JURNAL SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA TUBERKULOSIS | MEI 2016
1
PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DENGAN
METODE FORWARD CHAINING DALAM UPAYA MENDIAGNOSA
DINI PENYAKIT TUBERKULOSIS
DI JAWA TIMUR
Windah Supartini ¹ , Hindarto ².
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
windaumsida@gmail.com
¹,
hindarto@umsida.ac.id
².
Abstrak
Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja banyak sekali penyakit – penyakit yang pada akhirnya terlambat didiagnosis sehingga mencapai tahap kronis yang membuatnya sulit ditangani. Tuberkolusis adalah suatu penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh dari kelompok Mycobacteium yaitu Micobacterium Tuberkulosis. Setiap pasien Tuberkulosis dapat menularkan penyakitnya pada orang lain yang berada disekelilingnya dan atau yang berhubungan erat dengannya. Dalam masalah kesehatan semakin banyak jumlah penderita suatu penyakit dan bertambah pula jenis penyakit. Sedangkan jumlah ahli kesehatan seperti dokter terba tas jumlahnya.
Oleh karena itu perlu dibangun suatu sistem yang dapat membantu ahli kesehatan, penderita atau siapapun yang bergerak dibidang kesehatan untuk meringankan pekerjaanya. Sistem ini merupakan prototipe dan dibuat sesederhana mungkin, sehingga para pemakai dapat dengan mudah menggunakannya dan merancang ulang sistem pakar ini untuk jenis lainnaya. Karena masih banyak orang yang tidak mengetahui gejala – gejala suatu penyakit. Sehingga dibuat suatu sistem pakar mendiagnosa secara dini pada penyakit tuerkulosis dengan menggunakan metode forward chaining berbasis web, dengan menggunakan sistem pakar ini, penyakit dapat dikenali dengan melihat gejala – gejala yang dapat menjelaskan dan menggambarkan apakah seseorang diduga terkena suatu penyakit atau tidak. Dengan adanya sistem pakar ini, orang awam mampu mendeteksi adanya penyakit pada dirinya atau orang lain berdasarkan gejala – gejala dengan menjawab pertanyaan seperti halnya konsultasi ke dokter. Dengan demikian, orang awam dapat mendeteksi penyakit beserta solusi pengobatannya sejak dini sehingga bisa dilakukan penanganan segera, bahkan dapat dilakukan upaya pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis.
Hasil perbandingan antara hasil dan diagnosa sistem pakar dengan diagnosa dokter, memiliki nilai keakuratan 93,333 % dan nilai eror 6,667 % untuk uji coba pada 15 pasien.Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pakar cukup layak untuk digunakan oleh pasien dalam mendiagnosa dini pada penyakit tuberkulosis.
Kata Kunci : Tuberkulosis, Forward Chaining, Sistem Pakar, Web.
1. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja banyak sekali penyakit – penyakit yang pada akhirnya terlambat didiagnosis sehingga mencapai tahap kronis yang membuatnya sulit untuk ditangani. Tuberkolusis adalah suatu penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh dari kelompok Mycobacteium yaitu Micobacterium Tuberkulosis. Setiap pasien Tuberkulosis dapat menularkan penyakitnya pada orang lain yang berada disekelilingnya dan atau yang berhubungan erat dengannya. [1].
JURNAL SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA TUBERKULOSIS | MEI 2016
2
kematian nomor satu(1) dari golongan penyakitinfeksi, dan nomor (3) penyebab kematian pada semua kelompok usia setelah penyakit jantung dan penyakit saluran pernafasan (Hasil Surve Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995). Sampai saat ini Program penaggulangan TB dengan Strategi DOTS belum dapat menjangkau seluruh Puskesmas. Demikian juga Rumah Sakit Pemerintah, Swasta dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Penanggulangan TB memerlukan bantuan dan peran anda. [1].
Berdasarkan permasalahan diatas yang akhirnya mendorong penulis untuk menyusun langkah- langkah dalam buku tersebut kedalam suatu aplikasi system pakar agar mudah dipahami oleh orang awam, adapun judul aplikasi tersebut
adalah “ Perancangan Sistem Pakar Berbasis Web
Dengan Metode Forward Chaining Dalam Upaya Mendiagnosa Dini Penyakit Tuberkulosis Di Jawa
Timur”.
II. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian pada beberapa berkas pasian Tuberkulosis dan wawancara di Sub Recipient TB Care Aisyiyah Jawa Timur yang beralamatkan di Jl. Kertomenanggal IV No.1 Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60234 dengan dokter yang direkomendasikan untuk penelitian dari Rumah Sakit / Puskesmas Program Pananggulangan TB Care Aisyiyah yaitu dr. Daniek Suryaningdiah sebagai dokter yang menangani program penyakit Tuberkulosis.
Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah data – data yang berasal dari Dalam buku
Pedoman Nasional “ Pengendalian Tuberkulosis” oleh ( Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pengendalian penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2014) dan data dari Sub Recipient TB Aisyiyah Jatim dan sub – sub recipient
TB Aisyiyah Surabaya, “Artificial Intelligance” oleh
Suyanto, ST.MSC. Serta buku – buku dan sumber lain yan menunjang dalam pembuatan Perancangan Sistem Pakar Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining Dalam Upaya Mendiagnosa Dini Penyakit Tuberkulosis Di Jawa Timur.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian sistem pakar diagnosa penyakit Tuberkulosis berbasis web dengan metode forward chaining adalah sebagai berikut :
a. Studi pustaka
Dalam proses penelitian dan pembuatan skripsi ini, penulis melakukan pencarian dan
pembelajaran dari berbagai macam sumber pustaka. Diantaranya data program penanggulangan TB di Jawa Timur oleh SR TB Aisyiyah Jawa Timur informasi dari dokter spesialis penaganan penyakit Tuberkulosis, buku
– buku, jurnal dan website yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Pakar Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining Dalam Upaya Mendiagnosa Dini Penyakit Tuberkulosis Di Jawa Timur.
b. Observasi
Observasi adalah mengadakan penelitian dan analisa secara langsung terhadap data yang akan diteliti, yaitu mengamati ciri-ciri dan keluhan orang yang diduga TB ( Suspek) dengan cara test uji coba penggunaan Sistem Pakar sampai dengan dapat diketahui hasilnya Negatif / Positif dan Jika Positif maka dapat diketahui Klasifikasinya.
c. Wawancara
Wawancara adalah mengadakan tanya jawab secara langsung kepada dokter spesialis penyakit Tuberkulosis untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam proses pembuatan skripsi Perancangan Sistem Pakar Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining Dalam Upaya Mendiagnosa Dini Penyakit Tuberkulosis Di Jawa Timur.
Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian dan pembuatan skripsi Perancangan Sistem Pakar Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining Dalam Upaya Mendiagnosa Dini Penyakit Tuberkulosis Di Jawa Timur dilkukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Pencarian dan pengumpulan data dari pakar yaitu spesialis penyakit Tuberkulosis , buku – buku jurnal, website dan sistem informasi dari sumber lain yang berkaitan dengan sitem pakar diagnosa penyakit Tuberkulosis berbasis web dengan metode forward chaining.
b.
Analisa
Melakukan proses analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya dan terhadap Perancangan Sistem Pakar Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining Dalam Upaya Mendiagnosa Dini Penyakit Tuberkulosis Di Jawa Timur yang akan diciptakan untuk menentukan langkah selanjutnya
.
c. Perancangan Sistem
JURNAL SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA TUBERKULOSIS | MEI 2016
3
sitem pakar diagnosa penyakit tuerculosisberbasis web dengan metode forward chaining secara keseluruhan dan terperinci hingga tercapai hasil yang diharapkan.
d. Pengujian Program
Setelah semua proses perancangan dan pembuatan Perancangan Sistem Pakar Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining Dalam Upaya Mendiagnosa Dini Penyakit Tuberkulosis Di Jawa Timur telah selesai , maka tahap selanjutnya adalah melakukan proses pengjujin program, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh sistem pakar ini telah berjalan sesuai dengan harapan.
B. Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan cabang dari AI (Artificial Inteligent) yang membuat ekstensi untuk spesialisasi pengetahuan guna memecahkan suatu permasalahan pada Human expert. Human Expert merupakan seseorang yang ahli dalam suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu ini berarti bahwa expert meiliki suatu permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh orang lain secara efisien.
Forward Chaining
Forward Chaining merupakan fakta untuk mendapatkan kesimpulan (conclusion) dari fakta tesebut (Menurut Giarratano dan Riley, 1994). Penalaran ini berdasarkan fakta yang ada (data driven), metode ini adalah kebalikan dari metode backward chaining, dimana metode ini dijalankan dengan mengumpulkan fakta – fakta yang ada untuk menarik kesimpulan. Dengan kata lain, prosesnya dimulai dari facts (fakta – fakta yang ada) melalui proses interface fact (penalaran fakta – fakta) menuju suatu goal (suatu tujuan). Metode ini juga disebut menggunakan aturan IF – THEN dimana permise (IF) menuju conclusion ( THEN ) atau dapat juga dituliskan sebagai berikut.
THEN (konklusi)
Ada dua pendapat mengenai pelaksanaan metode ini. Pertama dengaan cara membawa seluruh data yang didapat ke sistem pakar. Kedua dengan membawa bagian – bagian penting saja dari data yang didapat ke sistem pakar. Cara pertama lebih baik digunakan jika sistem pakar terhubung dengan proses otomatis dan penerima seluruh data dari database. Cara kedua menghemat waktu dan biaya dengan mengurangi data dan mengambil data yang dianggap perlu. Sebagai contoh, seperti kasus diatas maka berdasarkan metode ini langah – langkah yang diambil : kesimpulan. Namun efisiensinya tergantung dari kondisi masalah yang dihadapi, jika suatu masalah memiliki premise yang jumlahnya lebih sedikit dibanding conclusion maka strategi yang akan ditawarkan backward chaining [5].
C. Perangkat Perancangan Sistem
Basis Data (Database)
Basis data atau database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematik di dalam komputer. Basis data juga dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perngkat lunak atau program aplikasi untuk menghasilkan suatu informasi. Pendefiniasian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan – batasan data yang akan disimpan [2].
Tabel Relasi
Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel lain, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dibentuk dapat mencangkup tiga macam hubungan , yaitu ; [3].
1. One-To-One (1-1)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel
pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada
tabel kedua”.
2. One- to-Many (1-N)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada
tabel pertama dihubungkan ke satu baris atau lebih
dari satu baris data pada tabel kedua”.
3. Many-To-Many (N-M)
Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih baris data pada tabel pertama dapat dihubungkan ke
satu baris data pada tabel kedua“.
Flow Chart
JURNAL SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA TUBERKULOSIS | MEI 2016
4
penyelesaian masalah yang ada di dalam proses ataualgoritma tersebut [3].
Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi – notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang peggunaanya sangat membantu untuk memahami sitem secara logika, terstruktu dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem informasi maupun sistem aplikasi [4].
Di dalam DFD terdapat 3 level , yaitu : [4]
1.
Diagram Konteks, merupakan level tertinggi dari DFD, yang menggambarkan tentang seluruh input dan output dari suatu sistem.2.
Diagram Nol, Merupakan pemecahan dari diagram konteks. Dalam diagram nol ini memuat penyimpanan dat adan proses dari suatu sistem.3.
Diagram Rinci, merupakan uraian atau rincian proses dari diagram nol atau diagram di level atasnya dalam suatu sistem.D. Mesin Inferensi
Dalam sebuah sistem pakar dibutuhkan sebuah mesin sistem inferensi yang akan menjadi pengendali dari sebuah sistem pakar. Mesin inferensi merupakan fungsi berfikir dan pola penalaran sistem yang digunakan oleh sistem pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah dan selanjutnya akan mencari jawaban dan kesimpulan yang terbaik. Teknik yang digunakan dalam mesin inferensi sistem pakar ini adalah metode Forward Chaining.
Gambar 2.1 Mesin Inferensi Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Tuberkulosis
Analisa
Basis Pengetahuan Gejala Penyait Tuberkulosis
Tabel 2.1 Tabel Relasi Gejala pada penyakit Tuberkulosis PENYAKIT
Kode P001 P002 P003
G001 X X
G002 X X
G003 X
G004 X
G005 X
G006 X
G007 X
G008 X
G009 X
G010 X
G011 X
G012 X
G013 X
G014 X
G015 X
G016 X
G017 X
G018 X
G019 X
G020 X
G021 X
G022 X
G023 X
G024 X
G025 X
G026 X
III. HASIL DAN ANALISA
JURNAL SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA TUBERKULOSIS | MEI 2016
5
Gambar 3.1 Tampilan Utama Sistem PakarTampilan ini merupakan tampilan utama sistem pakar yang akan dijumpai oleh user. Tampilan ini berisi tentang sambutan dan berita terkini mengenai penyakit Tuberkulosis yang ditunjukan untuk user sistem pakar.
Gambar 3.2 Tampilan Menu User
Pada tampilan menu user tombol registrasi yang digunakan untuk pendaftaran pasien. Serta terdapat form login user yang digunakan untuk login pada tampilan utama menu pasien.
Gambar 3.3 Tampilan Utama Menu Pasien
Pada tampilan menu pasien , terdapat selamat datang pasien yang sudah login kemudian daftar menu beranda agar bisa kembali ke menu utama , selanjutnya menu pertanyaan yaitu untuk
mengetahui diagnosa pasien dan selnajutnya menu hasil riwayat diagnosa.
Gambar 3.4 Tampilan Form Diagnosa Penyakit Tuberkulosis
Pada tampilan form diagnosa penyakit tuberkulosis , terdapat beberapa pertanyaan seputar gejala tuerkulosis secara umum dan spesifik yang harus diisi oleh pasien untuk mengetahui jenis penyakit tuberkulosis yang diderita oleh pasien saat ini.
Gambar 3.5 Tampilan Kesimpulan Hasil Diagnosa
Pada tampilan ini , pasien dapat mengetahui gejala – gejala yang sudah dialami termasuk dapat diketahui jenis penyakit yang diderita oleh pasien saat ini.
Gambar 3.6 Tampilan Hasil Diagnosa Penyakit Tuberkulosis
JURNAL SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA TUBERKULOSIS | MEI 2016
6
mendapatkan keterangan dan solusi penyakittuberkulosis tersebut. Pasien juga dapat mencetak hasil diagnosa.
Perbandingan Hasil diagnosa Sistem Pakar dengan Diagnosa Dokter
Berikut ini adalah perbandingan hasil diagnosa penyakit Tuberkulosis menggunakan sistem Pakar dengan hasil diagnosa dokter yang sesungguhnya.
1. Pasien 1
Nama Pasien : Rukanah
Umur : 53
Gejala: Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih, batuk dengan dahak bercampur darah, batuk disertai darah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun.
Tabel 3.1 Perbandingan Hasil Diagnosa Pasien 1
Dianosa Sistem
Gejala: Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih, batuk dengan dahak bercampur darah, batuk disertai darah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, melaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari 1 bulan.
Tabel 3.2 Perbandingan Hasil Diagnosa Pasien 2
Dianosa Sistem
Tabel 3.3 Perbandingan Hasil Diagnosa Pasien 15
Dianosa Sistem
Berdasarkan pada 15 perbandingan hasil diagnosa penyakit tuberkulosis menggunakan sistem pakar dengan hasil diagnosa dokter diatas, terdapat 1hasil diagnosa sistem pakar yang tidak sesuai dengan hasil diagnosa dokter yaitu pada pasien 10. Maka dari itu sistem pakar mendiagnosa secara dini pada penyakit tuberkulosis ini mempunyai nilai keeroran sebesar :
Nilai Error = (1/15) * 100%
= 6,667 %
Sedangkan nilai keakuratan dari sistem pakar mendiagnosa secara dini pada penyakit tuberkulosis ini adalah :
Nilai Keakuratan =( 14/15 ) * 100%
=93,333 %
IV KESMPULAN DAN SARAN
Dari hasil perancangan, pembuatan, pengimplementasian, serta pengujian aplikas sistem pakar mendiagnosa secara dini pada penyakit tuberkulosis menggunakan metod forward chaining berbasis web, dapat diperoleh berbagai kesimpulan dan saran untuk perkembangan program aplikasi sistem pakar mendiagnosa secara dini pada penyakit tuberkulosis kearah yang lebih baik.
A. Kesimpulan
1. Sistem pakar mendiagnosa secara dini pada penyakit tuberkulosis menggunakan metode forward chaining berbasis web ini cukup membantu untuk mendiagnosa penyakit tuberkulosis berdasarkan gejala – gejala yang dikeluhkan oleh pasien.
JURNAL SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA TUBERKULOSIS | MEI 2016
7
B. Saran1. Jenis penyakit tuberkulosis yang di diagnosa pada sistem pakar mendiagnosa secar dini pada enyakit tuberkulosis ini hanya 2 jenis penyakit saja, yaitu jenis penyakit tuberkulosis paru secara umum. Perlu dilakukan pertimbangan kembali untuk mendiagnosa jenis – jenis penyakit tuberkulosis yang lebih pesifik.
V UCAPAN TERIMAKASIH
Syukur alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelamcaran sehingga terselesaikan nya tugas ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada orang tua yang selalu mendidik dan membimbing saya, seluruh bapak dan ibu dosen yang telah membimbing dan memberikan ilmunya sampai laporan ini selesai serta seluruh teman – teman yang telah membantu hingga terselainya laporan ni.
REFERENSI
[1] Tim Pengembangan Modul.,Pelatihan penanggulangan Tuberkulosis bagi Kader Komunitas, Penerbit Recipient TB Aisyiyah, Jakarta 2009.
[2] Winarko, Edi, (2006), Perancangan Database Dengan Power Desaigner 6.32, Prestasi Pustakarya, Jakarta.
[3] Purwono, Edi, (2007), Sistem Analisis, ANDI, Yogyakarta.
[4] Azzolini, John, (2004), Introduction to System Engineering Practices, ANDI Offset, Yogyakarta.