ukuran PLC
Pemilihan PLC
Bahasa Pemrograman dan Tipe Data Merek-merek PLC
Tiga Fungsi Utama PLC
proses (menjalankan instruksi logic program),
memori (menyimpan hasil proses),
input/output (menerima data dari luar dan
mengeluarkan hasil proses).
Hardware Penyusun PLC
• CPU
• Perangkat Pemrograman • Memori
• Power Supply
• Sistem Input Output
Bagian-bagian CPU
CPU terdiri dari tiga komponen utama:
Processor Memory
Kecerdasan PLC ditentukan oleh tipe prosesor
(mikroprosesor) yang digunakan. Prosesor ini
bertugas untuk memerintah dan mengontrol
kegiatan-kegiatan di seluruh sistem (melakukan
semua pengerjaan matematika, penanganan
data, dan diagnostik).
Prinsip Kerja PLC
PLC terdiri dari dua bagian pokok:
CPU (Processor)
CPU Sysmac C200H
Ada dua tipe:
• C200H-CPU01-E tegangan AC 100/240 Volt • C200H-CPU031-E tegangan DC 24 Volt Power fuse Indicators OMRON SYSMAC C200H Memory unit connector Detachable terminal block Peripheral device mounting h l Programming
Rak Ekspansi PLC Modular
Bentuk PLC modular terdiri dari modul CPU dan
modul I/O (merupakan bagian yang
Macam Modul PLC
Modul-modul pada PLC ini ditempatkan pada
suatu perangkat mirip board PC yang dinamakan
backplane.
Modul-modul itu a.l.:
Analog Input Analog Output Digital Input Digital Output
PLC Compact
PLC ini menggunakan sistem rak (CPU dan I/O
jadi satu kesatuan), dengan kapasitas memori
yang terbatas.
• Dimensi 4,72”x 3,15” x 1,57”
Proses yang secara alami dilakukan PLC, yaitu
proses untuk membaca semua perangkat input
lapangan dan melakukan control program yang
menurut logic yang telah terprogram, mematikan
dan menyalakan perangkat lapangan.
Waktu yang dibutuhkan sekali proses scan
dinamakan scan time.
♦ Memeriksa kondisi semua input baik yang benar maupun yang salah di dalam lokasi yang disebut I/O image table.
♦ Membaca instruksi dan data dari semua bagian memori dan menjalankan pekerjaan berdasarkan instruksi-instruksi tersebut.
♦ Melakukan diagnosa internal.
♦ Mengirim dan menerima informasi dari perangkat pemrograman.
♦ Mengatur semua output agar sesuai dengan informasi terbaru.
Perangkat ini digunakan untuk memasukkan algoritma kontrol (program) ke dalam PLC. Perangkatnya dapat berupa Personal Computer atau tipe Handheld
Perangkat FIT ini bentuknya mirip dengan komputer laptop.
Dibutuhkan perangkat lunak sebagai pelengkap
pemrogramannya. Misal: CX Programming pada PLC Omron, STEP 7 dan WinCC pada PLC Siemens, RS
Logic pada PLC Allen Bradley, dan GX Developer
pada PLC Mitsubishi
Untuk PLC SYSMAC C200H terdapat dua alternatif
programming console, yaitu yang langsung menempel pada CPU, dan yang dihubungkan dengan kabel.
Sistem memori PLC dibagi berdasarkan tugas yang diberikan:
♦ Executive Memory adalah lokasi memori untuk menyimpan kumpulan program secara permanen yang merupakan
instruksi software, yaitu relay instruction, block transfer, dan
math instruction. Lokasi memori ini tidak tersedia bagi pemakai tetapi memori ini yang menjalankan sistem
♦ Application Memory adalah lokasi memori untuk menyimpan kumpulan user program (program pemakai), yaitu area yang menyimpan ladder diagrams, timers, dan data-data yang telah dimasukkan.
ROM (Read Only Memory)
• ROM di rancang untuk menyimpan secara permanen yang telah fixed. Isinya masih bisa di uji dan dibaca tetapi tidak bisa di ubah, ROM tidak memerlukan back up power untuk menjaga memorinya. Executive program biasanya
disimpan di ROM.
RAM (Random Access Memory)
• RAM dikenal sebagai read write memori dan dirancang supaya informasi dapat ditulis dan dibaca dari lokasi manapun. Ada 2 jenis RAM, Volatile dan
Nonvolatile. Volatile memerlukan battery back-up kalau power hilang
sedangkan nonvoltile RAM akan menjaga programmnya meskipun power hilang.
PROM (Programmable Read Only Memory)
• Memori ini biasanya digunakan untuk program yang diyakini benar untuk sistem kontrol dengan PLC. Jika dibutuhkan perubahan algoritma pada sistem kontrol tersebut, maka PROM harus diganti (diupload) dengan program baru. PROM bisa dipergunakan sebagai backup permanen user program.
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)
• Memori ini mirip PROM, tetapi masih dapat dihapus dengan dengan
membuka jendela di bagian atas IC dengan disinari UV selama beberapa menit. EPROM bisa dipertimbangkan sebagai alat penyimpanan semi permanen sehingga akan menyimpan sebuah program secara permanen
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
• Memori ini mirip EPROM, tetapi cara penghapusannya lebih fleksibel. Cara penghapusan pogram dengan memberikan tegangan kedua kaki-kaki (pin-pin) memori untuk proses ‘burning’. Hal ini berarti bahwa tipe memori ini bisa dipakai berulang.
Program Memori PLC
File 0Sistem
Memuat passwords, nama Processor serta nama file
File 1
Sequential function Charts
Tidak menyimpan diagram tangga atau daftar apapun
File 2
Menyimpan diagram tangga utama
File 3 sampai ???
Menyimpan langkah-langkah SFC dan transisi
Pembagian Program
Memori PLC Allen
Data Memori PLC
Pembagian Data
Memori PLC Allen
Braley 5
File Type 0output image table I
input image table S status file B3 bit file T4 timer file C5 counter file R6 control file N7 integer file
Alamat Tabel Data
X = jenis file : B = bit C = counter F = floating I = input O = output R = control S = status T = timer A = ASCII f = angka file: = bagian akhir dari delimiter file e = angka elemen (angka rack) s = sub elemen (angka kelompok) / = delimiter setelah bit tertentu
ditulis
b = angka bit (angka bit dari address words
Format umum alamat data tabel perlu menunjukkan jenis file, angka file, nomer rak, kelompok yang terdapat di dalam rak dan angka bit.
Perangkat ini merupakan bagian dari PLC yang
berinteraksi dengan lingkungan luar. Perangkat
ini terdiri dari perantara elektronik yang
menyediakan fungsi pengkondisi sinyal dan
fungsi isolasi. Ini memungkinkan PLC
dihubungkan langsung ke aktuator proses dan
sensor tanpa memerlukan rangkaian perantara.
Perangkat Input dan Output ini secara garis
besar terdiri dari:
• Perangkat Digital Input (DI)
• Perangkat Digital Output (DO) • Perangkat Analog Input (AI)
• Perangkat Analog Output (AO)
• Perangkat untuk Komunikasi (serial)
Perangkat hanya menghasilkan kondisi biner
dengan pengolah sinyal berupa :
– Contact Output :
• Komponen untuk mengeluarkan sinyal adalah relay. • Umumnya untuk beban arus yang relatif besar.
• Supply beban bisa AC/DC. • Kecepatan respon rendah.
• Ada contact bounch, menyebabkan ada noise.
– Solid State Output (SSR)
• Komponen yang digunakan solid-state
• Beban AC: outputnya menggunakan SCR. Respons lebih cepat dari contact output, dan lebih rendah dari transistor output.
• Beban DC: outputnya menggunakan Transistor. Respons sangat cepat untuk beban arus kecil. Frekwensi kerja
cukup tinggi.
Sinyal output pada beban DC dapat berupa :
– Output Tegangan: memberikan sinyal tegangan sebagai output dan tahanan beban harus cukup tinggi dengan
konsumsi arusnya kecil.
– Output Arus: mengolah sinyal arus (source/sink). Beban yang bekerja pada I/O-nya ada:
• current source (PNP) : arus diberikan kebeban, beban dihubungkan keterminal output dan negatip catudaya.
• current sink (NPN) : arus ditarik dari beban, beban dihubungkan keterminal positip catudaya dan terminal output.
Jumlah titik I/O yang ada pada model ini tidak
terlalu banyak, perangkat I/O yang ada biasanya:
• Digital Input (DI) → maks. 16 titik
• Digital Output (DO) → maks. 16 titik
• Perangkat untuk Komunikasi (serial RS232)
PLC buatan OMRON dari kelas SYSMAC seri C nomer CPM1A-10CDR.
• Digital Input (DI) → 6 titik • Digital Output (DO) → 4 titik • Ditambah CIF01 bisa
komunikasi melalui serial RS232
Jumlah titik I/O yang terpasang ada pada model ini tergantung dari jumlah titik I/O sistem kontrol. Secara umum dalam satu backplane, biasanya mampu
dipasang:
• 1-5 modul Digital • 1-3 modul Analog
• 1-4 modul Spesial (bisa analog,digital atau serial)
Jika masih kurang bisa ditambahkan modul ekspansi.
Modul ini dapat digunakan untuk dua macam sinyal, AC dan/atau DC. Kisaran tegangan yang mampu diolah:
• 24 Volt AC/DC • 48 Volt AC/DC • 120 Volt AC/DC • 230 Volt AC/DC • TTL level • 5 - 50 Volt DC (sink/source)
Modul ini secara umum dilindungi oleh bagian isolator terhadap level tegangan yang tidak diinginkan.
Modul digunakan hanya untuk sinyal tegangan DC
(searah), terutama model dengan komponen solid-state (SCR, transistor) jika dihubungkan dengan peralatan luar (sink/source).
Jika modul ini memberikan arus ketika modul ini ON (aktif), maka modul ini dinamakan current source.
Jika modul ini menerima arus ketika modul ini ON (aktif), maka modul ini dinamakan current sink.
♦ Arus dari peralatan luar (mis. sensor) masuk ke modul DC input. Bagi
peralatan luar berfungsi sebagai
source, sedang modul DC input
sebagai sink.
♦ Arus dari modul DC input ke peralatan luar (mis. katup). Bagi modul DC input berfungsi sebagai source, sedang
peralatan luar sebagai sink.
• Melakukan perubahan modul sink ke source bisa dilakukan dengan menggunakan rangkaian berikut untuk arus Iout 50 mA.
Modul ini biasanya
diisolasi dari gangguan luar dengan rangkaian opto-coupler.
Contoh hubungan untuk modul AC/DC input
Pada modul ini tegangan yang digunakan bisa AC dan atau DC. Tegangan output yang mampu diolah:
• 12 - 48 Volt AC/DC • 120 Volt AC/DC • 230 Volt AC/DC • contact (relay) • Isolated output • 5 - 50 Volt DC (sink/source)
Modul ini menggunakan rangkaian pengaman mirip modul input.
Modul DC output ini mirip dengan modul DC input.
Koneksi dengan peralatan luar dapat sebagai sink atau sebagai source untuk modul dengan solid-state output. Jika modul ini memberikan arus ketika modul ini ON (aktif), maka modul ini dinamakan current source.
Jika modul ini menerima arus ketika modul ini ON (aktif), maka modul ini dinamakan current sink.
Koneksi peralatan luar untuk modul DC solid-state output sebagai sink atau sebagai source.
Arus adalah suatu bentuk sinyal analog disamping tegangan, standar yang sering digunakan untuk pengukuran adalah 4 - 20 mA.
Tranduser berat atau kecepatan akan mengubah berat atau kecepatan ke dalam arus 4 - 20 mA. Contohnya : sebuah transduser berat menghasilkan arus 5 mA
untuk beban seberat 1 kg. Jika timbangan tersebut
mampu menimbang beban maksimum sampai 100 kg, maka arus yang terukur sebesar 20 mA.
CPU PLC yang bekerja dengan data digital dapat mengolah besaran (tegangan/arus) analog, maka
diperlukan perangkat pengubah sinyal. Dari analog ke digital (Analog to Digital Converter) dan dari digital to analog (Digital to Analog Converter).
Pengolah sinyal ini memerlukan processor tersendiri agar tidak membebani tugas CPU, khususnya waktu scan PLC. Pengolah ini biasanya berupa modul
tersendiri dan termasuk dalam modul spesial.
Modul ini mengolah sinyal analog dari perangkat luar (sensor) ke sinyal digital.
Sinyal input yang bisa diolah berupa arus dan atau tegangan seperti : • 4 hingga 20 mA • 0 hingga 5 Volt DC • 0 hingga 10 Volt DC • -10 hingga +10 Volt DC
Modul A/D
Modul ini mengolah data bit dari CPU ke perangkat luar (aktuator, motor, katup), atau representasi digital ke
analog.
Sinyal output yang dihasilkan berupa arus dan atau tegangan seperti : • 4 hingga 20 mA • 0 hingga 5 Volt DC • 0 hingga 10 Volt DC • -10 hingga +10 Volt DC
Modul D/A
Modul ini mengolah sinyal secara khusus untuk kebutuhan kontrol, antar lain modul :
• Temperatur Sensor (mirip modul A/D) • Temperatur Control (mirip modul D/A)
• Heat Temperatur Control (mirip modul D/A) • PID Control (mirip modul A/D dan D/A)
• Fuzzy Logic (mempunyai modul A/D dan D/A) • High Speed Counter (mengolah pulsa digital)
• Position Control (menghasilkan pulsa untuk servomotor)
Ukuran PLC
Ukuran PLC
didasarkan atas jumlah titik Input dan Output. - PLC mikro
- PLC kecil
- PLC sedang - PLC besar
Perbandingan PLC
Tabel Perbandingan Kelengkapan Perangkat Keras PLC
PLC kecil PLC menengah
Model Mitsubishi F2-40 Allan-Bradley Mini PLC2
CPU Intel 8031 Zilog Z80A
Waktu cari 7 m/s tiap 1 K memori 20 m/s tiap 1 K memori
Memori CMOS RAM 1 K CMOS RAM 1 K
Max I/O 40 titik 256 titik
Analog I/O Tidak ada 128 Maks ditambah PID Bahasa Ladder/Statement List Ladder
Pemilihan PLC
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih PLC adalah
Kriteria
Jumlah Masukan dan Keluaran Logika Memori
Jumlah Modul I/O khusus Kemampuan Ekspansi
Scan Time
Komunikasi
Software
Pemrograman dan Tipe Data
IEC61131-3 menetapkan lima bahasa pemrograman:
• Ladder Diagram (LAD)
• Diagram Blok Fungsi (Function Block Diagram/FBD) • Urutan Chart Fungsi (Sequential Function Chart/SFC) • Daftar Instruksi (Statement List /STL)
Tabel Bahasa Pemrograman IEC61131
Ladder logic diagram (LD) Graphical Discrete control Function Block Diagram (FBD) Graphical Continuous control Sequential Function Chart (SFC) Graphical Sequencing
Statement List (STL) Textual Similar to ladder diagrams Structured Text (ST) Textual Complex logic, computations
Language Abbrev. Type Application best suited for
Sumber:
Pemrograman yang sering Dipakai
Meskipun secara fungsi dan struktur dari bahasa-bahasa ini sangat berbeda, mereka dikategorikan sebagai satu keluarga bahasa oleh IEC 61131-3 dengan pelengkapan elemen-elemen struktur (pernyataan variabel, bagian-bagian organisasi seperti halnya fungsi dan blok fungsi, dll) dan elemen-elemen konfigurasi.
Dari kelima bahasa
program diatas yang sering digunakan adalah:
Ladder Diagram (LAD),
Diagram Blok Fungsi (Function Block Diagram/FBD) Daftar Instruksi (Statement List /STL)
Merek-merek PLC
OMRONAllen Bradley Siemens
Mitsubishi
Schneider (Modicon, Telemecanique, Square D) GE Fanuc
Toshiba
Automation Direct (Koyo) Hitachi
Contoh : Tipe Sysmac C200H
PLC modular buatan OMRON dari kelas Sysmac
seri C nomer 200H
Unit Backplane
Kapasitas memori yang dipunyai C200H ada dua macam, masing-masing 3K dan 7K word.
Ada tiga macam memori yang bisa digunakan agar sesuai dengan variasi peralatan aplikasi :
- RAM (Random Acces Memory)
- EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)
- EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory)
Fungsi backplane mirip board pada personal computer, adalah rak di mana unit CPU dan I/O ditempatkan atau dipasang dan antara lain berguna untuk
memperbanyak pemakaian unit I/O. Ada tiga model backplane, yaitu :
- model C200H-BC03 berisi 3 slot unit I/O - model C200H-BC05 berisi 5 slot unit I/O - model C200H-BC08 berisi 8 slot unit I/O
Untuk modul standar sistem C200H disediakan jenis dan fungsi
:
• Unit input AC (C200H-IAxxx) • Unit input DC (C200H-IDxxx)
• Unit input AC/DC (C200H-IMxxx) • Unit output Relay (C200H-OCxxx) • Unit output Triac (C200H-OAxxx)
• Unit output Transistor (C200H-ODxxx)
• Unit Link (Host Link, PC Link, master/slave Remote I/O)
Untuk modul spesial/intelligent sistem C200H disediakan jenis dan fungsi :
• Unit Multipoint I/O (C200H-MDxxx) • Unit Analog Input (C200H-ADxxx) • Unit Analog Output (C200H-DAxxx)
• Unit High Speed Counter (C200H-CTxxx) • Unit Positioning Control (C200H-NCxxx) • Unit ASCII (C200H-ASCxx)
• Unit Temperatur Sensor (C200H-TSxxx)
Konfigurasi Dasar Sysmac C200H
Konfigurasi dasar dari PLC ini mempunyai
backplane
CPU dan
backplane
I/O ekspansi PLC, untuk kebutuhan kontrol dengan range maksimum 544 titik I/O jikaPada sistem C200H, maksimum terdapat dua rak (backplane)
ekspansi yang dapat dihubungkan pada satu rak CPU. Setiap rak
terdapat 3, 5, atau 8 slot untuk menempatkan unit I/O. Panjang maksimum kabel yang
menghubungkan tiap-tiap
backplane adalah 10 meter, tetapi panjang totalnya tidak boleh lebih dari 12 meter.
Rak CPU
Rak I/O ekspansi pertama
Rak I/O ekspansi kedua
Power supply