• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLITIK HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN PERU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POLITIK HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN PERU"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

POLITIK HUKUM

PEM BENTUKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

OLEH:

(2)

Pengert ian

Perat uran perundang-undangan

merupakan bagian at au subsist em dari

sist em hukum.

M embahas polit ik hukum pembent ukan

perat uran perundang-undangan pada

(3)

St rukt ur Hukum

(bent uk)

Hukum

Tidak Tertulis

Hukum Adat

Norma dalam masyarakat, dll

Tertulis

UUD

UU

(4)

Pengert ian

POLITIK

• KBBI: Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, sepert i “ sistem pemerintahan”, “ dasar-dasar pemerint ahan”. Dapat pula diart ikan sebagai “ segala urusan dan t indakan (kebijakan, siasat , dsb.) mengenai pemerintahan negara”.

• M . M ahfud M D:

- Kebijakan dalam m enjalankan kekuasaan - Seni m em anage kekuasaan

- Cara, akal, takt ik m enjalankan kekuasaan

HUKUM

Maria Farida

: ukuran yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam hubungan

dengan sesama ataupun dengan lingkungannya

Wiryono

: Rangkaian peraturan mengenai tingkah laku orang-orang

(masyarakat) atau badan-badan (badan hukum dsb) sebagai anggota suatu

masyarakat

(5)

Pengert ian

Peraturan Perundang-undangan

A. Ham id S. At t am im i:

1.

perbuat an m em bent uk perat uran-perat uran negara

t ingkat

pusat at au t ingkat daerah m enurut t at a cara

yang

dit ent ukan;

2.

keseluruhan perat uran-perat uran negara t ingkat pusat

dan t ingkat daerah.

Perat uran t ert ulis yang dibent uk oleh lem baga negara at au

pejabat yang berw enang dan m engikat secara um um (UU

10/ 2004).

(6)

Pengert ian

Politik Hukum:

Polit ik hukum secara sederhana dapat diart ikan sebagai

arah kebijakan hukum yang akan at au t elah dilaksanakan

secara nasional oleh pemerint ah (M . M achfud M D).

Politik Hukum Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan:

• Kebijakan mengenai penentuan isi atau obyek

(7)

Hukum sebagai produk polit ik

Hukum

variabel terpengaruh

(dependent variable)

Hukum

Peraturan perundang-undangan merupakan

kristalisasi

dari

kehendak-kehendak

politik

yang

saling berinteraksi dan bersinggungan.

(8)

Pendekatan Dikotomis dalam Politik Hukum

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Variabel politik:

Konfigurasi politik

demokratis

Konfigurasi politik

otoriter

Variabel hukum:

Berkarakter

responsif

Berkarakter

(9)

Konfigurasi polit ik demokrat is dan ot orit er

Konfigurasi politik demokratis adalah susunan sistem politik yang membuka kesempatan bagi partisipasi rakyat secara penuh untuk ikut aktif menentukan kebijaksanaan umum. Partisipasi ini ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjadinya kebebasan politik.

(10)

Karakt er produk hukum reponsif/ populist ik dan

konservat if/ ort odoks/ elit is

v

Produk hukum responsif/ populistik adalah produk hukum yang mencerminkan rasa keadilan dan memenuhi harapan masyarakat. Dalam proses pembuatannya memberikan peranan besar dan partisipasi penuh kelompok-kelompok sosial atau individu-individu dalam masyarakat. Hasilnya bersifat responsif terhadap tuntutan-tuntutan kelompok-kelompok sosial atau individu-individu dalam masyarakat.

(11)

Hipot et is t ent ang kait an ant ara konfigurasi polit ik dan

karakt er produk hukum

q

Konfigurasi

politik

suatu

negara

akan

melahirkan

karakter produk hukum tertentu di negara tersebut.

q

Di

dalam

negara

yang

konfigurasi

politiknya

demokratis, maka produk hukumnya akan berkarakter

responsif/ populistik.

q

Di negara yang konfigurasi politiknya otoriter, maka

produk

hukumnya

akan

berkarakter

ortodoks/ konservatif/ elitis.

(12)

Permasalahan dalam penerapan hipot esis

Tidak bisa diberlakukan secara mutlak, karena dalam kenyataannya tidak ada satu negara pun yang konfigurasi politiknya sepenuhnya demokratis atau otoriter.

Tidak ada satu negara pun yang memproduk hukumnya dengan karakter yang mutlak responsif atau mutlak konservatif.

Di negara-negara yang dikualifikasi sebagai negara demokratis ada kalanya terjadi tindakan-tindakan yang bersifat otoriter.

(13)

Polit ik Hukum Pembent ukan Perat uran

Perundang-undangan

(14)

Unt uk m enget ahui polit ik perundang-undangan secara

subst ansial dan sederhana sebenarnya dapat dilihat dari:

• Produk peraturan perundang-undangan yang

dibentuk pada masa itu yang secara mudah

dan

spesifik

biasanya

tergambar

pada

konsiderans

menimbang

dan

penjelasan

umum

(bila

ada)

dari

suatu

peraturan

perundang-undangan yang dibentuk; dan

(15)

Kebijakan Politik Hukum Nasional

Polit ik hukum nasional diarahan pada upaya

mengat asi

berbagai

permasalahan

dalam

penyelenggaraan sist em dan polit ik hukum

yang meliput i pembenahan:

- subst ansi hukum;

(16)

1. Substansi Hukum (Legal Substance)

Pembenahan

substansi hukum

dim aksudkan

unt uk menat a kembali subst ansi hukum melalui

peninjauan

dan

penat aan

kembali

perat uran

perundang-undangan unt uk m ew ujudkan t ert ib

perundang-undangan dengan mem perhat ikan asas

umum

dan

hirarki

perundang-undangan

dan

(17)

2. Pembenahan Struktur Hukum (Legal Structure)

M enumbuhkan kembali kepercayaan

masyarakat pada sist em hukum dan kepast ian

hukum.

Penyelenggaraan proses hukum secara

t ransparan dan dapat dipertanggungjawabkan

(akuntabilitas).

Pembenahan dan peningkatan sumber daya

(18)

3.

Budaya Hukum (Legal Culture)

(19)

1. Perencanaan hukum;

2. Pembent ukan hukum;

3. Peningkatan kinerja lembaga-lembaga

penegakan hukum lainnya;

4. Peningkatan kualitas profesi hukum; dan

5. Peningkatan kesadaran hukum dan hak asasi

manusia.

Pembenahan yang harus dilakukan dalam

(20)

Peran Serta masyarakat dalam Politik

Hukum Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan

Pemahaman:

Pembent ukan perat uran perundang-undangan merupakan bent uk

monopoli negara yang absolut , t unggal, dan t idak dapat dialihkan pada badan yang bukan badan negara at au bukan badan pemerint ah

(UUD/ UU10 Ps 5).

Namun:

(21)

Peran sert a masyarakat

pembangunan dan pembent ukan perat uran

perundang-undangan dapat mengarah pada

t erbent uknya suat u sist em hukum nasional Indonesia

yang dapat mengakomodir harapan hukum yang hidup

di dalam masyarakat yang berorient asi pada

t ercipt anya hukum yang responsive.

Hukum yang responsive merupakan produk hukum

yang lahir dari st rat egi pembangunan hukum yang

memberikan peranan besar dan mengundang

(22)

Landasan Politik Hukum Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan

Pancasila.

kebijakan dan st rat egi polit ik perat uran perundang-undangan harus sejalan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat .

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

M erupakan landasan formal dan mat eriil konst it usional dalam

polit ik hukum dan perat uran perundang-undangan sehingga set iap kebijakan dan st rat egi di bidang hukum dan perat uran perundang-undangan mendapat kan legit imasi konst it usional sebagai salah sat u bent uk penjabaran negara berdasar at as hukum (recht sst aat ) dan asas konst it usionalisme

Peraturan atau Kebijakan implementatif dari politik peraturan perundang-undangan.

(23)

Pola pikir pembentukan peraturan

perundang-undangan

1) Segala jenis perat uran perundang-undangan merupakan sat u

kesat uan sistem hukum yang bersumbar pada Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

2) Tidak semua aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus diat ur dengan perat uran perundang-undangan.

3) Pembent ukan perat uran perundang-undangan, selain mempunyai dasar-dasar yuridis, harus dengan seksama mempert imbangkan

dasar-dasar filosifis dan kemasyarakatan tempat kaidah tersebut akan berlaku.

4) Pembent ukan perat uran perundang-undangan selain mengat ur keadaan yang ada harus mempunyai jangkauan masa depan.

5) Pembent ukan perat uran perundang-undangan bukan hanya sekedar menciptakan inst rumen kepast ian hukum tetapi juga merupakan inst rumen keadilan dan kebenaran.

(24)

Langkah Strategis Politik Perundang-undangan Nasional

(

Jangka M enengah

)

Dalam melaksanakan

politik peraturan

perundang-undangan nasional, paling tidak pemerintah dan Dewan

Perwakilan Rakyat telah menetapkan dua langkah

strategis yaitu dengan menetapkan:

- Program Legislasi Nasional 2010-2014.

(Keputusan DPR RI Nomor 41A/DPR RI/I/2009-2010

dan Keputusan DPR RI Nomor 41B/DPR

RI/I/2009-2010 jo. Keputusan DPR-RI Nomor

119/TIMP/II/2009-2010)

(25)

Program Legislasi Nasional (Prolegnas)

Prolegnas adalah bagian dari manajemen dan polit ik

perundang-undangan

yang

merupakan

inst rument

perencanaan program pembent ukan Undang-Undang

yang disusun secara berencana, t erpadu, dan sist emat is

yang

dit et apkan

unt uk

jangka

wakt u

panjang,

menengah, dan t ahunan berdasarkan skala priorit as.

(26)

Polit ik Hukum Pem bent ukan Perat uran Perundang-undangan

yang dit uangkan dalam Prolegnas

Program Legislasi Nasional (Prolegnas) adalah bagian dari

manajemen dan polit ik pembent ukan perat uran

perundang-undangan yang merupakan inst rum ent perencanaan program

pembent ukan Undang-Undang yang disusun secara berencana, t erpadu, dan sist emat is.

Prolegnas m emuat program pembent ukan Undang-Undang dengan

pokok mat eri yang akan diat ur sert a ket erkait annya dengan

perat uran perundang-undangan lainnya yang merupakan

penjelasan secara lengkap m engenai konsep Rancangan Undang-Undang yang meliput i:

a. lat ar belakang dan t ujuan penyusunan;

b. sasaran yang akan diw ujudkan;

(27)

Politik Hukum Pembentukan Peraturan

perundang-undangan yang dituang-kan dalam Prolegnas

Prolegnas

merupakan

acuan

dalam

proses

perencanaan penyusunan

perat uran

perundang-undangan sekaligus sebagai bagian dari proses

persiapan

pembent ukan

perat uran

perundang-undangan memiliki peran yang sangat

pent ing

dalam pembangunan hukum secara keseluruhan.

Prolegnas dapat pula dikat akan sebagai

gambaran

politik perundang-undangan Indonesia yang berisi

rencana

pembangunan

peraturan

perundang-undangan

.

(28)

Politik Hukum Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan

Penegakkan dan Kepastian Hukum

Penguat an dan Pemant apan Hubungan Kelembagaan Ant ar

Penegak Hukum

Peningkat an Kinerja Lembaga Bidang Hukum

Peningkat an Pemberant asan Korupsi

Peningkat an Kualit as Pelayanan Publik

Peningkat an Kapasit as dan Akunt abilit as Aparat Hukum

Invent arisasi dan Penyelarasan Perat uran Perundang-undangan

yang menghambat pembangunan.

(29)

Politik Hukum Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan global secara tepat waktu :

Kegiatan Perancangan Peraturan Perundang-undangan.

• Peningkatan kualitas Rancangan Undang-Undang (RUU) dan perat uran perundang-undangan di bawah Undang-Undang di DPR serta tenaga fungsional Perancang Perat uran Perundang-undangan.

Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan.

(30)

Politik Peraturan Perundang-undangan untuk

Peraturan daerah

Fasilitasi dan konsultasi perancangan peraturan daerah:

M eningkat kan peran pem erint ahan daerah (provinsi, kab/ kot a)

unt uk melakukan pemet akan dan publikasi perat uran daerah dalam sist em informasi perat uran daerah yang akurat dan up t o

dat e.

M eminimalisir pembent ukan perda yang dibat alkan oleh

(31)

Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Maluku Tengah dengan ini mengumumkan pemenang lelang untuk paket pekerjaan tersebut diatas sebagai berikut :. Pemeliharaan Berkala Jalan

TFAME production from Jatropha curcas Seed Oil via Calcium Oxide Catalyzed Transesterification and its Purification using Acid Activated Bentonite. 2 Orang Penulis ke

Foster started collecting specimens of small cubic sym- metric graphs prior to 1934, maintaining a census of all such graphs.. In 1988 the then current version of the census

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan Evaluasi Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi menurut ketentuan yang berlaku, maka Kelompok Kerja (Pokja) VII Unit

Kesimpulan penelitian ini bahwa penerapan standard recipe bahan baku sayuran terhadap kualitas makanan di main kitchen Hotel Lorin Solo melalui warna sayuran,

The market was overshadowed by negative sentiments resulting from drama in the local parliament, as well as pullback in global equity markets - which saw

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI DI TK FAJAHIRA MELALUI PERMAINAN SONDAH.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

In order to stratify the risk for 30-day combined endpoint of mortality and/or reinfarction in unstable angina and/or non- ST-elevation myocardial infarction (UA/NSTEMI), TnT and