Shuttle Express
I.
Sejarah Shuttle Express
Shuttle Express dimulai pada awal 1979 oleh San Juan Airlines. Pada saat itu, San Juan Airlines adalah maskapai penerbangan komuter tertua di Amerika Serikat. Maskapai ini terhubung dengan wisatawan dari seluruh wilayah diantaranya Puget Sound, Vancouver, dan Victoria ke Seattle -Tacoma dan bandara Portland dan ke luar negeri. Layanan penerbangan ini melahirkan ide untuk menciptakan transportasi darat ( Van ) dari pesawat terbang yang menghubungkan masyarakat, rumah, dan bisnis dari wilayah Seattle - Tacoma - Everett ke SeaTac Airport. San Juan Airlines telah mendapatkan reputasi sebagai maskapai penerbangan komuter paling aman dan paling profesional di AS. Masyarakat percaya bahwa budaya aman dan profesional yang ditransfer dari maskapai penerbangan akan menciptakan sebuah perusahaan transportasi darat yang sukses. Tujuan langsung perusahaan adalah untuk membangun perusahaan baru di atas dasar yang sama pada faktor keselamatan, layanan, dan kehandalan. Sedangkan misi perusahaan adalah untuk memberikan rasa aman, peduli, terjangkau, dan akses yang baik di Bandara SeaTac.
Konsep transportasi door to door mulai dijalankan oleh Shuttle Express. Shuttle Ekspres menyediakan pelayanan yang baik, peralatan bersih, driver berseragam, dan harga yang wajar / terjangkau. Yang paling penting adalah budaya yang diterapkan yaitu budaya mengemudi dengan aman, membuka pintu, membawa tas, dan care terhadap para tamu / calon penumpang dengan segala cara.
Tidak ada bisnis yang bertahan sangat lama tanpa menghasilkan uang. Sebagai perusahaan muda, shuttle menghadapi tantangan “profitabilitas”. Dimana perusahaan Shuttle Express menjual San Juan Airlines ke Alaska Airlines, dan dari penjualan ini mampu untuk menanamkan lebih banyak uang ke dalam bisnis dengan harapan mencapai “profitabilitas”.
Pada awal tranformasi dari system manual ke system informasi yang canggih, shuttle express menggunakan 12 komputer NEC 486 yang terintegrasi dalam server Alpha AXP yang memiliki RAM sebesar 128 M dan hard disk sebesar 1,2 GB, disamping itu terdapat empat computer yang digunakan sebagai media pengirim / dispatcher.
Secara umum dalam system baru di Shuttle express adalah calon pembeli tiket / penumpang melaukan reservasi tiket melalui telepon / internet ( e – ticketing ) kemudian customer service melalkukan data entry terhadap data penumpang tersebut melalui software khusus, kemudian melakukan prakiraan
jarak antara yang dinginkan calon penumpang, setelah itu baru melakukan cek ke system e – ticketing cash / banking, apakah sudah dibayarkan sesuai perjanjian atau belum, setelah itu barulah dilakukan dispatcher ke driver melalui system satelit dan GPS yang terkoneksi dengan computer / gadget antara shuttle ekspress – driver – dan calon penumpang tersebut,yang memang sudah ada di system pada software khusus, barulah terjadi mitch and match antara penumpang – biaya - track perjalanan – driver dan bus yang akan mengantar ke tempat sesuai yang dituju.
Perusahaan terus menjalankan peramping perusahaan dengan memegang standar yang tinggi untuk pelayanan publik dan mempertahankan tarif rendah. Perusahaan percaya budaya untuk merawat dan mempercayai orang, baik karyawan dan masyarakat, ini menjadi dasar keberhasilan Shuttle Express. Pada tahun 2008 perusahaan telah melayani lebih dari 714.000 tamu.
Sepanjang 22 tahun perusahaan telah menambahkan layanan baru. Awalnya, perusahaan hanya melayani layanan hotel bandara. Pada tahun 1994 perusahaan memulai layanan Executive Town Car, yang sekarang termasuk armada limosin. Pada tahun 1999 perusahaan membeli bus pertama, perusahaan terus melayani konsumen dengan konsep aman, terjangkau, dan untuk memenuhi kebutuhan tamu dalam setiap perjalanan.
II.
Jenis Kendaraan pada Shuttle Express
Sedan dan Limousine ; sedan / limousine yang digunakan mulai dari 2 – 8 penumpang dengan kendaraan yang baik serta ringkas.
Van Pribadi : Mulai dari 10 penumpang, dimana sangat cocok untuk keluarga dan berkapasitas bagasi cukup besar.
Van Mewah : Berkapasitas 6 penumpang menggunakan van yang berkelas dan prestisius.
Bus Mewah : Berakapasitas sampai 32 penumpang dengan kursi yang berkelas cocok untuk pertemuan bisnis ataupun keluarga.
III.
Teknologi Informasi pada Shuttle Express
Teknologi Sistem Informasi / informatika yang digunakan pada shuttle express ( jasa transportasi ) sangat beragam mulai dari GPS, e - ticketing sampai pemanfaatan data jaringan wireless yang menggunakan broadband / pita lebar GPRS – 3G – sampai 4G, dan lain sebagainya, dimana
berbagai macam teknologi informasi yang digunakan membantu perkembangan dan kesuksesan shutte express.
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan yang harus dapat dijangkau, maka perlu dilakukan suatu penanganan khusus dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi. Pengelolaan pelayanan transportasi merupakan pekerjaan yang kompleks. Dal am penyelenggaraan transportasi, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan sistem-sistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi, maka suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkat regional maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat ( Timely Available ) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat. Pada tingkat operasional guna mengatasi permasalahan transportasi di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS ( Area Traffic Control System / Integrated Traffic Control System ), ITS ( Intelegent Transport System ), sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation Management Centre ( TMC ) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan.
Pada Shuttle express dikembangkan teknologi informasi yang cukup canggih dibidang transportasi, seperti e – ticketing, penggunaan GPS pada teknoligi informasi di Shuttle express yang sudah canggih, penggunaan pitalebar / broadband database system seperti GPRS - 3G - 4G, software monitoring yang digunakan baik sguttle express maupun oleh para pengguna jasa shuttle express pada computer / smart gadget.
1.
E-Ticketing
E - ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. e - ticketing adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. e - ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas
dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalana dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternatif sistem distribusi informasi travel / prjalanan. Dimana internet merupakan media yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet mampu mengatasi jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place yang terpusat. Adapun pengertian lain dari e - ticketing atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal / jaringan Internet. Fasilitas pemesanan tiket online dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis lokal / langsung. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarat.
Gambar 1 : e – Ticket pada PC / Smart Gadget
Kita tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket bepergian nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini merupakan bukti komitmen sebuah perusahaan yang menerapkan e - ticketing terhadap konsumennya. Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Calon penumpang harus mendaftar pada sistem pembayaran untuk menggunakan sarana e – ticketing dan adanya system cash management pada suati system e – ticketing mulai dari pemasukan data kartu kredit / debet / rekening sebagai sara pembayaran e – cash guna mendapatkan tiket yang sah dan dengan biaya yang berlaku. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu untuk menyimpan data bagi yang telah
membeli tiket. Akan tetapi proses pendaftaranpun harus tetap dilakukan sebagai syarat dalam melakukan pembelian tiket online.
2.
Manfaat E - Ticketing
Saat ini pembelian tiket baik untuk bepergian memakai travel agent, maskapai penerbangan ataupun untuk suatu event tidak lagi hanya mengandalkan sistem manual. Tetapi customer bisa memesannya jauh-jauh hari tanpa harus datang langsung ke kantor yang bersangkutan, yaitu melalui sistem e - ticketing. Untuk hal ini banyak sekali manfaat serta keuntungan yang akan didapat baik oleh konsumen ataupun perusahaan. Dimana Pembeli senang karena mampu mencetak tiket mereka segera. Tidak perlu menunggu surat atau mengantri di acara tersebut. Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya. Informasi tambahan e - Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan.
E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet publik di terminal atau perpustakaan. Seseorang tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket penerbangan nantinya. Mengurangi resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan seseorang membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan suatu daya tarik dari e - ticketing.
Akses online pemesanan tiket yang memungkin calon penumpang untuk melakukan perubahan program penerbangannya, misalnya perubahan tanggal keberangkatan, bahkan pengembalian uang (refund) jika penumpang melakukan pembatalan pembelian tiket. Tapi tindakan ini bisa dilakukan jika layanan penerbangan yang digunakan memiliki prosedur memungkinkan
Selain itu pengguna e - ticket bisa membuat salinan (copy) e-ticket sebanyak yang diinginkan guna berjaga-jaga seandainya lembar e-ticket atas namanya hilang. Ini bisa dilakukan karena format digital e-ticket bisa diakses lagi. Hal yang sama tidak bisa dilakukan pada tiket konvensional
3.
Langkah-Langkah e – Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online. Dimana dengan e - ticketing kita tidak perlu
repot mengantri dalam memesan tiket serta bisa memesannya kapanpun dan dimanapun. Langkah - langkah e - Ticketing sangat praktis, serta reservasi adalah yang paling utama sebab syarat mutlak dari pemesanan tiket online adalah reservasi dimana data kita disimpan sebagai tanda bukti. Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan tiket maskapai penerbangan (airport) . Serta untuk perjalanan darat anda juga tidak perlu khawatir apabila tertinggal tanda terima perjalanan karena melalui e-ticketing semua data anda akan tersimpan dengan aman pada data base kantor travel tersebut.
Salah satu software pengembangan yang umum diperlukan dalam e – ticketing adalah : CITOS ( city terminal online system )
Merupakan sebuah sistem reservasi tiket yang diberi nama CITOS (city terminal online system). Sistem berbasis web dengan teknologi tinggi, terjaring dan mudah diakses oleh siapa saja. Hingga melakukan reservasi tiket menjadi mudah, cepat, akurat dan langsung bisa print sendiri tiketnya.
CITOS e-system dapat berfungsi sebagai sekretaris Pribadi anda. Bagi anda yang memiliki kesibukan tinggi, CITOS e-system memberi kemudahan dan kepastian dengan memilih sendiri dan menjadwal penerbangan serta mendapat tiketnya secara langsung.
CITOS e-system memberikan kemudahan istimewa dalam melakukan reservasi hanya tiga langkah mudah: pertama, lihat seat availibility, booking dan cetak e-tiket. Sangat tepat untuk mendukung travel businness dan korporat juga siapapun yang berminat di bisnis travel & tiketing CITOS. system memungkinkan travel agent melayani konsumen dengan mencetak sendiri e-tiket Hal yang selama ini sangat sulit dipenuhi karena sulitnya mendapat keagenan.
4.
Perangkat GPS Vehicle Tracker
Global Positioning System (GPS) merupakan satu-satunya sistem navigasi dan penentuan lokasi berbasis satelit dengan tingkat ketelitan yang tinggi, pada awalnya dikembangkan untuk digunakan oleh militer Amerika Serikat. GPS menggunakan lebih dari 24 satelit komunikasi yang
mentransmisikan sinyal ke segala arah setiap saat. Satu penerima GPS dapat menemukan posisinya sendiri dalam beberapa detik dari sinyal satelit GPS dengan ketelitian hingga satu meter akurasi bahkan ketelitian hingga satu sentimeter dapat dicapai oleh unit receiver dengan spesifikasi canggih milik militer. Kemampuan ini telah mengurangi biaya perolehan data khususnya untuk membuat peta, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pemetaan juga meningkatkan akurasi pemetaan.
Perangkat GPS – Vehicle Tracker ini menggunakan gabungan teknologi GSM, GPRS – 3G – 4G, dan GPS. GPS Vehicle Tracker bermanfaat digunakan dalam Bisnis Transportasi ( Taxi, Bus Antar Kota, Kendaraan Travel ), Rental Kendaraan, Jasa Layanan Pengiriman Barang, Leasing Kendaraan, dan untuk perusahaan – perusahaan lain yang memiliki armada transportasi. Perangkat GPS Vehicle Tracker ini menggunakan teknologi GPRS sebagai saluran pengiriman data, sehingga biaya komunikasi menjadi sangat murah. Perangkat GPS Vehicle Tracker membutuhkan sebuah kartu GSM dari salah satu operator yang dipasang di dalamnya. Setiap pengiriman data posisi koordinat kendaraan akan terkena biaya layanan GPRS dari operator GSM yang digunakan.
Cara kerja GPS :
Ada empat komponen utama yang membangun sistem kerja GPS yang bekerja secara integral satu dengan yang lain
1. Satelit, ini merupakan perangkat GPS dengan investasi paling mahal dan diandalkan oleh seluruh penerima sinyal di permukaan bumi. Jumlahnya ada 24 yang mengorbit pada ketinggian sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi, berada dalam LEO ( Low Earth Orbit ) dan terus memancarkan sinyal. Semua satelit GPS dikendalikan oleh stasiun bumi yang berpusat di Colorado Spring, Amerika Serikat. Distribusi satelit GPS cukup merata, setiap tempat di permukaan bumi terpantau oleh minimal 4 satelit GPS.
2. Receiver, Peringkat ini digunakan untuk menerima sinyal dari satelit GPS dengan sebuah antena penerima. GPS receiver relatif kecil dan mudah dibawa bahkan dapat terintegrasi dengan PDA atau telepon genggam.
3. Perangkat Komunikasi Data, Perangkat ini digunakan untuk mentransfer data dari satelit GPS ke Control Unit Station. Komunikasi data dapat dilakukan melalui jaringan internet, jaringan GSM dan gelombang radio.
4. Control Unit, perangkat ini berupa komputer atau GPS display lain yang menerima data satelit dari perangkat komunikasi data dan menyajikannya dalam bentuk visual seperti gambar peta maupun teks.
Gambar 2 : Skema sederhana GPS pada Transportasi
Saat ini penerima GPS sangat akurat, berkat desain paralel multi-channel. Garmin’s 12 saluran parallel menerima sangat cepat untuk mengunci sinyal ke satelit ketika pertama kali dihidupkan dan mempertahakankan akurasinya, Bahkan di dedaunan lebat atau perkotaan dengan bangunan tinggi. Faktor atmosfer tertentu dan sumber-sumber error lainnya dapat mempengaruhi akurasi penerima GPS. Garmin ® GPS receiver sangat akurat rata-rata 15 meter.
Penerima GPS Garmin yang lebih baru dengan WAAS ( Wide Area Augmentation System ) dapat meningkatkan kemampuan akurasi untuk kurang dari tiga meter rata-rata. Tidak ada peralatan tambahan atau biaya yang diperlukan untuk memanfaatkan WAAS. Pengguna juga bisa mendapatkan akurasi yang lebih baik dengan Differential GPS ( DGPS ), yang mengoreksi sinyal GPS rata-rata tiga sampai lima meter. US Coast Guard mengoperasikan layanan koreksi DGPS paling umum. Sistem ini terdiri dari jaringan menara yang menerima sinyal GPS dan
mengirimkan sinyal dikoreksi oleh pemancar suar. Untuk mendapatkan sinyal yg dikoreksi, pengguna harus memiliki sebuah mercusuar diferensial dan antena penerima sinyal GPS di sekitar mereka.
GPS satelit mentransmisikan dua sinyal radio daya rendah, ditunjuk L1 dan L2. GPS sipil menggunakan frekuensi L1 dari 1575,42 MHz pada UHF band. Perjalanan Sinyal saling berhadapan ( Line of Sight ), yang berarti mereka akan melewati awan, kaca dan plastik tapi tidak akan melalui objek padat seperti gedung dan pegunungan. Sinyal GPS mengandung tiga bit informasi yang berbeda – kode pseudorandom, data ephemeris dan data almanak. Kode pseudorandom hanyalah kode ID yang mengidentifikasi informasi transmisi satelit. Anda dapat melihat nomor ini pada unit satelit GPS Garmin PAGE GPS ( garmin ) , teridentifikasi pada saat menerima sinya satelit. Ephemeris data, yang terus-menerus ditransmisikan oleh satelit masing-masing, berisi informasi penting tentang status satelit (sehat atau tidak sehat), tanggal dan waktu. Ini bagian dari sinyal sangat penting untuk menentukan posisi. Data almanak memberitahu penerima GPS di mana setiap satelit GPS harus setiap saat sepanjang hari. Setiap satelit mentransmisikan data almanak menunjukkan informasi orbit untuk satelit tersebut dan untuk setiap satelit lain dalam sistem. Disamping itu terdapat aktor-faktor yang dapat menurunkan sinyal GPS dan mempengaruhi akurasi, sebagai berikut:
• Penundaan dari Ionosfer dan troposfer - Sinyal satelit melambat saat melewati atmosfer.
Sistem GPS menggunakan model yg sudah terpasang yang menghitung jumlah rata-rata keterlambatan dan mengKoreksi kesalahan.
• Sinyal multipath - ini terjadi ketika sinyal GPS ini tercermin dari objek seperti gedung-gedung
tinggi atau permukaan batu besar sebelum mencapai penerima. Hal ini akan meningkatkan waktu perjalanan sinyal, sehingga menyebabkan kesalahan.
• kesalahan jam Receiver - Sebuah receiver built-in jam tidak seakurat jam-jam atom pada satelit
GPS onboard. Karena itu, mungkin ada kesalahan sedikit pada waktu .
• kesalahan Orbital - Juga dikenal sebagai kesalahan ephemeris, ini adalah ketidakakuratan dari
satelit melaporkan lokasi.
• Jumlah satelit terlihat - Semakin banyak satelit yg bisa dilihat oleh GPS akurasi yang lebih
baik. Bangunan, bentuk suatu permukaan, interferensi elektronik, atau bahkan kadang-kadang dedaunan yg lebat dapat memblokir penerimaan sinyal, menyebabkan kesalahan posisi atau mungkin tidak membaca posisi sama sekali. Unit GPS biasanya tidak akan bekerja dalam ruangan, bawah laut atau bawah tanah.
• Geometri satelit / shading - ini mengacu pada posisi relatif satelit pada suatu waktu. Geometri
satelit ideal terjadi ketika satelit berada di sudut lebar relatif terhadap satu sama lain. Hasil geometri yg tidak bagus saat satelit berada dlm satu garis atau dalam kelompok satelit yg berdekatan.
• Degradasi dari sinyal satelit yg disengaja – Selective Availability (SA) adalah kesengajaan
degradasi sinyal oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. SA dimaksudkan untuk mencegah musuh militer dari menggunakan GPS yang sangat akurat. SA dinonaktifkan oleh pemerintah AS pada bulan Mei 2000, yang secara signifikan meningkatkan akurasi penerima GPS sipil.
5.
Fitur
Pengiriman informasi ( posisi maupun alert ) menggunakan SMS dan / atau GPRS - 3G - 4G. Laporan posisi dapat diprogram berdasarkan selang waktu maupun selang jarak tempuh kendaraan. Data GPS di - backup oleh cell id ( data lokasi BTS ). Dapat mengirimkan informasi status kendaraan melalui GPRS ke server dapat mematikan mesin kendaraan melalui ponsel maupun aplikasi di komputer tersedia tombol emergency untuk awak kendaraan, bila terjadi tindak kejahatan perampokan atau pembajakan kendaraan, tombolnya ditekan alat akan memberikan laporan via SMS atau GPRS. Tersedia 1 buah saluran status input untuk dihubungkan dengan sensor atau alat picu di dalam kabin kendaraan, sehingga kondisi yang ingin diawasi dapat dimonitor melalui ponsel atau aplikasi di komputer. Batas kecepatan kendaraan dapat ditetapkan melalui ponsel maupun aplikasi. Apabila kendaran tersebut melewati batas kecepatan yang telah ditetapkan, alat akan memberikan laporan via SMS atau GPRS - 3G - 4G.
Lama waktu parkir atau berhenti dapat ditetapkan melalui ponsel maupun aplikasi. Apabila kendaraan tersebut melampaui batas waktu parkir yang telah ditetapkan, alat akan memberikan laporan via SMS atau GPRS.
Dapat mendengarkan suara di dalam kabin kendaraan tanpa diketahui ( sadap ) melalui ponsel dalam posisi darurat ( kasus monitoring pencurian kendaraan ) Bila daya accu kendaraan lemah atau dilepas, alat akan kirim laporan via SMS ke ponsel atau GPRS ke server dan di-backup batere cadangan kurang lebih 3 jam.
6. Software Monitoring Stand – Alone
Untuk dapat melihat jejak perjalanan kendaraan yang dipantau secara real-time maupun historical, Pelanggan menggunakan Aplikasi Monitoring stand - alone yang di-install pada Komputer atau Gadget.
Gambar 3 : Sistem Tracking pada Transportasi Menggunakan GPS dan Software Khusus
Aplikasi ini akan terhubung ke Server menggunakan jaringan internet. Setiap saat Aplikasi akan berkomunikasi dengan Server untuk memeriksa apakah ada data baru yang masuk yang dapat ditampilkan pada aplikasi. Proses komunikasi ini akan terkena biaya layanan internet dari provider internet yang digunakan. Aplikasi ini dirancang tidak berbasis web tapi berbasis client / server dengan pertimbangan besarnya data peta yang harus ditampilkan di sisi Pelanggan. Dengan basis ini, Pelanggan dapat mengakses peta secara real-time dan tidak perlu menunggu terlalu lama untuk loading peta karena peta sudah termasuk dalam paket Aplikasi. Data yang diambil dari sisi Server hanya berupa data kecil berupa data
7. Pemanfaatan Sistem
1. Quick Response
Sistem ini dapat membantu penerapan layanan cepat tanggap ( quick response) dari sebuah perusahaan maupun instansi dalam operasional pelayanan dengan menggunakan armada kendaraannya ; antara lain dibutuhkan oleh:
a.Kepolisian, b.Perusahaan Taksi,
d.Operator Jalan Tol 2. Security
Sistem ini dapat membantu pengamanan armada kendaraan perusahaan dari pencurian, penggelapan, maupun perampokan angkutan barang antara lain dibutuhkan oleh:
a.Perusahaan Cash Management,
b.Perusahaan Jasa Angkutan Barang dan Logistik, c.Perusahaan Rental Mobil.
3. Decoy
Sistem ini dapat membantu pihak kepolisian dalam pelaksanaan tugas pengungkapan tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor, dengan metoda pengumpanan kendaraan yang dipasangi GPS Vehicle Tracker.
4. Fleet Management
Sistem ini dapat membantu pengelolaan armada kendaraan dari sebuah perusahaan antara lain dibutuhkan oleh: Perusahaan Jasa Angkutan Barang dan Logistik, Perusahaan Transportasi Publik, Perusahaan Courier Service Karena analisis data informasi hasil pemantauan perjalanan kendaraan bermanfaat untuk digunakan dalam menunjang pengelolaan dan pengamanan armada kendaraan, seperti pengawasan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) pemakaian kendaraan dan disiplin pengemudi, untuk membantu meningkatkan produktifitas dan efesiensi pemakaian kendaraan serta menurunkan biaya operasional armada kendaraan.
8.
Wilayah Peta
Walaupun layanan GPS dapat mencakup langsung seluruh dunia termasuk Indonesia karena menggunakan satelit, dan layanan GSM / GPRS mencakup seluruh area cakupan sinyal operator GSM yang digunakan, namun layanan ini terbatas dari sisi peta yang terpasang pada Software Monitor stand – alone, termasuk pada software milik shuttle express di Amerika Serikat.
IV.
Kesimpulan
Pengambangan bisnis Shuttle express tidak lepas dari penggunaan Hardware dan Software. Software yang dapat dimiliki atau digunakan secara sah setelah “membeli” atau “membayar” lisensi pemakainnya. Sebagian besar software yang dipakai oleh perusahaan merupakan jenis software berbayar atau berlisensi, seperti system operasi Windows, MS Office, ArcView, dll. Software jenis ini biasanya memiliki kemampuan terbaik dengan dukungan service dan pengembangan yang sangat bagus. Selain Menggunakan software berbayar, perusahaan ini juga menggunakan software open source. Software ini dikembangkan secara bersama sama dan bersifat “terbuka” ( Linux, ( pada saat sekarang ; Android)), sehingga penggunaan dan pendistribusian dapat dilakukan secara bebas dan “sah” atau “legal” tanpa harus membayar atau gratis. Bahkan para pemakai diperbolehkan untuk merubah dan mengembangkan sendiri untuk selanjutnya didistribusikan lagi. Jenis lisensi ini dikenal dengan nama General Public Licence (GPL). Contoh software yang digunakan adalah software untuk pemesanan kendaraan.
Gambar 4 : Penggunaan PC / Smart Gadget untuk Reservasi dan Pemantauan Transportasi Real Time
Kebutuhan software komputer bagi perusahaan Shuttle Express adalah sangat beragam. Kebutuhan ini sangat bergantung dari jenis bidang layanan, jumlah pekerjaan dan kelasnya. Bila diklasifikasikan kebutuhan ini dapat dibagi sebagai berikut:
• Sistem Operasi (Operation System) • Aplikasi Perkantoran (Office Aplication) • Customer Application
Aplikasi software perkantoran merupakan aplikasi utama dalam pembuatan laporan dan fungsi perhitungan sebagai berikut:
• Aplikasi pengolahan kata ( Word Proccesor ) dengan fungsi utama untuk pengetikan Laporan.
• Aplikasi pembuatan tabel ( Spread Sheet ) untuk pengolahan tabel dan grafik. • Aplikasi untuk media pemaparan atau presentasi ( Presentation ).
• Aplikasi untuk pengolahan database ( Database )
Beberapa fungsi pengolah kata tersebut biasanya oleh vendor software dikemas dalam satu paket aplikasi perkantoran (office application).
Selain menggunakan software perkantoran, perusahaan juga menggunakan software untuk memantau lokasi tiap kendaraan yang tengah beroperasi. Aplikasi yang digunakan adalah Aplikasi GIS ( Geographic Information System ). Merupakan aplikasi untuk pemetaan yang dikaitkan dengan data / informasi. Sistem aplikasi ini sudah menjadi standar baru dalam pemetaan yang banyak dipakai oleh beberapa perusahaan yang memang membutuhkan informasi data lokasi dengan lingkup layanan bidang tata ruang dan lingkungan. Beberapa contoh program aplikasi yang sejenis adalah:
• ArcView • MapInfo • ER Mapper, dll.
Penggunaan software lain dalam pengembangan bisnisnya, Shuttle Express juga menggunakan Aplikasi Foto / Bitmap Editing merupakan aplikasi untuk pengolahan dan editing foto atau gambar bitmap lainnya. Software ini banyak dipakai perusahaan sebagai alat untuk mengedit foto atau gambar gambar hasil scanning yang digunakan untuk pembuatan media promosi berupa brosur. Beberapa software foto editing yang biasa digunakan adalah:
• Adobe Photoshop for Windows • Adobe Photoshop for Linux (berlisensi) • Corel Photopaint
Untuk menjaga keamanan data, perusahaan menggunakan software Anti Virus. Software ini merupakan software untuk menghilangkan atau mencegah berbagai macam virus agar tidak mengganggu atau merusak sistem dan data. Beberapa software antivirus yang sering digunakan adalah Mc Avee, AVG, norton Anti virus, Norman, PC MAV, dll. Untuk mengkompres data yang sudah ada, perusahaan menggunakan software compressor. Software ini memampatkan data, sehingga file file yang besar dapat dikemas dalam ukuran file yang jauh lebih kecil.
Dalam fingsi pemeliharaan system, perusahaan menggunakan software Optimalisasi dan Tweak System yaitu software yang merupakan fasilitas untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja komputer. Sistem dalam komputer dalam penggunaannya seringkali dapat terjadi kerusakan atau adanya file file yang tidak berguna, terpecah lokasinya, dll, sehingga kinerjanya dapat menurun. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan software yang dapat memperbaiki kerusakan yang ada. Software yang digunakan adalah Norton Utility, Tweak’s, File Recovery, linux based, android app maker, dll. Sebagai media promosi dan system antar tatap muka, perusahaan menggunakan jaringan internet. Situs resmi Shuttle Express dapat diakses di Internet. Dengan memanfaatkan Internet Connection, situs resmi tersebut dapat diakses dengan menggunakan Browser Software yang berfungsi untuk browsing dan searching di internet, serta beberapa fasilitas untuk fungsi e mail dan chatting. Pengambangan bisnis yang dilakukan Shuttle Express juga tentunya tidak bisa lepas dari perkembangan hardware.
Hardware / software yang digunakan umumnya sama seperti yang digunakan di perusahaan sejenis. Pengadaan hardware perlu adanya pemeliharaan atau pembaharuan dari waktu ke waktu. Hal ini bertujuan agar system informasi yang ada pada perusahaan tetap berlangsung dengan baik. Sehingga keberlangsungan usaha pun dapat terus dipertahankan. Adapun jenis hardware, berikut software, dan HRD / Brainware ( personal ) yang di pekerjakan / gunakan dalam pengembangan bisnis Shuttle Express dapat dilihat pada matriks berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, Hartono, Pengenalan Komputer ( Yogyakarta ; Andi Offset, 1999 ) Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi ( Yogyakarta : Andi Offset , 2003 ) Sutabri, Tata, system Informasi Manajemen ( Yogyakarta : Andi Offset, 2005 )
Lucas, Henry C. Jr., The Analysis, Design, and Implementation of Information Systems ( Jakarta : Erlangga, 1987 )
Scott, George M., Principles of Management Information System. Cetakan Ketiga. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996 )
Siagian, P. Sondang., Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. Cetakan Keenam (Jakarta : Penerbit Gunung Agung, 1996 )
Susanto Azhar., Sistem Informasi Manajemen:Konsep dan Pengembangannya. Edisi ketiga, ( Bandung : Lingga Jaya, 2004 )
“ Peta digital Indonesia dari navigasi” http://gaptek28.wordpress.com/2008/08/19/peta-digital-indonesia/ ( 25 Oktober 2011 )
“ Sistem informasi kedatangan bus di Jepang “http://forum.kompas.com/teras/29594-sistem-informasi-kedatangan-bus-di-jepang.html ( 25 Oktober 2011 )
“Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet “ http://budi.insan.co.id/books/handbook.pdf ( 25 Oktober 2011 )