BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Dasar dan Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diartikan sebagai pengamalan ilmu dan teknologi, dimana para mahasiswa berdasarkan keputusan institusi, terjun secara langsung di tengah-tengah masyarakat untuk membina dan mengembangkan pembangunan yang ada, serta menyukseskan Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan kualitas manusia demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan cita-cita Pembangunan Nasional Indonesia.
Kerja Nyata merupakan bagian integral dari kurikulum dan bersifat intrakurikuler, mencerminkan pelaksanaan amanat rakyat melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan ketetapan No.IV/MPR/1973, yang dikenal dengan Gari-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dalam Judul Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pembinaan Generasi Muda antara lain menyatakan meningkatkan peranana Perguruan Tinggi dalam Usaha Pembangunan yang diarahkan untuk :
a. Menjadikan Perguruan Tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
b. Mendidik mahasiswa berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang benar terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia.
c. Menggiatkan mahasiswa dalam upaya mengimplementasikan IPTEKS yang dimiliki pada dunia realita sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan Nasional dan Daerah, sebagai bagian dari kurikulum, Kuliah Kerja Nyata menjadi bagian yang utuh dari proses pendidikan.
SecarBa Umum Kuliah Kerja Nyata mempunyai 5 tujuan :
1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dan bekerja melalui keterlibatan langsung dalam dinamika kehidupan masyarakat dengan mengimplementasikan IPTEK yang dimilikinya pada dunia realita yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.
3. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan yang sinergis antara perguruan tinggi (PT) dengan pemerintahan daerah/instansi terkait, masyarakat, serta dunia usaha.
4. Menciptakan output pergurun tinggi yang mandiri, profesional dan berjiwa wirausaha.
5. Untuk mengembangkan para calon wirausahawan yang handal dan mandiri dari kalangan mahasiswa melalui proses transformasi yang berprinsip pemilihan dan pemberdayaan masyarakat sambil meningkatkan pertumbuhan usaha/industri kecil dan koperasi.
1.2 Organisasi dan Pengelolaan Pos Koordinasi (POSKO)
Posko kami berlokasi di Kecamatan Melonguane Timur Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan mengambil pusat di rumah salah satu mahasiswa STIEPAR yang berada diKecamatan Melonguane Timur.Adapun susunan Organisasi dan pengelolaan Kuliah Kerja Nyata Posko Kabupaten Kepulauan Talaudadalah sebagai berikut :
- Koordinator Posko : Dreiser Wangkanusa - Sekretaris : Janti Maria Abbas
- Bendahara : Dian Manoppo
- Anggota : Nur Marsudiono
Pelaksanaan kegiatan dan program Posko Talaud dilaksanakan oleh semua anggota Posko secara bergantian, seperti:
1. Membersihkan dan merapikan ruangan Posko yang mengambil tempat disalah satu rumah anggota KKN Angkatan XIV 2015
2. Bertanggungjawab terhadap administrasi dan daftar hadir mahasiswa 3. Memberikan surat ijin sosialisasi ke SMA/SMK di Kabupaten Kepulauan
4. Mengkonfirmasi jadwal sosialisasi ke sekolah SMA/SMK yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud
5. Bersama-sama melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah SMA/SMK yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud
6. Mengurus surat ijin untuk pemasangan baliho ke Dinas Perhubungan 7. Melaksanakan bakti social di Melonguane Timur
Kelengkapan administrasi Posko Kabupaten Kepulauan Talaud yaitu : 1. Daftar Hadir
2. Daftar Kegiatan Harian
3. Program Kerja dan realisasi program kerja 4. Buku Kas
5. Bahan Sosialisasi (STIEPAR News, dan absen siswa). 6. Baliho KKN
BAB II
OBSERVASI LOKASI KABUPATEN/KEPULAUAN
2.1 Teknis dan Jadwal Observasi
Kegiatan observasi tempat pelaksanaan KKN dilaksanakan pada tanggal 03November 2015.Observasi berlangsung selama satu hari dimulai dari Kabupaten Kepulauan Talaud beserta Kecamatan.Maksud Pelaksanaan observasi yaitu untuk mengetahui keadaan geografis dan faktor-faktor sosial lainnya.
Ada 2 cara yang digunakan teknik observasi, yaitu : 1. Observasi Langsung
lingkungan untuk mengetahui objek mana yang layak untuk di kembangkan dan lingkungan yang perlu dijaga oleh masyarakat setempat.
2. Observasi Tidak Langsung
Untuk mendapatkan data yang lain berupa data jumlah kependudukan, mata pencaharian, dan sejarah Kabupaten Kepulauan Talaud, mahasiswa melakukan wawancara secara langsung dengan Lurah, Perangkat Kelurahan, tokoh-tokoh masyarakat dan anggota masyarakat.
2.2 Hasil Observasi
2.2.1 Sejarah Kepulauan Talaud
Wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud diresmikan
berdasarkan dasar UU Republik Indonesia no 8 tahun 2002 tentang
pembentukan Kabupaten Kepulauan Talaud di Provinsi Sulawesi
berbatasan dengan daerah Davao del Sur, Filipina di sebelah utara. Jumlah penduduknya adalah 91.067 jiwa.
Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki 19 Kecamatan
yaitu, Beo, Beo Selatan, Danao, Essang Selatan, Gemeh,
Kabaruan, Kalongan, Lirung, Melonguane, Melonguane Timur,
Miangas, Moronge, Nanusa, Pulutan, Rainis, Salibabu, Tampan
Anna.
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan daerah bahari
dengan luas lautnya sekitar 37.800 Km² (95,24%) dan luas wilayah
daratan 1.251,02. Terdapat tiga pulau utama di Kabupaten
Kepulauan Talaud, yaitu Pulau Karakelang, Pulau Salibabu, dan
Pulau Kabaruan.
Kondisi Kabupaten Kepulauan Talaud termasuk dalam 199
daerah tertinggal di Indonesia dan masih terisolir karena berbagai
infrastruktur dasar, ekonomi, sosial budaya, perhubungan,
Gambar 1. Peta Kabupaten Kepulauan Talaud
Sumber : id.wikipedia.org, 2015
2.2.2 Objek Wisata Kabupaten Kepulauan Talaud
Berikut ini adalah daftar objek wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai berikut :
- Pantai Tambio’e
Objek wisata ini terletak di Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud. Pantai ini memiliki pemandangan laut yang indah dengan hamparan pasir hita m yang luas dan sangat cocok untuk rekreasi air. Pantai ini juga memiliki fungsi utama yaitu mencegah abrasi yang disebabkan oleh faktor alam dan manusia.
Sumber :
Dokumentasi Posko Talaud 2015
- Pantai Sara Besar dan Pantai Sara Kecil
Pulau Sara terletak di Kabupaten Kepulauan Talaud yang
termasuk dalam gugusan pulau-pulau terluar di Indonesia,
tepatnya di antara pulau Salibabu dan Karakelang. Pulau ini
menyimpan potensi wisata bahari/pantai yang sangat
mengagumkan. Pulau dengan luas 2,03 km2 ini dikelilingi
hamparan pasir putih yang sangat halus dan bila terkena terik sinar
matahari bisa memantulkan cahaya-cahaya bak butiran kristal yang
sangat menawan. Pulau yang masih termasuk dalam wilayah
Kecamatan Lirung ini bisa di tempuh melalui kapal motor (speed
boat) hanya dalam waktu 5-15 menit saja. Pulau ini masih
tergolong perawan karena belum banyak wisatawan baik asing
saja, kawasan hutannya pun tergolong masih sangat perawan.
Rimbunan pohon besar maupun kecil masih banyak tumbuh di
pulau tersebut dan masih belum terjamah oleh tangan-tangan para
perambah hutan. Panorama air lautnya yang jernih membuat
terumbuh karang dan ikan yang ada di bawahnya terlihat sangat
jelas. Bagi yang suka snorkling dan diving menikmati
pemandangan taman laut yang indah bisa mendatangkan sensasi
dan kepuasan tersendiri. Sayangnya, perhatian pemerintah daerah
masih sangat kurang terutama fasilitas-fasilitas penunjang untuk
menjadikan pulau ini sebagai ikon pariwisata bahari/pantai belum
tergarap secara maksimal.
Gambar 3. Pantai Sara Besar dan Sara Kecil
Objek Wisata lainnya yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud
NO T E M P A T NAMA OBJEK WISATA KETERANGAN
1 Kec. Beo Pantai Pulau Tambioe Obyek Wisata Bahari
Goa Woin Tumbua Obyek Wisata Alam 2 Kec. Beo Selatan Goa Woin Tatombatu Obyek Wisata Alam Pantai Pucean Obyek Wisata Bahari 3 Kec. Beo Utara Pantai Pulau Nusa Dolong Obyek Wisata Bahari Pantai Pulau Nusa Topor Obyek Wisata Bahari
4 Kec. Danau Pantai Napombalu Obyek Wisata Bahari
Goa Asandangan Obyek Wisata Alam
5 Kec. Esang Goa Lengane Obyek Wisata Alam
Taman Hutan Lindung Obyek Wisata Alam Pantai Anduran Obyek Wisata Bahari Pantai Marisi Obyek Wisata Bahari Pantai Pulau Marisi Obyek Wisata Bahari
6 Kec. Gemeh Pantai Bambung Obyek Wisata Bahari
Goa Rarangunusa Obyek Wisata Alam
Goa Larenggam Obyek Wisata Alam
Goa Masare Obyek Wisata Alam
Goa Manee Obyek Wisata Alam
Tugu / Patung Larenggam Obyek Wisata Sejarah
7 Kec. Kabaruan Pantai Pute Obyek Wisata Bahari
Goa Tangga Wulan Obyek Wisata Alam 8 Kec. Lirung Pantai Pulau Sara'a Obyek Wisata Bahari
Goa Wuidduanne Obyek Wisata Alam
Goa Pani'i Obyek Wisata Alam
9 Kec. Lirung Selatan Pantai Pulau Bintunuris Obyek Wisata Bahari
Pantai Sere Obyek Wisata Bahari
10 Kec. Mangaran Pantai Pute Bulude Obyek Wisata Bahari Air Terjun Ampa Pitu Obyek Wisata Alam 11 Kec. Melongguane Pantai Tanda Batu Obyek Wisata Bahari
Pantai Arang Ngaca Obyek Wisata Bahari Pantai Pulau Anituan Obyek Wisata Bahari
Goa Buibatu Obyek Wisata Alam
Goa Mandeet Obyek Wisata Alam
12 Kec. Miangas Upacara Adat Manami Obyek Wisata Budaya
13 Kec. Nanusa Pantai Intata Obyek Wisata Bahari
Pantai Garat Obyek Wisata Bahari Pantai Pulau Miangas Obyek Wisata Bahari
Pulau Malo Obyek Wisata Bahari
Upacara Adat Maniu Obyek Wisata Budaya Upacara Adat Mane'e Obyek Wisata Budaya
14 Kec. Pulutan Gunung Piapi Obyek Wisata Alam
Rangka Batu Ular Obyek Wisata Alam
15 Kec. Rainis Batu Ular Obyek Wisata Alam
Goa Makaampo Obyek Wisata Alam
Goa Wetta Obyek Wisata Alam
Pantai Nunu Obyek Wisata Bahari
16 Kec. Tampanama Danau Saro Obyek Wisata Alam
Batu Buaya Obyek Wisata Alam
Sumber : Diolah oleh POSKO Kabupaten Kepulauan Talaud, 2015
2.2.3 Sejarah Kecamatan Melonguane Timur
Melonguane Timur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia. Desa/kelurahan di kecamatan Melonguane Timur adalah,
Bowombaru, Bowombaru Tengah, Bowombaru Utara, Tule, Tule Tengah, Tule Utara. Mata pencaharian adalah nelayan, petani, pedagang, dan swasta. Melonguane Timur merupakan salah satu kecamatan yang tingkat keamanan sangat baik karena kelebihan dari kecamatan ini memiliki kantor polisi yang berdampingan dengan asrama tentara.
2.2.4 Objek Wisata Kecamatan Melonguane - Pantai Totambatu
Gambar 4. Pantai Totambatu
Sumber : Dokumentasi Posko Talaud 2015
- Gua Totambatu
Goa Totombatu merupakan sebuah goa batu unik berisi kumpulan tengkorak manusia, berada di bibir pantai di ujung selatan desa Tarohan, Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud. Gua ini berada di atas sebuah bukit batu kecil setinggi kurang lebih 8 meter, yang menjorok ke arah laut sejauh lima puluh meter. Hal menarik dari tempat ini adalah struktur batu yang membentuk gua ini sangat beragam, yaitu terdiri dari bebatuan karang, batuan kapur dan batu-batu tua yang penuh retakan.
kumpulan perdu rimbun di puncak bukit batu itulah terdapat gua yang menyimpan 33 tengkorak kepala dan tulang-belulang manusia.Dari tempat ini kita bisa melihat pulau Salibabu, pulau Nusa di tanjung Lobo dan cekungan pelabuhan Beo.
Konon, menurut tuturan penduduk setempat, dahulu kala terdapat sebuah dataran tinggi bernama Tarapahan, yang artinya gunung sembilan. Di gunung inilah diyakini oleh masyarakat desa Tarohan sebagai asal muasal suku bangsa Talaud. Namun belum ada cerita pasti yang mencoba menjelaskan tentang keberadaan kumpulan masyarakat di dataran Tarapahan ini. Ada yang menyatakan bahwa kumpulan masyarakat itumerupakan masyarakat migran dari pulau Mangindano, atau Mindanao Filipina.
Gambar 5. Gua Totambatu
Sumber : Dokumentasi Posko Talaud 201
- Atraksi budaya Mane’e
Mane’e adalah salah satu cara penangkapan ikan tradisional yang muncul sekitar abad XII di kepulauan Talaud. Bagi penduduk pulau Intata dan Kakorotan yang seluruhnya bermata pencaharian sebagai nelayan.Budaya mane’e sudah menjadi suatu adat yang tidak bisa dipisahkan dengan mereka. Penangkapan ikan dilaut ini dilakukan hanya menggunakan daun pohon kelapa yang dililitkan dengan tali hutan. Ritual mane’e diawali oleh para tua-tua kampung atau pentua pentua adat mengadakan musyawarah.Pada intinya musyawarah tersebut membicarakan mengenai waktu pelaksanaan dan tata caranya pelaksanaan mane’e.
pantai sambil berbicara dengan menggunakan bahasa adat dengan tujuan agar ikan-ikan bisa datang. Kegiatan penangkapan ini harus dilakukan pada saat air pasang.Tali yang disiapkan dipasang melengkung di seputar pantai. Masyarakat membentuk lingkaran memanjang disepanjang lokasi penangkapan ikan, menjaga agar pukat anyaman dari daun kelapa dan tali hutan tidak terlepas dan rusak. Setelah para tua-tua kampung berbicara, maka dalam sekejap berbagai macam ikan mulai dari yang paling besar sampai yang terkecil mulai bermunculan dan datang dengan sendirinya. Ikan tersebut membentuk seolah-olah kelompok-kelompok mendekati pukat anyaman janur. Sungguh sangat mengherankan bagaikan diperintah oleh rajanya semua ikan yang berada disekeliling pantai tersebut akan berbondong-bondong datang menghampiri pukat, seperti dihipnotis, mereka (ikan-ikan) menyerahkan dirinya masing-masing. Uniknya ikan-ikan tersebut berkelompok menurut jenis dan spesiesnya masing-masing terkepung. Ikan-ikan sudah terkepung dalam pukat anyaman janur. Untuk menangkap ikan tersebut diharuskan saat air laut surut. Waktu berlalu, beberapa saat kemudian air surut. Penangkapan mulai. Penatua adat kampung mulai memberikan perintah.
terutama kepada orang-orang yang tidak mampu termasuk janda, duda, anak yatim piatu.Akhir dari budaya mane’e ini diadakan syukuran bersama sebagai wujud terima kasih kepada Tuhan atas berkat melimpah yang diberikan. Kebudayaan ini sangatlah unik, perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai daya tarik wisata. 2.2.6 Inventarisasi dan Identifikasi Masalah
Sebagai salah satu desa yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud fasilitas dan teknologi yang dimiliki oleh kecamatan Melonguane baik. Namun berdasarkan hasil pengamatan di lapangan ditemukan beberapa masalah yang terjadi di lingkungan desa tersebut, antara lain:
a. Teknologi yang masih kurang
Umumnya pekerjaan dilakukan hanya secara manual sajadan menggunakan mesin ketik karena ketersediaan jaringan teknologi seperti komputer yang masih kurang.
b. Kedisiplinan Pegawai Kecamatan
Budaya kerja pegawai yang tidak menggunakan seragam pada saat jam kerja sangat jelas terlihat pada kantorkecamatan. Dan kehadiran dari pegawai yang minim.
c. Kesadaran Masyarakat
sehingga potensi wisata yang ada bisa dikelola dan dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
2.2.7 Inventarisasi dan Identifikasi Teknologi yang Digunakan
Untuk menunjang kehidupan masyarakatnya, Kecamatan Melonguane telah memiliki fasilitas dan teknologi yang cukup baik. Adapun fasilitas dan teknologi tersebut dapat dirincikan sebagai berikut sesuai dengan pengamatan di lapangan yaitu: 1. Persekolahan TK, SD, SMP, SMA/SMK
2. Jaringan Telepon ( Rumah dan Seluler )
3. Media Elektronik ( Televisi, Radio, Komputer ) 4. Jaringan Listrik
5. PLN
6. Sarana Ibadah ( Gereja, Mesjid ) 7. Perkantoran
8. Pertokoan dan pasar
9. Apotik
10. Bank
11. ATM ( Automatic Teller Machine ) 12. Hotel dan Penginapan
13. Warnet ( warung internet )
14. Alat Transportasi ( darat, laut, udara ) 15. Rumah Sakit
BAB III
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PROGRAM KERJA KKN
3.1 Mekanisme Penyusunan dan Penetapan Program Kerja KKN 3.1.1 Teknik Penyusunan dan Penetapan Program Kerja KKN
Setelah masalah disusun berdasarkan prioritas pemecahannya, dengan mempertimbangkan kesediaan dana dan waktu yang ada maka program kerja KKN dapat ditetapkan. Karena tak dapat dipungkiri kedua hal diatas tersebut sangat berpengaruh dalam penetapan program kerja. Dimana program kerja tak mungkin bisa berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh dana yang cukup. Mahasiswa pun juga harus mampu memanfaatkan waktu yang telah diberikan sebaik-baiknya agar supaya program kerja yang telah ditetapkan bisa direalisasi dengan baik.
3.1.2 Penetapan Program Kerja KKN
Penetapan program kerja yang ditetapkan oleh panitia Kuliah Kerja Nyata dari kampus STIEPAR Manado. Untuk masalah pembiayaan dari program KKN ini menjadi tanggung jawab dari seluruh mahasiswa peserta KKN yang dikumpulkan secara bersama-sama dalam posko masing-masing. Dan nantinya dana yang dikumpulkan tersebut digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan dengan perinciannya sebagai berikut :
1. Kegiatan Fisik
a. Pengadaan STIEPAR News
Brosur yang berbentuk koran ini berisikan semua kegiatan selama satu tahun yang dipersiapkan oleh mahasiswa KKN untuk siswa SMA/SMK sebagai bahan dalam sosialisasi dan popularisasi institut.
b. Pembuatan Baliho
Baliho ini dimaksudkan untuk popularisasi institut di daerah masing-masing posko. Setiap posko diberikan 5 baliho, yang dipasang di lokasi yang strategis. Dan pemasangan spanduk harus sepengetahuan dari pihak yang berwajib.
c. Program Beasiswa
Ini merupakan program beasiswa bagi siswa SMA/SMK yang ingin melanjutkan studi ke STIEPAR Manado yang terbagi atas 4 jenis beasiswa yaitu FB (Full Beasiswa), BSPP (Bebas SPP), BTP (Bebas Tahun Pertama), BP (Bebas Pembangunan).
d. Pembangunan dan pemeliharaan fasilitas kampus
Demi membantu peningkatan kualitas belajar dari mahasiswa, maka peserta KKN juga memberikan bantuan dana ke kampus untuk pembangunan fasilitas yang belum ada dan pemeliharaan untuk fasilitas yang telah dibangun.
2. Kegiatan non fisik a. Sosialisasi Sadar Wisata
Sebagai institut yang berkecimpung dalam dunia pariwisata, maka kegiatan non fisik yang dilakukan dalam program KKN ini yaitu sosialisasi sadar wisata kepada generasi muda khususnya siswa SMA/SMK. Dan materi yang diberikan dalam sosialisasi ini berupa pengenalan tentang pariwisata, serta peran penting dari pariwisata.
Sosialisasi institut dirangkaikan dengan sosialisasi sadar wisata. Dalam sosialisasi ini memperkenalkan STIEPAR sebagai salah satu sekolah tinggi yang melahirkan sumber daya manusia berkualitas, serta berkompeten dalam pariwisata.
c. Bakti Sosial
Sebagai bukti kepedulian dari kami sebagai mahasiswa KKN terhadap lingkungan sekitar maka dilaksanakanlah bakti sosial, dengan hal ini diharapkan masyarakat agar sadar akan kebersihan lingkungan tempat mereka tinggal.
3.2 Penetapan Anggaran untuk merealisasikan Program Kerja
Untuk memecahkan masalah-masalah yang teridentifikasi maka perlu ditetapkan program kerja, untuk mempermudah realisasi kerja yang baik antara kegiatan fisik maupun non fisik.
3.2.1 Kegiatan Fisik
Minggu ke III November 2015
2.600.000,-Sumber: Diolah oleh POSKO Kabupaten Kepulauan Talaud, 2015 Rincian Biaya Kegiatan Fisik
Rincian biaya untuk kegiatan fisik yang telah dikeluarkan oleh Posko Kabupaten Kepulauan Talaud sebelum melakukan kegiatan sosialisasi sadar wisata dan popularisasi kampus STIEPAR Manado di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah sebagai berikut :
1. STIEPAR News 1000 exmplar Rp.
(2600,-/pcs)
2. Desain STIEPAR News Rp.
50.000,-3. Baliho 5 Buah Rp.
645.000,-(129.000,-/pcs )
4. Pengembangan Kampus Rp.
8.000.000,-5. Pengembangan Website Rp.
100.000,-Jumlah Rp.11.395.000,-- Fotocopy, alat tulis menulis - Bakti Sosial di Kawasan
Rincian biaya kegiatan non fisik yang telah dikeluarkan oleh Posko Kabupaten Kepulauan Talaud setelah melakukan kegiatan-kegiatan fisik (seperti yang tertulis diatas) sesuai dengan apa yang telah diprogramkan bersama Posko Kabupaten Kepulauan Talaud selama melakukan sosaliasisasi sadar wisata dan sosialisasi popularitas kampus (STIEPAR) Manado adalah sebagai berikut :
Kabupaten Kepulauan Talaud Biaya Transportasi
1. Tiket Manado-Talaud ( 4 Orang ) @ Rp. 250.000,- = Rp. 1.000.000,-2. Bentor (4 orang 5X dalam 3 hari ) @ Rp. 5.000,- = Rp. 100.000,-3. Sewa Mobil untuk sosialisasi (4 orang dalam 1 hari) = Rp. 150.000,-4. Bensin untuk Motor 19 Liter ( 4 rang dalam 5 hari)
@ Rp. 10.000,- = Rp. 190.000,-5. Tiket Talaud-Manado ( 4 orang ) @ Rp. 250.000,- = Rp.
1.000.000,-Total Biaya Transportasi = Rp.
2.440.000,-Biaya Fotocopy , Print dan Kertas HVS
1. Kertas HVS A4 = Rp.
50.000,-Fotocopy dan Print untuk Laporan KKN = Rp. 350.000,-Posko Kabupaten Kepulauan Talaud
Total Biaya Fotocopy, Print dan Kertas HVS = Rp. 440.000,-Total Keseluruhan = Rp.
2.840.000,-BAB IV
Berdasarkan program yang telah ditetapkan oleh panitia Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke XIV serta kesepakatan antara mahasiswa anggota posko Kabupaten Kepulauan Talaud ditetapkanlah program kerja KKN direalisasikan selama 12 hari di Kabupaten Kepulauan Talaud dan 1 minggu di Manado .Selama waktu tersebut seluruh kegiatan yang menjadi program kerja dari mahasiswa KKN akan dilaksanakan, baik itu kegiatan fisik maupun non fisik.
Kegiatan kami diawali dengan Pembukaan dan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Manado (STIEPAR) Manado dengan kegiatan sebagai berikut
No Hari/Tanggal Jam Materi Pembawa Materi
1. Senin, 05 Oktober 2015 09.00-10.00 Pembukaan Panitia 10.30-12.00
16.00-17.30 kegiatan rapat pertama KKN pada tanggal 06 Oktober 2015. Kegiatan pencarian dana kami dimulai dengan cara masing-masing peserta KKN Posko Kabupaten Kepulauan Talaud mencari dana secara perorangan. Pencarian dana kami dengan cara menjual makanan berupa kue secara door to door, membuat proposalkartu kawan dan mengamen. Kegiatan pencarian dana ini dilakukan selama dua minggu dari pagi sampai malam.
Udamakatraya.Tanggal 06 Oktober 2015 kami melakukan sosialisasi ke SMA N 1 Beo, SMA N 1 Rainis.Tanggal 09 November 2015 SMA N 1 Moronge, SMA N 2 Lirung, SMK Karya Bahari.Tanggal 10 November 2015 SMK Kristen Lirung, SMA N 1 Lirung.Kegiatan KKN ini bersifat sosialisasi sekaligus membagikan STIEPAR News.
Pemasangan baliho 5 buah di daerah Melonguane Timur, Beo, Lirung, Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud.
4.1 Kegiatan Fisik
Kegiatan yang mencakup dalam program kerja KKN dalam bentuk kegiatan fisik yaitu :
1. STIEPAR News
Diterbitkan setiap tahun oleh mahasiswa KKN yang dipersiapkan bagi para siswa (calon mahasiswa), berbentuk koran yang berisi tentang semua kegiatan .akademik, kegiatan-kegiatan sosial mahasiswa, maupun kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan selama 1 tahun ajaran oleh STIEPAR Manado.
STIEPAR News untuk Posko Kabupaten Kepulauan Talaud
Volume : 1000 eksemplar
Biaya : Rp. 2.600.000,-
Waktu pelaksanaan : 04 November 2015
Sumber Biaya : Mahasiswa
Lokasi : Kampus STIEPAR
STIEPAR News yang dibuat tersebut dibagikan ke siswa SMA/SMK yang telah mengizinkan untuk diadakan sosialisasi. Sehingga siswa-siswi tersebut lebih mengenal tentang STIEPAR karena didalamnya berisi berita tentang seluruh kegiatan dalam waktu satu tahun yang ditulis oleh mahasiswa peserta KKN.
2. Baliho ( Posko bersama 45 buah )
Jumlah baliho Posko Bersama adalah 45 buah, dimana setiap posko mendapat 5 buah baliho.Baliho tersebut dipasang di daerah masing-masing sebagai media publikasi institusi. Lokasi yang dipilih untuk pemasangan baliho adalah lokasi yang strategis sehingga diketahui oleh banyak orang. Pemasangan baliho ini telah mendapat izin dari pemerintah setempat.
Berikut ini adalah alamat tempat pemasangan baliho yang dilakukan oleh Posko Kabupaten Kepulauan Talaud :
- Depan Kantor Kelurahan Melonguane Timur
- Depan tempat foto copy “Hope Digital and Printing “Moronge - Di samping rumah Camat Melonguane
- Kantor Kelurahan Beo - Kompleks SMP N I Lirung
Baliho untuk Posko Kabupaten Kepulauan Talaud
Volume : 5 buah spanduk
Biaya : Rp. 645.000,- (Rp. 5.805.000,- posko bersama) Waktu pelaksanaan :10 November 2015
Sumber Biaya : Mahasiswa
Lokasi : Kampus STIEPAR
Realisasi : 100 %
3. Pembangunan dan pemeliharaan fasilitas kampus
Untuk meningkatan kualitas belajar mahasiswa STIEPAR Manado maka program KKN juga ikut menunjang pembangunan kampus dengan cara pengadaan bahan bangunan seharga Rp. 8.000.000 per posko.
4.2 Kegiatan Non Fisik
Sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan khususnya bidang pariwisata maka dalam program kerja KKN yang berbentuk kegiatan non fisik terdiri atas kegiatan yaitu:
1. Sosialisasi Sadar Wisata dan Popularisasi Institut
Sosialisasi sadar wisata dan popularitas kampus STIEPAR Manado untuk siswa-siswi SMA/SMK yang ada diwilayah Posko Kabupaten Kepulauan Talaud. Program ini direalisasikan pada bulan November 2015.
Tabel 4.2 Daftar nama sekolah yang di sosialisasi
No Nama Sekolah Waktu
1 SMA N 1 Melonguane 05 Nov 2015
51 1 Sosialisasi/Sad
ar Wisata
Wiranto Besinung
(082346435293)
2 SMK N 1 Melonguane 05 Nov 2015
55 2 Sosialisasi//Sa
dar Wisata
Kifli Taarega
3 SMA Udamakatraya 05 Nov 2015
7 SMK Karya Bahari 09 Nov 2015
27 1 Sosialisasi/Sad
9 SMK Kristen Lirung 10 Nov 2015
79 1 Sosialisasi/Sad Sumber : Diolah oleh Posko Kabupaten Kepulauan Talaud, 2015
Volume : 10 Sekolah (Kabupaten Kepulauan Talaud) Biaya : Rp. 2.000.000 (Transportasi)
Waktu Pelaksanaan : 05 November – 14 November 2015 Sumber Biaya : Mahasiswa
Lokasi :Sekolah Menengah Tingkat Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
(Kabupaten Kepulauan Talaud)
Realisasi : 100%
Melihat kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya yang masih kurang terutama untuk kebersihannya maka kegiatan bakti sosial sangat perlu untuk dilakukan. Hal ini agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat agar supaya lebih memperhatikan keadaan lingkungannya. Kegiatan bakti sosial dilakukan di sepanjang pantai desa Melonguane.
4.3 Keberhasilan
Adapun keberhasilan yang diperoleh oleh mahasiswa peserta KKN Posko Kabupaten Kepulauan Talaud adalah sebagai berikut :
1. Seluruh kegiatan program KKN baik fisik maupun non fisik berhasil direalisasikan dalam jangka waktu 12 hari. Dengan rincian waktu 7 hari sosialisasi sadar wisata dan popularisasi institut di SMA/SMK Kabupaten Kepulauan Talaud 2 hari Bakti Sosial dan 3 hari pemasangan spanduk. Meskipun banyak hambatan selama dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini namun berkat kerjasama yang baik antar sesama anggota Posko seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawab mahasiswa KKN bisa terlaksana dengan baik.
2. Kehadiran Mahasiswa KKN POSKO Kabupaten Kepulauan Talaud Angkatan XIV disambut baik oleh setiap sekolah tempat mahasiswa KKN melakukan sosialisasi.
3. Mahasiswa KKN Posko Kabupaten Kepulauan Talaud turut mambantu instansi pemerintah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Talaud dalam bakti sosial
Meskipun seluruh program kegiatan KKN telah diselesaikan, namun tak dapat dihindari adapula beberapa hambatan yang menyebabkan kekurangan dalam realisasi program kerja KKN ini. Hambatan yang pertama dan utama adalah masalah jarak tempuh dan waktu. Karena jarak tempuh pelaksanaan KKN yang dilaksanakan oleh Posko Kabupaten Kepulauan Talaud adalah posko yang terjauh melewati pulau dengan menggunakan transportasi laut. Waktu perjalanan termasuk lama yaitu selama 1 hari 1 malam di dalam kapal penumpang.
Hal lain yang tidak sempat kami lakukan yaitu pelaksanaan sosialisasi sadar wisata untuk mengajak masyarakat dalam melaksanakan bakti sosial berupa membersihkan pantai yang ada serta bisa menjaga kebersihan pantai itu sendiri dan mengajak masyarakat untuk melihat dan mengelolah potensi yang ada di pantai itu. Dan pada saat bakti sosial berlangsung, cuaca tidak mendukung, pada saat itu hujan dan kami merasa bahwa bakti sosial tersebut belum maksimal.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Program KKN dilaksanakan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat sekaligus membuktikan bahwa perguruan tinggi juga ikut berperan dalam mendukung program pemerintah dalam segala bidang. Hal inilah yang mendasari STIEPAR Manado sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang mengkhususkan pada bidang pendidikan pariwisata untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang saat ini telah sampai pada angkatan XIV tahun 2015. Pada program KKN Tahun ini terdiri dari 9 posko dan salah satunya yaitu posko Kabupaten Kepulauan Talaud.
Keluarga Wangkanusa-Pusunglaa. Adapun kegiatan yang dilakukan Posko Kabupaten Kepulauan Talaud dalam program KKN ini terdiri atas 2 macam kegiatan, yaitu :
1) Kegiatan Fisik
Pengadaan STIEPAR News
Baliho sebagai alat promosi dan publikasi institusi Pembangunan dan pemeliharaan fasilitas kampus
2) Kegiatan Non Fisik
♦ Penyuluhan/sosialisasi sadar wisata yang dilaksanakan diSMA/SMK yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud.
♦ Program Popularitas Institut yang dilaksanakan di SMA/SMK yang ada di Wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud.
Bakti Sosial di pesisir pantai Melonguane satu sebagai wujud dari kepedulian terhadap kebersihan lingkungan yang ada.
Waktu pelaksanaan Program kegiatan KKN ini dilakukan mulai dari awal November 2015 sampai akhir November 2015. Awal bulan November kegiatan yang dilakukan yaitu pelaksanaan program sosialisasi sadar wisata dan Institusi di SMA/SMK di daerah Kabupaten Kepulauan Talaud.
Tentunya banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi selama melaksanakan program KKN dan hal ini melatih kekompakan serta kerjasama yang baik antar mahasiswa dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi dan akhirnya seluruh kegiatan bisa terealisasi sesuai dengan rencana.
5.2 Saran
persiapan yang matang baik dari segi finansial/dana KKN dan persiapan dari para mahasiswa itu sendiri seperti materi yang akan disosialisasikan dan media-media serta alat-alat pendukung untuk sosialisasi.