• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI PADA PEMBUATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI PADA PEMBUATAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI PADA

PEMBUATAN KARAGINAN DARI RUMPUT

LAUT EUCHEUMA COTTONI UNTUK

MENCAPAI FOODGRADE

(2)

Pendahuluan

 Rumput laut dikenal dengan nama seaweed merupakan bagian dari

tanaman laut. Rumput laut dimanfaatkan sebagai bahan mentah, seperti agar – agar, karaginan dan algin. Pada produk makanan, karaginan

berfungsi sebagai stabilator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), pembentuk gel, pengemulsi,dll.

 Karaginan merupakan polisakarida yang linier atau lurus, dan merupakan molekul galaktan dengan unit-unit utamanya adalah galaktosa.

 Karaginan merupakan molekul besar yang terdiri dari lebih 1.000 residu galaktosa. Oleh karena itu variasinya banyak sekali.

(3)

Solven merupakan faktor terpenting dalam proses ekstraksi, sehingga

pemilihan solven merupakan faktor penting. Solven ini harus saling

melarutkan terhadap salah satu komponen murninya, sehingga

(4)

 ekstraksi adalah metode pemisahan suatu komponen solute (cair) dari

campurannya menggunakan sejumlah massa solven sebagai tenaga pemisah.

 Proses ekstraksi terdiri dari tiga langkah besar, yaitu proses pencampuran,

proses pembentukan fasa setimbang, dan proses pemisahan fasa setimbang.

 Beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses ekstraksi adalah

1. temperatur, 2. waktu kontak,

3. perbandingan solute, 4. faktor ukuran partikel,

(5)

Proses ekstraksi dapat berjalan dengan baik bila pelarut ideal harus

memenuhi syarat-syarat yaitu

1. selektivitasnya tinggi,

2. memiliki perbedaan titik didih dengan solute cukup besar, 3. bersifat inert,

4. perbedaan density cukup besar, 5. tidak beracun,

6. tidak bereaksi secara kimia dengan solute maupun diluen, 7. viskositasnya kecil,

8. tidak bersifat korosif,

(6)

• Prosedur kerja :

Varibel digunakan adalah :

Variabel berubah :

Konsentrasi solvent (0,1 % dan 0,3 %),

Jenis pengendap (etanol dan iso propil alkohol ),

Jenis pemutih (H2O2 dan tanpa pemutih).

Variabel tetap :

Jenis rumput laut Euchema cotton,

Jenis solven NaOH,

(7)

Gambar 1. Rangkaian Alat Pembuatan

Karaginan

(8)

Rumput laut (Euchema cottoni) direndam dalam air tawar selama 12 -

24 jam

dibilas dan ditiriskan

Rumput laut (Euchema cottoni) direndam kembali dalam air

kapur selama ± 2 – 3 jam.

dicuci kembali dan dibilas

Euchema cottoni dikeringkan dalam oven suhu 80oC selama 4

jam

diblender menjadi butiran

kecil dan dilakukan

pengayakan

saringan 90 mesh.

Timbang Euchema

cottoni 200 gr,

Mengekstraksi pada suhu 90 – 95 oC menggunakan larutan

NaOH dengan konsentrasi tertentu selama 2 jam perbandingan pelarut dan

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Kesimpulan

 Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semakin besar konsentrasi NaOH

dan penggunaan pengendap maka semakin besar pula rendemen, kadar abu, titik gel dan titik leleh karaginan yang dihasilkan,

sedangkan penggunaan pemutih tidak berpengaruh terhadap rendemen, kadar abu, titk gel dan titik leleh.

 Semakin besar konsentrasi NaOH dan penggunaan pengendap,

semakin kecil kadar air karaginan, sedangkan kadar air karaginan bertambah besar dengan penggunaan pemutih.

 Pengujian kekuatan gel diperoleh hasil yang terbaik pada perilaku

konsentrasi NaOH 0,3 % dan pengendap etanol dengan penambahan pemutih (H2O2) yaitu sampel no. 3 berdasarkan parameter rendemen

(17)

Saran

1. Pada saat penyaringan perlu diperhatikan agar filtrat yang

dihasilkan murni dan bebas dari impuritas.

2. Perlu dilakukan pengujian terhadap kandungan logam dan sulfat

Gambar

Gambar 1. Rangkaian Alat Pembuatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa semua aplikasi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap total mikroba selama penyimpanan, tetapi selama 6 hari penyimpanan,

Pada tahap persiapan guru mengondisikan siswa dengan baik agar memiliki kesan positif dan empati pada pembelajaran yang akan di- lakukan dan menyampaikan siswa dalam situasi opti-

Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilaksanakan di beberapa Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilaksanakan di beberapa wilayah atau desa di Provinsi Bali dengan

Nilai yang ditampilkan pada aplikasi Blynk adalah kondisi level larutan berupa indikator high dan low. Sedangkan untuk keluaran sensor TDS berupa nilai tds dalam

Jika Modal Besar dari pemegang saham bisa dipastikan kegiatan pemegang saham bisa dipastikan kegiatan bisnis yang berlangsung akan besar karena mampu untuk membuat bisnis besar

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Pamungkas (2009) dengan hasil, terdapat delapan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu air,

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, diperlukan kegiatan penelitian lanjutan dengan menggunakan data yang lebih detil per kecamatan, sehingga masalah tekanan penduduk

Studi Analisis Pengaruh Model Sudu Turbin Terhadap Putaran Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Donny Christiawan, Lie Jasa, Yanu Prapto Sudarmojo.. Studi