• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pancasila sebagai Ideologi Nasional (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pancasila sebagai Ideologi Nasional (4)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pancasila sebagai Ideologi Nasional merupakn cara pandang dan juga metode bagi seluruh bangsa indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.seperti kita ketahui, selain sebagai Dasar Negara, ia juga menjadi ideologi bangsa. Sebagai ideologi nasional, Pancasila berfungsi menggerakkan masyarakat untuk membangun bangsa dengan usaha-usaha yang meliputi dalam semua bidang kehidupan. Pancasila tidak menentukan secara apriori sistem ekonomi dan politik, tetapi sistem apa pun yang dipilih harus mampu menyalurkan aspirasi utama tersebut.

Pancasila sebagai Ideologi Nasional yang pada dasarnya menampilkan nilai-nilai universal menunjukan wawasan yang integral integratif dan sebagai ideologi modern mampu memberikan gairah dan semangat yang tinggi. Berbeda dengan ideologi-ideologi Barat, Pancasila yang dilahirkan dalam budaya dan sejarah peradapan timur sangat menjunjung tinggi peran religiusitas yang justru sangat didambakan dalam alam kehidupan dan peradapan teknokratis sekarang ini.

Sebagaimana kita ketahui, kondisi masyarakat sejak permulaan hidup kenegaraan adalah serba majemuk. Masyarakat Indonesia bersifat multietnis, multireligius, dan multiideologis.

Kemajemukan tersebut menunjukkan adanya berbagai unsur yang saling berinteraksi. Berbagai unsur dalam bidang-bidang kehidupan masyarakat merupakan benih-benih yang dapat

memperkaya khazanah budaya untuk membangun bangsa yang kuat, tetapi sebaliknya dapat memperlemah kekuatan bangsa dengan berbagai percekcokan dan perselisihan.

Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

Melihat situasi demikian, masalah yang perlu diatasi pertama kali adalah bagaimana menggalang persatuan dan kesatuan bangsa yang sangat dibutuhkan untuk mengawali

penyelenggaraan negara. Dengan kata lain, nation and character buildings merupakan prasyarat dan tugas utama yang harus dilaksanakan. Dalam konteks ini Pancasila dipersepsikan sebagai ideologi persatuan. Pancasila diharapkan mampu memberikan jaminan persatuan untuk memecahkan perbedaan serta pertentangan politik di antara golongan dan kekuatan politik.

Karena urgensi untuk memecahkan masalah-masalah politik selama dua dasawarsa dalam penyelenggaraan negara, Pancasila sebagai Ideologi Nasional dipersepsikan sebagai sintesa atau perpaduan yang mempersatukan berbagai sikap hidup yang berada di tanah air. Berbagai aliran dan pendirian yang berbeda dipertemukan dalam Pancasila. Pancasila menyediakan arena yang di satu pihak memberikan keleluasaan bergerak, tetapi di pihak lain memberikan patokan moral yang tidak boleh dilanggar.

(2)

negara RI. Rakyat Indonesia telah dibangun dengan kasadaran kuat sebagai bangsa yang memiliki identitas dan hidup bersatu dalam jiwa nasionalisme dan patriotisme.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Nasional untuk memberikan orientasi ke depan

mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya. Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan teknologi, dan pesatnya perkembangan sarana komunikasi membuat dunia makin kecil dan independensi di kalangan bangsa-bangsa di dunia semakin menguat.

Pembangunan nasional tidak hanya ditentukan faktor-faktor dalam negeri, tetapi juga dikaitkan dengan faktor yang berkaitan dengan permodalan. Bangsa Indonesia kini sedang sibuk

membangun dengan usaha memecahkan masalah-masalah dalam negeri, seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial, mau tidak mau terseret ke dalam jaringan politik dunia yang dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi raksasa dunia. Tantangan itu hanya bisa diatasi apabila bangsa

Indonesia tetap mempertahankan identitasnya dalam ikatan persatuan nasional dan mampu mengembangkan dinamikanya agar mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia.

Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diklasifikasikan melalui :

1.

Dilihat dari kandungan muatan suatu ideologi, setiap ideologi mengandung di

dalamnya sistem nilai yang diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar.

Nilai-nilai itu akan merupakan cita-cita yang memberi arah terhadap perjuangan

bangsa dan negara.

2.

Sistem nilai kepercayaan itu tumbuh dan dibentuk oleh interaksinya dengan

berbagai pandangan dan aliran yang berlingkup mondial dan menjadi

kesepakatan bersama dari suatu bangsa.

3.

Sistem nilai itu teruji melalui perkembangan sejarah secara terus-menerus dan

menumbuhkan konsensus dasar yang tercermin dalam kesepakatan para pendiri

negara (the fouding father).

4.

Sistem nilai itu memiliki elemen psikologis yang tumbuh dan dibentuk melalui

pengalaman bersama dalam suatu perjalanan sejarah bersama, sehingga memberi

kekuatan motivasional untuk tunduk pada cita-cita bersama.

(3)

Selaku Ideologi Nasional, Pancasila Memiliki Beberapa Dimensi :

a. Dimensi Idealitas

artinya ideologi Pancasila mengandung harapan-harapan dan

cita-cita di berbagai bidang kehidupan yang ingin dicapai masyarakat.

b. Dimensi Realitas artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber

dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik mereka

bersama dan yang tak asing bagi mereka.

c. Dimensi normalitas artinya Pancasila mengandung nilai-nilai yang bersifat

mengikat masyarakatnya yang berupa norma-norma atauran-aturan yang harus dipatuhi

atau ditaati yang sifatnya positif.

d. Dimensi Fleksilibelitas artinya ideologi Pancasila itu mengikuti perkembangan

jaman, dapat berinteraksi dengan perkembangan jaman, dapat mengikuti perkembangan

ilmu dan teknologi, bersifat terbuka dan demokratis.

Contoh pancasila sebagai ideologi nasional dalam kehidupan sehari-hari: 1. Ketuhanan yang maha esa

Contoh: menghormati seseorang yang sedang melakukan ibadah ibadah 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Contoh: mengok orang yang sedang sakit 3. Persatuan indonesia

Contoh: menjalin kerjasama

4. Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan Contoh: bermusyawrah dalam menyelesaikan suatu masalah

Referensi

Dokumen terkait

kendaraan yang menyebabkan terjadinya kemacetan pada jalan Sultan Alauddin pada pagi, siang, maupun malam hari adalah.

Cabai merupakan sayuran yang kebanyakan ditemui dalam masakan Indonesia sehingga dapat membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat menyukai cabai. Cabai rawit

Kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga banyak memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik..

Hasil proyeksi produksi (Tabel 2) dan proyeksi konsumsi (Tabel 5) dapat dibandingkan untuk mengetahui kecukupan proyeksi produksi dalam memenuhi proyeksi

Jadi, kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran yang berhubungan dengan peserta didik, meliputi pemahaman wawasan atau

Dengan adanya sanggar batik modern ini diharapkan anak-anak usia sekolah dasar yang berada di lingkungan sentra batik tepatnya di Sekolah Dasar Islam Kauman

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidikipengaruhpenggunaan turbo elektrik diam dan berputar terhadap kadar emisi gas buang CO dan HC pada sepeda motor Honda

Umar Ibn Khattab merupakan khalifah Islam kedua, Ia menyebut dirinya sebagai Khalifah Khalifati Rasulullah penggan ti dan pengganti Rasulullah, kemud ian Ia ju ga yang