Jakarta, 16 Januari 2013
KNOWLEDGE SHARING
Tarif Tenaga Listrik
2
The Supply Chain of Electricity
Gas
Companies
Coal
Companies
Water
Authorities
Market Price
Regulated Price
Primary Energy
Generation
OIL
Geothermal
GAS
COAL
WATER
PLN’s
Power
Plants
PLN’s
Subsidiaries
Power Plants
Independent
Power
Producers
(ipp)
Transmission
and Distribution
PLN
Customers
Regulated
Tarrif
PLN
Sales and
Services
3
Tantangan Utama
Tantangan
Utama
Pertumbuhan
Konsumsi
Listrik Tinggi
Kurangnya
Investasi
Porsi Biaya
Energi Primer
(BBM) Masih
Sangat Besar
High Demand
Lack of
Supply Capacity
High
Production
Cost
PLN’s Status:
PSO vs Business
Infrastruktur vs Komoditi
Investment:
Government Guarantee vs
Kondisi Keuangan PLN
Tariff:
Daya Beli Masyarakat vs
Keekonomian Tarif / BPP
Energi Listrik:
1. Jumlah yang cukup
2. Kualitas yang baik
3. Harga yang wajar
4. Ramah Lingkungan
5. Berkesinambungan
1.
Setiap kenaikan 1% volume penjualan tenaga
listrik, akan menambah kerugian PT PLN
(Persero) sebesar Rp. 227,47 miliar.
2.
Setiap kenaikan 1% susut tenaga listrik, akan
menambah BPP sebesar Rp. 557,31 miliar.
3.
Setiap kenaikan kurs USD sebesar Rp. 100,-
akan menambah BPP sebesar Rp. 210,40
miliar.
4.
Setiap kenaikan harga BBM solar sebesar Rp.
100,-/liter akan menambah BPP sebesar Rp.
642,80 miliar.
Penjualan
naik
1%
Kerugian
meningkat
Rp 227 M
Susut
naik
1%
BPP
meningkat
Rp 557 M
Kurs USD
naik
Rp 100
BPP
meningkat
Rp 210 M
Solar
naik
Rp 100
BPP
meningkat
Rp 643 M
Analisa Sensitivitas
(Audit BPK)
• Program Menyala,
Bersinar
• Sinergi kendalikan
beban puncak
• Dayamax Plus
2005
2006
2007
2009
2010
• Batas hemat 50%
• Memilih Gas drpd TDL naik
• Komit layani RSH
• Membangun citra “bersih”
• Komitmen bebas padam
• Listrik gratis
Tujuan:
• Kenaikan TDL pilihan
Pemerintah
• Model bisnis PLN diterima:
ada margin
• Cashflow terganggu program 10.000 MW
• Investasi terganggu
• Kualitas layanan turun: kurang
pemeliharaan
• Daftar Tunggu tidak terlayani
• PB/PD bayar BP Mandiri
• Tarif Niaga Jawa-bali
• Roadshow ke KADIN dan stakeholders
• Dayamax Plus
dikendurkan
• Penekanan susut
jaringan
• Permen ESDM,
No 30, 2012, 21
Des;2012
• Kenaikan per
triwulan.
• Daya 450, 900
tidak naik
• Program 10.000
MW tahap 2
• Penyederhanaan proses
sambung baru: memperbaiki
syarat penyambungan
2008
Pergerakan PLN sebagai korporasi beberapa tahun
terakhir ini berhasil menyamakan pemahaman akan
Model Bisnis PLN, bahwa Subsidi adalah untuk
mempertahankan kelangsungan operasi, dan Margin
adalah untuk kebutuhan ekspansi.
Kronologis Kenaikan TDL
• SKB -5 Menteri mengalihkan beban industri
• Dikenalkan cikal bakal prabayar, PPOB
• Komisi V menyetujui developer bangun
jaringan utk RSh
• Program 10.000 MW
Revenue
Cost
Profit &
Cash Flow
Service &
Performance
Capacity
Expansion
Regulation &
Gov’t Policy
Tariff
Subsidy
Supporting And Enabler :
Human Capital;
Process & Knowledge
Technology
Key Strategic Forces
Corporate
Primary
Energy
Funding
Penerapan mulai berlakunya TTL 2013
a)
Penerapan tarif baru listrik Prabayar:
a)
per 01 Januari 2013
b)
per 01 April 2013
c)
per 01 Juli 2013, dan
d)
per 01 Oktober 2013
b)
Penerapan tarif baru listrik Pascabayar:
a)
per 01 Januari 2013,
ditagih Februari 2013
b)
per 01 April 2013, ditagih Mei 2013
c)
per 01 Juli 2013,
ditagih Agustus 2013, dan
Dampak Kenaikan Tarif
1. Kenaikan Tarif Listrik: Mengurangi Subsidi, dan
Menambah Revenue dari Rekening
132,92
148,16
93,52
78,63
-50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
Tarif Tetap
Tarif Naik
Triliun Rp
Subsidi
Revenue
2. Perbaikan Kemampuan
Men-generate Revenue Sendiri
berdampak pada
Kemampuan Berinvestasi Memperbaiki
Rasio Elektrifikasi
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Rasio Elektrif ikasi
63%
64,3%
65,15%
65,79%
67,15%
72,95%
75,30%
77,65%
80,0%
RENCANA (Tahun)
REALISASI (Tahun)
25% Rumah Tangga di seluruh Indonesia belum berlistrik
NAD
89,79 %
Sumut
87,01%
Sumbar
80,19%
Riau
79,09%
Sumsel
74,83%
Bengkulu
73,23%
Babel
83,39%
Lampung
72,88%
Jakarta
99,99%
Banten
69,53%
Jabar
72,77%
80,74%
Jateng
Jambi
78,17%
DIY
77,96%
Jatim
74,98%
Bali
71,56%
NTB
54,77%
NTT
44,49%
Kalbar
67,87%
Kalteng
69,20%
Kalsel
77,70%
Kaltim
64,02%
Sulut
75,68%
Gorontalo
55,88%
Sulteng
66,60%
Sultra
57,90%
Sulsel
76,86%
Malut
71,68%
Maluku
72,01%
Papua
35,89%
Kategori :
> 60 %
41 - 60 %
20 - 40 %
Sulbar
65,26%
Kepri
91,68%
Papua Barat
60,78%
3. Selain Meningkatkan Rasio
Elektrifikasi, PLN juga
Visi Pengembangan Sistem Kelistrikan Sumatera
500 kV
Prabumulih Baturaja Tarahan Tes HEPP Sukamerindu Bangko Tl. Kelapa Mariana Lubuk Linggau Payo Selincah Adijaya B. Tegi HEPP 1 . PLTG Apung 2. PLTG Ex Pulo Gadung 3 . IPP Palembang Timur Kiliranjao Salak Lubuk Alung Pauh Limo S.Haru Bagan Batu Kulim S. Penuh Pagar Alam Singkarak HEPP Pd. Luar Teluk Lembu DuriBanda Aceh
Sigli
Bireun Lhokseumawe Idie Langsa Sipan HEPP Tele Brastagi PLTU/GU K. Tanjung G.Para P. Siantar Porsea Kisaran Aek Kanopan R. Prapat K. Pinang Panyabungan Asahan I HEPP Meulaboh Takengon Tembilahan Muara Bungo Bagan Siapi- api P. Kerinci Maninjau HEPP Manna Bangkinang Sibolga Glugur Mabar T . Morawa KIM Pd. Panjang Keramasan Simpang 3 Sribawono Borang Gumawang New Tarahan Kalianda Sp.Banyak Mukomuko Simpang 4 Tapak Tuan Sabulusalam PLTU P. Susu P. Pangarayan PLTU Cirenti Musi HEPP Sumbar Pessel PLTU L. Angin PLTG G. Megang Sistem JAWA Suka rame B. Umpu Tualang Cut Jantho Seulawah New G.Sakti Garuda Sakti TNB Malaysia Malaka 5 6 7 1 2 3 4 P. Pasir T. Tinggi Labuhan Tegineneng Sutami Binjai P.Geli NamorambeTiti Kuning Denai Galang P. Brandan Batusangkar Ombilin Payakumbuh Perawang Tenayan Siak Sri Indra Pura T. Kuantan Bungus Indarung Kt. Panjang HEPP Merangin HEPP Peusangan 1-2 HEPP Blangkjeren Kuta Cane Lawe Mamas HEPP Pasir Putih Perbaungan Belawan Lamhotma Aur Duri PLTU Jambi Lahat Bukit Asam Betung PLTG Kaji PLTU S. Belimbing PLTU Banjarsari PLTU K. Agung Kotabumi Bukit Kemuning PLTP L. Balai Liwa Bengkunat Natar Gd. Tataan Tlk . Betung Tlk. Ratai Wampu HEPP Metro PLTP Wai Ratai . S. Lilin B. Lincir M. ENIM PLTU Meulaboh Pd . Sidempuan PLTP UluBelu Pagelaran K. Agung PLTP Rajabasa Langkapura Besai HEPP PLTP S. Sekincau Menggala P. Ratu PLTP Hulu Lais PLTP R. Dedap Muara Dua PLTP D. Ranau T. Tinggi Sekayu Kayu Agung T.Api-api GIS Kota I P.Baai Muara Bulian Sarolangun Muara Rupit K. Tungkal Kambang PLTU Sumbar-1 PLTP M. Laboh Pariaman PIP GIS Kota Solok PLTP G. Talang Kandis Minas Dumai KID T. Pura D. Sanggul Tarutung PLTP P. Bukit Sidikalang Renun HEPP G.Tua PLTP Sarulla& Sipaholon Simangkok Asahan III
HEPP Asahan IV& V HEPP Sei. Rotan Sumut-2PLTU
PLTP S. Merapi K. Namu P. Batu Ulee Kareng Samalanga C. Trueng P. Labu Rengat D P U Blang Pidie Pekalongan Argamakmur Mesuji Dipasena