• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN DECOUPAGE BAGI MASYARAKAT KAMPUNG SAWAH KOTA BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN DECOUPAGE BAGI MASYARAKAT KAMPUNG SAWAH KOTA BEKASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Tabel 1.1

Tenaga Kerja Indonesia

dalam juta 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tenaga Kerja 116.5 119.4 120.3 120.2 121.9 122.4 127.8 - Bekerja 108.2 111.3 113.0 112.8 114.6 114.8 120.8 - Menganggur 8.3 8.1 7.3 7.4 7.2 7.6 7.0 Sumber: BPS Tabel 1.2 Pengangguran di Indonesia

PELATIHAN DECOUPAGE BAGI MASYARAKAT KAMPUNG SAWAH KOTA BEKASI Yanti Murni(Murnidharma@yahoo.com),Hirdinis.M(hirdinis@mercubuana.ac.id)

M. Ali Iqbal (ali_iqbal04@yahoo.com) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

ABSTRAK

Pelatihan Decoupage bagi masyarakat Kampung Sawah Kota Bekasi bertujuan untuk (1) menumbuhkan spirit, motivasi dan kreativitas berwirausaha bagi masyarakat , (2) Memberikan pengetahuan yang memadai untuk menambah pengetahuan dan keterampilan yang dapat membuat masyarakat bersemangat berwirausaha. Peserta pelatihan diikuti oleh 22 orang remaja putri putus sekolah dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Peserta mengikuti pelatihan dengan semangat dan antusias sekali, dengan banyak bertanya dan keingintahuannya. Evaluasi hasil pelatihan memperlihat hasil yang bagus, rapi dan cukup kreatif dalam memilih dan memadupadankan objek dengan gambar kertas tissu yang disediakan. Diharapkan dimasa mendatang kreatifitas masyarakat ini dikembangkan menjadi usaha yang produktif untuk menunjang keuangan keluarga.

Kata kunci: Pelatihan, Decoupage, Kewirausahaan A. PENDAHULUAN

Dengan jumlah total penduduk sekitar 255 juta orang, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat). Selanjutnya, negara ini juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut digabungkan, indikasinya Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan, maka menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.

Pemerintah meluncurkan Gerakan Kewira- usahaan Nasional 2015, dimana pemerintah Indonesia akan terus mendorong upaya untuk mempersiapkan calon wirausaha lewat lewat beberapa paket kebijakan, antara lain ;

1. Fasilitas klinik konsultasi kewirausahaan dan pengembangan Inkubator Bisnis yang dapat secara bersama dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM dengan mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya akademisi, bisnis dan goverment untuk mendorong masyarakat ber- wirausaha.

2. Paket kebijakan untuk mendorong kewirausahaan diantaranya meliputi program pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha bagi wirausaha pemula yang nilainya maksimal Rp.25 juta.

Kesemua paket-paket itu adalah suatu bentuk kebijakan dan komitmen pemerintah dalam mendorong agara masyarakat tertarik

Manfaaat tersebut dapat berujud manfaat finansial maupun non finansial. Manfaat finansial dari kewirausahaan dapat berupa kemandirian ekonomi yang diperoleh dalam menjalankan usaha. Sedangkan manfaat non finansial berupa penumbuhan mental yang tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapai permasalahan hidup.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, team pengabdian kepada masyarakat Universitas Mercu Buana akan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat khususnya generasi muda dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan menggali potensi yang ada.Dengan diadakan pelatihan kewirausahaan diharapkan mampu memunculkan usaha baru dan memberikan efek positif pada pengembangan mental kemandirian generasi muda.

Pelatihan ini ditujukan padagenerasi muda putus sekolah dan ibu – ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan tambahan di Kampung Sawah Kota Bekasi, yaitu Pelatihan Membuat Decoupage. Decoupage berasal dari bahasa Perancis “decouper”, artinya memotong, adalah sebuah kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan- potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan beberapa lapis pernis atau pelitur.

Alasan dipilihnya Kampung Sawah sebagai tempat pengabdian ini adalah berdasarkan data BPS tingkat pengangguran di Kota Bekasi cukup tinggi sekitar 9,23% dari jumlah total pekerja 1,23 juta orang, dan Kampung Sawah bagian dari itu.

METODE

A. Kerangka Pelaksanaan :

dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

Pertama :

Sebelum pelaksanaan tim akan mempersiapkan segala sesuatunya yang menyangkut teknis pelaksanaan, pendataan peserta, menyiapkan bahan baku untuk pelatihan, rencana pelatihan.

Kedua :

Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari. Pada hari pelaksanaan dijelaskan langkah-langkah kegiatan pengabdian adalah sebagai berikut :

Sesi I ( Motivasi ) :

Merupakan ceramah tentang kewirausahaan secara sederhana, peserta diberi motivasi agar memiliki spiritdan jiwa kewirausahaan

yang tinggi dan melekat dengan cara mengubah paradigma berpikir

peserta terkait dengan kegiatan berwirausaha.

Sesi II (Demontrasi dan Pembuatan Decoupage) :

Peserta diberi pengetahuan secara umum tentang seni Decoupace untuk memberikan keterampilan lansung mengenai proses pembuatan seni decoupace, bahan baku yang digunakan, peralatan yang diperlukan serta bahan - bahan lain yang digunakan. Para peserta mempraktekkan lansung dari alat yang sudah disediakan oleh tim.

Sesi III ( Evaluasi )

Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan pelatihan ini adalah dengan menilai hasil yang dicapai masing-masing peserta baik kerapian, kebersihan. seni dan kombinasi warna.

Berikut adalah beberapa photo kegiatan Pelatihan Decoupage Bagi Masyarakat Kampung Sawah Kota Bekasi :

Gambar 1 : Penyampaian Materi Kewirausahaan

Gambar 2 : Instruktur Menerangkan Cara Memotong Kertas Tissu

Gambar 3 : Para peserta pelatihan bekerja dengan semangat untuk mendapatkan hasil terbaik

Tabel 1.1

Tenaga Kerja Indonesia

dalam juta 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tenaga Kerja 116.5 119.4 120.3 120.2 121.9 122.4 127.8 - Bekerja 108.2 111.3 113.0 112.8 114.6 114.8 120.8 - Menganggur 8.3 8.1 7.3 7.4 7.2 7.6 7.0 Sumber: BPS Tabel 1.2 Pengangguran di Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelatihan Decoupage Bagi Mas- yarakat Kampung Sawah Kota Bekasi

Decoupage, yang berasal dari bahasa Prancis découper atau berarti memotong, merupakan kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan pernis atau pelitur. Proses ini membuat tampilan potongan-potongan kertas yang rata tampak dalam dan membuat pola serta gambar terlihat seolah-olah dilukis pada objek yang diproses dengan teknik decoupage. Decoupage adalah cara menyenangkan dan mudah untuk mendekorasi objek apa saja, termasuk benda-benda di rumah mulai dari vas kecil, tas hingga furnitur berukuran besar. Kemungkinannya sangatlah banyak. Namun, untungnya, decoupage bisa dipelajari relatif cepat hanya dengan beberapa langkah saja.

Kegiatan pelatihan decoupage yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat Kampung Sawah ini adalah yang sederhana yang merupakan keterampilan dasar.

1. Alat dan bahan yang digunakan :

• Tas anyaman (clutch ) dan tempat tissue anyaman

• Kuas • Cat acrrylic • Gunting kecil

• Lem khusus decoupage

• Tissue decoupage ( ukuran 33 x 33cm ) • Air biasa

• Spons

• Furnish doff atau glossy • Plastik untuk alas meja

2. Langkah-langkah pembuatan :

• Alas meja dengan plastik supaya tidak kotor

• Lem permukaan tas di kedua sisi secara merata.

• Setelah itu lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-anginkan atau mengguna- kan pengering rambut).

• Gunting tissue decoupage sesuai motif. Motif seperti foto sudah bagus/ sesuai untuk tas. Jadi kita hanya mengguntingnya menjadi dua bagian saja.

• Lepaskan lapisan bawah tissue secara sangat hati-hati karena khawatir sobek. Lapisan ini tidak dipakai.

• Siapkan spons dan air biasa. Celupkan spons ke dalam air lalu peras secukupnya hingga spons basah.

• Tempelkan tissue di permukaan kedua sisi tas. Lakukan satu per satu, misalnya sisi kanan dahulu baru kiri. Caranya adalah dengan menekan perlahan tissue tersebut dengan spons basah. Mulai dari tengah tissue hingga ke bagian pinggir sampai merata. • Lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-

anginkan atau menggunakan pengering rambut).

• Siapkan cairan pernis dan kuasnya. Usapkan perlahan menggunakan kuas di atas permukaan tissue secara menyeluruh kemudian keringkan. Lakukan hingga 3 kali untuk mencapai hasil maksimal.

3. Temuan hasil pelatihan decoupage

Tim pengabdian kepada masyarakat mem- peroleh temuan dari pelatihan decoupage ini antara lain :

a. Materi pelatihan yang disampaikan adalah yang sederhana

b. Masih terdapat beberapa peserta yang ter- lambat datang

c. Peserta yang hadir sebanyak 22 orang dari 25 orang yang diundang

d. Bahan-bahan pelatihan semuanya disedia- kan oleh tim pengabdian

juga pemuka masyarkat Kampung Sawah g. Hasil yang diperoleh sangat menggembira-

kan.

B. PEMBAHASAN

Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan decoupage ini terlihat semangat dan antusias dari peserta untuk mengerjakan tugasnya supaya memperoleh hasil yang bagus dan dapat dijadikan bekal tambahan ilmu. Hal ini mereka tuangkan dalam “Kesan Peserta Pelatihan”.

Pelatihan ini bukan saja mendapat sambutan dari peserta tetapi pemuka masyarakat dan juga Lurah setempat : Mohamad Ali.,S.Pi.yang mengatakan pada “Kesan Peserta” “Kegiatan Pelatihan Seni “Decoupage” ini sangat baik untuk ke- terampilan dan bisa dikembangkan lebih luas lagi untuk menunjang Ketahanan Ekonomi Keluarga”. Disamping itu dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Mercu Buana khususnya Tim Pengabdian Masyarakat ini. Lurah juga pada Kata Sambutannya memberikan nilai lebih dan sangat senang dengan hadirnya Universitas Mercu Buana pada daerahnya.

Hasil karya peserta selain dinilai oleh Tim juga ikut dinilai oleh Lurah. Boleh dikatakan secara kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar dan lainnya boleh dibanggakan.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari kegiatan pelatihan Decoupage bagi masyarakat Kampung Sawah Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dapat dibuatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Materi kewirausahaan yang disampaikan

bagi hidup bagi remaja putri

2. Materi pelatihan decoupage juga diberikan juga yang sederhana dan mudah dimengerti peserta

3. Para peserta sangat bersemangat dan antusias mengikuti pelatihan, ini tergambar juga dari “Kesan dan Pesan” yang mereka isi.

4. Hasil pelatihan para peserta bisa dibangga- kan baik dari kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar

5. Pelatihan mendapatkan pujian dari bapak Lurah dan Pemuka masyarakat setempat terhadap kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap masyarakat, khususnya Tim Pengabdian

B. Saran

Saran - saran yang dapat diberikan untuk pelatihan decoupage pada tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Hasil pelatihan dapat dimanfaat dengan melatih peserta berwirausaha untuk mengembangkannya lebih lanjut

2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebaiknya digunakan juga sebagai alat promosi kampus, dimana tim bisa memanfaat itu dalam kegiatan tersebut

3. Sebaiknya Universitas Mercu Buana mem- punyai desa binaan, dimana pada desa tersebut dapat dikembangkan sepenuhnya potensi yang dimiliki masyarakat dengan melibatkan berbagai Fakultas atau disiplin ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Pelatihan Untuk Calon Wirausaha, Buku 3, Modul 2,Konsep Dasar

Kewirausahaan, Direktorat Pembinaan Dan Kelembagaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal Kementrian Pendidikan

Nasional, 2010.

Buchari Alma, Kewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Jakarta, 2011

Eman Suherma, Business Enterpreuneur, Alfabeta, Jakarta, 2012

Decoupage Tutorial, Web: Mari Kita, 2015 Jiao,H.A Conceptual Model for Social Entrepreneurship Directed TowardSocial Impact on Society.Social Enterprise Journal, 7(2): 130-149, 211

Palesangi, M, Pemuda Indonesia dan Kewirausahaan Sosial. Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung,2012.

Situmorang, D. B. M., dan I. R. Mirzanti, Social Entrepreneurship to Develop

Ecotourism. Procedia Economics and Finance, 4: 398-405, 2012.

Utomo, H., 2014. Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial.Among

Makarti,7(14): 1-16. www.bps.go.id

www.noviawahyudi.com/2017/04/cara-memb uat-decoupage.html

Translate this page

Apr 11, 2017 - Minggu lalu, saya diikutsertakan dalam pelatihan decoupage yang diadakan oleh dharma wanita BPRD DKI Jakarta (tempat saya bekerja).

mayankcat.blogspot.com/.../decoupage-101-ap a-dan-bagaimana.ht...

Translate this page

Sep 14, 2014 - Apa itu decoupage? Decoupage

ini sebetulnya adalah seni dekorasi dengan cara menempel potongan-potongan kertas pada permukaan ...

seluruh permukaan kain/kertas untuk ... Objek utama (tidak ada batasan barang apa yang dapat di-decoupage, tetapi ...

https://www.kaskus.co.id › Home › FORUM › The Lounge Translate this page

Jul 22, 2016 - Rating: 5 - ‎8 votes

Apa itu Decoupage? Sederhananya, decoupage adalah kerajinan memotong gambar, kemudian ditempel pada media untuk

(2)

A. PENDAHULUAN

Dengan jumlah total penduduk sekitar 255 juta orang, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat). Selanjutnya, negara ini juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut digabungkan, indikasinya Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan, maka menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.

Pemerintah meluncurkan Gerakan Kewira- usahaan Nasional 2015, dimana pemerintah Indonesia akan terus mendorong upaya untuk mempersiapkan calon wirausaha lewat lewat beberapa paket kebijakan, antara lain ;

1. Fasilitas klinik konsultasi kewirausahaan dan pengembangan Inkubator Bisnis yang dapat secara bersama dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM dengan mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya akademisi, bisnis dan goverment untuk mendorong masyarakat ber- wirausaha.

2. Paket kebijakan untuk mendorong kewirausahaan diantaranya meliputi program pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha bagi wirausaha pemula yang nilainya maksimal Rp.25 juta.

Kesemua paket-paket itu adalah suatu bentuk kebijakan dan komitmen pemerintah dalam mendorong agara masyarakat tertarik untuk menjadi wirausaha. Lebih tertarik menciptakan dan memberikan pekerjaan ketimbang menjadi pencari kerja.

Penumbuhan jiwa kewirausahaan akan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.

Manfaaat tersebut dapat berujud manfaat finansial maupun non finansial. Manfaat finansial dari kewirausahaan dapat berupa kemandirian ekonomi yang diperoleh dalam menjalankan usaha. Sedangkan manfaat non finansial berupa penumbuhan mental yang tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapai permasalahan hidup.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, team pengabdian kepada masyarakat Universitas Mercu Buana akan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat khususnya generasi muda dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan menggali potensi yang ada.Dengan diadakan pelatihan kewirausahaan diharapkan mampu memunculkan usaha baru dan memberikan efek positif pada pengembangan mental kemandirian generasi muda.

Pelatihan ini ditujukan padagenerasi muda putus sekolah dan ibu – ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan tambahan di Kampung Sawah Kota Bekasi, yaitu Pelatihan Membuat Decoupage. Decoupage berasal dari bahasa Perancis “decouper”, artinya memotong, adalah sebuah kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan- potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan beberapa lapis pernis atau pelitur.

Alasan dipilihnya Kampung Sawah sebagai tempat pengabdian ini adalah berdasarkan data BPS tingkat pengangguran di Kota Bekasi cukup tinggi sekitar 9,23% dari jumlah total pekerja 1,23 juta orang, dan Kampung Sawah bagian dari itu.

METODE

A. Kerangka Pelaksanaan :

Kerangka pelaksanaan dari pengabdian masyarakat ini yang berupa pelatihan decoupage bagi remaja putri putus sekolah dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja di Kampung Sawah Kota Bekasi,

dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

Pertama :

Sebelum pelaksanaan tim akan mempersiapkan segala sesuatunya yang menyangkut teknis pelaksanaan, pendataan peserta, menyiapkan bahan baku untuk pelatihan, rencana pelatihan.

Kedua :

Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari. Pada hari pelaksanaan dijelaskan langkah-langkah kegiatan pengabdian adalah sebagai berikut :

Sesi I ( Motivasi ) :

Merupakan ceramah tentang kewirausahaan secara sederhana, peserta diberi motivasi agar memiliki spiritdan jiwa kewirausahaan

yang tinggi dan melekat dengan cara mengubah paradigma berpikir

peserta terkait dengan kegiatan berwirausaha.

Sesi II (Demontrasi dan Pembuatan Decoupage) :

Peserta diberi pengetahuan secara umum tentang seni Decoupace untuk memberikan keterampilan lansung mengenai proses pembuatan seni decoupace, bahan baku yang digunakan, peralatan yang diperlukan serta bahan - bahan lain yang digunakan. Para peserta mempraktekkan lansung dari alat yang sudah disediakan oleh tim.

Sesi III ( Evaluasi )

Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan pelatihan ini adalah dengan menilai hasil yang dicapai masing-masing peserta baik kerapian, kebersihan. seni dan kombinasi warna.

Berikut adalah beberapa photo kegiatan Pelatihan Decoupage Bagi Masyarakat Kampung Sawah Kota Bekasi :

Gambar 1 : Penyampaian Materi Kewirausahaan

Gambar 2 : Instruktur Menerangkan Cara Memotong Kertas Tissu

Gambar 3 : Para peserta pelatihan bekerja dengan semangat untuk mendapatkan hasil terbaik

Gambar 4: Selesai pelatihan para peserta foto bersama dengan instruktur dan Lurah

Jatimurni

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelatihan Decoupage Bagi Mas- yarakat Kampung Sawah Kota Bekasi

Decoupage, yang berasal dari bahasa Prancis découper atau berarti memotong, merupakan kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan pernis atau pelitur. Proses ini membuat tampilan potongan-potongan kertas yang rata tampak dalam dan membuat pola serta gambar terlihat seolah-olah dilukis pada objek yang diproses dengan teknik decoupage. Decoupage adalah cara menyenangkan dan mudah untuk mendekorasi objek apa saja, termasuk benda-benda di rumah mulai dari vas kecil, tas hingga furnitur berukuran besar. Kemungkinannya sangatlah banyak. Namun, untungnya, decoupage bisa dipelajari relatif cepat hanya dengan beberapa langkah saja.

Kegiatan pelatihan decoupage yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat Kampung Sawah ini adalah yang sederhana yang merupakan keterampilan dasar.

1. Alat dan bahan yang digunakan :

• Tas anyaman (clutch ) dan tempat tissue anyaman

• Kuas • Cat acrrylic • Gunting kecil

• Lem khusus decoupage

• Tissue decoupage ( ukuran 33 x 33cm ) • Air biasa

• Spons

• Furnish doff atau glossy • Plastik untuk alas meja

2. Langkah-langkah pembuatan :

• Alas meja dengan plastik supaya tidak kotor • Siapkan tas, ambil kuas, lalu cat perlahan-

lahan sampai ke pinggir dan belakang menggunakan cat acrylic. Jika tas tampak alami seperti warna anyaman asli, maka tas tak perlu dicat.

• Lem permukaan tas di kedua sisi secara merata.

• Setelah itu lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-anginkan atau mengguna- kan pengering rambut).

• Gunting tissue decoupage sesuai motif. Motif seperti foto sudah bagus/ sesuai untuk tas. Jadi kita hanya mengguntingnya menjadi dua bagian saja.

• Lepaskan lapisan bawah tissue secara sangat hati-hati karena khawatir sobek. Lapisan ini tidak dipakai.

• Siapkan spons dan air biasa. Celupkan spons ke dalam air lalu peras secukupnya hingga spons basah.

• Tempelkan tissue di permukaan kedua sisi tas. Lakukan satu per satu, misalnya sisi kanan dahulu baru kiri. Caranya adalah dengan menekan perlahan tissue tersebut dengan spons basah. Mulai dari tengah tissue hingga ke bagian pinggir sampai merata. • Lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-

anginkan atau menggunakan pengering rambut).

• Siapkan cairan pernis dan kuasnya. Usapkan perlahan menggunakan kuas di atas permukaan tissue secara menyeluruh kemudian keringkan. Lakukan hingga 3 kali untuk mencapai hasil maksimal.

3. Temuan hasil pelatihan decoupage

Tim pengabdian kepada masyarakat mem- peroleh temuan dari pelatihan decoupage ini antara lain :

a. Materi pelatihan yang disampaikan adalah yang sederhana

b. Masih terdapat beberapa peserta yang ter- lambat datang

c. Peserta yang hadir sebanyak 22 orang dari 25 orang yang diundang

d. Bahan-bahan pelatihan semuanya disedia- kan oleh tim pengabdian

e. Semua peserta mengerjakan pelatihan dengan sangat bersemangat

f. Pelatihan dihadiri oleh Lurah Jatisari, Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dan

juga pemuka masyarkat Kampung Sawah g. Hasil yang diperoleh sangat menggembira-

kan.

B. PEMBAHASAN

Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan decoupage ini terlihat semangat dan antusias dari peserta untuk mengerjakan tugasnya supaya memperoleh hasil yang bagus dan dapat dijadikan bekal tambahan ilmu. Hal ini mereka tuangkan dalam “Kesan Peserta Pelatihan”.

Pelatihan ini bukan saja mendapat sambutan dari peserta tetapi pemuka masyarakat dan juga Lurah setempat : Mohamad Ali.,S.Pi.yang mengatakan pada “Kesan Peserta” “Kegiatan Pelatihan Seni “Decoupage” ini sangat baik untuk ke- terampilan dan bisa dikembangkan lebih luas lagi untuk menunjang Ketahanan Ekonomi Keluarga”. Disamping itu dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Mercu Buana khususnya Tim Pengabdian Masyarakat ini. Lurah juga pada Kata Sambutannya memberikan nilai lebih dan sangat senang dengan hadirnya Universitas Mercu Buana pada daerahnya.

Hasil karya peserta selain dinilai oleh Tim juga ikut dinilai oleh Lurah. Boleh dikatakan secara kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar dan lainnya boleh dibanggakan.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari kegiatan pelatihan Decoupage bagi masyarakat Kampung Sawah Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dapat dibuatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Materi kewirausahaan yang disampaikan adalah yang sederhana yang bertujuan memotivasi peserta untuk mulai berpikir membuat suatu usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga dan bekal

bagi hidup bagi remaja putri

2. Materi pelatihan decoupage juga diberikan juga yang sederhana dan mudah dimengerti peserta

3. Para peserta sangat bersemangat dan antusias mengikuti pelatihan, ini tergambar juga dari “Kesan dan Pesan” yang mereka isi.

4. Hasil pelatihan para peserta bisa dibangga- kan baik dari kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar

5. Pelatihan mendapatkan pujian dari bapak Lurah dan Pemuka masyarakat setempat terhadap kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap masyarakat, khususnya Tim Pengabdian

B. Saran

Saran - saran yang dapat diberikan untuk pelatihan decoupage pada tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Hasil pelatihan dapat dimanfaat dengan melatih peserta berwirausaha untuk mengembangkannya lebih lanjut

2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebaiknya digunakan juga sebagai alat promosi kampus, dimana tim bisa memanfaat itu dalam kegiatan tersebut

3. Sebaiknya Universitas Mercu Buana mem- punyai desa binaan, dimana pada desa tersebut dapat dikembangkan sepenuhnya potensi yang dimiliki masyarakat dengan melibatkan berbagai Fakultas atau disiplin ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Pelatihan Untuk Calon Wirausaha, Buku 3, Modul 2,Konsep Dasar

Kewirausahaan, Direktorat Pembinaan Dan Kelembagaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal Kementrian Pendidikan

Nasional, 2010.

Buchari Alma, Kewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Jakarta, 2011

Eman Suherma, Business Enterpreuneur, Alfabeta, Jakarta, 2012

Decoupage Tutorial, Web: Mari Kita, 2015 Jiao,H.A Conceptual Model for Social Entrepreneurship Directed TowardSocial Impact on Society.Social Enterprise Journal, 7(2): 130-149, 211

Palesangi, M, Pemuda Indonesia dan Kewirausahaan Sosial. Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung,2012.

Situmorang, D. B. M., dan I. R. Mirzanti, Social Entrepreneurship to Develop

Ecotourism. Procedia Economics and Finance, 4: 398-405, 2012.

Utomo, H., 2014. Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial.Among

Makarti,7(14): 1-16. www.bps.go.id

www.noviawahyudi.com/2017/04/cara-memb uat-decoupage.html

Translate this page

Apr 11, 2017 - Minggu lalu, saya diikutsertakan dalam pelatihan decoupage yang diadakan oleh dharma wanita BPRD DKI Jakarta (tempat saya bekerja).

mayankcat.blogspot.com/.../decoupage-101-ap a-dan-bagaimana.ht...

Translate this page

Sep 14, 2014 - Apa itu decoupage? Decoupage

ini sebetulnya adalah seni dekorasi dengan cara menempel potongan-potongan kertas pada permukaan ...

pelajaricaranya.blogspot.com/.../cara-belajar-s eni-decoupage-denga...

Translate this page

Setelah itu oleskan lagi lem decoupage ke

seluruh permukaan kain/kertas untuk ... Objek utama (tidak ada batasan barang apa yang dapat di-decoupage, tetapi ...

https://www.kaskus.co.id › Home › FORUM › The Lounge Translate this page

Jul 22, 2016 - Rating: 5 - ‎8 votes

Apa itu Decoupage? Sederhananya, decoupage adalah kerajinan memotong gambar, kemudian ditempel pada media untuk

(3)

Jurnal Abdi Masyarakat (JAM), Volume 3 Nomor 2, Maret 2018, hlm. 48 - 53 50

A. PENDAHULUAN

Dengan jumlah total penduduk sekitar 255 juta orang, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat). Selanjutnya, negara ini juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut digabungkan, indikasinya Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan, maka menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.

Pemerintah meluncurkan Gerakan Kewira- usahaan Nasional 2015, dimana pemerintah Indonesia akan terus mendorong upaya untuk mempersiapkan calon wirausaha lewat lewat beberapa paket kebijakan, antara lain ;

1. Fasilitas klinik konsultasi kewirausahaan dan pengembangan Inkubator Bisnis yang dapat secara bersama dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM dengan mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya akademisi, bisnis dan goverment untuk mendorong masyarakat ber- wirausaha.

2. Paket kebijakan untuk mendorong kewirausahaan diantaranya meliputi program pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha bagi wirausaha pemula yang nilainya maksimal Rp.25 juta.

Kesemua paket-paket itu adalah suatu

Manfaaat tersebut dapat berujud manfaat finansial maupun non finansial. Manfaat finansial dari kewirausahaan dapat berupa kemandirian ekonomi yang diperoleh dalam menjalankan usaha. Sedangkan manfaat non finansial berupa penumbuhan mental yang tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapai permasalahan hidup.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, team pengabdian kepada masyarakat Universitas Mercu Buana akan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat khususnya generasi muda dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan menggali potensi yang ada.Dengan diadakan pelatihan kewirausahaan diharapkan mampu memunculkan usaha baru dan memberikan efek positif pada pengembangan mental kemandirian generasi muda.

Pelatihan ini ditujukan padagenerasi muda putus sekolah dan ibu – ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan tambahan di Kampung Sawah Kota Bekasi, yaitu Pelatihan Membuat Decoupage. Decoupage berasal dari bahasa Perancis “decouper”, artinya memotong, adalah sebuah kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan- potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan beberapa lapis pernis atau pelitur.

Alasan dipilihnya Kampung Sawah sebagai tempat pengabdian ini adalah berdasarkan data BPS tingkat pengangguran di Kota Bekasi cukup tinggi sekitar 9,23% dari jumlah total pekerja 1,23 juta orang, dan Kampung Sawah bagian dari itu.

dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

Pertama :

Sebelum pelaksanaan tim akan mempersiapkan segala sesuatunya yang menyangkut teknis pelaksanaan, pendataan peserta, menyiapkan bahan baku untuk pelatihan, rencana pelatihan.

Kedua :

Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari. Pada hari pelaksanaan dijelaskan langkah-langkah kegiatan pengabdian adalah sebagai berikut :

Sesi I ( Motivasi ) :

Merupakan ceramah tentang kewirausahaan secara sederhana, peserta diberi motivasi agar memiliki spiritdan jiwa kewirausahaan

yang tinggi dan melekat dengan cara mengubah paradigma berpikir

peserta terkait dengan kegiatan berwirausaha.

Sesi II (Demontrasi dan Pembuatan Decoupage) :

Peserta diberi pengetahuan secara umum tentang seni Decoupace untuk memberikan keterampilan lansung mengenai proses pembuatan seni decoupace, bahan baku yang digunakan, peralatan yang diperlukan serta bahan - bahan lain yang digunakan. Para peserta mempraktekkan lansung dari alat yang sudah disediakan oleh tim.

Sesi III ( Evaluasi )

Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan pelatihan ini adalah dengan menilai hasil yang dicapai masing-masing peserta baik kerapian, kebersihan. seni dan kombinasi warna.

Berikut adalah beberapa photo kegiatan Pelatihan Decoupage Bagi Masyarakat

Gambar 1 : Penyampaian Materi Kewirausahaan

Gambar 2 : Instruktur Menerangkan Cara Memotong Kertas Tissu

Gambar 3 : Para peserta pelatihan bekerja dengan semangat untuk mendapatkan hasil terbaik

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelatihan Decoupage Bagi Mas- yarakat Kampung Sawah Kota Bekasi

Decoupage, yang berasal dari bahasa Prancis découper atau berarti memotong, merupakan kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan pernis atau pelitur. Proses ini membuat tampilan potongan-potongan kertas yang rata tampak dalam dan membuat pola serta gambar terlihat seolah-olah dilukis pada objek yang diproses dengan teknik decoupage. Decoupage adalah cara menyenangkan dan mudah untuk mendekorasi objek apa saja, termasuk benda-benda di rumah mulai dari vas kecil, tas hingga furnitur berukuran besar. Kemungkinannya sangatlah banyak. Namun, untungnya, decoupage bisa dipelajari relatif cepat hanya dengan beberapa langkah saja.

Kegiatan pelatihan decoupage yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat Kampung Sawah ini adalah yang sederhana yang merupakan keterampilan dasar.

1. Alat dan bahan yang digunakan :

• Tas anyaman (clutch ) dan tempat tissue anyaman

• Kuas • Cat acrrylic • Gunting kecil

• Lem khusus decoupage

• Tissue decoupage ( ukuran 33 x 33cm ) • Air biasa

• Spons

• Furnish doff atau glossy • Plastik untuk alas meja

• Lem permukaan tas di kedua sisi secara merata.

• Setelah itu lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-anginkan atau mengguna- kan pengering rambut).

• Gunting tissue decoupage sesuai motif. Motif seperti foto sudah bagus/ sesuai untuk tas. Jadi kita hanya mengguntingnya menjadi dua bagian saja.

• Lepaskan lapisan bawah tissue secara sangat hati-hati karena khawatir sobek. Lapisan ini tidak dipakai.

• Siapkan spons dan air biasa. Celupkan spons ke dalam air lalu peras secukupnya hingga spons basah.

• Tempelkan tissue di permukaan kedua sisi tas. Lakukan satu per satu, misalnya sisi kanan dahulu baru kiri. Caranya adalah dengan menekan perlahan tissue tersebut dengan spons basah. Mulai dari tengah tissue hingga ke bagian pinggir sampai merata. • Lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-

anginkan atau menggunakan pengering rambut).

• Siapkan cairan pernis dan kuasnya. Usapkan perlahan menggunakan kuas di atas permukaan tissue secara menyeluruh kemudian keringkan. Lakukan hingga 3 kali untuk mencapai hasil maksimal.

3. Temuan hasil pelatihan decoupage

Tim pengabdian kepada masyarakat mem- peroleh temuan dari pelatihan decoupage ini antara lain :

a. Materi pelatihan yang disampaikan adalah yang sederhana

b. Masih terdapat beberapa peserta yang ter- lambat datang

c. Peserta yang hadir sebanyak 22 orang dari 25 orang yang diundang

juga pemuka masyarkat Kampung Sawah g. Hasil yang diperoleh sangat menggembira-

kan.

B. PEMBAHASAN

Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan decoupage ini terlihat semangat dan antusias dari peserta untuk mengerjakan tugasnya supaya memperoleh hasil yang bagus dan dapat dijadikan bekal tambahan ilmu. Hal ini mereka tuangkan dalam “Kesan Peserta Pelatihan”.

Pelatihan ini bukan saja mendapat sambutan dari peserta tetapi pemuka masyarakat dan juga Lurah setempat : Mohamad Ali.,S.Pi.yang mengatakan pada “Kesan Peserta” “Kegiatan Pelatihan Seni “Decoupage” ini sangat baik untuk ke- terampilan dan bisa dikembangkan lebih luas lagi untuk menunjang Ketahanan Ekonomi Keluarga”. Disamping itu dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Mercu Buana khususnya Tim Pengabdian Masyarakat ini. Lurah juga pada Kata Sambutannya memberikan nilai lebih dan sangat senang dengan hadirnya Universitas Mercu Buana pada daerahnya.

Hasil karya peserta selain dinilai oleh Tim juga ikut dinilai oleh Lurah. Boleh dikatakan secara kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar dan lainnya boleh dibanggakan.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari kegiatan pelatihan Decoupage bagi masyarakat Kampung Sawah Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dapat dibuatkan kesimpulan sebagai

bagi hidup bagi remaja putri

2. Materi pelatihan decoupage juga diberikan juga yang sederhana dan mudah dimengerti peserta

3. Para peserta sangat bersemangat dan antusias mengikuti pelatihan, ini tergambar juga dari “Kesan dan Pesan” yang mereka isi.

4. Hasil pelatihan para peserta bisa dibangga- kan baik dari kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar

5. Pelatihan mendapatkan pujian dari bapak Lurah dan Pemuka masyarakat setempat terhadap kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap masyarakat, khususnya Tim Pengabdian

B. Saran

Saran - saran yang dapat diberikan untuk pelatihan decoupage pada tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Hasil pelatihan dapat dimanfaat dengan melatih peserta berwirausaha untuk mengembangkannya lebih lanjut

2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebaiknya digunakan juga sebagai alat promosi kampus, dimana tim bisa memanfaat itu dalam kegiatan tersebut

3. Sebaiknya Universitas Mercu Buana mem- punyai desa binaan, dimana pada desa tersebut dapat dikembangkan sepenuhnya potensi yang dimiliki masyarakat dengan melibatkan berbagai Fakultas atau disiplin ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Pelatihan Untuk Calon Wirausaha, Buku 3, Modul 2,Konsep Dasar

Kewirausahaan, Direktorat Pembinaan Dan Kelembagaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal Kementrian Pendidikan

Nasional, 2010.

Buchari Alma, Kewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Jakarta, 2011

Eman Suherma, Business Enterpreuneur, Alfabeta, Jakarta, 2012

Decoupage Tutorial, Web: Mari Kita, 2015 Jiao,H.A Conceptual Model for Social Entrepreneurship Directed TowardSocial Impact on Society.Social Enterprise Journal, 7(2): 130-149, 211

Palesangi, M, Pemuda Indonesia dan Kewirausahaan Sosial. Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung,2012.

Situmorang, D. B. M., dan I. R. Mirzanti, Social Entrepreneurship to Develop

Ecotourism. Procedia Economics and Finance, 4: 398-405, 2012.

Utomo, H., 2014. Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial.Among

Makarti,7(14): 1-16. www.bps.go.id

www.noviawahyudi.com/2017/04/cara-memb uat-decoupage.html

Translate this page

Apr 11, 2017 - Minggu lalu, saya diikutsertakan dalam pelatihan decoupage yang diadakan oleh dharma wanita BPRD DKI Jakarta (tempat saya bekerja).

mayankcat.blogspot.com/.../decoupage-101-ap a-dan-bagaimana.ht...

Translate this page

Sep 14, 2014 - Apa itu decoupage? Decoupage

ini sebetulnya adalah seni dekorasi

seluruh permukaan kain/kertas untuk ... Objek utama (tidak ada batasan barang apa yang dapat di-decoupage, tetapi ...

https://www.kaskus.co.id › Home › FORUM › The Lounge Translate this page

Jul 22, 2016 - Rating: 5 - ‎8 votes

Apa itu Decoupage? Sederhananya, decoupage adalah kerajinan memotong gambar, kemudian ditempel pada media untuk

(4)

A. PENDAHULUAN

Dengan jumlah total penduduk sekitar 255 juta orang, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat). Selanjutnya, negara ini juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut digabungkan, indikasinya Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan, maka menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.

Pemerintah meluncurkan Gerakan Kewira- usahaan Nasional 2015, dimana pemerintah Indonesia akan terus mendorong upaya untuk mempersiapkan calon wirausaha lewat lewat beberapa paket kebijakan, antara lain ;

1. Fasilitas klinik konsultasi kewirausahaan dan pengembangan Inkubator Bisnis yang dapat secara bersama dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM dengan mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya akademisi, bisnis dan goverment untuk mendorong masyarakat ber- wirausaha.

2. Paket kebijakan untuk mendorong kewirausahaan diantaranya meliputi program pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha bagi wirausaha pemula yang nilainya maksimal Rp.25 juta.

Kesemua paket-paket itu adalah suatu bentuk kebijakan dan komitmen pemerintah dalam mendorong agara masyarakat tertarik untuk menjadi wirausaha. Lebih tertarik menciptakan dan memberikan pekerjaan ketimbang menjadi pencari kerja.

Penumbuhan jiwa kewirausahaan akan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.

Manfaaat tersebut dapat berujud manfaat finansial maupun non finansial. Manfaat finansial dari kewirausahaan dapat berupa kemandirian ekonomi yang diperoleh dalam menjalankan usaha. Sedangkan manfaat non finansial berupa penumbuhan mental yang tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapai permasalahan hidup.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, team pengabdian kepada masyarakat Universitas Mercu Buana akan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat khususnya generasi muda dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan menggali potensi yang ada.Dengan diadakan pelatihan kewirausahaan diharapkan mampu memunculkan usaha baru dan memberikan efek positif pada pengembangan mental kemandirian generasi muda.

Pelatihan ini ditujukan padagenerasi muda putus sekolah dan ibu – ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan tambahan di Kampung Sawah Kota Bekasi, yaitu Pelatihan Membuat Decoupage. Decoupage berasal dari bahasa Perancis “decouper”, artinya memotong, adalah sebuah kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan- potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan beberapa lapis pernis atau pelitur.

Alasan dipilihnya Kampung Sawah sebagai tempat pengabdian ini adalah berdasarkan data BPS tingkat pengangguran di Kota Bekasi cukup tinggi sekitar 9,23% dari jumlah total pekerja 1,23 juta orang, dan Kampung Sawah bagian dari itu.

METODE

A. Kerangka Pelaksanaan :

Kerangka pelaksanaan dari pengabdian masyarakat ini yang berupa pelatihan decoupage bagi remaja putri putus sekolah dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja di Kampung Sawah Kota Bekasi,

dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

Pertama :

Sebelum pelaksanaan tim akan mempersiapkan segala sesuatunya yang menyangkut teknis pelaksanaan, pendataan peserta, menyiapkan bahan baku untuk pelatihan, rencana pelatihan.

Kedua :

Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari. Pada hari pelaksanaan dijelaskan langkah-langkah kegiatan pengabdian adalah sebagai berikut :

Sesi I ( Motivasi ) :

Merupakan ceramah tentang kewirausahaan secara sederhana, peserta diberi motivasi agar memiliki spiritdan jiwa kewirausahaan

yang tinggi dan melekat dengan cara mengubah paradigma berpikir

peserta terkait dengan kegiatan berwirausaha.

Sesi II (Demontrasi dan Pembuatan Decoupage) :

Peserta diberi pengetahuan secara umum tentang seni Decoupace untuk memberikan keterampilan lansung mengenai proses pembuatan seni decoupace, bahan baku yang digunakan, peralatan yang diperlukan serta bahan - bahan lain yang digunakan. Para peserta mempraktekkan lansung dari alat yang sudah disediakan oleh tim.

Sesi III ( Evaluasi )

Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan pelatihan ini adalah dengan menilai hasil yang dicapai masing-masing peserta baik kerapian, kebersihan. seni dan kombinasi warna.

Berikut adalah beberapa photo kegiatan Pelatihan Decoupage Bagi Masyarakat Kampung Sawah Kota Bekasi :

Gambar 1 : Penyampaian Materi Kewirausahaan

Gambar 2 : Instruktur Menerangkan Cara Memotong Kertas Tissu

Gambar 3 : Para peserta pelatihan bekerja dengan semangat untuk mendapatkan hasil terbaik

Gambar 4: Selesai pelatihan para peserta foto bersama dengan instruktur dan Lurah

Jatimurni

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelatihan Decoupage Bagi Mas- yarakat Kampung Sawah Kota Bekasi

Decoupage, yang berasal dari bahasa Prancis découper atau berarti memotong, merupakan kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan pernis atau pelitur. Proses ini membuat tampilan potongan-potongan kertas yang rata tampak dalam dan membuat pola serta gambar terlihat seolah-olah dilukis pada objek yang diproses dengan teknik decoupage. Decoupage adalah cara menyenangkan dan mudah untuk mendekorasi objek apa saja, termasuk benda-benda di rumah mulai dari vas kecil, tas hingga furnitur berukuran besar. Kemungkinannya sangatlah banyak. Namun, untungnya, decoupage bisa dipelajari relatif cepat hanya dengan beberapa langkah saja.

Kegiatan pelatihan decoupage yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat Kampung Sawah ini adalah yang sederhana yang merupakan keterampilan dasar.

1. Alat dan bahan yang digunakan :

• Tas anyaman (clutch ) dan tempat tissue anyaman

• Kuas • Cat acrrylic • Gunting kecil

• Lem khusus decoupage

• Tissue decoupage ( ukuran 33 x 33cm ) • Air biasa

• Spons

• Furnish doff atau glossy • Plastik untuk alas meja

2. Langkah-langkah pembuatan :

• Alas meja dengan plastik supaya tidak kotor • Siapkan tas, ambil kuas, lalu cat perlahan-

lahan sampai ke pinggir dan belakang menggunakan cat acrylic. Jika tas tampak alami seperti warna anyaman asli, maka tas tak perlu dicat.

• Lem permukaan tas di kedua sisi secara merata.

• Setelah itu lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-anginkan atau mengguna- kan pengering rambut).

• Gunting tissue decoupage sesuai motif. Motif seperti foto sudah bagus/ sesuai untuk tas. Jadi kita hanya mengguntingnya menjadi dua bagian saja.

• Lepaskan lapisan bawah tissue secara sangat hati-hati karena khawatir sobek. Lapisan ini tidak dipakai.

• Siapkan spons dan air biasa. Celupkan spons ke dalam air lalu peras secukupnya hingga spons basah.

• Tempelkan tissue di permukaan kedua sisi tas. Lakukan satu per satu, misalnya sisi kanan dahulu baru kiri. Caranya adalah dengan menekan perlahan tissue tersebut dengan spons basah. Mulai dari tengah tissue hingga ke bagian pinggir sampai merata. • Lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-

anginkan atau menggunakan pengering rambut).

• Siapkan cairan pernis dan kuasnya. Usapkan perlahan menggunakan kuas di atas permukaan tissue secara menyeluruh kemudian keringkan. Lakukan hingga 3 kali untuk mencapai hasil maksimal.

3. Temuan hasil pelatihan decoupage

Tim pengabdian kepada masyarakat mem- peroleh temuan dari pelatihan decoupage ini antara lain :

a. Materi pelatihan yang disampaikan adalah yang sederhana

b. Masih terdapat beberapa peserta yang ter- lambat datang

c. Peserta yang hadir sebanyak 22 orang dari 25 orang yang diundang

d. Bahan-bahan pelatihan semuanya disedia- kan oleh tim pengabdian

e. Semua peserta mengerjakan pelatihan dengan sangat bersemangat

f. Pelatihan dihadiri oleh Lurah Jatisari, Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dan

juga pemuka masyarkat Kampung Sawah g. Hasil yang diperoleh sangat menggembira-

kan.

B. PEMBAHASAN

Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan decoupage ini terlihat semangat dan antusias dari peserta untuk mengerjakan tugasnya supaya memperoleh hasil yang bagus dan dapat dijadikan bekal tambahan ilmu. Hal ini mereka tuangkan dalam “Kesan Peserta Pelatihan”.

Pelatihan ini bukan saja mendapat sambutan dari peserta tetapi pemuka masyarakat dan juga Lurah setempat : Mohamad Ali.,S.Pi.yang mengatakan pada “Kesan Peserta” “Kegiatan Pelatihan Seni “Decoupage” ini sangat baik untuk ke- terampilan dan bisa dikembangkan lebih luas lagi untuk menunjang Ketahanan Ekonomi Keluarga”. Disamping itu dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Mercu Buana khususnya Tim Pengabdian Masyarakat ini. Lurah juga pada Kata Sambutannya memberikan nilai lebih dan sangat senang dengan hadirnya Universitas Mercu Buana pada daerahnya.

Hasil karya peserta selain dinilai oleh Tim juga ikut dinilai oleh Lurah. Boleh dikatakan secara kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar dan lainnya boleh dibanggakan.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari kegiatan pelatihan Decoupage bagi masyarakat Kampung Sawah Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dapat dibuatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Materi kewirausahaan yang disampaikan adalah yang sederhana yang bertujuan memotivasi peserta untuk mulai berpikir membuat suatu usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga dan bekal

bagi hidup bagi remaja putri

2. Materi pelatihan decoupage juga diberikan juga yang sederhana dan mudah dimengerti peserta

3. Para peserta sangat bersemangat dan antusias mengikuti pelatihan, ini tergambar juga dari “Kesan dan Pesan” yang mereka isi.

4. Hasil pelatihan para peserta bisa dibangga- kan baik dari kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar

5. Pelatihan mendapatkan pujian dari bapak Lurah dan Pemuka masyarakat setempat terhadap kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap masyarakat, khususnya Tim Pengabdian

B. Saran

Saran - saran yang dapat diberikan untuk pelatihan decoupage pada tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Hasil pelatihan dapat dimanfaat dengan melatih peserta berwirausaha untuk mengembangkannya lebih lanjut

2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebaiknya digunakan juga sebagai alat promosi kampus, dimana tim bisa memanfaat itu dalam kegiatan tersebut

3. Sebaiknya Universitas Mercu Buana mem- punyai desa binaan, dimana pada desa tersebut dapat dikembangkan sepenuhnya potensi yang dimiliki masyarakat dengan melibatkan berbagai Fakultas atau disiplin ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Pelatihan Untuk Calon Wirausaha, Buku 3, Modul 2,Konsep Dasar

Kewirausahaan, Direktorat Pembinaan Dan Kelembagaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal Kementrian Pendidikan

Nasional, 2010.

Buchari Alma, Kewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Jakarta, 2011

Eman Suherma, Business Enterpreuneur, Alfabeta, Jakarta, 2012

Decoupage Tutorial, Web: Mari Kita, 2015 Jiao,H.A Conceptual Model for Social Entrepreneurship Directed TowardSocial Impact on Society.Social Enterprise Journal, 7(2): 130-149, 211

Palesangi, M, Pemuda Indonesia dan Kewirausahaan Sosial. Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung,2012.

Situmorang, D. B. M., dan I. R. Mirzanti, Social Entrepreneurship to Develop

Ecotourism. Procedia Economics and Finance, 4: 398-405, 2012.

Utomo, H., 2014. Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial.Among

Makarti,7(14): 1-16. www.bps.go.id

www.noviawahyudi.com/2017/04/cara-memb uat-decoupage.html

Translate this page

Apr 11, 2017 - Minggu lalu, saya diikutsertakan dalam pelatihan decoupage yang diadakan oleh dharma wanita BPRD DKI Jakarta (tempat saya bekerja).

mayankcat.blogspot.com/.../decoupage-101-ap a-dan-bagaimana.ht...

Translate this page

Sep 14, 2014 - Apa itu decoupage? Decoupage

ini sebetulnya adalah seni dekorasi dengan cara menempel potongan-potongan kertas pada permukaan ...

pelajaricaranya.blogspot.com/.../cara-belajar-s eni-decoupage-denga...

Translate this page

Setelah itu oleskan lagi lem decoupage ke

seluruh permukaan kain/kertas untuk ... Objek utama (tidak ada batasan barang apa yang dapat di-decoupage, tetapi ...

https://www.kaskus.co.id › Home › FORUM › The Lounge Translate this page

Jul 22, 2016 - Rating: 5 - ‎8 votes

Apa itu Decoupage? Sederhananya, decoupage adalah kerajinan memotong gambar, kemudian ditempel pada media untuk

(5)

A. PENDAHULUAN

Dengan jumlah total penduduk sekitar 255 juta orang, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat). Selanjutnya, negara ini juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut digabungkan, indikasinya Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan, maka menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.

Pemerintah meluncurkan Gerakan Kewira- usahaan Nasional 2015, dimana pemerintah Indonesia akan terus mendorong upaya untuk mempersiapkan calon wirausaha lewat lewat beberapa paket kebijakan, antara lain ;

1. Fasilitas klinik konsultasi kewirausahaan dan pengembangan Inkubator Bisnis yang dapat secara bersama dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM dengan mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya akademisi, bisnis dan goverment untuk mendorong masyarakat ber- wirausaha.

2. Paket kebijakan untuk mendorong kewirausahaan diantaranya meliputi program pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha bagi wirausaha pemula yang nilainya maksimal Rp.25 juta.

Kesemua paket-paket itu adalah suatu

Manfaaat tersebut dapat berujud manfaat finansial maupun non finansial. Manfaat finansial dari kewirausahaan dapat berupa kemandirian ekonomi yang diperoleh dalam menjalankan usaha. Sedangkan manfaat non finansial berupa penumbuhan mental yang tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapai permasalahan hidup.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, team pengabdian kepada masyarakat Universitas Mercu Buana akan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat khususnya generasi muda dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan menggali potensi yang ada.Dengan diadakan pelatihan kewirausahaan diharapkan mampu memunculkan usaha baru dan memberikan efek positif pada pengembangan mental kemandirian generasi muda.

Pelatihan ini ditujukan padagenerasi muda putus sekolah dan ibu – ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan tambahan di Kampung Sawah Kota Bekasi, yaitu Pelatihan Membuat Decoupage. Decoupage berasal dari bahasa Perancis “decouper”, artinya memotong, adalah sebuah kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan- potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan beberapa lapis pernis atau pelitur.

Alasan dipilihnya Kampung Sawah sebagai tempat pengabdian ini adalah berdasarkan data BPS tingkat pengangguran di Kota Bekasi cukup tinggi sekitar 9,23% dari jumlah total pekerja 1,23 juta orang, dan Kampung Sawah bagian dari itu.

dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

Pertama :

Sebelum pelaksanaan tim akan mempersiapkan segala sesuatunya yang menyangkut teknis pelaksanaan, pendataan peserta, menyiapkan bahan baku untuk pelatihan, rencana pelatihan.

Kedua :

Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari. Pada hari pelaksanaan dijelaskan langkah-langkah kegiatan pengabdian adalah sebagai berikut :

Sesi I ( Motivasi ) :

Merupakan ceramah tentang kewirausahaan secara sederhana, peserta diberi motivasi agar memiliki spiritdan jiwa kewirausahaan

yang tinggi dan melekat dengan cara mengubah paradigma berpikir

peserta terkait dengan kegiatan berwirausaha.

Sesi II (Demontrasi dan Pembuatan Decoupage) :

Peserta diberi pengetahuan secara umum tentang seni Decoupace untuk memberikan keterampilan lansung mengenai proses pembuatan seni decoupace, bahan baku yang digunakan, peralatan yang diperlukan serta bahan - bahan lain yang digunakan. Para peserta mempraktekkan lansung dari alat yang sudah disediakan oleh tim.

Sesi III ( Evaluasi )

Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan pelatihan ini adalah dengan menilai hasil yang dicapai masing-masing peserta baik kerapian, kebersihan. seni dan kombinasi warna.

Berikut adalah beberapa photo kegiatan Pelatihan Decoupage Bagi Masyarakat

Gambar 1 : Penyampaian Materi Kewirausahaan

Gambar 2 : Instruktur Menerangkan Cara Memotong Kertas Tissu

Gambar 3 : Para peserta pelatihan bekerja dengan semangat untuk mendapatkan hasil terbaik

Jurnal Abdi Masyarakat (JAM), Volume 3 Nomor 2, Maret 2018, hlm. 48 - 53 52

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelatihan Decoupage Bagi Mas- yarakat Kampung Sawah Kota Bekasi

Decoupage, yang berasal dari bahasa Prancis découper atau berarti memotong, merupakan kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan pernis atau pelitur. Proses ini membuat tampilan potongan-potongan kertas yang rata tampak dalam dan membuat pola serta gambar terlihat seolah-olah dilukis pada objek yang diproses dengan teknik decoupage. Decoupage adalah cara menyenangkan dan mudah untuk mendekorasi objek apa saja, termasuk benda-benda di rumah mulai dari vas kecil, tas hingga furnitur berukuran besar. Kemungkinannya sangatlah banyak. Namun, untungnya, decoupage bisa dipelajari relatif cepat hanya dengan beberapa langkah saja.

Kegiatan pelatihan decoupage yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat Kampung Sawah ini adalah yang sederhana yang merupakan keterampilan dasar.

1. Alat dan bahan yang digunakan :

• Tas anyaman (clutch ) dan tempat tissue anyaman

• Kuas • Cat acrrylic • Gunting kecil

• Lem khusus decoupage

• Tissue decoupage ( ukuran 33 x 33cm ) • Air biasa

• Spons

• Furnish doff atau glossy • Plastik untuk alas meja

• Lem permukaan tas di kedua sisi secara merata.

• Setelah itu lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-anginkan atau mengguna- kan pengering rambut).

• Gunting tissue decoupage sesuai motif. Motif seperti foto sudah bagus/ sesuai untuk tas. Jadi kita hanya mengguntingnya menjadi dua bagian saja.

• Lepaskan lapisan bawah tissue secara sangat hati-hati karena khawatir sobek. Lapisan ini tidak dipakai.

• Siapkan spons dan air biasa. Celupkan spons ke dalam air lalu peras secukupnya hingga spons basah.

• Tempelkan tissue di permukaan kedua sisi tas. Lakukan satu per satu, misalnya sisi kanan dahulu baru kiri. Caranya adalah dengan menekan perlahan tissue tersebut dengan spons basah. Mulai dari tengah tissue hingga ke bagian pinggir sampai merata. • Lakukan pengeringan (bisa dijemur, diangin-

anginkan atau menggunakan pengering rambut).

• Siapkan cairan pernis dan kuasnya. Usapkan perlahan menggunakan kuas di atas permukaan tissue secara menyeluruh kemudian keringkan. Lakukan hingga 3 kali untuk mencapai hasil maksimal.

3. Temuan hasil pelatihan decoupage

Tim pengabdian kepada masyarakat mem- peroleh temuan dari pelatihan decoupage ini antara lain :

a. Materi pelatihan yang disampaikan adalah yang sederhana

b. Masih terdapat beberapa peserta yang ter- lambat datang

c. Peserta yang hadir sebanyak 22 orang dari 25 orang yang diundang

juga pemuka masyarkat Kampung Sawah g. Hasil yang diperoleh sangat menggembira-

kan.

B. PEMBAHASAN

Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan decoupage ini terlihat semangat dan antusias dari peserta untuk mengerjakan tugasnya supaya memperoleh hasil yang bagus dan dapat dijadikan bekal tambahan ilmu. Hal ini mereka tuangkan dalam “Kesan Peserta Pelatihan”.

Pelatihan ini bukan saja mendapat sambutan dari peserta tetapi pemuka masyarakat dan juga Lurah setempat : Mohamad Ali.,S.Pi.yang mengatakan pada “Kesan Peserta” “Kegiatan Pelatihan Seni “Decoupage” ini sangat baik untuk ke- terampilan dan bisa dikembangkan lebih luas lagi untuk menunjang Ketahanan Ekonomi Keluarga”. Disamping itu dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Mercu Buana khususnya Tim Pengabdian Masyarakat ini. Lurah juga pada Kata Sambutannya memberikan nilai lebih dan sangat senang dengan hadirnya Universitas Mercu Buana pada daerahnya.

Hasil karya peserta selain dinilai oleh Tim juga ikut dinilai oleh Lurah. Boleh dikatakan secara kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar dan lainnya boleh dibanggakan.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari kegiatan pelatihan Decoupage bagi masyarakat Kampung Sawah Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dapat dibuatkan kesimpulan sebagai

bagi hidup bagi remaja putri

2. Materi pelatihan decoupage juga diberikan juga yang sederhana dan mudah dimengerti peserta

3. Para peserta sangat bersemangat dan antusias mengikuti pelatihan, ini tergambar juga dari “Kesan dan Pesan” yang mereka isi.

4. Hasil pelatihan para peserta bisa dibangga- kan baik dari kebersihan, kerapian, seni mamadupadankan warna dan gambar

5. Pelatihan mendapatkan pujian dari bapak Lurah dan Pemuka masyarakat setempat terhadap kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap masyarakat, khususnya Tim Pengabdian

B. Saran

Saran - saran yang dapat diberikan untuk pelatihan decoupage pada tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Hasil pelatihan dapat dimanfaat dengan melatih peserta berwirausaha untuk mengembangkannya lebih lanjut

2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebaiknya digunakan juga sebagai alat promosi kampus, dimana tim bisa memanfaat itu dalam kegiatan tersebut

3. Sebaiknya Universitas Mercu Buana mem- punyai desa binaan, dimana pada desa tersebut dapat dikembangkan sepenuhnya potensi yang dimiliki masyarakat dengan melibatkan berbagai Fakultas atau disiplin ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Pelatihan Untuk Calon Wirausaha, Buku 3, Modul 2,Konsep Dasar

Kewirausahaan, Direktorat Pembinaan Dan Kelembagaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal Kementrian Pendidikan

Nasional, 2010.

Buchari Alma, Kewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Jakarta, 2011

Eman Suherma, Business Enterpreuneur, Alfabeta, Jakarta, 2012

Decoupage Tutorial, Web: Mari Kita, 2015 Jiao,H.A Conceptual Model for Social Entrepreneurship Directed TowardSocial Impact on Society.Social Enterprise Journal, 7(2): 130-149, 211

Palesangi, M, Pemuda Indonesia dan Kewirausahaan Sosial. Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung,2012.

Situmorang, D. B. M., dan I. R. Mirzanti, Social Entrepreneurship to Develop

Ecotourism. Procedia Economics and Finance, 4: 398-405, 2012.

Utomo, H., 2014. Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial.Among

Makarti,7(14): 1-16. www.bps.go.id

www.noviawahyudi.com/2017/04/cara-memb uat-decoupage.html

Translate this page

Apr 11, 2017 - Minggu lalu, saya diikutsertakan dalam pelatihan decoupage yang diadakan oleh dharma wanita BPRD DKI Jakarta (tempat saya bekerja).

mayankcat.blogspot.com/.../decoupage-101-ap a-dan-bagaimana.ht...

Translate this page

Sep 14, 2014 - Apa itu decoupage? Decoupage

ini sebetulnya adalah seni dekorasi

seluruh permukaan kain/kertas untuk ... Objek utama (tidak ada batasan barang apa yang dapat di-decoupage, tetapi ...

https://www.kaskus.co.id › Home › FORUM › The Lounge Translate this page

Jul 22, 2016 - Rating: 5 - ‎8 votes

Apa itu Decoupage? Sederhananya, decoupage adalah kerajinan memotong gambar, kemudian ditempel pada media untuk

Gambar

Gambar 2 : Instruktur Menerangkan Cara  Memotong Kertas Tissu

Referensi

Dokumen terkait

Maka dalam pengabdian masyarakat ini kami tim pengabdian masyarakat Universitas Mercu Buana melakukan sosialisasi Sistem Penggunaan Financial Technology (Fintech) pengguna

Gagasan postmodernisme di dalam pertunjukan teater bukan gagasan yang memisahkan antara bentuk teater postmodernisme dan modernisme, melainkan suatu gagasan transisi di

Pierce mengatakan, seperti dikutip oleh Eco (1976:15) “something which stands to somebody for something in some respect or capacity” atau dapat dipahami dengan tanda

Berdasarkan hasil ini, maka dapat dinyatakan bahwa aktivitas diskusi grup yang memanfaatkan informasi mengenai kriteria kinerja subjektif efektif untuk mengurangi bias

Karena itu, dalam mengikuti jejak Tuhan Yesus Kristus, Gereja Keuskupan Agung Jakarta memahami persekutuannya tidak sebagai persekutuan yang statis dan tertutup, melainkan

Untuk tujuan pembuatan kurva tinggi ini perlu dilakukan pengukuran tinggi pohon dan diameter pohon dengan teliti dan benar terhadap sejumlah pohon-pohon contoh

Melalui penulisan ini akan dibuat dan uji coba sebuah aplikasi wrapper, yang dapat digunakan untuk mengekstrak informasi dari sebuah halaman web.. Diharapkan dengan

Oleh karena itu guru sebagai pendidik harus mempunyai potensi untuk memilih model pembelajaran yang dapat digunakan sesuai dengan karakteristik siswa dan tuntutan kurikulum