• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lanjut ke konten utama skema

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lanjut ke konten utama skema "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Lanjut ke konten

KimiaMath

Blog yang khusus membahas materi pelajaran Kimia dan Matematika.

Cari untuk:

POS-POS TERBARU

 Pembuktian Turunan tan x dan cot x

 Pembuktian Turunan cos x dan sec x

 Pembuktian Turunan sin x dan cosec x

 Pembuktian Aturan Pembagian pada Turunan

 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear dengan Operasi

Baris Elementer

ARSIP

 Agustus 2016 (2)

 Juli 2016 (3)

 Mei 2016 (4)

 Maret 2016 (2)

 Februari 2016 (5)

 Januari 2016 (2)

 Desember 2015 (1)

 November 2015 (2)

 Oktober 2015 (3)

 September 2015 (4)

 Agustus 2015 (3)

 Juli 2015 (12)

(2)

 Juni 2015 (7)

 Mei 2015 (14)

KATEGORI

 Aljabar Linear (2)

 Bilangan (7)

 Fungsi (3)

 Geometri (14)

 Kalkulus (8)

 Kimia Kelas X (7)

 Kimia Kelas XI (8)

 Kimia Kelas XII (6)

 Kontradiksi (3)

 Laporan Praktikum Kimia (5)

 Matematika Diskrit (5)

 Olimpiade Matematika (3)

 Pembuktian (5)

 Pembuktian Rumus (13)

 Persamaan Kuadrat (5)

 Uncategorized (3)

POPULAR POST

 Cara Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi

 Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Rumus ABC

 Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Pemfaktoran

(3)

 Cara Menentukan Bilangan Kuantum

 Cara Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul Senyawa

 Cara Menentukan Kelimpahan Isotop di Alam

 Laporan Praktikum Kimia, Titrasi Asam Basa

 Laporan Praktikum Kimia, Daya Desak Logam

 Cara Membuat Diagram Orbital

FOLLOW BLOG VIA EMAIL

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of

new posts by email.

Bergabunglah dengan 146 pengikut lainnya

BLOGROLL

 Agung Izzul Haq's Blog

 Math Is Beautiful

HALAMAN FACEBOOK

WE’RE ON GOOGLE PLUS

KimiaMathon

(4)

Cara Menentukan

Bilangan Kuantum

Bilangan kuantum adalah bilangan yang berkaitan dengan posisi elektron di sekitar inti atom. Bilangan ini menunjukkan letak elektron pada kulit dan subkulit atom, orientasi orbital dalam ruang, serta arah rotasi elektron.

Ada empat bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), bilangan kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s).

Bilangan kuantum utama dan bilangan kuantum azimut

(5)

Contoh 1

16S memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4.

Bilangan kuantum ditentukan dari konfigurasi elektron terakhir, jadi cukup perhatikan 3p4.

3p4

Tingkat energi yang saya tandai dengan warna merah adalah bilangan kuantum utama, sehingga n = 3.

Selanjutnya, yang saya beri warna biru menunjukkan bilangan kuantum azimut.

l=0 untuk subkulit s, l=1 untuk subkulit p, l=2 untuk subkulit d, dan l=3 untuk subkulit f.

Karena berada di subkulit p, maka l = 1.

Untuk menentukan nilai bilangan kuantum magnetik dan

bilangan kuantum spin, kita perlu membuat diagram orbital dari 3p4.

↑↓ ↑ ↓ ↑ ↓

-1aa0a+1

Pengisian elektron berakhir pada orbital -1, sehingga m = -1. Elektron terakhir tadi digambarkan dengan anak panah yang menghadap ke bawah, sehingga s = -½.

Contoh 2

22Ti memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2.

Perhatikan konfigurasi elektron terakhir, yaitu 3d2.

n = 3, karena tingkat energinya (bilangan yang di sebelah kiri) adalah 3.

(6)

Diagram orbital 3d2.

↓ ↑ ↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓

-2aa-1aa0a+1a+2

m = -1, karena elektron terakhir diisikan pada orbital -1.

s = +½, karena elektron terakhir digambarkan dengan anak panah menghadap ke atas.

Tentang iklan-iklan ini

CARA MENENTUKAN

BILANGAN KUANTUM

Misal pada unsur

40

Zr

1. Buat dulu konfigurasi elektronnya

40

Zr = 1s

2

2s

2

2p

6

3s

2

3p

6

4s

2

3d

10

4p

6

5s

2

4d

2

2. Keempat bilangan kuantum ditentukan dari

konfigurasi elektron terakhir, yaitu

4d

2

3. Karena Tingkat energi pada konfigurasi

terakhir adalah 4, maka bil.kuantum utama

(n) = 4

4. Karena konfigurasi berakhir di blok d, maka

harga bilangan kuantum azimut

(l) = 2

(

Jika

berakhir di sub kulit s → l=0, p → l=1, d → l=2, f →

l=3, dst..

)

5. Karena berakhir pada blok d, maka jumlah

orbital pada sub kulit d ada

5

, yaitu dari –l, sampai

dengan +l, termasuk 0, yaitu -2, -1, 0, +1, +2, dan

karena jumlah elektron pada konfigurasi terakhir

sebanyak 2, maka panah elektron diisi dari

magnetik -2, dan -1, (yang lain kosong karena

jumlah elektronnya hanya ada 2) maka harga

bilangan kuantum magnetik

(m) = – 1

(7)

KESIMPULAN

: dari unsur

40

Zr didapat n = 4, l = 2,

m = –1, s = +½

PERIODE

didapat dari tingkat energi tertinggi pada

konfigurasi elektron, yaitu 5 pada 5s

2

, sehingga

40

Zr

akan berada pada Periode 5.

Sedangkan

GOLONGAN

, karena berakhir di blok d,

maka pasti Golongan B, jumlah elektron pada

5s

2

dan 4d

2

kemudian di jumlah, yaitu 2 + 2 = 4

ditulis dengan angka romawi (IV), sehingga

40

Zr

akan berada pada Golongan IVB

CATATAN UNTUK MENENTUKAN GOLONGAN :

Jika berakhir di sub kulit s atau p, maka golongan

A,

Jika berakhir di sub kulit d, maka golongan B

Jika berakhir di sub kulit f, maka golongan

lantanida / aktinida (jika periode 6 maka lantanida,

dan jika periode 7 aktinida)

KESIMPULAN

:

40

Zr → Periode 5, Golongan IVB

Tentang iklan-iklan ini

Referensi

Dokumen terkait

Kedua tahap experiencing yaitu siswa mengalami sendiri proses belajarnya sehingga siswa lebih mudah dalam memahami suatu konsep, hal ini diperoleh ketika siswa

Pembayaran dividend pada perusahaan yang Go Public mempunyai dampak yang sangat penting baik bagi para investor maupun bagi perusahaan yang akan membayarkan dividennya,

Metode just in time merupakan metode yang tepat digunakan untuk pencatatan biaya produksi pada perusahaan manufaktur seperti CV Hoki, karena perusahaan dapat mengetahui

menyebabkan wanita menjadi single parent  (perpisahan atau perceraian, kematian suami atau istri, dan adopsi), dirasa tidak terlalu bermasalah pada kematangan wanita

Tabel 4.9 Hubungan Kemampuan Fungsi Tubuh dan Dukungan Keluarga dengan Depresi pada Pasien Pasca Stroke di Ruang Poli Stroke RSUD Dr..

tanpa menggunakan marker akan tetapi dengan menggunakan titik landmark pada setiap fitur-fitur wajah, yang nantinya dapat memberikan kontribusi pada bidang penelitian facial motion

Hipotermia sepintas ini terdapat pada bayi dengan BBLR, hipoksia, resusitasi yang lama, ruangan tempat bersalin yang dingin, bila bayi tidak segera dibungkus setelah l ahir,

Contoh, dalam beberapa kasus, memungkinkan untuk menggunakan penukar panas yang besar, pada biaya beban yang lebih rendah daripada operasi chiller bersuhu rendah, untuk