Struktur Atom
Elektron Inti Atom Gelombang
Radiasi Elektromagnet
Model Bohr untuk atom Hidrogen Teori Gelombang Elektron
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg Model Quantum Atom
Penemuan Elektron
1807 Davy menduga bahwa gaya listriklah yang membuat senyawa-senyawa saling berikatan
1833 Faraday menghubungkan massa atom dengan
energi listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu unsur selama percobaan elektrolisis
1891 Stoney mengajukan teori bahwa listrik dalam atom terdapat dalam bentuk yang disebut elektron
Tabung Sinar Katoda
Penemuan elektron oleh Thomson berdasarkan hasil percobaan menggunakan tabung sinar katoda.
Elektron dihasilkan ketikan suatu gas terionisasi
Gas yang terionisasi
Katoda
Percobaan Thomson
Thomson mengamati bahwa posisi tonjolan kecil menjadi berubah ketika medan listrik maupun medan magnet diterapkan pada tabung sinar katoda
Thomson tak bisa menentukan massa maupun muatan elektron, hanya bisa menentukan rasio massa terhadap muatan = 6 x 10-12
Muatan Elektron
Percobaan Millikan menggunakan tetesan minyak yang diberikan arus listrik menunjukkan bahwa tetesan
minyak memiliki muatan yang merupakan kelipatan dari 1,5924 x 10-19 C muatan elektron
Massa Elektron
Massa elektron dihitung dari hasil percobaan Thomson dan Millikan, yaitu dari rasio massa elektron terhadap muatan elektron (Thomson) dan muatan elektron
(Millikan):
Me = (rasio massa terhadap muatan) x (muatan) = (6 x 10-12 kgC-1) (1,5924 x 10-19 C)
= 1 x 10-30 kg
Penemuan Inti Atom
Pada tahun 1909 Rutherford membombardir lempengan logam tipis dengan partikel alfa (ion helium).
Penentuan Muatan Inti
Rutherford memperkirakan
muatan inti atom adalah sekitar setengahnya dari massa atom. Moseley yang bekerjasama
dengan Rutherford menemukan hubungan langsung antara
nomor atom dengan akar
kuadrat dari frekuensi sinar X. Kesimpulan: muatan inti atom sama dengan elektron, hanya berbeda tanda muatan saja
Penemuan Neutron dan Proton
Pengukuran rasio massa terhadap muatan pada inti atom dilakukan serupa dengan pengukuran terhadap elektron ditemukan bahwa rasio ini bergantung pada
gas yang digunakan dalam percobaan Hidrogen
menghasilkan partikel yang massanya paling rendah yang diasumsikan terdapat dalam setiap atom yang disebut proton.
1932 Chadwick mengamati bahwa ketika berilium-9
ditembaki partikel alfa, ternyata partikel yang massanya sama dengan proton tapi tanpa muatan dilepaskan,
Gelombang
Beberapa definisi:
Panjang gelombang, λ: jarak yang ditempuh gelombang untuk menyempurnakan satu siklus gelombang.
Amplitudo: setengah jarak vertikal dari batas atas dan bawah suatu gelombang.
Frekuensi,ν: jumlah siklus yang dilalui oleh gelombang setiap titik per detik.
Amplitudo Panjang Gelombang, λλλλ
Radiasi Elektromagnet
Adalah suatu bentuk energi yang terdiri dari medan listrik yang saling tegak lurus dengan medan magnet pada waktu yang sama dan satu fasa dengan waktu.
Hubungan antara panjang gelombang dan frekuensi dalam radiasi elektromagnet adalah:
Radiasi Elektromagnet (EM)
Transmisi: EM akan melewati materi tanpa interaksi
Absorpsi: EM akan diserap oleh suatu atom, ion atau molekul, sehingga akan berada pada keadaan energi yang lebih tinggi
Emisi: pelepasan energi oleh suatu atom, ion atau
Sifat Partikel
Gelombang EM memiliki sifat gelombang sekaligus sifat materi sebagai partikel.Efek fotolistrik: pertama kali
diamati oleh Hertz dan kemudian dijelaskan oleh Einstein ketika cahaya mengenai katoda yang memiliki permukaan fotoemisif, elektron dilepaskan. Elektron
terkumpul di anoda dan kemudian diukur.
Studi mengenai efek fotolistrik memperkuat sifat partikel
gelombang yang disebut partikel
foton.
Energi foton berbanding lurus
dengan frekuensi dan berbanding terbalik dengan panjang
Contoh Soal Energi Foton
Tentukan energi dalam kJ/mol foton cahaya biru-hijau dengan panjang gelombang 486 nm
Model Atom Bohr
Bohr mempelajari spekatrum yang dihasilkan ketika atom-atom tereksitasi dalam suatu tabung gas
awamuatan.
Beliau mengamati ternyata tiap unsur menghasilkan serangkaian garis-garis spektrum tersendiri.
Dalam model atom Bohr, elektron hanya dapat berada pada tingkat energi tertentu (orbit). Tiap tingkat energi disebut sebagai bilangan kuantum utama, n.
Balmer kemudian menentukan suatu hubungan empiris yang
menggambarkan garis sepektrum pada atom hidrogen.
Spektrum-spektrum untuk atom
lainnya dapat digambarkan dengan hubungan yang serupa.
Model Atom Bohr
E
ne
Model Atom Bohr
Model atom Bohr digambarkan sebagai sistem planet tata surya. Setiap
bilangan kuantum utama menunjukkan orbit atau lapisan, dengan inti atom berada pada pusatnya.
Model atom Bohr dapat menjelaskan adanya garis-garis spektrum dan
digunakan untuk menentukan jari-jari atom hidrogen.
Teori Gelombang Elektron
1924 De Broglie menyarankan bahwa elektron memiliki sifat gelombang yang menyebabkan energinya terkuantisasi.
De Broglie menyimpulkan bahwa semua partikel memiliki panjang gelombang sesuai persamaan:
Dengan persamaan De Broglie, panjang gelombang suatu elektron dapat dihitung (kecepatan elektron = 2,2 x 106 ms-1):
)
# $
% & ' ' ' (
"
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Untuk dapat mengamati elektron, maka elektron harus ditembaki dengan foton dengan panjang gelombang pendek, sehingga
menghasilkan frekuensi tinggi dan energi yang tinggi.
Apabila foton mengenai elektron, maka akan menyebabkan gerakan dan kecepatan elektron berubah.
Menurut Heisenberg, adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui posisi dan kecepatan suatu objek secara bersamaan dengan tepat
dikembangkan hubungan:
Model Kuantum Atom
SchrÖdinger mengembangkan suatu persamaan untuk menggambarkan
perilaku dan energi elektron dalam atom.
Persamaan SchrÖdinger digunakan untuk menggambarkan gelombang EM
dan tiap elektron dapat digambarkan dalam kerangka bilangan kuantumnya.
Bilangan Kuantum Utama, n: menggambarkan tingkat energi yang dimiliki
elektron (orbital). Nilai n = 1, 2, 3, dst.
Bilangan Kuantum Azimuth,l: menggambarkan bentuk orbital yang ditempati
elektron. Nilai l = n-1. Misalnya, jika n = 1, maka l = 0. Nilai l = 0, memiliki
bentuk orbital s.
Bilangan Kuantum Magnet, ml: menggambarkan orientasi atau arah proyeksi
orbital dalam ruang 3 dimensi. Nilai ml = - l sampai +l (semua bilangan kecuali
0). Contoh: jika l = 2, maka ml = -2, - 1,0, 1,2.
Bilangan Kuantum Spin, s: menggambarkan arah pergerakan elektron relatif
terhadap medan magnet, searah atau berlawanan arah dengan jarum jam. Nilai
s = +1/2 dan -1/2.
Bilangan Kuantum
Dalam menyusun konfigurasi suatu elektron, maka susunan keempat bilangan kuantum harus digunakan, mulai dari tingkat energi yang rendah ke yang lebih tinggi (Aturan Aufbau), dan pengisian elektron harus satu demi satu sebelum berpasangan untuk kestabilan (Aturan Hund).
Lambang Subkulit
Bentuk Orbital
Orbital s Orbital p: px, py, pz
Orbital d: dz2,d
xy,dxz,dyz,dx2-y2
Konfigurasi Elektron
Untuk atom hidrogen, bilangan kuantum utama menentukan energi orbitalnya.
Semua subtingkat memiliki energi sama
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron untuk unsur yang memiliki lebih dari satu elektron lebih kompleks.
Muatan Inti Efektif. Elektron di kulit bagian dalam
bertindak sebagai pelindung elektron-elektron yang terletak pada kulit lebih luar dari interaksi muatan positif inti atom.
Beberapa orbital mengalami penetrasi pada inti atom melebihi yang lain: s > p > d > f. Akibatnya terdapat
tingkat energi berbeda untuk subtingkat energi
Konfigurasi Elektron
E
ne
Prinsip Aufbau
Untuk setiap atom, perlu diketahui bahwa jumlah elektron suatu atom netral sama dengan nomor atomnya.
Pengisian orbital oleh elektron dimulai dari tingkat energi lebih rendah ke yang lebih tinggi.
Jika terdapat dua atau lebih orbital berada pada tingkat energi yang sama akan mengalami penurunan tingkat energi.
Contoh penerapan Prinsip Aufbau
E
n
e
rg
Aturan Hund
Ketika mengisi elektron pada orbital-orbital yang tingkat energinya sama, isilah elektron satu per satu terlebih dahulu.
Adanya elektron-elektron yang tak berpasangan dapat diuji keberadaannya karena dapat bereaksi sebagai elektromagnet:
Paramagnetik – elektron-elektron akan tertarik pada
medan magnet yang menunjukkan keberadaan elektron tak berpasangan.
Diamagnetik – elektron-elektron tertolak keluar oleh
Sistem Periodik Unsur
Cara pengisisan konfigurasi elektron energi dasar suatu unsur :
Mulai dengan hidrogen, susunlah unsur-unsur dengan urutan kenaikan nomor atom.
Sepanjang satu perioda:
Tambahkan elektron ke dalam orbital ns ketika
berpindah dari golongan IA (1) ke IIA (2).
Tambahkan elektron ke dalam orbital np ketika
berpindah dari golongan III A (3) sampai 0 (18).
Tambahkan elektron ke dalam orbital (n-1) d ketika
berpindah dari golongan IIIB (3) ke II B (12) dan tambahkan elektron ke dalam orbital (n-2) f ketika
Penulisan Konfigurasi Elektron
Contoh
Penulisan Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron dapat dituliskan untuk ion-ion: Mulailah dengan menuliskan konfigurasi elektron untuk atom pada keadaan dasar.
Untuk kation, hilangkan sejumlah elektron dari kulit terluar sebanyak muatan kationnya. Contoh Ba2+,
konfigurasi elektron Ba: [Xe] 6s2 menjadi Ba2+: [Xe]
atau [Kr]3d10 4s2 4p6
Untuk anion, tambahkan sejumlah elektron ke kulit terluar sebanyak muatan anion. Contoh: Cl−,
konfigurasi elektron Cl: [Ne] 3s2 3p5 menjadi Cl−: [Ne]
Keperiodikan
Keperiodikan dalam sifat-sifat fisika dan kimia dapat dijelaskan dengan konfigurasi elektron.
Beberapa contoh penting yang menunjukkan
keperiodikan sifar-sifat fisika dan kimia unsur adalah mencakup:
Jari-jari atom
Jari-jari ion (kation dan anion) Energi ionisasi pertama
Jari-jari Atom
Jari-jari Atom untuk
Jari-jari Atom Unsur Golongan Utama
Jari-jari atom semakin besar dari atas ke bawah dalam satu golongan unsur karena terdapat kulit baru yang bertambah.
Jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan dalam satu perioda karena inti atom mengandung proton yang lebih banyak sehingga muatan positif yang besar semakin
Jari-jari Ion
Kation:
Jari-jari kation lebih kecil daripada atom netralnya.
Untuk unsur golongan utama, elektron pada kulit terluar terlepas. Ion bermuatan positif dapat juga mengikat
elektron yang tersisa lebih kuat ke inti atom sehingga ukuran kation lebih kecil.
Anion:
Jari-jari anion lebih besar daripada atom netralnya.
Konfigurasi Isoelektron
Isoelektron: spesi yang memiliki konfigurasi elektron yang sama.
Contoh: Setiap spesi berikut memiliki konfigurasi elektron yang sama, yaitu 1s2 2s2 2p6:
O2− F− Ne
Energi Ionisasi
Energi Ionisasi Pertama: energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron dari suatu atom netral dalam fasa gas.
A(g) + Energi Ionisasi Pertama →→→→ A+(g) + e−−−−
Hal ini menunjukkan kemudahan untuk membentuk suatu kation. Semakin kecil energi ionisasi, semakin mudah membentuk kation.
Logam cenderung memiliki energi ionisasi pertama lebih rendah daripada nonlogam sehingga
Energi Ionisasi Pertama
Afinitas Elektron
Afinitas elektron: suatu ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron dalam fasa gas.
A(g) + e−−−− →→→→
A−−−−
(g) + energi panas Afinitas elektron merupakan fungsi periodik tak
beraturan dari nomor atom. Secara umum, afinitas aelektron semakin meningkat dari kiri ke kanan dalam satu perioda.
Gas mulia tidak termasuk karena tidak memiliki
Afinitas Elektron
Sifat Kimia dan Tabel Periodik
Konfigurasi elektron membantu kita memahami
perubahan jari-jari atom, energi ionisasi dan afinitas elektron.
Beberapa kecenderungan dalam kereaktifan yang dapat teramati:
Logam-logam golongan utama menjadi lebih reaktif dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Kereaktifan unsur-unsur nonlogam berkurang dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Hidrogen
Hidrogen adalah unsur non logam pada kondisi normal.
Dapat melepaskan satu elektron membentuk H+, dan
dapat juga menarik elektrok membentuk H−.
> 200 oC
2Na(l) + H2(g) →→→→ 2NaH(s)
Gas Mulia
Setiap gas mulia memiliki elektron-elektron yang terisi pada subtingkat energi s dan p, kecuali helium (hanya s)
Semua gas mulia sangat tak reaktif
Sejumlah terbatas senyawa gas mulia telah dapat dibuat menggunakan unsur Xenon dan Kripton.
> 250 oC
Xe(g) + F2(g) →→→→ XeF
Logam Alkali
Golongan logam IA (1) semuanya memiliki konfigurasi elektron terluar ns1.
Cenderung melepaskan satu elektron membentuk ion 1+ dan dijadikan dasar bagi hampir semua reaksi yang
melibatkan logam alkali.
M →→→→ M+ + e−−−−
Logam Alkali Tanah
Golongan logam alkali tanah, golongan IIA (2) tidak sereaktif logam alkali.
Unsur-unsur logam alkali tanah harus melepaskan dua elektron terluarnya untuk mencapai konfigurasi gas mulia. Energi ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah dalam satu golongan, berarti semakin mudah melepaskan elektron.
M →→→→ M2+ + 2e−−−−
Kereaktifan bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan Energi ionisasi logam alkali tanah relatif lebih tinggi dibandingkan energi ionisai unsur gologan alkali dan golongan IIIA (3)
Halogen
Sifat umum unsur-unsur golongan VIIA (17) adalah semuanya nonlogam.
Semua halogen hanya membutuhkan satu elektron saja untuk memenuhi konfigurasi gas mulia
Ketika bereaksi dengan logam, unsur-unsur gas mulia membentuk ion 1 –, membentuk ikatan ion.
2Na(s) + Cl2(g) →→→→ 2NaCl(s)
Ketika bereaksi dengan unsur nonlogam lainnya, akan saling berbagi elektron, membentuk ikatan kovalen.
O2(g) + 2F2(g) →→→→ 2OF
2(g)
Unsur diatomiknya bervariasi wujudnya pada kondisi standar (1 atm, 25 oC): gas (F
Cara-cara Penomoran Golongan
Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menomori golongan pada tabel periodik:
Metode yang digunakan para kimiawan Amerika (American Chemical Society, ACS)
Sistem IUPAC lama
Sistem IUPAC yang berlaku saat ini.
Para kimiawan di Amerika (American Chemical Society,
Sistem Penomoran untuk Tabel Periodik
IUPAC lama
IUPAC dan ACS sekarang