POLITIK HUKUM
PEM BENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
OLEH:
Pengert ian
•
Perat uran perundang-undangan
merupakan bagian at au subsist em dari
sist em hukum.
•
M embahas polit ik hukum pembent ukan
perat uran perundang-undangan pada
St rukt ur Hukum
(bent uk)Hukum
Tidak Tertulis
Hukum Adat
Norma dalam masyarakat, dll
Tertulis
UUD
UU
Pengert ian
POLITIK
• KBBI: Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, sepert i “ sistem pemerintahan”, “ dasar-dasar pemerint ahan”. Dapat pula diart ikan sebagai “ segala urusan dan t indakan (kebijakan, siasat , dsb.) mengenai pemerintahan negara”.
• M . M ahfud M D:
- Kebijakan dalam m enjalankan kekuasaan - Seni m em anage kekuasaan
- Cara, akal, takt ik m enjalankan kekuasaan
HUKUM
•
Maria Farida
: ukuran yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam hubungan
dengan sesama ataupun dengan lingkungannya
•
Wiryono
: Rangkaian peraturan mengenai tingkah laku orang-orang
(masyarakat) atau badan-badan (badan hukum dsb) sebagai anggota suatu
masyarakat
Pengert ian
Peraturan Perundang-undangan
•
A. Ham id S. At t am im i:
1.
perbuat an m em bent uk perat uran-perat uran negara
t ingkat
pusat at au t ingkat daerah m enurut t at a cara
yang
dit ent ukan;
2.
keseluruhan perat uran-perat uran negara t ingkat pusat
dan t ingkat daerah.
•
Perat uran t ert ulis yang dibent uk oleh lem baga negara at au
pejabat yang berw enang dan m engikat secara um um (UU
10/ 2004).
Pengert ian
Politik Hukum:
•
Polit ik hukum secara sederhana dapat diart ikan sebagai
arah kebijakan hukum yang akan at au t elah dilaksanakan
secara nasional oleh pemerint ah (M . M achfud M D).
Politik Hukum Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan:
• Kebijakan mengenai penentuan isi atau obyek
Hukum sebagai produk polit ik
Hukum
variabel terpengaruh
(dependent variable)
Hukum
Peraturan perundang-undangan merupakan
kristalisasi
dari
kehendak-kehendak
politik
yang
saling berinteraksi dan bersinggungan.
Pendekatan Dikotomis dalam Politik Hukum
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Variabel politik:
Konfigurasi politik
demokratis
Konfigurasi politik
otoriter
Variabel hukum:
Berkarakter
responsif
Berkarakter
Konfigurasi polit ik demokrat is dan ot orit er
Konfigurasi politik demokratis adalah susunan sistem politik yang membuka kesempatan bagi partisipasi rakyat secara penuh untuk ikut aktif menentukan kebijaksanaan umum. Partisipasi ini ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjadinya kebebasan politik.
Karakt er produk hukum reponsif/ populist ik dan
konservat if/ ort odoks/ elit is
v
Produk hukum responsif/ populistik adalah produk hukum yang mencerminkan rasa keadilan dan memenuhi harapan masyarakat. Dalam proses pembuatannya memberikan peranan besar dan partisipasi penuh kelompok-kelompok sosial atau individu-individu dalam masyarakat. Hasilnya bersifat responsif terhadap tuntutan-tuntutan kelompok-kelompok sosial atau individu-individu dalam masyarakat.Hipot et is t ent ang kait an ant ara konfigurasi polit ik dan
karakt er produk hukum
q
Konfigurasi
politik
suatu
negara
akan
melahirkan
karakter produk hukum tertentu di negara tersebut.
q
Di
dalam
negara
yang
konfigurasi
politiknya
demokratis, maka produk hukumnya akan berkarakter
responsif/ populistik.
q
Di negara yang konfigurasi politiknya otoriter, maka
produk
hukumnya
akan
berkarakter
ortodoks/ konservatif/ elitis.
Permasalahan dalam penerapan hipot esis
Tidak bisa diberlakukan secara mutlak, karena dalam kenyataannya tidak ada satu negara pun yang konfigurasi politiknya sepenuhnya demokratis atau otoriter.
Tidak ada satu negara pun yang memproduk hukumnya dengan karakter yang mutlak responsif atau mutlak konservatif.
Di negara-negara yang dikualifikasi sebagai negara demokratis ada kalanya terjadi tindakan-tindakan yang bersifat otoriter.
Polit ik Hukum Pembent ukan Perat uran
Perundang-undangan
Unt uk m enget ahui polit ik perundang-undangan secara
subst ansial dan sederhana sebenarnya dapat dilihat dari:
• Produk peraturan perundang-undangan yang
dibentuk pada masa itu yang secara mudah
dan
spesifik
biasanya
tergambar
pada
konsiderans
menimbang
dan
penjelasan
umum
(bila
ada)
dari
suatu
peraturan
perundang-undangan yang dibentuk; dan
Kebijakan Politik Hukum Nasional
Polit ik hukum nasional diarahan pada upaya
mengat asi
berbagai
permasalahan
dalam
penyelenggaraan sist em dan polit ik hukum
yang meliput i pembenahan:
- subst ansi hukum;
1. Substansi Hukum (Legal Substance)
Pembenahan
substansi hukum
dim aksudkan
unt uk menat a kembali subst ansi hukum melalui
peninjauan
dan
penat aan
kembali
perat uran
perundang-undangan unt uk m ew ujudkan t ert ib
perundang-undangan dengan mem perhat ikan asas
umum
dan
hirarki
perundang-undangan
dan
2. Pembenahan Struktur Hukum (Legal Structure)
•
M enumbuhkan kembali kepercayaan
masyarakat pada sist em hukum dan kepast ian
hukum.
•
Penyelenggaraan proses hukum secara
t ransparan dan dapat dipertanggungjawabkan
(akuntabilitas).
•
Pembenahan dan peningkatan sumber daya
3.
Budaya Hukum (Legal Culture)
1. Perencanaan hukum;
2. Pembent ukan hukum;
3. Peningkatan kinerja lembaga-lembaga
penegakan hukum lainnya;
4. Peningkatan kualitas profesi hukum; dan
5. Peningkatan kesadaran hukum dan hak asasi
manusia.
Pembenahan yang harus dilakukan dalam
Peran Serta masyarakat dalam Politik
Hukum Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan
Pemahaman:
Pembent ukan perat uran perundang-undangan merupakan bent uk
monopoli negara yang absolut , t unggal, dan t idak dapat dialihkan pada badan yang bukan badan negara at au bukan badan pemerint ah
(UUD/ UU10 Ps 5).
Namun:
Peran sert a masyarakat
•
pembangunan dan pembent ukan perat uran
perundang-undangan dapat mengarah pada
t erbent uknya suat u sist em hukum nasional Indonesia
yang dapat mengakomodir harapan hukum yang hidup
di dalam masyarakat yang berorient asi pada
t ercipt anya hukum yang responsive.
•
Hukum yang responsive merupakan produk hukum
yang lahir dari st rat egi pembangunan hukum yang
memberikan peranan besar dan mengundang
Landasan Politik Hukum Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
•
Pancasila.kebijakan dan st rat egi polit ik perat uran perundang-undangan harus sejalan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat .
•
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.M erupakan landasan formal dan mat eriil konst it usional dalam
polit ik hukum dan perat uran perundang-undangan sehingga set iap kebijakan dan st rat egi di bidang hukum dan perat uran perundang-undangan mendapat kan legit imasi konst it usional sebagai salah sat u bent uk penjabaran negara berdasar at as hukum (recht sst aat ) dan asas konst it usionalisme
•
Peraturan atau Kebijakan implementatif dari politik peraturan perundang-undangan.Pola pikir pembentukan peraturan
perundang-undangan
1) Segala jenis perat uran perundang-undangan merupakan sat u
kesat uan sistem hukum yang bersumbar pada Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
2) Tidak semua aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus diat ur dengan perat uran perundang-undangan.
3) Pembent ukan perat uran perundang-undangan, selain mempunyai dasar-dasar yuridis, harus dengan seksama mempert imbangkan
dasar-dasar filosifis dan kemasyarakatan tempat kaidah tersebut akan berlaku.
4) Pembent ukan perat uran perundang-undangan selain mengat ur keadaan yang ada harus mempunyai jangkauan masa depan.
5) Pembent ukan perat uran perundang-undangan bukan hanya sekedar menciptakan inst rumen kepast ian hukum tetapi juga merupakan inst rumen keadilan dan kebenaran.
Langkah Strategis Politik Perundang-undangan Nasional
(
Jangka M enengah
)
Dalam melaksanakan
politik peraturan
perundang-undangan nasional, paling tidak pemerintah dan Dewan
Perwakilan Rakyat telah menetapkan dua langkah
strategis yaitu dengan menetapkan:
- Program Legislasi Nasional 2010-2014.
(Keputusan DPR RI Nomor 41A/DPR RI/I/2009-2010
dan Keputusan DPR RI Nomor 41B/DPR
RI/I/2009-2010 jo. Keputusan DPR-RI Nomor
119/TIMP/II/2009-2010)
Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
•
Prolegnas adalah bagian dari manajemen dan polit ik
perundang-undangan
yang
merupakan
inst rument
perencanaan program pembent ukan Undang-Undang
yang disusun secara berencana, t erpadu, dan sist emat is
yang
dit et apkan
unt uk
jangka
wakt u
panjang,
menengah, dan t ahunan berdasarkan skala priorit as.
Polit ik Hukum Pem bent ukan Perat uran Perundang-undangan
yang dit uangkan dalam Prolegnas
•
Program Legislasi Nasional (Prolegnas) adalah bagian darimanajemen dan polit ik pembent ukan perat uran
perundang-undangan yang merupakan inst rum ent perencanaan program
pembent ukan Undang-Undang yang disusun secara berencana, t erpadu, dan sist emat is.
•
Prolegnas m emuat program pembent ukan Undang-Undang denganpokok mat eri yang akan diat ur sert a ket erkait annya dengan
perat uran perundang-undangan lainnya yang merupakan
penjelasan secara lengkap m engenai konsep Rancangan Undang-Undang yang meliput i:
a. lat ar belakang dan t ujuan penyusunan;
b. sasaran yang akan diw ujudkan;
Politik Hukum Pembentukan Peraturan
perundang-undangan yang dituang-kan dalam Prolegnas
•
Prolegnas
merupakan
acuan
dalam
proses
perencanaan penyusunan
perat uran
perundang-undangan sekaligus sebagai bagian dari proses
persiapan
pembent ukan
perat uran
perundang-undangan memiliki peran yang sangat
pent ing
dalam pembangunan hukum secara keseluruhan.
•
Prolegnas dapat pula dikat akan sebagai
gambaran
politik perundang-undangan Indonesia yang berisi
rencana
pembangunan
peraturan
perundang-undangan
.
Politik Hukum Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan
Penegakkan dan Kepastian Hukum
•
Penguat an dan Pemant apan Hubungan Kelembagaan Ant arPenegak Hukum
•
Peningkat an Kinerja Lembaga Bidang Hukum•
Peningkat an Pemberant asan Korupsi•
Peningkat an Kualit as Pelayanan Publik•
Peningkat an Kapasit as dan Akunt abilit as Aparat Hukum•
Invent arisasi dan Penyelarasan Perat uran Perundang-undanganyang menghambat pembangunan.
Politik Hukum Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan global secara tepat waktu :
Kegiatan Perancangan Peraturan Perundang-undangan.
• Peningkatan kualitas Rancangan Undang-Undang (RUU) dan perat uran perundang-undangan di bawah Undang-Undang di DPR serta tenaga fungsional Perancang Perat uran Perundang-undangan.
Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan.
Politik Peraturan Perundang-undangan untuk
Peraturan daerah
Fasilitasi dan konsultasi perancangan peraturan daerah:
•
M eningkat kan peran pem erint ahan daerah (provinsi, kab/ kot a)unt uk melakukan pemet akan dan publikasi perat uran daerah dalam sist em informasi perat uran daerah yang akurat dan up t o
dat e.