• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS DAN LISTRIK MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS DAN LISTRIK MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERPINDAHAN

ENERGI PANAS DAN LISTRIK MELALUI EKSPERIMEN PADA

SISWA KELAS VI SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG

Oleh: Ninik Unteawati

SD Negeri 02 Karangrejo Tulungagung

Abstrak. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Proses ilmiah didasari dengan cara berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung. Sikap ilmiah tercantum pada sikap jujur dan obyektif dalam mengumpulkan fakta dan menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena alam. Kegiatan pembelajaran IPA lebih diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa belajar aktif secara fisik, sosial, maupun psikis dalam memahami konsep, yaitu dengan menggunakan berbagai keterampilan proses. Metode eksperimen merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Penelitian ini dilakukan di SDN 02 Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Obyek penelitian adalah siswa Kelas VI untuk bidang studi IPA materi Perpindahan energi panas dan listrik Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 23 siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian menunjukkan prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 60,70 (Rendah), siklus I diperoleh nilai rata-rata: 73,91 (Cukup) dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 87,48 (Baik). Hal ini menunjukkan bahwa dengan melakukan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar terhadap bidang studi IPA materi perpindahan energi panas dan listrik pada siswa Kelas VI SDN 02 Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 secara signifikan.

Kata Kunci: IPA, prestasi belajar, eksperimen

Eksperimen Pada Siswa kelas VI SDN 02 Karangrejo Tulungagung”. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Proses ilmiah didasari dengan cara berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung. Sikap ilmiah tercan-tum pada sikap jujur dan obyektif dalam mengumpulkan fakta dan menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena alam.

Kegiatan pembelajaran IPA lebih di-arahkan kepada kegiatan-kegiatan yang men-dorong siswa belajar aktif secara fisik, sosial, maupun psikis dalam memahami konsep, yaitu dengan menggunakan berbagai

digunakan adalah pendekatan keterampilan proses di samping pendekatan lain yang sesuai (Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas, 2002).

(2)

memberi-mental yang konkrit ini penting dalam pem-bentukan konsep-konsep dasar yang kokoh. Di atas konsep-konsep dasar yang kokoh ini akan dibangun pembelajaran berikutnya.

Oleh karena itu guru diharapkan mam-pu mengkaitkan isu-isu teknologi dalam pembelajaran IPA, sehingga pelajaran IPA tidak lagi dianggap suatu pelajaran yang hanya mengandalkan teori dan rumus namun dapat langsung diterapkan di teknologi masyarakat itu sendiri sehingga pembelajar-an dapat lebih bermakna dengpembelajar-an demikipembelajar-an guru dapat mengembangkan suatu citra yang mengenai hakekat pembelajaran IPA.

Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas. Diantaranya dapat disebutkan antara lain siswa, guru, kurikulum, sarana prasarana dan lingkungan belajar. Menurut Prabowo (2000: 43), pendi-dikan dapat ditingkatkan mutunya melalui berbagai upaya, antara lain: pengembangan kurikulum, peningkatan mutu tenaga kerja, pengembangan kualitas proses belajar me-ngajar, dan terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.

Melihat kondisi siswa di kelas pada sa-at proses belajar mengajar seperti kurangnya minat belajar, dan kurangnya perhatian saat pembelajaran berlangsung. Maka keadaan seperti ini diduga oleh peneliti dikarenakan siswa menganggap pelajaran IPA tersebut kurang berguna yang pada akhirnya kurangnya minat anak untuk mengikuti pro-ses belajar mengajar di samping juga dise-babkan oleh minimnya pendekatan pembela-jaran yang dimiliki oleh guru sehingga siswa cenderung bosan dan menganggap pelajaran tersebut kurang bermakna. (Masturmudi, 2002) Berdasarkan uraian di atas, maka pene-liti mengambil permasalahan tersebut untuk diteliti di SDN 02 Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung dengan

judul: “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Perpindahan Energi Panas dan Listrik Melalui Eksperimen Pada Siswa kelas VI SDN 02 Karangrejo Tulungagung”.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 02 Ka-rangrejo Kecamatan KaKa-rangrejo Kabupaten Tulungagung, dimana peneliti sebagai guru kelas VI. Obyek penelitian adalah siswa Kelas VI untuk bidang studi IPA materi Perpindahan energi panas dan listrik di SDN 02 Karangrejo Kabupaten Tulungagung Ta-hun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 23 siswa. Penelitian ini dilakukan selama 2 bu-lan yaitu mulai bubu-lan Maret sampai dengan April 2012.

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Tanggal Keterangan Kegiatan

(3)

METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research). Model rancangan penelitian ini mengacu pada model yang dikemukanan oleh Kemmis dan Tagart (1998) dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Tahap penyusunan rencana tindakan, (2) Tahap pelaksanaan Tindakan, (3) Tahap observasi, (4) Tahap refleksi.

Objek Penelitian

Penentuan sasaran penelitian merupa-kan salah satu langkah yang harus dilakumerupa-kan sebelum kegiatan penelitian dimulai dengan tujuan untuk menghindari kesalahan gene-ralisasi di dalam penarikan kesimpulan dari hasil penelitian nanti. Dalam hal ini bahwa

“Keseluruhan obyek Penelitian disebut dengan populasi penelitian”. Populasi diba-tasi sebagai jumlah siswa atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 1981: 200).

Sedangkan sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi diambil dengan teknik tertentu disebut dengan sampel pene-litian (Ali, 1987:54). Sampel adalah “ Sebagi-an atau wakil populasi ySebagi-ang diteliti” (Arikunto, 1987: 92).

Yang menjadi sasaran (objek) dalam penelitian tindakan ini adalah seluruh siswa Kelas VI SDN 02 Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 23 siswa.

sebagai berikut. (1) Mengubah formasi tem-pat duduk dan bangku siswa menurut model yang ada pada Classroom Action Research. (2) Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari buku paket keluaran terbaru dari depdiknas. (3) Melatih siswa untuk meng-gunakan dan merangkai peralatan yang ter-dapat pada proses pembelajaran. (4) Me-ngajak guru lain untuk membantu melaksa-nakan kegiatan penelitian sekaligus kola-borator dalam penelitian.

Siklus Penelitian

Dalam penelitian ini di gunakan 2 si-klus meliputi tahap-tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Ma-sing-masing siklus berlangsung 2 pertemuan dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan April 2012. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang in-gin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus I direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, se-lanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas.

Instrumen Penelitian

(4)

terstruktur terlebih dahulu didiskusikan oleh Tim peneliti. (2) Lembar Tertulis, lembar tes tertulis berupa tes hasil belajar berbentuk uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pembelajaran Tes dilakukan tiap akhir siklus. (3) Dokumen Siswa, dokumen siswa berupa catatan siswa saat proses pembelajaran Dokumen ini diperlukan dengan asumsi bahwa dokumen siswa yang baik menunjukkan minat siswa yang tinggi terhadap bidang studi IPA. (4) Lembar Angket, untuk mengukur minat bela-jar siswa, yang berisi beberapa pernyataan yang diharapkan dapat mengukur besarnya minat belajar siswa. Siswa diberikan memilih beberapa alternatif jawaban yang meliputi ya dan tidak. (5) Daftar nilai, berisi kesimpulan angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub Pokok bahasan tertentu sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran.

Metode Pengumpulan Data

Tes

Skor hasil tes siswa dalam mengerja-kan soal-soal yang meliputi tes pada tiap akhir siklus (siklus I dan siklus II). Hasil dari tes tersebut akan digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian prestasi belajar siswa.

Data berupa hasil tes tulis siswa juga dianalisis dengan acuan terhadap ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar yang digunkan adalah berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntas-an Minimal) yKetuntas-ang ditetapkKetuntas-an oleh sekolah yaitu sebesar 70. Seorang siswa dianggap tuntas belajarnya apabila siswa tersebut telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 70% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan secara klasikal sebesar 85%. (Arikunto, 2012)

Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi dimaksud-kan untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas atau respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti sekaligus kepala sekolah dengan menggunakan lembar observasi.

Kriteria keberhasilan proses ditentukan dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh pengamat. Format lembar observasi terlampir.

Dari hasil observasi kegiatan pembela-jaran dicari persentase nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus berikut.

Skor 4 : sangat baik Skor 3 : baik Skor 2 : cukup baik Skor 1 : kurang baik (Arikunto, 1997).

Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut:

Nilai 75% < NR ≤ 100% : sangat baik

Nilai 50% < NR ≤ 75% : baik

Nilai 25% < NR ≤ 50% : cukup baik

Nilai 0% < NR ≤ 25% : kurang baik

Angket

Angket digunakan untuk mendeteksi sikap, minat, respon, dan motivasi siswa terhadap pembelajaran. Angket ini diberikan setelah dilakukan tindakan pada siklus ter-akhir. (Sugiyono, 2012)

Angket yang diberikan memiliki nyataan yang positif dengan jumlah 10 per-nyataan. Setiap jawaban “ya” diberi skor 2, jawaban “tidak” diberi skor 1, dan apabila tidak menjawab diberi skor 0.

Untuk menentukan respon siswa, digu-nakan kriteria sebagai berikut:

(5)

1,75 ≥ skor rata-rata > 1,50 : positif

1,50 ≥ skor rata-rata > 1,25 : negatif

1,25 ≥ skor rata-rata > 1,00 : sangat positif

Catatan Lapangan (fieldnote)

Pencatatan lapangan dimaksudkan un-tuk melengkapi data yang tidak terekam da-lam instrumen pengumpul data. Dengan demikian diharapkan tidak ada data yang terlewatkan dalam kegiatan penelitian ini.

Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar perlu diadakan analisis data. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pen-dekatan penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan kelas ini yaitu penelitian kualitatif, maka data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif.

Menganalisis data dilakukan setelah dilakukan pengamatan peneliti dan guru kolaborator, kemudian dimasukkan ke dalam tabel tabulasi dan diolah dengan meng-gunakan pengalaman peneliti ditentukan nilai keaktifan siswa setiap siklus dan nilai formatif per siklus berdasarkan standar minimal ketuntasan belajar.

Untuk nilai ulangan harian, nilai yang telah diperolah dikonsultasikan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang berlaku pada pembelajaran tersebut dan untuk bidang studi IPA nilai KKM sebesar 70. Sedangkan hasil belajar yang menunjuk-kan kemampuan siswa dianalisis berdasarmenunjuk-kan kriteria ketuntasan belajar.

Kriteria Penilaian

Nilai 86-100 A (baik sekali) Nilai 76-85 B (baik) Nilai 60-75 C (cukup) Nilai 50-59 D (kurang) Nilai 0-49 E (kurang sekali) Dalam penelitian ini memfokuskan kriteria tingkat keberhasilan atau ketuntasan secara klasikal, suatu kelas telah tuntas belajar jika sekurang kurangnya 85% siswa telah tuntas belajar dengan ketentuan

nilai-nya ≥ 70.

Sedangkan kriteria minat belajar siswa, peneliti tentukan sebagai berikut:

70 %-100 % = baik 41 %-69 % = cukup 0 %-40 % = kurang

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama

Refleksi Awal

Peneliti bersama mitra guru mengada-kan pengamatan dikelas VI tentang rendah-nya nilai mata pelajaran IPA dan faktor-fak-tor penyebabnya.

Planning (Perencanaan)

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini membahas materi Per-pindahan energi panas dan listrik dengan alokasi waktu efektif 2 minggu, setiap minggu terdiri dari 4 jam pelajaran efektif, dalam setiap minggu memerlukan 2 kali tatap muka, tatap muka yang pertama 2 jam pelajaran dan tatap muka yang kedua I jam pelajaran, setiap jam pelajaran alokasi waktunya 40 menit.

Acting (Pelaksanaan)

(6)

langkah dalam pembelajaran meliputi pem-bukaan, inti dan penutup.

Pertemuan Pertama

Kegiatan awal (10 menit): (1) Moti-vasi: apakah kamu pernah melihat kilatan cahaya dilangit? (2) Energi apa yang terdapat pada petir? Kegiatan Inti (100 menit): (1) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran tentag perpindahan energi panas dan listrik. (2) Secara kelompok siswa melakukan kegiatan. Kegiatan Akhir(10 menit): (1) Membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman. (2) Memberi tugas setiap kelompok untuk membuat rangkaian listrik sederhana pada pertemuan berikut.

Pertemuan kedua

Kegiatan pendahuluan: (1) Motivasi: bagaimana susunan baterai pada lampu senter; (2) Sebutkan macam-macam gejala kelistrikan. Kegiatan inti: (1) Guru men-jelaskan cara pembuatan rangkaian listrik se-derhana (2 model); (2) Secara kelompok siswa membuat rangkaian listrik. Kegiatan Akhir (10 menit). (1) Membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman; (2) Mem-beri tugas setiap kelompok untuk membuat rangkaian listrik sederhana pada pertemuan berikut.

Observation

Peneliti yang sekaligus berperan seba-gai observer mengamati proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas yang dilakukan oleh guru kelas VI sebagai peneliti. Dari hasil observasi tersebut diperoleh hasil sebagai berikut. (a) Guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, memberi waktu yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara merata, membuat rangkuman dan memberikan. Dari

hasil ini diperoleh persentase aktivitas guru sebesar 50%. (b) Siswa selalu memperhati-kan: (1) guru sedang memberi penjelasan, (2) Siswa yang mengemukakan pendapat dan pertanyaan (3) Siswa yang mendefinisikan suatu konsep, (4) Siswa yang sedang merubah mengerjakan soal. Di samping itu Siswa bersikap selalu: (1) Melaksanakan perintah, (2) Melakukan penelitian, dan (3) Bekerja sama dengan kelompoknya. Dari hasil ini diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 60%. (c) Sedangkan kegiatan yang sering dilakukan oleh guru adalah: (1) Me-nguraikan permasalahan bila ada pendapat yang kurang jelas, (2) Meminta Pendapat ke-lompok lain untuk memberi penegasan, dan (3) memberi kesempatan siswa untuk bertanya. (d) Aktifitas siswa yang sering dilakukan: (1) Mengemukakan contoh peris-tiwa dalam kehidupan sehari-hari yang ber-hubungan dengan konsep, dan (2) Mem-perhatikan temannya yang sedang mende-monstrasikan suatu pokok bahasan dengan alat atau gambar.

Hasil Tes Akhir

Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No Nama Siswa Nilai

Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Mohammad Faisal F 76 T -

2 Muhammad Jevi Effendi 68 - TT

3 Okta Febi Sektiawan 60 - TT

4 Kartina Firdatul Jannah 52 - TT

5 Lystya Tri Wulandari 84 T -

6 Muhammad Shifa Zaki D 68 - TT

7 Muchamad Ali Ashari 60 - TT

8 Nilam Rindiani 60 - TT

9 Norma Yustika Agustin 76 T -

10 Nopri Direni Amzah 68 - TT

11 Oky Prandita Utama 92 T -

12 Priambodo Tegar P 76 T -

13 Vinda Yuniarsih 84 T -

14 Qoriandini 84 T -

15 Retno Tri Windiarsih 68 - TT

16 Sabrina Jenry Fitria 76 T -

(7)

No Nama Siswa Nilai

Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

18 Siska Leni Ariyanti 76 T -

19 Saiful Rahmat Saputro 84 T -

20 Salma Ashflatus Sholeha 76 T -

21 Su’aib Hasan Firdaus 68 - TT

22 Wahyu Alder Dyanto 84 T -

23 Zulhavidi Tresna S 68 - TT

Jumlah 1700 13 10

Rata-rata 73.91 56.52 43.48

Berdasarkan hasil penelitian dengan penggunaan metode eksperimen pada bidang studi IPA mengalami peningkatan yang cukup berarti dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh ialah: sebelum siklus 60,70 (Rendah) sedangkan pada siklus I meningkat menjadi: 73,91.

Refleksi

Setelah selesai pelaksanaan tindakan diadakan refleksi untuk membahas hasil ob-servasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi ini observasi memberikan data tentang pe-laksanaan pembelajaran. Data yang tersedia kemudian dianalisis. (a) Proses belajar me-ngajar sudah berjalan sesuai dengan rencana walaupun belum sempurna. (b) Siswa masih banyak yang belum memahami jalannya metode eksperimen. (c) Suasana kelas masih gaduh belum mengarah pada suasana yang hidup dalam proses belajar mengajar. (d) Siswa masih sedikit yang bertanya, sehingga guru banyak memberikan penjelasan.

Siklus Kedua

Planning

Dengan memperhatikan refleksi pada siklus I maka diimplementasikan siklus II. Siklus II dimulai dengan perencanaan me-nyusun rencana pembelajaran pada konsep

Perbaikan tersebut sesuai yaitu pertama tujuan dari kegiatan sudah sedikit diarahkan atau dipandu sesuai dengan hasil refleksi siklus I, kedua penggunaan tabel penilaian diri dan penialian teman.

Acting

Langkah-langkah dalam pembelajaran pada siklus 2 meliputi pembukaan, inti dan penutup.

Pertemuan Pertama

Kegiatan awal (10 menit): (1) Motiva-si: apakah kamu pernah melihat kilatan caha-ya dilangit? (2) Energi apa caha-yang terdapat pada petir? Kegiatan Inti (100 menit): (1) Guru mengkomunikasikan tujuan pembela-jaran tentang perpindahan energi panas dan listrik. (2) Secara kelompok siswa melaku-kan kegiatan. Kegiatan penutup: (1) Guru memberikan penghargaan atau hasil kerja peserta didik. (2) Penegasan catatan siswa.

Observation

Hasil pengamatan pada siklus II de-ngan hasil belajar yang diperoleh siswa Kelas VI bidang studi IPA SDN 02 Karangrejo Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut.

Table 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No Nama Siswa Nilai

Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Mohammad Faisal F 100 T -

2 Muhammad Jevi Effendi 84 T -

3 Okta Febi Sektiawan 84 T -

4 Kartina Firdatul Jannah 76 T -

5 Lystya Tri Wulandari 92 T -

6 Muhammad Shifa Zaki D 84 T -

7 Muchamad Ali Ashari 84 T -

(8)

No Nama Siswa Nilai

Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

13 Vinda Yuniarsih 100 T -

14 Qoriandini 100 T -

15 Retno Tri Windiarsih 92 T -

16 Sabrina Jenry Fitria 84 T -

17 Sugeng Santoso 84 T -

18 Siska Leni Ariyanti 76 T -

19 Saiful Rahmat Saputro 76 T -

20 Salma Ashflatus Sholeha 84 T -

21 Su’aib Hasan Firdaus 92 T -

22 Wahyu Alder Dyanto 84 T -

23 Zulhavidi Tresna S 76 T -

Jumlah 2012 23 0

Rata-rata 87.48 100.00 0.00

Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan eksperimen pada bidang studi IPA dapat dipertahankan dan meningkat lagi dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh ialah: pada siklus I: 73,91 se-dangkan pada siklus II meningkat menjadi: 87,48. Perolehan persentase aktivitas guru sebesar 83,75% dan aktivitas siswa sebesar 80%. Hal ini dapat dikatakan bahwa guru dalam penyampaian materi pembelajaran dengan melakukan eksperimen sesuai de-ngan harapan karena dapat meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Refleksi

Setelah selesai pelaksanaan tindakan diadakan refleksi untuk membahas hasil ob-servasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi ini observasi memberikan data tentang pelak-sanaan pembelajaran. Data yang tersedia kemudian dianalisis. (a) Proses belajar me-ngajar sudah berjalan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan sempurna. (b) Siswa sudah dapat memahami konsep IPA dengan mudah dengan diterapkannya metode de-monstrasi eksperimen. (c) Suasana kelas menjadi suasana lebih hidup. (d) Siswa sudah mulai berminat dan sudah terbiasa bertanya kepada guru.

Dari hasil penelitian tindakan kelas di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 60,70 siklus I diperoleh nilai rata-rata: 73,91 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 87,48. Hal ini menunjukkan bahwa dengan melakukan eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar melalui materi pokok per-pindahan energi panas dan listrik dibidang studi IPA pada siswa Kelas VI SDN 02 Karangrejo Kabupaten Tulungagung Semes-ter II Tahun Pelajaran 2012/2013 secara signifikan.

Berikut grafik hasil peningkatan pres-tasi belajar siswa yang didapatkan dari hasil observasi belajar siswa dari awal siklus, siklus I dan II.

Gambar 1 Grafik Perkembangan Hasil Belajar Siswa

PENUTUP Kesimpulan

(9)

“Metode eksperimen”.

Dari hasil penelitian tindakan kelas di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 60,70 (Rendah), siklus I diperoleh nilai rata-rata: 73,91 (Cukup) dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 87,48 (Baik).

Hal ini menunjukkan bahwa dengan melakukan metode eksperimen dapat me-ningkatkan prestasi belajar terhadap materi perpindahan energi panas dan listrik bidang studi IPA pada siswa Kelas VI SDN 02 Karangrejo Kabupaten Tulungagung Semes-ter II Tahun Pelajaran 2012/2013 secara signifikan.

Setelah pembelajaran dilaksanakan de-ngan melakukan metode eksperimen, banyak siswa yang merasakan manfaatnya sehingga

dapat mengikuti pelajaran dengan penuh semangat dan bergairah dan berdasarkan hasil pengamatan terdapat peningkatan prestasi belajar. Dengan menggunakan meto-de yang variatif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Saran

Mengingat pentingnya metode Ekspe-rimen sebagai upaya menunjang Cara Belajar Siswa Aktif di sekolah maka diharapkan agar para guru untuk menerapkan metode dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Hendaknya guru dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran dan konsep yang diajarkan. Dengan menggunakan metode dalam belajar siswa tidak merasa bosan dan sukar.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2012. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, M. 1987. Penelitian Kependidikan Pro-sedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Hamalik, O. 1980. Metodologi Belajar dan kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito Bandung.

Hadi, S. 1981. Metodologi Research. Yogya-karta: Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Masturmudi. 2002. Inovasi Pendidikan, ma-kalah Pelatihan Wakasek Kurikulum SD Se Jawa Timur, di BPG Surabaya, tahun 2002.

Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas, Pe-tunjuk Teknis Penelitian IPA, tahun

2002.

Prabowo. 2000. Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Terpadu dalam Meng-hadapi Perkembangan IPTEK Milenium III. Makalah. Disampaikan pada Seminar dan Lokakakarya Jurus-an Fisika FMIPA UNESA bekerja sa-ma dengan Himpunan Fisika Indonesia (HFI) dengan tema: Optimalisasi Peranan Fisika Menghadapi Perkem-bangan IPTEK Milenium III Tanggal 10 Februari 201. Unesa.

Gambar

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Table 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Gambar 1 Grafik Perkembangan Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Mitra A adalah Penjual lisensi PayTren Langsung dari Mitra B, lalu Mitra B melakukan penjualan Paket Umrah Merdeka ke Mitra C. Maka Perusahaan Akan memberikan Ju’alah kepada Mitra A

Pemotongan uang ini melibatkan pengguntingan menjadi separuh atas semua uang kertas keluaran De Javasche Bank yang bernilai nominal lebih dari 2,50 gulden Indonesia (samapai dengan

reference group terhadap keputusan melakukan brand switching pada produk jasa pengiriman paket pada mahasiswa Fakultas Ekonomi &amp; Bisnis Universitas Sumatera Utara..

Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat, tentang kondisi pola pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Kota Serang saat ini, terutama pada kompetensi dasar

Kegiatan pembelajaran dengan megimplementasikan pembelajaran inquiry untuk meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan umum yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah “Apakah melalui pemanfaatan media kartu kuis

ANALISIS KINER,'A IN'IESTASI DANA PENSIUN SEMEN. PADANG SEtrELUM DAN SESUDAII

Dalam pelaksanaan wayfinding, kita dapat mengaitkan tatanan lingkungan fisik dengan perilaku yang ditunjukkan oleh manusia untuk menemukan serangkaian jalur yang akan